Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN RACHMA DINI FITRIA, S.P., M.

SI
Fakultas Pertanian Prodi
STRATEGI Agribisnis

LEAD TIME Universitas Mayjen Sungkono


PENDAHULUAN

◉ Waktu merupakan salah satu inti dari masalah


logistik.
◉ Bagi pelanggan waktu adalah layanan yang dibutuhkan,
sedangkan bagi penjual barang waktu adalah biaya.
◉ Sehingga waktu merupakan faktor kompetisi yang penting.
◉ Kompetisi perusahaan besar berkisar dalam 3 elemen :
harga, mutu, layanan. Dan waktu termasuk dalam elemen
layanan.
MENGAPA WAKTU DIPERHITUNGKAN
DENGAN BAIK ?

◉ Faktoryang menyebabkan waktu menjadi sangat


penting antara lain:
▪ Siklus hidup yang pendek
▪ Dorongan pelanggan untuk mengurangi persediaan
▪ Pasar yang berubah-ubah
SIKLUS HIDUP PRODUK
(PRODUCT LIFE CYCLE)

▪ Merupakan pola penjualan barang dari sejak pertama kali


diluncurkan sampai mundur sama sekali.
▪ Tahapan dalam siklus hidup produk:
O Tahap pengenalan (introduction)
O Tahap pengembangan (growth)

O Tahap kematangan (maturity)

O Tahap kejenuhan (saturation)


O Tahap penurunan (decline)
SIKLUS HIDUP PRODUK
(PRODUCT LIFE CYCLE)
SIKLUS HIDUP PRODUK
(PRODUCT LIFE CYCLE)

Fase Perkenalan Fase Pertumbuhan

Fase pertumbuhan penjulan yang Periode penerimaan pasar yang


lambat saat produk diperkenalkan cepat & peningkatan laba yang
ke pasar. Belum memiliki laba pesat. Kondisi dan desain produk
karena banyaknya biaya mulai stabil dan diperlukan
memperkenalkan produk peramalan permintaan yang
efektif

Fase Kemapanan/ Kematangan Fase Kemunduran/ Penurunan

Periode menunjukkan penurunan


Periode dimana pesaing telah dan laba menipis. Produk yang
banyak muncul. Produksi dengan sekarat adalah produk yang
volume tinggi dan beragam lemah dan membutuhkan
inovasi diperlukan. investasi sumberdaya dan
keahlian manajerial
DORONGAN PELANGGAN UNTUK
MENGURANGI PERSEDIAAN BARANG

▪ Pengurangan jumlah persediaan akan mengurangi biaya-


biaya penyediaan material
▪ Contoh : pengurangan bahan baku, bahan penolong, bahan
setengah jadi, bahan jadi
▪ Sehingga layanan dapat ditingkatkan dan biaya dapat
dikurangi dengan menekan waktu dalam supply chain
PASAR YANG TERUS BERUBAH

▪ Permasalahan dalam perusahaan besar adalah ketidak


akuratan dalam ramalan
▪ Sebab utama kekurang akuratan karena makin besarnya
lead time
▪ Maka cara yang paling tepat mengurangi kekurang
akuratan adalah dengan memperpendek lead time
KONSEP LEAD TIME

◉ Konsep lead time dapat dilihat dari dua sudut pandang:


◉ Dari sisi customer
▪ Lead time merupakan rentang waktu yang dibutuhkan
dari saat memesan barang sampai(order) barang
diterima.
▪ Disebut “the order-to-delivery cycle
◉ Dari sisi supplier
▪ Lead time merupakan rentang waktu yang dibutuhkan untuk
merubah dari penerimaan pesanan (order) sampai menerima
uang cash.
▪ Disebut “the cash-to-cash cycle”
ORDER-TO-DELIVERY CYCLE

◉ Komponen dari order-to-delivery cycle adalah:


▪ Proses pemesanan pelanggan
▪ Proses pencatatan pemesanan
▪ Proses pemesanan
▪ Proses pembuatan
▪ Proses pengangkutan
▪ Pesanan diterima pelanggan
◉ Contoh berikut menggambarkan waktu rata-
rata yang dibutuhkan untuk masing-masing
proses
Proses Rata-rata Jangka
(hari) waktu
(hari)
Proses pemesanan pelanggan 3 1—5
Proses pencatatan pemesanan 2 1—3
Proses pemesanan 5 1—9
Proses pembuatan 3 1—5
Proses pengangkutan 3 1—5
Pesanan diterima pelanggan 2 1—3
Lead Time 18 6—30
THE CASH TO CASH CYCLE

◉ Kepentingan terbesar perusahaan adalah


bagaimana mengkonversikan pesanan menjadi uang
◉ Namun tidak hanya lead time dari proses order ke
proses penerimaan uang saja yang penting namun
dimulai dari proses pembelian bahan baku hingga
menjadi uang penjualan
◉ Proses yang panjang ini disebut proses saluran
pipa (pipeline process)
PIPELINE PROCESS

◉ Proses ini terdiri dari proses yang memakan waktu sbb:


▪ Pembelian bahan baku
▪ Penyimpanan bahan baku
▪ Produksi barang setengah jadi
▪ Penyimpanan barang setengah jadi
▪ Produksi barang setengah jadi
▪ Penyimpanan barang jadi
▪ In transit
▪ Penyimpanan untuk distribusi
MANAJEMEN PIPELINE
LOGISTIK

◉ Merupakan suatu proses dimana lead time pembuatan


barang (manufacturing lead time) dikaitkan dengan lead
time pengadaan barang (procurement lead time)
sedemikian rupa untuk memenuhi permintaan pasar
◉ Tujuan dari pipeline management adalah
▪ Biaya yang lebih rendah
▪ Mutu yang lebih tinggi
▪ Lebih fleksibel
▪ Waktu tanggap yang lebih cepat
◉ Dalam rangkaian supply chain seringkali ditemui
banyak kegiatan yang menimbulkan biaya tambahan
(added cost) daripada menciptakan nilai tambah
(added value).
◉ Kegiatan tersebut antaralain:
▪ Mengangkut barang dari truk ke gudang
▪ Memindahkan dari tempat penerimaan ke rak
▪ Menyimpan di gudang
▪ Mengeluarkan barang dari gudang
▪ Dan sejenisnya
◉ Banyakperusahaan besar menemukan hanya
10% kegiatanya memberikan nilai tambah,
sedangkan 90% sisanya hanya menambah
biaya.

◉ Jadi
tugas dari pipeline management adalah
memperbaiki perbandingan antara value-
added activity dan non-value-added activity.
LEAD TIME PEMESANAN
BARANG

◉ Jika mengacu pada perusahaan dalam supply chain, maka


lead time dapat merupakan lead time pemesanan barang
untuk keperluan MRO (maintenance, repair, operation).
◉ Lead time dalam hal ini adalah rentang waktu yang
diperlukan untuk memesan barang, yaitu dari sejak
menerima pesanan untuk membeli sampai barang tiba di
gudang pembeli
• Waktu pengepakan barang di
◉ Komponen dari lead time dalam pihak supplier untuk
hal ini disusun secara berurutan pengiriman
antaralain. ▪ Waktu pengiriman barang dari
▪ Waktu yang diperlukan untuk gudang supplier ke
mencari sumber pembelian terminal/pelabuhan pengiriman
▪ Waktu untuk meminta penawaran harga ▪ Waktu pembongkaran di
▪ Waktu untuk mengevaluasi penawaran terminal/pelabuhan
▪ Waktu untuk negosiasi harga
penerimaan
▪ Waktu untuk membuat kontrak
▪ Waktu pembebasan barang (jika
pembelian/surat pemesanan import)
▪ Waktu pembuatan leter of
▪ Waktu pengiriman dari
credit (jika pembayaran terminal/pelabuhan
dengan L/C) penerima ke gudang pembeli
▪ Waktu yang dibutuhkan
▪ Waktu pembongkaran peti di gudang
supplier untuk menyiapkan pembeli
atau membuat barang ▪ Waktu penerimaan dan
penghitungan barang di gudang
pembeli
BAGAIMANA MENGELOLA
LEAD TIME ?

◉ Dapat dilakukan dengan beberapa cara


▪ Membagi elemen lead time tersebut menjadi elemen yang
memberikan added value (nilai tambah) dan elemen yang tidak
memberikan added value namun memberikan added 'cost
semata
▪ Mengurangi waktu yang digunakan untuk elemen yang tidak
memberikan added value
◉ Dalampenyempurnaanya dapat dibagi menjadi 3
elemen:
▪ Elemen yang memberikan cukup added value
▪ Elemen yang kurang memberikan added value
▪ Elemen yang tidak memberikan added value
◉ Atas dasar pembagian menjadi 3 elemen dapat
dijabarkan sbb:
◉ Elemen yang memberikan added value
▪ Waktu yang diperlukan untuk negosiasi harga (cost
reduction)
▪ Negosiasi tarif angkutan (cost reduction)
▪ Waktu untuk memproduksi barang (form utility)
▪ Waktu pengangkutan dari gudang penjual ke pelabuhan
(place and time utility)
▪ Waktu pengapalan dari pelabuhan muat ke pelabuhan
tujuan
▪ Pengangkutan dari pelabuhan tujuan ke gudang pembeli
◉ Elemen yang kurang memberikan added value
▪ Waktu menganalisis penawaran penjual
▪ penyiapan kontrak pembelian
▪ Pengepakan di gudang penjual
▪ Waktu muat barang di pelabuhan muat
▪ Mencari pengusaha pengangkut
▪ Waktu pembongkaran barang di pelabuhan bongkar
▪ Waktu pembebasan bea masuk (jika import)
▪ Waktu pembongkaran peti di gudang penerima
▪ Waktu perhitungan barang yang tiba
◉ Elemen yang tidak memberikan added value
▪ Waktu mencari sumber pembelian
▪ Waktu mencari alat pengangkut
▪ Waktu menunggu di gudang forwarding agent
▪ Waktu menunggu di gudang pelabuhan bongkar
MENGOPTIMALKAN LEAD TIME

◉ Mengurangi
waktu semua elemen yang tidak
memberikan added value (nilai tambah)
▪ Supplier partnering
O Berguna untuk mengurangi waktu mencari sumber pembelian, pembuatan
kontrak pembelian, dan pembukaan letter of credit
▪ Blanket order / kontrak pembelian jangka panjang
▪ Kontrak jangka Panjang dengan ekspedisi
▪ Komunikasi yang intens dengan pemasok dan ekspedisi
◉ Merubah cara kegiatan yang sebelumnya berurutan
menjadi simultan. CONTOH :
• Perjanjian dengan supplier : tanpa LC, tanpa
penandatangan kontrak pembelian tetapi cukup
confirmed atau committed letter of intent
• Persiapan dan penyelesaian dokumen bea masuk
dilakukan selama pengapalan barang, sehingga
tidak memerlukan waktu ekstra. (just in time customs
clearance)
• Mengurangi menghilangkan waktu penyimpanan
digudang pelabuhan

Anda mungkin juga menyukai