Anda di halaman 1dari 30

SKB KESEHATAN

KHUSUS/BIDANG
HIGH ALERT, HNA, HJA, PERHITUNGAN DOSIS

apt. Putri Widyaningsih, S.Farm.


HIGH ALERT

High-alert medication adalah obat yang harus diwaspadai karena


sering menyebabkan terjadi kesalahan/kesalahan serius (sentinel event)
dan obat yang berisiko tinggi menyebabkan Reaksi Obat yang Tidak
Diinginkan (ROTD).
Kelompok obat high-alert diantaranya:
1. Obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa
dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look Alike Sound Alike/LASA).
2. Elektrolit konsentrasi tinggi (misalnya kalium klorida 2meq/ml atau
yang lebih pekat, kalium fosfat, natrium klorida lebih pekat dari 0,9%,
dan magnesium sulfat =50% atau lebih pekat).
3. Obat-obat sitostatika.
DAFTAR OBAT-OBAT LASA
NO NAMA OBAT KET

1 APTor LIPITor

2 Asam TRANEXamat Asam MEFENamat

3 AZitromycin ERItromycin

4 CARBO GLYCERIN BORAX GLYCERIN Kemasan Mirip

5 CEFTRIAXONE CEFOTAXIME Kemasan Mirip

6 CIPROfloxacin LEVOfloxacin

7 DIazepam LORazepam
DAFTAR OBAT-OBAT ELEKTROLIT KONSENTRASI
TINGGI
NO NAMA OBAT KANDUNGAN

1 Otsu sanlin 3% Natrium klorida 3%

2 Otsu KCl 7,46% Kalium klorida 7,46%

3 Otsu MgSO4 20% Magnesium sulfat 20%

4 Otsu MgSO4 40% Magnesium sulfat 40%

5 Otsu Meylon 84 Natrium bikarbonat 8,4%

6 Otsu D40 Glukosa 40%

7 Otsu Mannitol Glukosa 20%


DAFTAR OBAT-OBAT SITOSTATIKA
Golongan Sub Golongan Obat

Mustar nitrogen Siklofosfamid

Alkilator Alkil sulfonat Busulfan

Nitrosourea Karmustin (BCNU)

Analog pirimidin 5-fluorourasil

Anti Metabolit Analog purin 6-Merkaptopurin

Antagonis folat Metotreksat

Produk Alamiah Alkaloid vinka Vinblastin (VLB)


OBAT LIFE SAVING

Obat life saving merupakan obat yang mempunyai fungsi menyelamatkan


hidup pasien dan pemberiaannya harus segera karena bila terlambat sedikit
saja maka dapat menyebabkan kematian. Dengan kata lain obat- obat life
saving digunakan untuk keadaan gawat darurat.
CONTOH OBAT LIFE SAVING
NO NAMA OBAT KEGUNAAN

1 Epinefrin Injeksi (adrenalin) Henti jantung (untuk resusitasi jantung-paru)

2 Diphenhidramin Inj Symptomatic gejala alergi

3 Vitamin K inj Pendarahan

4 Dopamin inj Pengobatan syok kardiogenik

5 Metil Prednisolon inj Menekan timbulnya gejala


inflamasi akibat radiasi, infeksi, zat kimia,
mekanik dan alergen

6 Stesolid rectal dan injeksi Pemakaian jangka pendek pada ansietas


(Diazepam) atau insomnia, tambahan pada putus
alkohol akut, status epileptikus, kejang
demam, spasme otot.
OBAT FAST MOVING DAN SLOW MOVING
Obat fast moving adalah obat yang perputaran /pergerakannya cepat, dalam
arti lain adalah obat yang sering keluar

Obat slow moving yaitu obat yang pergerakannya lambat dimana hanya


mengalami pengeluaran dua atau tiga kali dalam kurun waktu 3 bulan
PENGENDALIAN PERSEDIAAN
Pengendalian Persediaan dengan Analisis ABC Menurut Dirjen Bina kefarmasian
dan Alat Kesehatan (2010) klasifikasi persediaan berdasarkan pemakaian dan
infestasi dibagi atas 3 bagian, yaitu:
a. Persediaan dengan tingkat pemakaian dan investasinya tinggi dengan
persen (%) kumulatifnya 0-70% yang disebut fast moving dengan bobot = 3,
yaitu kategori kelompok A.
b. Persediaan dengan tingkat pemakaian dan investasinya sedang dengan
persen (%) kumulatifnya 71-90% yang disebut moderate dengan bobot = 2,
yaitu kategori kelompok B.
c. Persediaan dengan tingkat pemakaian dan investasinya rendah dengan
persen (%) kumulatifnya 91-100% yang disebut slow moving dengan bobot
= 1, yaitu kategori kelompok C.

Perbekalan farmasi kategori A menyerap anggaran 70%, kelompok B menyerap


angaran 20% dan kategori C menyerap anggaran 10%
PENGENDALIAN PERSEDIAAN
Pengendalian Persediaan dengan Analisis Economic Order Quantity (EOQ)
Menurut Heizer dan Render (2010), model EOQ adalah salah satu teknik kontrol
persediaan tertua dan paling dikenal.
Teknik ini relatif mudah digunakan, tetapi berdasarkan asumsi, yaitu:
a. Jumlah permintaan diketahui, konstan, dan independen.
b. Penerimaan persediaan bersifat instan dan selesai seluruhnya. Dengan
kata lain persediaan dari sebuah pesanan datang dalam satu kelompok
pada suatu waktu.
c. Tidak tersedia diskon kuantitas
d. Biaya variabel hanya biaya untuk penyetelan atau pemesanan dan biaya
penyimanan persediaan dalam waktu tertentu.
e. Kehabisan persediaan dapat sepenuhnya dihindari jika pemesanan
dilakukan pada waktu yang tepat
PENGENDALIAN PERSEDIAAN
PENGENDALIAN PERSEDIAAN
Pengendalian Persediaan dengan Analisis Reorder Point (ROP) Menurut John
dan Harding (2001), pengendalian obat dengan Reorder Point (ROP), keputusan
mengenai kapan mengajukan pemesanan kembali terletak pada dua faktor,
yaitu;
Yang pertama pertimbangan tingkat pemesanan kembali secara langsung
berdasarkan pada pemakaian normal dan yang kedua pertimbangan sedian
pengaman berdasarkan derajat ketidakpastian dan tingkat pelayanan yang
diminta.
PENGENDALIAN PERSEDIAAN
Perhitungan titik pemesanan kembali menurut Heizer dan Render (2010),
adalah:

ROP = (d.L) + SS

Keterangan:
ROP : Reorder point
D : permintaan harian
L : lead time (waktu tunggu)
SS : safety stock / buffer stock
PENGENDALIAN PERSEDIAAN
Menurut Assauri (2004) jika buffer stock/safety stock dengan tingkat
pelayanan (service level) dan standar masa tengang (lead time) diketahui dan
bersifat konstan, maka perhitungannya adalah:

SS = Z . D . L

Keterangan:
SS : Safety stock / buffer stock
Z : Service level
D : Rata-rata pemakaian
L : Lead time
HNA (HARGA NETTO APOTEK)
Harga Netto Apotek yang selanjutnya disingkat HNA adalah harga
jual termasuk pajak pertambahan nilai (PPN) dari Pedagang Besar Farmasi
(PBF) kepada apotek, toko obat dan instalasi farmasi rumah sakit/klinik.
HJA (HARGA JUAL APOTEK)
HJA adalah harga jual obat yang akan ditawarkan dari apotek kepada
konsumen. Ketika menjual obat kepada konsumen, Anda bisa menggunakan
HJA ini.
HPP (HARGA POKOK PENJUALAN)
Harga pokok penjualan (HPP) merupakan harga atau nilai barang yang dijual. 

MARK UP (MARGIN)
% keuntungan, ada yang menetapkan 25% (1,25) dan ada yang
menetapkan 30% (1,3)

PPN
Pajak Pertambahan Nilai yang dikenakan untuk setiap pertambahan
nilai dari proses transaksi dari produsen sampai ke konsumen
PERHITUNGAN HJA
RUMUS:
HNA x PPN 10% x mark up

Contoh soal:
Piroxicam 50 kapsul (Rp 7.600)

1 kapsul = 7.600/50 = 152 rupiah (HNA)

HJA = HNA x PPN 10% x mark up


= 152 x 1,1 x 1,25
= 209
CONTOH SOAL
Seorang apoteker di apotek ingin melakukan pengadaan na. diclofenak 50
mg dari PBF dengan HNA Rp 14.834 dan PPN 10%, kemasan 5 strip
@10 tablet. Apoteker menetapkan margin yang diinginkan sebesar 20%.
Berapa harga jual obat per tablet?

JAWABAN:

Diketahui:
HNA = 14.834
PPN = 10% = 1,1
Margin = 20% = 1,2 HJA = HNA x PPN 10% x mark up
Kemasan = 50 tablet = 296,68 x 1,1 x 1,2
= 391
=> 14.834/50 = 296,68/tablet
HPP
CONTOH SOAL
Penetapan Harga Jual oleh Industri Farmasi
CONTOH SOAL
Penetapan Harga Jual oleh Apotek

Pada penjualan obat di apotek, umumnya menggunakan HJA dengan


rumus:

HJA = Harga jual + (%kenaikan x harga jual)

Berapakah harga allopurinol 100 mg apabila satu tablet berharga Rp


500 dan persen kenaikan allopurinol 100 mg adalah 25%?

Jawab:
HJA = Rp 500 + (0,25 x Rp 500) = 1,25 + Rp 500 = Rp 625
CONTOH SOAL
Perhitungan Harga Pokok Penjualan
PERHITUNGAN DOSIS
Dosis adalah jumlah atau takaran obat yang diberikan kepada pasien
dalam satuan berat, isi (volume) atau unit.

Contoh soal:

Seorang ibu membawa resep untuk anak perempuan umur 6 tahun, sakit
dikulitnya sudah 3 hari, setelah berobat ke dokter spesialis kulit mendapat
resep sbb:
R/ Ungt Neomycin 20 g
adde
Prednisolon 2%
m.d.s 2 dd ue

Pertanyaan:
Berapa gram jumlah prednisolon yang ditimbang untuk resep tersebut?
a. 2 g b. 0,4 g c. 0,2 g d. 0,04 g e. 0,02 g
PERHITUNGAN DOSIS
Jawaban:

R/ Ungt Neomycin 20 g
adde
Prednisolon 2%
m.d.s 2 dd ue

 2% x 20 g
 0,02 x 20 g = 0,4 g (B)
PERHITUNGAN DOSIS
Seorang ibu membawa resep untuk anak perempuan umur 5 tahun sakit
panas disertai batuk pilek sudah 3 hari, setelah berobat ke dokter spesialis
anak mendapat resep sbb:
Iter 3x
R/ Ibuprofen 100 mg
CTM 2 mg
mf pulv dtd no X

Pertanyaan:
Keluarga tersebut hendak berlibur ke luar negeri, jadi obatnya hendak dibeli
seluruhnya. Berapa tablet CTM yang diambil, bila sediaan lazim CTM 4 mg/
tablet?
a. 5 tablet b. 10 tablet c. 15 tablet d. 20 tablet c. 25 tablet
PERHITUNGAN DOSIS
PERHITUNGAN DOSIS
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai