Anda di halaman 1dari 6

UJIAN AKHIR SEMESTER PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN

Secara berkelompok, lakukan penelitian terhadap lingkungan sekitar Anda, dan temukan sikap dan
atau perilaku yang menunjukkan pengamalan dan pelanggaran nilai-nilai warga negara yang baik.
Dokumentasikan, kemudian lakukan analisis singkat mengenai penyebab perilaku-perilaku tersebut.
Anda bebas memilih lokasi dan metode penelitian. Jika diperlukan lebih dari sekedar pengamatan
(observasi), Anda dapat melakukan wawancara dengan narasumber untuk memperkaya hasil
penelitian Anda.

Yang harus dikumpulkan :


1. Hasil penelitian yang telah diolah. (Dapat berupa artikel, layaknya artikel pada surat kabar atau
majalah, film pendek, makalah, dsb)
2. Lembar laporan kegiatan (sertakan foto kegiatan kalian saat melakukan penelitian)

*masing-masing 1 contoh; 1 perilaku warga negara yang positif & 1 perilaku warga negara yang
negatif.
LEMBAR LAPORAN KEGIATAN
NAMA / ANGGOTA KELOMPOK : 1. Reza Achmad Rizqillah (150523601168)
2. Syahrul firdaus galih K.W (150523603598)
3. Wahyu Hidayat (150523601168)
JENIS KEGIATAN : Pengamatan (Observasi)
LOKASI KEGIATAN : Di Kota Malang
INSTRUMEN :
KETERANGAN :

I. DESKRIPSI KEGIATAN ( ±350 kata, sertakan hasil dokumentasi kegiatan

Gotong royong merupakan pengamalan nilai-nilai warga negara yang baik hal tersebut
telah di aplikasikan secara nyata di sebuah SD di pinggiran kota malang, siswa dan guru di SD
tersebut dengan sukarela melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan di sekitar sekolahnya.
Tampak raut muka ceria yang terlihat di wajah mereka, dengan memakai seragam olahraga dan
beralatkan sapu ijuk, mereka mulai membersihkan saluran air di depan sekolah dengan dibantu
guru. Terlihat sesekali mereka saling bercanda dengan melempar-lemparkan rumput ke baju
temannya, tak terlihat sikap takut kotor pada mereka. Satu persatu rumput liar yang tumbuh di
pinggiran saluran air mereka ambil dan bersihkan. Setelah dua jam melakukan kerja bakti tampak
lingkungan didepan sekolah terlihat sangat bersih sudah tidak ada lagi sampah serta rumput yang
berserakan didepan sekolah itu.
Setelah kegiatan kerja bakti selesai kami sedikit berbincang kepada salah satu siswa di
SD tersebut, kami menanyakan, “Kenapa dia sangat semangat melaksanakan kerja bakti ?”,
jawabannya pun terdengar cukup bagus, dia berkata, “Kerja bakti membersihkan saluran air ini
agar Malang terbebas dari banjir”. Setelah bertanya kepada siswanya kami juga bertanya kepada
guru disitu. Beliau berkata, “Dengan kerja bakti kami bertujuan untuk mengenalkan arti kerja
sama serta kesadaran lingkungan sejak dini, agar kelak saat mereka dewasa mereka dapat menjadi
makhluk sosial yang menjunjung kerja sama serta peduli kepada lingkungan sekitar”. selesai
melakukan kerja bakti para siswa masuk kedalam ruang kelas mereka masing-masing untuk
memulai jam pelajaran yang lain, ada juga siswa yang pergi ke kantin untuk membeli minuman
tanpa ada rasa lelah mereka melaksanakan kegiatan yang lain. Kita dapat simpulkan bahwa
pengenalan sikap gotong royong sejak dini itu perlu, karena saat anak masih kecil pengajaran
tentang pengamalan nilia-nilai warga negara yang baik dapat dengan mudah diterima dan
dilaksanakan oleh mereka.
Gotong royong banyak dipengaruhi oleh rasa kebersamaan antar warga sekolah yang
dilakukan secara sukarela, sehingga gotong royong ini tidak selamanya perlu dibentuk
kepanitiaan secara resmi melainkan cukup adanya pemberitahuan pada warga sekolah mengenai
kegiatan dan waktu pelaksanaannya, kemudian pekerjaan dilaksanakan setelah selesai bubar
dengan sendirinya. Contohnya di sebuah SD dipinggiran kota malang itu, mereka melakukan
kerja bakti sukarela dan gembira, mereka melakukan kerja bakti saat jam pelajaran olahraga.
Pengamalan nilai-nilai warga negara yang baik dapat kita lihat di berbagai lingkungna di sekolah
dasar, karena disekolah dasar sikap anak masih menurut kepada perkataan orang dewasa tanpa
adanya sikap melanggarnya. Sikap anak yang mendengar dan langsung mengamalkan perilaku
yang baik ini seharunya kita ajarkan sampai mereka dewasa, sebab kalau tidak begitu saat mereka
dewasa tanpa adanya pengenalan perilaku warga negara yang baik, mereka akan berperilaku yang
buruk sebab mereka tidak mempunyai landasan akan nilai-nilai warga negara yang baik.
Dokumentasi

Contoh : Pengamalan nilai-nilai warga negara yang baik.

Gambar : Kegiatan Kerja Bakti di Saluran Air depan Sekolah


Pelanggaran nilai-nilai warga negara kami mengambil contoh pelanggaran lalu lintas,
karena di kota Malang banyak terdapat kendaraan yang melintas di jalanan kota ini. Pertama kita
mengambil contoh di depan Masjid Al Falah di jalan Bandung. Kita menemukan banyak
pelanggaran lalu lintas di sana contohnya pada rambu larangan parkir disana banyak terdapat
mobil maupun sepeda motor yang terparkir dipigiran jalan raya tepat dibawahnya tanda dilarang
parkir ada juga yang melanggar dengan berbelok jalan walaupun disana juga terdapat tanda
dilarang berbelok. Kami berinisiatif untuk mewawancarai pengendara yang memarkir mobilnya
di tanda larangan parkir. Kami bertanya, “Mengapa bapak memarkir kendaraan di tempat
larangan parkir ?”. beliau menjawab, “Karena saya terburu-buru untuk melaksanakan sholat
karena sebentar lagi sudah waktunya masuk kerja lagi” kata beliau. Kami juga bertanya kepada
bapak orang yang mengendarai motor katanya, “ Karena lahan parkir didalam masjid sudah
penuh, serta parkir disini tidak akan menghambat laju kendaraan yang lain, karena saya sudah
parkirkan motornya dipinggir jalan”.
Kedua kami mengambil sampel di jalan Mayjend Panjaitan. Disana terdapat rambu
dilarang berbelok ke kanan atau lebih tepatnya dilarang menyeberang kearah kanan. Tetapi masih
banyak masyarakat yang melanggarnya terutama para mahasiswa dari kota yang ada di luar kota
Malang. Kamipun mewawancarai mahasiswa yang melanggar marka jalan itu, kata dia, “karena
saya cuma ikut-ikut yang lain mereka juga berbelok ke kanan, lagi pula kalau tidak menyeberang
dari sini saya harus berputar jalan”.
Terakhir kami mengambil contoh pelanggaran lalu lintas di jalan Kahuripan arah ke alun-
alun kota Malang. Tepatnya di lampu merah, disana banyak terjadi peanggaran lalu lintas ada
yang tidak memakai helm ada juga yang berhenti tepat diperlintasan zebra croos bahkan ada yang
berhenti didepan zebra cross menunggu lampu hijau menyala. Banyak yang berpendapat bahwa
berhenti disana tidak menggangu kendaraan lain, ada juga yang berpendapat, “berhenti disini
tidak mengangu pengendara lain”.
Kita dapat simpulkan bahwa pelanggaran nilai-nilai warga negara khususnya pelanggaran
lalu lintas, mereka lakukan karena kurangnya rasa bersalah dan menyadari bahwa yang dilakukan
itu adalah contoh perilaku yang salah. Mereka juga melakukan pelanggaran karena mencontoh
perilaku orang lain yang juga melakukan pelanggaran serta pelanggaran yang dilakukan itu tidak
menganggu pengendara yang lain. Sikap itulah yang seharusnya kita rubah. Karena pelanggaran
nilai-nilai warga negara yang besar berawal dari pelanggaran-pelanggaran kecil.
Dokumentasi

Contoh : Pelanggaran nilai-nilai warga negara.

Gambar : Rambu dilarang berbelok ke kanan

II.

KESULITAN YANG DIHADAPI (± 200 kata)


Gambar : Dibawah rambu dilarangan parkir
Gambar : Berhenti di penyeberangan pejalan kaki
Kesulitan yang dihadapi saat melakukan pengamatan yaitu saat di SD di pinggiran kota
Malang kita harus bertemu dengana kepala sekolahnya untuk meminta ijin mengambil pengamatan
di seekolah tersebut, saat mewawancari siswa disana juga lumayan sulit karena banyak yang
menolak diwawancarai ada juga yang menjawab pertanyaan kami dengan bercanda. Jalan yang
lumayan jauh serta tidak tahu arah juga menjadi kesulitan bagi kami.
Saat mewawancarai masyarakat yang melanggar nilai-nilai warga negara ini sangat sulit,
karena mereka rata-rata menolak untuk diwawancarai dengan alasan yang bermacam-macam ada
yang marah saat diwawancarai, menjawab dengan nada yang kurang bersahabat serta ada juga yang
tidak peduli saat ditanya. Tempat untuk kita melakukan wawancara juga sulit karena kita
mengambil objek tentang pelanggaran di jalan raya yang banyak terdapat kendaraan yang melintas.
Yang terakhir yaitu banyaknya tugas kuliah yang lain serta perbedaan jam masuk kuliah
sehingga waktu untuk melakukan pengamatan ini agak terbatas dan juga kurang lengkap hasil
observasi pengamalan serta pelanggaran nilai-nilai warga negara.
III. PELAJARAN YANG DAPAT DIAMBIL (± 200 kata)

Pelajaran yang dapat kita ambil sangat banyak. Contohnya rasa gotong royong yang
diaplikasikan dengan kerja bakti warga sekolah SD dipingiran kota Malang, dari situ kita dapat
mengambil beberapa pelajaran yaitu gotong royong harus tetap kita terapkkan di kehidupan
bermasyarakat karena dengan kegiatan gotong royong kita dapat menumbuhkan sikap sosial serta
peduli sesama.
Pelanggaran nilai-nilai warga negara khususnya pada pelanggaran lalu lintas, kami juga
dapat mengambil beberapa pelajaran, yaitu pelanggaran berawal dari sikap meniru pelanggaran
orang lain yang kita anggap pelanggaran itu sudah biasa terjadi dilingkungan kita dan juga rasa
tidak peduli dengan apa yang kita lakukan tersebut lama kelamaan akan menjurus kepelanggaran
nilai-nilai warga negara, oleh sebab itu kita harus menata perilaku kita dengan menghilangkan
sikap-sikap yang menjurus kepada pelanggaran.

Anda mungkin juga menyukai