1. Genogram :
=
Laki-laki, =
Perempuan, =
Pasien, = riwayat PDGJ
Pasien merupakan anak ke-5 dari 9 bersaudara, 5 laki-laki dan 4 perempuan, pasien tinggal
bersama orangtuanya, kedua kakaknya, dan keempat adiknya.
Diagnosa keperawatan : -
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Px menyukai semua anggota tubuhnya karena anugerah dari Tuhan. Px mengatakan bahwa
dirinya sudah tua dan terlambat mendekati wanita untuk diajak menikah. Px terlihat minder saat
bergaul dengan pasien lainya.
b. Identitas diri
Px mengaku bernama A S, berumur 48 tahun, pernah bekerja sebagai petani, agama Islam, jenis
kelamin laki-laki, alamat Blitar, px mengaku pernah sekolah sampai lulus STM, dan px mengaku
dirinya adalah seorang artis.
c. Peran
Rumah : Px mengatakan bahwa selama di Rumah, dirinya adalah sebagai anak dari kedua
orangtuanya, sebagai adik dari keempat kakaknya, pasien mengaku pernah bekerja sebagai
petani dan perangkat desa.
RS : Pasien mengatakan sebagai pasien, tugasnya mencuci baju, dan mencuci
piring saat disuruh kalau tidak disuruh px cenderung mondar-mandir dan bicara sendiri.
d. Ideal diri
Px mengatakan sudah bisa hidup saja sudah bersyukur.
Menurut status, px tidak bekerja.
e. Harga diri
Px mengatakan merasa malu untuk mendekati wanita, karena px merasa sudah tua dan sudah
tidak pantas lagi, pasien juga merasa tidak dihiraukan dan dijauhi oleh teman-temanya.
Diagnosa keperawatan : harga diri rendah
3. Hubungan social
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan tidak ada orang yang berarti, karena selama sakit pasien merasa tidak
dihiraukan oleh keluarga dan teman-temanya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Rumah : Px mengatakan sebagai seorang petani dan perangkat desa.
RS : Px mengatakan suka membantu untuk mencuci piring dan baju, dan kadang-
kadang pasien ikut membantu membersihkan ruangan. Dan kalau ada waktu senggang pasien
sering mondar-mandir dan menyanyi.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain
Px mengatakan ingin berkumpul dengan teman-temanya, namun Px merasa tidak diharaukan.
Diagnosa keperawatan : Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai keyakinan
Px mengatakan agamanya islam. Dan menurut px masalah penyakit ini karena takdir dari tuhan.
b. Kegiatan ibadah
Px mengatakan hanya menjalankan sholat ashar, karena sholat 5 waktu hanya untuk anak-anak,
px juga suka mengaji dan berdzikir.
Diagnosa keperawatan : - Distress spiritual.
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Px berpenampilan kurang rapi, rambut cepak, pakaian kusut, mandi dan gosok gigi mandiri,
memakai sandal.
Diagnosa keperawatan : Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan
Px berbicara cepat memakai bahasa indonesia, kalau ditanya jawabannya cepat, terkadang
jawaban berhenti dan tidak diteruskan atau malah menggumam sendiri, saat diajak berbicara
tatapan mata sering kebawah, sering menunduk. Terkadang jawaban satu dengan yang lain tidak
sama, terkadang ngelantur dan bergumam.
Diagnosa keperawatan : - Gangguan proses pikir
- Kerusakan komunikasi Verbal
3. Aktifitas motorik
Px mengatakan tubuhnya masih kuat, pergerakan kaku, px melakukan tugasnya apabila disuruh,
kalau tidak px cenderung mondar-mandir.
Diagnosa keperawatan : Defisit aktivitas deversional
4. Suasana perasaan (emosi afek)
a. Afek labil. Saat dilakukan pengkajian px menjawab pertanyaan dengan seadanya saja dan kalau
px merasa tidak suka dengan pertanyaan perawat, px pergi dari lokasi wawancara namun
kemudian kembali lagi, tau pasien ngelantur dan tersenyum sendiri.
Px sering menunduk ke bawah, tidak suka menatap muka lawan bicara, suka mondar-mandir,
dan menggumam.
b. Alam perasaan (emosi)
Px mengatakan senang berada disini karena bisa main film sepuasnya.
Diagnosa keperawatan : -
5. Interaksi selama wawancara
Kontak mata kurang, px saat ditanya hanya menundukkan kepala dan jarang melakukan kontak
mata dengan lawan bicara. Kalau ditanya jawabannya terkadang tidak sesuai dengan pertanyaan,
px kooperatif tetapi sering meninggalkan lokasi wawancara dan mondar-mandir, sesekali pasien
kembali mengajak wawancara lagi.
Diagnosa keperwatan : Kerusakan komunikasi Verbal
6. Persepsi - sensorik
Px mengatakan tidak mengalami halusinasi, ilusi, depersonalisasi, dan derealisasi, pasien mampu
menyadari bahwa dirinya harus berinteraksi.
Diagnosa keperawatan : -
7. Proses berpikir
a. Arus pikir
Blocking : saat ditanya px sering berhenti dalam menjelaskan sesuatu tetapi saat di tanya kembali
beberapa saat kemudian px menjawab pertanyaan dengan singkat, terkadang juga px tidak
meneruskan jawaban sebelumnya.
Diagnosa keperawatan : perubahan arus pikir
KELOMPOK 17
RENCANA KEPERAWATAN JIWA
25/02/201 Perubahan isi Pikir 1.: Membina hubungan saling percaya S:
waham - Menyapa klien dengan ramah (verbal dan non Px mengatakan na
3
verbal). STM, pernah bekerja
- Memperkenalkan diri dan mempertahankan Px menagtakan dirin
kontak mataa selama komunikasi. Px mengatakan ba
- Menanyakan nama lengkap, nama panggilan sedang menjalani pe
yang disukai klienn umur, dan asal tempat
tinggal. O:
- Menjelaskan tujuan pertemuan hari ini. Menjawab salam.
- Menunujukkan sikap simpati dan menerima apa Menyebutkan nama
adanya. Mau mengungkapka
2. Mengajak klien bercakap – cakap dan
Ekspresi wajah data
berbincang-bincang tentang perasaan klien.
Menunjukkan rasa s
3. Tidak mendukung dan membantah waham klien
4. Meyakinkan klien berada dalam keadaan aman Mau berjabat tangan
dan terlindungi. Mau duduk berdamp
5. Mengobservasi apakah wahamnya mengganggu Wajah merunduk
aktifitas harian dan perawatan diri. Px susah berkosentr
Px terlihat monda
memegang pistol.
Ekspresi klien terlih
A : Px mampu memb
dengan :
Menunjukkan rasa s
Mau berjabat tangan
Mau menyebutkan n
Px mau menjawab s
Px mau duduk berda
Px mau mengutarak
P : Lanjutkan TUK 2 :
1. Membuat kontrak w
2. Px mampu mengide
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
26/02/13 Perubahan isi Pikir 1.: Memberi pujian terhadap penanmpilan klien S :
waham 2. Mendiskusikan bersama klien kemampuan yang Px mengatakan sem
dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang tidur pasien mandi, k
realistis Px mengatakan dul
3. Menanyakan apa yang bisa dilakukan oleh klien px juga bisa untuk b
sehari-hari selama di rawat di RSJ ini. Px mengatakan di R
4. Mendengarkan pembicaraan klien tentang Px mengatakan kala
wahamnya. Px mengatakan di
5. Memperlihatkan pada klien, bahwa klien sangat pel, dan kadang men
penting dan diperhatikan.
O:
Px mampu menepat
Px tampak senang k
Pasien mampu koop
Px menggumam den
Selama proses waw
wajahnya.
Px mudah keluar da
Px tampak bingung
Setelah proses wa
seperti sedang berpe
A : Px mampu mengiden
Px menunjukkan ras
Px mampu mengung
Px mengungkapkan
Px mengungkapkan
P:
Membuat kontrak d
Lanjutkan ke TUK
terpenuhi.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
27-02-13 Perubahan isi pikir 1.: Menanyakan kepada klien apa yang sudah S:
dilakukan sejak tadi pagi. Px mengatakan kebu
waham
2. Mengobservasi kebutuhan klien sehari-hari Px mengatakan ingi
3. Mendiskusikan dengan klien kebutuhan yang Px mengatakan mas
tidak terpenuhi sebelum dan selama dirawat di
RSJ ini.
4. Mendiskusikan dengan klien tentang jadwal O:
kegiatan harian klien ( mandi, sholat, cuci baju, Px keluar dari konte
sarapan, minum obat, mencuci piring, Ekspresi pasien d
membersihkan ruangan, olahraga. wawancara.
5. Mengatur situasi agar klien tidak mempunyai Px tampak bingung
waktu untuk menggunakan wahamnya.
Setelah proses wa
6. Memberikan pujian pada tiap kegiatan positif
seperti sedang berpe
yang dilakukan klien.
Px mandi, makan, m
Px juga mau menyap
A : Px belum mamp
dibuktikan dengan :
Px tidak mengungka
Px mampu mengung
Pemenuhan ADL Px
Px merasa senang ke
Px belum mampu m
P:
Pertahankan BHSP
kebutuha yang tidak
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
28-02-13 Perubahan isi pikir 1.: Menanyakan kepada klien apa yang sudah S:
dilakukan sejak tadi pagi. Px mengatakan keb
waham
2. Mengobservasi kebutuhan klien sehari-hari merokok.
3. Mendiskusikan dengan klien kebutuhan yang Px mengatakan keb
tidak terpenuhi sebelum dan selama dirawat di sendiri dan berkeluar
RSJ ini. Px mengatakan mas
4. Mendiskusikan dengan klien tentang jadwal O:
kegiatan harian klien ( mandi, sholat, cuci baju, Ekspresi pasien d
sarapan, minum obat, mencuci piring, wawancara.
membersihkan ruangan, olahraga. Px tampak bingung
5. Mengatur situasi agar klien tidak mempunyai Setelah proses wa
waktu untuk menggunakan wahamnya. seperti sedang berpe
6. Memberikan pujian pada tiap kegiatan positif Px mandi, makan, m
yang dilakukan klien.
Px juga mau menyap
A : Px mampu mengid
dengan :
Px mengungkapkan
Px mampu mengung
Pemenuhan ADL Px
Px merasa senang ke
Px belum mampu m
P:
Lanjutkan pada TUK
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
01-03-13 Perubahan isi pikir 1.: Mendiskusikan dengan klien tentang realitas
S:
dirinya Px mengatakan bah
waham
2. Mendiskusikan pada klien tentang orientasi desa.
realitas Px mengatakan dirin
3. Memberikan pujian pada tiap kegiatan positif film.
yang dilakukan klien. O:
Px mudah keluar da
Kosentrasi mudah b
Setelah proses wa
seperti sedang berpe
Px mau membantu
mandiri.
P:
Pertahankan BHSP d
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
02-03-13 Perubahan isi pikir 1.: Mendiskusikan dengan klien tentang realitas
S:
dirinya Px mengatakan ba
waham
2. Mendiskusikan pada klien tentang orientasi desa.
realitas Px mengatakan sek
3. Memberikan pujian pada tiap kegiatan positif Px mengatakan
yang dilakukan klien. pembuatan film.
Px mengatakan m
piring.
O:
Px mudah keluar d
Kosentrasi mudah
Setelah proses w
seperti sedang berp
Px mau memban
mandiri.
A : Klien belum mamp
Px mengungkapka
Px masih meras
pembuatan film pe
P:
Pertahankan BHS
realitas