112019080
Keterangan :
3. Mulailah pemeriksaan dari mata kanan. Minta penderita untuk menutup mata kirinya
dengan telapak tangan kiri tanpa menekan bola mata.
4. Dengan menggunakan mata kanan, minta penderita untuk membaca huruf pada Snellen
mulai dari baris atas ke bawah, hingga baris terakhir yang masih dapat dibaca penderita
dengan benar
5. Pada baris tersebut, lihat ukuran yang ada di sebelah kanan huruf. Jika angka menunjukkan
30 meter berarti visus penderita adalah 6/30 (artinya orang normal dapat membaca huruf
tersebut pada jarak 30 meter, sedangkan penderita hanya dapat membaca pada jarak 6
meter).
6. Jika huruf paling atas pada Snellen tidak dapat terbaca oleh penderita, lakukan
pemeriksaan tajam penglihatan dengan cara hitung jari. Acungkan jari tangan dari jarak 1
meter, terus mundur ke belakang 2 meter, 3 meter, dan seterusnya. Jika penderita hanya
dapat menghitung jari dengan tepat maksimal pada jarak 3 meter, berarti visusnya 3/60
(artinya orang normal dapat melihat jaritangan pada jarak 60 meter, penderita hanya dapat
membaca dari jarak 3 meter).
7. Jika acungan jari dari jarak 1 meter saja tidak dapat terlihat oleh penderita,lakukan
pemeriksaan tajam penglihatan dengan cara goyangan tangan. Goyangkan tangan, ke atas-
bawah atau kanan-kiri dari jarak 1 meter, terus mundur ke belakang 2 meter, 3 meter, dst.
Jika penderita dapat melihat goyangan tangan pada jarak 1 meter, berarti visusnya 1/300
(artinya orang normal dapat melihat goyangan tangan pada jarak 300 meter, penderita
hanya dapat membaca dari jarak 1 meter saja).
8. Jika goyangan tangan dari jarak 1 meter saja tidak dapat terlihat olehpenderita,
lakukan pemeriksaan tajam penglihatan dengan cara menyorotkanlampu. Sorotkan lampu
senter di depan mata penderita. Minta penderita menyebutkan ada sinar atau tidak. Jika
penderita melihat sinar berarti visusnya 1 /
~, jika tidak berarti visusnya 0 (No Light Perception / NLP).
9. Lakukan hal demikian pada mata kiri dengan menutup mata kanan dengan telapak tangan
kanan tanpa tekanan.
3. Tekanan bola mata tinggi mengacu pada kondisi di mana tekanan di dalam mata lebih
tinggi dari biasanya. Tekanan bola mata normal sendiri ada pada kisaran 10 hingga 21
mmHG. Jika angkanya di atas 21 mmHG, maka tekanan di organ penglihatan ini otomatis
tinggi.Tekanan tinggi di atas didapat saat dilakukan pengukuran pada salah satu atau kedua
bola mata. Pengukuran dilakukan pada dua kali atau lebih pemeriksaan oleh dokter. Untuk
mengukur kondisi ini, biasanya menggunakan alat yang bernama tonometer. Meski kondisi
tekanan pada bola mata tinggi, namun saraf-saraf penglihatan tampak normal. Selain itu,
tidak ada indikasi glaukoma saat dilakukan tes penglihatan. Tes yang diterapkan biasa
disebut tes lapang pandang yang berguna untuk menilai penglihatan samping pasien. Guna
menentukan penyebab lain, dokter mungkin akan menggunakan gonioskopi. Alat ini
dipakai untuk menilai sistem saluran dalam mata apakah tertutup, terbuka, atau menyempit.
Tekanan tinggi pada bola mata biasanya tidak disertai adanya penyakit mata. Namun,
penyakit mata bisa meningkatkan tekanan di dalam mata.
Aqueous Humor (AH) adalah cairan transparan yang berada di dalam Chamber Oculi
Anterior (COA) dan Chamber Oculi Posterior (COP) yang berfungsi untuk mengirimkan
nutrisi, respon imun, dan oksigen pada organ mata melalui proses difusi, serta
mempertahankan bentuk bola mata bagian depan untuk tetap bulat. Untuk mempertahankan
bentuk, Aqueous Humor harus mempertahankan tekanan optimum di dalam chamber oculi
anterior dan posterior sehingga produksi, akumulasi, dan sirkulasi AH harus seimbang.
Tekanan mata pada kondisi normal adalah 15 mmHg.
Uveosklera:
Jalur ini bukan jalur umum pembuangan Aqueous Humor. Aqueous Humor akan dialirkan
ke sudut dan menembus dasar iris lalu ke dinding anterior dari badan siliari melalui rongga
jaringan ikat antara tumpukan otot badan siliari. Rongga ini dapat mengalirkan Aqueous
Humor ke rongga suprakoroid karena tekanan rongga suprakoroid yang cenderung lebih
rendah dibandingkan dengan chamber oculi anterior dalam kondisi normal.
Tekanan mata yang meningkat lebih dari normal dan secara kronik, akan menyebabkan
gangguan pada organ mata baik di anterior dan posterior, salah satunya adalah penekanan pada
saraf optikus. Terdapat 2 teori yang menyebabkan optik neuropati pada glaukoma sudut
terbuka:
1. Disfungsi vaskuler yang menyebabkan saraf optik menjadi iskemik
2. Disfungsi mekanik dari lamina cribiform yang menekan akson-akson. Lamina ini adalah titik
terlemah dari dinding mata di bagian posterior. Peningkatan tekanan intraokuler akan
mencederai oleh akibat kompresi, deformasi, dan remodelling dari lamina cribosa
4. Keratik Presipitat
Terjadi karena pengendapan sel radang dalam bilik mata depan pada endotel kornea akibat
aliran konveksi akuos humor, gaya berat dan perbedaan potensial listrik endotel kornea. Lokalisasi
dapat di bagian tengah dan bawah dan juga difus.
Baru dan lama : Jika baru berbentuk bundar dan berwarna putih. Lama akan mengkerut,
berpigmen dan lebih jernih.
Jenis sel : Leukosit berinti banyak kemampuan aglutinasi rendah, halus keabuan. Limfosit
kemampuan beraglutinasi sedang dan membentuk kelompok kecil bulat batas tegas, putih.
Makrofag kemampuan aglutinasi tinggi tambahan lagi sifat fagositosis membentuk kelompok
lebih besar dikenal sebagai mutton fat.
Ukuran dan jumlah sel : Halus dan banyak terdapat pada iritis dan iridosiklitis akut,
retinitis/koroiditis, uveitis intermedia
Mutton fat berwarna kebuan dan agak basah. Terdapat pada uveitis granulomatosa disebabkan
oleh tuberculosis, sifilis, lepra, vogt-koyanagi-harada dan simpatik oftalmia. Juga ditemui pada
uveitis non-granulomatosa akut dan kronik yang berat. Mutton fat dibentuk oleh makrofag yang
bengkak oleh bahan fagositosis dan sel epiteloid berkelompok atau bersatu membentuk kelompok besar.
Pada permulaan hanya beberapa dengan ukuran cukup besar dengan hidratasi dan tiga
dimensi, lonjong batas tidak teratur. Bertambah lama membesar dan menipis serta berpigmen akibat
fagositosis pigmen uvea, dengan membentuk daerah jernih pada endotel kornea. Pengendapan
Mutton fat sulit mengecil dan sering menimbulkan perubahan endotel kornea gambaran merupakan
gelang keruh di tengah karena pengendapan pigmen dan sisa hialin sel.