Manajemen Terpadu Balita Sakit) : Denni Fransiska H.M., M.Kep
Manajemen Terpadu Balita Sakit) : Denni Fransiska H.M., M.Kep
FENOBARTITAL DIAZEPAM
Diberikan secara intramuskular. Diberikan secara per rektal 5mg/ml
100 mg/2ml (dalam ampul 2 ml ) (dalam ampul 1 ml) atau 10 mg/2ml
(dalam ampul 2ml)
Dosis 30 mg = 0,6 ml Berat < 2500 gram diberikan 0,25 ml
Berat ≥ 2500 gram diberikan 0,5 ml
Lakukan tindakan :
Beri obat anti kejang Diazepam bukan Fenobarbitakl
berikutnya.
MENCEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN
intramuskular.
Pilihan pertama : AMPISILIN dan GENTAMISIN
Pilihan kedua : PENISILIN PROKAIN dan
GENTASIMIN
CARA MENGHANGATKAN TUBUH BAYI
Segera keringkan tubuh bayi yang basah dengan handuk / kain kering
ganti pakaian selimut / kain basah dengan yang kering.
Hangatkan tubuh bayi dengan METODA KANGGURU atau gunakan
cahaya lampu 60 watt dengan jarak minimal 60 cm,sampai suhu normal
dan pertahankan suhu tubuh bayi.
Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat,beri tutup kepala. Jaga bayi
tetap hangat. Hindari ruangan yang banyak angin jauhkan bayi dari
jendela/pintu.
Pada bayi dengan HIPORTEMIA BERAT : jika dalam 1 jam suhu badan <
35,5°C,RUJUK SEGERA dengan METODA KANGGURU.
Pada bayi HIPORTEMIA SEDANG : jika dalam 2 jam suhu badan 35,5-
36°C,RUJUK SEGERA dengan METODA KANGGURU.
MEMBERI ANTIBIOTIK ORAL YANG SESUAI
Infeksi mata
Memberi imunisasi
MENCEGAH INFEKSI
Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
Bersihkan tali pusat jika basah atau kotor dengan air matang,kemudian
keringkan dengan kain yang bersih dan kering.
Jaga kebersihan tubuh bayi dengan memandikanya setelah suhu
stabil.Gunakan sabun dan air hangat,bersihkan seluruh tubuh dengan hati-
hati.
Hindarkan bayi baru lahir kontak dengan orang sakit,karena sangat rentan
tertular penyakit.
Minta ibu untuk memberikan kolestrum karena mengandung zat kekebalan
tubuh.
Anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin hanya ASI saja sampai 6
bulan.bila bayi tidak bisa menyusu,beri ASI perah.dengan menggunakan
sendok.hindari pemakaian botol dan dot karena dapat meningkatkan
resiko terjadinya infeksi saluran cerna.
MENJAGA BAYI MUDA SELALU HANGAT
Tunjukan kepada ibu cara memegang bayinya atau posisi bayi yang benar.
- Sanggahlah seluruh tubuh bayi jangan hanya leher dan bahunya saja.
- Kepala dan tubuh bayi lurus.
- Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan putting susu.
- Dekatkan badan bayi ke badan ibu.
Tunjukkan kepada ibu cara melekatkan bayi ibu hendaknya :
- Menyetuhkan putting susu pada bibir bayi.
- Menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
- Segera dekatkan bayi kearah payudara hingga bibir bawah bayi dibawah puting susu.
Cara meletakkan yang benar ditandai dengan :
- Dagu menempel pada payudara ibu.
- Mulut bayi terbuka lebar.
- Bibir bawah bayi membuka keluar.
- Areola tampak lebih banyak dibagian atas daripada bagian bawah
Bayi mengisap dengan efektif jika bayi mengisap secara dalam,teratur yang diselingi istirahat.pada saat bayi
Menghisap ASI,hanya terdengar suara bayi menelan.
Amati apakah perletakan dan posisi bayi sudah benar dan bayi sudah menghisap dengan efektif.jika belum,coba
Sekali lagi.
PEMBERIAN MINUM DENGAN CANGKIR
Memberikan ASI yang disimpan dapat dilakukan oleh semua orang tidak harus
ibu
Bayi. Caranya adalah :
Cuci tangan sebelum memegang cangkir / gelas bertutup berisi ASI.
ASI yang disimpan pada suhu kamar dapat segera.diberikan sebelum masa simpan
berakhir (8jam).
ASI yang disimpan di termos atas lemari es,terlebih dahulu baru dihangatkan.
Rendam cangkir yang berisi ASI dalam mangkok berisi air hangat. Tunggu ASI
mencapai suhu kamar. Jangan memanaskan ASI di atas api.
Berikan ASI dengan sendok yang bersih jangan pakai botol dan dot.
Menasihati ibu kapan kembali segera
membawa bayi ke petugas kesehatan
Gerakan bayi berkurang atau tidak normal
Nafas cepat
Sesak nafas
Perubahan warna kulit (kebiruan,kuning)
Malas / tidak bisa menyusu atau minum
Badan terasa dingin atau panas
Jika kulit kuning bertambah
Bertambah parah
Menasihati ibu kapan kunjungan ulang
Lihat :
Apakah anak tampak letargis atau tidak sadar?
GEJALA KLASIFIKASI
Ada tanda bahaya umum
ATAU PNEUMONIA BERAT
Tarikan dinding dada Atau
kedalam PENYAKIT SANGAT
ATAU BERAT
Stridor
Napas cepat PNEUMONIA
Tidak ada tanda-tanda BATUK : BUKAN
Pneumonia atau penyakit PNEUMONIA
sangat berat
PENILAIAN DAN KLASIFIKASI DIARE
Klasifikasi Disentri
DEMAM :MUNGKIN
Tidak ada satupun gejala diatas BUKAN DEMAM
BERDARAH DENGUE
MENILAI MASALAH TELINGA
APAKAH ANAK MEMPUNYAI MASALAH TELINGA ?
TIDAK ADA
Tidak ada satupun gejala diatas INFEKSI TELINGA
MENILAI STATUS GIZI
LIHAT DAN RABA :
Lihat apakah anak tampak kurus atau sangat kurus ?
Lihat dan raba adanya pembengkakan di kedua
punggung kaki.
Tentukan Berat badan menurut panjang badan atau tinggi
badan,apakah :
- BB / PB (TB) < - 3 SD
- BB / PB (TB) ≥ - 3 SD - < - 2 SD
- BB / PB (TB) - 2 SD - + 2 SD
Klasifikasi Status Gizi :
BB / PB (TB) – 2 SD - + 2 SD DAN
Tidak ditemukan tanda-tanda NORMAL
kelainan gizi diatas
Menilai dan klasifikasi anemia :
LIHAT :
Lihat tanda kepucatan pada telapak tangan.
Apakah :
- Sangat pucat
- Agak pucat
0 – 7 hari HB O Rumah
2
1
3
Menentukan YA,dirujuk Menentukan
Merujuk
Perlunya rujukan tindakan dan
anak
segera pengobatan
pra rujukan
TIDAK dirujuk
4
Menentukan tindakan dan
pengobatan untuk anak yang
tidak memerlukan rujukan
segera
MENENTUKAN PERLUNYA DILAKUKAN
RUJUKAN SEGERA
Yang dimaksud RUJUK SEGERA adalah secepatnya merujuk anak ke
fasilitas kesehatan dengan rawat inap yang mempunyaiperalatan dan
tenaga yang mampu merawat anak sakit lebih baik. (Bisa Puskesmas
dengan rawat inap atau Rumah sakit).
Bila anak akan di RUJUK SEGERA, harus ditentukan tindakan yang perlu
diberikan sebelum merujuk (tindakan pra rujukan).
TINDAKAN PRARUJUKAN
1. Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
2. Beri dosis pertama suntikan Artemeter untuk malaria berat.
3. Beri dosis pertama vitamin A.
4. Beri cairan intravena pada anak DBD dengan syok.
5. Cegah agar gula darah tidak turun.
6. Beri dosis pertama suntikan antibiotik.
7. Beri dosis pertama obat antimalaria oral (risiko tinggi & rendah )
8. Beri dosis pertama Parasetamol jika demam ≥ 38,5ºC.
9. Beri tetes/salep mata tetrasiklin/Klorafenikol tanpa kortikosteroid (bila ada
kekeruhan kornea/mata bernanah)
10. Beri ASI dan larutan oralit selama perjalanan ke RS.
BERI ANTIBIOTIK ORAL YANG SESUAI
UNTUK ANAK YANG HARUS SEGERA DIRUJUK, TETAPI TIDAK DAPAT MENELAN
OBAT ORAL :
Beri dosis pertama Ampisilin intramuskular dan Gentamisin kemudian rujuk segera
Memilih obat oral yang sesuai dan menentukan dosis serta jadwal
pemberian.
Memberi cairan tambahan dan tablet dan tablet zinc untuk diare
dan melanjutkan pemberian makan.
Memberi tindakan dan pengobatan infeksi lokal.
Memberi imunisasi sesuai kebutuhan.
Memberi suplemen vitamin A.
BERI ZAT BESI UNTUK PENGOBATAN
beri tiap hari selama 4 minggu untuk anak 6 bulan sampai 5 tahun
6 bulan – 12 bulan
1/4 2,5 ml
(7-<10 kg)
12 bulan – 5 tahun
1/2 5 ml
(10-<19 kg)
BERI OBAT CACINGAN
Beri cairan intravena secepatnya jika anak bisa minum, beri oralit melalui
mulut sementara infus dipersiapkan.
Beri 100 ml/kg BB cairan RL/Na Cl dibagi :
- Pemberian pertama 30 ml/kg BB selama 30 menit.
- Pemberian berikutnya 70 ml/kg BB selama 2,5 jam.
Periksa kembali anak setiap 15 – 30 menit.
Beri oralit segera setelah anak mau minum,juga beri tablet Zinc.
Periksa kembali bayi setelah 6 jam atau anak setelah 3 jam :
- Ulangi penilaian dan klasifikasi kembali derajat dehidrasinya
- Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan.
- Mulailah memberi makan anak.
KUNJUNGAN ULANG