Anda di halaman 1dari 16

Jenis Jenis Bahan Pakan, Sifat Fisik

dan Kimia Serta Pengolahannya


(Bag 2)
Bahan pakan memiliki struktur dan ciri-ciri
yang berbeda satu dengan lainnya.

Sifat Fisik Dimana perbedaan tersebut menyebabkan


adanya ciri sifat fisik dari suatu bahan pakan.
dan Kimia
Bahan Pakan
Sifat fisik bahan pakan merupakan suatu
keadaan dimana terdapat sifat fisik yang
memiliki kondisi kimia maupun fisika yang
masing-masing bahan pakan berbeda.
• Uji bahan pakan secara fisik dapat dilakukan
dengan mengamati keadaan fisiknya dengan
cara langsung (makroskopis) maupun dengan
alat bantu (mikroskopis).
• Pengujian fisik bahan pakan meliputi uji
Sifat Fisik dan kemurnian dan keaslian bahan pakan,
identifikasi substansi aktif atau komponen
Kimia Bahan pakan campuran, bahan subalan dan deteksi
Pakan kontaminasi pakan.
• Bahan pakan mempunyai sifat fisik yaitu sudut
tumpukan, berat jenis, daya ambang,
higroskopi, luas permukaaan spesifik,
kerapatan tumpukan dan kerapatan
pemadatan tumpukan.
1. Sudut Tumpukan
• Sudut tumpukan merupakan sudut yang terbentuk antara
bidang datar dengan kemiringan tumpukan ketika bahan
dicurahkan dari ketinggian tertentu ke bidang datar.
• Hal tersebut menunjukkan karakteristik dari partikel bahan
ketika bergerak bebas, semakin bebas suatu partikel bergerak
maka sudut tumpukan yang dibentuk semakin kecil.
Sifat Fisik • Faktor yang mempengaruhi pemidahan dan pengangkutan
bahan pakan yaitu indikator laju aliran bahan pakan.
Bahan Pakan • Metode yang digunakan yaitu sampel dijatuhkan dari
ketinggian tertentu melalui corong dan satuan dinyatakan
dalam derajat.
• Contoh pencatatan dalam uji sudut tumpukan: Bentuk cair,
sudut tumpukan 0°; bahan sangat mudah mengalir 20-30°,
mudah mengalir 30-38°, medium/sedang 38-45°, sulit mengalir
45-55°.
2. Berat Jenis
• Berat jenis merupakan perbandingan antara
massa bahan terhadap volume dan
memegang peranan penting dalam berbagai
proses pengolahan, penanganan, dan
Sifat Fisik penyimpanan.
Bahan Pakan • Berat jenis merupakan faktor penentu
homogenitas dan stabilitas partikel pakan.
• Faktor – faktor yang mempengaruhi berat
jenis adalah komposisi kimia bahan,
distribusi ukuran partikel dan karakteristik
permukaan partikel.
3. Luas Permukaan Spesifik
• Luas permukaan spesifik adalah luas permukaan bahan bahan
pakan pada berat tertentu.
• Luas permukaan spesifik berperan untuk mengetahui tingkat
kehalusan dari bahan pakan tanpa diketahui distribusi, ukuran
komposisi partkel secara keseluruhan.
• Nilai luas permukaan spesifik yang kecil dalam setiap gramnya
Sifat Fisik maka, sampel tersebut berbetuk butiran – butiran kasar
• Pengukuran luas permukaan spesifik bertujuan untuk
Bahan Pakan mempermudah proses penanganan seperti packaging,
transportasi dan penyimpananan.
• Jika luas permukaan spesifik besar, maka suatu packaging akan
memuat bahan pakan lebih bnayk sehingga transportasi dan
penyimpanan akan berkurang.
• Pengukuran luas permukaan spesifik dilakukan dengan cara:
menimbang sampel bahan pakan sebanyak 1 gram,
meratakan sampel bahan pakan pada kertas millimeter blok,
mengukur luas bahan pakan.
4. Daya Ambang
• Daya ambang merupakan jarak yang dapat
ditempuh oleh suatu partikel bahan jika dijatuhkan
dari atas ke bawah selama jangka waktu tertentu.
• Daya ambang berperan terhadap efisiensi
pemindahan atau pengangkutan yang menggunakan
Sifat Fisik alat penghisap (pneumatio conveyor), pengisian silo
menggunakan gaya gravitasi jika suatu bahan punya
Bahan Pakan daya ambang berbeda akan terjadi pemisahan
partikel.
• Uji daya ambang dilakukan dengan cara: Dedak
ditimbang sebanyak 1 gram, selanjutnya tumpahkan
dedak dan tekan stopwatch secara bersamaan pada
jarak 1 m diatas permukaan tanah, dan catat waktu
tempuh dedak sampai permuakaan tanah.
5. Higroskopi
• Higroskopi adalah kemampuan suatu zat untuk
menyerap molekul air dari lingkungannya baik
melalui absorbsi atau adsorbsi.
• Suatu zat disebut higroskopis jika zat itu mempunyai
kemampuan menyerap molekul air yang baik.
Contoh zat-zat higroskopis
adalah madu, gliserin, etanol, metanol, asam sulfat
Sifat Fisik pekat, dan natrium hidroksida(soda kaustik) pekat.
Bahan Pakan • Kalsium klorida merupakan zat yang sangat
higroskopis, sehingga kalsium klorida akan larut
dalam molekul-molekul air yang diserapnya.
• Bahan-bahan higroskopis memiliki afinitas yang kuat
terhadap kelembapan udara dan biasanya mereka
disimpan di wadah tertutup.
• Beberapa zat higroskopis juga ditambahkan pada
makanan atau bahan-bahan tertentu untuk menjaga
kelembapannya. Zat-zat ini disebut humektan.
6. Kerapatan dan kepadatan tumpukan
• Kerapatan dan kepadatan tumpukan erat kaitannya
dengan tata penyimpanan bahan pakan, sehingga
metode penyimpanan memiliki pengaruh penting
terhadap perubahan sifat fisik bahan pakan.
• Kerapatan tumpukan diukur dengan cara menuangkan
bahan pakan kedalam gelas ukur dengan menggunakan
Sifat Fisik corong dan sendok teh sampai volume 100 ml.
• Gelas ukur yang telah berisi bahan ditimbang dan setiap
Bahan Pakan pemasukan bahan harus sama baik cara maupun
ketinggian dalam penuangan (selama penuangan bahan
harus dihindari guncangan bahan).
• Perhitungan kerapatan tumpukan dilakukan dengan cara
membagi berat bahan dengan volume ruang yang
ditempatinya. Satuan kerapatan tumpukan adalah
gram/ml.
6. Kerapatan dan kepadatan tumpukan (Lanjutan)
• Pengukuran kepadatan hampir sama dengan pengukuran
kerapatan tumpukan, tetapi volume bahan dibaca setelah
dilakukan pemadatan dengan cara menggoyanggoyangkan
gelas ukur dengan tangan selama 10 menit. Satuan kerapatan
pemadatan tumpukan adalah gram/ml.
Sifat Fisik • Nilai kerapatan pemadatan tumpukan sangat penting diketahui
karena sangat bermanfaat pada saat pengisian bahan ke dalam
Bahan Pakan wadah yang diam tetapi bergetar, hal tersebut menyebabkan
bobot bahan setiap satuan volume meningkat.
• Kerapatan pemadatan tumpukan dan kerapatan tumpukan
mempunyai hubungan sangat erat dan sangat berperan
terhadap penentuan kapasitas silo dan pencampuran bahan.
• Kerapatan pemadatan tumpukan menurun dengan semakin
tingginya kandungan air.
• Sifat kimia bahan pakan yang umum diketahui oleh
pembuat pakan ikan adalah kandungan proksimat dan
serat kasar.
• Analisis proksimat pertama kali dikembangkan di
Weende sehingga sering disebut analisis Weende.
• Analisis proksimat menggolongkan komponen yang
Sifat kimia ada pada bahan pakan berdasarkan komposisi kimia
dan fungsinya, yaitu; air (moisture), abu (ash), protein
bahan pakan kasar (crude protein), lemak kasar (ether extract),
serat kasar (crude fiber) dan bahan ekstrak tanpa
nitrogen (nitrogen free extract).
• Analisis proksimat menggolongkan vitamin
berdasarkan kelarutannya. Vitamin yang larut dalam
air dimasukkan ke dalam fraksi air, sedang yang larut
dalam lemak dimasukkan ke dalam lemak kasar.
Sifat kimia bahan
pakan

Skema analisis proksimat


Sifat kimia
bahan pakan
Skema kerja analisis proksimat
1. Abu
• Bahan kering sering didefinisikan sebagai berat suatu
bahan setelah dilakukan pengeringan pada suhu 105°C.
• Jumlah abu dalam bahan pakan hanya penting untuk
menentukan perhitungan bahan ekstrak tanpa nitrogen.
Sifat kimia • Meskipun abu terdiri dari komponen mineral, kombinasi
unsur mineral dalam bahan pakan asal tanaman yang
bahan pakan bervariasi menyebabkan abu tidak dapat dipakai sebagai
indeks untuk menentukan jumlah unsur mineral tertentu.
• Kadar abu suatu bahan pakan ditentukan dengan
pembakaran bahan tersebut pada suhu tinggi (500- 600°C).
• Pada suhu tinggi bahan organik yang ada akan terbakar dan
sisanya merupakan abu
2. Protein
• Protein pakan ditentukan melalui kandungan
nitrogen bahan pakan melalui metode Kjedahl
yang kemudian dikali dengan faktor protein 6,25.
• Angka 6,25 diperoleh dengan asumsi bahwa
protein mengandung 16% nitrogen.
3. Lemak kasar
Sifat kimia • Lemak kasar menggambarkan bahwa zat dimaksud
bukan hanya mengandung senyawa yang tergolong
bahan ke dalam lemak tetapi termasuk senyawa lain.
pakan • Ekstrak eter adalah zat yang mengandung senyawa
yang larut dalam eter, termasuk lipid dan zat yang
tidak mengandung asam lemak.
3. Lemak kasar (lanjutan)
• Kandungan lemak suatu bahan pakan dapat
ditentukan dengan metode soxlet, yaitu proses
ekstraksi suatu bahan dalam tabung soxlet
dengan menggunakan pelarut lemak, seperti
eter, kloroform atau benzena.
4. Serat Kasar
Sifat kimia • Serat kasar merupakan bagian dari karbohidrat
bahan dan didefinisikan sebagai fraksi yang tersisa
setelah didigesti dengan larutan asam sulfat
pakan standar dan sodium hidroksida pada kondisi
yang terkontrol.

Anda mungkin juga menyukai