DISUSUN OLEH :
Patricia Virginia Dura
11-2013-303
PEMBIMBING :
dr. Ratna Mardiati, Sp.KJ
STATUS PSIKIATRI
I.
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. N / Ny. E
Tanggal lahir
Jenis kelamin
: Perempuan
Suku bangsa
: Jawa
Agama
: Islam - Kristen
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
Status Perkawinan
: Kawin
Alamat
RIWAYAT PSIKIATRI
Data diperoleh dari :
Autoanamnesis pada hari Selasa, 26 Agustus 2014 pukul 09.30 WIB di Panti Bina
Insan Bangun Daya I
A. Keluhan Utama
Pasien mengeluh sedih karena tidak punya uang untuk beli baju.
Selama dua bulan tinggal di panti, pasien merasa senang karena selama dipanti
pasien dapat makan dan tidur dengan tenang. Selain itu, pasien juga mengatakan bahwa
pasien betah dipanti karena banyak temannya. Selama dipanti kegiatan yang biasa
dilakukan oleh pasien adalah membersihkan kamar / baraknya. Pasien juga mengatakan
bahwa pasien sering dirayu oleh para laki-laki warga panti, dan mengajak nya menikah.
Namun, pasien selalu menolak karena menurut pasien, mereka memiliki gangguan jiwa.
Saat wawancara berlangsung pasien sempat menangis. Saat ditanya mengapa ia
menangis, ia mengatakan ia sedih karena tidak punya uang untuk membeli baju. Ia ingin
membeli baju karena ia hanya memiliki 3 baju. Sebelum tinggal dipanti, pasien
mengatakan bahwa ia adalah seorang pembantu rumah tangga yang bekerja pada
temannya. Sebelum bekerja sebagai pembantu, pasien mengatakan dirinya adalah
seorang penyanyi yang biasa menyanyi di DEPSOS. Dari bernyanyi pasien bisa
mendapatkan banyak uang. Namun, menurut pasien setiap ia mendapatkan uang, ia akan
memakai uang nya untuk membeli baju dan sisa nya diberikan kepada teman-temannya.
Pasien mengatakan pasien berasal dari Salatiga dan pindah ke Jakarta mengikuti
suami nya. Suami pasien adalah seorang supir dan tinggal di kemayoran. Pasien
mengatakan memiliki seorang anak laki-laki yang berusia 15 tahun. Pasien sempat
terlihat sedih saat ditanyakan tentang anak dan suaminya. Pasien mengatakan dirinya
rindu kepada suami dan anaknya namun ia tidak pernah bertemu dengan suami dan
anaknya sejak beberapa bulan terakhir.
Pasien mengatakan pasien dapat tidur dengan nyenyak pada malam hari, namun
terkadang pasien mendengar suara bisikan laki-laki yang menyuruhnya untuk
mengikutinya keluar dari panti namun pasien tidak mengikuti suara itu. Pasien juga
mengatakan terkadang ada suara bisikan perempuan yang mengatakan dirinya gila.
Pasien tidak pernah melihat adanya penampakan (halusinasi visual). Pasien
mengatakan tidak pernah merasa sedih dalam waktu yang lama.
Pasien mengatakan pasien sudah pernah dirawat di RSJ. Grogol 1x, dan sudah pernah
di rawat dipanti 1x. Pasien mengatakan bahwa dirinya Gila sehingga ia dirawat diRSJ
tersebut.
2. Riwayat gangguan medik
Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit tertentu
3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif
Pasien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi alkohol maupun obat-obatan
terlarang.
4. Riwayat gangguan sebelumnya
Tidak diketahui
Riwayat pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah SMA. Menurut pasien selama bersekolah, prestasi
pembelajaran pasien baik dan selalu menjadi juara pertama.
Riwayat pekerjaan
Riwayat pekerjaan pasien yang sebenarnya belum diketahui. Namun pasien mengaku
pekerjaan terakhirnya sebelum masuk panti adalah pembantu rumah tangga.
Kehidupan beragama
Pasien mengatakan dirinya beragaama Islam dan Kristen. Pasien mengatakan
terkadang ia berdoa secara Kristen ke gereja dan membaca alkitab dan terkadang
pasien sholat dan mengaji.
E. Riwayat Keluarga
Gambar pohon keluarga :
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Pasien
Meninggal
Dunia
III.
STATUS MENTAL
Pemeriksaan: Senin, 26 Agustus 2014 Pukul 09.30 WIB ; di Aula Panti Bina Insan
Bangun Daya I
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan umum
Pasien seorang wanita 54 tahun, penampilan fisik sesuai dengan usianya, kulit kuning
sawo matang dengan perawakan sederhana, tinggi sekitar 165 cm, dan berambut
pendek. Ketika dilakukan wawancara, pasien mengenakan kaos dipadukan dengan
rok dan tidak memakai sandal.
2. Kesadaran
a. Kesadaran neurologis/sensorium : Compos mentis
b. Kesadaran psikiatrik
: tampak terganggu
Sebelum wawancara : Pasien tenang, sedang bersama dengan warga panti yang
lain.
Selama wawancara
diajukan. Pasien berbicara lancer tanpa harus ditunggu, suara agak pelan, dan
bahasa agak sulit dipahami. Pasien berbicara dengan membuka mulut
b. Gangguan bicara
B. Alam Perasaan
1. Suasana perasaan (mood)
: Eutimia
tidak
punya
uang dan
saat
: Serasi
c. Pengendalian impuls
d. Ekspresi
: Baik
e. Dramatisasi
: Tidak ada
f. Empati
: Baik
C. Gangguan Persepsi
a. Halusinasi
b. Ilusi
: Tidak ada
c. Depersonalisasi
: Tidak ada
d. Derealisasi
: Tidak ada
1. Taraf Pendidikan
: SMA
2. Pengetahuan Umum
3. Kecerdasan
4. Konsentrasi
7. Pikiran Abstrak
8. Visuospasial
9.
Bakat kreatif
: Baik
E. Proses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktivitas
: inkoherensi (+)
b. Kontinuitas Pikiran
: Asosiasi longgar
c. Hendaya Berbahasa
: tidak ada
2. Isi Pikir
a. Preokupasi dalam pikiran : Tidak ada
b. Waham
: Erotomania
c. Obsesi
: Tidak ada
d. Fobia
: Tidak ada
e. Gagasan Rujukan
: Tidak ada
f. Gagasan Pengaruh
: Tidak ada
F. Pengendalian Impuls
Baik, selama wawancara pasien dapat berlaku dengan tenang dan tidak menunjukkan
gejala yang agresif.
G. Daya Nilai
Daya nilai sosial
: Baik
: Baik
: Terganggu
H. Tilikan
Derajat IV : Pasien tau dirinya sakit. Pasien mengatakan dirinya Gila. Namun tidak tau
penyababnya.
I. Reliabilitas
Dapat dipercaya
IV.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Internus :
1. Keadaan umum
: Baik
2. Kesadaran
: Compos Mentis
3. Tekanan Darah
: 120/70 mmHg
4. Nadi
: 78x/menit
5. Suhu Badan
: 36,5C
6. Frekuensi Pernapasan
: 20x/menit
7. Bentuk tubuh
: Astenikus
8. Sistem kardiovaskular
9. Sistem respiratorius
Perut datar, bising usus (+) normal , hepar tidak teraba membesar, lien tidak
teraba membesar
B. Status neurologis :
V.
1.
Saraf kranial
: Tidak dilakukan
2.
: Tidak dilakukan
3.
Mata
4.
Pupil
: Isokor
5.
Opthalmoscopy
: Tidak dilakukan
6.
Motorik
7.
Sensibilitas
: +/+
8.
: Tidak dilakukan
9.
Fungsi luhur
: Tidak dilakukan
10.
Gangguan khusus
: Tidak ada
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan.
VI.
mengatakan bahwa ia adalah seorang pembantu rumah tangga yang bekerja pada
temannya. Sebelum bekerja sebagai pembantu, pasien mengatakan dirinya adalah
seorang penyanyi yang biasa menyanyi di DEPSOS. Dari bernyanyi pasien bisa
mendapatkan banyak uang. Namun, menurut pasien setiap ia mendapatkan uang, ia akan
memakai uang nya untuk membeli baju dan sisa nya diberikan kepada teman-temannya.
Pasien mengatakan pasien berasal dari Salatiga dan pindah ke Jakarta mengikuti
suami nya. Suami pasien adalah seorang supir dan tinggal di kemayoran. Pasien
mengatakan memiliki seorang anak laki-laki yang berusia 15 tahun. Pasien sempat
terlihat sedih saat ditanyakan tentang anak dan suaminya. Pasien mengatakan dirinya
rindu kepada suami dan anaknya namun ia tidak pernah bertemu dengan suami dan
anaknya sejak beberapa bulan terakhir.
Pasien mengatakan pasien dapat tidur dengan nyenyak pada malam hari, namun
terkadang pasien mendengar suara bisikan laki-laki yang menyuruhnya untuk
mengikutinya keluar dari panti namun pasien tidak mengikuti suara itu. Pasien juga
mengatakan terkadang ada suara bisikan perempuan yang mengatakan dirinya gila.
Pasien tidak pernah melihat adanya penampakan (halusinasi visual). Pasien
mengatakan tidak pernah merasa sedih dalam waktu yang lama.
2. Gangguan jiwa ini tidak termasuk Gangguan Mental Organik (GMO) karena:
3. Gangguan psikotik, karena adanya hendaya dalam menilai realita yang dibuktikan
dengan adanya:
4. Gangguan jiwa ini tidak dapat digolongkan sebagai gangguan mental dan perilaku
akibat pengaruh penggunaan zat psikoaktif karena:
a. Tidak ada riwayat penggunaan zat berdasarkan laporan individu
b. Tidak ada bukti yang ditemukan pada pasien, tanda dan gejala klinis akibat
penggunaan zat.
5. Menurut PPDGJ III, gangguan jiawa ini adalah F.20 Skizofrenia, karena memenuhi
kriteria umum untuk diagnosis, yaitu:
Diagnosis Banding:
1. Gangguan Skizoafektif (F.25)
: Skizofrenia (F20.0)
Aksis II
: Tidak ada.
Aksis III
: Tidak ada.
Aksis IV
Aksis V
: Global Assesment of Function (GAF) scale, skala GAF saat ini : 40-31
IX. PROGNOSIS
Faktor yang mengarah pada prognosis baik:
Pasien tidak memiliki sistem pendukung yang baik, dari keluarga maupun kerabat dekat
Kesimpulan prognosis:
Ad vitam
: Dubia ad bonam
Ad functionam
: Dubia ad bonam
Ad sanationam
: Dubia ad bonam
X. DAFTAR PROBLEM
1. Organobiologik
: Tidak ada
2. Psikologis
3.Sosiobudaya
: Belum diketahui
XI. PENATALAKSANAAN
a) Psikofarmaka
1. Haloperidol 1.5 mg 2x1
2. Triheksilphenidil 1 mg 2x1
b) Psikoterapi
Berupa psikoterapi suportif, dengan melakukan pendekatan kepada pasien yang
bertujuan agar pasien dapat mengungkapkan isi hatinya, keluhannya, mengatasi
masalahnya (menenangkan pasien), penyuluhan atau konseling untuk membantu pasien
mengerti dirinya sendiri secara lebih baik serta dapat menyesuaikan diri, dan juga
memberikan bimbingan agar pasien minum obat dengan teratur.
Terapi kelompok berfokus pada rencana, masalah, dan hubungan dalam kehidupan
nyata. Kelompok dapat berorientasi perilaku, psikodinamis, atau berorientasi tilikan atau
suportif.
c) Psikoedukasi keluarga
Terapis membantu keluarga dan pasien untuk memahami dan mempelajari gangguan
yang dialami. Keluarga disarankan untuk memperhatikan pengobatan pasien supaya
teratur, tidak menjauh dari pasien, dan memberikan pasien pekerjaan dibawah
pengawasan.
Terapi keluarga untuk jangka panjang sebagai strategi mengatasi masalah dan
mengurangi stres serta menuju reintegrasi bertahap pasien ke kehidupan sehari-hari.
Terapi keluarga khususnya efektif dalam mengurangi relaps.