Anda di halaman 1dari 2

URAIAN TUGAS TUTORIAL TATAP MUKA

TUGAS TUTORIAL : III/7 *)

Kode/Nama Matakuliah : IDIK4500/ Tugas Akhir Program PGSD (TAP)


Nama Pengembang : Dr. Hadi Gunawan Sakti, M.Pd.
Masa Tutorial : .
Nomor Soal/Tugas *) : 1 s/d 4
Skor Maks : 100
Kompetensi Khusus  Menggunakan 8 langkah (Kerangka Berpikir Memecahkan
masalah Kasus) dalam memahami dan menganalisis kasus
 Mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran yang sering
dijumpai dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah
 Menganalisis masalah pembelajaran dengan 8 langkah
menemukan pemecahan masalah atau solusi terhadap
masalah-masalah pembelajaran
Pokok Bahasan 1. 8 Langkah memecahkan masalah
Sub Pokok Bahasan 2. Mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran yang
sering dijumpai dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah
3. Menganalisis masalah pembelajaran dengan 8 langkah
menemukan pemecahan masalah atau solusi terhadap
masalah-masalah pembelajaran
Uraian Tugas
Kasus A
Pak Purwadi adalah seorang guru kelas 4 di sebuah SD yang terletak di daerah pegunungan.
Dalam mata pelajaran matematika tentang pecahan, Pak Purwadi menjelaskan cara
menjumlahkan pecahan dengan memberi contoh di papan tulis. Salah satu penjelasannya
adalah sebagai berikut:

Pak Purwadi:
"Perhatikan anak-anak, kalau kita menjumlahkan pecahan, penyebutnya harus disamakan
terlebih dahulu, kemudian pembilangnya dijumlahkan. Perhatikan contoh berikut: 1/2 + 1/4 =
2/4 + 1/4 = 3/4. Perhatikan lagi contoh ini: 1/2 + 1/3 = 3/6 + 2/6 = 5/6. Jadi yang dijumlahnya
adalah pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Mengerti anak-anak?"
Anak-anak diam, mungkin mereka bingung.

Pak Purwadi:
Pasti sudah jelas, kan. Nah sekarang coba kerjakan soal-soal ini."
Pak Purwadi menulis 5 soal di papan tulis dan anak-anak mengeluarkan buku latihan. Secara
berangsur-angsur mereka mulai mengerjakan soal, namun sebagian besar anak ribut karena
tidak tahu bagaimana cara mengerjakannya. Hanya beberapa anak yang tampak mengerjakan
soal, yang lain hanya menulis soal, dan ada pula yang bertengkar dengan temannya. Selama
anak-anak bekerja Pak Purwadi duduk di depan kelas sambil membaca.

Setelah selesai, anak-anak diminta saling bertukar hasil pekerjaannya. Pak Purwadi meminta
seorang anak menuliskan jawabannya di papan tulis. Tetapi karena jawaban itu salah, Pak
Purwadi lalu menuliskan semua jawaban di papan tulis. Kemudian anak-anak diminta
memeriksa pekerjaan temannya, dan mencocokkan dengan jawaban di papan tulis. Alangkah
kecewanya Pak Purwadi ketika mengetahui bahwa dari 30 anak, hanya seorang yang benar
semua, sedangkan seorang lagi benar 3 soal, dan yang lainnya salah semua.

Pertanyaan Kasus A
1. Identifikasi 3 kelemahan pembelajaran yang dilakukan Pak Purwadi dalam kasus di
atas. Berikan alasan mengapa itu anda anggap sebagai kelemahan.
2. Jika anda yang menjadi Pak Purwadi, jelaskan langkah-langkah pembelajaran yang
akan anda tempuh untuk mengajarkan pecahan dengan penyebut yang berbeda. Beri alasan
mengapa langkah-langkah itu yang anda tempuh.

Kasus B:
Bu Lince mengajar di kelas 1 SD Sekarharum yang terletak di ibukota sebuah kecamatan.
Suatu hari Bu Lince mengajak anak-anak berbincang-bincang mengenai sayur-sayuran yang
banyak dijual di pasar. Anak-anak diminta menyebutkan sayur yang paling disukainya dan
menuliskannya di buku masing-masing. Anak-anak kelihatan gembira dan berlomba
menyebutkan dan menuliskan sayur yang disukainya. Pada akhir perbincangan Bu Lince
meminta seorang anak menuliskan nama sayur yang sudah disebutkan, sedangkan anak-anak
lain mencocokkan pekerjaannya dengan tulisan di papan.
Setelah selesai anak-anak diminta membuat kalimat dengan menggunakan kata-kata yang
ditulis di papan tulis.

Bu Lince:  
"Anak-anak, lihat kata-kata ini. Ini nama sayur-sayuran. Baca baik-baik, buat kalimat dengan
kata-kata itu ya."
Anak-ank menjawab serentak: 
"Ya, Bu."
Kemudian Bu Lince pergi ke mejanya dan memperhatikan apa yang dilakukan anak-anak.
Karena tak seorangpun yang mulai bekerja, Bu Lince kelihatan tidak sabar.
"Cepat bekerja, dan angkat tangan jika sudah punya kalimat." kata Bu Lince dengan suara
keras. Anak-anak kelihatan bingung, namun Bu Lince diam saja dan tetap duduk di kursinya.
Perhatian anak-anak menjadi berkurang, bahkan ada yang mulai mengantuk, dan sebagian
mulai bermain-main. Mendengar suara gaduh, Bu Lince dengan keras menyuruh anak-anak
diam dan menunjuk seorang anak untuk membacakan kalimatnya. Anak yang ditunjuk diam
karena tidak punya kalimat yang akan dibacakan. Bu Lince memanggil kembali dengan suara
keras agar semua anak membuat kalimat

Pertanyaan Kasus B
1. Bandingkan suasana kelas yang diuraikan pada paragraf 1 dan paragraf selanjutnya,
ditinjau dari segi guru, murid, dan kegiatan
2. Pendekatan pembelajaran mana yang sebaiknya diterapkan oleh Bu Lince ketika mengajar
tentang sayur-sayuran untuk anak-anak kelas 1? Berikan alasan, mengapa pendekatan
tersebut yang anda anggap sesuai.
3. Kembangkan topik sayur-sayuran yang akan anda sajikan dengan pendekatan yang anda
sebut pada nomor 2 .

Anda mungkin juga menyukai