Anda di halaman 1dari 5

III.

GARIS PENGARUH PADA RANGKA BIDANG

3.1. Struktur rangka (frame work)


Dalam menggambarkan garis pengaruh sistem rangka (truss) harus diketahui titik-
titik hubung yang dilalui oleh beban berjalan itu, karena variasi posisi rangka akan
mempengaruhi bentuk garis pengaruh. Penyelesaian garis pengaruh rangka batang tidak

(a)

 h

(b) 

(c)

Garis Pengaruh
batang L79
5d
h
3d

(d) h

Garis Penghubung
Garis Pengaruh
batang D69
(e) 1/sin 

1/sin
Garis Penghubung

Garis Pengaruh
batang L76
3a/h tan 

(f)
Garis Penghubung

Gb.3.1. Garis pengaruh rangka bidang


lepas dari beberapa cara penyelesaian yang ada yaitu: cara potongan, cara keseimbangan
titik hubung, dan cara gaya lintang. Gambar diatas menujukkan rangka batang yang dilalui
beban berjalan di atas titik 1 hingga 16. Untuk mendapatkan garis pengaruh gaya pada
batang 7-9 (L79) dilakukan dengan cara memotong batang 6-8 ,6-9 dan 7-9 (potongan I-I).
Menggunakan keseimbangan momen pada titik 6 untuk potongan di sebelah kiri maka
diperoleh persamaan keseimba-ngan:
L79.h = RA.3d  L79 = RA.(3d/h)
Dari persamaan terakhir dapat diketa-hui bahwa garis pengaruh L79 serupa dengan garis
pengaruh reaksi di A (RA) tetapi dengan faktor pengali (3d/h). Dengan cara serupa
dilakukan keseimbangan momen di titik 6 untuk potongan sebelah kanan:
L79.h =RB.5d  L79 = RB.(5d/h)
Dengan demikian penggambaran dapat dilakukan dengan menarik garis tegak di titik A
sebesar (3d/h) dan di titik B sebesar (5d/h). Hubungkan puncak garis tersebut menyilang
dengan titik A dan B hingga memotong di C, didapat GP-L79.
Dengan cara serupa dapat pula digambarkan garis pengaruh gaya pada batang D69 dengan
cara keseimbangan gaya batang. Potongan melalui I-I memotong batang 6-9 hingga
uraian gaya batang 6-9 ke arah vertikal = D69.sin α, dan persamaan gaya lintang
memberikan:
RA - D69.sin α = 0  D69 = RA/sin α
Garis pengaruh ini serupa dengan garis pengaruh reaksi A tetapi dengan faktor pengali
sebesar (1/sin α). Dengan demikian penggambaran garis pengaruh D69 dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut. Buat garis tegak di atas A sebesar (1/sin α) dan di bawah titik
B sebesar (1/sin α). Tarik garis-garis penghubung puncak-puncak ke titik A dan B
menyilang. Garis ini memotong garis-garis vertikal melalui titik 6 dan 8. Hubungkan titik-
titik potong tersebut diperoleh GP-D69. Untuk mendapatkan garis pengaruh gaya batang 7-6
dapat dilakukan pemotongan melalui III-III dan II-II tetapi dengan menggunakan cara
keseimbangan gaya lintang. Bila semua gaya vertikal pada potongan II-II di titik 7
diseimbangkan dengan semua gaya pada potongan sebelah kiri maka:
V76 + L75.sin β = 0  V76 = - L75 .sin β
-

Dengan mengambil potongan III-III dan menyeimbangkan semua gaya horisontal di


sebelah kiri potongan maka didapat:

V7 9
- L75. cos β +L79 = 0  L75 = L79/ cos β dan dengan demikian
V76 = - L79 (sin β / cos β) = - L79.tan β
-

Garis pengaruh L79 sudah dibuat dan tinggal memberi faktor sebesar tan β dan tanda
negatif. Bila V76 sudah didapat maka dengan demikian GP-L76 dapat pula digambarkan.
D89
Contoh lain dapat dilihat dalam gambar
3.2 di bawah ini. Untuk mendapatkan
garis pengaruh gaya pada batang 8-9
dilakukan dengan cara keseimbangan
titik hubung. Potongan seperti
tergambar di bawah ini memberikan
gaya batang V89 = 1 satuan pada saat
gaya P = l berada di atas titik 8 dan V89
= 0 pada saat gaya P berada di luar titik
Garis Pengaruh 8. Garis pengaruh V89 dengan mudah
batang V89
dapat digambarkan seperti diatas.

Garis Penghubung

Gb. 3.2 Garis pengaruh batang vertikal


rangka batang

Contoh lain penyelesaian garis pengaruh gaya batang dapat dilihat dalam Gambar 3.3. Bila
beban berjalan melalui titik hubung 2 hingga 18 (deck bridge truss) maka gaya V78 akan
berbeda bila dibandingkan dengan beban itu berjalan dari titik 1 hingga 17 (through bridge
truss). Lihat potongan n-n yang akan memberikan keseimbangan yang berbeda. Bila beban
rnelalui batang atas (2 hingga 18) maka persamaan keseimbangan dilakukan terhadap titik
8 dan hasil garis pengaruh seperti tampak dalam Gambar 3.3.e. Sedang bila beban berjalan
melalui titik 1 hingga 17 maka persamaan keseimbangan dilakukan terhadap titik 9 dan
gambar garis pengaruh seperti dalam Gambar 3.3.f.
(a)

d=3 m

(b)

Garis Pengaruh batang V78

(c) 2.5

Garis Penghubung

(d)

Garis Pengaruh batang V78


1

1
(e)
Garis Penghubung

Garis Pengaruh batang V78


1

(f) 1

Garis Penghubung

Gb.3.3. Garis pengaruh rangka batang


Garis Pengaruh batang U 46

3
Garis Penghubung

Garis Pengaruh batang U 46

3
Garis Penghubung

Garis Pengaruh batang D 45


1.25 Garis Penghubung
1.25

Garis Pengaruh ba
1.25 tang D 45
Garis Penghubung

1.25

a b
A B

Garis Pengaruh batang D 45


a
r b
r

Gb.3.4. Contoh penggambaran GP pada batang suatu struktur jembatan

Anda mungkin juga menyukai