PPDS Neurologi
Refarat Neurologi
Dibacakan: Jum’at, 15 Oktober 2021
Menyetujui
Pembimbing
Mengetahui/Mengesahkan:
Ketua Departemen
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga refarat yang berjudul Feeding and Eating
Disorders ini dapat tersusun.
Makalah ini penulis susun untuk melengkapi tugas stase Neurologi di
Departemen Neurologi dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS)-1 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada dr. Irina Kemala Nasution, M.Ked(Neu),
Sp.S sebagai pembimbing yang banyak memberikan bimbingan dan
arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua jasa dan budi
baik pembimbing yang telah membantu penulis tanpa pamrih dalam
mewujudkan cita-cita penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan refarat ini jauh dari sempurna, untuk
itu saran dan kritikan masih sangat diharapkan sebagai masukan bagi
penulis. Akhirnya, penulis berharap referat ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
iii
2.10. Pengobatan ........................................................................ 23
2.10.1. Prinsip-Prinsip Umum Pengobatan untuk Semua
Gangguan Makan................................................... 23
2.10.2. Perawatan Psikologis Gangguan Makan ................ 24
2.10.3. Terapi Farmakologis Gangguan Makan .................. 25
2.11. Prognosis ........................................................................... 27
2.12. Aspek Neuropsikiatri .......................................................... 28
2.12.1. Bidang Penelitian .................................................... 28
2.12.2. Bidang Praktik Klinis ............................................... 29
BAB III KESIMPULAN.............................................................................. 32
DAFTAR RUJUKAN................................................................................. 33
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR SINGKATAN
vii
ABSTRAK
yang khas. Gangguan ini sering luput menjadi fokus perhatian klinisi
viii
ABSTRACT
Feeding and eating disorders cover a variety of typical eating disorders. This
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
4
2.2. Epidemiologi
Prevalensi seumur hidup anoreksia nervosa diperkirakan 0,9% untuk
wanita dewasa, 0,3% untuk pria dewasa, dan 0,3% di antara remaja laki-
laki dan perempuan. Bulimia nervosa lebih umum daripada anoreksia
nervosa, dengan prevalensi seumur hidup yang dilaporkan pada wanita
dewasa sebesar 1,5% dan pria dewasa sebesar 0,5%, dan 0,9% pada pria
dan wanita remaja. BED tampaknya menjadi gangguan makan yang paling
umum, dengan prevalensi seumur hidup mulai dari 2,0% untuk pria dewasa
hingga 3,5% untuk wanita dewasa dan 1,6% pada remaja. Selain itu,
presentasi subambang batas (dimasukkan kedalam OSFED) setidaknya
dua kali lebih umum sebagai gabungan anoreksia nervosa, bulimia
nervosa, dan BED. Prevalensi gangguan makan tampaknya bervariasi
berdasarkan jenis kelamin, etnis, dan jenis populasi yang diteliti. Meskipun
gangguan makan secara historis telah dilaporkan lebih sering terjadi pada
wanita daripada laki-laki, laki-laki mungkin kurang diidentifikasi. Gangguan
makan juga terjadi pada populasi yang beragam secara budaya, etnis, dan
sosial ekonomi. Dengan demikian, penting bagi dokter untuk tetap aware
terhadap kemungkinan gejala gangguan makan terlepas dari demografi
pasien.1
2.3. Etiologi
Faktor-faktor biologis, sosial, dan psikologis adalah penting sebagai
penyebab gangguan makan. Namun, mekanisme penyebab yang pasti
tetap sulit dipahami. Teori terkini mengemukakan bahwa individu dengan
gangguan makan, khususnya, memiliki seperangkat sifat predisposisi
(misalnya, biologis, genetik, atau kerentanan kepribadian) yang, ketika
dipicu oleh peristiwa yang memicu (misalnya, stres pubertas, keputusan
untuk melakukan diet), mengakibatkan gangguan makan. Setelah penyakit
masuk, beberapa faktor bekerja untuk mempertahankannya (misalnya,
social reward dari penurunan berat badan, efek dari keadaan kelaparan
pada anoreksia nervosa).8
Genetika juga memiliki peranan dalam ganguan makan. Sejumlah
besar bukti menunjukkan dengan tegas bahwa gangguan makan
5
2.4. Patofisologi
2.4.1. Appetite dan Satiety.
Appetite terdiri dari fenomena makan yang ditentukan secara
kompleks dan sangat individual dan fenomena subjektif di dalamnya.
Penelitian dasar dalam mencakup psikologi eksperimental, fisiologi,
metabolisme, neuroendokrinologi, dan genetika, appetite adalah masalah
penelitian yang penting. Meskipun upaya penelitian yang intens, baik
makan normal dan gangguan makan tetap kurang dipahami. Akibatnya,
hanya strategi pengobatan efektif minimal yang tersedia saat ini untuk
gangguan makan, apakah hadir dalam gangguan makan psikiatris atau
obesitas sederhana.10
Satiety cascade yang dikemukakan oleh Blundell dkk lebih dari 20
tahun yang lalu telah digambarkan dan disadur setelahnya pada review-
review yang sangat baik. Satiety cascade adalah suatu kerangka
konseptual yang menggabungkan peristiwa fisiologis yang mengendalikan
nafsu makan dengan perilaku yang menyertai dan pengalaman psikologis
yang terintegrasi kepada apa yang disebut dengan proses makan. 11
Proses makan dan kenyang adalah sangat kompleks. Secara
sederhana dibagi atas short-term signal dan long-term signal. Yang
termasuk short-term signal adalah nutrien, mekanoreseptor, hormon-
6
Gambar 3. Hunger and Satiety Mechanism. Sebelah kiri, mekanisme secara umum dan
sebelah kanan target spesifik.
Dikutip dari: Amin T, Mercer JG. Hunger and Satiety Mechanisms and Their Potential
Exploitation in the Regulation of Food Intake. J.Curr Obes Rep. 2016.
Gambar 3. Gambar ini adalah five way model oleh Michael Macht yang mengkaitkan emosi
dan perilaku makan.
Dikutip dari: Vogele C, Gibson EL. Mood, Emotions, and Eating Disorders. In: Agras WS, Editor.
The Oxford Handbook of Eating Disorders. Oxford University Press. 2010
dari reward dan kontrol serta proses kognitif lainnya seperti perhatian,
pembelajaran, dan memori.15
2.5.6. Pica
Pica ditandai dengan mengkonsumsi zat-zat tidak bernutrisi yang
secara perkembangan tidak sesuai dan non normatif secara budaya
(misalnya, kotoran, tanah liat, sabun, kertas, paint chips) setidaknya selama
1 bulan. Prevalensi pica belum diketahui dengan pasti; namun, gangguan
ini lebih sering terjadi pada anak-anak, pasien dengan disabilitas
perkembangan yang berat, pasien dengan komorbiditas medis (terutama
kekurangan zat besi), dan pasien yang membutuhkan metode pemberian
12
Gambar 4. Algoritma kerangka berfikir dalam penegakan diagnosa feeding and eating
disorders
Dikutip dari:. Glasofer DR, Attia E, Walsh T. Feeding and Eating Disorders. In:Tasman A, Kay J,
Lieberman JA, First MB, Riba MB. Psychiatry 4th Edition. John Wliey & Sons. 2015
2.7. Penilaian
Evaluasi pasien dengan dugaan gangguan makan bisa menjadi hal
yang menantang. Sementara pasien yang sering masuk ke ruang gawat
darurat, dokter pelayanan primer, atau spesialistik dengan keluhan tidak
spesifik, seperti kelelahan, kecemasan, atau distimia, atau dengan
komplikasi fisik malnutrisi atau purging, seperti gejala gastrointestinal,
amenore sekunder, stress fracture, hipotensi, atau sinkop, mereka mungkin
tidak melaporkan, atau mungkin secara aktif menyangkal bahwa mereka
memiliki gangguan makan. Penilaian awal oleh consultation-liaison
psychiatrist (CLP) dalam pengaturan medis umum dapat menjadi rumit
karena kesamaan antara pasien dengan gangguan makan primer dan
pasien dengan masalah medis yang mendasari yang menyebabkan
gangguan makan dan berat badan. Evaluasi harus mencakup penilaian
rinci tentang perubahan berat badan (berat badan dewasa maksimum dan
minimum), BMI saat ini, dan kurva berat badan pada anak-anak dan remaja,
serta berat badan yang diinginkan.16
Tinjauan medis terperinci tentang sistem dan pemeriksaan fisik
harus dilakukan untuk menilai tanda-tanda dan gejala starvasi dan purging.
Berat badan saat ini, tinggi badan, indeks massa tubuh, suhu, dan tanda-
14
tanda vital harus dicatat. Pasien harus ditimbang dengan gaun rumah sakit
bila memungkinkan, karena beberapa pasien dengan anoreksia nervosa
akan memakai beberapa lapisan pakaian atau menyembunyikan benda
berat di saku mereka untuk menyembunyikan berat badan mereka yang
sebenarnya.16
Tabel 1. Tanda dan Gejala Gangguan Makan
Tanda dan Gejala Gangguan Makan
Terkait Starvasi Terkait Purging
Dry skin, lanugo, hair loss Parotid gland enlargement
Cold intolerance, hypothermia Dental caries and erosion
Weakness, fatigue Perioral acne
Low mood, poor concentration, Low mood, poor concentration
insomnia
Hot flashes, diaphoresis Orthostatic tachycardia, dehydration
Sinus bradycardia, orthostasis Heartburn/reflux/abdominal pain
Early satiety, bloating, constipation Hematemesis
Primary or secondary amenorrhea Amenorrhea/oligomenorrhea
Low libido Muscle cramps, paresthesias
Decreased bone density, fractures Palpitations, cardiac arrhythmias
Muscle wasting/cachexia Diarrhea/constipation
Nose bleeds, bruising Hemorrhoids/rectal prolapse
Stress fractures Presyncope or syncope
Presyncope or syncope
Dikutip dari: Micula-Gondek W, Guarda AS. Eating Disorders. In: Levenson JL, Editor. Textbook
of Psychosomatic Medicine and Consultation-Liaison Psychiatry 3rd Edition. American
Psychiatric Publishing. 2019.
Eating Disorder Screen for Primary Care (ESP) yang juga sering digunakan
dengan sensitifitas dan spesifitas yang juga baik.16
2.10. Pengobatan
2.10.1. Prinsip-Prinsip Umum Pengobatan untuk Semua Gangguan Makan
1. Person-centred informed decision-making. Pilihan pengobatan yang
aman dan didukung secara empiris berdasarkan penelitian yang tersedia
dan konsensus ahli harus didiskusikan dengan individu dan keluarga
mereka. Pilihan ini harus berpusat sedapat mungkin pada keputusan
berdasarkan informasi yang dibuat dengan orang tersebut dan (jika sesuai)
keluarga mereka.2
2. Least restrictive treatment. Jika memungkinkan, perawatan harus
ditawarkan dalam pengaturan yang paling tidak membatasi dan paling
sesuai dengan kebutuhan dan preferensi individu.2
3. Pendekatan multidisiplin. Memastikan bahwa individu mendapat akses
pada pelayanan medis spesialistik bersama, dietetik dan intervensi
psikologis diperlukan untuk memaksimalkan kemungkinan pemulihan
penuh pasien dengan gangguan makan.2
24
2.11. Prognosis
Perjalanan penyakit dari anoreksia nervosa sangat bervariasi,
meskipun pola tertentu telah muncul dalam literatur. Follow-up study
27
32
DAFTAR RUJUKAN
1. Thomas JJ, Mickley DW, Derenne JL, Klibanski A, Murray HB, Eddy
KT. Eating Disorders: Evaluation and Management. In: Stern TA,
Fava M, Wilens TE, Rosenbauf JF, Editor. Massachusetts General
Hospital. Comprehensive Clinical Psyhiatry 2nd Edition. Elsevier.
2016. p.412-27
2. Hay P, Chinn D, Forbes D, Madden S, Newton R, Sugenor L. Royal
Australian and New Zealand College of Psychiatrists clinical practice
guidelines for the treatment of eating disorders. Australian and New
Zealand Journal of Psychiatry. 2014, vol. 48(11).p.1-62
3. Lin JA, Hartman-Munick SM, Kells MR, Milliren CE, Slater WA,
Woods ER et al. The Impact of the COVID-19 Pandemic on the
Number of Adolescents/Young Adults Seeking Eating Disorder-
Related Care. J. Adolescent Health (69). 2021. P.660-63.
https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2021.05.019
4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal
Pelayanan Medik. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis
Gangguan Jiwa di Indonesia- III (PPDGJ-III). WHO Publishing.1993
5. American Psychiatric Association. Feeding and Eating Disorders. In:
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5 th Edition.
American Psychiatric Asociation Publishing. 2013. 329-54
6. Lock J, Agras S. Eating and Feeding Disorders. In: Roberts LW,
Editor. Textbook of Psychiatry 7th Edition. American Psychiatric
Asociation Publishing. 2019. p.672-96
7. Glasofer DR, Attia E, Walsh T. Feeding and Eating Disorders.
In:Tasman A, Kay J, Lieberman JA, First MB, Riba MB. Psychiatry
4th Edition. John Wliey & Sons. 2015. p.1231-49
8. Boland RJ. Verduin ML, Ruiz P. Feeding and Eating Disorders. In:
Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry 12th Edition. Wolters
Kluwer. 2021. p.1497-1533
9. Hübel C, Bulik CM, Breen G. Genetics of feeding and eating
disorders and Kurniadi N, Wierenga CE, Berner LA, Kaye WH.
Imaging of feeding and eating disorders. In: Geddes JR, Andreasen
NC, Goodwin GM, Editor. New Oxford Textbook of Psychiatry 3rd
Edition. Oxford University Press. 2020. p.1055-86
10. Geary N, Moran TH. Basic Science of Appetite. In: Sadock BJ,
Sadock VA, Ruiz P, Editor. In: Kaplan & Sadock’s Comprehensive
Textbook of Psychiatry 10th Edition. Wolters Kluwer. 2017. p. 981-
1022
11. Amin T, Mercer JG. Hunger and Satiety Mechanisms and Their
Potential Exploitation in the Regulation of Food Intake. J.Curr Obes
Rep. 2016. (5).p. 106–12. http://dx.doi/10.1007/s13679-015-0184-5
33
34
12. Higgins ES, George MS. Appetite. In: The Neuroscience of Clinical
Psychiatry: The Pathophysiology of Behavior and Mental Illness 2 nd
Edition. Wolters Kluwer. 2013.p.150-61
13. Stahl SM. Obesity as an impulsive–compulsive disorder, In:
Impulsivity, Compulsivity, and Addiction; In: Stahl`s Essential
Psychopharmacology 4th Edition. Cambridge University Press. 2013.
p.563-73
14. Vogele C, Gibson EL. Mood, Emotions, and Eating Disorders. In:
Agras WS, Editor. The Oxford Handbook of Eating Disorders. Oxford
University Press. 2010. p.180-99.
15. Steinglass JE, Berner LA, Attia E. Cognitive Neuroscience of Eating
Disorders. J. Psychiatr Clin North Am. 2019,3;42(1).p. 75–91.
http://doi.org/10.1016/j.psc.2018.10.008
16. Micula-Gondek W, Guarda AS. Eating Disorders. In: Levenson JL,
Editor. Textbook of Psychosomatic Medicine and Consultation-
Liaison Psychiatry 3rd Edition. American Psychiatric Publishing.
2019. P.479-517
17. Fuller SJ, Brown A,Rowley J, Elliott-Archer J. Veganism and eating
disorders: assessment and management considerations. J.
BJPsych. 2021. P.1-5. http://doi.org/10.1192/bjb.2021.37
18. National Institute for Health and Care Excellence. NICE Guideline of
Eating disorders, recognition and treatment 2017, updated 2020.
2020. p.1-42
19. Voderholzera U,Haasc V , Correllc CU, Ko¨rner T. Medical
management of eating disorders: an update. J. Curr Opin Psychiatry.
2020. p. 542–53 http://dx.doi/10.1097/YCO.0000000000000653
20. Steffen KJ, Roerig JL, Mitchell JE. Pharmacological Treatment of
Eating Disorders and Freidl EK, Keegan KA, Richter D, Mayer LES,
Attia E. Intensive Treatment for Eating Disorders. In: Gabbard GO,
Editor. Gabbard’s Treatments of Psychiatric Disorders 5th Edition.
American Psychiatric Publishing. 2013. p. 549-60
21. Frank GKW, Shott ME, DeGuzman MC. The Neurobiology of Eating
Disorders. J. Child Adolesc Psychiatr Clin N Am.
2019,10,28(4).p.629–40. http://dx.doi/10.1016/j.chc.2019.05.007
22. Peebles R, Sieke EH. Medical Complications of Eating Disorders in
Youth. J. Child Adolesc Psychiatric Clin N Am. 2019. p.593–615
https://doi.org/10.1016/j.chc.2019.05.009