Proses Dan Tipe Pengadaan (Purchasing)
Proses Dan Tipe Pengadaan (Purchasing)
TIPE
PENGADAAN
(PURCHASING)
O L E H :
A K H M A D G H I F F A R Y
B U D I A N T O , S .T . , M .T .
PENGADAAN (PURCHASING)
• Serangkaian aktivitas organisasi yang berhubungan dengan pengadaan barang yang
memiliki prinsip tepat kualitas, kuantitas, waktu dan harga sehingga dapat mendukung
tujuan perusahaan
Kualitas
Aturan Kuantitas
Pengadaan
Harga Waktu
Berdasarkan tujuan:
- Melakukan proses pembelian barang dan
jasa sesuai kebutuhan
- Menyediakan barang dan jasa tepat
waktu, kualitas, kuantitas, aturan dan harga
TUGAS
BAGIAN Secara umum:
PENGADAAN - Merancang hubungan (relasi bisnis)
dengan supplier
- Melakukan seleksi dan pemilihan supplier
- Memelihara data item yang dibutuhkan
dan data supplier
CARA PENGADAAN
Membuat
Membeli vs
sendiri vs
menyewa
membeli
MAKE OR BUY
Make Buy
Mengurangi ketergantungan pada pihak lain Terhindar dari risiko obselence (keusangan)
PROSES
PEMBELIAN
• Proses pembelian rutin biasanya berlaku untuk item-
item yang suppliernya sudah jelas karena ada
kesepakatan jangka panjang antara supplier dengan
perusahaan.
• Sedangkan proses tender (dan juga lelang) dilakukan
untuk item-item yang suppliernya masih harus dipilih.
• Secara umum sistem pembeliaan dapat dapat digolongkan
menjadi:
1. Pembelian rutin (cara biasa);
2. Pesanan selimut (blanket order);
3. Pembelian atas dasar konsinyasi (consignment purchasing);
JENIS 4. Pembelian tepat waktu (JIT purchasing);
SISTEM 5. System kontrak;
6. Kontrak jasa dan material;
PEMBELIAN
1) PEMBELIAN RUTIN
• Pembelian rutin dilakukan untuk item-item yang kebutuhannya berulang (repetitive).
• Biasanya item-item yang seperti ini relatif standar sehingga proses pembelian tidak
lagi melibatkan perancangan spesifikasi.
• Baik perusahaan maupun supplier sama-sama memiliki data yang lengkap tentang
item-item tersebut (meliputi nama, nomor kode, spesifikasi, delivery lead time, harga
per unit, dan sebagainya).
GAMBARAN
PROSES
PEMBELIAN
RUTIN
PROSES PEMBELIAN RUTIN
1. Bagian yang membutuhkan mengirimkan permintaan pembelian ke bagian
pengadaan. Dokumen permintaan pembelian ini dinamakan purchase requisition
(PR) atau material requisition (MR).
2. Bagian pengadaan akan mengevaluasi MR / PR yang diterima.
❑Kecuali ada kendala yang menghambat, PR / MR ini kemudian akan ditindaklanjuti
oleh bagian pengadaan dengan mengirimkan purchase order (PO) ke supplier
yang dianggap tepat.
❑Pada proses pembelian rutin, supplier biasanya sudah terindentifikasi.
❑Pada kasus di mana ada banyak supplier yang bisa memasok, bagian pengadaan
harus bisa memutuskan ke supplier mana PO harus dikirim.
P R OSES P EM B EL IA N R UTIN ( CTD. )
3. Begitu supplier sepakat untuk memenuhi PO tersebut, bagian pengadaan
harus secara proaktif memonitor perkembangan pengirimannya agar tidak
terjadi keterlambatan.
❑Apabila ada perubahan waktu kebutuhan, perusahaan mungkin harus
melakukan percepatan (expedite) atau memundurkan pengiriman.
4. Pada saat pesanan datang, bagian gudang berkewajiban untuk mengecek
benar tidaknva item yang dikirim serta jumlah dan kualitasnya.
❑Apabila prosedur formal diperlukan untuk pengecekan kualitas (incoming
inspection), bagian kualitas yang biasanva akan melakukannva sebelum
barang disimpan di gudang.
P R OSES P EM B EL IA N R UTIN ( CTD. )
5. Bagian akuntansi kemudian akan menyelesaikan proses pembayaran
sesuai dengan terms pembayaran yang berlaku.
❑Kebanyakan supplier memberikan sejenis credit terms atau payment
delay. Artinya, barang yang dikirim saat ini tidak perlu langsung
dibayar, tetapi ada penundaan beberapa lama.
❑Banyak supplier yang memberikan kesempatan penundaan
pembayaran selama 30 hari setelah barang dikirim.
BLANKET ORDER
• Blanket order (BO) atau blanket purchase order adalah
cara yang popular untuk meningkatkan efisiensi dalam
kegiatan pembelian, yang berakibat pula peningkatan
efisiensi dalam pengelolaan persediaan.
• BO adalah suatu cara pemesanan atau pembelian
sebagai alternative dari cara pemesanan yang biasa,
yaitu atas dasar harga satuan pasti untuk jenis barang.
• BO adalah persetujuan pembelian mengenai sejumlah
jenis barang selama waktu tertentu, atas dasar harga
satuan yang disetujui bersama.
B L A N KET OR DER ( CTD. )
• Di bawah sistem ini, kesepakatan dilakukan antara pembeli dan supplier untuk
menyediakan sejumlah barang tertentu yang diperlukan, selama periode waktu
tertentu (misal selama 1 tahun penuh), dengan harga yang disepakati.
• Sistem ini meminimalkan biaya administrasi dan berguna untuk item kelas ‘C’ yang
tidak memerlukan kontrol kaku.
• Pengiriman dilakukan tergantung pada kebutuhan pembeli
B L A N KET OR DER ( CTD. )
• Beberapa perusahaan telah memanfaatkan cara BO ini dengan meminta reduksi atau
potongan harga.
• Permintaan potongan harga ini cukup wajar dan ada alasannya yang masuk akal, yaitu
potongan harga karena volume besar.
• Jenis potongan harga ini biasanya diberikan oleh penjual apabila terjadi pembelian
dalam jumlah yang sangat besar, baik yang meliputi satu jenis barang maupun
beberapa jenis barang. Jumlah yang besar dapat dalam arti volume atau dalam arti
harga.
Pekerjaan yang berulang dalam memintakan harga atau lelang serta pengeluaran surat
pesanan dapat dihindari
Mendapat potongan harga karena membeli dalam jumlah besar atau harga banyak;
KEUNTUNGAN Pengurangan persediaan barang, karena penyerahan barang hanya dilakukan kalau
BLANKET barang sudah benar-benar dipakai;
Waktu para pembeli dapat lebih difokuskan pada penanganan pembelian barang yang
lebih rumit.
Harga satuan = analisa harga + keuntungan wajar Harga satuan = 12.000.000 + (5%x12.000.000)
HPS sblm PPN = Harga satuan x volume Harga satuan = 12.000.000 + 600.000
HPS = HPS sblm PPN + (HPS sblm PPN x 10%) Harga satuan = 12.600.000,-
HPS sebelum PPN = 12.600.000 x 200 unit = 2.520.000.000