2. Contoh kedua
Sekolah merupakan tempat di mana siswa dapat belajar secara formal, serta tempat atau lembaga yang
dirancang/dibuat untuk pengajaran siswa di sekolah, yang dibimbing oleh seorang guru. Ada beberapa
tingkatan sekolah, yaitu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menegah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas
(SMA), dan Universitas. Tujuan dari disiplin sekolah itu sendiri yaitu untuk menciptakan keamanan,
kenyamanan bagi siswa serta kegiatan pembelajaran di sekolah.
Disiplin sangatlah penting dalam proses pendidikan, maka dari itu sekolah pasti memiliki sebuah aturan
yang harus diikuti serta diterapkan oleh setiap guru, siswa dan seluruh aparat sekolah, aturan yang
diberlakukan bagi siswa, guru, serta aparat sekolah menjadi landasan kedisiplinan di sekolah.
Kedisiplinan di sekolah sangatlah penting, maka dari itu kedisiplinan harus diterapkan dalam setiap
sekolah, agar pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang sesuai
dengan apa yang di harapkan, serta sesuai dengan visi dan misi sekolah tersebut.
Setiap sekolah pasti menerapkan kedisiplinan baik bagi guru, siswa atau pun aparat sekolah, akan tetapi
masih banyak siswa yang tidak mengikuti kedisiplinan di sekolah, bahkan seorang guru pun masih
banyak yang tidak disiplin serta kurang menerapkan kedisiplinan, banyak hal yang harus dipahami dalam
kedisiplinan yang ada di sekolah, yaitu kedisiplinan bukan hanya harus dilakukan dan diterapkan pada
siswa akan tetapi kedisiplinan harus diterapkan pada seluruh warga sekolah, baik itu siswa, guru ataupun
aparat sekolah. Ada beberapa contoh kedisiplinan yang diterapkan pada siswa, yaitu selalu hadir tepat
waktu, selalu mengikuti peraturan. Begitu pula dengan guru serta aparat sekolah juga harus menerapkan
kedisiplinan.
Banyak siswa beranggapan bahwa aturan/kedisiplinan yang diberlakukan di sekolah, hanya diterapkan
pada siswa saja, serta hanya membebani siswa. Kebanyakan siswa tidak memahami akan pentingnya
kedisiplinan yang di berlakukan bagi mereka, sehingga mereka merasa terbebani dan sulit mengikuti
aturan-aturan yang berlaku di sekolah. Jika siswa memahami akan pentingnya kedisiplinan, maka siswa
tidak akan merasa terbebani bahkan siswa akan senang mengikuti aturan tersebut. Sebenarnya aturan itu
di buat yaitu agar siswa mempunyai sikap dan perilaku yang baik serta patuh dengan aturan yang
ditetapkan
Seorang guru harus bisa menerapkan kedisiplinan bagi dirinya serta anak didiknya. Dan seorang guru
harus bisa memberikan contoh yang baik serta mampumenerapkan kedisiplina. Jika seorang guru tidak
mampu menerapkan kedisiplinan dengan baik, maka tidak akan berhasil kedisiplinan itu di terapkan pada
siswa.
Maka dari itu, guru sebagai tolak ukur terciptanya kedisiplinan bagi siswa harus mampu menerapkan
kedisiplinan dengan baik, baik dalam kegiatan pembelajaran atau pun dalam perilaku siswa.
3. Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak tidak
seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak
tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima,
halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang
berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.
Kalimat utama : ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta
Ide pokok : penyebab kemacetan di Jakarta
Kalimat penjelas :
4. Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah kendaraan yang sangat
banyak tidak seimbang dengan luasnya jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan
sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya
pasar, perlintasan rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir,
dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu
lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas. Jadi, tidak hanya satu hal yang
menyebabkan kemacetan di Jakarta.
PENJELASAN : yang menjadi kalimat utama dalam paragraf tersebut adalah “Ada beberapa penyebab
kemacetan di Jakarta” dan kemudian dijelaskan dengan kalimat selanjutnya berbagai macam kemacetan
di Jakarta. Dan pada kalimat akhir kembali ditegaskan dengan kalimat utama lainya yaitu “Jadi, tidak
hanya satu hal yang menyebabkan kemacetan di Jakarta”
5 Latihan:
Pawai Budaya sangat menarik bagi warga Kampung Babakan. Pawai ini selalu menampilkan keragaman
budaya Indonesia. Udin dan teman-teman tidak pernah bosan menanti rombongan pawai lewat. Tahun ini
mereka datang ke alun-alun untuk melihat pawai tersebut. Kakek Udin pun terlihat sabar menanti.
Jadi Gagasan pokok terdapat dalam kalimat pokok dan biasanya ada di kalimat pertama setiap paragraf.
Gagasan pendukung terdapat di kalimat kedua dan seterusnya setiap paragraf.