Faktor2 yg
mempengaruhi
1. Temperatur
Mengetahui
konsentrasi larutanlarutan.
Mengetahui nilai
perbandingan
komponen dalam
campuran dua zat cair.
Mengetahui kadar
zat yang diekstrasikan
dalam pelarut.
2. Massa zat
3. Volume zat
4. Kekentalan
Alat2 yg digunakan u/
mengukur berat jenis
yaitu pikonometer,
neraca mohr-westpal,
hydrometer dll.
- piknometer digunakan
u/ mencari bobot jenis
terbuat dr kaca
erlenmeyer dg kapasitas
10ml-50ml. keunggulan
-> mudah dlm
pengerjaan. Kelemahan->
memerlukan wkt yg lama,
memerlukan ketelitian
dlm penimbangan.
- hydrometer.
Keunggulan->lebih cepat
dibandingkan piknometer,
tetapi menghasilkan hasil
yg tdk tepat.
- neraca hidrostatik.
Berdasarkan hokum
Archimedes yaitu suatu
benda yg dicelupkan ked
lm cairan akan kehilangan
massa sebesar berat
volume cairan yg
terdesak.
Penetapan indeks bias
Indeks Bias Suatu zat
adalah perbandingan
cepat rambat cahaya
dalam ruang hampa (c)
dengan cepat rambat
4. konsentrasi larutan
Pemutaran bidang
polarisasi tergantung
pada :
Jenis-jenis refraktometer :
Panjang Gelombang
1. refraktometer abbe
Jenis Larutan
- polarimeter merupakan
alat yg digunakan u/
mengukur besarnya
putara optic yg
dohasilkan oleh suatu zat
yg bersifat optis aktif yg
terdapat dlm larutan.
Fungsi mengidentifikasi
scr cepat konsentrasi,
kemurnian, kualitas
disperse dr sampel cair,
padat dan plastic.
Digunakan u/ mengukur
bermacam2 indeks bias
suatu larutan.
2. hand refraktometer
Ketelitian dan
ketepatan
Konsentrasi larutan
Hal yang perlu
diperhatikan dalam
pengukuran rotasi optik :
Elemen-elemen harus
benar-benar bersih dan
penjajarantepat
Alat dalam kondisi baik
dan bersih
- banyaknya molekul pd
jalan cahaya, jenis zat,
ketebalan, konsentrasi
dan juga pelarut.
Macam polarisasi :
- polarisasi dg absorpsi
selektif=menggunakan
bahan yg akan
melewatkan gelombang
yg vector medan
listriknya sejajar dg arah
tertentu dan menyerap
hampir semua arah
polarisasi yg lain.
- polarisasi akibat
pemantulan=berkas
cahaya tak terpolarisasi
dipantulkan oleh suatu
permukaan, berkas
cahaya terpantul dpt
berupa cahaya tak
terpolarisasi, terpolarisasi
sbg bahkan sempurna
- polarisasi akibat
pembiasan
ganda=dimana cahaya yg
melintasi medium
isotropic (misalnya air)
Yg harus diperhatikan
penggunaan polarimeter :
-larutan sampel hrs jernih
-tdk terdapat gelembung
udara
-menentukan keaddan
dimulai nol u/
mengkoreksi pembacaan
-pembacaan rotasi optic
dilakukan beberapa kali
Metode untuk
serbuk
1.
Sejumlah zat
dalam bentuk serbuk
halus, ratakan hingga
permukaan lapisan
tipis. Kecuali
dinyatakan lain,
keringkan dalam
hampa udara di atas
silika gel P atau fosfor
pentoksida P selama
24 jam.
2.
Masukan sejumlah
serbuk ke dalam pipa
kapiler kering,
mapatkan dengan
mengetok pipa
sehingga diperoleh
kolom zat padat
setinggi kurang lebih 3
mm, ikatkan pipa
kapiler pada
termometer
sedemikian rupa
sehingga bagian yang
tertutup berada pada
bagian tengah
pencadang raksa.
3.
Masukkan
termometer utama ke
dalam tangas bersuhu
4. Atur pemanasan
hingga kenaikan suhu
tangas 1oC per menit.
Baca suhu pada kedua
termometer pada saat zat
melebur, suhu yang
diamati dihitung dengan
rumus.
Metode u/ lemak, malam
dll
penetapan dilakukan
langsung.
-Viskositas atau
kekentalan merupakan
gaya gesekan antara
molekul-molekul yang
menyusun suatu fluida.
Alat-alat : pemanas,
thermometer akurat, kaca
pembesar yg cocok, pipa
kapiler.
- Molekul-molekul yang
membentuk suatu fluida
saling gesek menggesek
ketika fluida tersebut
mengalir.
- rentang thermometer
antara -10 360 derajat
tdk kurang dr 0,8 mm.
Faktor2 yg
mempengaruhi
viskositas :
2. Luas penampang
Tebal
dinding: 0,10mm0,15mm
panjang:
tergantung dari
apparatus yang
dipakai
Diameter
dalam:0,9mm-1,1mm
Kaca pembesar
yang cocok sebaiknya
digunakan untuk
observasi pipa kapiler
Satuan SI untuk
koefisien viskositas
adalah Ns/m2 atau
pascal sekon (Pa.s).
Benda yang bergerak
dalam fluida kental
mengalami gaya gesek
yang besarnya
dinyatakan dengan
persamaan:
F = A(v/)
Dimana: = Koefisien
Viskositas (Ns/m2) = Pa.S;
F = Gaya; = Jarak; A =
Luas Permukaan; V = Laju
Hukum stokes :
Berbunyi: bila sebuah
bola bergerak dalam
suatu fluida yang diam
maka terhadap bola itu
akan bekerja gaya gesek
dalam bentuk gaya
gesekan yang arahnya
berlawanan dengan arah
gerak bola tersebut.
Syarat-syarat berlakunya
hukum Stokes :
1.
Ruang
tempat fluida terbatas.
2.
Tidak ada
turbulensi di dalam
fluida.
3.
Kecepatan
(V) tidak besar
sehingga aliran masih
linier.
Persamaan stokes :
Jika sebuah benda
berbentuk bola (kelereng)
jatuh bebas dalam suatu
fluida kental,
kecepatannya akan
bertambah karena
pengaruh gravitasi Bumi
hingga mencapai suatu
kecepatan terbesar yang
tetap.
Kekentalan adalah
gaya gesek yang
dialami benda saat
bergerak dalam fluida.
Kekentalan dapat juga
ditentukan
berdasarkan hukum
stokes. Hukum ini
berdasarkan
jatuhnya benda
melalui medium zat
cair. Benda bulat
dengan radius (r)
dan rapatan (d)
jatuh karna ada
gaya gravitasi
melawan fluida.
Bahan dan
Fungsi
Bahan-bahan yang
digunakan dalam
praktikum Fisika Dasar
tentang Viscositas Zat
Cair adalah :
Madu : sebagai
bahan yang diuji
viscositasnya
Prinsip penetapan :
Minyak goreng :
sebagai uji
viscositasnya
Gliserin : sebagai
bahan yang diuji
viscositasnya
Tissue: untuk
membersihkan alat
- Analisis kualitatif secara
konvensional dapat
dilakukan secara visual
melalui 2 uji yaitu uji
reaksi kering dan uji
reaksi basah.
Reaksi kering vs reaksi
basah :
a.
b.
Skala sampel u/
penerapan analisis
kualtitatif :
a. Skala makro
b. Skala semimikro
c. Skala mikro
kelebihan analisis
kualtitatif :
- Penghematan anggaran
riset karena pengurangan
konsumsi sampel dan zat
- Penghematan waktu
pengerjaan sehingga
kecepatan analisis lebih
tinggi karena bahan yang
dikerjakan lebih kecil
b.
Pemanasan kering
c.
a.
-
Pahit VitB2,
B6,kafein,teofilin,amin
ofilin,efedrin,
parasetamol
Sedikit pahit
metampiron, as.
Benzoate,
sulfamerazin,
sulfatiazol
- mengakibatkan
ledakkan jika ada gas
-terbentuk endapan
Pengamatan organoleptik
Identifikasi senyawa obat
yang telah terekstraksi
yang diperiksa
organoleptiknya meliputi
bentuk, bau, rasa dan
kelarutan, kemudian
dilanjutkan dengan
pemeriksaan
pendahuluan berupa
kelarutan dalam asam
dan basa, analisis unsur
N, S, dan halogen.
Diperiksa gugus
fungsinya dan dilanjutkan
dengan pemeriksaan
khusus untuk golongan
senyawa tersebut
Ciri2 rx kimia :
- timbul gas
Tidak berasa:
sulfaguanidin,
sulfadiazin, talkum
Tebal di lidah:
benzokain, lidokain,
prokain, papaverin
(agak tebal)
Agak kecut
Asetosal
Merah
Pb3O4, As2S2,,
HgO, HgI,, Sb2S3, CrO3,
Cu2O
Kuning
CdS, As2S3, SnCI3,
PbI2, HgO,
K4[Fe(CN)6].3H2O
Hijau
Cr2O3, Hg 212,
Cr(OH)3, As2S3,
FeSO4.7H,O,
FeSO4.
(NH4)2SO4..6H2O,
FeCI2.4H2O
Rasa : pahit,manis,mint
Pengamatan
warna
beberapa senyawa
berwarna yang secara
umum dijumpai.
Faktor yg
mempengaruhi :
Pengamatan
bentuk
bentuk harus
diperhatikan secara
seksama, apakah
berupa padatan atau
cairan
Tujuan : Mampu
mengidentifikasi,
pemurnian dan
pemisahan suatu
senyawa obat dalam
sampel menggunakan
prinsip anlisis kimia
kualitatif
Hitam
PbS, CuS, CuO,
HgS, FeS, MnO2 , CoS,
NiS.
Putih agak
kekuningan Vit B1,
B2, metampiron,
aminofilin
Putih kusam
sulfamerazin
Putih agak
kebiruan papaverin
Pengujian ini
dilakukan dengan
mencoba melarutkan
bahan obat
menggunakan
bermacam-macam
pelarut baik organik
(menggunakan
akuades) atau pelarut
anorganik
(menggunakan etanol
70%).
Basa umumnya
larut dalam asam, dan
asam umumnya larut
dalam basa.
Senyawa
anorganik atau
senyawa organik yang
sudah dalam bentuk
garamnya larut dalam
pelarut anorganik,
sedangkan senyawa
organik larut dalam
pelarut organik.
NaOH 3 N
Asam H2SO4 3 N
H2SO4 pekat
Alkohol Contoh:
Kinin larut dalam eter,
namun sukar larut dalam
air
Kinin HCl dan Kinin sulfas
larut dalam air
Efedrin sukar larut dalam
air
Efedrin HCl atau Efedrin
sulfas larut dalam air
Pengarangan dan
pemijaran :
- PENGARANGAN DAN
PEMIJARAN
Warna mula-mula
2.
Warna saat
meleleh (terjadi asap)
3.
4.
Mengetahui
mengandung kation
atau tidak
Zat yang mengandung
logam jika dipijarkan akan
meninggalkan sisa
dengan memberikan
warna yang bermacammacam untuk tiap kation,
contoh:
Menggelembung bau
caramel : laktosa, amilum
Menggelembung seperti
sarang tawon : Caglukonat
Sisa coklat : Fe
Sisa kuning : Bi, Pb
Wangi : Kafein
Bau salak : Bromural,
Kinin
Bau udang : Heksamin
Bau kacang : Vitamin B1
Bau
Khas
Tidak berbau
Spesifik / khas:
Vitamin B1, Vitamin C,
Hexamin
Tidak berbau :
Prokain HCl, Lidokain
HCl
Mengetahui zat
organik dan anorganik
Zat organik memiliki
atom C (karbon),
sehingga pada
permukaan pengarangan
menjadi hitam.
Hitam pada pemijaran
dapat ditimbulkan dari
Cu, Mn. Jika hitam dari
logam (oksida logam)
maka apabila ditambah
HCl/H2SO4 atau asam
nitrat (NaNO2 dalam HCl)
maka warna hitam akan
hilang (oksida logam +
asam garam).
Apabila warna hitam
setelah ditambah asam
Uji fluoresensi
Fluoresensi adalah
terpancarnya sinar oleh
suatu zat yang telah
menyerap sinar atau
radiasi elektromagnet
lain.
Fluoresensi adalah
bentuk dari luminesensi.
Dalam beberapa hal,
sinar yang dipancarkan
memiliki gelombang lebih
panjang dan energi lebih
Tujuan fluoresensi :
Untuk mengidentifikasi
suatu senyawa secara
kualitatif berdasarkan
warna yang terlihat.
Teori fluoresensi :
Fluoresensi disebabkan
oleh absorpsi energi
radiasi dan emisi-kembali
(pemancaran kembali)
sebagian dari energi ini
dalam bentuk cahaya
nampak.
Fluoresensi ungu :
salisilat
Unsur-unsur alkali
dan alkali tanah pada
umumnya berwarna
jika dipanaskan dalam
api secara langsung
Dasar teori :
Logam alkali
terdiri atas enam buah
unsur, yaitu Litium (Li),
Natrium (Na), Kalium
(K), Rubidium (Rb),
sesium (Cs) dan
Fransium (Fr).
Hal itu karena unsur
logam alkali sangat
reaktif. Disebut dengan
logam alkali karena dapat
membentuk basa kuat.
Lithium : merah
Natrium : kuning
Kalium : ungu
Rubidium : merah
Sesium : biru
Fransium : putih
mengandung sebagian
besar gas tak terbakar
2. Ujung berkilau pada D
(berwarna jika lubang
udara ditutup)
3. Selimut luar ACBD,
pembakaran gas terjadi
sempurna
Metode konvesional
terdiri atas metode
gravimetric dan metode
volumetric
- metode gravimetric
berdasarkan pd
penimbangan berat
konstan suatu senyawa
yg dianalisis
Pengujian bahan baku :
1. Tujuan:menetapkan
kesesuaian dg
persyaratan bahan baku
obat : identitas, kadar,
mutu, kemurnian
2. kalau tdk tercantum
dlm FI maka dpt
digunakan farmakope
lain.
3. dg cara menggunakan
prosedur, metode,
analisis, intrumen, yg
dicantumkan dlm
farmakope, prosedur yg
tdk tercantum dlm
farmakpe dpt digunakan
asalkan dpt dibuktikan
memberikan ketelituan
dan ketepatan yg paling
sedikit sama dg metode
farmakope
Syarat identitas
1. identifikasi : suatu cara
u/ membuktikan bahwa
bahan yg diperiksa
mempunyai identitas yg
sesuai dg yg tertera pd
etiket
2. pengujian hrs spesifik.
Pengujian dan spesifikasi
lain yg tertera dpt
membantu pembuktian
identitas bahan yg diuji