Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN WAHAM

PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

I.      IDENTITAS PASIEN


Inisial Px                  : Tn. A                               
Ruang Rawat           : Ruang Kemuning
Umur                        : 48 Tahun                          
Informan                  : Pasien dan Status pasien 
Tgl MRS                  : 23 Januari 2013
Tgl pengkajian          : 25 Februari 2013
Pekerjaan                  : Tani                                  
Pendidikan               : STM
RM no.                     : 08-02-25
Alamat                     : Jl. Raya Kedawung wetan Kec. Grati ( Dinsos Pasuruan )

II.      ALASAN MASUK


-       Pasien mengatakan bahwa dirinya terus memecahkan kaca dan mondar-mandir dan harus
dirawat di Rumah Sakit untuk menyembuhkan penyakitnya.
-       Status : Pasien adalah pasien lama yang sering dirawat di Rumah sakit jiwa ini dan sudah
sebanyak 9 kali. Pasien merupakan kiriman dari Dinsos Pasuruan, pasien tampak bingung,
mondar-mandir, banyak bicara ngelantur, dan tertawa sendiri.

III.      FAKTOR PREDISPOSISI


1.    Riwayat penyakit lalu
Px mengatakan pernah mengalami gangguan jiwa sejak bertahun-tahun yang lalu. Menurut status
pasien, pasien ini pertama kali dibawa berobat oleh Dinsos Pasuruan sejak tanggal 03 Maret
2010, dan pasien sudah 9 kali dibawa di Rumah sakit ini. Pasien mengatakan penyebab sakitnya
adalah Karena trauma sering dipukuli oleh kakaknya pada waktu remaja (sekitar 15 tahun),
kemudian pasien dibawa ke RSJ Lawang dengan alasan pasien sering  mondar-mandir, bicara
sendiri, tidak bisa tidur, dan gelisah.
2.    Riwayat pengobatan
Pasien sudah 9 kali menjalani program pengobatan/perawatan di RSJ Lawang, yaitu :
a.       03 maret 2010 – 04 mei 2010
b.      07 juli 2010  Rawat Jalan
c.       12 agustus 2010 – 06 oktober 2010
d.      04 november 2010 – 05 januari 2011
e.       10 pebruari 2011 – 16 maret 2011
f.       06 april 2011 – 14 september 2011
g.      30 november 2011 – 21 maret 2012
h.      12 september 2012 – 21 november 2012
i.        23 januari 2013 - sekarang
3.    Riwayat trauma
Pasien mengatakan pernah mengalami trauma saat remaja (kurang lebih usia 15 Tahun), pasien
mengaku sering dipukul oleh kakaknya.
Diagnosa keperawatan :          - Penatalaksanaan regimen terapeutik in-efektif
- Respon Pasca Trauma
4.    Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan ada keluarganya (nenek)  yang mengalami gangguan seperti dirinya, dengan
gejala suka ngelantur dan mondar-mandir, dan tidak pernah menjalani program pengobatan.
Diagnosa keperawatan : - Koping keluarga in-efektif : ke-tidak mampuan
5.    Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan sejak kecil sampai remaja (sekitar umur 15 tahun) sering dipukul oleh
kakaknya, dan pasien juga mengaku pernah pergi meninggalkan rumah dan tidak kembali.
Diagnosa keperawatan :          - Koping keluarga tidak efektif

IV.      PEMERIKSAAN FISIK


       Pemeriksaan tanggal 25 Februari 2013
1.   Keadaan umum : Pasien dalam keadaan cukup, namun terlihat kurus, pasien masuk ruang
Kemuning dangan riwayat TBC, dan sedang menjalani program pengobatan OAT (Obat Anti
Tb).
2.    Tanda vital      :
TD       : 110/70 mmHg           N         : 88 x/menit
S          : 36 0C                         RR       : 20 x/menit
3.    Ukuran            : Berat badan (BB)      : 48 kg     Tinggi badan (TB)   : 165 cm
4.    Keluhan fisik   : Pasien mengatakan sering mengalami batuk-batuk.
Diagnosa keperawatan : - Resiko tinggi terhadap penyebaran Infeksi.
V.      PSIKOSOSIAL

1.         Genogram :

        =
Laki-laki,          =
Perempuan,            =
Pasien,           = riwayat PDGJ

Pasien merupakan anak ke-5 dari 9 bersaudara, 5 laki-laki dan 4 perempuan, pasien tinggal
bersama orangtuanya, kedua kakaknya, dan keempat adiknya.
Diagnosa keperawatan : -                             
2.         Konsep diri
a.    Gambaran diri
Px menyukai semua anggota tubuhnya karena anugerah dari Tuhan. Px mengatakan bahwa
dirinya sudah tua dan terlambat mendekati wanita untuk diajak menikah. Px terlihat minder saat
bergaul dengan pasien lainya.
b.    Identitas diri
Px mengaku bernama A S, berumur 48 tahun, pernah bekerja sebagai petani, agama Islam, jenis
kelamin laki-laki, alamat Blitar, px mengaku pernah sekolah sampai lulus STM, dan px mengaku
dirinya adalah seorang artis.
c.    Peran
Rumah      : Px mengatakan bahwa selama di Rumah, dirinya adalah sebagai anak dari kedua
orangtuanya, sebagai adik dari keempat kakaknya, pasien mengaku pernah bekerja sebagai
petani dan  perangkat desa.
RS                        : Pasien mengatakan sebagai pasien, tugasnya mencuci baju, dan mencuci
piring saat disuruh kalau tidak disuruh px cenderung mondar-mandir dan bicara sendiri.
d.   Ideal diri
Px mengatakan sudah bisa hidup saja sudah bersyukur.
Menurut status, px tidak bekerja.
e.    Harga diri
Px mengatakan merasa malu untuk mendekati wanita, karena px merasa sudah tua dan sudah
tidak pantas lagi, pasien juga merasa tidak dihiraukan dan dijauhi oleh teman-temanya.
Diagnosa keperawatan : harga diri rendah
3.         Hubungan social
a.    Orang yang berarti
Pasien mengatakan tidak ada orang yang berarti, karena selama sakit pasien merasa tidak
dihiraukan oleh keluarga dan teman-temanya.
b.    Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Rumah      : Px mengatakan sebagai seorang petani dan perangkat desa.
RS                        : Px mengatakan suka membantu untuk mencuci piring dan baju, dan kadang-
kadang pasien ikut membantu membersihkan ruangan. Dan kalau ada waktu senggang pasien
sering mondar-mandir dan menyanyi.
c.    Hambatan dalam hubungan dengan orang lain
Px mengatakan ingin berkumpul dengan teman-temanya, namun Px merasa tidak diharaukan.
Diagnosa keperawatan : Isolasi Sosial
4.         Spiritual
a.    Nilai keyakinan
Px mengatakan agamanya islam. Dan menurut px masalah penyakit ini karena takdir dari tuhan.
b.    Kegiatan ibadah
Px mengatakan hanya menjalankan sholat ashar, karena sholat 5 waktu hanya untuk anak-anak,
px juga suka mengaji dan berdzikir.
Diagnosa keperawatan : - Distress spiritual.
VI.      STATUS MENTAL
1.         Penampilan         
Px berpenampilan kurang rapi, rambut cepak, pakaian kusut, mandi dan gosok gigi mandiri,
memakai sandal.
Diagnosa keperawatan : Defisit Perawatan Diri
2.         Pembicaraan
Px berbicara cepat memakai bahasa indonesia, kalau ditanya jawabannya cepat, terkadang
jawaban berhenti dan tidak diteruskan atau malah menggumam sendiri, saat diajak berbicara
tatapan mata sering kebawah, sering menunduk. Terkadang jawaban satu dengan yang lain tidak
sama, terkadang ngelantur dan bergumam.
Diagnosa keperawatan :        - Gangguan proses pikir
- Kerusakan komunikasi Verbal
3.         Aktifitas motorik  
Px mengatakan tubuhnya masih kuat, pergerakan kaku, px melakukan tugasnya apabila disuruh,
kalau tidak px cenderung mondar-mandir.
Diagnosa keperawatan : Defisit aktivitas deversional
4.         Suasana perasaan (emosi afek)
a.    Afek labil. Saat dilakukan pengkajian px menjawab pertanyaan dengan seadanya saja dan kalau
px merasa tidak suka dengan pertanyaan perawat, px pergi dari lokasi wawancara namun
kemudian kembali lagi, tau pasien ngelantur dan tersenyum sendiri.
Px sering menunduk ke bawah, tidak suka menatap muka lawan bicara, suka mondar-mandir,
dan menggumam.
b.    Alam perasaan (emosi)
Px mengatakan senang berada disini karena bisa main film sepuasnya.
Diagnosa keperawatan : -
5.         Interaksi selama wawancara
Kontak mata kurang, px saat ditanya hanya menundukkan kepala dan jarang melakukan kontak
mata dengan lawan bicara. Kalau ditanya jawabannya terkadang tidak sesuai dengan pertanyaan,
px kooperatif tetapi sering meninggalkan lokasi wawancara dan mondar-mandir, sesekali pasien
kembali mengajak wawancara lagi.
Diagnosa keperwatan : Kerusakan komunikasi Verbal
6.         Persepsi - sensorik    
Px mengatakan tidak mengalami halusinasi, ilusi, depersonalisasi, dan derealisasi, pasien mampu
menyadari bahwa dirinya harus berinteraksi.
Diagnosa keperawatan : -
7.         Proses berpikir
a.    Arus pikir
Blocking : saat ditanya px sering berhenti dalam menjelaskan sesuatu tetapi saat di tanya kembali
beberapa saat kemudian px menjawab pertanyaan dengan singkat, terkadang juga px tidak
meneruskan jawaban sebelumnya.
Diagnosa keperawatan : perubahan arus pikir

b.    Isi pikir


Pasien sering berualng-ulang mengatakan bahwa dirinya adalah seorang artis dan seluruh
waktunya dibuat untuk menjalani pembuatan film. Dan kalau tidak menjalani pembuatan film
maka pasien akan merasa mati.
Diagnosa keperawatan : - Perubahan isi pikir : Waham
8.         Tingkat kesadaran
a.    Kwantitatif          : Compos mentis, GCS :456
b.    Kwalitatif : Kesadaran berubah, px sering mondar-mandir, disaat sendiri mulut komat-kamit,
dan sering menyanyi dengan keras, terkadang pasien sering berperilaku seperti memgang
pistol/senapan.
c.    Disorientasi
Px tidak mampu mengenali pagi, siang, dan malam, px mampu menyebutkan jam, px tidak
mampu menyebutkan hari, tanggal, tahun.
Px mampu menyebutkan bahwa dirinya sekarang berada di ruang kemuning RSJ Lawang.
Px mampu menyebutkan nama pasien lainya dan perawat.
Diagnosa keperawatan : Gangguan proses pikir
9.         Memori
a.    Jangka panjang
Saat ditanya kapan dirinya lahir, pasien mampu menjawab bahwa dirinya lahir tanggal 29 Juni
1965.
b.    Jangka pendek
Saat ditanya tadi kegiatan di pagi hari, pasien mampu menyebutkan kegiatanya, yaitu bangun
tidur, mandi, cuci baju, sarapan, dan minum obat.
Diagnosa keperawatan : -
10.     Konsentrasi dan berhitung
Px tidak mepunyai masalah berhitung dan kosentrasi, terbukti dengan px mampu menurutkan
angka dan ketika ditanya 15 + 3, px menjawab 18
Diagnosa keperawatan : -
11.     Kemampuan menilai (judgement)
Ketika ditanya makan dulu atau cuci tangan dulu, px menjawab cuci tangan dulu.
Diagnosa keperawatan : -

12.     Daya tilik diri


Px menyadari bahwa dia mengalami gangguan jiwa. Px mengatakan dibawa kesini kareka suka
memecahkan kaca rumah, ngelantur, dan mondar-mandir, dan saat ini dia menganggap dirinya
belum sembuh.
Diagnosa keperawatan : -

VII.      KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG


1.    Kemampuan memenuhi kebutuhan
Px memenuhi kebutuhan makanan, keamanan, perawatan kesehatan, pakaian, tempat tinggal
dengan dibantu baik oleh perawat maupun teman sekamarnya.
Diagnosa keperawatan : -
2.    ADL
-       Px melakukan ADL (makan, mandi, pergi ke kamar mandi, BAB/BAK, sikat gigi, berpakaian)
dengan mandiri.
Diagnosa keperawatan : -
-       Nutrisi
Px makan 3x sehari dengan porsi selalu habis dan sesuai jadwal, px merasa puas dengan
makanannya.
Diagnosa keperawatan : -
-       Tidur
Px mengatakan dapat tidur di malam hari, namun tidak bisa tidur siang hari karena tidak
mengantuk dan lebih suka jalan-jalan.
Diagnosa keperawatan : gangguan pola tidur
3.    Kemampuan klien melakukan hal-hal berikut
Px dapat mengambil keputusan sendiri, mandi, makan, minum obat, tidur tanpa disuruh.
Diagnosa keperawatan : -
4.    Klien memiliki system pendukung
Px tidak memiliki teman dan merasa tidak diperhatikan oleh keluarganya.
Diagnosa keperawatan : Isolasi sosial
5.    Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi?
Px mengatakan mampu menikmati semua kegiatan yang dilakukanya.
Diagnosa keperawatan : -

VIII.      MEKANISME KOPING


Px mengatakan jika menghadapi masalah px akan menghindar dari masalah tersebut.
Diagnosa keperawatan : Koping individu in-efektif.

IX.      MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Px mengatakan jika mengalami masalah,px tidak menceritakan pada siapa-siapa, dan disimpan
sendiri.
Px mengatakan dirinya mampu berinteraksi dengan orang sekitarnya, namun terkadang px
merasa tidak diperhatikan.
Px mengatakan pendidikan terakhirnya adalah STK/SMK.
Px mengatakan selama dirumah pekerjaanya adalah sebagi petani dan perangkat desa, dan
dirumah sakit membantu mencuci pakaian, kain pel, dan main film.
Px mengatakan bahwa dirinya bertempat tinggal di blitar.
Px mengatakan dirinya adalah orang miskin dan tidak punya harta.
Diagnosa keperawatan : Harga diri rendah

X.      PENGETAHUAN KURANG TENTANG PENYAKITNYA


Px mengatakan bahwa dirinya sedang mengalami sakit jiwa dan harus dirawat di RSJ ini.
Diagnosa keperawatan : -

XI.      ASPEK MEDIK


1.         Diagnose medic
   F.20.04 (Skizofrenia Paranoid delusi tidak sempurna)
2.         Terapi medic
         Trifluperazine Tablet 5 mg ( 1-1-1)
         Chlorpromazine Tablet 100 mg (0-1-1)

XII.      ANALISA DATA


Tanggal : 25 Februari 2013
No. DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. DS Perubahan isi pikir : waham
      Px berulangkali mengatakan bahwa dirinya adalah
seorang artis dan seluruh waktunya dibuat untuk
menjalani pembuatan film. Dan kalau tidak
menjalani pembuatan film maka pasien akan
merasa mati.
      Px mengatakan di RS ini px bisa main film
sepuasnya.
      Px tidak mampu mengenali pagi, siang, dan
malam, px mampu menyebutkan jam, px tidak
mampu menyebutkan hari, tanggal, tahun.
DO
      Px mondar-mandir, menggumam, dan seeingkali
berperilaku seperti memegang pistol/senapan.
2. DS Koping keluarga tidak
      Px mengatakan ada keluarganya (nenek)  yang efektif : ketidakmampuan
mengalami gangguan seperti dirinya, dengan
gejala suka ngelantur dan mondar-mandir, dan
tidak pernah menjalani program pengobatan.
      Px mengatakan sejak kecil sampai remaja (sekitar
umur 15 tahun) sering dipukul oleh kakaknya, dan
pasien juga mengaku pernah pergi meninggalkan
rumah dan tidak kembali.
DO
      Px merupakan pasien kiriman dari Dinsos
Pasuruan
3. DS Penatalaksanaan regiment
      Px mengatakan sering menjalani perawatan di terapeutik In-efektif
Rumah sakit ini dan sudah sejak bertahun-tahun
yang lalu.
DO
      Status : Pasien adalah pasien lama yang sering
dirawat di Rumah sakit jiwa ini dan sudah
sebanyak 9 kali.
      Px merupakan kiriman dari Dinsos Pasuruan.
4. DS Harga diri rendah
      Px mengatakan merasa malu untuk mendekati
wanita, karena px merasa sudah tua dan sudah
tidak pantas lagi, pasien juga merasa tidak
dihiraukan dan dijauhi oleh teman-temanya.
      Px mengatakan sudah bisa hidup saja sudah
bersyukur.
DO
      Px terlihat minder saat bergaul dengan pasien
lainya.
5. DS Kerusakan Komunikasi
      Px mengatakan merasa minder untuk berbicara Verbal
dengan temanya.
DO
      Px berbicara cepat, memakai bahasa indonesia,
kalau ditanya jawabannya cepat, terkadang
jawaban berhenti dan tidak diteruskan atau malah
menggumam sendiri, saat diajak berbicara tatapan
mata sering kebawah, sering menunduk.
Terkadang jawaban satu dengan yang lain tidak
sama, terkadang ngelantur dan bergumam.
      Afek labil. Saat dilakukan pengkajian px
menjawab pertanyaan dengan seadanya saja dan
kalau px merasa tidak suka dengan pertanyaan
perawat, px pergi dari lokasi wawancara namun
kemudian kembali lagi, tau pasien ngelantur dan
tersenyum sendiri.
      Px sering menunduk kebawah, tidak suka menatap
muka lawan bicara, suka mondar-mandir, dan
menggumam.
      Kontak mata kurang saat wawancara.
6. DS Isolasi Sosial
      Px mengatakan tidak ada orang yang berarti,
karena selama sakit pasien merasa tidak
dihiraukan oleh keluarga dan teman-temanya
      Px mengatakan jika mengalami masalah,px tidak
menceritakan pada siapa-siapa, dan disimpan
sendiri
DO
      Px terlihat mondar-mandir sendiri

XIII.      DAFTAR  MASALAH / DIAGNOSA KEPERAWATAN


1.      Perubahan isi pikir : waham
2.      Kerusakan komunikasi verbal
3.      Harga diri rendah
4.      Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik
5.      Koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan
6.      Isolasi sosial

XIV.      POHON MASALAH


 
XV.      PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Perubahan isi pikir : waham
2.      Kerusakan komunikasi verbal
3.      Harga diri rendah
4.      Isolasi sosial
5.      Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik
6.      Koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan

Malang, 25 Februari 2013


Perawat yang mengkaji

      KELOMPOK 17
RENCANA KEPERAWATAN JIWA

Nama klien                 :           Tn


A                                                                                                                                      
NIRM                         :           08-02-25                                             
Bangsal / tempat        :           Kemuning
Dx Perencanaan
Tgl No Dx
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi
1 Perubahan TUM : Setelah dilakukan interaksi selama 1 x        Bina hub
isi pikir : Setelah dilakukan Pertemuan klien dapat : jelaskan
waham tindakan keperawatan,1.   Menunjukkan ekspresi wajah bersahabat kontrak y
Klien tidak terjadi2.   Menunjukkan rasa senang         Jangan m
perubahan isi pikir,3.   Ada kontak mata, mau berjabat tangan menerima
waham. 4.   Mau menyebutkan nama ekspresi
5.   Mau menjawab salam ekspresi r
TUK 1 : 6.   Klien mau duduk berdampingan dengan        Yakinka
Klien dapat membina perawat katakan p
hubungan saling 7.   Mau mengutarakan masalah yang dihadapi yang ama
percaya dengan klien send
perawat         Observa
perawatan
TUK 2 : Setelah dilakukan interaksi selama 1 x        Beri puji
Pertemuan klien dapat :         Diskusik
Klien mampu
1.    Menunjukkan rasa senag ketika diberi lalu dan s
mengidentifikasi
pujian         Tanyaka
kemampuan yang
2.    Klien mampu mengungkapkan kemampuan melakuka
dimiliki
yang dimiliki perawatan
3.   Klien mengungkapkan aktifitasnya sehari-        Jika kli
hari kebutuha
4.   Klien mengungkapkan isi wahamnya sangat pe

TUK 3 : Setelah dilakukan interaksi selama 2 x        Observas


Pertemuan klien dapat :         Diskusik
Klien mampu
1.    Klien mengungkapkan kebutuhan selama di rumah ma
mengidentifikasi
rumah         Hubungk
kebutuhan yang tidak
2.   Klien mampu mengungkapkan kebutuhan        Tingkatk
terpenuhi.
selama di rumah sakit memerluk
3.   Aktifitas (pemenuhan ADL)  klien        Atur situ
mengalami peningkatan wahamny
4.   Klien dapat mengintrepretasikan bahasa non
verbal
5.   Klien mampu mengalokasikan waktu
uuntuk wahamnya
TUK 4 : Setelah dilakukan interaksi selama 2 x        Berbicar
Pertemuan klien dapat : tempat da
Klien mampu 1.   Klien mampu mengungkapkan tentang        Sertakan
berhubungan dengan realitas diri.         Berikan

realitas. 2.   Klien mampu mengungkapkan realitas


orang lain
3.   Klien mampu mengungkapkan realitas
tempat dan waktu
4.   Klien mampu kooperatif mengikuti kegiatan
TAK
5.   Klien merasa senang dengan pujian pada
tiap kegiatan positif.
TUK 5 : Setelah dilakukan interaksi selama 1 x        Diskusik
Klien mampu Pertemuan klien dapat : dan efek 
menggunakan obatnya 1.   Klien mampu meneyebutkan nama obat dan        Bantu k
dengan benar kapan saja klien harus minum obat. pasien, ob
2.   Klien mampu menerapkan 5 benar dalam        Anjurka
pengobatan dirasakan
3.   Klien mampu mengungkapkan efek setelah        Beri rein
minum obat

TUK 6 : Setelah dilakukan interaksi selama 1 x        Diskusik


Klien dapat dukungan Pertemuan klien dapat : gejala  w
dari keluarga 1.   Keluarga klien dapat menyebutkan gejala up obat.
waham, cara merawat, lingkungan keluarga         Beri rein
2.   Keluarga mengungkapkan siap menjadi
pengawas pengobatan klien
2. Harga diri TUM : Setelah dilakukan interaksi selama 1 x   Bina hubu
rendah Klien mampu memiliki Pertemuan klien dapat : komunika
1.    Ekpresi wajah bersahabat, menunjukkan    Sapa klien
konsep diri yang positif
  Perkenalka
rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat
TUK 1 : tangan, mau menyebutkan nama, mau   Tanyakan
Klien dapat membina menjawab salam, klien mau duduk   Jelaskan tu
hubungan saling berdampingan dengan perawat,   Jujur dan m
mau
percaya dengan mengutarakan masalah yang dihadapi.   Tunjukan
perawat   Beri perha

TUK 2 : Setelah dilakukan interaksi selama 1 2.1. x Diskusika


Klien dapat Pertemuan klien dapat : buat dafta
mengidentifikasi 1.   Klien mengidentifikasi kemampuan dan dimulai o
kemampuan dan aspek aspek positif yang dimiliki dimiliki k
positif yang dimiliki o   Kemampuan yang dimiliki klien 2.2. Setiap be
o   Aspek positif keluarga 2.3. Utam
o   Aspek positif lingkungan yang dimiliki klien
TUK 3 : Setelah dilakukan interaksi selama 1 3.1. x     Diskusik
Klien dapat menilai Pertemuan klien dapat : dilaksana
kemampuan yang 1.      Klien menilai kemampuan yang dimiliki
3.2.   Diskusik
dimiliki untuk untuk dilaksanakan
dilaksanakan
TUK 4 : Setelah dilakukan interaksi selama 1 4.1.
x Rencanak
Klien dapat Pertemuan klien dapat : sesuai ke
(menetapkakan) 1.      Klien membuat rencana kegiatan harian   kegiatan m
merencanakan kegiatan   kegiatan d
sesuai dengan   kegiatan y
kemampuan yang 4.2. Tingkatka
dimiliki 4.3. Beri cont
TUK 5 : Setelah dilakukan interaksi selama 1 5.1.
x   Beri kese
Klien dapat melakukan Pertemuan klien dapat : direncana
kegiatan sesuai kondisi1.      Klien melakukan kegiatan sesuai kondisi
5.2.  Beri pujia
dan kemampuannya dan kemampuannya. 5.3.  Diskusika

TUK 6 : Setelah dilakukan interaksi selama 1 6.1.


x Beri pend
Klien dapat Pertemuan klien dapat : dengan h
memanfaatkan system 1.      Klien memanfaatkan system pendukung 6.2. Bantu kel
pendukung yang ada yang ada di keluarga. 6.3. Bantu kel
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NAMA : Tn “A”                                                                               NIRM : 08-02-25                                          


RUANGAN : Kemuning

TGL DX KEP IMPLEMENTASI

25/02/201 Perubahan isi Pikir 1.:        Membina hubungan saling percaya S:
waham -       Menyapa klien dengan ramah (verbal dan non      Px mengatakan na
3
verbal). STM, pernah bekerja
-       Memperkenalkan diri dan mempertahankan      Px menagtakan dirin
kontak mataa selama komunikasi.       Px mengatakan ba
-       Menanyakan nama lengkap, nama panggilan sedang menjalani pe
yang disukai klienn umur, dan asal tempat
tinggal. O:
-       Menjelaskan tujuan pertemuan hari ini.       Menjawab salam.
-       Menunujukkan sikap simpati dan menerima apa      Menyebutkan nama
adanya.       Mau mengungkapka
2.       Mengajak klien bercakap – cakap dan
      Ekspresi wajah data
berbincang-bincang tentang perasaan klien.
      Menunjukkan rasa s
3.       Tidak mendukung dan membantah waham klien
4.       Meyakinkan klien berada dalam keadaan aman      Mau berjabat tangan
dan terlindungi.       Mau duduk berdamp
5.       Mengobservasi apakah wahamnya mengganggu      Wajah merunduk
aktifitas harian dan perawatan diri.       Px susah berkosentr
      Px terlihat monda
memegang pistol.
      Ekspresi klien terlih

A : Px mampu memb
dengan :
      Menunjukkan rasa s
      Mau berjabat tangan
      Mau menyebutkan n
      Px mau menjawab s
      Px mau duduk berda
      Px mau mengutarak

P : Lanjutkan TUK 2 :
1.      Membuat kontrak w
2.      Px mampu mengide
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NAMA : Tn A                                                                                   NIRM : 08 02


25                                                                    RUANGAN : Kemuning

TGL DX KEP IMPLEMENTASI

26/02/13 Perubahan isi Pikir 1.:        Memberi pujian terhadap penanmpilan klien S :
waham 2.       Mendiskusikan bersama klien kemampuan yang        Px mengatakan sem
dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang tidur pasien mandi, k
realistis         Px mengatakan dul
3.       Menanyakan apa yang bisa dilakukan oleh klien px juga bisa untuk b
sehari-hari selama di rawat di RSJ ini.         Px mengatakan di R
4.       Mendengarkan pembicaraan klien tentang        Px mengatakan kala
wahamnya.         Px mengatakan di
5.       Memperlihatkan pada klien, bahwa klien sangat pel, dan kadang men
penting dan diperhatikan.
O:
        Px mampu menepat
        Px tampak senang k
        Pasien mampu koop
        Px menggumam den
        Selama proses waw
wajahnya.
        Px mudah keluar da
        Px tampak bingung
        Setelah proses wa
seperti sedang berpe

A : Px mampu mengiden
        Px menunjukkan ras
        Px mampu mengung
        Px mengungkapkan
        Px mengungkapkan

P:
        Membuat kontrak d
        Lanjutkan ke TUK
terpenuhi.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NAMA : Tn. A                                                                                  NIRM : 08-02-


25                                                                               RUANGAN : Kemuning

TGL DX KEP IMPLEMENTASI

27-02-13 Perubahan isi pikir 1.:        Menanyakan kepada klien apa yang sudah S:
dilakukan sejak tadi pagi.       Px mengatakan kebu
waham
2.       Mengobservasi kebutuhan klien sehari-hari       Px mengatakan ingi
3.       Mendiskusikan dengan klien kebutuhan yang      Px mengatakan mas
tidak terpenuhi sebelum dan selama dirawat di
RSJ ini.
4.       Mendiskusikan dengan klien tentang jadwal O:
kegiatan harian klien ( mandi, sholat, cuci baju,      Px keluar dari konte
sarapan, minum obat, mencuci piring,      Ekspresi pasien d
membersihkan ruangan, olahraga. wawancara.
5.       Mengatur situasi agar klien tidak mempunyai      Px tampak bingung
waktu untuk menggunakan wahamnya.
      Setelah proses wa
6.       Memberikan pujian pada tiap kegiatan positif
seperti sedang berpe
yang dilakukan klien.
      Px mandi, makan, m
      Px juga mau menyap

A : Px belum mamp
dibuktikan dengan :
      Px tidak mengungka
      Px mampu mengung
      Pemenuhan ADL Px
      Px merasa senang ke
      Px belum mampu m
P:
      Pertahankan BHSP
kebutuha yang tidak
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NAMA : Tn. A                                                                                  NIRM : 08-02-


25                                                                               RUA NGAN : Kemuning

TGL DX KEP IMPEMENTASI

28-02-13 Perubahan isi pikir 1.:        Menanyakan kepada klien apa yang sudah S:
dilakukan sejak tadi pagi.       Px mengatakan keb
waham
2.       Mengobservasi kebutuhan klien sehari-hari merokok.
3.       Mendiskusikan dengan klien kebutuhan yang      Px mengatakan keb
tidak terpenuhi sebelum dan selama dirawat di sendiri dan berkeluar
RSJ ini.       Px mengatakan mas
4.       Mendiskusikan dengan klien tentang jadwal O:
kegiatan harian klien ( mandi, sholat, cuci baju,      Ekspresi pasien d
sarapan, minum obat, mencuci piring, wawancara.
membersihkan ruangan, olahraga.       Px tampak bingung
5.       Mengatur situasi agar klien tidak mempunyai      Setelah proses wa
waktu untuk menggunakan wahamnya. seperti sedang berpe
6.       Memberikan pujian pada tiap kegiatan positif      Px mandi, makan, m
yang dilakukan klien.
      Px juga mau menyap
A : Px mampu mengid
dengan :
      Px  mengungkapkan
      Px mampu mengung
      Pemenuhan ADL Px
      Px merasa senang ke
      Px belum mampu m
P:
      Lanjutkan pada TUK
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NAMA : Tn A                                                                                   NIRM : 08-02-


05                                                                               RUANGAN : Kemuning

TGL DX KEP IMPEMENTASI

01-03-13 Perubahan isi pikir 1.:        Mendiskusikan dengan klien tentang realitas
S:
dirinya       Px mengatakan bah
waham
2.       Mendiskusikan pada klien tentang orientasi desa.
realitas       Px mengatakan dirin
3.       Memberikan pujian pada tiap kegiatan positif film.
yang dilakukan klien. O:
      Px mudah keluar da
      Kosentrasi mudah b
      Setelah proses wa
seperti sedang berpe
      Px mau membantu
mandiri.

A : Klien belum mampu


      Px mengungkapkan
      Px  masih merasa
pembuatan film pera

P:
      Pertahankan BHSP d
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NAMA : Tn A                                                                                   NIRM : 08-02-


05                                                                               RUA NGAN : Kemuning

TGL DX KEP IMPLEMENTASI

02-03-13 Perubahan isi pikir 1.:        Mendiskusikan dengan klien tentang realitas
S:
dirinya       Px mengatakan ba
waham
2.       Mendiskusikan pada klien tentang orientasi desa.
realitas       Px mengatakan sek
3.       Memberikan pujian pada tiap kegiatan positif      Px mengatakan
yang dilakukan klien. pembuatan film.
      Px mengatakan m
piring.
O:
      Px mudah keluar d
      Kosentrasi mudah
      Setelah proses w
seperti sedang berp
      Px mau memban
mandiri.
A : Klien belum mamp
      Px mengungkapka
      Px  masih meras
pembuatan film pe

P:
      Pertahankan BHS
realitas

Anda mungkin juga menyukai