0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas tentang kasus Bu Ferika yang mengajar matematika tentang pecahan di SD. Motivasi belajar siswa kurang dan proses pembelajarannya menghadapi beberapa masalah seperti siswa kurang fokus, bingung, dan hasil belajar mereka masih rendah. Tugasnya adalah mengidentifikasi masalah dan memberi saran perbaikan dengan mempertimbangkan metode, media, pengelolaan kelas, langkah pembelajaran, dan penila
Dokumen ini membahas tentang kasus Bu Ferika yang mengajar matematika tentang pecahan di SD. Motivasi belajar siswa kurang dan proses pembelajarannya menghadapi beberapa masalah seperti siswa kurang fokus, bingung, dan hasil belajar mereka masih rendah. Tugasnya adalah mengidentifikasi masalah dan memberi saran perbaikan dengan mempertimbangkan metode, media, pengelolaan kelas, langkah pembelajaran, dan penila
Dokumen ini membahas tentang kasus Bu Ferika yang mengajar matematika tentang pecahan di SD. Motivasi belajar siswa kurang dan proses pembelajarannya menghadapi beberapa masalah seperti siswa kurang fokus, bingung, dan hasil belajar mereka masih rendah. Tugasnya adalah mengidentifikasi masalah dan memberi saran perbaikan dengan mempertimbangkan metode, media, pengelolaan kelas, langkah pembelajaran, dan penila
Kasus Bu Ferika guru kelas 4 di sebuah SD yang terletak di daerah perkampungan. Motivasi belajar siswa kurang dalam mata pelajaran matematika tentang pecahan. Bu Ferika menjelaskan cara menjumlahkan pecahan dengan memberi contoh di papan tulis, hanya beberapa siswa yang memperhatikan penjelasan guru, ada yang masih bicara sendiri, ada yang kelihatan ngantuk, ada yang menguap saat proses belajar berlangsung, semua itu karena motivasi belajar siswa kurang merata dikelas, sehingga menyebabkan hasil belajar siswa kurang. Salah satu penjelasannya adalah sebagai berikut: Bu Ferika: "Perhatikan anak-anak, kalau kita menjumlahkan pecahan, penyebutnya harus disamakan terlebih dahulu, kemudian pembilangnya dijumlahkan. Perhatikan contoh berikut: 1/2 + 1/4 = 2/4 + 1/4 = 3/4. Perhatikan lagi contoh ini: 1/2 + 1/3 = 3/6 + 2/6 = 5/6. Jadi yang dijumlahnya adalah pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Mengerti anak-anak?" Anak-anak diam mungkin mereka bingung, ada yang masih ramai sendiri, ada yang mengantuk. Bu Ferika: Pasti sudah jelas, kan. Nah sekarang coba kerjakan soal-soal ini (soal LKS)." Bu Ferika menulis 5 soal di papan tulis dan anak-anak mengeluarkan buku latihan. Secara berangsur-angsur mereka mulai mengerjakan soal, namun sebagian besar anak ribut karena tidak tahu bagaimana cara mengerjakannya, ada yang tidak mau menulis. Hanya beberapa anak yang tampak mengerjakan soal, yang lain hanya menulis soal, dan ada pula yang bertengkar dengan temannya. Selama anak-anak bekerja Bu Ferika duduk di depan kelas sambil mengarahkan anak- anak. Setelah selesai, anak-anak diminta saling bertukar hasil pekerjaannya. Bu Ferika meminta seorang anak menuliskan jawabannya di papan tulis. Tetapi karena jawaban itu salah, Bu Ferika lalu menuliskan semua jawaban di papan tulis. Kemudian anak-anak diminta memeriksa pekerjaan temannya, dan mencocokkan dengan jawaban di papan tulis. Alangkah kecewanya Bu Ferika ketika mengetahui bahwa dari 16 anak, hanya seorang yang benar semua, sedangkan seorang lagi benar 3 soal, dan yang lainnya salah semua. Tugas/Soal : 1.Identifikasi empat ( 4 ) masalah yang terjadi pada proses belajar mengajar yang dilaksanakan Bu Ferika! 2. Coba bantu Bu Ferika untuk memecahkan permasalahannya tersebut ! Kaitkan dengan aspek : a. Metode yang digunakan b. Media pembelajaran c. Pengelolaan kelas d. Langkah-langkah pembelajaran e. Penilaian