k3 Kontraktor PT - Kiavanna Lestari New

PT.
KIAVANNA LESTARI
KONTRAKTOR, LEVERANSIR, JASA LABOUR SUPLAY
CLEANING SERVICE, LANDSCAPING DAN INDOOR RENTAL PLANT
Jln Matoa Kwanki Baru, Tlp.(0901)323756, HP. 0852555522225
Email: kiavanna.lestari@gmail.com
K3 KONTRAKTOR
PT.KIAVANNA LESTARI
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA

DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN PERTAMBANGAN
 Bukti meeting/inspeksi yang dilakukan Tim manajemen PT.Kiavanna
Lestari
 Bukti absen dan notulen meeting dilingkup manajemen yang
membahas K3L serta rencana tindak lanjutnya.
 Memasukan orientasi K3L kedalam matriks training yang sudah dibuat
 Memiliki atau membuat SOP yang mengatur orientasi K3L(safety
induction)
 Materi orientasi K3 dan bukti absen pelaksanaan orientasi K3L bagi
karyawan
 Membuat PJO oleh pengawas lapangan
 Memasukan pelatihan khusus (AK3U,POP,dll)
 Memiliki personil K3
 Memiliki SOP manajemen vendor/subkontraktor
 Memiliki form penilaian vendor/subkontraktor
 Mengisi form penilaian vendor tersebut bagi vendor yang
bekerjasama dengan PT.KL
 Membuat/memiliki standart SOP bagi seluruh aktivitas perusahaan
seperti (SOP limbah,SOP menajemen resiko, dll
 Bukti absen sosialisasi SOP kepada karyawan
 Memiliki analisa pemenuhan SOP standart peraturan pemerintah
 SOP manajemen resiko
 HIRADC yang sudah dibuatkan 10 resiko tertinggi (bukti absen)
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
 Bukti sosialisasi identifikasi bahaya potensial yang ada dilingkungan

kerja pada karyawan
 Memiliki data sifat-sifat bahaya potensial. Misalnya perusahaan
memiliki dokumen MSDS bagi bahan kimia yang digunakan, data
kebisingan kerja
 Memiliki SOP pengelolaan APD, minimal berstandart ADP
 Memiliki stock APD di gudang dan tercatat penggunaannya (jika ada)
 Memiliki SOP pengolahan limbah/sampah
 Membuat catatan sampah yang dihasilkan, dianalisa
 Memiliki SOP medical checkup dan pemantauan lingkungan
kerja(bahaya kimia, biologi dan fisika)
 Memiliki dokumen rencana dan monitoring medical checkup
 Melakukan pemantauan/pengukuran lingkungan kerja seperti
kebisingan dan air bersih/minum
 Rencana tindak lanjut terhadap temuan baik dari medical checkup
maupun pengukuran lingkungan kerja
 Perusahaan memiliki kebijakan larangan minuman keras/obat
terlarang
 Kebijakan disosialisasikan kepada karyawan (bukti absen)
 Perusahaan memiliki aturan tindakan disiplin apabila kebijakan
dilanggar
 Memiliki panduan operasi/instruksi kerja aktivitas pekerjaan yang
berbahaya dan disosialisasikan kepada karyawan
 Memiliki jadwal rencana pemeliharaan peralatan, seperti alat kerja
kritikal maupun kendaraan
 Bukti telah dilakukannya pemeliharaan
 Jika ada bekerjasama dengan pihak keriga untuk melakukan
perawatan alat contoh bukti perawan kendaraan oleh dealer
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
 Memiliki SOP pengoperasian kendaraan

 Memiliki bukti perawatan kendaran
 Jika ada, pengemudi direncanakan untuk mengikuti pelatihan
keselamatan berkendara
 Memiliki catatan kinerja K3, baik jumlah tenaga kerja, catatan
kecelakan, jam kerja selamat
 Jika ada, laporan kinerja K3 dilaporkan ke disnaker dan mendapatkan
penghargaan dari disnaker
 Memliki dokumen tujuan, sasaran dan program K3L di tahun ini
 Program K3L dipantau progres pelaksanaannya secara berkala
 Memiliki catatan kecelakaan yang dapat dibandingkan dengan tahun
sebelumnya
 Memiliki SOP pelaporan dan investigasi kecelakaan
 Memiliki form pelaporan dan investigasi kecelakaan
 Bukti salah satu contoh investigasi kecelakaan yang pernah dilakukan
serta pemenuhan rencana tindak lanjut dari kecelakaan tersebut
 Memiliki SOP pelaksaaan internal audit, yang sedikitnya mengatur
frekwensi audit, kompetensi auditor dan metode audit
 Melaksanaan internal/eksternal K3L
 Memiliki prosedur tanggal darurat yg setidaknya berisi identifikasi
keadaan darurat dll
 Memiliki struktur orrganisasi tanggap darurat
 Bukti laporan dilakukannya latihan di tempat kerja PT.Kl
 Melampirkan keanggotaan asosiasi profesi,seperti
KADIN,ARDIN,AKLI,GAPENSI,dsb
 Jika ada melampirkan keanggotaan asosiasi profesi K3 seperti
A2K3,dsb
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
 Meeting/inspeksi yang dilakukan tim manajemen PT.Kiavanna Lestari
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Lamp. ………. SOP Investigasi No. 01

MATRIK ANALISA AKAR PENYEBAB/MASALAH
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
1. BAGIAN TUBUH
1.1 Kepala 1.6 Wajah 1.11 Siku 1.16 Dada 1.21 Pantat 1.26 Pergelangan Kaki
1.2 Mata 1.7 Telinga 1.12 Lengan Bawah 1.17 Perut 1.22 Selangkangan 1.27 Kaki
1.3 Hidung 1.8 Leher 1.13 Pergelangan Tangan 1.18 Punggung Atas 1.23 Kaki Atas 1.28 Tumit
1.4 Gigi/Gigi Geligi 1.9 Bahu 1.14 Tangan 1.19 Punggung Bawah 1.24 Lutut 1.29 Internal
KECEDERAAN
1.5 Rahang 1.10 Lengan Atas 1.15 Jari Jemari 1.20 Pinggul 1.25 Kaki Bawah 1.30 Sistemik
2. SIFAT KECEDERAAN
2.1 Lecet 2.6 Luka bakar (bahan 2.11 Remuk 2.16 Kemasukan benda 2.21 Hipotermia 2.26 Luka tusuk
2.2 Alergi kimia) 2.12 Sayatan/ Luka sobek asing [tertanam] 2.22 Inhalasi 2.27 Syok
2.3 Amputasi 2.7 Luka bakar (listrik) 2.13 Dislokasi 2.17 Kemasukan benda 2.23 Iritasi 2.28 Keseleo / Cedera
2.4 Gigitan / Sengatan 2.8 Luka bakar (panas) 2.14 Kelelahan asing [lepas] 2.24 Hambatan Otot
2.5 Memar / Lebam 2.9 Gegar Otak 2.15 Keracunan Makanan 2.18 Patah 2.25 Keracunan 2.29 Sesak napas
2.10 Retak / Pecah 2.19 Sakit Kepala 2.30 Luka
2.20 Hernia
3. MEDIA YANG TERLIBAT (pilih satu saja)
3.1 Pesawat/Perahu 3.6 Kontainer 3.12 Jalur Jalan Tetap 3.18 Instalasi 3.23 Transmisi Daya 3.26 Radiasi/Zat
3.2 Hewan/ Marga 3.7 Konveyor 3.13 Gas 3.19 Tangga/Jalan Mekanis Penyebab Radiasi
satwa 3.8 Debu 3.14 Perkakas Tangan Tangga/Jalur Jalan 3.24 Obstruksi 3.27 Tepi yang Tajam
3.3 Ketel uap & Bejana 3.9 Alat Listrik 3.15 Peralatan Berat (walkway) 3.25 Proyektil 3.28 Stressing/
Bertekanan 3.10 Elevator/Tram 3.16 Panas Sangat 3.20 Kendaraan Ringan Tekanan Tanah
3.4 Bangunan/Struktur 3.11 Perangkat Mudah Terbakar 3.21 Mesin 3.29 Muka Kerja
3.5 Bahan Kimia Eksplosif 3.17 Alat Kerek 3.22 Material/Barang
(lumpur basah,
KONTAK
bongkahan batuan,
dll.)
4. MEKANISME CEDERA
4.1 Jengkel/gusar 4.7 Terjepit di bawah 4.10 Jatuh dari ketinggian 4.13 Menghirup, Menyerap, 4.17 Syok/Busur Api/Cahaya
4.2 Gigitan atau Sengatan atau diantara (Remuk (Ke level yang lebih Menelan Menyilaukan
4.3 Ledakan atau Amputasi) rendah) 4.14 Mengangkat, Menarik, 4.18 Terpeleset (tidak jatuh)
4.4 Reaksi Tubuh 4.8 Kontak dengan 4.11 Jatuh di level yang sama Mendorong 4.19 Terbentur (Berlari,
4.5 Terjepit pada (titik jepit) (Panas, Dingin, (selip dan jatuh, 4.15 Memforsir / Stress Terbentur)
4.6 Tersangkut (Terkait, Radiasi, Bahan Kimia, tersandung) (Beban kerja 4.20 Terpukul oleh/dengan
Tergantung) Kebisingan) 4.12 Benda asing (debu, berlebihan, Terpapar (terpukul oleh b
4.9 Terpapar pada suhu serpihan, partikel, dll.) berlebihan)
ekstrim masuk ke mata 4.16 Tergesek atau lecet
5. CARA KERJA TIDAK MEMENUHI STANDAR
5.1 Gagal mematuhi aturan atau prosedur 5.8 Gagal mengamankan 5.15 Penempatan tidak benar
5.2 Inspeksi area kerja tidak memadai 5.9 Mengoperasikan pada kecepatan yang tidak 5.16 Pengangkatan tidak benar
5.3 Inspeksi pra-operasi tidak memadai seharusnya 5.17 Posisi bekerja tidak benar
PENYEBAB LANGSUNG
5.4 Penilaian risiko tidak memadai 5.10 Melepaskan/mengabaikan perangkat 5.18 Bersenda gurau
5.5 Gagal memulai tindakan korektif keselamatan 5.19 Dalam pengaruh alkohol dan/atau obat-
5.6 Mengoperasikan tanpa izin 5.11 Menggunakan alat yang cacat obatan lain
5.7 Gagal memperingatkan 5.12 Menggunakan alat secara tidak benar 5.20 Tidak sehat untuk bekerja
5.13 Tidak menggunakan alat pelindung diri
5.14 Melakukan loading secara tidak benar
6. KONDISI TIDAK MEMENUHI STANDAR
6.1 Penjagaan atau penghalang tidak memadai 6.6 Bahaya kebakaran dan ledakan 6.10 Keterpaparan pada radiasi
6.2 Alat pelindung tidak memadai atau tidak 6.7 Kebersihan dan kerapihan yang buruk: tempat 6.11 Keterpaparan pada temperatur tinggi atau
sesuai kerja yang berantakan rendah
6.3 Perkakas, alat atau material yang cacat 6.8 Kondisi lingkungan berbahaya: gas, debu, 6.12 Pencahayaan tidak memadai atau
6.4 Kepadatan atau pergerakan terbatas asap, uap, uap air berlebihan
6.5 Sistem peringatan tidak memadai 6.9 Keterpaparan pada kebisingan 6.13 Ventilasi tidak memadai
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
7. FAKTOR PRIBADI
7.1 KEMAMPUAN FISIK/MENTAL TIDAK 7.2.8. Ketidakmampuan mengambil keputusan 7.4.7. Pengarahan yang membingungkan
MEMADAI yang tepat 7.4.8. Permintaan yang bertentangan
7.1.1 Ketidaksesuaian tinggi, bobot, ukuran, 7.2.9. Koordinasi fisik yang buruk
kekuatan, jangkauan dll. 7.2.10. Waktu reaksi lambat 7.5 KURANG PENGETAHUAN
7.1.2 Kisaran pergerakan tubuh yang terbatas 7.2.11. Kemampuan mekanis rendah 7.5.1 Kurang pengalaman
7.1.3 Kemampuan menopang posisi tubuh 7.2.12. Kemampuan belajar rendah 7.5.2 Kurang pengarahan
terbatas 7.2.13. Sulit mengingat 7.5.3 Kurang pelatihan awal
7.1.4 Keterbatasan atau ketidakcocokan dengan 7.2.14. Pelatihan awal tidak memadai 7.5.4 Kurang pelatihan peningkatan
tugas yang ditetapkan (cacat permanen) 7.5.5 Salah mengartikan arahan
7.1.5 Keterbatasan atau ketidakcocokan dengan 7.3 TEKANAN FISIK ATAU PSIKOLOGI
tugas yang diberikan (cacat sementara) 7.3.1 Cedera atau sakit 7.6 KURANG KETERAMPILAN
7.1.6 Sensitif atau alergi terhadap zat 7.3.2 Kelelahan akibat beban atau durasi 7.6.1 Kurang instruksi awal
PENYEBAB DASAR/AKAR PENYEBAB
7.1.7 Sensitif terhadap terhadap hal-hal yang pekerjaan 7.6.2 Kurang praktek
bersifat eksterim terhadap indera 7.3.3 Kelelahan akibat kurang istirahat 7.6.3 Kinerja jarang dilakukan
(temperatur, suara, dll) 7.3.4 Kelelahan karena kelebihan stimulasi 7.6.4 Kurang bimbingan
7.1.8 Kurang daya lihat sensorik
7.1.9 Kurang pendengaran 7.3.5 Keterpaparan pada bahaya kesehatan 7.7 SALAH MOTIVASI
7.1.10 Indera lainnya (perabaan, rasa, 7.3.6 Keterpaparan pada suhu ekstrim 7.7.1 Menghargai kinerja salah
penciuman, keseimbangan) 7.3.7 Kekurangan oksigen 7.7.2 Menghukum kinerja tepat
7.1.11 Pernapasan lemah 7.3.8 Perbedaaan tekanan atmosfir 7.7.3 Kurang insentif
7.1.12 Cacat permanen lain 7.3.9 Gerakan terbatas 7.7.4 Frustasi berlebihan
7.1.13 Cacat sementara 7.3.10 Gula darah rendah 7.7.5 Agresi tidak pada tempatnya
7.3.11 Obat-obatan 7.7.6 Upaya salah untuk menghemat waktu dan
7.2 KEMAMPUAN MENTAL/PSIKOLOGI TIDAK 7.3.12 Kondisi medis/pengobatan yang tidak usaha
MEMADAI terkait pekerjaan 7.7.7 Upaya salah untuk mendapatkan perhatian
7.2.1. Keterbatasan atau ketidakcocokan 7.7.8 Tekanan tidak wajar dari rekan
dengan tugas yang diberikan (cacat 7.4 TEKANAN MENTAL ATAU PSIKOLOGI 7.7.9 Contoh kepemimpinan tidak benar
permanen) 7.4.1. Emosi mental yang berlebihan 7.7.10 Umpan balik kinerja tidak memadai
7.2.2. Keterbatasan atau ketidakcocokan 7.4.2. Kelelahan akibat beban mental atau 7.7.11 Pengembangan perilaku baik tidak
dengan tugas yang diberikan (cacat kecepatan tugas memadai
sementara) 7.4.3. Permintaan pertimbangan/keputusan 7.7.12 Insentif produksi yang tidak tepat
7.2.3. Ketakutan dan fobia ekstrim
7.2.4. Gangguan emosi 7.4.4. Permintaan rutin, monoton, tidak menentu
7.2.5. Sakit/gangguan mental 7.4.5. Permintan persepsi /konsentrasi ekstrim
7.2.6. Tingkat kecerdasan 7.4.6. Kegiatan “Tidak berarti” atau
7.2.7. Ketidakmampuan dalam pemahaman “Merendahkan”
PENYEBAB DASAR/AKAR PENYEBAB
8. FAKTOR PEKERJAAN
8.1 KURANG KEPEMIMPINAN DAN/ATAU 8.3 PEMBELIAN YANG TIDAK MEMADAI 8.6. STANDAR KERJA YANG TIDAK MEMADAI
PENGAWASAN 8.3.1 Spesifikasi permintaan tidak memadai (Pengembangan standar tidak memadai)
8.1.1. Hubungan pelaporan tidak jelas atau 8.3.2 Riset material/alat tidak memadai
bertentangan 8.3.3 Standar, spesifikasi ke vendor tidak 8.6.1 Inventarisasi dan evaluasi keterpaparan
8.1.2. Penugasan tanggung jawab tidak jelas memadai dan kebutuhan tidak memadai
atau bertentangan 8.3.4 Penerimaan model atau rute tidak 8.6.2 Koordinasi dengan proses rancangan
8.1.3. Delegasi tidak benar atau tidak memadai memadai tidak memadai
8.1.4. Pemberian kebijakan, prosedur, praktek 8.3.5 Inspeksi saat menerima dan penerimaan 8.6.3 Keterlibatan karyawan tidak memadai
atau pedoman tidak memadai tidak memadai 8.6.4 Standar/prosedur/aturan tidak
8.1.5. Perencanaan atau pemrograman kerja 8.3.6 Komunikasi data keselamatan dan memadai/tidak konsisten (Standar
tidak memadai kesehatan tidak memadai komunikasi tidak memadai)
8.1.6. Instruksi, orientasi dan/atau pelatihan 8.3.7 Penanganan material tidak benar 8.6.5 Publikasi tidak memadai
tidak memadai 8.3.8 Pengangkutan material tidak benar 8.6.6 Distribusi tidak memadai
8.1.7. Penyediaan referensi dokumen, arahan 8.3.9 Identifikasi item-item berbahaya tidak 8.6.7 Penerjemahan ke bahasa yang sesuai
dan terbitan pedoman tidak memadai memadai tidak memadai (Standar pemeliharaan
8.1.8. Identifikasi dan evaluasi keterpaparan 8.3.10 Penyelamatan dan/atau pembuangan tidak memadai)
terhadap kerugian tidak memadai limbah tidak memadai 8.6.8 Pelacakan alur kerja tidak memadai
8.1.9. Pemimpin/manajemen kurang memiliki 8.6.9 Update tidak memadai
pengetahuan terhadap pekerjaan 8.4 PEMELIHARAAN YANG TIDAK MEMADAI 8.6.10 Pemantauan penggunaan
8.1.10. Pencocokan antara kualifikasi individu 8.4.1 Preventif tidak memadai - penilaian standar/prosedur/aturan tidak memadai
dengan kebutuhan pekerjaan/tugas
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
tidak memadai kebutuhan 8.7 AUS DAN SOBEK

8.1.11. Pengukuran kinerja dan evaluasi tidak 8.4.2 Preventif tidak memadai - pelumasan dan 8.7.1 Perencanaan penggunaan tidak memadai
memadai perbaikan 8.7.2 Perpanjangan pemakaian tidak benar
8.1.12. Umpan balik kinerja tidak memadai 8.4.3 Preventif tidak memadai - 8.7.3 Inspeksi dan /atau pemantauan tidak
atau tidak benar penyetelan/perangkaian memadai
8.4.4 Preventif tidak memadai - pembersihan dan 8.7.4 Pemuatan atau tingkat pemakaian tidak
8.2 REKAYASA TIDAK MEMADAI pelapisan ulang permukaan benar
8.2.1 Penilaian terhadap keterpaparan pada 8.4.5 Perbaikan tidak memadai - komunikasi 8.7.5 Pemeliharaan tidak memadai
kerugian tidak memadai kebutuhan 8.7.6 Penggunaan oleh orang yang tidak
8.2.2 Pertimbangan faktor manusia/ergonomik 8.4.6 Perbaikan tidak memadai - penjadwalan kompeten/terlatih
tidak memadai pekerjaan 8.7.7 Penggunaan untuk tujuan yang salah
8.2.3 Standar, spesifikasi dan/atau kriteria 8.4.7 Perbaikan tidak memadai - pemeriksaan
rancangan tidak memadai unit 8.8 PENYALAHGUNAAN ATAU PEMANFAATAN
8.2.4 Pemantauan konstruksi tidak memadai 8.4.8 Perbaikan tidak memadai - penggantian TIDAK BENAR
8.2.5 Penilaian kesiapan operasional tidak suku cadang 8.8.1 Dibiarkan/diterima/dimaafkan –
memadai disengaja
8.2.6 Pemantauan operasi awal tidak memadai 8.5 PERKAKAS DAN ALAT YANG TIDAK MEMADAI 8.8.2 Dibiarkan/diterima/dimaafkan – tidak
8.2.7 Evaluasi perubahan tidak memadai 8.5.1 Penilaian kebutuhan dan risiko tidak disengaja
memadai 8.8.3 Tidak dibiarkan/diterima/dimaafkan –
8.5.2 Pertimbangan faktor manusia/ergonomik disengaja
tidak memadai 8.8.4 Tidak dibiarkan/diterima/dimaafkan –
8.5.3 Standar atau spesifikasi tidak memadai tidak disengaja
8.5.4 Ketersediaan tidak memadai
8.5.5 Penyetelan/perbaikan/pemeliharaan tidak
memadai
8.5.6 Penyelamatan dan reklamasi tidak
memadai
8.5.7 Pelepasan dan penggantian item tidak
sesuai, tidak memadai
9. PENGONTROLAN MANAJEMEN (SISTEM, STANDAR, KEPATUHAN)
Untuk setiap penyebab dasar/akar penyebab, lihat sistem manajemen di bawah ini untuk membantu menentukan tindakan perbaikan Anda untuk
menghilangkan dan/atau meningkatkan
Pengontrolan Manajemen
9.1 PENGEMBANGAN KARYAWAN 9.5 INSPEKSI/AUDIT 9.9 REKAYASA/RANCANGAN
9.1.1 Kebutuhan pelatihan dianalisa secara 9.5.1 Proses inspeksi umum terencana 9.9.1 Peraturan/tata tertib dipatuhi
teratur 9.5.2 Proses pemeriksaan tempat kerja 9.9.2 Identifikasi bahaya/risiko dilakukan
9.1.2 Material pelatihan 9.5.3 Proses inspeksi alat 9.9.3 Tinjauan K3 terhadap proyek
dikembangkan/dirumuskan 9.5.4 Proses observasi pekerjaan/tugas 9.9.4 Analisis K3 dilaksanakan
9.1.3 Pelatihan diberikan ke karyawan baru 9.5.5 Keterlibatan Manajemen 9.9.5 Terdapat pengontrolan operasi/proses
9.1.4 Update pelatihan secara teratur 9.5.6 Keterlibatan karyawan kerja
9.1.5 Pelatihan penyegaran 9.5.7 Proses tindak lanjut tindakan perbaikan
9.1.6 Rekam pelatihan disimpan 9.5.8 Keefektifan diukur/dipantau 9.10 OPERASI & PEMELIHARAAN
9.1.7 Kualifikasi instruktur 9.5.9 Evaluasi terhadap praktek dan kondisi 9.10.1 Terdapat sistem pemeliharaan preventif
9.1.8 Evaluasi kompetensi dilaksanakan. 9.10.2 Proses/bagian kritikal
9.1.9 Keefektifan pelatihan diukur/dipantau 9.6 PERSIAPAN KEADAAN DARURAT diidentifikasi/ditinjau
9.6.1 Peran-peran administratif ditetapkan 9.10.3 Terdapat proses terhadap alat sebelum
9.2 AKUNTABILITAS KARYAWAN 9.6.2 Identifikasi potensi keadaan darurat digunakan
9.2.1 Sistem akuntabilitas ditetapkan/formal 9.6.3 Rencana darurat tertulis 9.10.4 Terdapat sistem urutan pekerjaan
9.2.2 Peran/Harapan untuk semua kelas 9.6.4 Informasi kontak darurat
pekerjaan 9.6.5 Tim darurat dilatih 9.11 KESEHATAN KERJA
9.2.3 Sistem pengukuran akuntabilitas 9.6.6 Alat darurat tersedia 9.11.1 Terdapat identifikasi/evaluasi/kontrol
9.2.4 Evaluasi akuntabilitas secara teratur 9.6.7 Koordinasi dengan badan-badan luar bahaya
dilakukan 9.6.8 Latihan keadaan darurat/evakuasi 9.11.2 Terdapat pemantauan kesehatan
9.2.5 Terdapat akuntabilitas untuk perilaku 9.6.9 Pelatihan keadaan darurat untuk karyawan industrial dan dilaksanakan
negatif/positif 9.11.3 Terdapat informasi dan pelatihan
9.7 KEBIJAKAN/PEDOMAN/JSA/SOP/SWI 9.11.4 Pengawasan medis dilakukan
9.3 MANAJEMEN RISIKO/PERUBAHAN 9.7.1 Dikembangkan untuk pekerjaan/tugas 9.11.5 Penyimpanan catatan/rekam terlacak dan
9.3.1 Risiko diidentifikasi 9.7.2 Tersedia untuk karyawan dipelihara
9.3.2 Risiko dianalisa dan diperingkat 9.7.3 Ditinjau sebagai bagian dari pelatihan
9.3.3 Pengontrolan risiko diidentifikasi pekerjaan 9.12 REKAYASA UNTUK MANUSIA
9.3.4 Rencana tindakan risiko 9.7.4 Ditinjau sebelum pekerjaan/tugas dimulai 9.12.1 Terdapat alat yang dirancang secara
9.3.5 Risiko dikurangi (ALARP) 9.7.5 Ditinjau/direvisi secara teratur ergonomis
9.3.6 Sistem pengukuran/pemantauan risiko 9.12.2 Tinjauan ergonomik dilaksanakan
9.3.7 Sistem identifikasi manajemen 9.8 MANAJEMEN KONTRAKTOR/MATERIAL 9.12.3 Pendidikan ergonomik disediakan
perubahan 9.8.1 Kebijakan/prosedur tertulis ditetapkan 9.12.4 Faktor-faktor kelelahan diidentifikasi
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
9.3.8 Proses identifikasi manajemen perubahan 9.8.2 Pengadaan barang dan jasa termasuk 9.12.5 Pelatihan kesadaran kelelahan disediakan
9.3.9 Proses komunikasi manajemen tinjauan keselamatan
perubahan 9.8.3 Tinjauan K3 terhadap pemilihan kontraktor 9.13 SUMBER DAYA MANUSIA
9.3.10 Keterlibatan karyawan dalam manajemen 9.8.4 Manajemen kontraktor di site 9.13.1 Persyaratan kemampuan kerja dievaluasi
risiko/perubahan 9.8.5 Tinjauan K3 terhadap jasa yang masuk dan ditetapkan
9.8.6 Pelatihan K3 untuk kontraktor 9.13.2 Tes pra-penempatan diberikan
9.4 KOMUNIKASI 9.8.7 Sistem/pelatihan untuk MSDS 9.13.3 Analisis keterampilan karyawan baru
9.4.1 Komunikasi untuk seluruh audiens dibuat
9.4.2 Komunikasi Puncak-Bawah-Atas 9.13.4 Orientasi/pelatihan umum dilaksanakan
9.4.3 Instruksi tugas 9.13.5 Pemeriksaan kualifikasi pra-kerja dibuat
9.4.4 Kontak pribadi 9.13.6 Terdapat sistem pembimbingan
9.4.5 Rapat karyawan kelompok
9.4.6 Diaudit untuk memastikan 9.14 LINGKUNGAN
keefektifan/ketepatan waktu 9.14.1 Terdapat pelaporan/pengontrolan
pelepasan tumpahan
Lamp. PBM SOP Investigasi No. 02
MATRIK ANALISA JENIS DAN TINGKAT ENERGI

TINGKAT ENERGI
JENIS ENERGI
DAPAT
KATAGORI DIABAIKAN
RENDAH SEDANG SUBSTANSIAL TINGGI
Pelepasan uap,
Puing-puing jatuh Puing-puing jatuh Ledakan, Kebakaran,
puing-puing jatuh
Potensial < 10 lbs.
10 - 25 lbs.
> 25 lbs Bangunan Roboh,
(4,535 gr) (11,339 gr) Keruntuhan
(4,535 – 11,339 gr)
Keterpaparan Keterpaparan
berkelanjutan tidak berkelanjutan tidak
Termal Matahari Sinar las Radiasi terencana pada terencana pada
temperatur temperatur
< 20 F atau >110 F < 0 F atau >125 F
Kontak bahan kimia Kontak bahan kimia Keterpaparan
Kontak bahan Kontak bahan kimia
Keterpapara dengan pH antara 3- dengan pH < 3 dan pada material
kimia dengan pH antara
5 atau 9-11, atau > 11, atau radioaktif,
n dengan bahan 5 - 9 atau
keterpaparan pada keterpaparan pada karsinogen,
Bahan Kimia kimia keterpaparan pada
PEL antara PEL antara atau PEL
tidak beracun PEL >200 ppm
100 - 200 ppm 10 - 100 ppm <10 ppm
Kontak listrik Kontak listrik antara Kontak listrik antara Kontak Listrik antara Kontak listrik
Listrik < 12 volt 12-110 volt 220-440 volt 440-660 volt > 680 volt
Jatuh dari ketinggian Jatuh dari ketinggian Jatuh dari ketinggian
Jatuh dari level yang
Gravitasi sama
(1-6 kaki) (antara 6-12 kaki) (> 12 kaki)
(0.3 – 1.8 m (1.8 – 3.7 m) (>3.7 m)
Penghasil debu, Hampir tabrakan
Kecepatan Tabrakan alat berat,
penempatan Melanggar tanggul, antara kendaraan
berlebihan, jarak Terguling, Kegagalan
Kinetik posisi/parkir
membuntuti yang
rute/akses jalan yang bergerak atau
Mekanis alat di atas
yang tidak benar tabrakan dengan
tidak memad kepala
tidak ben benda tidak bergerak
Fluida, udara & gas Fluida, udara & gas Fluida, udara & gas
Fluida, udara & gas
Hidraulik bertekanan antara bertekanan antara bertekanan antara
bertekanan > 100 psi
10 – 30 ps 30 - 60 psi 60 - 100 ps
Fluida, udara & Kekuatan mekanis Kekuatan mekanis
Kekuatan mekanis Kekuatan mekanis
gas yang ditangani oleh yang dihasilkan
Mekanik bertekanan < 10
yang ditangani oleh
kekuatan perkakas
yang melebihi
oleh alat proses
kekuatan tangan kekuatan manusian
psi listrik ringa besar
Keterpaparan Keterpaparan Keterpaparan Keterpaparan
berkelanjutan pada berkelanjutan pada berkelanjutan pada berkelanjutan pada >
Kebisingan < 80 dBA 85 - 90 dBA tanpa 90 - 100 dBA 100 - 110 dBA 110 dBA tanpa
pelindung tanpa pelindung tanpa pelindung pelindung
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
Fluida, udara & gas Fluida, udara & gas Fluida, udara & gas Fluida, udara & gas
Pneumatik bertekanan antara bertekanan antara bertekanan antar bertekanan
10 – 30 psi 30 - 60 psi 60 - 100 psi > 100 psi
Perilaku Pengetahuan Memiliki Melakukan tindakan Memiliki
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
pengetahuan, dilatih,
tidak selamat karena
menyadari bahaya
tidak dapat
pengetahuan, namun dan risiko, namun
mengidentifikasi
serampangan, dan masih melakukan
bahaya dan menilai
mengenai K3 membahayakan diri tindakan tidak aman,
risiko, serampangan
terbatas sendiri, dengan serampangan dan
dan membahayakan
potensi konsekuensi membahayakan diri
diri sendiri dengan
tidak fatal sendiri dengan
potensi konsekuensi
potensi fatalitas dan
fatalitas
bencana besar
Timika, …………………….
Mengetahui
WEMPI JITMAU
Pimpinan
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
No. SOP ……….

STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) Perbaikan Ke 00
ANALISIS KESELELAMATAN KERJA KERJA Mengganti N/A
(JSA)
No. SOP
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) Perbaikan Ke 00
INSPEKSI KESELAMATAN KESEHATAN KERJA (K3) Mengganti N/A
Klasifikasi Sangat Penting
PROSUDER INSPEKSI SARANA KERJA UMUM Pekerjaan Penting
Biasa
Disetujui dan Ditandatangani, oleh: Original Date
Direktur PT. Kiavanna Lestari Effective Date
Kesesuaian …….
SOP Ivestigasi.
Wempi Jitmau Hevri Hutagaol Ade Saputra
1. MAKSUD DAN TUJUAN

SOP ini dimaksudkan sebagai panduan umum manajemen penggunaan dan pengelolaan sarana kerja pada lingkup
operasional PT. ………….. baik di area kerja perusahaan (work shop) dan area kerja pertambangan. Sarana yang
dimaksud adalah fasilitas mulai dari fasilitas gedung berikut instalasinya, kendaraan, dan peralatan termasuk mesin-
mesin. Secara khusus penggunaan sarana berkaitan dengan fungsi operasional, keselamatan dan kesehatan mencakup
manusia dan lingkungan.
Untuk memastikan bahwa penggunaan sarana selalu berorientasi pada aspek keselamatan, kesehatan dan lingkungan
(SHE) maka perlu dilakukan kegiatan inspeksi baik secara terencana maupun tidak terencana. Kegiatan inspeksi ini untuk
mencegah terjadinya kerusakan sarana/alat dan kecelakaan kerja baik pada persiapan maupun pada pelaksanaan
pekerjaan di area perusahaan maupun area pertambangan. Selain itu, inspeksi ini juga dimaksudkan sebagai sarana
untuk mengoreksi atau memperbaiki mekanisme kerja dan peningkatan pengadaan sarana baik secara kuantitas maupun
kualitas pada aspek SHE dan lainnya.
2. LINGKUP
Penerapan SOP ini untuk seluruh pekerjaan termasuk bagian bagian kerja di bawah manajemen PT. Kiavanna Lestari ,
mencakup pekerjaan di area perusahaan dan area kerja dimana pekerjaan tersebut dilakukan.
3. ALAT PELINDUNG DIRI YANG DIPERLUKAN

Berikut adalah alat pelindung diri – APD (Personal Protective Equipment) yang harus dipersiapkan dan digunakan dalam
melaksanakan kerja inpeksi:
Helm Keselamatan Kerja Fluorescent Vest Masker/Respirator, as required

(Jacket) in workplace
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Kacamata Sepatu boot Ear plug/muff digunakan

Keselamatan/Side- (Safety Boots) dalam melaksanakan
Shielded. pekerjaan.
Alat Pelndung Diri (APD) harus memenuhi standart SNI atau standart internasional lainnya.
4. KETENTUAN UMUM DALAM MELAKSANAKAN INSPEKSI

4.1. Semua anggota tim inspeksi harus dalam keadaan sehat dan fit.
4.2. Pelaksana inspeksi harus memastikan tersedianya pedoman langkah pada setiap kegiatan inpseksi mulai
dari persiapan, pelaskanaan dan tindak lanjut setelah dilakukan inspeksi.
4.3. Pelaksana inpeksi memastikan kondisi keselamatan dan perlengkapan keselamatan siap digunakan setiap
saat dalam pelaksanaan.
5. MEKANISME DAN TATA LAKSANA INSPEKSI
No. Yang Perlu Dilakukan dan Langkah (Pokok-pokok) Penanggung Jawab
1 Persiapan
a. Bawalah dan pakailah APD yang sesuai untuk area yang akan anda
Inspector
inspeksi.
b. Periksalah APD, apakah ada rusak atau cacat sebelum inspeksi. Dan
Inspector
ganti jika APD tersebut rusak atau cacat.
c. Pastikan diri sehat dan fit sebelum melakukan inspeksi. Inspector
2 Saat Inspeksi Dengan Berjalan Kaki
a. Hati-hati saat melangkah, perhatikan permukaan yang akan kita lewati

apakah aman? Hindari permukaan yang berminyak, berlumpur dan Inspector
licin.
b. Pakailah rain coat jika dalam keadaan hujan. Inspector
c. Pakailah masker debu, jika kondisi sekitar berdebu. Inspector
d. Jangan berdiri di bibir jurang. Jaga jarak aman dengan jurang saat
Inspector
inspeksi.
e. Jika lokasi yang akan diinspeksi tidak aman dari (namun tidak terbatas)
Inspector
banjir dan potensi longsor, jangan masuk.
f. Tunggulah pihak-pihak yang berkompeten (namun tidak terbatas pada)

seperti ahli geologi sebelum masuk ke lokasi yang tidak aman untuk Inspector
mendapatkan rekomendasi.
3 Saat Inspeksi Di Area Perusahaan/Kantor/Bengkel dan Area Pertambangan
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
a. Gunakan APD yang sesuai dengan area yang akan anda masuki. Inspector
b. Komunikasikan kepada penanggung jawab pekerjaan (Kepala

bagian/unit, atau lainnya) jika anda akan melakukan inspeksi di Inspector
areanya.
c. Perhatikan bangunan di atas kepala anda dan permukaan lantai

Inspector
sebelum anda melangkah.
d. Perhatikan bahaya-bahaya khusus yang berhubungan dengan lokasi

pekerjaan/bengkel/proyek. Bahaya khusus ini akan berbeda antara Inspector
lokasi pekerjaan/bengkel/proyek satu dengan yang lainnya.
e. Jangan masuk jika ada tanda dilarang masuk atau ada barikade. Inspector
Inspector
f. Perhatikan sign-sign di lokasi shop/bengkel/proyek.
4 Saat Inspeksi Di Area Yang Sedang Dikonstruksi

Inspector
a. Gunakan APD yang sesuai dengan area yang sedang dikonstruksi.
Inspector
b. Komunikasikan kepada penanggung jawab area pekerjaan jika akan
melakukan inspeksi di areanya.
Inspector
c. Perhatikan sign-sign di lokasi konstruksi.
Inspector
d. Perhatikan kondisi sekitar, adakah material yang sedang diangkat,
adakah barikade, adakah orang sedang mengelas, adakah alat berat
yang sedang bekerja, adakah orang sedang menuang konkrete, dan
semua aktivitas kerja sewaktu kita masuk ke area konstruksi.
Inspector
e. Hati-hati saat melangkah, perhatikan permukaan yang berlumpur
apakah lumpur tebal, perhatikan material-material yang berserakan,
perhatikan kabel-kabel listrik, dan hal lainnya, jangan sampai kita
lengah dan celaka.
5 Saat Inspeksi Didalam Gedung/Perkantoran
a. Komunikasikan kepada penanggung jawab jika akan melakukan

Inspector
inspeksi di areanya.
b. Pakailah APD yang sesuai, jika diperlukan. Inspector
c. Hati-hati saat naik dan turun tangga, gunakan susunan tangga. Inspector
d. Perhatikan level permukaan di lantai dan di atas kepala, jangan sampai

Inspector
kaki tersandung atau kepala anda terbentur.
6 Pelaporan Hasil Inspeksi
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
a. Pastikan informasi yang diperoleh tersusun secara rapi dan imformatif:

Inspector
data/foto/rekaman/dll.
b. Diskusikan data/informasi hasil inpeksi dengan tim, termasuk

Inspector
menyiapkan rencana tindak lanjut.
c. Buatlah laporan lengkap (dokumen inspeksi) secara tertulis dan

disampaikan kepada manajemen PT. KIAVANNA LESTARI dana tau
Inspector
pihak terkait lain, berikut lampiran pendukungnya, seperti: foto, data,
dan rencana tindak lanjut.
6. PENUTUP
Demikian, Standart Operational Procedure (SOP) SHE ini dibuat untuk dilakukan sebagaimana keperluannya.
Timika, 22 September 2021
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
 MATERI ORIENTASI TENTANG INSPEKSI
Pengertian Inspeksi:
Pengamatan/pemantauan terhadap praktek K3
Tujuan Inspeksi:
 Mengidentifikasi problem-problem yang mungkin terjadi
 Mengidentifikasi kekurangan-kekurangan pada peralatan
 Mengidentifikasi tindakan tidak aman pekerja
 Mengidentifikasi dampak dari perubahan/ pergantian suatu proses /
material
 Mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam suatu perbaikan
 Menunjukkan komitmen manajemen
KEUNTUNGAN INSPEKSI
 MENCEGAH INSIDEN ATAUPUN KECELAKAAN

 KOMITMEN PERUSAHAAN
 PEMBETULAN SEGERA
 KONTAK LANGSUNG DENGAN PEKERJA
 MENETAPKAN ALAT – ALAT KESELAMATAN YANG SESUAI
 MENINGKATKAN KESADARAN K3L
 MEREALISASIKAN PROGRAM K3L/ PEMENUHAN PERATURAN
PERUNDANGAN
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
NO DOKUMEN :
MULAI BERLAKU :
REVISI :
TANGGAL REVISI :
STANDART OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)

PENGAWAS KE KARYAWAN BARU
1. LATAR BELAKANG 1.1. Pengawasan

1.2. Pengendalian,pemantauan dan penilaian
2.1. Melaksanakan koordinasi kegiatan

2. TUJUAN
2.2. Mewujudkan k3 berjalan dengan baik
2.3. Menjamin pelaksanaan kerja terencana
3. RUANG LINGKUP TANGGUNG JAWAB 3.1. Tugas dan tanggung jawab pengawas
4. UNIT KERJA TERLIBAT 4.1. Kebersihan area kerja

4.2. Keselamatan dan kesehatan karyawan
5. TANGGUNG JAWAB
5.1. Supervisor to user area
5.2 Supervisor to office
6. PROSEDUR PELAKSANAAN
6.1. Mengawasi dan membina karyawan baru
6.2. Mengendalikan dan memantau serta memberi penilaian karyawan baru
guna terciptanya karyawan profesional dan kompeten di bidangnya
DIBUAT DIPERIKSA DISETUJUI
KATARINA A. MAIT ADE SAPUTRA WEMPI JITMAU
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
 PERSONIL K3
Struktur Keanggotaan Komite Keselamatan
NO NAMA JABATAN KEAHLIAN KETERANGAN

Wempi Jitmau Ketua Proses keselamatan dan Direktur Utama
Manajemen resiko keselamatan
kerja
Ade Saputra Manager Safety Ahli K3 Umum Corporate Safety,Health &

Environmental Division
Hevri Hutagaol Safety Officer Proses Keselamatan dan Direktur yang membawahi
Manajemen resiko operasional bidang teknik
Yemima Ronting SHE-Rep Proses Keselamatan dan Anggota

Manajemen resiko operasional
Mensianus Moa Chemical coord Teknik Inspeksi Anggota

Elimas Kambu First Aider
Yosias Jitmau Fire Investigasi kecelakaan kerja Anggota
Struktur dan komposisi keanggotaan Komite Keselamatan & kesehatan kerja pada tahun 2021
adalah sebagai berikut:
Masa Jabatan Komite Keselamatan
Keanggotaan dan masa jabatan Komite Keselamatan melekat pada jabatan, sehingga tidak terdapat batasan
waktu keanggotaan di Komite.
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
LAPORAN INVESTIGASI INSIDEN K3LLP INTERNAL
INFORMASI UMUM
PERUSAHAAN/MITRA: BAGIAN/UNIT: KRU: SHIFT
PT. FI …………….. KERJA:
Harian
LOKASI INSIDEN: BAGIAN/UNIT TGL. WAKTU
Lab Enviromental KONTRAKTOR MITRA INSIDEN (format 24
jam)
17-9-
2021 08.40 wit
KETERANGAN INSIDEN:
Insiden pecahnya kaca kantor di area lap enviromental pada jam 09.00 s/d 09.30 wit, pada saat kru PT. KL
telah selesai melakukan pekerjaan pemotongan rumput
Saat melakukan pekerjaan pemotongan rumput, kru PT KL
- Sudah menggunakan APD
- Menggunakan peralatan dan mengikuti SOP yang berlaku (menggunakan rekayasa sign)
- Lokasi kaca jauh dari area pembabatan
Sehingga insiden ini kemungkinan bukan dikarena kegiatan pemotongan rumput yang dilakukan oleh kru
PT. KL
ORANG (JENIS CEDERA/GANGGUAN KESEHATAN/KETERLIBATAN)

Jenis
N
Keterliba
o Tangg
Jabata tan Tanggal Supervisor Langsung
Nama . Organisasi al
n (Cedera, Bergabung Pekerjaan
I Lahir
Terlibat,
D
Saksi)
Yosian Karya Area - Nama No. Org
Jitmau wan Enviro ID anis
asi
Walter PT.
nus KL
Ranno
Bagia
Terja
n Melakukan
di
Tubuh Sifat Mekanism Pekerjaan Biaya Tidak
Saat Biaya Langsung
yang Cedera e Cedera Tidak Langsung
Lemb
Ceder Rutin?
ur?
a
Mengangk
Tanga
at/
n/ Estim
Dislokasi Menarik/ Rutin Tidak Estimasi Aktual Aktual
Lenga asi
Mendoron
n Atas
g
PROPERTI (KERUSAKAN PROPERTI/INSIDEN ALAT/KEBAKARAN)

Jenis &
No. Seri No. Biaya Tidak
Organisasi Keterangan Kerusakan Biaya Langsung
Properti/ Langsung
Alat
Estim
Estimasi Aktual Aktual
asi
Kaca PT. FI Kaca Depan Lab 5.000.000 -
(Envirome Enviromental – Pecah
ntal)
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Tan
Pemilik Memiliki ggal Tangg
Hasil Tes Supervisor Langsung
Properti/Operat Organisasi Lisensi Ber al
Alkohol Pekerjaan
or Alat yang Sah? gab Lahir
ung
Yosias PT. KL 0 Ya Org
No.
Jitmau Nama anis
ID
asi
LINGKUNGAN (TUMPAHAN)
Sumber Tangkipenyimpanan Area pengisian Jenis Tumpahan: Bahan Kimia Biaya Biaya Tidak
Tumpahan Jalur pipa Lain-lain: Produk Petroleum Berbahaya Langsung Langsung
Alat Bergerak Lain-lain Lain-lain Estimasi Aktual Estimasi Aktual
Penyebab Kesalahan Manusia Fasilitas yg dihantam Jenis Tumpahan: Jml.Tumpahan:
Tumpahan Kegagalan Alat Kesengajaan Terjadi Scr Alami (liter)
Lain-lain
/Tdk diket
ANALISIS INSIDEN
POTENSI KONSEKUENSI KEJADIAN PROBABILITAS/FREKUENSI (Kemungkinan Terulang)
Evaluasi Potensi
Kerugian/Risiko
Besar Signifikan Sedang Kecil Hampir Pasti Berkemungkinan Besar Mungkin Tidak Mungkin
Sumber-Sumber Energi Sumber-Sumber Energi: ……… Tingkat Energi: …….
Media yang Terlibat Kode: Alat Potong Rumput

Komunikasi Pemeliharaan Kecepatan/Terburu-buru Kegagalan Alat Kondisi Medis
Faktor Pendukung
Pelatihan Kelelahan Kondisi Jalan Jarak Pandang Kebersihan&Kerapihan
Potensi
Rambu-rambu Cuaca Lain-lain (jelaskan):Tidak Fokus
PENYEBAB LANGSUNG: TINDAKAN/KONDISI tidak aman PENYEBAB DASAR: Tunjukkan Faktor-Faktor (FAKTOR PRIBADI PENGONTROLAN MANAJEMEN: Untuk setiap
apa yang dapat atau menyebabkan insiden (tulis nomor terkait dan & PEKERJAAN) yang mengarahkan ke penyebab langsung (tulis nomor penyebab dasar/akar penyebab yang teridentifikasi, lihat
ANALISIS AKAR PENYEBAB
jelaskan) terkait dan jelaskan) sistem manajemen di bawah ini untuk membantu
menentukan tindakan perbaikan untuk menghilangkan dan
atau meningkatkan Pengontrolan Manajemen (tulis nomor
yang terkait dan jelaskan)
No. Penyebab Keterangan Rinci No. Penyebab Keterangan Rinci No. Penyebab Keterangan Rinci
1 Kaca Pecah tiba-tiba 1 Faktor kondisi usia gedung 25 1 Ditinjau sebelum
tahun tugas/pekerjaan dimulai
2 Proses inspeksi alat
Jawab pertanyaan berikut mengenai HIRADC untuk tugas yang

terkait Jawab Catatan
HIRADC
dalam insiden ini.

Apakah tugas ini terdaftar dalam daftar tugas HIRADC? Ya Tidak 1. Jika YA, buat rencana tindakan untuk meninjau HIRADC
yang ada saat ini
2. Jika TIDAK, buat rencana tindakan untuk
menambahkan tugas ke HIRADC yang ada saat ini.
REKOMENDASI & TINDAK LANJUT
TIDAKAN PERBAIKAN (untuk menghilangkan penyebab) & PENCEGAHAN (untuk

KAPAN
menghilangkan potensi penyebab): (Apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengontrol AKAR Penanggung Jawab (PIC)
(Tanggal Selesai)
PENYEBAB (sebagaimana disebutkan di atas) dan membenarkan tindakan yang dilakukan)
No. Penyebab
Rekomendasi Tindakan (Jelaskan, dalam prinsip-prinsip S.M.A.R.T.) Nama No. ID
Terkait
1 Inspeksi tidak terencana ditingkatkan frekuensinya Ade Saputra 17-9-2021
2 Diikutkan dalam pelatihan Walternus Reno 17-9-2021
3 Perlu dilakukan medical chek up secara rutin (6) bulan Hevri Hutagaul 17-9-2021
Yosias Jitmau 17-9-2021
4 Brefing dan rapat evaluasi antar unit kerja 2 kali dalam sebulan
Safety Manager Pengawas Lapangan Safety Officer
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Ade Saputra Walternus Rano Hevri Hutagaul
Direktur Komentar:
 Tindak lanjuti, lengkapi dan evaluasi semua jenis pekerjaan, perlatan/material sebelum
digunaan atau dioperisikan.
 Pastikan semua sudah dijalankan sesuai SOP dan manual yang ada.
PENINJAU
 Maintenance kondisi gedung kantor Lab Enviro mengingat usia gedung yang sudah 25 th
Wempi Jitmau  Pengadaan perlengkapan kerja berupa rekayasa sign
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
MATERIAL SAFETY DATA SHEET

(LEMBAR KESELAMATAN BAHAN)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO ............................ 00 1/2

PT.Kiavanna Lestari
Ditetapkan :
Direktur
SPO Tanggal Terbit
1 Juli 2020
Wempi JItmau
PENGERTIAN Merupakan suatu berkas data yang mengandung informasi

mengenai sifat-sifat suatu bahan. Lembar data ini bertujuan
memberikan informasi kepada para pekerja dan personel gawat
darurat mengenai informasi penanganan suatu bahan dengan
aman
TUJUAN 1. informasi acuan bagi para karyawan yang menangani

langsung dan mengelola bahan kimia berbahaya dalam kerja
2. Diharapkan mempunyai naluri untuk mencegah dan
menghindari serta mampu menanggulangi kecelakaan kimia
yang mungkin terjadi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur tahun 2020 tentang Standar Kesehatan
dan Keselamatan PT.Kiavanna Lestari pasal 26 Peraturan
Perusahaan
PROSEDUR A. Produsen
Pihak produsen menyediakan MSDS setiap bahan
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
berbahaya dan beracun (B3)
B. Bila pihak produsen tidak menyediakan Bagian Kesehatan

dan Keselamatan Kerja membuat MSDS B3 mencakup
antara lain :
1. Identitas bahan dan perusahaan
MATERIAL SAFETY DATA SHEET

(LEMBAR KESELAMATAN BAHAN)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PT.Kiavanna Lestari SPO 10/16/KL/K3L 00 2/2
PROSEDUR 2. Komposisi bahan

3. Identifikasi bahaya
4. Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan
5. Tindakan penanggulangan kebakaran
6. Tindakan bila terjadi tumpahan dan kebocoran
Penyimpanan dan penanganan bahan
7. Pengendalian pemajanan dan alat pelindung diri
8. Sifat-sifat fisika dan kimia
9. Reaktifitas dan stabilitas
10. Informasi toksikologi
11. Informasi ekologi
12. Pembuangan limbah
13. Pengangkutan
14. Peraturan perundang-undangan
15. Informasi lain yang diperlukan
PENGELOLAAN SAMPAH
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
DOMESTIK
Log Book Sampah Domestik (Sumber)
Hari/Tanggal : ________________________________
Lokasi Sumber : ________________________________
Nama Penanggung Jawab : ________________________________
No. Jenis Sampah Volume/Berat Paraf
1. Organik
2. Anorganik (guna ulang) (penangung jawab)
3. Anorganik (daur ulang)
4. Residu (petugas)
Log Book Sampah Domestik (TPS 3R)
Volume/Berat
No. Jenis Sampah Sumber Sumber Sumber Sumber

……… Total
1 2 3 4
1. Organik
2. Anorganik (guna
ulang)
3. Anorganik (daur
ulang)
4. Residu
Log Book Pengolahan Sampah Domestik (TPS 3R)
Volume/Berat
No. Jenis Sampah
Terolah Terjual Terangkut
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
1. Organik
2. Anorganik (guna ulang)
3. Anorganik (daur ulang)
4. Residu
Keterangan :
 Terolah menjadi kompos

 Terjual ke pihak………..
 Terangkut ke TPA bekerjasama dengan………..
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Komposisi Sampah Bulan………..
Prosentase
No Komposisi Berat (B)
(%)
1. Sisa makanan
2. Daun dan ranting
3. Kayu
4. Kertas
5. Karton dan Kardus
6. Kaleng
7. Almunium
8. Logam
9. Kaca
10. Tekstil
11. Plastik
12. Karet
13. Residu/lain-lain
Total (BBS) 100
Keterangan :
Penentuan komposisi sampah berdasarkan SNI 19-3964-1994 :

% komposisi sampah = B /BBS x 100%
dimana: B = berat komponen sampah (kg)
BBS = berat total sampah yang diukur (kg)
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
 SOP Medical Chek Up Karyawan PT.Kiavanna Lestari
Tujuan
1. Terselenggaranya Medical Check Up sesuai dengan pekerjaan dan sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan
2. Terkumpulnya data dasar kesehatan karyawan
3. Terpenuhinya peraturan perundangan yang berlaku
Ruang lingkup
Pemeriksaan Kesehatan berkala,Pemeriksaan Pra kerja,Pemeriksaan Khusus

(mutasi),Pemeriksaan Purna Karya,Pengumpulan data karyawan, hasil pemeriksaan
lingkungan, pemilihan provider, penentuan item pemeriksaan, laporan individu dan executive
summary.
Tanggung Jawab
1. Departemen HRD
2. Dokter Perusahaan
3. Depertemen HSE
Rujukan
Istilah
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
: Per1. NO.02/Men/1980 Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam

penyelenggaraan keselamatan kerja
1.
2. No. : Per.03/Men/1982 Pelayanan kesehatan kerja
N
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. Kepts. 333/men/1989 dan
o
Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 22 tahun 1993
.
4. Klausul OHSAS tentang Monitoring
1. Provider
Penyedia jasa laboratorium atau fasilitas lain untuk Pemeriksaan Kesehatan Berkala
2. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Evaluasi kesehatan berkala karyawan berdasarkan kurun waktu tertentu yang
telah dilakukan atau berdasarkan pertimbangan resiko pekerjaan
3. Pemeriksaan Kesehatan Pra Kerja
Evaluasi kesehatan pada karyawan baru sesuai dengan
persyaratan pekerjaan,lingkungan tempat kerja dan
kesehatannya.
4. Pemeriksaan Kesehatan Khusus (mutasi)
Evaluasi kesehatan pada karyawan jika pindah departemen atau bagian dari
pekerjaan tertentu ke bagian lain yang berbeda persyaratan
pekerjaan,lingkungan tempat kerja dan kesehatan.
5. Pemeriksaan Purna karya

Evaluasi kesehatan pada karyawan jika berhenti/pensiun atau PHK untuk
memastikan kondidi kesehatan terakhir saat keluar dari pekerjaan
diperusahaan.
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Urutan Aktifitas Pemeriksaan Kesehatan Berkala
1. Menentuan Jadwal MCU sesuai jadwal MCU yang telah ditentukan oleh kebijakan perusahaan
melalui Rapat HSE dan HR dengan penanggung jawab HR manager dan di validasi dengan Notulen
dan daftar yang hadir telah di tandatangani
2. Menentukan Jenis pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya sesuai

dengan bahaya potensial tiap departemen telah di identifikasi (heatlh risk assesment),umur
dan jenis kelamin rincian ada dalam lampiran) dengan cara analisa data oleh dokter
perusahaan dan hasil analisa berbentuk laporan.
3. Menentukan jumlah populasi yang akan diperiksa sesuai dengan bahaya potensial dan jenis
pemeriksaan dari data karyawan per departemen dan line telah dengan cara analisa data
hasil analisa berbentuk laporan.
4. Penyampaian penawaran MCU kepada provider dengan surat penawaran email atau fax oleh
Departemen HR dan provider menjawab dalam bentuk proposal.Melalui rapat HR serta dokter
perusahaan penyeleksian provider dilakukan dengan cara dan syarat semua provider telah
menyerahkan proposal sampai batas waktu yang telah ditentukan dengan kriteria sebagai
berikut (lampiran):
1.1. Keanggupan pelaksanaan on site
1.2. Menyerahkan bukti kalibrasi alat
1.3. Menyerahkan bukti perijinan,sertifikat dan kompetensi petugas
1.4. Penyerahan laporan maksimal 8 hari
1.5. Bentuk laporan dalam soft copy dan hard copy dengan format yang telah ditentukan
1.6. Laporan individu dalam bentuk map tertutup
1.7. laporan populasi dengan grafik dan keterangan 2 minggu setelah seluruh pemeriksaan selesai.
1.8. provider punya prosedur pengelolaan limbah
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Validasi provider jika seluruh persyaratan dipenuhi
5. Menentukan provider lolos seleksi yang memenuhi semua kriteria dengan harga bersaing
melalui rapat HR serta dokter perusahaan dan notulen telah ditandatangani.
6. Menetapkan waktu,teknis pelaksanaan lapangan dengan provider jika data jumlah

karyawan perdepartemen telah di tetapkan melalui rapat HR dan dokter perusahaan dan
notulen telah ditandatangani.
7. Sosialisasi dan pengaturan alur periksa perdepartemen melalui rapat HR dan dokter perusahaan
dan notulen telah ditandatangani.
8. Melaksanaan MCU dengan pemantauan HR dan dokter perusahaan dengan membuat daftar hadir
Pelaksana MCU dan Karyawan.
9. Menerima laporan dari provider ,data hasil MCU berbentuk laporan telah sesuai dengan
format yang ditentukan dan tepat waktu seperti yang telah disepakati dengan mencakup :
9.1. Waktu pemeriksaan
9.2. NIK
9.3. Nama
9.4. Jenis pemeriksaan
9.5. Hasil pemeriksaan
9.6. Keterangan normal atau tidak
Dalam bentuk hard copy dan softcopy (Excel)
10. Menyusun laporan medis hasil MCU jika seluruh data hasil MCU dari provider telah diterima
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
dengan cara analisa dan pembuatan laporan komputer oleh dokter perusahaan.
11. Summary report di buat 2 minggu kemudian setelah selesai secara keseluruhan sebagai
laporan populasi
12. Menerima Laporan Individu sesuai dengan format yang ditentukan dan dialamatkan kepada
Dokter
Perusahaan dengan Kesimpulan Status Kesehatan sebagai berikut :
12.1. Status Kesehatan Baik

12.2. Status Kesehatan cukup dengan kelainan yang dapat di pulihkan/tidak menganggu
12.3. Status Kesehatan terbatas untuk pekerjaan tertentu
12.4. Status Kesehatan Kurang baik dan tidak aman untuk semua pekerjaan
Seluruh hasil diserahkan dengan tanda terima di departemen HR.
13. Membagikan Laporan Individu kepada karyawan menyimpan copy nya di Poliklinik dengan syarat
semua berkas telah di terima lengkap jika tidak lengkap atau kurang/salah pemeriksaan maka
harus dikembalikan ke provider untuk di perbaiki atau periksa ulang. Semua laporan telah ditanda
tangani dokter pemeriksa
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
A. TUJUAN
Prosedur ini dirancang untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang berkelanjutan pada kinerja K3 di tempat kerja dengan memfasilitasi perusahaan
dan kontraktor dalam pengaturan program K3 yang efektif pada kontrak.
Prosedur ini harus melindungi karyawan-karyawan perusahaan maupun karyawan-karyawan kontraktor dari cidera dan penyakit ditempat kerja,
begitupun juga dari kerugian yang berhubungan dengan kecelakaan serta menjaga hubungan kontraktor yang independen
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup ini diutamakan bagi semua operasi perusahaan, fasilitas, hak milik atau daerah lain yang ditentukan dibawah tanggung jawab
perusahaan. Prosedur ini tidak perlu dipatuhi di daerah tanggung jawab kontraktor maupun di daerah tanggung jawab lain yang bukan milik
perusahaan. Akan tetapi perusahaan akan mendorong kontraktor untuk mengikuti dan melaksanakan prosedur ini dikalangan mereka sendiri jika
mereka tidak mempunya prosedur serupa
C. REFERENSI
D. DEFINISI
E. TANGGUNG JAWAB F.
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
PROSEDUR PENGOLAHAN ASPEK
1. Tahap Kualifikasi
1.1 Penilaian Resiko
Tujuan langkah ini adalah untuk menjelaskan tentang pekerjaan yang akan dilakukan resiko-resiko K3 yang terkait dengan pekerjaan
1.2 Prose Penilaian Resiko
Perushaan bertanggung jawab untuk melakukan penilaian awal dari resiko-resiko K3 yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Hal
ini akan membantu kontraktor dan perusahaan dalam mengembangkan program-program dan cara kerja yang aman untuk melindungi
semua pekerja. Fokus penilaian harus berupa penilaian terhadap bahaya yang tidak bisa dipisahkan dalam melakukan pekerjaan. End-user
bertanggung jawab melakukan penilaian resiko
Peniliaian resiko harus menyertakan pertimbangan-pertimbangan berikut ini :
a. Jenis Pekerjaan
b. Pekerjaan yang dilakukan secara bersamaan oleh kontraktor yang berbeda c. Lokasi pekerjaan
d. Lamanya pekerjaan
e. Material/peralatan yang digunakan f. Konsekuensi insiden yang potensial
g. Potensi paparan (exposure) terhadap bahaya ditempat kerja h. Pengalaman kontraktor
i. Potensi paparan terhadap bahaya untuk semua personil
2. Pra Kualifikasi
Pra kualifikasi adalah langkah paling penting dalam SMK3L kontraktor untuk menyaring kontraktor yang berpotensi untuk menetapkan bahwa
mereka mempunyai pengalaman dan kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan yang dimaksud dengan aman, dengan cara
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
yang mengindahkan lingkungan dan mempunyai kesadaran terhadap dampak sosial terhadap masyarakat setempat. Semua kontraktor yang
ikut pra kualifikasi harus mampu sepenuhnya dalam mengelola semua aspek K3 dari pekerjaan. Langkah ini mempunyai kepentingan untuk
mengukur kinerja kontraktor dimasa lalu.
2.1 Proses pra kualifikasi
Semua kontraktor harus mengikuti pra-kualifikasi. Hanya kontraktor yang lulus pra kualifikasi SMK3L Kontraktor yang akan dimasukkan ke
dalam daftar peserta lelang untuk proses-proses pelelangan selanjutnya. Pada umumnya, proses pra kualifikasi dimaksudkan untuk
memberikan informasi dasar mengenai kompetensi kontraktor dimasa lampau, seperti :
a. Komitmen dan kepemimpinan Kontraktor dalam hal K3
b. Komunikasi K3, pelatihan dan sertifikasi, manajemen kontraktor dan standar kinerja
c. Perencanaan dan prosedur
d. Pemantauan atas pelaksanaan dan kinerja e. Prosedur audit, inspeksi dan peninjauan
f. Nilai pra kualifikasi terdahulu dalam hal aspek K3
Bila kontraktor telah lulus dalam proses pra kualifikasi awal, selanjutnya inspeksi terhdap fasilitas kontraktor dan audit pada kepatuhan
kontraktor terhadap dokumen pra kualifikasi mungkin dilakukan. Kebijakan dalam audit K3 disediakan terpisah dari bagian K3.
Kontraktor yang tidak lulus dalam proses pra kualifikasi akan diberikan umpan balik untuk memberitahukan mereka mengenai alasan kenapa
mereka tidak memenuhi syarat dan memberitahu mereka mengenai tindakan koreksi terhadap kekurangan yang ditemukan. Feedback
kepada kontraktor akan diberikan oleh tim evaluasi. Kontraktor tersebut bisa diberi kesempatan untuk pekerjaan-pekerjaan dimasa datang
hanya bila mereka telah membuktikan perbaikan-perbaikan yang disarankan
2.2 Seleksi
Tujuan dari tahap seleksi ini adalah untuk menilai apakah Rencana K3 dan kriteria evaluasi lelang telah dipenuhi dan untuk memilih
pemenang lelang, bila perlu melalui rapat-rapat klarifikasi.
2.3 Penyiapkan Dokumen Kontrak
Dalam mempersiapkan dokumen kontrak, ada beberapa pertimbangan yang perlu diambil :
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
a. Kontraktor mempunyai tanggung jawab sendiri terhadap rencana K3nya, dokumen-dokumen harus menjelaskan ketentuan yang
jelas bagi perusahaan untuk melaksanakan audit K3 terhadap kontraktor untuk kepatuhannya
b. Dokumen-dokumen harus menyertakan ketentuan bagi perusahaan untuk menunda pekerjaan jika Kontraktor tidak memenuhi
kriteria K3 yang dijelaskan didalam rencana kontrak. Khusus pada saat mobilisasi, Perusahaan dapat menahan izin memulai
pekerjaan dan menunda pembayaran hingga semua audit
awal perusahaan sudah mencapai tingkat memuaskan. Namun demikian, sebelum
menunda suatu pekerjaan, perusahaan harus berhubungan dengan Kontraktor untuk memberi mereka kesempatan guna
memperbaiki ketidak-patuhannya.
c. Perusahaan harus memastikan bahwa tahap mobilisasi dan demobilisasi tercantun didalam Rencana K3. Pentingnya
persyaratan-persyaratan SMK3
Kontraktor harus dikomunikasikan kepada semua peserta lelang selama waktu berlangsungnya rapat-rapat klarifikasi pre-bid
2.4 Pre-Bid dan Kunjungan Lapangan
Klarifikasi lelang diperlukan untuk memastikan adanya pengertian peserta lelang yang jelas mengenai persyaratan-persyaratan lelang,
tempat kerja, dan aturan-aturan serta persyaratan-persyaratan yang dikenakan. Persyaratan-persyaratan lelang harus menyertakan
aspek-aspek K3. Rapat-rapat pre-bid dan kunjungan lapangan ditetapkan sebagai suatu yang mutlak untuk diikuti oleh peserta lelang.
Ketidak hadiran dalam rapat-rapat pre-bid dan kunjungan lapangan akan mengakibatkan peserta lela ng di diskualifikasi.
2.5 Evaluasi Lelang, Peninjauan Lokasi dan Audit
Selama masa evaluasi lelang, End User, Wakil dari departemen K3 dan Kontraktor harus menyelenggarakan pertemuan-pertemuan untuk
berkonsentrasi dalam membahas program K3 yang dibuat oleh Kontraktor dan menilai seberapa efektif Kontraktor telam memberikan
jaminan bahwa semua bahaya sudah dikenali. Apa yang telah di evaluasi selama proses Pra Kualifikasi bisa saja di evaluasi ulang dan
dibandingkan satu sama lain dengan semua peserta lelang, kalau-kalau terdapat inkonsistensi dengan dokumen Pra kualifikasi peserta
lelang. Rapat-rapat klarifikasi antara perusahaan dan Kontraktor juga harus dilakukan untuk mengklarifikasi dan menilai selanjutnya
kecocokan antara rencana-rencana K3 Kontraktor dan bagaimana rencana tersebut berinteraksi dengan program K3 perusahaan. Setelah
masalah-masalah K3 di evaluasi dan diberikan nilai, selanjutnya hal ini akan dimasukkan ke dalam evaluasi teknis secara keseluruhan.
Penilaian ini harus di dokumentasikan sebab merupakan kondisi yang sangat penting untuk memenangkan kontrak. Inspeksi lapangan
mungkin dilakukan untuk memastikan kepatuhan terhadap apa yang telah di ajukan peserta lelang. Wakil-wakil K3 akan membantu
dengan menyediakan jaminan K3 dan memberikan rekomendasi yang diperlukan.
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
3. TAHAP PELAKSANAAN DI LAPANGAN Aktivitas Awal Pekerjaan (Pre Job Activities)

Tujuan aktivitas awal pekerjaan adalah untuk memastikan bahwa aspek-aspek yang relevan dengan penilaian resiko kontrak dan semua aspek
K3 lainnya dari kontrak dikomunkasikan dan dimengerti oleh semua pihak sebelum pelaksanaan kontrak.
Langkah-langkah Aktivitas Awal Pekerjaan terdiri dari dua langkah : Aktivitas Pre-mobilisasi dan Aktivitas Mobilisasi.
3.1 Pra Mobilisasi
Selama masa pra-mobilisasi, semua aspek yang relevan dengan penilaian resiko kontrak dan semua aspek K3 lainnya dari kontrak dikomunikasikan dan
dipahami oleh semua pihak sebelum pelaksanaan kontrak. Termasuk di dalam kegiatan ini adalah kick-off meetings, inspeksi, audit, orientasi
lapangan, dan briefing K3. Topik yang dibahas selama aktivitas ini adalah : diskusi rencana kerja, peninjauan semua bahaya yang potensial dan
masalah-masalah K3, pemeriksaan kesiapan dari semua peralatanyang diperlukan, alat-alat dan PPE, pembuatan prosedur darurat. Wakil-wakil
dari departemen yang mengajukan kontrak melakukan inspeksi dan bila perlu, dengan bantuan Wakil K3 yang ditunjuk.
a. Kick-off Meeting
Kick-off meeting harus dilakukan segera setelah kontrak dimenangkan, sebelum pekerjaan dimulai. Kick-off meeting dilakukan
untuk memberi kesempatan kepada Kontraktor untuk mengenali lokasi kerja perusahaan, fasiliitas, orang- orangnya, dan
informasi kerja lainnya. Kick-off meeting dipimpin oleh masing- masing Line Manager dan orang-orang dibawahnya yang
bertanggung jawab terhadap pekerjaan. Dari pihak Kontraktor, personil kunci Kontraktor harus menghadiri kick-off meeting ini. Jika
Kontraktor melakukan kegiatan di daerah kerja perusahaan, kick-off meeting bisa dilakukan di tempat, baik di kantor
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
perusahaan maupun di kantor proyek Kontraktor. Atau, mungkin juga perlu di adakan kick-off meeting awal di kantor pusat
Kontraktor. Line Manager akan menentukan lokasi kick-off meeting ini.
Topik yang dibahas dalam kick-off meeting setidak-tidaknya terdiri dari :
▪ Peninjauan bahaya besar yang mungkin terjadi

▪ Konfirmasi rencana K3 yang harus dilakukan termasuk konfirmasi bahwa peranan dan tanggung jawab telah dijelaskan dengan
baik dan dimengerti
▪ Distribusi dan penjelasan mengenai program K3 perusahaan, aturan- aturan dasar K3, dan prosedur kerja semua aturan
yang berlaku
▪ Konfirmasi mengenai tersedianya prosedur darurat Kontraktor
▪ Briefing bagi Kontraktor mengenai persyaratan-persayaratan K3
▪ Pelaporan kecelakaan/insiden dan prosedur penyelidikan
▪ Mengenali aspek-aspek lingkungan
▪ Mengenali dampak sosial terhadap masyarakat setempat
Rapat-rapat ini juga harus digunakan sebagai kesempatan untuk memberik klarifikasi atau mengangkat masalah K3 yang
mungkin belum tercakup dalam dokumen kontrak.
b. Orientasi Lapangan K3
Orientasi lapangan dilakukan untuk membuat Kontraktor kenal dengan lingkungan kerja, fasilitas, dan daerah evakuasi
kebakaran, keselamatan dan keadaan darurat. Semua bahaya yang potensial dan masalah-masalah K3 lainnya ditemukan selama
kick-off meeting harus dikomunikasian dengan baik selama orientasi ini.
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
c. Pelatihan K3
Kontraktor bertanggung jawab untuk melatih dan memberi briefing karyawan- karyawannya sendiri mengenai semua bahaya yang potensial dan
masalah K3 yang berhubungan dengan pekerjaan. Seorang petugas keselamatan harus mempunyai pengetahuan minimum K3 dan tentang hal-hal yang
mutlak dalam keselamatan seperti Pemadam Kebakaran, Penggunaan dan fungsi Alat Pelindung Diri, P3K serta Penilaian Resiko. Perusahaan akan
memeriksa apabila pelatihan tersebut dilakukan dan didokumentasikan dengan baik. Suatu metode untuk menentukan pengertian mengenai bahan
pelatihan, misalnya ujian lisanatau tertulis, peragaan, evaluasi di tempat kerja, mungkin digunakan oleh perusahaan. Pelatihan dan briefing mungkin
diperlukan bila pengetahuan yang diberikan masih dibawah harapan.
3.2 Mobilisasi
Selama mobilisasi, rencana K3 harus dikomunikasikan kepada semua personil perusahaan dan Kontraktor yang terkait. Kontraktor
menjamin bahwa masing-masing menetapkan metoda operasi yang sesuai dengan rencana K3 yang telah disepakati. Pada tahap inilah
pelaksanaan dari rencana K3 oleh kontraktor secara resmi dimulai. Tergantung dari keadaan, petugas pengawasan tambahan dari
Kontraktor mungkin diperlukan untuk memungkinkan penyusunan dan pelaksanaan rencana K3 yang lancar. Selama masa permulaan dari
tahap mobilisasi, semua personil kunci yang ditugaskan dalam pekerjaan harus menghadiri program orientasi K3 yang harus digunakan
untuk mengkomunikasikan rencana K3 dan semua aspek penting K3 lainnya dari kontrak. Progress meeting selanjutnya harus digunakan
sebagai metoda formal untuk meninjau pelaksanaan K3.
a. Pekerjaan sedang berlangsung (Work In Progress)
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menjamin bahwa pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana K3 yang telah di sepakati, dan
bahwa kebutuhan K3 tambahan yang ditemukan selama pekerjaan, diperhatikan dengan benar
b. Kunjungan Line Manager
Dalam waktu tujuh hari setelah mobilisasi atau start up, Line Manager yang berwenang akan mengadakan kunjungan kerja ke
semua lokasi yang dikelola Kontraktor
▪ Meeting untuk mengkomunikasikan haapan manajemen terhadap semua personil lapangan
▪ Aktivitas Audit
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Selain kunjungan keselamatan kerja yang telah disebutkan sebelumnya, masing- masing Line Manager juga akan melakukan
inspeksi berkala atau sewaktu-waktu untuk memastikan semua kewajiban K3 telah dipenuhi
Apabila tanggung jawab pengawasan dipegang oleh Kontraktor, peranan perusahaan adalah untuk memantau kepatuhan terhadap
persyaratan-persyaratan kontrak dan sistem yang telah dijelaskan di dalam kontrak. Kecuali bila End-user selalu berada di tempat,
masing-masing Line Manager harus memantau dan memastikan bahwa semua kewajiban K3 bisa diperoleh bila diperlukan, akan
tetapi, kewenangan terhadap K3 kontrak berada di tangan End-user.
c. Jaminan Kecakapan
Selama masa pelakasanaan End-user harus memantau kecakapan Kontraktor yang mantap, yaitu pelaksanaan semua komitmen
pelatihan yang terkait dengan pekerjaan yang dilakukan. Pemantauan juga harus menyertakan pemeriksaan bahwa Kontraktor tunduk
kepada sistem manajemennya yang mungkin termasuk :
▪ Kecakapan dan pemantauan dekat terhadap penggantian personil,
▪ Pelaksanaan rapat induksi yang diperlukan,
▪ Pelatihan personil Kontraktor dalam aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan,
Penyelesaian semua pelatihan K3 yang telah disepakati, termasuk semua pelatihan mengenai aturan hukum spesifik
▪ Tersedianya dokumen-dokumen K3, brosur instruksi dan informasi yang dikemas dalam pesan-pesan visual yang sederhana
d. Inspeksi, Audit K3 dan Evaluasi Sementara
Inspeksi dan audit menyajikan metoda untuk memantau aktivitas K3 Kontraktor. Kinerja Kontraktor yang telah lulus tahap
kualifikasi dengan memuaskan dan terencana sangat baik selama aktivitas Awal Pekerjaan (Pre-Job Activities) tidak bisa dijamin bila
tidak di awasi dan di evaluasi dengan baik. Oleh karena itu, evaluasi dan inspeksi mutlak harus dilakukan. Frekuensi evaluasi seperti itu
tergantung dari jenis pekerjaan, besarnya pekerjaan, dan resiko yang terlibat dan/ atau lamanya kontrak dan dicatat di dalam sistem
administrasi perusahaan.
Perusahaan maupun Kontraktor harus melakukan inspeksi dan audit. Setiap temuan dari inspeksi dan audit harus diberitahukan satu
sama lain antara perusahaan dan Kontraktor dengan komitmen positif dari kedua belah pihak untuk menggunakan temuan-temuan
tersebut guna memperbaik kinerja. Kontraktor menindak lanjuti dengan tindakan perbaikan terhadap setiap kekurangan yang
ditemukan. Kelalaian dalam melaksanakan hal ini atau kurangnya tindakan perbaikan mungkin mengakibatkan catatan negativ dalam
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
evaluasi akhir. Hal ini akan mempengaruhi kesempatan Kontraktor untuk ikut serta dalam pekerjaan-pekerjaan lain di masa datang,
dikeluarkannya peringatan lisan maupun tertulis, pemberhentian personil, penundaan kontrak, atau bahkan penghentian kontrak.
e. Rencana K3
End-user dan Kontraktor secara bersama-sama bertanggung jawab atas pelaksanaan dan perbaikan dari rencana K3. Pelaksanaan
rencana K3 yang berhasil akan ditentukan oleh keberhasilan pemantauan, evaluasi, dan dilakukannya tindakan perbaikan.
f. Rapat-rapat K3 (K3 Meetings)
Kontraktor secara bersama-sama dengan karyawannya harus melakukan rapat-rapat K3 secara teratur. Apabila dianggap perlu,
Kontraktor dapat meminta wakil perusahaan untuk hadir dalam rapat K3 tersebut dengan memberitahukan rencana tersebut
beberapa waktu sebelumnya kepada Perusahaan. Rapat-rapat ini dimaksudkan untuk memberikan pelatihan sambil bekerja dan
mengkomunikasikan masalah-masalah K3 dan harus dicatat dan didokumentasikan.
g. Promosi K3
Promosi K3 penting, meskipun tempat kerja telah dirancang sebagai tempat yang aman, prosedur kerja sudah dibuat seaman
mungkin, karyawan semua sudah terlatih dengan baik, dan prosedur kerja yang aman telah ditetapkan dengan konsisten.
h. Pengawasan dan Komunikasi K3 Karyawan
Pengawas-pengawas atau karyawan Kontraktor memastikan bahwa pekerjaan yang mereka lakukan tidak berbahaya baik terhadap
diri mereka sendiri, bagi orang lain, atau bagi perusahaan. Kontraktor harus memastikan bahwa karyawan Kontraktor mampu
mengkomunikasikan setiap masalah yang menyangkut K3 kepada manajemen mereka.
i. Latihan dan Emergency Drills
Kontraktor harus melakukan atau berpartisipasi dalam setiap latiha n darurat ketika bekerja pada atau berkunjung ke fasilitas
perusahaan. Prosedur Darurat Kontraktor mungkin ditinjau dan di perbaiki bilamana perlu. Kontraktor juga harus familiar dengan
semua sistem emergency perusahaan.
j. Investigasi / Pelaporan Kecelakaan dan Insden
Semua cidera, kecelakaan ditempat kerja dan near miss yang berkaitan dengan pekerjaan Kontraktor di lapangan harus segera
dilaporkan kepada perusahaan dan akan dicatat. Setelah kecelakaan atau insiden dilaporkan, perusahaan dan Kontraktor bisa
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
melakukan penyelidikan bersama. Setiap kecelakaan dan insiden, apakah itu kecelakaan/insiden paling kecil seperti kasus-kasus
first aid harus dicatat dan dilaporkan ke bagian HSE perusahaan.
▪ Evaluasi Akhir dan Close Out
Bertujuan untuk melakukan evaluasi bersama terhadap kinerja K3 Kontraktor dan perusahaan dan untuk memberikan feedback
kepada Kontraktor dan Perusahaan yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk pekerjaan di masa depan
▪ Evaluasi Akhir dan Laporan
Semua kontrak harus di akhiri dengan laporan mengenai kinerja K3, yang memberikan feedback untuk pengetahuan dan
pelajaran di masa depan.
PT. KIAVANNA LESTARI NO DOK :
FORM PENILAIAN VENDOR NO REV :
TANGGAL :
NAMA PERUSAHAAN :
LOKASI :
KRITERIA PARAMETER BAIK/KURAN NIL KETERANGAN

G
AI
KUALITAS KUALITAS BARANG
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
KUALITAS DOKUMENTASI DAN

INFORMASI
HARGA MENYEDIAKAN HARGA KOMPETITIF
WAKTU KETEPATAN WAKTU PENGIRIMAN
SERVIS KECEPATAN RESPON KELUHAN
INFRASTUKTUR
MEMBERIKAN DATA YANG DIMINTA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MANAJEMEN RESIKO

Contractor, leveransir, jasa konstruksi, labor suplay, house keeping, landscaping, tree cutting and indor rental plant
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Jl. C. Heatubunkwmki baru timika-papua
Nomor SOP PT.KL /SOP/01

Tanggal Pembuatan 20 oktober 2021
Tanggal Revisi --
Tanggal Efektif 24 oktober 2021
Disahkan Oleh DIREKTUR
Contractor, leveransir, jasa konstruksi, labor suplay, house

keeping, landscaping, tree cutting and indor rental plant
NAMA SOP MANAJEMEN RESIKO
Telp (0951) 323725 ; Hp 085255522225
kiavannalestari@gmail.com
Diketahui Oleh:
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
SAFETY OFFICER MANAGER SAFETY GENERAL MANAGER KOMISARIS
SEMOL ASMURUF
HEVRI. HUTAGAOL ADE SAPUTRA YUDI WIBOWO
Dibuat Oleh:
LEADER LAPANGAN LEADER LAPANGAN LEADER LAPANGAN
SAVERIUS SAYER MENSIANUS MOA WALTERUS LENGITUBUN
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

Persyaratan ISO 45001 1. Mempunyai pengetahuan dibidang proses keselamatan dan manajemen
reiko
2. Mempunyai pengetahuan dan memahami tehnik inspeksi
3. Mempunyai kemampuan ahli k3 umum
4. Mempunyai kemampuan dan melaksanakan fungsi manajemen resiko
5. Mempunyai kemampuan berinovasi dan investigasi kecelakaan.
6. dll
Keterkaitan : Peralatan/Perlengkapan :
Semua SOP ATK, Komputer dan Printer
Peringatan Pencatatan dan Pendataan

Mengidentifikasi dan menetapkan konteks pengelolaan risiko disusun 1. Surat undangan
supaya dapat digunakan sebagai panduan mengenai kriteria penilaian 2. Daftar hadir rapat
tingkat risiko serta strategi penanganan risiko agar dalam penilaian resiko 3. Notulen hasil rapat kaji ulang manajemen
pada proses utama matrix resiko,manajemen resiko dan hiradc memberikan
informasi yang tepat
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
PROSEDUR MANAJEMEN RISIKO
No Uraian Prosedur Pelaksana Baku Mutu Ket

Persyaratan / Waktu Output
supervisor HSE safety officer manager safety direktur Kelengkapan
1 Melakukan Identifikasi, Ada proses yang 15 menit Analisa

penilaian, pengkajian dan dijalankan Potensi
penanganan risiko sesuai HIRADC
dengan tabel pada masing- Kegagalan
masing proses dan
Dampaknya
4 Menetapkan tingkat dampak
serta munculnya peluang dan Tabel 1 . Nilai 15 menit
menetap tingkat resikonya. Kemungkinan Analisa
Jika ditemukan tingkat risiko Tabel 2 . Nilai Potensi
yang tidak dapat diterima, Konsekuensi HIRADC
maka diusulkan tindakan T T Dampak atau Kegagalan
rencana kerja untuk Keparahan dan
menghilangkan risiko atau Dampaknya
menurunkan risiko pada
tingkat yang dapat diterima
5 Menyerahkan draf dokumen isi yang belum disetujui, maka draf dokumen tersebut Y
analisisi risiko untuk dikembalikan untuk diperbaiki Analisa Potensi
diverifikasi ke safety officer 6 Menyerahkan dokumen analisis risiko yang telah HIRADC
dan managemen safety untuk disetujui kepada direktur untuk dikompilasi Kegagalan dan
kajian akhir. Jika ditemukan Dampaknya
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
1 hari Analisa Potensi HIRADC

Kegagalan dan Dampaknya
Analisa Potensi 30 menit Analisa Potensi HIRADC

HIRADC Kegagalan
Kegagalan dan
Dampaknya
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
dan
Dampaknya
7 Mengkompilasi dokumen Analisa Potensi 1 hari Analisa
analisis risiko dan HIRADC Potensi
mengesahkan Kegagalan dan HIRADC
Dampaknya Kegagalan
dan
Dampaknya
8 Melakukan pengkajian secara Analisa Potensi Menyesuai Analisa
rutin analisa risiko pada proses HIRADC kan pada Potensi
rutin yang dijalankan Kegagalan dan proses HIRADC
Dampaknya yang Kegagalan
dijalankan dan
Dampaknya
TABEL RISIKO
1. Nilai Kemungkinan
Kemungkinan terjadinya adalah probabilitas dari suatu peristiwa yang terjadi. Kemungkinan risiko, perlu mempertimbangkan baik
probabilitas dan frekuensi kejadian. Penilaian bahaya dan resiko menggunakan peringkat kemungkinan berikut.
Tabel 1 . Nilai Kemungkinan
Nilai Kemungkinan Deskripsi Kuantifikasi /
Frekuensi
1 Sangat Jarang Peristiwa mungkin terjadi tetapi hanya Sekali setiap 5 tahun
dalam keadaan luar biasa. Tidak ada atau lebih
riwayat kejadian masa lalu.
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
2 Jarang Peristiwa mungkin terjadi dalam Sekali dalam 2 tahun.

beberapa keadaan. Tidak ada riwayat
kejadian masa lalu.
3 Mungkin Peristiwa mungkin terjadi dalam Sekali dalam 1 tahun
beberapa waktu. Adanya beberapa
tanda-tanda peringatan sebelumnya atau
riwayat kejadian sebelumnya
4 Lebih mungkin Peristiwa akan kemungkinan terjadi. Sekali dalam 6 bulan
Beberapa kejadian masalalu terulang.
5 Hampir selalu Peristiwa diperkirakan terjadi dalam Sekali setiap 1 bulan
situasi normal. Telah sering terjadi atau lebih frekuensi nya.
kejadian masalalu.
2. Nilai Keparahan atau Konsekuensi

Penilaian “Severity” atau “konsekuensi” merupakan dampak dari resiko tersebut, yang dapat diukur dari (atau kombinasi nya):
- Dampak pada kegiatan kerja
- Dampak finansial
- Reputasi pada perusahaan.
Penilaian bahaya dan resiko akan menggunakan penilaian konsekuensi berikut:

Tabel 2 . Nilai Konsekuensi Dampak atau Keparahan
Nilai Konsekuensi Dampak Kegiatan Dampak Finansial Dampak Reputasi
Organisasi
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
1 Tidak Gangguan biasa yang Kerugian yang lebih Dampak yang sangat
signifikan terjadwal. kecil, dengan nilai > kecil – pengaruh
Gangguan yg tak Rp. 100.000 ,- pada inetrnal
terjadwal kurang dari 2 organisasi itu sendiri
jam.
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
2 Minor Aktivitas utama Kerugian secara Dampak yang

terganggu hingga ½ kecil, dengan nilai > terbatas – pengaruh
hari Rp. 500.000 ,- pada media lokal.
3 Moderat / Aktivitas utama Kerugian secara Dampak yang pantas
Sedang terganggu hingga 1 lokal, dengan nilai > dipertimbangkan –
hari Rp.1.000.000,- pengaruh media
lokal. Dampak
terhadap lisensi
nasional
4 Major Aktivitas utama Kerugian yang luas Dampak Nasional –
terganggu hingga 2 dengan nilai > Rp. pengaruh media
hari 5.000.000,- nasional. Dampak
terhadap lisensi
nasional
5 Katastropik Aktivitas utama Luasan kerugian – Dampak
terganggu hingga > 2 substansi atau total internasional –
hari kerugian operasional pengaruh media
> Rp. 10.000.000,- internasional.
Dampak terhadap
lisensi internasional.
3. Penilaian Resiko
Penilaian resiko ditentukan dengan perkalian antara nilai dampak dengan nilai kemungkinan.
Tingkat resiko tersebut menentukan bagaimana tindak lanjut penanganan resiko. Tabel
Kemungkinan
berikut dibawah menggambarkan tingkat resiko yang digunakan oleh penilaian bahaya dan
Konsekuensi
resiko ( HIRADC ). 1 2 3 4 5
Tabel 3 . Tingkat Resiko
5 Sangat Besar Ekstrim Ekstrim Ekstrim Ekstrim
4 Medium Sangat Besar Sangat Besar Eksrim Ekstrim
3 Medium Besar Besar Sangat Besar Ekstrim
2 Kecil Medium Besar Besar Sangat Besar
1 Kecil Kecil Kecil Medium Medium
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
4. Evaluasi Resiko
Penialain resiko melibatkan komparasi nilai resiko yang muncul dan analisa proses
prioritas dan persyaratan yang ada.
Strategi penanganan resiko sebagai berikut :
- Ekstrim : memerlukan tindakan segera karena sebaran potensi resiko memungkinkan
hilangnya citra perusahaan.
Resiko tersebut dapat di alihkan ke pihak lain atau di hindari oleh MATRIKS
RESIKO yang sudah dibuat
- Sangat Besar: memerlukan tindakan cepat [maksimal 3 bulan], karena potensi
dampak nya melemahkan perusahaan dan karyawan. Prosedur atau Instruksi kerja
pada aktivitas terkait proses ini diperlukan.
Resiko tersebut dapat di alihkan ke pihak lain atau di hindari oleh MATRIKS
RESIKO
Besar : Memerlukan penanganan dengan rencana tindakan [antara 3 – 6 bulan].
Resiko tersebut dapat diterima, namun diperlukan usaha untuk menurunkan
kemungkinan munculnya penyebab kegagalan proses, atau menurunkan potensi
dampak kegagalan proses.
- Medium : Merupakan batas resiko yang dapat diterima oleh MATRIKS RESIKO
namun selalu memantau dan mengevaluasi resiko tersebut.
Menerima resiko dengan informasi yang diterima, namun ada upaya untuk
memperbaiki.
- Kecil : Dikaji, dipantau dan dievauasi minimal setahun sekali.
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Resiko
Peluang Terjadi
Analisa Potensi HIRADC Kegagalan dan
Level Dampak
Dampaknya
Hasil Tindakan
Resiko
Penanggung
Potensi
Dampak Level
Tahapan Penyebab Kendali
Moda Potensi Dampak Rekomenda- Jawab & Status
Persyaratan Potensi Pencegahaan
si Tindakan Target
Kegagalan Kegagalan [Saat Ini] Tindakan
Proses Kegagalan Selesai & Tanggal
Selesai
Residu resiko
Potensi Resiko =
Potensi
kegagalan Dampak x
penyebab
proses Peluang
kegagalan
proses
Persyaratan
terkait proses Kendali sekarang
atau output mencegah
Dampak
penyebab
gagal proses kegagalan proses
Tabel 2
Tahapan
proses sesuai Rencana
Potensi dampak Peluang
alur gagalnya proses muncul tindakan untuk
penyebab gagal resiko: Ekstrim,
proses Sangat Besar,
Tabel 1 Besar,
Tahap
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENGENDALIAN DOKUMEN
Contractor, leveransir, jasa konstruksi, labor suplay, house keeping, landscaping, tree cutting
and indor rental plant
Jl. C. Heatubun kwAmki baru timika-papua

Telp (0951) 323725; Hp 085255522225
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Nomor SOP PT.KL/SOP/02

Tanggal Pembuatan 20 OKTOBER 20-21
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGENDALIAN DOKUMEN HIRADC
Tanggal Revisi --
Tanggal Efektif 24 OKTOBER 2021
Contractor, leveransir, jasa konstruksi, labor suplay, house keeping, landscaping,

tree cutting and indor rental plant
Telp (0951) 323725 ; Hp 085255522225
kiavannalestari@gmail.com WEMPI JITMAU
NIP.
Nama SOP Pengendalian Dokumen
Diketahui Oleh:
SAFETY OFFICER MANAGER GENERAL KOMISARIS
SAFETY MANAGER
HEVRI HUTAGAOL SEMOL ASMURUF

ID. 80013546 ADE SAPUTRA YUDI WIBOWO
Dibuat Oleh:
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
HSE SUPERVISOR LEADER LAPANGAN
YEMIMA RONTING. FRANSISKUS SAYER MENSIANUS MOA
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI

 Peraturan pemerintah PP 50 tahun 2012 dan Undang- 1. Mempunyai pengetahuan dan memahami sistem manajemen mutu dan
Undang REPUBLIK INDONESIA no 12 tahun 2003 peraturan-peraturan yang digunakan.
2. Mempunyai kemampuan komunikasi yang baik.
 Undang-Undang republik INDONESIA tahun 1970 3. Mempunyai kemampuan melaksanakan fungsi manajemen.
. ISO 45001 4. Mempunyai kemampuan melaksanakan fungsi manajemen resiko.
5. dll
Semua SOP ATK, komputer, printer, lemari/filing cabinet, box file, outnerd, map gantung,
mesin pencacah dokumen

Dokumen sah fotokopi diberikan stempel COPY TERKENDALI, 1. Daftar induk dokumen internal
dokumen sah asli diberikan stempel MASTER DOKUMEN, 2. Daftar induk dokumen eksternal
dokumen diterbitkan untuk pihak eksternal diberikan stempel 3. Daftar distribusi dokumen
TIDAK TERKENDALI, dokumen sudah tidak berlaku diberikan 4. Usulan perubahan dokumen
stempel KADALUARSA. 5. Berita acara perubahan dokumen
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
PROSEDUR PENGENDALIAN HIRADC
Pelaksana Mutu Baku

No Kegiatan Leader / manager safety direktur Persyaratan/ Ket.
) Waktu Output
lapangan s u p e r v i s o r safety man ( HSE Kelengkapan
Penyusunan HIRADC safety officer
A.
Mengidentifikasi kebutuhan Sesuai OTK, 5 hari
1. SOP Statuta dan
Tupoksi
Menyusun SOP dengan Sesuai permen PP 2,5 SOP
2. melibatkan pemangku proses No. 50 tahun 2012 bulan
langsung (staf)
Verifikasi SOP. Jika belum dan disahkan oleh T T Seuai dengan kegiatan,
4 direktur
sesuai maka dikembalikan pelaksana, persyaratan/
kepada leader lapangan T TY kelengkapan, waktu dan output
terkait untuk
3 Prosedur sesuai dengan
diperbaiki. Jika sudah sesuai Y
maka ditandatangani peraturan
Y terkait baik internal
maupun eksternal
Menandatangani SOP pada Y
halaman pengesahan. Dibuat
oleh leader lapangan dan
,diperiksa oleh HSE disetujui
oleh safety officer Diketahui
oleh manager safety
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
1 bulan SOP
5 hari SOP
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Identifikasi dokumen hiradc

B.
Mengidentifikasi Semua 2 hari Dokumen
Dokumen Yang Dipakai Acuan Eksternal
Dan Atau Sebagai Bukti Proses Dokumen
(Dokumen Yang Diterbitkan Internal
PT. KIAVANNA LESTARI
1.
2. Menetapkan Daftar Induk 1 hari Daftar

Dokumen Eksternal, Daftar Induk
Induk Dokumen Internal Dokumen
Eksternal
Daftar
Induk
Dokumen
Internal
3. Mengidentifikasi penetapan 1 hari Daftar
nomor pengendalian induk
dokumen : dokumen
Identifikasi dan Penomoran. eksternal,
a. Penomoran Prosedur Daftar
YY/ZZ/AA induk
Keterangan : dokumen
SOP : Standard internal,
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Operational Procedure Daftar

induk
YY : Bagian rekaman
ZZ : Subbagian
AA :Nomor Urut SOP
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Penomoran Formulir :
F-AA/Kode SOP
Keterangan :
F : Form
AA : Nomor form
B. Distribusi dokumen
1 Mengidentifikasi penerima 1 jam Daftar

dokumen Distribusi
Dokumen
2 Menyusun daftar distibusi 1 hari Daftar
dokumen Distribusi
Dokumen
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
3 Menggandakan Dokumen Sesuai penerima 2 hari SOP

Internal (SOP) dokumen SOP
4 Memberi stempel Master SOP asli dan 1 hari SOP
pada SOP asli dan stempel semua SOP
Copy Terkendali pada SOP salinan
salinan setiap halaman
pengesahan.
5 Memberi kode distribusi Sesuai dengan 1 hari SOP
dokumen yaitu: daftar distribusi
- DIREKTUR dokumen
- Copy Terkendali No :
1. MANAGER
OPRASIONAL
2. GENERAL
MANAGER
3. KOMISARIS
4. MANAGER
SAFETY
5. SAFETY OFFICER
6. HSE
7. SUPERVISOR
6 Mendistribusikan SOP 3. SAFETY OFFICER: SOP
kepada: MANAJEMEN RESIKO
1. DIREKTUR: SOP
2. HSE
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
SOP 1 hari
L
e
m
b
a
r
D
i
s
t
r
i
b
u
s
i
D
o
k
u
m
e
n
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
4. MANAGER
SAFETY: SOP
MANAJEMEN
RESIKO
5. GENERAL
MANAGER: SOP
MANAJEMEN
SAFETY
6. KOMISARIS: SOP
MANAJEMEN
RESIKO
7. SUPERVISOR :
SOP MANAJEMEN RESIKO
8. PENGAWAS LAPANGAN/ LEADER : SOP

MANAJEMEN RESIKO
B. Perubahan dokumen/form
Menerima perintah dari Draft Dokumen 1 menit Usulan
1. user untuk perubahan
menambah/merubah SOP/ T dokumen
mengusulkan T T T
perubahan/penambahan
dokumen
Verifikasi usulan 2. perubahan/penambahan dokumen.

Jika tidak disetujui maka harus
diperbaiki.
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Sesu
ai
deng
an
pera
atura
n
terba
ru
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
5. Melakukan revisi Dokumen Lama 1 hari Berita

dokumen/form , Y Y Y Y Acara
mendistribusikan sesuai Perubahan
kebutuhan, menarik dokumen
yg direvisi
Melakukan revisi penilaian 1 jam Daftar

resiko Dokumen baru induk
6. Dokumen Internal atau dokumen
Eksternal sesuai eksternal,
perubahannya Daftar
induk
dokumen
internal
C. Penyimpanan dan
Pemeliharaan dokumen
1. Menyimpan dokumen dengan File cabinet, 5 menit Dokumen
media yang sesuai (kertas, boxfile, map
CD, Soft data, dll) gantung
2. Melakukan pemeliharaan Dokumen 5 menit Jadwal
dokumen dengan membuat Pemeliharaa
jadwal pemeliharaan n Dokumen
D Pemusnahan Dokumen 1. fikasi dokumen
Mengidenti
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
yang masa simpannya telah

habis
Mengaju Pedoman 1hari Berita acara
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
2. Verifikasi dokumen yang 1 hari Daftar

masa simpannya telah habis. Induk
Jika tidak memiliki nilaiguna Dokumen
dihapuskan dan jika masih
memiliki nilai guna
diserahkan kepada manager operasional Y
Kearsipan untuk dijadikan
arsip permanen
3. Membuat daftar dokumen 1 hari Daftar

yang akan dimusnhakan/ Dokumen
dititipkan ke komisaris Kadaluwars
a
4. Menyerahkan daftar 2 jam Daftar
dokumen kadaluwarsa dokumen
kepada manager operasional kadaluwarsa
5. Melakukan pemusnahan 1 hari Berita

dokumen mutu yang tidak Acara
relevan/ kadaluwarsa sesuai pemusnahan
petunjuk teknisnya atau Dokumen
menyerahkan dokumen
Kepada komisaris
E Peminjaman Dokumen
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
1. Menerima permohonan 5 menit Buku

peminjaman dokumen dari Peminjaman
pihak terkait Dokumen/
Rekaman
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Verifikasi permohonan T Sesuai identitas, 5 menit Form

2. peminjaman kondisi rekaman peminjama
n
Y Harus menulis 5 menit
pada buku Buku
Menyerahkan dokumen peminjaman Peminjaman
3. kepada pemohon Dokumen/
Dokumen/ Rekaman
Rekaman
F Pengembalian Dokumen
Menghubungi peminjam Sesuai waktu 5 menit
1. dokumen, jika melampau Form
pinjam peminjaman
waktu pinjam
Kondisi rekaman 2 hari Buku
Menerima dan menempatkan Peminjaman
2. dokumen sesuai dengan harus sesuai pada
saat meminjam Dokumen/
lokasi simpan Rekaman
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP) PENGENDALIAN

REKAMAN
Contractor, leveransir, jasa konstruksi, labor suplay, house keeping, landscaping, tree cutting and indor rental plant
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Telp (0951) 323725 ; Hp 085255522225

Nomor SOP PT.KL/SOP/03

Tanggal Pembuatan 20 OKTOBER 2021
Tanggal Revisi --
Contractor, leveransir, jasa konstruksi, labor suplay, house keeping,
landscaping, tree cutting and indor rental plant
WEMPI JITMAU
Jl. C. Heatubunkwmki baru timika-papua NIP.
Telp (0951) 323725 ; Hp 085255522225
kiavannalestari@gmail.com Nama SOP Pengendalian Rekaman
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Dibuat Oleh:
MANAGER SAFETY SAFETY OFFICER SUPERVISOR
HEVRI HUTAGAOL FRANSISKUS SAYER

ADE. SAPUTRA
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI

Persyaratan ISO 45001 1. Mempunyai pengetahuan dan memahami sistem
manajemen mutu dan peraturan-peraturan yang digunakan.
3. Mempunyai kemampuan melaksanakan fungsi
manajemen.
4. Mempunyai kemampuan berinovasi dan berwawasan
luas.
5. dll
Semua SOP ATK/APK, Komputer dan Printer

Rekaman harus memiliki kode, masa simpan dan lokasi simpan 1. Daftar Induk Rekaman
untuk mempermudah penemuan rekaman pada saat dibutuhkan 2. Jadwal cheklist pemeliharaan
dalam waktu yang cepat 3. Berita acara pemusnahan arsip
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
PROSEDUR PENGENDALIAN REKAMAN

Pelaksana Mutu Baku
No Kegiatan Persyaratan/ Waktu Output Ket
SUPERVISOR MANAGER KOMISARIS GENERAL
Kelengkapan
Mengidentifikasi rekaman SAFETY MANAGER
/ catatan mutu yang Rekaman 2 hari
1 Daftar induk
menjadi tanggung jawab
rekaman
di wilayah kerjanya.
Mengelompokkan
Rekaman 2 hari
rekaman / catatan mutu.
untuk menentukan lokasi Daftar induk
2 simpan, masa simpan dan
rekaman
metode simpan (kertas,
CD, soft data, dll)
3 Membuat Daftar induk 1 hari Daftar induk
Rekaman dengan rekaman
menentukan lokasi
simpan, masa simpan, dan
metode penyimpanannya.
Menyimpan rekaman Rekaman 2 hari
sesuai lokasi yang Daftar induk
4 tercantum dalam Daftar rekaman
Induk Rekaman.
Melakukan pemeliharaan Rekaman 3 jam
Jadwal
dokumen sesuai dengan pemeliharaan
5 jadwal pemeliharaan yang
Rekaman
telah dibuat
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Melakukan pemusnahan Rekaman lama. 5 menit/

dokumen jika rekaman Jika masih rekaman
6 sudah melampaui masa memiliki asaz Berita Acara
simpan sesuai petunjuk Pemusnahan
manfaat institusi
teknisnya
maka diserahkan
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
kepada UPT
Kearsipan
Peminjaman Rekaman
7 Menerima permohonan Form 5 menit Buku Peminjaman
peminjaman rekaman dari pihak peminjaman, Dokumen/Reka
terkait Fc.identitas man
diri/Nomor
T
telepon
Verifikasi permohonan
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
8 peminjaman
T
Menyerahkan rekaman
9 kepada pemohon peminjaman
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Pengembalian Rekaman
Menghubungi peminjam
10 rekaman, jika melampau
waktu pinjam
Menerima dan menempatkan Kondisi rekaman Sesuai Buku

rekaman harus sesuai masa Peminjaman
11
sesuai dengan lokasi pada saat Dokumen/Reka
simpan meminjam man
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TATA LAKSANA AUDIT
Contractor, leveransir, jasa konstruksi, labor suplay, house keeping, landscaping, tree cutting
and indor rental Plant
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI

Telp (0951) 323725 ; Hp 085255522225
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Nomor SOP UNILA/WMM/04

Tanggal Pembuatan 20 OKTOBER 2021
Tanggal Revisi --
Contractor, leveransir, jasa konstruksi, labor suplay, house keeping,

landscaping, tree cutting and indor rental plant
Jl. C. Heatubunkwmki baru timika-papua WEMPI JITMAU.

Telp (0951) 323725 ; Hp 085255522225
kiavannaletari@gmail.com
Nama SOP TATA LAKSANA AUDIT
Dibuat oleh
Safety Officer Manager HRD General Manager
Hevri Hutagol Yustinus Yudi Wibowo

Ade Saputra
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI

Persyaratan ISO 9001:2015 1. Mempunyai pengetahuan dan memahami sistem manajemen mutu
dan peraturan-peraturan yang digunakan.
3. Mempunyai kemampuan melaksanakan fungsi manajemen.
4. Mempunyai kemampuan berinovasi dan berwawasan luas.
5. dll
Semua SOP ATK/APK, Media Keluhan, Komputer dan Printer

1. Identifikasi keluhan pimpinan, user dan karyawan 1. Lembar/Buku ceklist
dilakukan setiap sebulan sekali, baik melalui kotak saran, email, 2. Tindaklanjut penilaian audit
website, dan program aplikasi pada Biro 3. pelaksanaan audit
2. Laporan tentang audit, penilaian audit, pelaksanaan audit, dan
ceklist audit disampaikan kepada manager HRD secara rutin
setiap enam bulan sekali.
3. Prosedur penanganan tindak lanjut audit dilakukan melalui meeting
internal maupun eksternal rutin melalui kebijakan manager HRD
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
PROSEDUR PENANGANAN LAPORAN AUDIT

Pelaksana Baku Mutu Ket
No Uraian Prosedur Waktu Output
M.HRD Kelengkapan
SaftyOfccer MS
1. Menyediakan fasilitas keluhan 1 jam Form laporan audit
daftar ceklist
- Form laporan insidental Form laporan

2. Menerima laporan dari audit audit
pengguna cekslist - Kotak saran Pelanggan/
- Form laporan Surat Keluhan
audit Langsung,
Media Sosial
- Surat,
3. Menuliskan keluhan/saran yang Pengkeluhan 5 menit Buku Keluhan
diterima Langsung, Media
Sosial, Telepon
- ATK ,
- Surat/form
Penanganan
Keluhan
4. Melaporkan laporan 5. Melakukan klarifikasi ke sumber keluhan laporan
yang diterima kepada safety audit bersama manager HRD
officer melalui leader/pengawas
lapangan terkait
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
6. Menindak Lanjuti Informasi Keluhan, 2 hari Tindak Lanjut,

Laporan audit Sumber Data, Buku Buku Keluhan
Keluhan
7. Menginformasikan hasil tindak 30 menit Surat

lanjut laporan audit kepada Pemberitahuan,
yang terkait Buku Keluhan,
8. Mengarsipkan berkas 5 menit Surat Keluhan,
Laporan audit Buku Keluhan,
Surat
Pemberitahuan
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
KOMITMEN KEBIJAKAN MANAJEMEN PERUSAHAAN
Tentang
KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3)
Komitmen Manajemen Perusahaan ini dimaksudkan memberikan informasi mengenai prinsip pelaksanaan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan sesuai Permenaker 05/MEN/96.05/96, serta memberikan definisi
secara jelas tetang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang merupakan aspek perlindungan tenaga kerja serta sarat dengan muatan
hak azasi manusia (HAM) perlu mendapatkan perhatian masyarakat dan dunia usaha. Setiap langkah kebijakan K3 sangatlah
penting untuk didukung oleh setiap perusahaan untuk meminimalisir tingkat kecelakaan di area kerja, langkah penting yang
harus di ambil oleh perusahaan adalah dengan membudayakan K3 dalam segala aktivitas baik dilingkup perusahaan ataupun
diluar perusahaan, karena hal ini penting untuk menjadikan lingkungan kerja dan lingkungan luar kerja yang aman.
Untuk itu, Manajemen PT.KIAVANNA LESTARI berupaya mengembangkan pengendalian kecelakaan kerja melalui
pendekatan sistem, yaitu sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan, sehingga setiap perusahaan dan
tempat kerja benar-benar merupkan sistem manajemen K3 yang terintegrasi dalam sistem manajemen perusahaan.
Perusahaan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja kepada karyawanya yang berhubungan di dalam
perusahaan, dengan memberikan alat perlindungan dari (APD) sesuai kebutuhan disetiap pelaksanaan aktifitas kerja dan juga
pelatihan-pelatihan yang memadai sebelum karyawan melakuakn aktifitas kerja.
Perusahaan dan karyawan memiliki tanggung jawab dan wewenag dalam melaksankan dan menginformasikan
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap karyawan yang ada di setiap devisi. Setiap kecelakaan kerja tidak pernah dapat kita
prediksi namun kita bisa menghindari dengan jalan mengikuti aturan K3 yang telah ditetapkan, dan memastikan bahwa
penggunaan alat pelindung diri (APD) serta alat pelindung lainnya telah digunakan dengan sebaik-baiknya.
Wempi Jitmau
Direktur
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
PROGRAM KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3)
I. TUJUAN
Untuk memberikan informasi tentang prisip pelaksanaan sistem managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) perusahaan sesuai dengan Kep.Men 05/Men/96 serta memberikan definisi yang jelas tentang pentingnya K3.
II. SISTEM MANAJEMEN K3 PERUSAHAAN

Bagian dari sistem managemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi perusahaan, tanggung jawab,
pelaksanaan proses prosedur dan sumber daya yang membutuhkan pengembangan dan penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
III. BUDAYAKAN K3 DALAM SEGALA AKTIVITAS

K3 menjadi syarat mutlak aspek perlindungan tenaga kerja, merupakan hak azasi manusia (HAM) yang sangat perlu
mendapatkan perhatian masyarakat serta dunia usaha.
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah mengembangkan pengendalian kecelakaan kerja melalui pendekatan
sistem managemen K3 yang terintergrasi dalam sistem managemen perusahaan.
Setiap langkah kebijakan K3 sangat penting didukung oleh setiap perusahaan untuk meminimalisir tingkat kecelakaan di
area kerja. Langkah penting yang harus diambil oleh perusahaan dengan membudayakan K3 dalam segala aktivitas baik
di lingkuan perusahaan dan di luar perusahaan. Hal ini sangat penting untuk menjadikan lingkungan kerja dan
lingkungan di luar perusahaan aman.
IV. KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN

Perusahaan dan atau pengurus menunjukan komitmennya melalui:
a. Membentuk organisasi K3
b. Menetapkan personal yang mempunyai tanggung jawab/wewenang yang jelas dalam penanganan K3.
c. Melakukan penilaian kinerja dan atau tindak lanjut pelaksanaan K3.
V. KEBIJAKAN KHUSUS
Perusahaan mengutamakan K3 kepada karyawan yang berhubungan langsung dengan perusahaan dan harus
memberikan APD sesuai kebutuhan di setiap pelaksanaan aktivitas kerja.
VI. PERTEMUAN K3
Langkah awal memulai pekerjaan merupakan kunci dari keberhasilan menyelesaikan pekerjaan/proyek. Oleh karena
itu pertemuan K3 (safety talk/sefaty meeting) sekitar 5 sampai 10 menit sebelum memulai pekerjaan sangat penting
untuk membahas atau mengimformasikan cakupan-cakupan resiko dan upaya pengendaliannya dalam melaksanakan
aktivitas kerja. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya insiden baik hampir celaka (nearmiss) ataupun
kecelakaan kerja (accident).
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
VII. TANGGAUNG JAWAB PERUSAHAAN DAN KARYAWAN

Perusahaan dan karyawan secara bersama-sama memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan dan menginformasi
K3 yang ada di setiap unit kerja/devisi
Tugasa Perusahaan
a. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan K3
b. Melaksanakan dan menginformasikan K3
c. Menjadwalkan/mengagendakan pertemuan K3 (safety meeting) secara rutin.
d. Menunjuk karyawan yang berkompeten untuk mengawasi jalannya K3.
e. Mendokumentasi hasil-hasil dari K3.
f. Mengadakan pelatiahan terhadap karyawan.
g. Mengupayakan agar karyawan memiliki komitmen terhadap K3
Tugas Karyawan
a. Melaksanakan K3
b. Memberikan informasi tentang K3
c. Memelihara dan menjaga peralatan dengan standar K3 yang berlaku
d. Melakukan inspeksi secara berkala terhadap peralatan dan lokasi kerja
e. Mentaati standar dan prosedur K3 dalam melaksanakan pekerjaan
f. Wajib mengikuti pertemuan K3 yang dilaksanakan sebelum dan atau sesudah pelaksanaan kegiatan.
g. Mengikuti pelatihan yang diberikan perusahaan serta memberikan masukan untuk kesempurnaan sistem K3
perusahaan.
VIII. STRATEGI K3
Seluruh elemen perusahaan dari tingkat atas sampai tingkat bawah harus memiliki komitmen untuk melaksanakan
peraturan/prosedur K3.
Seluruh elemen perusahaan diwajibkan mematuhi K3 untuk menjaga kepentingan bersama dalam lingkungan
perusahaan.
Pengurus memberikan pengarahan K3 untuk pencegahan kecelakaan kerja.
Karyawan wajib melaporkan setiap kecelakaan kerja
Karyawan wajib memelihara perlengkapan/peralatan yang digunakan.
Karyawan wajib menggunakan APD sesuai standar pekerjaan.
Safety meeting dilakukan sebelum memulai aktivitas pekerjaan.
IX. PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (P2K3)

Tujuan Pembentukan P2K3
Membuat karyawan berperan aktif dalam bidang K3 serta menjaga lingkungan kerja agar tetap aman dan bersih.
Tujuan Pelaksanaan K2P3
Membuat manajemen dalam menjaga lingkungan kerja agar tetap aman dan nyaman dan bebas dari insiden
X. LAIN-LAIN
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Hal-hal lain yang berhubungan dengan K3 akan dibahas dan didiskusikan secara bersama dengan maksud mendapatkan
pemahaman dan informasi yang jelas guna terlaksananya K3 dalam seluruh aktivitas kerja perusahaan
Wempi Jitmau
Direktur
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Daftar nama penanggung jawab K3L
PT. Kiavanna Lestari
No Clasifiaction Status Nama Pendidikan New Hire Safety SHE Medical

Inducation
Ada/Belu Orientation & Area Spesific Check Up
m Inducation
1 Direktur Ada Wempi Jitmau S2 Januari 2014 4 Sept 2021
2 Manager HR Ada Ade Saputra S1 20 Agustus 2021 4 Sept 2021
3 Safety Officer Ada Hevri Hutagaol SMA Juli 2014 4 Sept 2021
4 SHE Reps Ada Yemima R SMA April 2017 4 Sept 2021
5 Chemical Ada Mensianus Moa SMA 4 Sept 2021
6 First Aider Ada Elimas Kambu SMA Januari 2014
7 Fire Ada Yosias Jitmau SMA 4 Sept 2021
STRUKTUR ORGANISASI K3 PT. KIAVANNA LESTARI (PT. TU)
1. Alfons Kambu
2. Muhammad Alwi
3. La Awin
4. Atty Wakum
5. Ismail
6. Supardi
7. Agustinus P
1. La Sani
2. Sandra Rumteh
3. Diana
4. Kornelia Sada
5. Fidelis B
6. Supriyono
7. Jaswadi
Wempi Jitmau
Direktur
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
SISTEM PELAPORAN KECELAKAAN
DIRECTUR
WEMPI JITMAU MANEGER. PT
TRAKINDO UTAMA
MANEGER HR
ADE SAPUTRA EMERGENCY CAL 5407777 AREA. ONWER PT.
SAFETY REPORT TRAKINDO UTAMA
SHE-Rep
YEMIMA ROMTING SHE-Rep
PT. TRAKINDO UTAMA
MANDOR DI PT. TRAKINDO

FRANSISKUS SAYER
Nama Karyawan : PT. Kiavanna Lestari berada di area PT. Trakindo Utama
1. Hamran
2. Yosafat
3. Sam
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
4. Ronald Tabuni
5. Yanpiet J
6. Fransiskus Sayer (Mandor)
Keterangan :
Tanda ini menandai arah pelaporan kecelakaan
JADWAL SAFETY MEETING DAN DAN SAFETY INSPEKSI KIAVANNA LESTARI
Oktober 2021
Area Trakindo Utama
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Meeting with Crew ( Sosialisasi Kebijakan K3. Kiavanna Lestari)
Alat-alat Kerja dan Alat-alat Safety Prosedur Kerja Karyawan

Alat-alat kerja alat-alat safety kerja lokasi kerja
Alat-alat kerja dan alat-alat safety kerja
Safety Prosedur Kerja Karyawan (SOP)

PLANNED JOB OBSERVAION ( P J O )
DATE DAY
PKWT dan alat Kerja Karyawan

Alat-alat safety lokasi kerja
Prosedur Kerja Karyawan

Alat-alat kerja (Material)
SAFETY INSPECTION
SAFETY MEETING
01-Okt-21
02-Okt -21
03-Okt-21
04-Okt-21
05-Okt-21
06-Okt-21
07-Okt-21
08-Okt-21
09- Okt-21
10- Okt-21
11- Okt-21
12- Okt-21
13- Okt-21
14- Okt-21
15- Okt-21
16- Okt-21
17- Okt-21
18- Okt-21
19- Okt-21
20- Okt-21
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
21- Okt-21
22- Okt-21
23- Okt-21
24- Okt-21
25- Okt-21
26- Okt-21
27- Okt-21
28- Okt-21
29- Okt-21
30- Okt-21
31- Okt-21
SAFTETY MEETING ACCUNTABILITY PROGRAM
Oktober 2021
Area PT Trakindo Utama (PT. KIAVANNA LESTARI)
TOTAL (%)
Emploueesn Name & Level
Remarks
PLANNED JOB OBSERVAION
SAFETY MEETING
MASTER OBSERVATION
SAFETY INSPECTION
DATE DAY
ID No
Target Plk % Target Plk % Target Plk % Target Plk %
01-Okt-21
02-Okt -21
03-Okt-21
04-Okt-21
05-Okt-21
06-Okt-21
07-Okt-21
08-Okt-21
09- Okt-21
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
10- Okt-21
11- Okt-21
12- Okt-21
13- Okt-21
14- Okt-21
15- Okt-21
16- Okt-21
17- Okt-21
18- Okt-21
19- Okt-21
20- Okt-21
21- Okt-21
22- Okt-21
23- Okt-21
24- Okt-21
25- Okt-21
26- Okt-21
27- Okt-21
28- Okt-21
29- Okt-21
30- Okt-21
31- Okt-21
Total
DAFTAR PERALATAN SAFETY MIMIKA LESTARI TIMIKA AIRPORT
No. DESCRIPTION STATUS UNIT LOKATION REMARKS
Mandatory PPE (Personal Protective Eqipment)
1. Safety Shoses/Sepatu Sefaty Avaitable 59 Low Land Personal
2. Helment/Helm Avaitable 59 Low Land Personal
3. Safety Avaitable 59 Low Land Personal
4. Safety Gloves/Kacamata Safety Avaitable 59 Low Land Personal
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
5. Body vest/Rompi Avaitable 59 Low Land Personal
Spesifik Works
1 Bodyhardness + Lanyard/Safety Hardenes
2 Dust mask/Masker Debu
3 Ear Plung/Pelindung Pendengaran
Mandatory Site
1. Kontak P3K Avaitable 2 Low Land Personal
3. Fire Estinguiser Avaitable 2 Low Land Personal
Daftar Pemeriksaan Harian Mesin Potong Rumput
Di periksa Oleh Mensianus Mensianus Mensianus Mensianus Mensianus Mensianus Mensianus Moa
Moa Moa Moa Moa Moa Moa
Tanggal Pemeriksaan 7 April 8 April 9 April 2014 10 April 2014 11 April 2014 12 April 2014 13 April 2014
2014 2014
Supervisor Yakob Yakob Yakob Yakob Yakob Yakob Yakob

Kambuaya Kambuaya Kambuaya Kambuaya Kambuaya Kambuaya Kambuaya
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
No YANG HARUS DI Baik Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik Tidak
PERIKSA baik baik baik baik baik baik baik
1. Gagang keling       
2. Batang As       
3. Pelatuk Gas       
4. Gagang/ sarung       
tangan
5. Baut-baut       
6. Proses flexibel       
7. Penarik       
gas/kabel
tombol
8. Stop       
9. Pemegang kabel       
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
10. Tuas pengunci       
11. Busi       
12. Tutup saringan       

udara
13. Tangki bahan       

bakar
14. Tutup tangki       
15. Gagang stater       
16. Elemen AV       
17. Peredam suara       
18. Screw penyetel       

kaburator
19. Pompa bahan       

bakar
20. Pelatuk choke       
22. Tali penyandang       
22. Pelat punggung       
23. Lubang       
24. Kaitan       
karubuner
25. Kop pelindung       
26. Alat pelindung       

(‘‘Daun,
pemotong
rumput 230’’)
STHL.
Catatan : 1. Operator harus melakukan pemeriksaan dan di dokumentasikan secara benar sebelum mengoperasikan mesing potong rumput.
2. Setiap kerusakan harus segera dilaporkan kepada supervisor
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
STANDAR OPERATING PROCEDURE ( S O P )
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
LANDSCAPING ( MESIN POTONG RUMPUT )
PERIODE 2021
TANGGAL KLASIFIKASI DIVISI &

S O P No.
DISUSUN RESIKO DEPARTEMEN
28 SEPTEMBER 2021 PT. KIAVANNA LESTARI
Judul :
Pengoperasian Mesin Potong Rumput
Tujuan :
Untuk meminimkan resiko cedera pada pekerja dan kerusakan pada alat
sewaktu mengoperasikan
Tanggung Jawab : Prasayarat :
Sehat Jasmani dan Rohani
Alat Pelindung Diri : Persyaratan Khusus
Kaca Mata Safety, Sepatu Safety, Helm, Ear Plaq. Perlengkapan Standar Operasi Mesin
Catatan
Kegiatan wajib :
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
1. Di dalam procedur ini diberikan definisi mengenai Critical Control Points ( CCP ) apabila
CCP mengdefinisikan suatu langkah maka adalah tanggung jawab orang yang ditetapkan
untuk memastikan langkah ini terpenuhi, terlepas siapa yang mealaksanakan kegiatan
tersebut.
2. Departemen Superintendent bertanggung jawab untuk meninjau ulang kepatuhan terhadap
S.O.P ini secara teratur.
Peninjau ulang - setiap tahun.
No. Pendaftaran : _________________
Tanggal dimasukan Kedalam Sistem Pencatatan Elektronik : ______________________
Tanda Tangan Safety Owner :
1. Safety office PT. TU :
____________________
3. Pimpinan Departement :
____________________
4. Pimpinan PT. KIAVANNA LESTARI :
____________________
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
5. Pengawas Lapangan PT. KIAVANNA LESTARI :
____________________
LANGKAH PROCEDUR ORANG
No. 1 Sebelum Pengoperasian : Opertor
CCP Grass Cutter
01. Melakukan pra – operasi checklist untuk memastikan mesin
layak dioperasikan dan memberitahukan kepada mekanik,
pembantu mekanik apabila ditemukan masalah berkaitan dengan
mesin berdasarkan hasil pra – operasional cheklis tersebut.
02. Melakukan Pemanasan sebelum mesin dioperasikan.
03. Memastikan Cutting tolls bisa beroperasi.
04. Memastikan Defektor layak beroperasi.
05. Memastikan Handles berfungsi.
06. Memastikan Cruyying Straps bisa digunakan.
07. Memastikan Full Filter cup sudah tertutup dengan baik
08. Memastikan Cleaning air filter bagus.
09. Memastikan mesin bisa dioperasikan.
10. Memastikan system pengapian pada mesin bagus
11. Memastikan area kerja aman.
12. Memastikan Physical Condition operator.
13. Memastikan operator lengkap dengan APD.
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
14. Memastikan Jarak antara grass cutter ( operator ) adalah
10 s / d 15 Meter.
15. Operator lebih dulu membersihkan objek kerja sebelum
melakukan kegiatan
16. Memastika operator sehat jasmani dan rohani.
17. Operator tidak menyimpan bahan yang mudah menghasilkan
api, benda tajam , korek api, korek api gas. Singkirkan sebelum
memulai pekerjaan.
18. Saat penggantian nelon atau pelepasan nelon mesin dimatikan.
19. Sebelum melakukan pemotongan rumput harus dipastikan
bahwa sudah terpasang Sign “ Hati – hati orang sedang bekerja”
disetiap are pemotongan rumput.
20. Pada saat melakukan pemotongan rumput diarea perkantoran
perumahan, tempat parker dan fasilitas umum, juga akan
dipasang tabir untuk menahan lentingan batu-batu.
21. Memastikan 1 orang pengawas disetiap area pemotongan rumput
yang akan selalu memantau situasi lingkungan dan mengatur
petugas pemotong rumput saat melakukan pemotongan rumput
maupun pengguna jalan.
LANGKAH PROCEDUR ORANG
No. 2 Proses Palaksanaan :
01. Tempat Pelaksanaan grass cutter disesuaikan rencana kerja atau
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
jadwal melaksanakan permintaan user dan pihak yang
berhubungan dengan kontrak.
02. Pelaksanaan dilakukan pada batas – batas yang dtunjuk pemakai
jasa.
03. Pelaksanaan dilakukan dengan arah maju.
04. Ketika dalam keadaan kerja, tidak diperbolehkan membuat
kegaduhan atau mengganggu sesame pekerja.
05. Apabila pada saat kerja operator merasakan kelainan pada mesin
operator harus menghubungi mandor atau mekanik.
06. Mekanik, pembantu mekanik ( supervisor ) tidak berpergian pada
saat kegiatan berlangsung.
07. Operator tidak diperbolehkan merokok pada saat melakukan
aktivitas pemotongan rumput.
No. 3 Setelah Aktivitas Pengoperasian :
01. Pada saat mesin selesai beroperasi, mesin harus dibersihkan
oleh masing-masing operator.
02. Pengawasan / Operator tidak meninggalkan mesin , sebelum
diangkut kedalam mobil khusus.
03. Operator memperhatikan kondisi tempat kerja dan mesin,
sebelum meniggalkan tempat.
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Permohonan SK P2K3 yang baru di bentuk :
Nomor : 165/ SP / PT.KL/IX/2021
Lampiran : 14 Lembar
Perihal : Permohonan Pengesahan P2K3
Kepada Yth :
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigasi
Provinsi Papua
Kab Mimika
Di
Timika
Berdasarkan pasal 10 Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja jo. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI no.
Per – 04 /MEN/ 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) serta tatacara menunjukan Ahli
Keselamatan Kerja, maka dengan ini kami mengajukan permhonan pengesahan kepengurusan P2K3 di perusahaan kami:
1. Nama Perusahaan : PT. Kiavanna Lestari

2. Jenis Usaha : Kontraktor, Suplay Tenaga kerja, HouseKeeping dan Lanscaping
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
3. Alamat Perusahaan : Jl. C. Heatubun Kwamki Baru Timika

4. No. Hp : 085255522225
5. Email : kiavanna.lestari@gmail.com
6. Jumlah Tenaga Kerja : 90 orang
Demikian disampaikan untuk dapat disahkan dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
Atas perhatian dan bantuannya diucapkan terima kasih.
PT. Kiavanna Lestari Pengesahan
Wempi Jitmau ____________________
Direktur Kepala DISNAKER
Tembusan
Kepala UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan
Melampirkan
- Komitmen Kebijakan Manajemen Perusahaan tentang Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3)
- Program Keselamatan Kerja (K3) PT. Kiavanna Lestari
- Struktur Organisasi K3 PT. Kiavanna Lestari
- Sistem Pelaporan Perusahaan
- Jadwal Safety Meeting & Inspeksi
- Daftar Perlatan Kerja
- SOP
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
KERANGKA ACUAN PERTEMUAN SOSIALISASI KESELAMATAN KERJA

PENANGANAN MASALAH DI AREA KERJA
I. PENDAHULUAN
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam sistem ketenagakerjaan
dan sumber daya manusia. K3 tidak saja sangat penting dalam meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan
para pekerjanya akan tetapi jauh dari itu K3 mempunyai dampak positif atas keberlanjutan produktivitas kerja.
Oleh sebab itu, isu K3 pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus diperhatikan oleh para pekerja, akan
tetapi juga harus dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan. Dengan kata lain, pada saat ini K3 bukan semata
sebagai kewajiban, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi setiap pekerja dan bagi setiap bentuk kegiatan
pekerjaan.
Dan oleh karena itu kegiatan sosialisasi keselematan dan kesehatan kerja harus sering dilakukan sesuai
tuntutan kebutuhan perusahaan dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan dan kesehatan kerja baik
bagi dirinya maupun orang lain.
II. TUJUAN
Tujuan dari pertemuan sosialisasi pertambangan ini adalah:

1. Pekerja mampu mengoperasikan peralatan kerja sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku.
2. Pekerja memahami dan mampu mengambil tindakan sesuai prosedur keselamatan dan kesehatan jika
terjadi masalah dengan Peralatan kerja yang digunakan saat menjalankan tugas.
3. Pekerja mampu mengatasi tindakan awal yang berkaitan dengan gangguan/masalah yang dihadapi demi
keselamatan kerja baik baik dirinya maupun pihak lain dan meminimalisir kerugian perusahaan.
III. PESERTA PERTEMUAN SOSIALISASI
Peserta pertemuan adalah karyawan PT. Kiavanna Lestari, yang menjalankan pekerjaan sebagai berikut:
1. Potongan Rumput
2. Perawatan tanaman Hias
3. Perawatan taman di halaman
4. Pembersihan halaman
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
IV. MATERI PERTEMUAN
Materi yang akan dibahas dan disampaikan:

No. Materi Keluaran Diharapkan
1. Persiapan mengoperasikan Peserta memahami hal-hal yang harus dipersiapkan:
kendaraan atau alat berat - Kartu ID, APD
- Pemeriksaan komponen pokok kelaikan Pemeriksaan
kelengkapan peralatan keselamatan
2. Ketentuan cara Peserta memahami:
menggunakan Perlatan Kerja - Aturan berkaitan dengan ketentuan yang berlaku.
- Akibat dari pelanggaran ketentuan/aturan.
3. Mengatasi Peserta memahami tindakan awal:
gangguan/masalah pada - Jika kerusakan/gangguan pada mesin.
Peralatan Kerja.
4. Komunikasi dan laporan Peserta memahami tindakan komunikasi atau pelaporan:
- Pihak berkompeten
- Mendokumentasikan kejadian (hal yang perlu).
V. METODOLOGI
Metode yang digunakan dalam pertmuan sosialisasi:

1. Ceramah/Penjelasan
2. Simulasi/Demontrasi
3. Tanya Jawab
4. Praktek Peserta
VI. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
Pertemuan sosialisasi akan dilaksanakan di Halaman PT. Trakindo Utama , pada:

Hari/Tgl. :
Waktu :
VII. PENYELENGGARA DAN NARA SUMBER (PEMATERI)
Penyelenggara Pertemuan KP :
Nara Sumber (Pemateri) :
1. :
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
2. :
3. :
VIII. PROSES PENYAMPAIAN MATERI
No. Waktu (WIT) Materi Pemateri/Nara Sumber

Pembukaan dan Doa Bp. Wempi Jitmau
1. 06.30 – 08.30
Penyampaian Materi Bp. Wempi Jitmau
- Persiapan Bp. Frans S
- Mengatasi Ganguan
Pada alat
- Sekilas tentang K3
IX. SARANA DAN ALAT
Dipersiapkan:
1. APD yang relevan
2. Peralatan Kerja Pertamanan
3. Dokumentasi
X. PENUTUP
Demikian kerangka acuan pertemuan sosialiasi keselematan pertambangan ini dibuat sebagai pedoman
penyelenggaraan.
Disetujui, Disusun Oleh,
Wempi Jitmau Ade Saputra

Direktur Safety Manager
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
Dokumentasi
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI
PT.KIAVANNA LESTARI

k3 Kontraktor PT - Kiavanna Lestari New

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

k3 Kontraktor PT - Kiavanna Lestari New

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PT.

KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA

 Bukti sosialisasi identifikasi bahaya potensial yang ada dilingkungan

 Memiliki SOP pengoperasian kendaraan

 Meeting/inspeksi yang dilakukan tim manajemen PT.Kiavanna Lestari

Lamp. ………. SOP Investigasi No. 01

tidak memadai kebutuhan 8.7 AUS DAN SOBEK

MATRIK ANALISA JENIS DAN TINGKAT ENERGI

No. SOP ……….

Wempi Jitmau Hevri Hutagaol Ade Saputra

1. MAKSUD DAN TUJUAN

3. ALAT PELINDUNG DIRI YANG DIPERLUKAN

Helm Keselamatan Kerja Fluorescent Vest Masker/Respirator, as required

Kacamata Sepatu boot Ear plug/muff digunakan

4. KETENTUAN UMUM DALAM MELAKSANAKAN INSPEKSI

5. MEKANISME DAN TATA LAKSANA INSPEKSI

No. Yang Perlu Dilakukan dan Langkah (Pokok-pokok) Penanggung Jawab

c. Pastikan diri sehat dan fit sebelum melakukan inspeksi. Inspector

2 Saat Inspeksi Dengan Berjalan Kaki

a. Hati-hati saat melangkah, perhatikan permukaan yang akan kita lewati

b. Pakailah rain coat jika dalam keadaan hujan. Inspector

c. Pakailah masker debu, jika kondisi sekitar berdebu. Inspector

f. Tunggulah pihak-pihak yang berkompeten (namun tidak terbatas pada)

3 Saat Inspeksi Di Area Perusahaan/Kantor/Bengkel dan Area Pertambangan

No. Yang Perlu Dilakukan dan Langkah (Pokok-pokok) Penanggung Jawab

b. Komunikasikan kepada penanggung jawab pekerjaan (Kepala

c. Perhatikan bangunan di atas kepala anda dan permukaan lantai

d. Perhatikan bahaya-bahaya khusus yang berhubungan dengan lokasi

4 Saat Inspeksi Di Area Yang Sedang Dikonstruksi

5 Saat Inspeksi Didalam Gedung/Perkantoran

a. Komunikasikan kepada penanggung jawab jika akan melakukan

b. Pakailah APD yang sesuai, jika diperlukan. Inspector

d. Perhatikan level permukaan di lantai dan di atas kepala, jangan sampai

No. Yang Perlu Dilakukan dan Langkah (Pokok-pokok) Penanggung Jawab

a. Pastikan informasi yang diperoleh tersusun secara rapi dan imformatif:

b. Diskusikan data/informasi hasil inpeksi dengan tim, termasuk

c. Buatlah laporan lengkap (dokumen inspeksi) secara tertulis dan

Timika, 22 September 2021

 MATERI ORIENTASI TENTANG INSPEKSI

 MENCEGAH INSIDEN ATAUPUN KECELAKAAN

STANDART OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)

1. LATAR BELAKANG 1.1. Pengawasan

2.1. Melaksanakan koordinasi kegiatan

4. UNIT KERJA TERLIBAT 4.1. Kebersihan area kerja

DIBUAT DIPERIKSA DISETUJUI

KATARINA A. MAIT ADE SAPUTRA WEMPI JITMAU

NO NAMA JABATAN KEAHLIAN KETERANGAN

Ade Saputra Manager Safety Ahli K3 Umum Corporate Safety,Health &

Yemima Ronting SHE-Rep Proses Keselamatan dan Anggota

Mensianus Moa Chemical coord Teknik Inspeksi Anggota

adalah sebagai berikut:

Masa Jabatan Komite Keselamatan

LAPORAN INVESTIGASI INSIDEN K3LLP INTERNAL

ORANG (JENIS CEDERA/GANGGUAN KESEHATAN/KETERLIBATAN)

PROPERTI (KERUSAKAN PROPERTI/INSIDEN ALAT/KEBAKARAN)

Media yang Terlibat Kode: Alat Potong Rumput

Jawab pertanyaan berikut mengenai HIRADC untuk tugas yang

dalam insiden ini.

TIDAKAN PERBAIKAN (untuk menghilangkan penyebab) & PENCEGAHAN (untuk

Safety Manager Pengawas Lapangan Safety Officer

Ade Saputra Walternus Rano Hevri Hutagaul

MATERIAL SAFETY DATA SHEET

No. Dokumen No. Revisi Halaman