Anda di halaman 1dari 3

B.

Syarat dan Prosedur Pengajuan HAKI

Di Indonesia, pendaftaran ciptaan bukan merupakan suatu keharusan bagi pencipta atau
pemegang hak cipta. Timbulnya perlindungan suatu ciptaan dimulai sejak ciptaan itu ada atau
terwujud, bukan karena pendaftaran. Namun demikian, suatu pendaftaran ciptaan dapat
dijadikan sebagai alat bukti awal dipengadilan apabila timbul sengketa dikemudian hari
terhadap ciptaan. Sesuai yang diatur pada bab IV Undang-Undang Hak Cipta, pendaftaran hak
cipta diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI), yang
kini berada di bawah (Kementrian HUkum dan Hak Asasi Manusia). Pencipta atau pemilik
HKI. Permohonan pendaftaran hak cipta dikenakan biaya (UU 19/2002 pasal 37 ayat 2).
Penjelasan prosedur dan formulir pendaftaran hak cipta dapat diperoleh di kantor maupun
situs web Ditjen HKI. “Daftar Umum Ciptaan” yang mencatat ciptaan-ciptaan terdaftar
dikelola oleh Ditjen HKI dan dapat dilihat oleh setiap orang tanpa dikenai biaya.

Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (MENKUMHAM) menerbitkan peraturan


baru, yaitu peraturan menkumham No. 8 Tahun 2016 tentang syarat dan Tata Cara
Permohonan Pencatatan Perjanjian Lisensi Kekayaan Intelektual (PERMEN), yang mulai
berlaku pada 24 Februari 2016.

Peraturan ini bertujuan meningkatkan pelayanan dan memberikan kepastian hukum bagi
pemilik hak dan/atau pemegang hak dari objek kekayaan intelektual dan penerima lisensi serta
bagi dunia industri, perdagangan dan investasi yang dapat mengikat pihak ketiga.

Seoranag wairausaha bisa mengajukan ha katas kekayaan intelektual berupa jenisyang


ada dibawah ini.

1. Hak Cipta dan Hak Terkait;


2. Paten;
3. Merek
4. Desain industry
5. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu; dan
6. Rahasia dagang

1. Prosedur permohonan pencatatan


Permohonan pencatatan perjanjian lisensi diakukan oleh pemohon dan diajukan
secara tertulis kepada menteri yang dupat dilakukan secara elektronik atau non-
elektronik. Pendaftaran secara elektronik dapat dilakukan melalui Iaman/ website resmi
Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual, jika non'elektronik maka pengajuan dilakukan
secara tertulis. Dokumen-dokumen yang harus dilampirkan adalah sebagai berikut:
a. Salinan perjanjian lisensi atau bukti perjanjian lisensi.
b. Salinan atau petikan sertifikat paten, merek, desain industri, desain tata letak
sirkuit terpadu atau bukti kepemilikan hak cipta, hak terkait, dan rahasia dagang
yang dilisensikan masih berlaku.
c. Asli surat kuasa khusus, jika permohonan diajukan melalui kuasa.
d. Asli bukti pembayaran biaya permohonan pencatatan perjanjian lisensi.

Pemohon juga harus mengisi formulir pernyataan secara elektronik (jika melalui
website) atau membuat surat pernyataan bahwa perjanjian lisensi yang dicatatkan
merupakan objek kekayaan intelektual yang:

a. Masih dalam masa perlindungan;


b. Tidak merugikan kepentingan ekonomi nasional;
c. Tidak menghambat perkembangan teknologi; dan
d. Tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
kesusilaan, dan ketertiban umum.

Setiap permohonan pencatatan perjanjian lisensi wajib diperiksa


kelengkapannya. Pemeriksaan dilakukan dalam jangka waktu paling lama 10 hari
terhitung sejak diterimanya dokumen. Jika terjadi kekurangan dalam kelengkapan
dokumen persyaratan maka menteri akan mengembalikan permohonan kepada
pemohon dan diberikan jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) hari terhjtung sejak
tanggal pemberitahuan kekurangan kelengkapan dokumen persyaratan. Jika dalam
jangka waktu tersebut dokumen persyaratan tidak dilengkapi maka dianggap
permohonan ditarik kembali. Namun, jika dokumen sudah lengkap maka menteri
akan mencatatkan perjanjian lisensi dan mengumumkan pencatatan perjanjian lisensi
dalam halaman resmi Direktorat Jendral Kekayaan intelektual

Anda mungkin juga menyukai