PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia.
Secara garis besar lingkungan hidup yang kompleks dilihat secara utuh
pada dasarnya organisme lain dan lingkungannya dapat berubah secara alami
lingkungan ada masalah benar atau salah, atau dengan kata lain ilmu
1
salah. Hal itu, menjadi dasar apakah manfaat dan resiko dari perbuatan atau
kegiatan manusia bagi diri sendiri maupun orang lain, serta makhluk hidup
lingkungan yang menurut Sony Keraf, dipahami sebagai disiplin ilmu yang
berbicara mengenai norma dan kaidah moral yang mengatur perilaku manusia
dalam berhubungan dengan alam serta nilai dan prinsip moral yang menjiwai
dewasanya adalah nilai atau prinsip moral yang berlaku bagi manusia
mempunyai nilai paling tinggi dan paling penting. Segala tuntutan itu
Menurut Sonny Keraf dalam Supriadi (2010: 26), bahwa berbagai kasus
lingkungan yang terjadi saat ini, sebagian besar bersumber dari perilaku
Manusia keliru memandang alam dan keliru menempatkan diri dalam konteks
dengan makhluk hidup lain di bumi dan hanya manusia yang merupakan
2
pelaku moral yang memiliki akal budi dapat bertindak secara bebas dalam
mengeksploitasi.
Bangka Belitung salah satu provinsi yang sedang aktif dalam kegiatan
penduduk yang tinggi. Bersumber dari data BPS Kabupaten Bangka tercatat
pada tahun 2016 mencapai 317.735 penduduk dengan LLP 2,14% sementara
3
Pengawasan oleh negara telah diatur dalam UU No. 32 Tahun 2009
perubahan terhadap keutuhan kawasan suaka alam dan Pasal 33 ayat 1 bahwa
daerah yang maju juga memperhatikan tata ruang wilayah dalam hubungan
4
permukiman. Potensi lahan tentunya menjadi faktor segala penunjang relasi
aspek tersebut.
ekspansi lahan bukit yang dilakukan oleh manusia sangat dengan mudah
5
terancam apabila keadaan lingkungan bukit tidak lagi berfungsi sebagaimana
Untuk itu, adanya keinginan yang kuat bagi peneliti untuk mengangkat
fokus permasalahan ini untuk mengkaji lebih dalam lagi dengan melihat
analisis tersebut.
B. Rumusan Masalah
Bangka?
6
C. Tujuan Penelitian
Merujuk pada rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
diadakannya adalah:
D. Manfaat
1. Manfaat teoritis
Kabupaten Bangka.
7
2. Manfaat praktis
E. Tinjauan Pustaka
turut membawa manusia pada pemahaman akan hak alam, kesatuan ekologis,
8
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan
hermeneutika.
faktor penyebab dan indikator yang menyebabkan alam menjadi krisis. Faktor
dalam mengontrol tindakannya dalam berelasi dengan alam. Maka hal itu
bertahan hidup.
9
Hasil penelitian ini juga menyimpulkan yang pertama, masalah awal dari
dalam etika lingkungan yaitu (1) perlunya hubungan timbal balik yang
harmonis dan saling menguntungkan satu sama lain. Manusia tidak lagi
alam yang ada. (2) Adanya keadilan ekologis memberikan ruang kepada
gerak pada manusia untuk menggunakan alam. (3) peran pemerintah dalam
10
tumpang tindih antara pembangunan daerah dan pertumbuhan penduduk yang
akan dilakukan peneliti adalah Rosmanto Nata (2010), dengan skripsi yang
kebijakan yang telah ditetapkan, terlepas apakah itu berdampak negatif atau
ekspansi perkebunan kelapa sawit bagi masyarakat Adat Suku Lom. Peneliti
11
digunakan adalah teknik kualitatif dengan pendekatan interprestasi dikenal
pro sebagai masyarakat atas dan golongan kontra adalah masyarakat bawah.
yang tidak wajar dan pemerintah dan pihak perusahaan yang tidak transparan.
Lom berpendapatan pada perkebunan kelapa sawit milik PT. GPL, jika
12
Adapun kesamaan penelitian milik Rosmanto Nata (2010) dengan
penelitian milik peneliti yakni kedua penelitian ini adalah penelitian kualitatif
ekspansi yang tidak lagi menjadi kekuatan mutlak serta dilihat pelanggaran-
ekspansi perkebunan kelapa sawit sebagai objek penelitiannya. Dalam hal ini
Gunung Pelawan Lestari Di Tanah Adat Orang Lom Dusun Air Abik” yang
13
membahas mengenai persoalan pembukaan industri yang tentu tidak dapat
pemerintah, perusahaan dan Orang Lom Dusun Air Abik. Proses itu adalah
rasa saling percaya (trust), kejujuran dan fairness, dan tanggung jawab sosial.
Dampak akibatnya pada dinamika sosial budaya masyarakat adat Orang Lom,
yaitu fragmentasi strukur sosial melalui perubahan persepsi atas fungsi tanah,
ekologi hutan.
14
Kesamaan pada penelitian Tanjung (2015) yaitu terdapat pada fokus
penelitian ini dengan peneliti adalah objek penelitian yang berbeda dimana
secara serentak dan masal, dengan syarat memiliki fakta, dasar hukum dan
dalam perkara gugatan class action dan bagaimana efektivitas class action di
15
Penelitian Orient Abram mennggunakan metode penulisan adalah dengan
prosedur hukum acara perdata yang diatur dalam HIR (Het Herziene
kawasan ketapang.
undangan yang telah diatur oleh seperangkat aturan bahwa manusia diberikan
16
secara berlebihan mengakibatkan kerugian bagi sekelompok orang. Salah satu
Timah Utama Sejahtera, PT. Sumber Jaya Indah, dan PT. Bangka Putra
Karya adalah industri peleburan timah dan karet. Faktor-faktor itu salah
kehidupan sehari-hari.
daya alam dalam memenuhi kebutuhan hidup dimana masyarakat tidak sadar
17
F. Kerangka Teoritis
Secara etimologis, etika berasal dari kata Yunani ethos yang berarti “adat
istiadat” atau “kebiasaan”. Dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan
hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang atau
masyarakat. kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan dari satu
generasi ke generasi lain. Etika digunakan dalam bentuk kaidah, aturan atau
lingkungan dipahami sebagai disiplin ilmu mengenai norma dan kaidah moral
18
yang mengatur perilaku manusia dalam berhubungan dengan alam serta prinsip
mempunyai nilai paling tinggi dan paling penting. Dalam pemikiran Rene
semua makhluk hidup lain, karena manusia mempunyai jiwa dapat berpikir dan
memiliki akal budi melainkan hanya mesin bergerak secara otomatis. Manusia
dapat dengan bebas dan rasional dalam menggunkan alam untuk keperluan
dan dalam kebijakan yang diambil yaitu berkaitan dengan alam, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Hanya manusia yang mempunyai nilai dan
dan perhatian sejauh demi menunjang dan kepentingan manusia. Alam hanya
sebagai alat bagi pencapaian tujuan manusia. Alam tidak mempunyai nilai pada
19
dirinya sendiri Kalaupun manusia mempunyai sikap peduli terhadap alam, itu
karena pertimbangan bahwa alam mempunyai nilai pada diri sendiri sehingga
sangat instrumentalis, sebab pola hubungan manusia dan alam dilihat hanya
diletakkan sebagai tujuan tindakan sosial manusia, melainkan sebagai nilai alat
dan pendobrak lahan baru (Frontier) (Keraf dalam Rachmad, 2012: 61).
pembukaan lahan di Kawasan Bukit Siam, serta faktor apa yang menjadi
dengan ilmu pasti dalam pemikiran filsafat yang pada dasarnya upaya manusia
sangat rasional dalam mengelola alam semesta (Asmoro Achmadi, 2014: 27).
arguments Richard Sylvan dan David Bennett dalam Supriadi (2010: 27)
Argumen instrumental disini nilai pada alam hanya sebatas nilai instrumental
20
bahwa manusia di dorong untuk melestarikan lingkungan demi kepentingan
manusia.
Oleh karena itu, dalam model etika lingkungan yang ditawarkan oleh
hidupnya selama tidak ada manusia tertentu yang terkena dampak negatifnya.
21
Alur Berpikir
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
KEBIJAKAN PEMERINTAH
KEBIJAKAN PENGUSAHA LOCAL
TERHADAP PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
TINDAKAN (PERILAKU)
PEMERINTAH
MASYARAKAT
KABUPATEN BANGKA
22
Berdasarkan gambar tersebut, Kawasan Bukit Siam menjadi fokus dalam
penelitian ini, ekspansi lingkungan hidup pada Kawasan Bukit Siam mulai adanya
tindakan atau perilaku pengusaha lokal dengan pemerintah menjadi unit analisis
model paham antroposentrisme dalam setiap proses etika manusia sehingga akan
terlihat proses pengaruh tindakan ekspansi antara pengusaha lokal dan masyarakat
sekitar terhadap kebijakan pemerintah yang bersifat etis atau tidak bagi
lingkungan hidup.
23