Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sandy Fadlurahman (11910074)

Kelas : 4 B PGMI

Makul : SBDP (MENDONGENG)

NARASI PARADJE DALAM BUDAYA SANGGAU

Paradje merupakan tradisi adat yang telah dilakukan masyarakat  Melayu di Sanggau

sejak dulu dan masih bertahan hingga sekarang. Tradisi ini bertujuan untuk  menangkal dan

menolak bala bencana, serta membersihkan wilayah dari hal-hal yang dianggap dapat

membawa kesialan.

Paradje kini  menjadi event  budaya dan merupakan agenda tahunan Pemerintah

Kabupaten Sanggau. Di tahun ini, kegiatan yang diberi nama Festival Paradje Pusaka Negeri

ke X dengan tema “Tunjuk Harkat Melayu Bermartabat” berlangsung di halaman Keraton

Surya Negara Sanggau, pada 5-8 September lalu. Rangkaian acara dimulai dari pawai

dengan berjalan kaki dari pusat kota Sanggau menuju Keraton Surya Negara membawa

sejumlah benda pusaka, sesaji dan panji keraton, disertai dengan pembacaan doa dan

salawat. Setelah tamu undangan tiba di keraton, mereka disambut  dengan tarian yang

dipersembahkan oleh sanggar Segentar Alam. Berikutnya digelar ritual adat Melayu

Sanggau berupa tolak ajong dan tepung tawar.

Pada Festival Paradje kali ini, Keraton Surya Negara Sanggau memberikan bintang gelar

kehormatan kekerabatan kepada beberapa tokoh penting dan berjasa di Sanggau. Ketiga

tokoh tersebut adalah Kapolres AKBP Imam Riyadi yang dianugerahi Putra Paduka Wira

Surya Negara, Dandim 1204/Sanggau Letkol Inf. Herry Purwanto dianugerahi Putra Paduka

Satria Surya Negara, dan pengusaha Surianto (Apek) dianugerahi Putra Paduka Darma

Surya Negara.

Di waktu yang sama, salah seorang penerima bintang gelar kehormatan, Surianto,

berpesan khususnya kepada generasi muda. Ia mengatakan, “Generasi muda hendaknya

mempunyai integritas dan wawasan yang luas agar dapat menjaga budaya, karena  budaya

merupakan asset bangsa.”


Tidak hanya pawai dan pemberian bintang gelar penghormatan kekerabatan, festival

ini juga semakin meriah dengan diadakannya sejumlah perlombaan di antaranya dendang

melayu, hadrah, sampan bidar, pergelaran busana Melayu untuk anak-anak, pangkak

gasing, dan jepin, ditambah hiburan yang menghadirkan artis ibukota.

Kontributor :  Suardiman  ( Penggiat budaya wil. Kabupaten Sanggau )

Anda mungkin juga menyukai