,
QIA.M.Ak
Disusun Oleh:
BAB 4
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga dapat terselesaikannya makalah ini dengan judul “Bab 4: Sistem Perhitungan Biaya
dan Akumulasi Biaya” dari tugas mata kuliah Akuntansi Biaya 1 ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa saya mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini. Terlepas dari semua itu, saya menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa
dalam makalah ini.
Oleh karena itu saya menerima segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca.
Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun menambah
pengetahuan bagi pembaca. Terimakasih.
Salsabila Yola
3 | Page
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................................................................
1 BAB 4 SISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA ............................... 2
KATA PENGANTAR................................................................................................................. 3
DAFTAR ISI ...............................................................................................................................
4
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................... 5
1. Latar Belakang ............................................................................................................... 5 2.
Rumusan Masalah .......................................................................................................... 5 3.
Tujuan............................................................................................................................. 5
BAB 4 PENUTUP.......................................................................................................................
29 1. Kesimpulan..................................................................................................................... 29
2. Daftar Pustaka ................................................................................................................ 29
4 | Page
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dalam dunia usaha ada beberapa faktor yang bisa membuat usaha maju, mulai dari
pen- manejemenan yang baik, prodak dan pelayanan yang berkualitas, kesejahteraan
karyawan dan lain- lainnya. Orientasi usaha (perusahaan) berbeda-beda tergantung dari usaha
tersebut, ada yang orientasinya ke sosial dan laba. Usaha yang orientasinya ke sosial
umumnya di miliki oleh pemerintah (BUMN) dan usaha yang orientasinya ke laba umumnya
usaha yang dimiliki oleh swasta (BUMS).Dalam usaha juga terdapat berbagai macam usaha,
ada usaha barang dan usaha jasa, dalam usaha barang ada 2 jenis: Pertama, Perusahaan
manufaktur, perusahan yang membeli barang dan mengelolanya menjadi barang jadi atau
barang yang lain. Kedua, Perusahaan dagang, perusahaan yang membeli barang dan
menjualnya kembeli tanpa merubahnya sedikitpun.
Perusahaan merupakan salah satu penggerak perekonomian negara, kontribusi
perusahaan terhadap negara sangat besar mulai dari out put dan penciptaan lapangan kerja
sehingga bisa mengurangi angka pengangguran selama ini menjadi problem di negara ini.
Kontribusi perusahaan di sektor out put (pajak) sangat dominan selama ini karena sumber dana
APBN mayoritas dari perpajakan perusahaan, dan semakin berkembangnya perusahaan
negara akan mendapatkan sumber dana APBN semakin mudah sehingga negara yang di kelola
oleh pemerintah harus membuat kebijakan kebijakan yang bisa mendukung perkembangan
perusahaan bahkan pendirian perusahaan karena melihat kontribusi perusahaan dalam
menyumbang dana APBN.
Salah satu peran fundamental dari sistem biaya adalah akumulasi biaya. Hal itu terdiri
atas identifikasi, pengukuran, dan pencatatan informasi biaya dalam kategori atau klasifikasi
yang relevan. Fungsi akuntansi biaya mencakup suatu sistem yang terkait dengan pencatatan
dan pengukuran yang tepat atas unsur-unsur biaya sejak biaya tersebut timbul dan mengalir
melalui proses produksi.Proses pabrikasi, susunan fisis pabrik, dan pengambilan keputusan
yang dibutuhkan para manajer merupakan dasar guna menentukan bagaimana biaya akan
diakumulasikan.
3. TUJUAN 1. Menyajikan aliran biaya manufaktur menggunakan ayat jurnal umum dan
akun T. 2. Menyiapkan laporan harga pokok penjualan untuk perusahaan manufaktur. 3.
Menyiapkan laporan keuangan untuk perusahaan manufaktur. 4. Menyebutkan jenis-jenis
sistem biaya yang berbeda, dan menyatakan bagaimana setiap sistem mengukur biaya, dan
elemen biaya apa saja yang dimasukkan sebagai biaya produk dalam setiap sistem. 5.
Membedakan antara sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing) dan
sistem perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing), dan memberikan contoh-
contoh bisnis yang menggunakan sistem biaya tersebut.
5 | Page
BAB 2
PEMBAHASAN
1. PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Sebelum membahas aliran biaya dalam perusahaan manufaktur, alangkah baiknya jika kita
mengetahui pengertian dari perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur adalah suatu
perusahaan yang kegiatannya mengubah input dasar menjadi suatu produk (barang jadi), yang
kemudian dijual kepada pelanggan (konsumen). Jadi, kegiatan perusahaan manufaktur meliputi
pembelian bahan baku, mengubah bahan baku menjadi barang jadi dengan proses tertentu.
Dalam pembelian bahan baku dan ketika barang dalam proses produksi membutuhkan biaya.
Dimana definisi biaya adalah sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh
manfaat. Sedangkan biaya didalam perusahaan manufaktur merupakan pengeluaran atau
pengorbanan untuk melakukan proses produksi.
Akuntansi biaya tidak menambahkan langkah baru terhadap siklus akuntansi yang sudah
dikenal, maupun membuang prinsip-prinsip yang dipelajari dalam akuntansi keuangan.
Akuntansi biaya berkaitan dengan pencatatan dan pengukuran elemen biaya saat sumber daya
yang berhubungan mengalir melalui proses produksi. Aliran biaya paralel dengan aliran sumber
daya dan diilustrasikan di Gambar 4-1. Semua biaya manufaktur, tanpa mempedulikan perilaku
biaya tetap maupun variabel, mengalir melalui perkiraan barang dalam proses dan persediaan
barang jadi.
Gambar 4-1 Aliran Biaya Manufaktur
Buku besar umum dari suatu perusahaan manufaktur berisi perkiraan-perkiraan yang sama
dengan yang biasa ditemukan dalam buku besar umum lainnya, diantaranya bahan baku,
beban gaji,
6 | Page
pengandalian overhead, barang dalam proses, barang jadi, dan harga pokok penjualan.
Akun-akun tersebut digunakan untuk mengatur dan mengukur aliran biaya dari perolehan bahan
baku, melalui operasi pabrik, sampai ke harga pokok penjualan. Akun-akun biaya adalah
perlunasan dari akun- akun buku besar dan berhubungan dengan akun buku besar,
sebagaimana ditunjukkan di Gambar 4- 2.
Dari kiri ke kanan di Gambar 4-2, bagian manufaktur dari biaya ditunjukkan mengalir melalui
akun-akun biaya dan beberapa akun buku besar. Bagian non-manufaktur dari biaya, seperti
bagian pemasaran dan administratif dari beban penyusustan dan gaji, tidak digambarkan di sini.
Diagram ini, seperti diagram yang sebelumnya, merefleksikan penyerapan biaya penuh karena
semua biaya manufaktur baik tetap maupun yang variabel, mengalir melalui akun barang dalam
proses dan persediaan barang jadi.
Tanda panah dalam Gambar 4-2 tidak hanya menunjukkan aliran biaya melalui sistem
akuntansi, tetapi setiap tanda panah individual juga mewakili tipe spesifik dari jurnal akuntansi.
Titik di sebelah kiri dari setiap tanda panah mewakili sisi kredit dari jurnal, dan titik di sebelah
kanan mewakili sisi debit dari jurnal yang sama. Tanda panah diberi label menggunakan huruf
dari (a) sampai (g) adalah sebagai berikut: (a) Pembayaran secara kredit (b) Beban dibayar
dimuka (c) Pembelian dan perbaikan aktiva tetap (d) Berbagai pembayaran untuk sumber daya
(e) Pembayaran upah dan gaji (f) Pembelian bahan baku dan perlengkapan secara kredit (g)
Pencatatan beban gaji
Gambar 4-2 menunjukkan seluruh beban gaji dikreditkan ke akun utang yang disebut beban
gaji yang masih harus dibayar; dalam praktiknya, ada beberapa kewajiban yang terlibat, seperti
jumlah pajak pendapatan negara dan federal yang harus dipotong oleh pemberi kerja dan
disetorkan kepada badan pemerintah. Semua kewajiban seperti itu benar-benar dicatat, dan
sisanya adalah jumlah yang harus dibayarkan ke karyawan. Akun kewajiban beban gaji yang
masih harus dibayar sangat berbeda dengan perkiraan kliring temporer yang disebut beban
gaji, yang berfungsi untuk memfasilitasi perhitungan beban gaji dan mendistribusikannya ke
akun biaya pada tanggal yang berbeda. Akun-akun yang berkaitan dengan ayat jurnal (h)
sampai (r) adalah sebagai berikut:
(h) Mengeluarkan perlengkapan pabrik (bahan baku tidak langsung) ke produksi
(i) Mengeluarkan berbagai biaya manufaktur tidak langsung secara kredit (j)
Bagian manufaktur dari pembayaran di muka yang telah habis masa berlakunya
(k) Bagian manufaktur dari penyusutan (l) Bagian manufaktur dari berbagai
sumber daya lain yang digunakan (m) Membebankan semua tipe biaya tenaga
kerja tidak langsung ke produksi (n) Mengeluarkan bahan baku langsung
kepppp produksi (o) Membebankan biaya overhead ke produksi (p)
Membebankan biaya tenaga kerja langsung ke produksi (q) Membebankan
biaya dari unit yang telah selesai ke akkun barang jadi (r) Membebankan biaya
dari unit ynag terjual ke akun harga pokok penjualan
7 | Page
Gambar 4-2 Hubungan antara perkiraan buku besar umum dan perkiraan biaya
(berdasarkan
full absorption costing)
10 | Page
Akun T untuk ayat jurnal tersebut adalah:
12 | Page
4. PELAPORAN HASIL OPERASI
Hasil operasi dari perusahaan manufaktur dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan
konvensional, sama seperti jenis bisnis lainnya. Laporan keuangan tersebut mengikhtisarkan
operasi suatu periode dan menunjukkan posisi financial pada suatu periode.
Laba RugiDalam laporan laba rugi, harga pokok penjualan ditampilkan sebagai satu angka.
Meskipun praktik
ini diikuti untuk laporan yang dipublikasikan, tambahan informasi diperlukan
untuk kebutuhan internal.
Laporan harga pokok penjualan merupakan suatu daftar biaya produksi termasuk
estimasi untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead dibebankan yang
diperlukan untuk periode anggaran tersebut.
13 | Page
Bentuk dari laporan harga pokok penjualan:
123
45
14 | Page
ntuk transaksi di
Contoh laporan harga pokok penjualan New Hope Manufacturing Company u
atas.
15 | Page
Bentuk dari Laporan Laba Rugi perusahaan
manufaktur:
Contoh laporan laba rugi penjualan New Hope Manufacturing Company untuk transaksi di
atas.
Neraca
laba rugi
dan neraca secara eksternal, harus dilengkapi dengan laporan arus kas. Untuk
periode yang singkat, pelaporan eksternal jarang sekali di laporkan sehingga tidak diharuskan
membuat laporan arus kas.
5. SISTEM BIAYA
Biaya yang dialokasikan ke unit produksi ada dua macam, yaitu biaya aktual atau biaya
standar. Dalam system biaya actual (system biaya historis), informasi biaya dikumpulkan pada
saat biaya terjadi, tetapi biaya penyajian hasilnya ditunda sampai semua operasi produksi untuk
periode akuntansi tersebut telah selesai dilakukan, atau dalam bisnis jasa, semua jasa dalam
periode tersebut telah diserahkan. Dalam sistem biaya standar, produk-produk, operasi-operasi,
dan proses-proses, biayanya dihitung berdasarkan jumlah yang telah ditentukan sebelumnya
dari sumber daya tersebut. Biaya actual juga dicatat, dan varians atau selisih antara biaya
aktual dengan biaya standar dikumpulkan diperkiraan yang terpisah.
Alokasi biaya ke unit produksi bisa saja memasukkan seluruh biaya manufaktur yang
disebut dengan perhitungan biaya penuh (full absorption costing) atau hanya manufaktur
variable saja yang disebut dengan perhitungan biaya langsung. (direct costing / variable
costing). Jenis jenis sistem biaya dapat dikontruksikan dengan mengakui hanya bahwa biaya
dapat diukur dengan menggunakan jumlah actual atau jumlah standar, baik dalam perhitungan
biaya langsung, maupun perhitungan biaya penyerapan penuh. Elemen biaya yang
dialokasikan ke produksi ada tiga, yaitu perhitungan biaya utama, perhitungan biaya langsung
dan perhitungan penyerapan penuh. Sedangkan untuk mengukur elemen biaya dapat diukur
dalam jumlah historis (actual), dalam jumlah yang telah ditentukan sebelumnya (standar), atau
menggunakan hybrid dari ukuran ukuran histories dan ukuran ukuran yang telah ditentukan
sebelumnya.
19 | Page
6. AKUMULASI BIAYA
Sistem biaya dapat digunakan dengan perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job
order costing) dengan perhitungan biaya berdasarkan proses (proces costing) atau dengan
metode akumulasi biaya lainnya. Perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan perhitungan
biaya berdasarkan proses adalah dua metode akumulasi biaya yang paling banyak digunakan,
dan keduanya memiliki beberapa aspek yang sama. Metode ketiga back flush costing, berbeda
secara signifikan dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan perhitungan biaya
berdasarkan proses.
Dalam sistem biaya actual (historis) yang menggunakan perhitungan biaya berdasarkan
proses, yang separuh selesai pada akhir suatu periode akuntansi menyebabkan timbulnya
masalah akuntansi kedua, yaitu perlakuan biaya dari persediaan tersebut di periode akuntansi
berikutnya. Solusinya adalah untuk memilih suatu asumsi aliran biaya seperti yang digunakan
dalam akuntansi untuk persediaan nonmanufaktur. Tetapi pada prakteknya, asumsi aliran biaya
yang paling umum untuk perhitungan biaya berdasarkan proses dalam metode biaya rata rata
tertimbang (weighted average method), yang merata-ratakan atau mencampur biaya dari
perusahaan awal yang belum selesai penuh dengan semua biaya yang terjadi selama periode
sekarang.
20 | Page
dari metode ketiga, yang di sebut back flushing atau back flush costing, dimana sedikit atau
tidak ada akuntansi yang dilakukan atas persediaan barang dalam proses.
Metode Campuran
Solusi yang dapat dilakukan untuk menelusuri bahan baku langsung ke batch atau lot
tertentu menggunakan akumulasi biaya berdasarkan pesanan (job order cost accumulation)
untuk bahan baku langsung, dan menggunakan akumulasi biaya berdasarkan proses (process
cost accumulation) untuk biaya tenaga kerja langsung dan overhead.
Back Flush Costing
Back flush costing merupakan cara yang dapat dilakukan untuk mengakumulasikan
biaya manufaktur di suatu pabrik atau bagian dad dari suatu pabrik dimana kecepatan
pemrosesan sangat cepat, seperti dalam sistem just in time yang sudah matang. Back flush
costing dapat dilakukan karena sistem ini dapat melompati beberapa ayat jumal akuntansi rutin
yang diperlukan dalam perkiraan buku besar pembantu untuk akumulasi biaya berdasarkan
pesanan (job order cost accumulation) dan
21 | Page
akumulasi biaya berdasarkan proses (process cost accumulation), sehingga menghemat waktu
pemrosesan data secara signifikan. Ketika waktu maupun intensif tidak mencukupi untuk
menelusuri biaya barang dalam proses secara terinci, back flush costing menyediakan metode
untuk akumulasi biaya dengan cara beketja dari belakang menggunakan informasi akuntansi
yang tersedia setelah produksi selesai,yaitu pada akhir dari setiap periode akuntansi.
2. Dimana definisi biaya adalah sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk
memperoleh manfaat. Sedangkan biaya didalam perusahaan manufaktur
merupakan ... A. Pengeluaran untuk melakukan proses pendanaan B.
Pengorbanan untuk melakukan proses investasi C. Pengeluaran atau
pengorbanan untuk melakukan proses produksi D. A dan B benar E. A, B, C
Benar (PAGE. 6)
Perhatikan gambar Aliran Biaya dalam Perusahaan Manufaktur dibawah ini untuk menjawab
pertanyaan nomer 3, dan 4!
No. 3
NO. 4
3. Menurut gambar aliran biaya dalam perusahaan manufaktur diatas
...
A. Dipindahkan untuk Biaya Bahan Baku B.
Dibayarkan untuk Biaya Bahan Baku yang dibeli C.
Dibayarkan untuk Persediaan bahan mentah
24 | Page
D. Dipindahkan ke Persediaan bahan jadi
E. Dibayarkan untuk Upah (PAGE. 6)
4. Menurut gambar aliran biaya dalam perusahaan manufaktur diatas, yang termasuk dalam
Barang dalam Proses adalah ... A. Bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, tenaga kerja tidak langsung B. Bahan baku tidak langsung, tenaga
kerja tidak langsung, overhead dibebankan C. Bahan baku langsung, tenaga
kerja tidak langsung, overhead dibebankan D. Bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung, overhead dibebankan E. Bahan baku tidak
langsung, bahan baku langsung, overhead dibebankan (PAGE. 6)
6. Hasil operasi dari perusahaan manufaktur dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan
...
A. Arus kas B.
Perubahan ekuitas C.
Konvensional D. A
dan B benar E. Salah
semua (PAGE. 13)
(i) Bahan baku (ii) Tenaga kerja langsung (iii) Overhead pabrik
(iv) Persediaan dalam proses (v) Persediaan barang jadi 7.
Berikut merupakan lima bagian dari ... dalam laporan laba rugi.
A. Harga pokok penjualan
B. Harga pembelian C. Harga
pokok produksi D. Harga
perubahan modal E. C dan B
benar (PAGE. 14)
25 | Page
.
D. Private costing E
Manufacturing costing
(PAGE. 19)
10. Memasukkan hanya biaya manufaktur variabel saja dalam pengalokasian biaya ke unit
produksi disebut ... A. Full
absorption costing B . Direct
. Variable costing
costing C
D. Manufacturing costing E .
B dan C benar (PAGE. 19)
11. Sistem biaya yang telah disebutkan sebelumnya dapat digunakan dengan perhitungan
biaya
berdasarkan pesanan disebut
... A. Process costing B . Job
order costing C . Absorption
costing D . Super absorption
costing E . C dan D benar
(PAGE. 20)
12. Metode pada no. 10 digunakan apabila produk yang diproduksi dalam suatu departemen
atau
cost center bersifat ...
A. Menyerupai B.
Seimbang C.
Bertepatan D.
Homogen E.
Heterogen (PAGE.
20)
14. Metode pada no.12 digunakan apabila semua unit yang digunakan dalam suatu
departemen
atau area kerja lain bersifat ...
A. Menyerupai B. Seimbang
C. Bertepatan D. Homogen
E. Heterogen (PAGE. 20)
15. Karena biaya diakumulasikan pada saat pesanan melalui proses produksi, biaya ini
dapat dibandingkan dengan estimasi pada saat pesanan diterima. Sehingga perhitungan
dengan biaya berdasarkan pesanan memberikan ... A. Mengakumulasikan biaya manufaktur
di suatu pabrik atau bagian dari suatu pabrik
dimana kecepatan pemrosesan sangat
cepat
26 | Page
B. Kesempatan untuk mengendalikan biaya dan untuk mengevaluasi profitabilitas
dari
suatu kontrak, suatu produk, atau suatu lini produk C. Kesulitan untuk
mengendalikan biaya dan untuk mengevaluasi profitabilitas D. Salah semua
E. Benar semua (PAGE. 20)
16. Perhitungan biaya berdasarkan proses mengakumulasikan semua biaya operasi suatu
proses untuk suatu periode waktu dan kemudian membagi biaya tersebut dengan jumlah
unit produk yang telah melewati proses selama periode tersebut dan hasilnya merupakan ...
A. Biaya bahan baku B. Kesempatan mengendalikan biaya C. Mengevaluasi biaya D. Biaya
per unit E. Biaya tenaga kerja (PAGE. 20)
17. Dalam sistem biaya actual (historis) yang menggunakan perhitungan biaya berdasarkan
proses, yang separuh selesai pada akhir suatu periode akuntansi menyebabkan timbulnya
masalah akuntansi kedua, yaitu perlakuan biaya dari persediaan tersebut di periode
akuntansi berikutnya. Solusinya adalah ... A. Untuk menelusuri bahan baku langsung ke
batch atau lot tertentu menggunakan
akumulasi biaya berdasarkan pesanan B. Untuk menelusuri bahan baku langsung ke batch
atau lot tertentu menggunakan
akumulasi biaya berdasarkan proses C. Untuk memilih suatu asumsi aliran biaya seperti
yang digunakan dalam akuntansi
untuk persediaan nonmanufaktur D. A
dan B benar E. A, B, C Salah (PAGE.
20)
18. Perhitungan biaya berdasarkan pesanan dapat diterapkan untuk pekerjaan berdasarkan
pesanan ... A. Pabrik
makanan B. Pabrik kimia
C. Pabrik tekstil D.
Penggilingan gandum E.
Tempat reparasi (PAGE.
20)
21. Solusi yang dapat dilakukan untuk menelusuri bahan baku langsung ke batch atau lot
tertentu,
adalah ... A. Metode
korelasi B. Metode acak
C. Metode campuran D.
Metode determinasi E.
Salah semua (PAGE.
21)
22. Solusi yang dapat dilakukan untuk menelusuri bahan baku langsung ke batch atau lot
tertentu menggunakan akumulasi biaya berdasarkan pesanan (job order cost accumulation)
untuk ... A. Biaya tenaga kerja langsung B. Biaya tenaga kerja tidak langsung C. Biaya
overhead D. Biaya bahan baku langsung E. A dan C benar (PAGE. 21)
23. Solusi yang dapat dilakukan untuk menelusuri bahan baku langsung ke batch atau lot
tertentu
menggunakan akumulasi biaya berdasarkan proses (process cost accumulation)
untuk ... A. Biaya tenaga kerja langsung B. Biaya tenaga kerja tidak langsung C.
Biaya overhead D. Biaya bahan baku langsung E. A dan C benar (PAGE. 21)
24. Cara yang dapat dilakukan untuk mengakumulasikan biaya manufaktur di suatu pabrik
atau bagian dari suatu pabrik dimana kecepatan pemrosesan sangat cepat, seperti dalam
sistem just in time yang sudah matang, merupakan pengertian ... A. Fluctuation costing B .
Back flush costing C. Next flush costing D. Job order costing E
. Salah semua (PAGE. 22)
25. Mengapa back flush costing menghemat waktu pemrosesan data secara
signifikan ...
A. Sistem ini dapat melompati beberapa ayat jumal akuntansi rutin yang
diperlukan
dalam perkiraan buku besar pembantu B. Sistem ini tidak dapat melompati beberapa ayat
jumal akuntansi rutin C. Perhatian yang cukup besar diberikan terhadap perhitungan
terinci atas biaya barang
dalam proses D.
Salah semua E.
Benar semua
(PAGE. 22)
28 | Page
BAB 4
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Buku besar umum dari suatu perusahaan manufaktur berisi perkiraan-perkiraan yang
sama dengan yang biasa ditemukan dalam buku besar umum lainnya ditambah
beberapa perkiraan biaya. Saat transaksi dicatat, biaya manufaktur mengalir melalui
perkiraan- perkiraan dalam cara yang paralel dengan aliran sumber daya melalui proses
produksi.
Sistem akuntansi biaya berbeda dalam hal elemen-elemen biaya yang dimasukkan
dalam biaya produk dan bagaimana elemen-elemen biaya tersebut diukur. Aturan
pelaporan eksternal mengharuskan biaya penyerapan penuh aktual. Dalam kebanyakan
sistem akuntansi, biaya diakumulasikan menggunakan metode perhitungan biaya
berdasarkan pesanan, metode perhitungan biaya berdasarkan proses, atau campuran
dari keduanya.
2. DAFTAR PUSTAKA
Sumber Internet:
• http://gchan4ever.blogspot.co.id/2011/01/sistem-biaya-dan-akumulasi-biaya.html
• https://www.kompasiana.com/justarini/sistem-perhitungan-biaya-berdasarkan-
pesanan-job-order-costing-pada-perusahaan-
manufaktur_56666400f97a613405035984
• https://azeliadskw.blogspot.co.id/2016/04/sistem-perhitungan-biaya-dan-
akuntansi.html
• https://www.academia.edu/6454489/BAB4_AKUMULASI_BIAYA
29 | Page