Anda di halaman 1dari 42

Dosen Pembimbing: Satrio Yudho Wibowo, SE.

,
QIA.M.Ak

Disusun Oleh:

SALSABILA YOLA (1614290057)


Manajemen S1

Jam Kuliah: Selasa 17:00 – 18:40 ​FAKULTAS


EKONOMI UNIVERSITAS PERSADA
INDONESIA Y.A.I
BAB 4: ​SISTEM
PERHITUNGAN
BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA
AKUNTANSI BIAYA 1

BAB 4

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN


AKUMULASI BIAYA
2 | ​Page
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga dapat terselesaikannya makalah ini dengan judul “Bab 4: Sistem Perhitungan Biaya
dan Akumulasi Biaya” dari tugas mata kuliah Akuntansi Biaya 1 ini tepat pada waktunya.

Tidak lupa saya mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini. Terlepas dari semua itu, saya menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa
dalam makalah ini.
Oleh karena itu saya menerima segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca.
Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun menambah
pengetahuan bagi pembaca. Terimakasih.

Jakarta, 6 Oktober 2017

Salsabila Yola

3 | ​Page
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................................................................
1 BAB 4 SISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA ............................... 2
KATA PENGANTAR................................................................................................................. 3
DAFTAR ISI ...............................................................................................................................
4

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................... 5
1. Latar Belakang ............................................................................................................... 5 2.
Rumusan Masalah .......................................................................................................... 5 3.
Tujuan............................................................................................................................. 5

BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................................. 6


1. Perusahaan Manufaktur.................................................................................................. 6 2.
Aliran Biaya dalam Perusahaan Manufaktur ................................................................. 6 3.
Aliran Biaya Manufaktur Menggunakan Jurnal Umum dan Akun T............................. 8 4.
Pelaporan Hasil Operasi ................................................................................................. 13 5.
Sistem Biaya................................................................................................................... 19 6.
Akumulasi Biaya ............................................................................................................ 20 7.
Perbandingan Metode Akumulasi Biaya........................................................................ 22

BAB 3 CONTOH SOAL-SOAL................................................................................................. 24

BAB 4 PENUTUP.......................................................................................................................
29 1. Kesimpulan..................................................................................................................... 29
2. Daftar Pustaka ................................................................................................................ 29
4 | ​Page
BAB 1
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Dalam dunia usaha ada beberapa faktor yang bisa membuat usaha maju, mulai dari
pen- manejemenan yang baik, prodak dan pelayanan yang berkualitas, kesejahteraan
karyawan dan lain- lainnya. Orientasi usaha (perusahaan) berbeda-beda tergantung dari usaha
tersebut, ada yang orientasinya ke sosial dan laba. Usaha yang orientasinya ke sosial
umumnya di miliki oleh pemerintah (BUMN) dan usaha yang orientasinya ke laba umumnya
usaha yang dimiliki oleh swasta (BUMS).Dalam usaha juga terdapat berbagai macam usaha,
ada usaha barang dan usaha jasa, dalam usaha barang ada 2 jenis: ​Pertama​, Perusahaan
manufaktur, perusahan yang membeli barang dan mengelolanya menjadi barang jadi atau
barang yang lain. ​Kedua​, Perusahaan dagang, perusahaan yang membeli barang dan
menjualnya kembeli tanpa merubahnya sedikitpun.
Perusahaan merupakan salah satu penggerak perekonomian negara, kontribusi
perusahaan terhadap negara sangat besar mulai dari out put dan penciptaan lapangan kerja
sehingga bisa mengurangi angka pengangguran selama ini menjadi problem di negara ini.
Kontribusi perusahaan di sektor out put (pajak) sangat dominan selama ini karena sumber dana
APBN mayoritas dari perpajakan perusahaan, dan semakin berkembangnya perusahaan
negara akan mendapatkan sumber dana APBN semakin mudah sehingga negara yang di kelola
oleh pemerintah harus membuat kebijakan kebijakan yang bisa mendukung perkembangan
perusahaan bahkan pendirian perusahaan karena melihat kontribusi perusahaan dalam
menyumbang dana APBN.
Salah satu peran fundamental dari sistem biaya adalah akumulasi biaya. Hal itu terdiri
atas identifikasi, pengukuran, dan pencatatan informasi biaya dalam kategori atau klasifikasi
yang relevan. Fungsi akuntansi biaya mencakup suatu sistem yang terkait dengan pencatatan
dan pengukuran yang tepat atas unsur-unsur biaya sejak biaya tersebut timbul dan mengalir
melalui proses produksi.Proses pabrikasi, susunan fisis pabrik, dan pengambilan keputusan
yang dibutuhkan para manajer merupakan dasar guna menentukan bagaimana biaya akan
diakumulasikan.

2. RUMUSAN MASALAH ​1. Bagaimana menyajikan aliran biaya manufaktur menggunakan


ayat jurnal umum dan akun T? 2. Bagaimana menyiapkan laporan harga pokok penjualan
untuk perusahaan manufaktur? 3. Bagaimana menyiapkan laporan keuangan untuk
perusahaan manufaktur? 4. Bagaimana menyebutkan jenis-jenis sistem biaya yang
berbeda, dan bagaimana setiap sistem mengukur biaya, dan elemen biaya apa saja yang
dimasukkan sebagai biaya produk dalam setiap system? 5. Bagaimana membedakan
antara sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing) dan sistem
perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing), dan contoh- contoh bisnis yang
menggunakan sistem biaya tersebut?

3. TUJUAN ​1. Menyajikan aliran biaya manufaktur menggunakan ayat jurnal umum dan
akun T. 2. Menyiapkan laporan harga pokok penjualan untuk perusahaan manufaktur. 3.
Menyiapkan laporan keuangan untuk perusahaan manufaktur. 4. Menyebutkan jenis-jenis
sistem biaya yang berbeda, dan menyatakan bagaimana setiap sistem mengukur biaya, dan
elemen biaya apa saja yang dimasukkan sebagai biaya produk dalam setiap sistem. 5.
Membedakan antara sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing) dan
sistem perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing), dan memberikan contoh-
contoh bisnis yang menggunakan sistem biaya tersebut.

5 | ​Page
BAB 2
PEMBAHASAN
1. PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Sebelum membahas aliran biaya dalam perusahaan manufaktur, alangkah baiknya jika kita
mengetahui pengertian dari perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur adalah suatu
perusahaan yang kegiatannya mengubah input dasar menjadi suatu produk (barang jadi), yang
kemudian dijual kepada pelanggan (konsumen). Jadi, kegiatan perusahaan manufaktur meliputi
pembelian bahan baku, mengubah bahan baku menjadi barang jadi dengan proses tertentu.
Dalam pembelian bahan baku dan ketika barang dalam proses produksi membutuhkan biaya.
Dimana definisi biaya adalah sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh
manfaat. Sedangkan biaya didalam perusahaan manufaktur merupakan pengeluaran atau
pengorbanan untuk melakukan proses produksi.

2. ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Akuntansi biaya tidak menambahkan langkah baru terhadap siklus akuntansi yang sudah
dikenal, maupun membuang prinsip-prinsip yang dipelajari dalam akuntansi keuangan.
Akuntansi biaya berkaitan dengan pencatatan dan pengukuran elemen biaya saat sumber daya
yang berhubungan mengalir melalui proses produksi. Aliran biaya paralel dengan aliran sumber
daya dan diilustrasikan di Gambar 4-1. Semua biaya manufaktur, tanpa mempedulikan perilaku
biaya tetap maupun variabel, mengalir melalui perkiraan barang dalam proses dan persediaan
barang jadi.
Gambar 4-1 ​Aliran Biaya Manufaktur

Buku besar umum dari suatu perusahaan manufaktur berisi perkiraan-perkiraan yang sama
dengan yang biasa ditemukan dalam buku besar umum lainnya, diantaranya bahan baku,
beban gaji,

6 | ​Page
pengandalian overhead, barang dalam proses, barang jadi, dan harga pokok penjualan.
Akun-akun tersebut digunakan untuk mengatur dan mengukur aliran biaya dari perolehan bahan
baku, melalui operasi pabrik, sampai ke harga pokok penjualan. Akun-akun biaya adalah
perlunasan dari akun- akun buku besar dan berhubungan dengan akun buku besar,
sebagaimana ditunjukkan di Gambar 4- 2.

Dari kiri ke kanan di Gambar 4-2, bagian manufaktur dari biaya ditunjukkan mengalir melalui
akun-akun biaya dan beberapa akun buku besar. Bagian non-manufaktur dari biaya, seperti
bagian pemasaran dan administratif dari beban penyusustan dan gaji, tidak digambarkan di sini.
Diagram ini, seperti diagram yang sebelumnya, merefleksikan penyerapan biaya penuh karena
semua biaya manufaktur baik tetap maupun yang variabel, mengalir melalui akun barang dalam
proses dan persediaan barang jadi.
Tanda panah dalam Gambar 4-2 tidak hanya menunjukkan aliran biaya melalui sistem
akuntansi, tetapi setiap tanda panah individual juga mewakili tipe spesifik dari jurnal akuntansi.
Titik di sebelah kiri dari setiap tanda panah mewakili sisi kredit dari jurnal, dan titik di sebelah
kanan mewakili sisi debit dari jurnal yang sama. Tanda panah diberi label menggunakan huruf
dari (a) sampai (g) adalah sebagai berikut: (a) Pembayaran secara kredit (b) Beban dibayar
dimuka (c) Pembelian dan perbaikan aktiva tetap (d) Berbagai pembayaran untuk sumber daya
(e) Pembayaran upah dan gaji (f) Pembelian bahan baku dan perlengkapan secara kredit (g)
Pencatatan beban gaji

Gambar 4-2 menunjukkan seluruh beban gaji dikreditkan ke akun utang yang disebut beban
gaji yang masih harus dibayar; dalam praktiknya, ada beberapa kewajiban yang terlibat, seperti
jumlah pajak pendapatan negara dan federal yang harus dipotong oleh pemberi kerja dan
disetorkan kepada badan pemerintah. Semua kewajiban seperti itu benar-benar dicatat, dan
sisanya adalah jumlah yang harus dibayarkan ke karyawan. Akun kewajiban beban gaji yang
masih harus dibayar sangat berbeda dengan perkiraan kliring temporer yang disebut beban
gaji, yang berfungsi untuk memfasilitasi perhitungan beban gaji dan mendistribusikannya ke
akun biaya pada tanggal yang berbeda. Akun-akun yang berkaitan dengan ayat jurnal (h)
sampai (r) adalah sebagai berikut:
(h) Mengeluarkan perlengkapan pabrik (bahan baku tidak langsung) ke produksi
(i) Mengeluarkan berbagai biaya manufaktur tidak langsung secara kredit (j)
Bagian manufaktur dari pembayaran di muka yang telah habis masa berlakunya
(k) Bagian manufaktur dari penyusutan (l) Bagian manufaktur dari berbagai
sumber daya lain yang digunakan (m) Membebankan semua tipe biaya tenaga
kerja tidak langsung ke produksi (n) Mengeluarkan bahan baku langsung
kepppp produksi (o) Membebankan biaya overhead ke produksi (p)
Membebankan biaya tenaga kerja langsung ke produksi (q) Membebankan
biaya dari unit yang telah selesai ke akkun barang jadi (r) Membebankan biaya
dari unit ynag terjual ke akun harga pokok penjualan

7 | ​Page
Gambar 4-2 ​Hubungan antara perkiraan buku besar umum dan perkiraan biaya
(berdasarkan
full absorption costing​)

3. ALIRAN BIAYA MANUFAKTUR MENGGUNAKAN JURNAL UMUM DAN


AKUN T
8 | ​Page
Akuntansi biaya menggunakan secara ekstensif akun-akun pengendali dan akun-akun
buku besar pembantu saat informasi terinci mengenai akun-akun buku besar yang dibutuhkan.
Akun buku besar yang mungkin terdiri dari tenaga kerja tidak langsung, perlengkapan, sewa,
asuransi, pajak, perbaikan, dan lain-lain disebut akun pengendali, dan ditunjang dengan
sejumlah akun buku besar pembantu yang digunakan juga di akun buku besar umum. Aliran
biaya ke akun buku besar di dasarkan pada informasi dari dokumen sumber, yang kemudian di
jurnal dan diposting.

Contoh: Diketahui neraca saldo ​New Hope Manufacturing Company ​adalah


sebagai berikut:
Transaksi yang terjadi selama bulan
berjalan:

10 | ​Page
Akun T untuk ayat jurnal tersebut adalah:
12 | ​Page
4. PELAPORAN HASIL OPERASI

Hasil operasi dari perusahaan manufaktur dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan
konvensional, sama seperti jenis bisnis lainnya. Laporan keuangan tersebut mengikhtisarkan
operasi suatu periode dan menunjukkan posisi financial pada suatu periode.

Laba Rugi​Dalam laporan laba rugi, harga pokok penjualan ditampilkan sebagai satu angka.

Meskipun praktik
​ ini diikuti untuk laporan yang dipublikasikan, tambahan informasi diperlukan
untuk kebutuhan internal.

Laporan harga pokok penjualan merupakan suatu daftar biaya produksi termasuk
estimasi untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead dibebankan yang
diperlukan untuk periode anggaran tersebut.
13 | ​Page
Bentuk dari laporan harga pokok penjualan:

1​23

45

14 | ​Page
​ ntuk transaksi di
Contoh laporan harga pokok penjualan ​New Hope Manufacturing Company u
atas.
15 | ​Page
Bentuk dari Laporan Laba Rugi perusahaan
manufaktur:

Contoh laporan laba rugi penjualan ​New Hope Manufacturing Company ​untuk transaksi di
atas.

Neraca

Neraca merupakan laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan (aktiva,


kewajiban, dan equitas pemilik) diakhir periode. Neraca melengkapi laporan laba rugi.
16 | ​Page
Bentuk laporan neraca untuk perusahaan
manufaktur:
17 | ​Page
Contoh laporan neraca penjualan ​New Hope Manufacturing Company ​untuk transaksi di
atas.
18 | ​Page
Arus Kas​Prinsip akuntansi yang diterima secara umum, yaitu bahwa ketika melaporkan laporan

laba rugi
​ dan neraca secara eksternal, harus dilengkapi dengan laporan arus kas. Untuk
periode yang singkat, pelaporan eksternal jarang sekali di laporkan sehingga tidak diharuskan
membuat laporan arus kas.

5. SISTEM BIAYA

Biaya yang dialokasikan ke unit produksi ada dua macam, yaitu biaya aktual atau biaya
standar. Dalam system biaya actual (system biaya historis), informasi biaya dikumpulkan pada
saat biaya terjadi, tetapi biaya penyajian hasilnya ditunda sampai semua operasi produksi untuk
periode akuntansi tersebut telah selesai dilakukan, atau dalam bisnis jasa, semua jasa dalam
periode tersebut telah diserahkan. Dalam sistem biaya standar, produk-produk, operasi-operasi,
dan proses-proses, biayanya dihitung berdasarkan jumlah yang telah ditentukan sebelumnya
dari sumber daya tersebut. Biaya actual juga dicatat, dan varians atau selisih antara biaya
aktual dengan biaya standar dikumpulkan diperkiraan yang terpisah.

Alokasi biaya ke unit produksi bisa saja memasukkan seluruh biaya manufaktur yang
disebut dengan perhitungan biaya penuh (full absorption costing) atau hanya manufaktur
variable saja yang disebut dengan perhitungan biaya langsung. (direct costing / variable
costing). Jenis jenis sistem biaya dapat dikontruksikan dengan mengakui hanya bahwa biaya
dapat diukur dengan menggunakan jumlah actual atau jumlah standar, baik dalam perhitungan
biaya langsung, maupun perhitungan biaya penyerapan penuh. Elemen biaya yang
dialokasikan ke produksi ada tiga, yaitu perhitungan biaya utama, perhitungan biaya langsung
dan perhitungan penyerapan penuh. Sedangkan untuk mengukur elemen biaya dapat diukur
dalam jumlah historis (actual), dalam jumlah yang telah ditentukan sebelumnya (standar), atau
menggunakan hybrid dari ukuran ukuran histories dan ukuran ukuran yang telah ditentukan
sebelumnya.
19 | ​Page
6. AKUMULASI BIAYA

Sistem biaya dapat digunakan dengan perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job
order costing) dengan perhitungan biaya berdasarkan proses (proces costing) atau dengan
metode akumulasi biaya lainnya. Perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan perhitungan
biaya berdasarkan proses adalah dua metode akumulasi biaya yang paling banyak digunakan,
dan keduanya memiliki beberapa aspek yang sama. Metode ketiga back flush costing, berbeda
secara signifikan dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan perhitungan biaya
berdasarkan proses.

Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order


Costing)

Dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan, biaya diakumulasikan untuk setiap


batch, lot, atau pesanan pelanggan. Metode ini digunakan apabila produk yang diproduksi
dalam suatu departemen atau cost center bersifat heterogen. Karena biaya diakumulasikan
pada saat pesanan melalui proses produksi, biaya ini dapat dibandingkan dengan estimasi
pada saat pesanan diterima. Sehingga perhitungan dengan biaya berdasarkan pesanan
memberikan kesempatan untuk mengendalikan biaya dan untuk mengevaluasi protitabilitas dari
suatu kontrak, suatu produk, atau suatu lini produk.

Perhitungan biaya berdasarkan pesanan dapat diterapkan untuk peketjaan berdasarkan


pesanan di pabrik, bengkel, dan tempat reparasi, pekerjaan reparasi dan percetakan, dan
pekeijaan di bidang jasa, seperti firma medis, hukum, arsitek, akuntansi, dan konsultasi.

Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses (Process


Costing)

Perhitungan biaya berdasarkan proses mengakumulasikan biaya berdasarkan proses


produksi atau berdasarkan departemen. Metode ini digunakan apabila semua unit yang
digunakan dalam suatu departemen atau area kerja lain bersifat homogen, atau apabila tidak
ada kebutuhan untuk mebedakan antar unit, atau apabila tidak praktis untuk membedakan antar
unit. Perhitungan biaya berdasarkan proses mengakumulasikan semua biaya operasi suatu
proses untuk suatu periode waktu dan kemudian membagi biaya tersebut dengan jumlah unit
produk yang telah melewati proses selama periode tersebut dan hasilnya merupakan biaya per
unit. Jika produk dari suatu proses menjadi bahan baku dari proses berikutnya, maka biaya per
unit di hitung untuk setiap proses.

Dalam sistem biaya actual (historis) yang menggunakan perhitungan biaya berdasarkan
proses, yang separuh selesai pada akhir suatu periode akuntansi menyebabkan timbulnya
masalah akuntansi kedua, yaitu perlakuan biaya dari persediaan tersebut di periode akuntansi
berikutnya. Solusinya adalah untuk memilih suatu asumsi aliran biaya seperti yang digunakan
dalam akuntansi untuk persediaan nonmanufaktur. Tetapi pada prakteknya, asumsi aliran biaya
yang paling umum untuk perhitungan biaya berdasarkan proses dalam metode biaya rata rata
tertimbang (weighted average method), yang merata-ratakan atau mencampur biaya dari
perusahaan awal yang belum selesai penuh dengan semua biaya yang terjadi selama periode
sekarang.

Perhitungan biaya berdasarkan proses dapat diterapkan untuk industri seperti


penggilingan gandum, pabrik minuman, pabrik kimia, dan pabrik tekstil, dimana sebagian besar
dari satu jenis produk atau beberap jenis produk diproduksi. Metode ini juga dapat diterapkan
untuk operasi perakitan atau pengujian yang melibatkan sejumlah besar dan item-item kecil
yang serupa seperti peralatan listrik, suku cadang, peralatan elektnonik, atau peralatan rumah
tangga.

Aspek-Aspek Umum dalam Job Order Costing dan Process


Costing

Dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan, maupun dalam perhitungan biaya


berdasarkan proses, perhatian yang cukup besar diberikan terhadap perhitungan terinci atas
biaya barang dalam proses. Penelusuran terinci atas barang dalam proses ini membedakan
kedua metode akumulasi biaya

20 | ​Page
dari metode ketiga, yang di sebut back flushing atau back flush costing, dimana sedikit atau
tidak ada akuntansi yang dilakukan atas persediaan barang dalam proses.

Meskipun perusahaan menggunakan perhitungan biaya berdasarkan pesanan maupun


perhitungan biaya berdasarkan proses, tetapi tidak ada campuran nyata dari kedua metode,
karena keduanya diterapkan pada operasi yang terpisah. Ada sistem lain dimana campuran
nyata dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan maupun perhitungan biaya berdasarkan
proses terjadi.

Metode Campuran

Solusi yang dapat dilakukan untuk menelusuri bahan baku langsung ke batch atau lot
tertentu menggunakan akumulasi biaya berdasarkan pesanan (job order cost accumulation)
untuk bahan baku langsung, dan menggunakan akumulasi biaya berdasarkan proses (process
cost accumulation) untuk biaya tenaga kerja langsung dan overhead.
Back Flush Costing

Back flush costing merupakan cara yang dapat dilakukan untuk mengakumulasikan
biaya manufaktur di suatu pabrik atau bagian dad dari suatu pabrik dimana kecepatan
pemrosesan sangat cepat, seperti dalam sistem just in time yang sudah matang. Back flush
costing dapat dilakukan karena sistem ini dapat melompati beberapa ayat jumal akuntansi rutin
yang diperlukan dalam perkiraan buku besar pembantu untuk akumulasi biaya berdasarkan
pesanan (job order cost accumulation) dan

21 | ​Page
akumulasi biaya berdasarkan proses (process cost accumulation), sehingga menghemat waktu
pemrosesan data secara signifikan. Ketika waktu maupun intensif tidak mencukupi untuk
menelusuri biaya barang dalam proses secara terinci, back flush costing menyediakan metode
untuk akumulasi biaya dengan cara beketja dari belakang menggunakan informasi akuntansi
yang tersedia setelah produksi selesai,yaitu pada akhir dari setiap periode akuntansi.

7. PERBANDINGAN METODE AKUMULASI BIAYA


22 | ​Page
BAB 3 CONTOH
SOAL-SOAL

Jawablah pertanyaan berikut dengan menyilang pada jawaban a, b, c, d, atau e yang


benar.
1. Suatu perusahaan yang kegiatannya mengubah input dasar menjadi suatu produk
(barang jadi), yang kemudian dijual kepada pelanggan (konsumen), merupakan pengertian
dari ... ​A. Perusahaan Manufaktur ​B. Perusahaan Dagang C. Perusahaan Jasa D. Pasar
Modal E. Pasar Nirlaba (PAGE. 6)

2. Dimana definisi biaya adalah sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk
memperoleh manfaat. Sedangkan biaya didalam perusahaan manufaktur
merupakan ... A. Pengeluaran untuk melakukan proses pendanaan B.
Pengorbanan untuk melakukan proses investasi ​C. Pengeluaran atau
pengorbanan untuk melakukan proses produksi ​D. A dan B benar E. A, B, C
Benar (PAGE. 6)

Perhatikan gambar Aliran Biaya dalam Perusahaan Manufaktur dibawah ini untuk menjawab
pertanyaan nomer 3, dan 4!

No. 3

NO. 4
3. Menurut gambar aliran biaya dalam perusahaan manufaktur diatas
...
A. Dipindahkan untuk Biaya Bahan Baku ​B.
Dibayarkan untuk Biaya Bahan Baku yang dibeli ​C.
Dibayarkan untuk Persediaan bahan mentah

24 | ​Page
D. Dipindahkan ke Persediaan bahan jadi
E. Dibayarkan untuk Upah (PAGE. 6)

4. Menurut gambar aliran biaya dalam perusahaan manufaktur diatas, yang termasuk dalam
Barang dalam Proses adalah ... A. Bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, tenaga kerja tidak langsung B. Bahan baku tidak langsung, tenaga
kerja tidak langsung, overhead dibebankan C. Bahan baku langsung, tenaga
kerja tidak langsung, overhead dibebankan ​D. Bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung, overhead dibebankan ​E. Bahan baku tidak
langsung, bahan baku langsung, overhead dibebankan (PAGE. 6)

5. Yang merupakan Bagian non-manufaktur dari biaya, adalah


...
A. Kas B. Bangunan dan peralatan
C. Persediaan bahan baku D.
Utang usaha ​E. Beban
penyusustan dan gaji ​(PAGE. 7)

6. Hasil operasi dari perusahaan manufaktur dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan
...
A. Arus kas B.
Perubahan ekuitas ​C.
Konvensional ​D. A
dan B benar E. Salah
semua (PAGE. 13)

(i) Bahan baku (ii) Tenaga kerja langsung (iii) Overhead pabrik
(iv) Persediaan dalam proses (v) Persediaan barang jadi 7.
Berikut merupakan lima bagian dari ... dalam laporan laba rugi.
A. Harga pokok penjualan
B. Harga pembelian C. Harga
pokok produksi D. Harga
perubahan modal E. C dan B
benar (PAGE. 14)

8. Biaya yang di alokasikan ke unit produksi bisa berupa


...
A. Biaya Pemasaran B.
Biaya produksi C. Biaya
repair D. Biaya
pemasangan ​E. Biaya
aktual ​(PAGE. 19)

9. Memasukkan seluruh biaya manufaktur dalam pengalokasian biaya ke unit produksi


disebut

...​A. ​Full absorption

costing ​B. ​Direct costing ​C.


Variable costing

25 | ​Page
​ .
D. ​Private costing E
Manufacturing costing
(PAGE. 19)

10. Memasukkan hanya biaya manufaktur variabel saja dalam pengalokasian biaya ke unit
produksi disebut ... A. ​Full
absorption costing B ​ . ​Direct
​ . ​Variable costing
costing C
D. ​Manufacturing costing E ​ .
B dan C benar ​(PAGE. 19)

11. Sistem biaya yang telah disebutkan sebelumnya dapat digunakan dengan perhitungan
biaya
berdasarkan pesanan disebut
... A. ​Process costing B ​ . ​Job
order costing C ​ . ​Absorption
costing D ​ . ​Super absorption
costing E ​ . C dan D benar
(PAGE. 20)

12. Metode pada no. 10 digunakan apabila produk yang diproduksi dalam suatu departemen
atau
cost center bersifat ...
A. Menyerupai B.
Seimbang C.
Bertepatan D.
Homogen ​E.
Heterogen ​(PAGE.
20)

13. Perhitungan biaya berdasarkan proses mengakumulasikan biaya berdasarkan proses


produksi
atau berdasarkan departemen disebut
... ​A. ​Process costing ​B. ​Job order
costing C ​ . ​Absorption costing D
​ . ​Super
absorption costing E ​ . C dan D benar
(PAGE. 20)

14. Metode pada no.12 digunakan apabila semua unit yang digunakan dalam suatu
departemen
atau area kerja lain bersifat ...
A. Menyerupai B. Seimbang
C. Bertepatan ​D. Homogen
E. Heterogen (PAGE. 20)

15. Karena biaya diakumulasikan pada saat pesanan melalui proses produksi, biaya ini
dapat dibandingkan dengan estimasi pada saat pesanan diterima. Sehingga perhitungan
dengan biaya berdasarkan pesanan memberikan ... A. Mengakumulasikan biaya manufaktur
di suatu pabrik atau bagian dari suatu pabrik
dimana kecepatan pemrosesan sangat
cepat

26 | ​Page
B. Kesempatan untuk mengendalikan biaya dan untuk mengevaluasi profitabilitas
dari
suatu kontrak, suatu produk, atau suatu lini produk ​C. Kesulitan untuk
mengendalikan biaya dan untuk mengevaluasi profitabilitas D. Salah semua
E. Benar semua (PAGE. 20)

16. Perhitungan biaya berdasarkan proses mengakumulasikan semua biaya operasi suatu
proses untuk suatu periode waktu dan kemudian membagi biaya tersebut dengan jumlah
unit produk yang telah melewati proses selama periode tersebut dan hasilnya merupakan ...
A. Biaya bahan baku B. Kesempatan mengendalikan biaya C. Mengevaluasi biaya ​D. Biaya
per unit ​E. Biaya tenaga kerja (PAGE. 20)

17. Dalam sistem biaya actual (historis) yang menggunakan perhitungan biaya berdasarkan
proses, yang separuh selesai pada akhir suatu periode akuntansi menyebabkan timbulnya
masalah akuntansi kedua, yaitu perlakuan biaya dari persediaan tersebut di periode
akuntansi berikutnya. Solusinya adalah ... A. Untuk menelusuri bahan baku langsung ke
batch atau lot tertentu menggunakan
akumulasi biaya berdasarkan pesanan B. Untuk menelusuri bahan baku langsung ke batch
atau lot tertentu menggunakan
akumulasi biaya berdasarkan proses ​C. Untuk memilih suatu asumsi aliran biaya seperti
yang digunakan dalam akuntansi
untuk persediaan nonmanufaktur ​D. A
dan B benar E. A, B, C Salah (PAGE.
20)

18. Perhitungan biaya berdasarkan pesanan dapat diterapkan untuk pekerjaan berdasarkan
pesanan ... A. Pabrik
makanan B. Pabrik kimia
C. Pabrik tekstil D.
Penggilingan gandum ​E.
Tempat reparasi ​(PAGE.
20)

19. Perhitungan biaya berdasarkan proses dapat diterapkan


untuk ...
A. Pabrik minuman ​B. Percetakan C.
Firma medis D. Hukum E. Arsitek,
akuntansi, dan konsultasi. (PAGE. 20)

20. Meskipun perusahaan menggunakan perhitungan biaya berdasarkan pesanan maupun


perhitungan biaya berdasarkan proses, tetapi tidak ada campuran nyata dari kedua metode,
karena ... ​A. Keduanya diterapkan pada operasi yang terpisah ​B. Keduanya diterapkan
pada operasi yang sama C. Keduanya tidak padat digabungkan D. Salah semua
27 | ​Page
E. Benar semua
(PAGE. 21)

21. Solusi yang dapat dilakukan untuk menelusuri bahan baku langsung ke batch atau lot
tertentu,
adalah ... A. Metode
korelasi B. Metode acak
C. Metode campuran ​D.
Metode determinasi E.
Salah semua (PAGE.
21)

22. Solusi yang dapat dilakukan untuk menelusuri bahan baku langsung ke batch atau lot
tertentu menggunakan akumulasi biaya berdasarkan pesanan (job order cost accumulation)
untuk ... A. Biaya tenaga kerja langsung B. Biaya tenaga kerja tidak langsung C. Biaya
overhead ​D. Biaya bahan baku langsung ​E. A dan C benar (PAGE. 21)

23. Solusi yang dapat dilakukan untuk menelusuri bahan baku langsung ke batch atau lot
tertentu
menggunakan akumulasi biaya berdasarkan proses (process cost accumulation)
untuk ... A. Biaya tenaga kerja langsung B. Biaya tenaga kerja tidak langsung C.
Biaya overhead D. Biaya bahan baku langsung ​E. A dan C benar ​(PAGE. 21)

24. Cara yang dapat dilakukan untuk mengakumulasikan biaya manufaktur di suatu pabrik
atau bagian dari suatu pabrik dimana kecepatan pemrosesan sangat cepat, seperti dalam
sistem just in time yang sudah matang, merupakan pengertian ... A. ​Fluctuation costing B​ .
Back flush costing ​C. ​Next flush costing ​D. ​Job order costing E
​ . Salah semua (PAGE. 22)

25. Mengapa back flush costing menghemat waktu pemrosesan data secara
signifikan ...
A. Sistem ini dapat melompati beberapa ayat jumal akuntansi rutin yang
diperlukan
dalam perkiraan buku besar pembantu ​B. Sistem ini tidak dapat melompati beberapa ayat
jumal akuntansi rutin C. Perhatian yang cukup besar diberikan terhadap perhitungan
terinci atas biaya barang
dalam proses D.
Salah semua E.
Benar semua
(PAGE. 22)
28 | ​Page
BAB 4
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Buku besar umum dari suatu perusahaan manufaktur berisi perkiraan-perkiraan yang
sama dengan yang biasa ditemukan dalam buku besar umum lainnya ditambah
beberapa perkiraan biaya. Saat transaksi dicatat, biaya manufaktur mengalir melalui
perkiraan- perkiraan dalam cara yang paralel dengan aliran sumber daya melalui proses
produksi.

Sistem akuntansi biaya berbeda dalam hal elemen-elemen biaya yang dimasukkan
dalam biaya produk dan bagaimana elemen-elemen biaya tersebut diukur. Aturan
pelaporan eksternal mengharuskan biaya penyerapan penuh aktual. Dalam kebanyakan
sistem akuntansi, biaya diakumulasikan menggunakan metode perhitungan biaya
berdasarkan pesanan, metode perhitungan biaya berdasarkan proses, atau campuran
dari keduanya.

2. DAFTAR PUSTAKA

Carter-Usry. 2004. ​Akuntansi Biaya edisi 13​. Jakarta: Salemba


Empat.

Sumber Internet:

• http://gchan4ever.blogspot.co.id/2011/01/sistem-biaya-dan-akumulasi-biaya.html
• https://www.kompasiana.com/justarini/sistem-perhitungan-biaya-berdasarkan-
pesanan-job-order-costing-pada-perusahaan-
manufaktur_56666400f97a613405035984
• https://azeliadskw.blogspot.co.id/2016/04/sistem-perhitungan-biaya-dan-
akuntansi.html
• https://www.academia.edu/6454489/BAB4_AKUMULASI_BIAYA
29 | ​Page

Anda mungkin juga menyukai