Anda di halaman 1dari 28

SIFAT FISIKA MOLEKUL

BAHAN OBAT & APLIKASI


FARMASI

apt. Wildan Khairi Muhtadi, M.Pharm.Sci.


Pengertian
• Sifat fisik adalah sifat yang dapat diukur dan diteliti tanpa
mengubah komposisi atau susunan dari zat tersebut.
• Sebagai contoh, kita dapat mengukur titik leleh dari es dengan
memanaskan sebuah balok es dan mencatat pada suhu berapa es
tersebut berubah menjadi air
• Sifat fisika molekul obat memegang peranan penting dalam
menentukan metide yang tepat untuk formulasi suatu obat,
sehingga didapatkan suatu sediaan yang efektif, stabil, dan aman
Sifat Fisika Molekul Obat
• Contoh: Faktor kelarutan dalam pembuatan sediaan paracetamol
drop
• Penggunaan pelarut sorbitol lebih cocok dibanding propilenglikol,
karena paracetamol kurang larut dalam propilenglikol
Sifat Fisika Molekul Obat
• Sifat fisika molekul obat juga akan berkaitan erat dalam
pengangkutan obat untuk mencapai reseptor
• Sebelum mencapai reseptor, molekul-molekul obat harus melalui
bermacam-macam membrane, berinteraksi dengan senyawa-
senyawa di dalam tubuh
• Disini sifat fisika molekul obat berperan dalam proses penyerapan
dan distribusi obat sehingga kadar obat pada waktu tertentu
mencapai reseptor dalam jumlah yang cukup besar
• Contoh:
• Obat-obat golongan proton pump inhibitor sebaiknya dibuat salut
enteric karena tidak stabil oleh asam lambung
INDEKS BIAS
Definisi
indeks bias
• Indeks bias adalah perbandingan antara kecepatan
cahaya dalam ruang hampa udara dengan cepat rambat
cahaya pada suatu medium
• Indeks bias dimanfaatkan dalam berbagai bidang.
Dalam bidang farmasi, indeks bias digunakan untuk
mengetahui kadar suatu sediaan. Selain itu, indeks bias
juga bisa digunakan untuk menentukan kemurnian
suatu bahan.
Indeks Bias
• Secara matematis, indeks bias dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan:
𝑐
𝑛=
𝑣𝑝

• n = indeks bias
• c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa (299792458 meter/detik)
• vp = cepat rambat cahaya pada suatu medium
• Sebagai contoh, indeks bias air adalah 1,33. Hal ini berarti cahaya
bergerak dengan kecepatan yang 1,33 kali lebih tinggi pada ruang
hampa dibandingkan dengan di air
Indeks Bias
• Indeksi bias suatu sampel dapat diukur dengan alat refractometer
ROTASI
OPTIK
Definisi rotasi
optik

• Berdasarkan Farmakope Indonesia Edisi IV, rotasi optik


merupakan rotasi sudut atau derajat rotasi jenis yang
dihitung dibandingkan dengan kadar 1 gram zat terlarut
dalam 1 ml larutan diukur pada kondisi yang telah
ditentukan
• Adanya rotasi optik menyebabkan senyawa dapat
mengakibatkan cahaya terpolarisasi pada bidang
tertentu.
• Rotasi optik dinyatakan dalam derajat rotasi sudut
(diamati) atau derajat rotasi jenis yang dihitung dan di
bandingkan terhadap kadar 1gr zat terlarut.
• Alat Uji : Polarimeter
Polarimeter
cara KERJA
PENGUJIAN
1. Disiapkan polarimeter beserta tabungnya.
2. Diukur panjang tabung sampel dengan jangka sorong.
3. Dinyalakan polarimeter dan mengatur skala agar tepat
pada nol.
4. Mengisi tabung polarimeter dengan larutan uji,
diusahakan tidak ada gelembung
5. Dimasukkan tabung ke dalam polarimeter
6. Diamati dan di gambar bayangan yang terbentuk
sampai ada bayangan samar.
7. Di catat skala yang terbentuk,di hitung rotasi jenisnya.
Konsep Kerja
• Pemutaran bidang polarisasi tergantung pada :
1. Panjang Gelombang.
2. Jenis Larutan.
3. Panjang tabung larutan atau panjangnya larutan.
4. Konsentrasi larutan.
Tujuan
Evaluasi
• Melihat kepolaran suatu larutan.
• Menilai sifat dan kemurnian zat dalam larutan.
• Menghitung sudut polarisasi.
Aplikasi Penelitian :
Aplikasi penelitian untuk polarimetri ditemukan di industri, lembaga
penelitian dan universitas sebagai sarana:
1. Mengisolasi dan mengidentifikasi pelarut terkristalkan yang
belum diketahui atau dipisahkan dengan HPLC.
2. Mengevaluasi dan karakterisasi senyawa optis aktif dengan
mengukur rotasi khususnya dan membandingkan nilai ini dengan
nilai-nilai teoritis ditemukan dalam literatur.
3. Investigasi reaksi kinetik dengan mengukuir rotasi optik sebagai
fungsi dari waktu.
4. Pemantauan perubahan konsentrasi komponen optik aktif dalam
campuran reaksi, seperti dalam belahan enzimatik.
5. Menganalisis struktur molekul dengan memetakan dalam
bentuk kurva perputaran dispersi optik atas berbagai panjang
gelombang.
6. Membedakan antara beberapa isomer optik.
Defenisi
bobot jenis
Menurut farmakope Indonesia edisi III
Berat jenis adalah bobot dalam gram / ml cairan yang
ditimbang di udara pada suhu 20o kecuali dinyatakan air.
Menurut farmakope Indonesia edisi IV
Berat jenis adalah hasil yang diperoleh dengan membagi
bobot zat dan bobot air dalam piknometer kecuali dinyatakan lain
dalam monografi keduanya ditetapkan pada suhu 20o
konsep
• Massa jenis atau berat jenis adalah pengukuran massa
setiap satuan volume benda.
• Semakin tinggi massa jenis suatu benda maka semakin
besar pula massa setiap volumenya.
• Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total
massa dibagi dengan total volumenya.
• Alat Uji : Piknometer
Pengujian bobot jenis dengan piknometer
Tujuan
Evaluasi
• Sebagai salah satu metode analisis yang berperan
dalam menentukan senyawa cair.
• Digunakan pula untuk uji identitas dan kemurnian dari
senyawa obat terutama dalam bentuk cairan.
• Serta dapat pula diketahui tingkat kelarutan/daya larut
suatu zat.
Aplikasi Dalam
Farmasi

•Sebagai rangkaian pengujian untuk


mengetahui kecepatan alir suatu cairan,
agar mudah dituang dari wadahnya.
•Sebagai nilai konversi antara bobot dan
volume yang berbeda.
APLIKASI titik didih
& titik lebur DALAM
FARMASI

• Menentukan kemurnian suatu zat padat atau


cair.
• Pembuatan sediaan obat (terutama untuk obat
yang diberikan melalui rektal).
• Penentuan cara penyimpanan suatu sediaan
obat agar tidak mudah rusak pada suhu
kamar/tertentu.
VISKOSITAS
Defenisi
viskositas

• Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang


menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida.
• Makin besar viskositas suatu fluida, maka makin
sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu
benda bergerak di dalam fluida tersebut.
• Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya
kohesi antara molekul zat cair. Sedangkan dalam gas,
viskositas timbul sebagai akibat tumbukan antara
molekul gas.
• Alat uji : viskometer stormer, viskometer oswald,
viskometer brooke-field.
Tujuan
Evaluasi
•Untuk karakterisasi produk sediaan
farmasi (dosage form) sebagai
penjaminan kualitas yang sama
untuk setiap batch.
•Untuk menentukan sifat alir sediaan,
pada sediaan larutan tujuannya agar
sediaan tersebut mudah dituang.
Aplikasi Dalam
Farmasi

•Sifar alir menentukan mudah


atau tidaknya dituang dari
sediaan bentuk larutan.
•Menentukan sifat alir setelah
sediaan larutan dikocok.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai