Anda di halaman 1dari 34

Pertemuan - 01

MANAJEMEN INVESTASI DAN PORTOFOLIO


PENGANTAR AKUNTASI BIAYA
(PERUSAHAAN MANUFAKTOR DAN AKUNTASI BIAYA)

R. M. JUKADI NATALEGAWA, SE.AK. MM. CA


NIDN : 0422067505

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tridharma


2021
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mampu menjelaskan hubungan antara akuntansi biaya dengan


akuntansi keuangan dan manajemen.
2. Mampu memahami struktur organisasi perusahaan pemanufakturan;
3. Mampu menjelaskan akuntansi biaya sebagai sebuah sistem;
4. Mampu menjelaskan hubungan antara akuntansi biaya dengan
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen;
5. Mampu menjelaskan pengertian biaya;
6. Mampu menjelaskan berbagai klasifikasi biaya berdasarkan
beberapa basis;
PENGANTAR AKUNTANSI BIAYA
• Akuntansi biaya merupakan salah satu cabang dari ilmu akuntansi yang memiliki
posisi unik karena menghasilkan dan menyediakan informasi yang digunakan
baik oleh akuntansi keuangan maupun oleh akuntansi manajemen.
• Selain itu, sistem akuntansi biaya sangat membantu perusahaan dalam
meningkatkan keunggulan kompetitifnya dalam lingkungan persaingan yang
ketat saat ini.
• Oleh karena keunikan ini maka akuntansi biaya sangat dibutuhkan oleh
perusahaan, baik perusahaan pemanufakturan maupun jasa.
• Tujuan utama akuntansi adalah menyediakan informasi finansial atau keuangan
yang relevan dan handal yang terkait dengan entitas ekonomi.
• Informasi finansial ini digunakan untuk pengambilan keputusan dan hal-hal
lainnya baik oleh pihak internal entitas, yaitu manajemen maupun oleh pihak
eksternal yang memiliki kepentingan pada entitas ini, seperti investor, kreditor,
dan direktorat jenderal pajak.
PENGANTAR AKUNTANSI BIAYA …LANJUTAN
• Pentingnya informasi finansial untuk kesuksesan suatu perusahaan sudah diakui
sejak lama dan tidak diragukan lagi semakin memiliki peran penting dalam
lingkungan bisnis saat ini yang ditandai dengan kompetisi yang ketat.
• Setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya
(competitive advantage) sebesar mungkin.
• Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan memberi perhatian lebih pada
pengendalian biaya.
• Akuntansi biaya akan menghasilkan data biaya detail yang dibutuhkan oleh
manajemen untuk mengendalikan operasi saat ini dan membuat rencana untuk masa
depan.
• Akuntansi biaya memberikan informasi finansial bagi manajemen yang
memungkinkan pengalokasian sumber daya dengan cara yang paling efisien dan
pada tempat yang paling menguntungkan bagi perusahaan.
• Semua jenis entitas atau perusahaan bisnis–pemanufakturan, perdagangan, dan
jasa–membutuhkan akuntansi biaya untuk menyediakan informasi keuangan.
• Hanya saja, tingkat kompleksitas sistem akuntansi biaya yang digunakan berbeda-
beda tergantung pada kompleksitas dan ukuran perusahaan.
PERUSAHAAN PEMANUFAKTURAN
(MANUFACTURING)
• Secara umum, terdapat 3 jenis perusahaan, yaitu perusahaan pemanufakturan,
perusahaan perdagangan, dan perusahaan jasa.
• Setiap jenis perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
1. Perusahaan Perdagangan
• Perusahaan perdagangan adalah perusahaan yang menjual barang dalam
bentuk yang secara fisik tidak terdapat perubahan dengan saat barang tersebut
dibeli dari pemasok.
• Pada umumnya, perusahaan perdagangan hanya memiliki satu akun persediaan
saja, yaitu persediaan barang dagangan (tentu saja akun ini masih bisa dirinci
dengan membuat beberapa akun pembantu persediaan).
• Akun ini menunjukkan jumlah barang dagangan yang tersedia untuk dijual.
• Pada perusahaan perdagangan pemasok mengirimkan barang atau produk jadi.
• Produk atau barang tersebut kemudian langsung dijual kembali oleh perusahaan
kepada pelanggan tanpa melalui suatu proses produksi.
PERUSAHAAN PEMANUFAKTURAN
(MANUFACTURING)
Proses Bisnis Perusahaan Perdagangan

Pemasok Gudang Produk Bagian Penjualan

Pelanggan
PERUSAHAAN PEMANUFAKTURAN
(MANUFACTURING)
2. Perusahaan Pemanufakturan
• Perusahaan pemanufakturan adalah perusahaan yang mengonversi (mengubah
melalui proses produksi) bahan baku menjadi produk jadi (barang jadi) dengan
menggunakan tenaga kerja dan berbagai sumber daya lainnya di departemen
produksi atau sering disebut pabrik (factory).
• Selain produksi, perusahaan pemanufakturan juga melaksanakan kegiatan
pemasaran dan administrasi.
• Perusahaan pemanufakturan harus melakukan banyak investasi pada aset
tetap, seperti bangunan pabrik, mesin-mesin, dan peralatan-peralatan.
• Tidak seperti perusahaan perdagangan, perusahaan pemanufakturan memiliki
beberapa akun perpersediaan, yaitu:
a. Persediaan bahan,
b. Persediaan bahan habis pakai pabrik,
c. Persediaan produk dalam proses, dan
d. Persediaan produk jadi
• Persediaan bahan menunjukkan biaya bahan yang tersedia untuk diproses lebih
lanjut; perediaan produk dalam proses menunjukkan biaya produk yang belum
selesai; dan persediaan produk jadi menunjukkan biaya produk jadi.
PERUSAHAAN PEMANUFAKTURAN
(MANUFACTURING)
• Selain itu, masih ada beberapa akun spesifik lainnya seperti akun overhead
pabrik.
• Tambahan akun ini diperlukan karena manajemen perusahaan pemanu- fakturan
membutuhkan beberapa laporan yang digunakan untuk kepentingan manajerial
perusahaan dan pelaporan kepada pihak eksternal.
• Laporan tersebut antara lain adalah laporan biaya produksi (biaya of production
report) atau disebut juga laporan produksi (production report).
• Pada perusahaan pemanufakturan, input berupa bahan baku, tenaga kerja, dan
lainnya diproses dalam pabrik.
• Hasil proses produksi ini adalah produk jadi atau disebut juga barang jadi.
PERUSAHAAN PEMANUFAKTURAN
(MANUFACTURING)
Proses Bisnis Perusahaan Pemanufakturan

Pemasok Gudang Bahan Baku Pabrik

Pelanggan Bagian Penjualan Gudang Barang Jadi


PERUSAHAAN PEMANUFAKTURAN
(MANUFACTURING)
Proses Produksi Perusahaan Pemanufakturan

Input Proses Output

Bahan Baku

PABRIK Produk Jadi


Overhead Pabrik
PERUSAHAAN PEMANUFAKTURAN
(MANUFACTURING)
3. Perusahaan Jasa
• Perusahaan jasa adalah perusahaan yang memberikan pelayanan atau jasa
pada pelanggannya.
• Sebagai contoh, kantor akuntan publik (KAP), perusahaan konsultan
manajemen, dan rumah sakit. Perusahaan ini dapat berorientasi profit maupun
tidak untuk profit (not-for-profit).
• Perusahaan jenis ini hampir tidak memiliki persediaan dan output yang mereka
hasilkan umumnya takberwujud (intangible) meskipun beberapa memiliki wujud
seperti output dari KAP berbentuk laporan audit.
• Perusahaan jasa umumnya memiliki jumlah tenaga kerja yang signifikan. Akun
persediaan mereka umumnya berupa persediaan bahan habis pakai (supplies)
yang digunakan dalam penyediaan jasa bagi pelanggannya.
• Perusahaan ini mungkin saja memiliki akun jasa dalam proses, akan tetapi tidak
memiliki akun jasa jadi.
• Literatur-literatur akuntansi biaya pada umumnya hanya membahas sistem
akuntansi biaya pada perusahaan pemanufakturan, termasuk juga modul ini.
• Pemahaman atas sistem akuntansi biaya perusahaan pemanufakturan akan
mudah diadaptasi dan diterapkan pada jenis perusahaan non-pemanufakturan.
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
PEMANUFAKTURAN
• Manajemen yang efektif membutuhkan struktur organisasi yang dirancang
secara saksama.
• Struktur ini merupakan rerangka yang mana aktivitas-aktivitas organisasi akan
dilaksanakan dan membutuhkan pembagian tugas antar manajer.
• Melalui perancangan struktur organisasi yang kohesif, perusahaan mampu
mengoordinasi aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh banyak departemen
dan subdivisi, dikepalai oleh individu-individu yang memiliki beragam otoritas
dan pertanggungjawaban.
• Faktor utama dalam perancangan dan pengembangan struktur organisasi
adalah perincian (breakdown) aktivitas-aktivitas ke dalam area-area yang secara
jelas ditentukan yang dapat secara mudah dikelola, seperti ke dalam
departemen, divisi, cabang atau seksi-seksi.
• Ini akan memungkinkan adanya spesialisasi fungsi-fungsi.
• Perusahaan pemanufakturan pada umumnya memiliki fungsi pemanufakturan
(pabrik), pemasaran, dan administrasi.
• Fungsi ini masih dapat dipecah lagi ke dalam berbagai departemen
spesialisasian, tergantung pada luas tugas dan kuantitas dari tugas yang
dilaksanakan.
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
PEMANUFAKTURAN
Bagan Organisasi
Perusahaan Pemanufakturan
AKUNTANSI BIAYA SEBAGAI SEBUAH SISTEM

• Tujuan utama akuntansi adalah menyediakan informasi finansial terkait dengan


aktivitas ekonomik entitas.
• Agar tujuan ini dapat tercapai, terdapat beberapa prosedur yang harus
dilaksanakan.
• Kumpulan prosedur ini pada hakikatnya merupakan sebuah sistem.
• Berangkat dari perspektif ini maka pembahasan seluruh modul akuntansi biaya
ini pada hakikatnya berbicara mengenai sistem biaya yang diterapkan dalam
perusahaan pemanufakturan.
• Akuntansi biaya merupakan sistem yang bertujuan menyediakan informasi biaya
terkait produksi produk (barang) dan jasa.
• Aktivitas yang terdapat dalam akuntansi biaya melingkupi aktivitas
mengidentifikasi, menentukan, mengukur, melaporkan, dan menganalisis
berbagai elemen biaya langsung (direct cost) dan taklangsung (indirect cost)
terkait dengan pemroduksian dan pemasaran produk dan/atau jasa.
• Akuntansi biaya juga mengukur kinerja, kualitas produk, dan produktivitas
sehingga akuntansi biaya sebenarnya lebih luas dari hanya sekadar menghitung
biaya produk untuk tujuan penilaian perpersediaan (inventory) yang akan
dilaporkan dalam laporan keuangan.
AKUNTANSI BIAYA SEBAGAI SEBUAH SISTEM
• Akan tetapi, akuntansi biaya juga bertujuan menghasilkan data dan informasi
biaya yang digunakan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan.
• Mengapa manajemen membutuhkan data dan informasi biaya yang relevan dan
handal?
• Salah satu tugas manajemen adalah mendistribusi (mengalokasi) sumber daya
yang dimiliki oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
• Tujuan perusahaan, antara lain menghasilkan laba yang memadai dan menjaga
kelangsungan hidup perusahaan.
• Keterbatasan sumber daya yang dimiliki perusahaan menyebabkan manajer
harus memilih dan memutuskan tindakan-tindakan apa yang harus diambil yang
dinilai paling efisien dan menguntungkan bagi perusahaan.
• Untuk memilih dan memutuskan tindakan mana, manajemen menggunakan
informasi finansial yang salah satunya disediakan oleh akuntansi biaya.
• Sistem akuntansi biaya membutuhkan setidaknya 4 (empat) bagian, yaitu
sebagai berikut.
1. Basis pengukuran input.
2. Metode akumulasi biaya.
3. Asumsi aliran biaya.
4. Kapabilitas pencatatan aliran biaya perpersediaan pada interval waktu tertentu.
AKUNTANSI BIAYA SEBAGAI SEBUAH SISTEM

Sistem Akuntansi Biaya


AKUNTANSI BIAYA SEBAGAI SEBUAH SISTEM
1. Basis Pengukuran Input
• Input yang digunakan dalam proses produksi harus diukur agar dapat dicatat.
• Untuk mengukur input tersebut maka terlebih dahulu harus ditentukan basis pengukuran
yang digunakan.
• Terdapat 3 basis pengukuran, yaitu aktual, normal, dan standar.
• Pada basis pengukuran aktual, seluruh input yang digunakan dicatat berdasarkan biaya
yang sesungguhnya terjadi.
• Tiga elemen biaya produksi, yaitu bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead
pabrik akan dicatat sebesar biaya yang sesungguhnya terjadi.
• Pada basis pengukuran normal, seluruh biaya produksi dicatat sebesar biaya yang
sesungguhnya terjadi, kecuali untuk overhead pabrik.
• Terlebih dahulu di awal periode ditetapkan besaran tarif overhead pabrik (predetermined)
yang akan digunakan sebagai basis pengukuran selama periode berjalan.
• Kemudian di akhir periode, akan dipertemukan (matching) antara overhead pabrik yang
berdasarkan tarif yang ditentukan di awal (disebut overhead pabrik dibebankan atau
bebanan) dengan overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi.
• Pada basis pengukuran standar, seluruh biaya produksi dicatatkan berdasarkan biaya
standar yang telah ditetapkan di awal periode. biaya standar adalah biaya yang
seharusnya terjadi untuk memproduksi satu unit produk atau barang.
• Pada akhir periode akan dilakukan analisis variansi untuk melihat perbedaan antara biaya
standar dan biaya yang sesungguhnya terjadi.
AKUNTANSI BIAYA SEBAGAI SEBUAH SISTEM
2. Metode Akumulasi Biaya
• Metode akumulasi biaya adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan atau
mengakumulasi seluruh biaya produksi agar dapat diketahui berapa besarnya biaya
produksi total dan juga menentukan apakah biaya produksi ini akan dibebankan pada
pekerjaan tertentu ataukah pada departemen tempat terjadinya biaya tersebut.
• Jika biaya produksi total diketahui maka dapat dihitung berapa besaran biaya produk per
unit.
• Terdapat 2 metode akumulasi biaya, yaitu sistem biaya pekerjaan-order dan sistem biaya-
proses.
• Materi sistem biaya pekerjaan dibahas secara mendetail di pertemuan ke 6, sedangkan
sistem biaya proses dibahas secara mendetail di pertemuan ke 7 sd 9.
3. Asumsi Aliran biaya
• Sebagaimana telah dibahas di mata kuliah dasar, seperti Akuntansi Pengantar I dan II,
terdapat setidaknya 3 (tiga) asumsi aliran biaya, yaitu asumsi masuk pertama keluar
pertama (MPKP) atau first-in-first-out (FIFO), masuk terakhir keluar pertama (MTKP) atau
last-in-first-out (LIFO), dan rata-rata berbobot (weighted average).
• Asumsi aliran biaya ini tidak selalu sama dengan aliran fisik dari produk atau barang atau
persediaan yang dicatat.
• Sebagai contoh, dalam metode MPKP asumsi aliran biaya adalah ketika terdapat input
bahan baku yang digunakan dalam proses produksi maka biaya yang akan dibebankan
pada bahan baku tersebut adalah biaya pemerolehan yang paling awal meskipun bisa jadi
bahan baku yang digunakan adalah bahan baku yang terakhir diperoleh atau dibeli.
AKUNTANSI BIAYA SEBAGAI SEBUAH SISTEM
• Pada asumsi aliran biaya MTKP maka ketika input bahan baku digunakan dalam proses
produksi maka biaya yang akan dibebankan pada bahan baku tersebut adalah biaya
pemerolehan terakhir.
4. Kapabilitas Interval Pencatatan
• Terdapat dua interval pencatatan untuk persediaan yang dimiliki oleh perusahaan.
• Interval pertama adalah periodik dan yang kedua adalah perpetual.
• Sistem pencatatan periodik atau sering disebut sistem persediaan fisik karena untuk
menentukan berapa biaya produk terjual dan nilai persediaan akhir harus terlebih dahulu
dilakukan perhitungan secara fisik.
• Perhitungan ini dilakukan secara periodik sehingga disebut juga sebagai sistem
persediaan periodik, umumnya setiap akhir periode akuntansi.
• Akun persediaan digunakan hanya untuk mencatat persediaan awal dan akhir suatu
periode, sedangkan pembelian persediaan dicatat pada akun pembelian.
• Pada akhir periode untuk menentukan berapa besarnya biaya produk terjual dan nilai
persediaan akhir digunakan cara perhitungan sebagai berikut:
Persediaan awal Rp xxx
(+) Pembelian selama periode xxx
Barang tersedia dijual xxx
(−) Persediaan akhir xxx
Biaya barang terjual Rp xxx
AKUNTANSI BIAYA SEBAGAI SEBUAH SISTEM
• Nilai dari persediaan akhir ditentukan berdasarkan perhitungan terhadap fisik barang atau
produk pada akhir periode.
• Pada sistem perpetual aliran persediaan diikuti secara terus-menerus dalam pembukuan
perusahaan sehingga setiap saat dapat diketahui berapa besarnya biaya produk atau
barang terjual dan persediaan akhir.
• Pada sistem ini, setiap pembelian barang akan langsung dicatat pada akun persediaan
dan saat dilakukan penjualan akan langsung dicatat sebagai pengurang persediaan dan
selain itu dibuat jurnal untuk mencatat berapa biaya barang terjual.
• Agar aliran persediaan dapat diikut secara kontinu atau terus-menerus maka digunakanlah
alat bantu berupa kartu persediaan.
• Contoh dari kartu persediaan yang digunakan untuk secara kontinu mencatat aliran
persediaan.
AKUNTANSI BIAYA SEBAGAI SEBUAH SISTEM

Perbedaan Sistem Perpetual dan Periodik

Transaksi atau Kejadian Sistem Periodik Sistem Perpetual

Pembelian Persediaan Biaya pemerolehan didebit Biaya pemerolehan didebit


Penjualan pada akun pembelian pada akun persediaan
Tidak ada jurnal dibuat Debit: Biaya produk terjual
Kredit: Sediaan Tidak ada
jurnal dibuat
Persediaan Akhir periode Perhitungan persediaan
secara fisik untuk
menentukan nilai
persediaan akhir dan biaya
produk terjual.
AKUNTANSI BIAYA SEBAGAI SEBUAH SISTEM
Perbedaan Sistem Perpetual dan Periodik
Contoh soal : Dalam bulan Januari 2021 PT. RPS memiliki data sebagai berikut :
Jan 5 Dibeli dari PT Perkasa 6 ton barang dagangan @Rp 750.000, secara
kredit
Jan 7 Dikembalikan pada PT Perkasa barang dagangan sebanyak ½ ton
yang telah dibeli karena mutunya tak sesuai dengan pesanan.
Jan 10 Dijual kepada PT Sejahtera 3 ton barang dagangan @ Rp 825.000,
Jan 12 Diterima dari CV Sejahtera 2 kwintal barang dagangan yang dijual
karena rusak.
Dari data tersebut diminta mencatat transaksi dalam jurnal umum jika perusahaan
menggunakan sistem periodik dan sistem perpetual.?
AKUNTANSI BIAYA SEBAGAI SEBUAH SISTEM
Perbedaan Sistem Perpetual dan Periodik
Jawab:

Sistem Fisik :
TGL KETERANGAN DEBIT KREDIT
5/01/06 Pembelian Rp 4.500.000,-
Utang Usaha Rp 4.500.000,-
7/01/06 Utang Usaha Rp. 375.000,-
Retur Pemb. Dan Pengur. Harga Rp. 375.000,-
10/01/06 Piutang Usaha Rp 2.475.000,-
Penjualan Rp 2.475.000,-
12/01/06 Retur Penjualan dan Pengrn Harga Rp 165.000,-
Piutang Usaha Rp 165.000,-
AKUNTANSI BIAYA SEBAGAI SEBUAH SISTEM
Perbedaan Sistem Perpetual dan Periodik
Sistem Perpetual :

TGL KETERANGAN DEBIT KREDIT


5/01/06 Persediaan Barang Dagangan Rp 4.500.000,-
Utang Usaha Rp 4.500.000,-
7/01/06 Utang Usaha Rp. 375.000,-
Persediaan Barang Dagangan Rp. 375.000,-
10/01/06 Piutang Usaha Rp 2.475.000,-
Penjualan Rp 2.475.000,-

Harga Pokok Penjualan Rp 2.250.000,-


Persediaan Barang Dagangan Rp 2.250.000,-
12/01/06 Retur Penjualan dan Pengrn Harga Rp 165.000,-
Piutang Usaha Rp 165.000,-

Persediaan Barang Dagangan Rp 150.000,-


Harga Pokok Penjualan Rp 150.000,-
KEBERGUNAAN DATA AKUNTANSI BIAYA
• Prinsip-prinsip akuntansi biaya telah dikembangkan dan ini memungkinkan perusahaan
pemanufakturan untuk memproses beragam biaya yang terkait dengan proses
pemanufakturan produk dan memberikan fitur pengendalian melekat.
• Informasi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi biaya pada dasarnya adalah untuk
penentuan biaya produksi (product costs) dan harga jual produk (selling prices).
• Selain itu, informasi ini dapat membantu manajemen merencanakan dan mengendalikan
operasional.
• Berikut ini merupakan kebergunaan data biaya yang disediakan oleh akuntansi biaya:
1. Penentuan Biaya Produk dan Harga Jual
• Prosedur-prosedur akuntansi biaya menghasilkan data dan informasi yang dapat
digunakan untuk menentukan biaya produk sehingga menghasilkan makna pada laporan
keuangan dan laporan-laporan lain yang relevan bagi manajemen.
• Prosedur-prosedur ini dirancang untuk memungkinkan penentuan biaya produk per unit
sekaligus juga biaya produksi total.
• Sebagai contoh, adanya biaya tenaga kerja sebesar Rp 50.000.000,00 pada bulan
Agustus tidak memiliki arti apa pun, tetapi jika dikaitkan dengan jumlah unit produk yang
dihasilkan pada bulan itu sebanyak 5.000 unit maka data biaya tenaga kerja tersebut
menjadi bermakna, yaitu biaya tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit
produk jadi adalah sebesar Rp2.000,00.
• Data ini dapat dibandingkan dengan biaya tenaga kerja bulan- bulan lainnya dan dapat
juga dibandingkan dengan kompetitor untuk memastikan bahwa perusahaan telah
beroperasi secara efisien.
KEBERGUNAAN DATA AKUNTANSI BIAYA
• Informasi biaya per unit ini juga bermanfaat dalam pembuatan berbagai keputusan terkait
dengan pemasaran, antara lain berikut ini.
a. Penentuan harga jual produk
• Mengetahui kos produk per unit membantu bagian pemasaran untuk menentukan berapa
harga jual yang tepat untuk produk tersebut.
• Harga jual ini harus dapat menutup seluruh kos yang telah dikeluarkan untuk memproduksi
produk (disebut kos produksi), termasuk juga biaya pemasaran dan administrasi.
• Selain itu, harga jual yang ditetapkan harus dapat menghasilkan keuntungan yang
memadai bagi perusahaan untuk melakukan investasi di masa depan dan juga menjaga
kelangsungan hidup perusahaan.
b. Memenangkan kompetisi
• Lingkungan persaingan saat ini sangatlah ketat.
• Salah satu strategi generik yang dapat diambil oleh perusahaan adalah memenangkan
persaingan dengan menggunakan harga jual sebagai keunggulan kompetitif.
• Jika harga jual produk yang dijual perusahaan ternyata kalah bersaing dengan kompetitor,
informasi detail terkait kos produksi per unit dapat digunakan untuk menentukan apakah
harga jual produk dapat diturunkan dengan tujuan mengalahkan kompetitor atau
menurunkan biaya produksi (cut costs) dengan beroperasi dengan lebih efisien, bahkan
jika keduanya tidak dapat dilakukan maka untuk menghindari rugi lebih besar (cut losses)
dengan cara mengeliminasi produk.
KEBERGUNAAN DATA AKUNTANSI BIAYA
c. Penawaran untuk kontrak
• Banyak perusahaan pemanufakturan yang harus mengirimkan proposal penawaran yang
kompetitif dengan tujuan mendapatkan kontrak tertentu.
• Analisis kos produksi per unit terkait dengan pemroduksian produk tertentu merupakan hal
yang sangat penting dalam menentukan harga penawaran dalam kontrak.
d. Penganalisisan profitabilitas
• Informasi kos produksi per unit memungkinkan manajemen menentukan jumlah
keuntungan (profit) yang harus didapatkan dari setiap jenis produk dan menunjukkan
produk-produk mana saja yang harus dieliminasi karena tidak mencapai standar atau
tingkat profitabilitas tertentu.
• Hal ini harus dilakukan agar manajemen dapat lebih mengonsentrasikan tenaganya untuk
produk yang dapat menghasilkan profit memadai.
• Akan tetapi, praktik yang umum juga di banyak perusahaan untuk mempertahankan jenis
produk tertentu yang meskipun menghasilkan profit rendah bahkan merugi, dengan tujuan
memelihara keragaman produk yang dihasilkan dalam rangka menarik pelanggan yang
juga membeli jenis produk yang profitabel.
2. Perencanaan dan Pengendalian
• Nilai tertinggi dari akuntansi kos terletak pada data akumulasian dan laporan-laporan.
Salah satu fungsi terpenting akuntansi kos adalah pengembangan informasi yang dapat
digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasional.
KEBERGUNAAN DATA AKUNTANSI BIAYA
• Perencanaan adalah proses penetapan tujuan atau sasaran perusahaan dan menentukan
alat yang dapat digunakan untuk mencapainya.
• Perencanaan yang efektif difasilitasi oleh hal- hal berikut ini, yaitu sebagai berikut.
a. Tujuan yang jelas
• Tujuan ini dapat diwujudkan dalam bentuk jumlah unit yang akan diproduksi, kualitas yang
diinginkan, estimasi kos per unit atau waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan
pelanggan.
b. Rencana produksi yang dapat mengarahkan dalam pencapaian tujuan
• Rencana terinci termasuk di dalamnya adalah deskripsi operasi yang harus dilakukan,
estimasi kebutuhan tenaga kerja, dan koordinasi pemenuhan bahan baku, serta fasilitas-
fasilitas lain secara tepat waktu.
• Akuntansi kos membantu proses perencanaan dengan memberikan data kos historis yang
akan menjadi dasar proyeksi ke depan.
• Manajemen dapat menganalisis data untuk mengestimasi kos di masa depan serta hasil
yang diharapkan dan membuat keputusan mengenai tambahan sumber daya dan fasilitas
yang dibutuhkan, perubahan strategi pemasaran, dan ketersediaan modal yang
dibutuhkan.
• Kata “pengendalian” digunakan dalam berbagai konteks, tetapi dari konteks
pemanufakturan, pengendalian adalah proses pengawasan (monitoring) jalannya
operasional perusahaan dan menentukan apakah tujuan telah tercapai melalui identifikasi
proses yang berjalan.
KEBERGUNAAN DATA AKUNTANSI BIAYA
• Pengendalian yang efektif dapat dilaksanakan melalui cara berikut ini.
a. Penugasan pertanggungjawaban (assigning responsibility)
• Pertanggungjawaban harus ditugaskan pada tiap rencana rinci produksi.
• Semua manajer dan pengawas harus mengetahui secara akurat dan tepat apa tanggung
jawab mereka dalam pengertian efisiensi, operasional, produksi, dan kos.
• Salah satu kunci pengendalian yang tepat adalah penggunaan akuntansi
pertanggungjawaban (responsibility accounting) dan pusat kos (cost centers).
• Esensi akuntansi pertanggungjawaban adalah penugasan akuntabilitas untuk kos atau
hasil produksi pada individu yang paling memiliki otoritas atas biaya atau hasil produksi
tersebut.
• Dibutuhkan sistem informasi yang dapat melacak data ke manajer yang bertanggung
jawab sehingga evaluasi dapat secara baik dilakukan.
• Pusat kos adalah unit aktivitas dalam pabrik yang mana biaya dapat secara praktis
dibebankan padanya.
• Pusat kos dapat berupa departemen atau kelompok pekerja, yang merepresentasi satu
pekerjaan, satu proses atau satu mesin.
• Kriteria untuk pusat kos adalah (1) bertanggung jawab berbasis kos produksi yang dapat
dialokasi; dan (2) orang yang memiliki kendali pada atau bertanggung jawab atas berbagai
kos yang dibebankan pada pusat tersebut.
KEBERGUNAAN DATA AKUNTANSI BIAYA
b. Pengukuran dan pembandingan antara tujuan atau rencana dengan hasil secara
periodik
• Laporan operasional aktual harus dibuat secara periodik dan dibandingkan dengan tujuan
yang telah ditetapkan saat proses perencanaan.
• Analisis ini dapat dilakukan secara per jam, harian, mingguan, bulanan atau pada waktu-
waktu tertentu menyesuaikan dengan seberapa penting pengukuran dan pembandingan
tersebut.
c. Pengambilan tindakan koreksi yang dibutuhkan
• Laporan yang dihasilkan dari pengukuran dan pembandingan antara hasil aktual dengan
tujuan atau rencana digunakan oleh manajemen untuk menganalisis dan mengidentifikasi
adanya masalah dan penyimpangan dari rencana.
• Tindakan koreksi yang dibutuhkan harus dilakukan untuk mengatasi masalah dan
penyimpangan tersebut.
• Selain itu, hasil analisis dapat menunjukkan kelemahan dan kekuatan dari operasional
perusahaan.
AKUNTANSI BIAYA DAN AKUNTANSI KEUANGAN

• Tujuan akuntansi adalah menyediakan informasi keuangan untuk tujuan


pengambilan keputusan ekonomi.
• Akuntansi keuangan terfokus pada pengumpulan informasi yang digunakan
dalam pembuatan laporan keuangan yang memenuhi kebutuhan informasi bagi
pihak eksternal, yaitu investor, kreditor, dan pihak eksternal lainnya.
• Laporan keuangan ini, meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan
modal, dan laporan aliran kas.
• Laporan keuangan menunjukkan kondisi perusahaan secara keseluruhan pada
satu waktu. Laporan keuangan ini akan digunakan oleh pihak eksternal dalam
pengambilan keputusan ekonomik.
• Sebagai contoh, investor akan menganalisis laporan keuangan yang
diterbitkan oleh suatu perusahaan untuk mengambil keputusan apakah akan
berinvestasi pada perusahaan tersebut ataukah tidak melalui pembelian
sahamnya di pasar modal.
• Kreditor akan menganalisis laporan keuangan perusahaan untuk mengambil
keputusan apakah perusahaan layak mendapatkan kredit ataukah tidak.
AKUNTANSI BIAYA DAN AKUNTANSI KEUANGAN
• Oleh karena fokus utama dari laporan keuangan adalah untuk pihak eksternal
maka harus ada bahasa yang sama atau standar yang sama yang digunakan
untuk menyusunnya agar dapat dipahami.
• Laporan keuangan harus disusun berdasarkan Prinsip Akuntansi Berterima
Umum (PABU).
• Salah satu komponen dari PABU adalah standar akuntansi yang dikeluarkan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
• Saat ini terdapat tiga standar akuntansi, yaitu Standar Akuntansi Keuangan
(SAK), Standar Akuntansi Syariah (SAS), dan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK- ETAP).
• Akuntansi kos menyediakan informasi yang digunakan dalam pembuatan
laporan keuangan.
• Dalam laporan keuangan, khususnya neraca perusahaan manufaktur, terdapat
beberapa akun yang informasi mengenainya disediakan oleh akuntansi kos.
Informasi mengenai beberapa jenis sediaan bahan baku, bahan penolong,
produk dalam proses, produk jadi-disediakan oleh akuntansi kos dan akan
disajikan dalam neraca.
• Selain itu, informasi mengenai kos produk terjual yang akan disajikan dalam
laporan laba-rugi juga disediakan oleh akuntansi kos.
AKUNTANSI BIAYA DAN AKUNTANSI MANAJEMEN
• Meskipun laporan keuangan yang disusun berdasarkan PABU ini bermanfaat
bagi pihak luar dan juga manajemen, sebagai pihak internal, tambahan
laporan, skedul, dan analisis diperlukan oleh manajemen untuk melakukan
perencanaan dan pengendalian.
• Manajemen banyak menghabiskan waktu dan tenaganya untuk mengevaluasi
masalah dan peluang yang ada pada departemen-departemen dan divisi-divisi
perusahaan daripada melihat perusahaan secara keseluruhan pada satu
waktu.
• Sebagai hasilnya, laporan keuangan memberikan manfaat yang tidak optimal
bagi manajemen dalam mengelola perusahaan dan pembuatan keputusan
operasional setiap harinya.
• Akuntansi biaya memberikan tambahan informasi yang dibutuhkan untuk
pembuatan laporan-laporan khusus bagi manajemen.
• Laporan-laporan ini akan digunakan oleh manajemen, sebagai contoh untuk
pengambilan keputusan apakah akan menerima pesanan khusus ataukah
tidak, apakah akan membuat atau membeli saja komponen tertentu dari produk
yang dihasilkan.
LATIHAN
1) Jelaskan manfaat informasi kos bagi perusahaan, terutama terkait dengan
strategi memenangkan kompetisi!
2) Jelaskan perbedaan karakteristik perusahaan perdagangan, pemanu- fakturan,
dan jasa!
3) Jelaskan definisi akuntansi kos!
4) Jelaskan bagian-bagian dari sistem akuntansi kos!
5) Jelaskan kebergunaan dari informasi kos yang dihasilkan oleh akuntansi kos!
6) Jelaskan mengapa literatur-literatur akuntansi kos sebagian besar hanya
membahas akuntansi kos di perusahaan pemanufakturan!
7) Jelaskan perbedaan antara akuntansi kos dengan akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen!

Anda mungkin juga menyukai