Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP AKUNTANSI BIAYA KONTEMPORER

Kelompok 4:

SISI KARTIKA 2310411082

ALVIANI ARISKA 2310411092

DIVA SARIYA RAMADANA 2310411053

IFTITAH NILAM INGGRIANY 2310411059

RICKY AGUSTIA 2310411067

ZULFIKAR 2310411054

ABDUL CHALID 2310411069

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang
"Persediaan Dalam Akuntansi".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena
itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.
Daftar Isi

BAB I ............................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN............................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
BAB II .............................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN................................................................................................................. 5
2.1 Pengertian Konsep Akuntasi Biaya Kontemporer ................................................... 5
2.2 Metode Dalam Akuntasi Biaya .............................................................................. 6
2.3 Lingkungan Pemanufakturan Kontemporer .......................................................... 7
2.4 Keterbatasan Sistem Penentuan Harga Pokok Tradisional ................................ 8
2.5 Activity Based Costing(ABC) ............................................................................. 9
Tahap-Tahap Perancangan Sistem ABC .................................................................. 10
Manfaat ABC ......................................................................................................... 10
2.6 Activity Based Management .......................................................................... 11
Activity Based Costing dan Strategic Cost Management......................................... 11
2.7 Kelebihan dan Kelemahan ............................................................................. 12
BAB III ........................................................................................................................... 13
PENUTUP ...................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi biaya merupakan proses pencatatan, penggolongan,

peringkasan dan pelaporan biaya pabrikasi, dan penjualan produk dan

jasa

dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadap hasil-hasilnya.

Didalam akuntansi proses pencatatan merupakan langkah awal untuk

memasukan data keuangan perusahaan yang kemudian digolongakan

kedalam akun-akun yang sesuai. Yang kemudian disajikan dalam bentuk

laporan keuangan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari konsep akuntansi biaya kontemporer ?


2.Apa saja kelebihan dan kelemahan konsep akuntansi biaya
kontemporer?

3. Apa definisi akuntansi biaya kontemporer?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konsep Akuntasi Biaya Kontemporer

Konsep akuntansi biaya kontemporer adalah suatu pendekatan


dalam menghitung harga pokok produk atau jasa yang berdasarkan pada
aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Aktivitas adalah tindakan atau
proses yang mengonsumsi sumber daya dan menambah nilai pada
produk atau jasa. Dengan menggunakan konsep ini, biaya tidak hanya
dialokasikan berdasarkan volume atau fungsi, tetapi juga berdasarkan
aktivitas yang relevan dengan produk atau jasa.

Konsep dasarnya adalah biaya yang dihasilkan nantinya akan


diperhitungkan dan dijadikan sebagai harga pokok barang yang
diproduksi atau kita kenal dengan sebutan cost of goods sold. Nah cost of
goods sold yang diproduksi tersebut merupakan biaya pabrikasi
ditambahkan dengan cost of goods sales dan operating expenses hasilnya
disebut sebagai cost of goods manufactured.Sering kali istilah biaya (cost)
disamakan dengan istilah beban (expense). Tetapi keduanya sangatlah
berbeda walaupun keduanya merupakan pengeluaran (expenditure).
Perbedaan mendasar antara biaya dan beban.

Konsep akuntansi biaya kontemporer juga dikenal sebagai activity-


based costing (ABC). Konsep ini berbeda dengan konsep akuntansi biaya
tradisional, yang disebut perhitungan harga pokok produk berbasis
volume atau fungsi (volume-or-functional-based costing). Konsep
akuntansi biaya tradisional mengasumsikan bahwa biaya overhead pabrik
bersifat tetap dan tidak dipengaruhi oleh aktivitas yang berbeda.

Konsep akuntansi biaya kontemporer mencakup berbagai teknik dan


metode penghitungan biaya yang lebih modern dan akurat, seperti
Activity Based Costing (ABC) dan Lean Manufacturing.

2.2 Metode Dalam Akuntasi Biaya

Secara umum, Carter & Usry (2006:127-495) membagi


metodeperhitungan biaya menjadi enam jenis, yaitu;

1. Perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job ordercosting)

2. Perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing)

3. Perhitungan biaya untuk produk sampingan (by product)dan produk gabungan


(joint product)

4. Biaya mutu (the cost of quality)

5. Just in time

6. Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (ABC) danmanajemen berdasarkan


aktivitas (ABM).

BIAYA MUTU (The Cost Of Quality)

Manajemen mutu total (TQM) adalah pendekatan tingkat perusahaan


atasperbaikan mutu yang mencari cara untuk memperbaiki mutu di semua
proses danaktivitas. Biaya mutu dibagi menjadi 3 yaitu; biaya pencegahan, biaya
penilaian danbiaya kegagalan. Pendekatan yang paling baik untuk perbaikan
mutu adalah untukberkonsentrasi pada pencegahan yaitu mencari penyebab-
penyebab daripemborosan dan inefisiensi, kemudian mengembangkan rencana
sistematis untukmenghilangkan penyebab tersebut (Carter & Usry,2006:199-
201).

JUST IN TIME

Just In Time (JIT) adalah perhitungan biaya yang dipusatkan pada


penguranganbiaya melalui eliminasi persediaan. Prinsip-prinsip JIT dapat
diterapkan dalammemperbaiki pemeliharaan rutin, seperti lokasi dan
pengaturan alat-alat, barangcetakan, dan perlengkapan yang digunakan
bersama-sama dengan mesin produksi. Aspek yang paling terlihat dari JIT adalah
untuk mengurangi persediaan barangdalam proses (work in process) (Carter &
Usry,2006:321).

Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (ABC) dan manajemen


berdasarkan aktivitas (ABM)

Menurut Carter dan William (2009:528) ,perhitungan biaya


berdasarkanaktivitas didefinisikan sebagai suatu system perhitungan biaya
dimana tempatpenampungan BOP yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan
menggunakandasar yang mencakup satu atau lebih factor yang berkaitan dengan
volume. ABM adalah penggunaan informasi yang diperoleh dari ABC untuk
membuatperbaikan dalam suatu perusahaan. ABM menarik ABC sebagai sumber
utama,informasinya berfokus pada efisiensi, efektifitas, proses, dan aktivitas
bisnisutama.Manajemen dapat menentukan wilayah untuk melakukan
perbaikan, operasi,mengurangi biaya, atau meningkatkan nilai bagi pelanggan
denganmenggunakan ABM. Serta ABM dapat memperbaiki focus manajemen
atasfactor-factor kunci keberhasilan (CSFs) dengan mengidentifikasi sumber
dayayang dipakai pelanggan,produk,dan aktivitas.

2.3 Lingkungan Pemanufakturan Kontemporer

1. SISTEM JUST IN TIME

● Sistem Just In Time(JIT) merupakan sistem produksi yang komprehensif


dan sistem manajemen persediaan dimana bahan baku dan suku cadang
dibeli dan diproduksi sebanyak yang dibutuhkan dan pada saat yang
tepat pada setiap tahap proses produksi.

● Konsep JIT, ialah konsep dimana bahan baku yang digunakan untuk
aktivitas produksi didatangkan dari pemasok tepat pada waktu bahanitu
dibutuhkan oleh proses produksi, sehingga akan sangat menghemat
bahkan meniadakan biaya persediaan bahan, dan biaya penyimpanan
bahan (stocking cost)
● Just In Time adalah filosofi manufacturing untuk menghilangkan
pemborosan waktu dalam keseluruhan prosesnya,
mulai dari prosespembelian sampai proses distribusi.

● JIT berfokus pada eliminasi:

Pemborosan,pengurangan persediaan dan pengembangan hubungan


dengan supplier yang kuat,peningkatan keterlibatan para karyawan dan
ppengembangan program-program yang berfokus pada pelanggan.

2. OTOMATISASI

1.Robot

mesin yang diprogram dan dikendalikan yang dapat melakukan


akativitas yang berulang.

2.Computer Aided Design (CAD) dan Computer Aided Manufacturing


(CAM)

• CAD adalah Penggunaan komputer dalam analisis pengembangan produk


dan modifikasidesain untuk meningkatkan kualitas dan kinerja produk.

• CAM adalah Penggunaan Komputer untuk merencanakan,


mengimplementasikan ,dan mengendalikan produksi.

• Flexible Manufacture System(FMS) adalah jaringan kerja komputer dari


peralatan otomatis yang memproduksi satu/ lebih kelompok suku
cadang/ variasi produk dengan cara yang flexible.

• Computer Integrated Manufacture(CIM) adalah sistem pemanufakturan


yang terintegrasi secara total yang menghubungkan semua fungsi dari
kantor dan pabrik dengan komputer melalui jaringan informasi
berdasarkan komputer , untuk melakukan manajemen pemanufakturan
jam demi jam.

2.4 Keterbatasan Sistem Penentuan Harga Pokok Tradisional

1.Tarif Tunggal dan Tarif Departemental yang Berdasarkan Volume


Mengasumsikan bahwa semua produk/jasa memperoleh manfaat pabrik
dalam proporsi yang sama( sehingga hanya digunakan satu macam dasar
alokasi ,misalnya jam kerja langsung).Metode tarif departemental
menggunakan tarif overhead yang ditentukan terlebih dahulu juga
didasarkan pada volume untuk setiap departemen(seperti jam kerja langsung
untuk departemen, dan jam mesin untuk departemen lainnya.

2.Volume dan Ukuran Kompleksitas yang berbeda-beda

● Produk yang berbeda dalam volume,ukuran, dan kompleksitas


mengkonsumsi sumber daya pendukung dalam jumlah yang berbeda secar
signifikan.

● Sistem Penentuan Harga Pokok Trasional menggunakan ukuran yang


berdasarkan unit/ volume atau cost driver yang mendistorsi ukuran persediaan .

Aktivitas ,Sumber Daya, Objek Biaya, Dan Cost Driver

1. Aktivitas : Pekerjaan yang dilakukan dalam suatu organisasi.

2. Sumber Daya: Unsur ekonomis yang dibebankan/digunakan dalam pelaksanaan


aktivitas .

3. Objek Biaya: bentuk akhir dimana pengukuran biaya diperlukan.(seperti


pelanggan,produk,jasa dll)

4. Elemen Biaya: Jumlah yang dibayarkan untuk sumber daya yang dikonsumsi
oleh aktivitas dan terkandung dalam ‘Cost Pool’.

5. Cost Driver :Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan biaya aktivitas. Ada 2


Jenis Cost Driver:

a. -Resource Driver: ukuran kuantitas sumber daya yang dikonsumsi oleh


aktivitas.

b. -Activity Driver : Ukuran Frekuensi dan intensitas permintaan terhadap


suatu aktivitas terhadap objek biaya.

2.5 Activity Based Costing(ABC)

● Activity Based Costing(ABC) adalah pendekatan penentuan biaya produk yang


membebankan biaya ke produk/jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang
disebabkan karena aktivitas.
● Prosedur Alokasi Dua Tahap

● Alokasi dua tahap membebankan biaya sumber daya perusahaan yang disebut
biaya overhead pabrik, ke’cost pool’ dan kemudian ke objek biaya berdasarkan
bagaimana suatu objek biaya menggunakan sumber daya tersebut.

● Dengan ABC, alokasi tahap pertama adalah proses pembebanan biaya sumber
daya,yaitu biaya overhead pabrik dibebankan ke cost pool aktivitas/kelompok
aktivitas dengan menggunakan driver sumber daya yang tepat.

● Alokasi tahap kedua adalah proses pembebanan biaya dimana biaya aktivitas
dibebankan ke objek biaya dengan menggunakan cost driver aktivitas yang
tepat.

Tahap-Tahap Perancangan Sistem ABC

1. Mengidentifikasi Biaya Sumber Daya dan Aktivitas.


2. Membebankan Biaya Sumber Daya Ke Aktivitas.
3. Membebankan Biaya Aktivitas Ke Objek Biaya.

Manfaat ABC
1. Menyajikan biaya produk yang lebih akurat dan informatif, yang mengarahkan
kepada pengukuran profitabilitas produk yang lebih akurat dan kepada
keputusan strategik yang lebih baik tentang penentuan harga jual,lini produk,
pasar, dan penegeluaran modal.

2. Menyajikan Pengukuran yang lebuh akurat tentang biaya yang dipicu oleh
adanya aktivitas,hal ini membantu manajemen untuk meningkatkan’product
value’ dan ‘process value’ dengan membuat keputusan yang lebih baik tentang
desain produk,mengendalikan biaya secara lebih baik dan membantu
perkembangan proyek-proyek peningkatan’value’.

3. Memudahkan manajer memberikan informasi tentang biaya relevan untuk


pengambilan keputusan bisnis.

● Keterbatasan

1. Alokasi

2. Mengabaikan Biaya

3. Pengeluaran dan waktu yang dikonsumsi.


2.6 Activity Based Management
 Activity Based Management (ABM) adalah pengelolaan aktivitas untuk
meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan dan untuk
meningkatkan laba melalui peningkatan nilai tersebut.

 Keunggulan utama ABM:


-ABM mengukur efektivitas proses dan aktivitas bisnis kunci dan
mengidentifikasi bagaimana proses dan aktivitas tersebut bisa diperbaiki
untuk menurunkan biaya dan meningkatkan nilai bagi pelanggan.
-ABM memperbaiki fokus manajemen dengan cara mengalokasikan
sumber daya untuk menambah nilai aktivitas kunci,pelanggan
kunci,produk kunci,dan metode untuk mempertahankan keunggulan
kompetitif perusahaan.

ABM menggunakan :

•Analisis Cost Driver


(Bencmarking, diagram sebab akibat, analisis Pareto)
•Analisis Activity
•Pengukuran Kinerja
1.Aktivitas Bernilai Tambah adalah aktivitas yang memberikan kontribusi
terhadap “custumer value’ dan memberikan kepada
pelanggan/perusahaan yang membutuhkannya.
2.Aktivitas Tidak Bernilai Tambah adalah aktivitas yang tidak memberikan
kontribusi terhadap “costumer value’ atau terhadap kebutuhan
organisasi.

Activity Based Costing dan Strategic Cost Management

● Keunggulan dalam hal biaya(cost leadership) merupakan salah satu


strategi bisnis untuk mencapai keunggulan kompetitif ABC/ABM
merupakan hal yang sangat penting untuk strategi ini karena ABC/ABM
mengidentifikasi aktivitas-aktivitas kunci ,cost driver , dan cara-cara untuk
memperbaiki proses sehingga dapat menurunkan biaya.
● ABC/ABC juga membantu manajer dalam mengembangkan strategi
pelanggan,mendukung strategi keunggulan teknologi atau menyusun
strategi penentuan harga jual dengan cara mengidentifikasi dan
menganalisis aktivitas kunci, proses,cost driver, dan pengembangan
metode

2.7 Kelebihan dan Kelemahan

Konsep akuntansi biaya kontemporer memiliki beberapa kelebihan,


antara lain:

 Dapat memberikan informasi biaya yang lebih akurat dan relevan untuk
pengambilan keputusan manajemen.
 Dapat mengidentifikasi aktivitas yang tidak bernilai tambah dan
mengurangi atau mengeliminasi biaya yang tidak perlu.
 Dapat meningkatkan kualitas, produktivitas, dan efisiensi perusahaan.
 Dapat mendukung strategi diferensiasi produk atau jasa yang
memberikan keunggulan kompetitif.

Konsep akuntansi biaya kontemporer juga memiliki beberapa


kelemahan, antara lain:

 Memerlukan banyak data dan waktu untuk mengimplementasikan dan


memelihara sistem ABC.
 Memerlukan asumsi dan estimasi yang mungkin tidak selalu akurat atau
konsisten.
 Memerlukan kerjasama dan komitmen dari semua pihak yang terlibat
dalam proses akuntansi biaya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tentu saja, konsep akuntansi biaya kontemporer mencakup


pendekatan yang lebih luas dalam mengukur, menganalisis, dan
mengelola biaya dalam lingkup bisnis saat ini. Dengan fokus pada
penggunaan teknologi, pengambilan keputusan yang lebih tepat waktu,
dan analisis yang lebih mendalam, konsep ini membantu perusahaan
dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan efisiensi
operasional, dan mencapai keunggulan kompetitif.

Keterbatasan sistem penentuan harga pokok tradisional,Tarif tunggal


dan tarif departemental yang berdasarkan volume.Volume dan
kompleksitas yang berbeda beda.Aktivitas, sumber daya, objek biaya,
elemen biaya, dan cost driver.

Sistem Just In Time(JIT) merupakan sistem produksi yang


komprehensif dan sistem manajemen persediaan dimana bahan baku dan
suku cadang dibeli dan diproduksi sebanyak yang dibutuhkan dan pada
saat yang tepat pada setiap tahap proses produksi.

Activity Based Costing(ABC) adalah pendekatan penentuan biaya


produk yang membebankan biaya ke produk/jasa berdasarkan konsumsi
sumber daya yang disebabkan karena aktivitas.

Activity Based Management (ABM) adalah pengelolaan aktivitas untuk


meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan dan untuk
meningkatkan laba melalui peningkatan nilai tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan


DAFTAR PUSTAKA

https://cerdasco.com/akuntansi-biaya/

https://media.neliti.com/media/publications/72624-ID-penerapan-
activity-based-costing-system.pdf

Effryan Sobri,Manajemen Biaya Akuntansi Keuangan

Anda mungkin juga menyukai