Anda di halaman 1dari 20

11/4/20

Perhitungan Geoid
GRAVIMETRIK dengan
Persamaan Stokes
Leni S. Heliani

1
11/4/20

Geoid – Bidang geopotensial


• Sekeliling bumi : medan potensial gayaberat
• Potensial ditiap titik mungkin sama/berbeda krn perbedaan distribusi
masa, sehingga banyak bidang equipotensial
• Equipotensial : bidang yang memuat titik-titik dgn potensial sama
• Geoid : Equipotensial yang dianggap berimpit dgn MSL

Geoid

2
11/4/20

PENENTUAN GEOID
Terdapat beberapa teknik penentuan geoid ( Vanicek and Christou,
1994 )
1. Secara GRAVIMETRIS
2. Teknik SATELIT : Dinamis dan Geometris
3. Teknik Kombinasi menggunakan data yang heterogen

Peta anomaly gayaberat Bumi

3
11/4/20

PENENTUAN GEOID SECARA GRAVIMETRIS

Terdapat 2 pendekatan:
1. Pendekatan Absolut : penentuan geoid langsung terhadap pusat
masa bumi
2. Pendekatan Relatif: penentuan geoid terdapat permukaan
ellipsoid

Nrelatif

Nabsolut

PENDEKATAN ABSOLUT
• yang ditentukan adalah persamaan bidang geoidnya. dalam hal ini
berarti menentukan persamaan bidang potensial gayaberat dengan
dasar teori potensial khususnya geodetic boundary value problem
• pada hukum gaya tarik newton, bila terdapat gaya tarik berarti ada
potensi untuk timbulnya gaya tarik atau disebut potensial gaya tarik
• hubungan potensial gayaberat w (skalar) dengan gayaberat g
(vektor) adalah sama seperti hubungan antara fungsi asli dengan
fungsi turunan pertamanya.
g(x) = dw/dx
• bila g diketahui , maka w dapat ditentukan. dan sebaliknya.

4
11/4/20

PENDEKATAN RELATIF
2. menentukan kedudukan bidang geoid terhadap ellipsoid referensi. konsep
dasarnya adalah hubungan beda potensial dengan jarak dan defleksi vertikal.
bidang equipotensial ellipsoid referensi didefinisikan/ditetapkan terlebih
dahulu. kemudian dicari jarak (n) atau undulasi bidang equipotensial geoid
terhadap bidang equipotensial ellipsoid referensi.
catatan :
cara yang pertama lebih complicated dibanding cara yang kedua
selanjutnya akan dipelajari cara kedua.

PENETUAN GEOID SECARA GRAVIMETRIS,


Penentuan N dan e

n m
e

N g0

potensial ( disturbing potential ) T

10

5
11/4/20

Tahapan pengolahan data è model geoid


1. Gayaberat ukuran direduksi ke geoid è gayaberat di geoid,
misalnya gayaberat free-air
2. Menghitung gayaberat normal di ellipsoid
3. Menghitung anomaly gayaberat è gayaberat di geoid – gayaberat
dielipsoid (gayaberat normal)
4. Melakukan tahapan remove
5. Melakukan hitungan geoid dengan metoda: stokes, dan vening
meinez..
6. Lakukan restore
7. didapat geoid

11

Topografi-Geoid-Ellipsoid-bidang datar
n

m
e

∆𝑔 = 𝑔,- − 𝛾
𝐺𝑀 1.
Topografi g#$% = + 𝜔)𝑅 cos 𝜃
𝑅
MSL Geoid h

𝑔!" = 𝑔#$% + FA 2

𝑔$%&'&'( ().+),- . 3
Ellipsoid

𝛾 = 𝛾* (1 + 𝛽+𝑠𝑖𝑛)𝜑 − 𝛽)𝑠𝑖𝑛)2𝜑) 4
Bidang datar
3

12

6
11/4/20

Anomali Arah/defleksi vertikal

13

Ganguan Gayaberat

Anomali Gayaberat

titik Q adalah proyeksi P sepanjang normal dan UQ = WP karena


didefinisikan ellipsoid mewakili geoid

14

7
11/4/20

ANOMALI GAYABERAT
Dg = g0 - g
Dalam hal ini:
• Dg dicari dengan terlebih dahulu menghitung g0
• g0 dihitung dengan mereduksi g ukuran, misalnya dengan Free-
air
• Dg = ( g + 0,3086 H ) - gE ( 1 + b1 .Sin 2 j - b2. Sin 2 2 j )

15

HUBUNGAN T DAN N ( teori Brun’s )

Dari Gambar, diperoleh :


UP = UQ + ( ¶U/ ¶h ) N ,
karena arah n berlawanan dgn garis
arah gayaberat maka
U P = UQ - g N
WP = UP + TP
WP = UQ - g N + TP

16

8
11/4/20

Lanjutan
Karena WP = UQ = W0 , maka
W0 = W0 - g N + T , sehingga :
T = g N
atau N = T/ g
Persamaan ini disebut persamaan Brun’s yaitu suatu persamaan yang
menyatakan hubungan antara undulasi geoid N dengan anomali
potensial T.

17

HUBUNGAN N DENGAN Dg
Dari persamaan TP = WP – UP dapat diperoleh :
( d T/ dh )P = ( d W/ dh) P - ( dU/ dh)P
atau :
( d T/ dh) = g0 - gP = g0 - gQ - δg / dh . N
( d T/ dh) = Dg - δg / dh . N ,
atau :
Dg = ( d T/ dh) - δg / dh .
Karena N = T/ g ,
maka : Dg = ( d T/ dh) - δg / dh. T/ g ,
atau :
( d T/ dh) - 1 / g . δg / dh. T + Dg = 0

18

9
11/4/20

PERSAMAAN FUNDAMENTAL GEODESI FISIS

• Persamaan
( d T/ dh) - 1 / g . δg / dh. T + Dg = 0

disebut persamaan fundamental Geodesi Fisis (the fundamental


equation of physical geodesy) yang menyatakan hubungan antara
anomali potensial T dengan anomali gayaberat Dg .
Persamaan fundamental inilah yang dijadikan dasar oleh George
Gabriel Stokes pada tahun 1849 untuk menghitung anomali potensial T
sebagai fungsi anomali gayaberat Dg.

19

LANJUTAN

Untuk pendekatan dalam proses hitungan, ellipsoid referensi diganti


bola tetapi volume bola sama dengan volume ellipsoid. Bola tersebut
memiliki jari-jari :
C
𝑅 = 𝑎! 𝑏
Sehingga g = G.M/ R2 ,
dimana G = konstante gravitasi Newton dan R = jari-jari bumi,
M = massa bumi.
δg / dh = δg / dR
1 / g . δg / dh = - 2/R

20

10
11/4/20

Lanjutan
Persamaan fundamental menjadi :
( d T/ dh) - 2 T/ R + Dg = 0
Atau menjadi : ( d T/ dh) - 2 g N / R + Dg = 0
Rumus ini dikembangkan lebih lanjut oleh G.Stokes sehingga
menghasilkan rumus untuk menghitung anomali potensial T sebagai
fungsi Dg ( penjabaran lihat buku Physical Geodesy, W.A.,Heiskanen
and H.Moritz, 1967, hal 92-94), yaitu :

21

Lanjutan
R
T = ---- ∫∫ Dg S(ψ) dσ

Dalam hal ini S(ψ) disebut fungsi Stokes
yang bentuknya adalah :
S(ψ) = 1/ Sin(ψ/2) - 6 sin ψ/2 + 1 – 5 cos ψ - 3 cos ψ ln ( Sin ψ/2 + sin2
ψ/2 )
Untuk ψ adalah jarak spheris antara elemen luas dengan titik yang
dihitung harga T nya.

22

11
11/4/20

Kedudukan titik hitung P yang berjarak spheris ψ


terhadap elemen luas dσ

23

Rumus Stokes, untuk menghitung undulasi


geoid N
Bila nilai T disubstitusi ke formula Bruns :
𝑁 = 𝑇/𝛾
, maka akhirnya diperoleh :

R
N = ----- ∫∫ Dg S(ψ) dσ
4π G

Yaitu rumus Stokes yang dapat digunakan untuk menghitung


undulasi geoid N dari data anomali gayaberat.

24

12
11/4/20

Jarak spheris ψ dan azimuth a


antara titik P dan dσ

Jika P (j, ‫ )ג‬dan dσ (j1 , ‫ג‬1) , maka


Ψ = cos -1 [ sin j sin j1 + cos j cos j1 cos (‫ ג‬- ‫ג‬1) ]

cos j1 sin ( ‫ ג‬- ‫ג‬1)


tan a = ---------------------------------------------
cos j sin j1 - sin j cos j1 cos ( ‫ג‬1 - ‫)ג‬

25

Penentuan Defleksi Vertikal


ØDefleksi vertical (‫ )ع‬yaitu penyimpangan
n m
normal geoid terhadap normal ellipsoid. e

ØDefleksi vertical memiliki dua


komponen yaitu:
N g0
• komponen utara-selatan (ξ ) dan
• komponen timur-barat (η)

26

13
11/4/20

Anomali Arah/defleksi vertikal

27

Defleksi vertikal
Rumus untuk menghitung defleksi vertikal
dari data gayaberat didapatkan oleh
Vening Meinesz ( 1928) , yaitu :
1 dS
ξ = ----- ∫∫ Dg ---- cos a dσ dimana :
4π G dψ N = undulasi geoid
‫ع‬ = defleksi vertikal
1 dS ξ = komponen defleksi vertikal
η = ----- ∫∫ Dg ---- sin a dσ utara selatan
4π G dψ η = komponen defleksi vertikal
timur
barat

28

14
11/4/20

29

Fungsi Vening Meinesz

30

15
11/4/20

SYARAT PENYELESAIAN INTEGRAL STOKES

Rumus Stokes dan Vening Meinesz adalah rumus integral luasan untuk
seluruh permukaan bumi σ .Agar supaya dapat diselesaikan sehingga
undulasi geoid dan defleksi vertical dapat dihitung, beberapa
persyaratan harus dapat dipenuhi yaitu :
1. Secara teoritis harus tersedia data anomali gayaberat di setiap titik
di muka bumi. Secara praktis titik dapat diwakili oleh suatu elemen
luasan tertentu.
2. Seluruh data anomali gayaberat harus pada satu sistem referensi,
baik system referensi geodesi maupun titik ikat pengukuran
gayaberatnya.

31

Lanjutan
3. Karena anomali gayaberat diperoleh dari suatu proses reduksi
gayaberat ukuran, maka perlu diperhatikan tentang metode reduksi
, yaitu :
• Metode reduksi gayaberat harus menghasilkan anomali
gayaberat yang kecil dan smooth
• Indirect Effect ( efek tidak langsung) yang dihasilkan tidak boleh
lebih besar dari nilai undulasi geoid yang dihitung.

32

16
11/4/20

Dalam penyelesaian persamaan Stokes dan Vening Meinesz


beberapa asumsi dilakukan (Ilk,1996), yaitu :

1. Potensial ellipsoid referensi sama dengan potensial


gayaberat di geoid
2. Massa ellipsoid sama dengan massa bumi
3. Pusat ellipsoid berimpit dengan pusat bumi

33

Penyelesaian praktis integral Stokes dan Vening


Meinesz.
1. Metode Tamplate untuk menghitung N dan ‫ع‬
- Lingkaran konsentris dengan jari-jari
tertentu dibuat pada material
transparan.
- Titik pusat: titik hitung P akan
dihitung N dan . ‫ع‬.
- Skala template = Skala peta dan sistem
koordinat yang dipakai adalah system
koordinat kutub (ψ, ) dengan origin
titik hitung

34

17
11/4/20

2. Grid atau Blok : dibentuk dari garis lintang dan bujur

- Pembagian daerah hitungan


dengan garis grid dalam suatu
system koordinat geografi.
- Dibentuk blok-blok yang
berbentuk bujur sangkar,
misalnya untuk ukuran 10 ‘ x 10
‘, atau 30 ‘ x 30 ‘.

35

Penyelesaian Stokes dan vening Meinesz


• Pada setiap kompartemen qk (k = nomer
kompartemen) baik pada tamplete maupun blok,
harga anomaly gayaberat yang mewakili nilai
kompartemen ditentukan dari harga rata-rata (mean)
dari yang ada pada kompartemen tersebut.

36

18
11/4/20

Hitungan geoid

37

Geoid (2)

38

19
11/4/20

Geoid (3)
2. Metoda Template

39

20

Anda mungkin juga menyukai