Anda di halaman 1dari 86

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

(PDGK 4501)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MUATAN PELAJARAN IPA DENGAN


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE
REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA QUESTION CARDS
TENTANG ORGAN PEREDARAN DARAH MANUSIA
KELAS V SEMESTER II DI SD NEGERI 1 BATUAGUNG
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

OLEH

IDA AYU PUTU WIDA SEPTIARI


NIM. 859016094

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PDGK 4501)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA DENPASAR
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MUATAN PELAJARAN IPA DENGAN


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE
REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA QUESTION CARDS
TENTANG ORGAN PEREDARAN DARAH MANUSIA
KELAS V SEMESTER II DI SD NEGERI 1 BATUAGUNG
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Jembrana, 13 Juni 2021

Supervisor I Mahasiswa

Susilo Fitri Yatmoko, M.Pd Ida Ayu Putu Wida Septiari


NIP.19880521 201101 1 010 NIM. 859016094

i
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan 15418
Telepon : 012-7490941 (Hunting)
Faximile : 021-7490147 (bagian Umum), 012-7434290 (Sekretaris Rektor)
Laman : www.ut.ac.id

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Pemantapan Kemampuan


Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Terbuka merupakan hasil karya
sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip dari hasil
karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini bukan hasil
karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima
sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lain sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.

Jembrana, 13 Juni 2021


Mahasiswa

Ida Ayu Putu Wida Septiari


NIM. 859016094

ii
KATA PENGANTAR

Melalui kesempatan yang berbahagia ini, peneliti panjatkan puja dan puji syukur
kehadapan Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, peneliti dapat menyelesaikan
laporan pemantapan kemampuan profesional (PKP) yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Muatan Pelajaran Ipa Dengan Penerapan Model Pembelajaran Course Review Horay
Berbantuan Media Question Cards Tentang Organ Peredaran Darah Manusia Kelas V Semester
II Di SD Negeri 1 Batuagung Tahun Pelajaran 2020/2021” dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Peneliti sadari bahwa laporan PKP ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti tidak lupa mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Tutor Susilo Fitri Yatmoko, M.Pd yang telah memberikan bimbingan dalam
penyusunan laporan PKP ini.
2. Kepala SD Negeri 1 Batuagung yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan
penelitian.
3. Rekan Guru-guru dan pegawai SD Negeri 1 Batuagung yang telah memberikan bantuan
kepada peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.
4. Siswa-siswi Kelas V SD Negeri 1 Batuagung yang telah dengan senang hati mengikuti proses
pembelajaran selama peneliti mengadakan penelitian.
5. Semua pihak yang turut membantu terselesaikannya laporan ini, yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu.
Peneliti menyadari bahwa laporan PKP ini masih jauh dari sempurna, baik bentuk
maupun isinya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang
peneliti miliki, sehubungan dengan hal tersebut dengan segala kerendahan hati peneliti
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, peneliti berharap semoga laporan Pemantapan Kemampuan Profesional ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak dan terutama bagi perkembangan dunia pendidikan .

Jembrana, Juni 2021


Peneliti

iii
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MUATAN PELAJARAN IPA DENGAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY
BERBANTUAN MEDIA QUESTION CARDS TENTANG ORGAN PEREDARAN
DARAH MANUSIA KELAS V SEMESTER II DI SD NEGERI 1 BATUAGUNG
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Oleh :
Ida Ayu Putu Wida Septiari
NIM. 859016094
email : wida.septiari11@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), Penelitian tindakan


kelas ini bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil belajar siswa dalam muatan
pelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay.
Penelitan ini dilakukan di kelas V SD Negeri 1 Batuagung pada semester genap tahun pelajaran
2020/2021. Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih rendahnya hasil belajar IPA di Kelas V.
Hal ini berdasar observasi pra siklus di ketahui nilai ulangan harian pada pelajaran IPA
sebelumnya nilai rata-rata kelas untuk IPA masih rendah yaitu kebanyakan dibawah KKM (65).
Nilai rata-rata ini masih dibawah kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan yaitu 65. Maka
dari itu perlu untuk ditingkatkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe course
review horay.
Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas V SD Negeri 1 Batuagung,
Semester genap tahun pelajran 2020/2021 yang berjumlah 25 siswa. Objek penelitian adalah
hasil belajar Muatan Pelajaran IPA melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
course review horay. Pelaksanaan Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus selama dua
bulan. Dengan keriteria keberhasilan dalam penelitian apabila nilai rata-rata kelas minimal 65,
dan ketuntasan belajar minimal 85.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay dapat meningkatkan
hasil belajar IPA tentang sistem peredaran darah manusia, siswa Kelas V SD Negeri 1
Batuagung Semester Genap Tahun Pelajaran 2020/2021. Kesimpulan tersebut didukung oleh
hasil belajar siswa jika dilihat dari Rerata skor hasil belajar IPA siswa dari prasiklus (sebesar
56,00) ke siklus I (sebesar 57,60), dan Siklus II (sebesar 71,60) dan ketuntasan belajar siswa
meningkat berturut-turut dari pra siklus 28%, siklus I 40% dan siklus II 92%. Jika dibandingkan
dengan keriteria keberhasilan pada siklus II sudah memenuhi rata-rata kelas melebihi KKM
diatas 65 dan kentuntasan belajar juga lebih dari 80. Maka dapat dikatakan penelitian ini telah
berhasil.

Kata kunci: model pembelajaran kooperatif tipe course review horay, dan hasil belajar IPA

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………… i
LEMBAR PERNYATAAN…………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………… iii
ABSTRAK……………………………………………………………………………... iv
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………………………. 1
1.1.1 Identifikasi Masalah…………………………………………………………. 4
1.1.2 Analisis Masalah…………………………………………………………….. 5
1.1.3 Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah………………………………… 5
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….. 6
1.3 Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran……………………………………….... 6
1.4 Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran………………………………………. 6
1.4.1 Manfaat teoritis……………………………………………………………… 6
1.4.2 Manfaat Praktis……………………………………………………………… 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Model Pembelajaran……………………………………………………………….. 8
2.2 Model Pembelajaran Course Review Horay……………………………………….. 8
2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Course Review Horay…………………….. 8
2.2.2 Langkah – langkah Pembelajaran Course Review Horay…………………… 9
2.2.3 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Course Review Horay…… 10
2.3 Model Pembelajaran Course Review Horay Berbantuan Media Question Cards…. 11
2.4 Hasil Belajar……………………………………………………………………….. 12
2.4.1 Pengertian Hasil belajar…………………………………………………….. 12
2.4.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar………………………….. 13
2.4.3 ciri – ciri hasil belajar……………………………………………………….. 14
2.5 Hasil Belajar IPA…………………………………………………………………… 14
2.5.1 Hakekat IPA……………………………………………………………….... 14
2.5.2 Pengertian Hasil Belajar IPA……………………………………………….. 15
2.5.3 Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar………………………………… 16

v
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
3.1 Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu……………………. 18
3.2 Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran………………………………………….. 19
3.3 Teknik Analisa Data………………………………………………………………… 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran……………………………….. 28
4.1.1 Deskripsi Awal Penelitian…………………………………………………… 28
4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I…………………………………………………….. 29
4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II……………………………………………………. 32
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran……………………………. 35
BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
5.1 Simpulan………………………………………………………………………….. 37
5.2 Saran dan Tindak Lanjut………………………………………………………….. 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1. Format refleksi awal untuk menemukan masalah dalam PKP
Lampiran 2. Nilai Pra Siklus
Lampiran 3. RPP Siklus I
Lampiran 4. Nilai Siklus I
Lampiran 5. Lembar Observasi Siklus I (dari teman sejawat)
Lampiran 6. RPP Siklus II
Lampiran 7. Nilai Siklus II
Lampiran 8. Lembar Observasi Siklus II (dari teman sejawat)
Lampiran 9. Jurnal Pembimbingan PKP – Semester 2020/21 (2020.2)

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang
hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan
lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu
pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang
itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan
atau sikapnya. Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah,
tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik
dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.
Dunia pendidikan mempunyai peranan penting dalam menghasilkan sumber daya manusia
yang berkualitas. Siswa adalah perserta didik disetiap jenjang pendidikan yang merupakan salah
satu sumber daya manusia yang baik, diperlukan usaha dari berbagai pihak termasuk bidang
pendidikan. Pendidikan merupakan suatu sarana yang mampu menciptakan sumber daya
menusia secara kritis dan mandiri serta menyeluruh, karena ia merupakan modal dasar untuk
mendapatkan manusia yang berkualitas. Dalam undang-undang No. 57 tahun 2021 tentang
standar pendidikan nasional juga menjelaskan bahwa :“pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
efektif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia
melalui kegiatan pengajaran. Di zaman modernisasi saat ini merupakan suatu tantangan bagi
bangsa Indonesia. Bagaimana kita dapat mempersiapkan siswa agar mereka dapat hidup
produktif dan sukses di masa depan, Salah satu penyelesaiannya adalah dengan mempersiapkan
siswa menghadapi perubahan-perubahan, yaitu menitikberatkan pada keterampilan-
keterampilan tertentu seperti keterampilan pemecahan masalah, keterampilan menganalisa data,
berpikir secara logis, membuat keputusan, menyelesaikan masalah nyata dan lain-lain.
Mutu pendidikan di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini bisa dilihat dari berberapa
indikator. Pertama, lulusan dari sekolah atau perguruan tinggi yang belum siap memasuki dunia
kerja karena minimnya kompetensi yang dimiliki. Kedua peringkat Human Development Index
(HDI) Indonesia yang masih rendah. Ketiga laporan International Educational Achievement
(IEA) bahwa kemampuan membaca siswa SD Indonesia berada diurutan 38 dari 39 negara yang

1
disurvei. Keempat laporan Third Matemathics and Sciencberade Study (TIMSS), lembaga yang
mengukur hasil pendidikan di dunia, bahwa kemampuan IPAsiswa SMP Indonesia berada
diurutan ke 34 dari 38 negara, sedangkan kemampuan IPA berada diurutan ke-32 dari 38 negara
(Kunandar, 2011:47).
Keadaan ini sungguh memprihatinkan sehingga harus dilakukan upaya peningkatan mutu
pendidikan. Faktor yang paling berperan dalam hal ini adalah guru. Untuk mencapai hasil
pembelajaran yang optimal dibutuhkan guru yang kreatif dan inovatif yang selalu mempunyai
keinginan terus menerus untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses belajar mengajar
di kelas, karena dengan peningkatan mutu proses belajar mengajar dikelas mutu pendidikan
dapat ditingkatkan.

Pemerintah telah melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan,


seperti perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana sekolah, kualifikasi guru, perbaikan
kurikulum dan peningaktan standar kelulusan bagi setiap siswa yang akan menamatkan
pendidikannya di setiap jenjang pendidikan. Perbaikan mutu pendidikan bertujuan untuk
meningkatkan persentase kelulusan peserta didik dan hasil belajar, salah satu hasil belajar yang
perlu ditingkatkan yaitu hasil belajar IPA, karena IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang
menjadi penentu kelulusan peserta didik dijenjang pendidikan.
Sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan secara nasioanal, telah dilakukan
pengkajian ulang terhadap kurikulum. Sehingga terjadi penyempurnaan kurikulum dari waktu
ke waktu. Salah satunya dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yaitu kurikulum
2013 yang proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung
untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami dunia sekitar.
Diberlakukannya kurikulum 2013 di sekolah menuntut peserta didik untuk bersikap
aktif, kreatif, dan inovatif dalam menanggapi pelajaran yang diajarkan. Namun, dalam proses
pembelajaran cendrung bersifat teacher center sehingga peserta didik cendrung pasif dalam
proses pembelajaran. Sikap peserta didik yang cendrung pasif tersebut tidak hanya terjadi pada
mata pelajaran tertentu saja tetapi hampir pada semua mata pelajaran termasuk IPA.
Di dalam sejarah dunia pendidikan guru merupakan sosok figur teladan bagi siswa dan
siswi yang harus memiliki strategi dan teknik-teknik dalam mengajar. Kegiatan belajar
mengajar sebagai sistem intruksional merupakan interaksi antara siswa dengan komponen-
komponen lainnya, dan guru sebagai pengelola kegiatan pembelajaran agar lebih aktif dan
efektif secara optimal. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah menguasai teknik-
teknik penyajian, atau biasanya di sebut metode mengajar. Teknik penyajian pelajaran adalah

2
suatu pengetahuan tentang cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau insturktur kepada
siswa di dalam kelas agar pelajaran itu dapat ditangkap, dipahami dan digunakan siswa dengan
baik.
Mengajar bukan tugas yang ringan bagi seorang guru. Dalam mengajar guru berhadapan
dengan sekelompok siswa, mereka bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya,
tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan. Masalah
mengajar telah menjadi persoalan pada ahli pendidikan sejak dahulu sampai sekarang. Masalah
itu meliputi pengelolaan kelas. Akibat kegagalan guru mengelola kelas, tujuan pengajaranpun
sukar untuk dicapai. Pengelolaan kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar mengajar
yang baik pula. Tujuan pembelajaran pun dapat dicapai tanpa menemukan kendala yang berarti.
Proses pembelajaran membutuhkan metode yang tepat. Kesalahan mengunakan metode,
dapat menghambat tujuan pendidikan yang diinginkan. Dampak yang lain adalah rendahnya
kemampuan bernalar peserta didik dalam pembelajaran IPA. Hal ini disebabkan karena dalam
proses pembelajaran peserta didik kurang dilibatkan dalam situasi optimal untuk belajar,
pembelajaran cendrung berpusat pada pendidik, dan klasikal. Selain itu peserta didik kurang
dilatih untuk menganalisis permasalahan IPA, jarang sekali peserta didik menyampaikan ide
untuk menjawab pertanyaan.
Berpijak pada problematika pembelajaran di atas kesenjangan yang terjadi merupakan
suatu delema yang selama ini menjadi trend cara pandang terhadap ketidakberhasilan proses
pembelajaran adalah bahwa pembelajaran lebih menekankan pada penguasaan sejumlah fakta
dan konsep, pada kenyataan yang ada, penyampaian materi cenderung bersifat konvensional
yang berpusat pada guru (teacher oriented), kurang memotivasi siswa untuk belajar. Hal ini
sesuai dengan yang diungkapkan Saptono (2003) bahwa pembelajaran yang berpusat pada guru
(teacher centered learning) akan membawa dampak dominasi proses pembelajaran ada pada
diri guru, hal ini akan mengakibatkan proses pembelajaran berjalan statis sehingga kondisi ini
akan membuat siswa cepat jenuh, merasa cepat bosan terhadap pelajaran dan tidak fokus pada
pelajaran melainkan bermain dengan teman sebangku.
Merujuk pada latar belakang permasalahan di atas, terjadi terjadi kesenjangan pada
sekolah di mana tempat peneliti, diantaranya dengan masih terdapat temuan beberapa mata
pelajaran yang diajarkan yang hasil belajarannya masih rendah dan belum memenuhi KKM
(65).
Dari data hasil observasi awal yang peneliti lakukan, terdapat siswa yang mengalamai
kesulitan dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, hal ini terjadi

3
berkenaan dengan tes hasil belajarnya, masih banyak siswa yang tidak dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan, sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar yang diperoleh.
Terkait dengan rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas V di atas, berikut peneliti
sajikan data awal siswa kelas V Tahun Pelajaran 2020/2021 sebagai berikut :
Tabel 1 Data Prasiklus Hasil Belajar IPA Kelas V
Nilai Jumlah Siswa

91-100 1

81-90 2

71-80 3

61-70 4

≤ 61 15

Jumlah 25

Mempertimbangkan rendahnya hasil belajar di atas, peneliti terinspirasi untuk


melakukan perbaikan pembelajaran dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
melalui penelitian tindakan dengan mengimplementasikan model Course Review Horay .
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Penerapan Model Pembelajaran Course Review Horay Berbantuan Media Question
Cards Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Tentang Organ Peredaran
Darah Manusia Kelas V Semester II di SD Negeri 1 Batuagung Tahun Pelajaran 2020/2021”.

1.1.1 Identifikasi Masalah


Berdasarkan permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran penulis mengadakan
diskusi dengan teman sejawat yang dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa rendah pada muatan pelajaran IPA terhadap pencapaian KKM.
2. Siswa kurang termotivasi untuk belajar IPA
3. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran karena tidak pernah mendapat tugas
dari gurunya.
4. Kreativitas guru dalam mengembangakan metode pembelajaran masih belum sesuai
dengan materi yang dibelajarkan.
5. Kemampuan guru dalam memberdayakan pembelajaran masih bersifat konvensional,
peran guru sangat mendominasi.

4
1.1.2 Analisis Masalah
Dari hasil identifikasi masalah peneliti berfokus untuk meningkatkan hasil belajar siswa
IPA yang masih rendah dan menyelesaikan masalah terkait dalam penelitian perbaikan
pembelajaran, sehingga dapat dianalisis tentang masalah rendahnya hasil belajar IPA sebagai
berikut :
1. Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas V semester II di SD Negeri 1 Batuagung, Tahun
Pelajaran 2020/2021 yaitu dengan nilai KKM 65, dari jumlah siswa 25 orang hanya 6 orang
yang mendapatkan nilai diatas KKM, sisanya 19 orang mendapat nilai dibawah KKM.
2. Dikarenakan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak menarik.
3. Ada banyak siswa yang tidak fokus menerima dan mengikuti pembelajaran.

1.1.3 Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Berpijak pada permasalahan dalam pembelajaran sebagai hasil dari identifiikasi dan analisis
permasalahan di atas, peneliti mencari alternatif pemecahan masalah untuk melakukan
perbaikan pembelajaran dengan harapan dapat menyelesaikan permasalahan yang telah
dianalisis khususnya peningkatan hasil belajar siswa melalui penelitian tindakan dengan
penerapan model course review horay guna membantu siswa dalam mengatasi
permasalahannya.
Penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan peneliti buat adalah penelitian yang
dituliskan oleh Sulis Setiana dengan judul penelitian “Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay (CRH) pada siswa kelas V
SDN Lor Jambon Ponorogo Tahun Pelajaran 2012/2013”, dimana dari sebelumnya hasil belajar
matematiknya rendah setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran kooperatif tipe course review horay dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
V pada mata pelajaran matematika.
Sebagai mana telah dipaparkan di atas bahwa dari hasil identifiikasi dan analisis
permasalahan perlu tindak lanjut dan alternatif pemecahan masalah untuk melakukan perbaikan
pembelajaran. Dalam rangka menyikapi kesenjangan yang terjadi, peneliti berharap dengan
penerapan tindakan yang diimplementasikan dapat meningkatkan hasil belajar melalui
pengembangan metode pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat mengembangkan
potensinya, melalui penerapan model course review horay.

5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah apakah melalui penerapan model pembelajaran course review horay berbantuan media
question cards dapat meningkatkan hasil belajar siswa muatan pelajaran IPA tentang Organ
Peredaran Darah Manusia Kelas V semester II di SD Negeri 1 Batuagung Tahun Pelajaran
2020/2021?

1.3 Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
muatan pelajaran IPA tentang Organ Peredaran Darah Manusia Kelas V semester II di SD
Negeri 1 Batuagung Tahun Pelajaran 2020/2021 melalui penerapan model pembelajaran course
review horay berbantuan media question cards.

1.4 Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan
mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun
manfaat penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritis


Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman dan landasan teoritis dalam bidang
pendidikan terutama dalam memperbaiki kualitas pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Guru :
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru bagi guru dalam
menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan inovatif dengan cara membimbing
siswa untuk selalu berpikir kreatif demi meningkatnya kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah IPA.

2. Bagi Siswa :
a) Siswa menjadi lebih termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran
b) Siswa akan lebih aktif lagi dalam menyelesaikan tugas dari guru.

6
c) Dengan situasi belajar yang menyenangkan diharapkan hasil belajar belajar siswa
dapat meningkat.

3. Bagi Sekolah :
a) Meningkatkan sumbangan yang berarti bagi sekolah untuk dapat meningkatkan daya
serap, sehingga tidak ketinggalan dengan sekolah lain.
b) Kualitas pendidikan di sekolah akan meningkat, karena adanya peningkatan cara
mengajar guru dan hasil belajar siswa.

7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Model Pembelajaran


Joyce ( dalam Trianto, 2007:4) menyatakan bahwa, “Model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan pembelajaran
di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, computer, kurikulum, dan lain-lain.
Soekamto (dalam Trianto, 2009), mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah,
“Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi
para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar
mengajar”. Esensi model pembelajaran merupakan sebuah perencanaan pengajaran yang
menggambarkan proses yang ditempuh pada proses pembelajaran agar dicapai perubahan
spesifik pada perilaku siswa seperti yang diharapkan (Wahab, 2009).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan suatu
perencanaan atau prosedur sistematis yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam proses
pembelajaran.

2.2 Model Pembelajaran Course Review Horay


2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Course Review Horay
Pada dasarnya setiap guru menginginkan agar materi pelajaran yang disampaikan kepada
anak didiknya dapat dipahami secara tuntas. Sementara setiap guru juga menyadari bahwa untuk
dapat memenuhi harapan tersebut bukanlah sesuatu yang dapat dianggap mudah, karena setiap
siswa memiliki karakteristik yang berbeda. Proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah
diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar, sehingga dapat meningkatkan pemahaman
siswa mengenai materi yang disampaikan.
Aunurrahman (2009), menyatakan bahwa, “penggunaan model pembelajaran yang tepat
dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan dan
meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi siswa untuk
memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang baik”.
Misalnya dengan menerapkan model pembelajaran course review horay.
Kuniasih & Berlin (2015:80), menyatakan bahwa, “ model pembelajaran course review
horay merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah

8
dan menyenangkan, karena setiap siswa yang dapat menjawab benar maka siswa tersebut
diwajibkan berteriak “horay” atau yel-yel lainnya yang disepakati”. Sementara itu, Sugandi dan
Sri Rahayu (2012) menyatakan bahwa course review horay merupakan salah satu pembelajaran
kooperatif yang dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan cara mengelompokkan
siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Kelompok paling dulu mendapatkan tanda benar
langsung berteriak “horay”. Model ini dapat mendorong siswa lebih berperan aktif dalam belajar
serta tetap dalam bimbingan guru, agar pembelajaran berjalan dengan efektif.
Jadi dapat disimpulkan model pembelajaran course review horay merupakan suatu
model pembelajaran kooperatif dengan pengujian pemahaman siswa menggunakan soal,
jawaban soal dituliskan pada kolom yang sudah dilengkapi dengan nomor soal. Apabila ada
kelompok yang menjawab benar maka kelompok langsung berteriak horay.

2.2.2 Langkah-Langkah Pembelajaran Course Review Horay


Kuniasih & Berlin (2015), menyatakan langkah-langkah model pembelajaran course
review horay adalah sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi-materi sesuai topic dengan Tanya jawab
c. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok
d. Untuk menguji pemahaman siswa, siswa diinstruksikan membuat kartu-kartu atau kotak
sesuai dengan kebutuhan dan diisi dengan nomor yang ditentukan oleh guru.
e. Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya di dalam kartu atau
kotak-kotak yang nomornya disebutkan guru.
f. Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa telah selesai di dalam kartu atau kotak, guru dan
siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi
g. Jika jawaban siswa benar, siswa member tanda check list (√) dan langsung berteriak horay
atau menyanyikan yel-yel lainnya.
h. Skor siswa dihitung dari jawaban yang benar dan daya banyak berteriak horay
i. Guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai tinggi atau yang banyak
memperoleh horay
j. Penutup
Selain itu, Sugandi & Sri Rahayu (2012:8), menyatakan langkah-langkah pembelajaran
model course review horay adalah sebagai berikut
a. Kegiatan awal
Fase 1: menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik.

9
Guru menyampaikan kompetensi inti
b. Kegiatan inti
Fase 2: Menyajikan informasi
1. Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi
2. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jawab
Fase 3: Mengorganisasikan peserta didik dalam tim-tim belajar
1. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok belajar
2. Guru menginstruksikan siswa membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan
tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa.
3. Guru membacakan soal dan siswa menuliskan jawaban dalam kotak yang nomornya
disesuaikan dengan nomor soal.
Fase 4: Membantu kerja tim dan belajar
1. Guru dan siswa mendiskusikan dan membahas soal yang telah diberikan
2. Jika benar maka ditulis tanda (√) dan jika salah maka ditulis tanda (X)
3. Bagi kelompok yang mendapat tanda benar (√) secara vertical atau horizontal
ataupun diagonal secara langsung berteriak “horay” ataumemenyanyikan yel-yel
kelompoknya.
Fase 5: Mengevaluasi
Guru menghitung nilai siswa dihitung dari jawaban benar dan jumlah “horay” yang
diperoleh siswa
c. Penutup
Fase 6: Memberikan pengakuan dan penghargaan
Guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau banyak
memperoleh “horay”.
2.2.3 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Course Review Horay
Setiap model pembelajaran dan metode pembelajaran yang manapun pasti memiliki
kelebihan dan kelemahan. Kuniasih & Berlin (2015:81) menyatakan kelebihan model
pembelajaran course review horay adalah sebagai berikut:
a. pembelajaran menarik dan mendorong siswa untuk dapat terjun kedalamnya.
b. Belajarnya tidak monoton karena diselingi sedikit hiburan sehingga suasana tidak
menegangkan
c. Siswa lebih semangat belajar karena suasana pembelajaran berlangsung menyenangkan
d. Melatih kerjasama antar siswa di dalam kelas

10
Sedangkan kelemahan dari model pembelajaran course review horay adalah sebagi
berikut:
a. Siswa aktif dan pasif nilainya disamakan
b. Adanya peluang untuk curang

2.3 Model Pembelajatran Course Review Horay Berbantuan Media Question Cards
IPA merupakan mata pelajaran yang berorientasi pada pembelajaran aktif dan kreatif.
Aktivitas pembelajaran IPAdiupayakan untuk meningkatkan kemampuan siswa, baik
pemahaman materi maupun keterampilan. Pembelajaran IPA di sekolah dipengaruhi oleh
bagimana cara seorang pendidik mengajarkannya. IPA dikenal anak-anak sebagai mata
pelajaran yang menakutkan. Sering terjadi siswa yang tidak masuk sekolah karena takut dengan
mata pelajaran IPA. Selain itu juga tidak jarang banyak siswa yang berpikir bahwa guru IPA itu
seram. Maka dari itu kita sebagai calon pendidik harus bisa mengkombinasikan model-model
pembelajaran yang sudah ada dengan suatu permainan. Untuk menumbuhkan semangat dan
minat siswa untuk belajar IPA, maka tugas guru adalah merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran yang menyenangkan salah satunya dengan cara pemanfaatan media pembelajaran.
Kata media berasal dari bahasa latin dn merupakan bentuk jamak dari kata medium yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Sadiman (dalam Musfiqon, 2012: 26)
menyatakan bahwa, “Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima
pesan”. Jauhar (2011:95) menyatakan bahwa, “Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan bahan pembelajaran sehingga dapat merangsang perhatian,
minat, pikiran dan perasaan pebelajar (siswa) dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu”. Selain itu Musfiqon (2012: 28) menyatakan bahwa, “Media
pembelajaran merupakan alat bantu yang berfungsi untuk menjelaskan sebagian dari
keseluruhan program pembelajaran yang sulit dijelaskan secara verbal”. Dari beberapa pendapat
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
digunakan sebagai perantara untuk menyalurkan materi pembelajaran yang sulit dijelaskan
secara verbal.
Terkait dengan media pembelajaran, model pembelajaran course review horay
dikombinasikan dengan berbantuan media question cards. Question cards adalah suatu media
berupa kartu yang digunakan untuk mengajukan pertanyaan yang dibagikan atau dibacakan oleh
guru kepada kelompok, dan tugas siswa adalah menjawab pertanyaan pada lembar jawaban yang
sudah disediakan. Secara operasional model course review horay berbantuan media question
cards dapat diartikan sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan di jenjang

11
Sekolah Dasar khususnya pada pembelajaran IPA Kelas V. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran course review horay berbantuan media question cards adalah model
pembelajaran kooperatif dengan menggunakan media permainan berupa kartu. Kartu tersebut
digunakan guru untuk mengajukan pertanyaan kepada kelompok. Apabila ada kelompok yang
menjawab benar maka kelompok tersebut harus berteriak horay atau menyanyikan yel-yel yang
disukai.
Pada penerapannya model course review horay berbantuan media question cards cocok
diterapkan di SD khususnya pada pembelajaran IPA karena course review horay berbantuan
media question cards memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat menarik perhatian siswa,
membangkitkan motivasi siswa untuk belajar, tanggung jawab, kerja sama dan mengoptimalkan
interaksi antara semua elemen pembelajaran yaitu guru, siswa dan media.
Selain itu ¢ourse review horay berbantuan media question cards juga merupakan jalan yang
efektif untuk meningkatkan daya piker siswa, karena pada model pembelajaran ini melibatkan
lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek
pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut untuk didiskusikan bersama kelompok.
Model pembelajaran course review horay berbantuan media question cards juga dapat melatih
siswa untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi melalui diskusi kelompok, memberikan
waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain, serta
meningkatkan hasil belajar siswa.

2.4 Hasil Belajar


2.4.1 Pengertian Hasil Belajar
Pengertian hasil belajar, siswa-belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak
bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek dalam
belajar, sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seseorang guru
sebagai pengajar.
Setiap saat dalam kehidupan manusia selalu mengalami proses belajar. Belajar dapat
dilakukan secara formal dan non formal. Sudjana (2006:121) menyatakan bahwa “Belajar dan
mengajar sebagai suatu proses yang mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan yakni, tujuan
pengajaran (instruksional), pengalaman (proses) belajar mengajar, dan hasil belajar”. Untuk
mengetahui pengertian dari hasil belajar maka terlebih dahulu akan diuraikan mengenai
pengertian belajar.
Bloom (dalam Djiwandono, 2004:13) menyatakan, membagi belajar dalam tiga ranah
yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Belajar adalah proses yang melibatkan

12
fisik maupun psikofisik dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menyebabkan perubahan
pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam suatu proses belajar, diharapkan akan
diperoleh hasil belajar. Pendapat tersebut menyatakan bahwa hasil belajar diperoleh dari adanya
interaksi yang dapat merubah tingkah laku yang meliputi aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek
psikomotorik.
Sardiman (1996:129) menyatakan bahwa “Hasil belajar diartikan sebagai tingkat
keberhasilan murid dan mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk skor/nilai
yang diperoleh dari hasil tes formatif mengenai sejumlah pokok bahasan atau materi tertentu”.
Dimyati dan Moedjiono (2002:4) menyatakan bahwa “Hasil belajar merupakan hasil
dari suatu interaksi tindak mengajar atau tindak belajar”. Sedangkan menurut Hamalik
(2002:35) bahwa “Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek
pengetahuan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti (etika),
sikap, dan lain-lain”.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan
berulang-ulang serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang
selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu
ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir kerja yang lebih
baik.

2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa
dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Menurut Slameto (2010: 54-
72), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah:
2.4.2.1 Faktor-faktor Internal
a) Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)
b) Psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan)
c) Kelelahan
2.4.2.2 Faktor-faktor Eksternal
a) Keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan).
b) Sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa
engan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di
atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah).

13
c) Masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk
kehidupan masyarakat).

2.4.3 Ciri-Ciri Hasil Belajar


Dimyati dan Moedjiono (1994:40) membagi ciri-ciri belajar ada tiga yaitu: ”(1) hasil
belajar memiliki kapasitas berupa pengetahuan, kebiasaan, ketrampilan, sikap dan cita-cita, (2)
adanya perubahan mental dan perubahan jasmani, (3) memiliki dampak pengajaran dan dampak
pengiring”. Dengan perubahan tingkah laku baik aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang
merupakan ciri-ciri hasil belajar siswa. Perubahan tingkah laku yang dimiliki setiap siswa,
setelah proses belajar, maka dapat dikatakan ciri-ciri tertentu.
Dimyati dan Mudjiono (1999:201) mengatakan: ciri-ciri hasil belajr mengandung tiga
hal yaitu: Pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), keterampilan (psikomotor). Hasil belajar
kognitif merupakan keinginan intelektual yang diperoleh siswa melalui kegiatan belajr denagan
ciri-ciri sebagai berikut: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sistesis dan evaluasi. Hasil
belajr afektif adalah perubahan sikap atau kecenderungan yang dialami siswa sebagai hasil
belajar dari kegiatan sebagai berikut: adanaya penerimaan atau perhatian, adanya respon atau
tanggapan dan pengahargaan. Hasil belajar psikomotor merupakan perubahan tingkah laku atau
keterampilan yang dilamai siswa dengan ciri-ciri: keberanian menampilkan minat dan
kebutuhannya. Keberanian berpartisipasi di dalam kegiatan sebagai usaha kreatifitas dan
kebebasan melakukan hal diatas tenpa tekanan guru atau orang lain.
Muhaimin (1999: 45) mengatakan bahwa, ciri-ciri hasil belajar adalah: 1) menghasilkan
perubahan pada diri individu yang belajar, baik aktual maupun potensial, 2) perubahan itu
pokoknya adalah didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu realtif lama, 3)
perubahan itu terjadi karena usaha yang ditempuh siswa.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas bisa dikemukakan bahwa ciri-ciri hasil belajar
melibatkan perolehan kemampuan-kemampuan yang bukan merupakan yang dibawa sejak lahir.
Belajar tergantung pada pengalaman, sebagian dari pengalaman itu merupakan umpan balik dari
lingkungan. Belajar berlangsung karena usaha dengan sengaja untuk memperoleh kecakapan
baru dan membawa perbaikan pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

2.5 Hasil Belajar IPA


2.5.1 Hakekat IPA
Mengetahui cara pandang tentang IPA merupakan faktor penting untuk menentukan
arah pembelajaran IPA. Sudana,dkk (2006:2-4) menyatakan bahwa “Hakikat IPA terdiri dari

14
IPA sebagai produk dan IPA sebagai proses”. IPA sebagai produk meliputi kumpulan hasil
kegiatan empirik dan kegiatan analitik yang dilakukan para ilmuan selama berabad-abad.
Sedangkan IPA sebagai proses meliputi keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuan.
Selanjutnya, Suastra (2002:3) mengemukakan bahwa ”Dimensi IPA dibagi menjadi 2, yaitu IPA
sebagai proses dan produk”. IPA sebagai produk merupakan kumpulan pengetahuan, baik
berupa konsep-konsep, prinsip-prinsip (generalisasi), fakta, teori dan hukum-hukum. IPA
sebagai proses berisi sekumpulan keterampilan-keterampilan IPA, meliputi mengamati,
mengklarifikasi, mengukur, mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis, merencanakan
percobaaan, menginterpretasikan hasil pengamatan dan berkomunikasi. Berdasarkan pendapat-
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dimensi IPA terbagi menjadi IPA sebagai produk dan
IPA sebagai proses.
Pembelajaran IPA dapat memberikan beberapa manfaat bagi siswa pada jenjang
pendidikan sekolah dasar. Menurut Darmojo dan Kaligis (1993:6) melalui pembelajaran IPA di
sekolah dasar diharapkan siswa akan dapat:
1. Memahami alam sekitar yang meliputi benda-benda alam dan buatan manusia serta konsep-
konsep IPA yang terkandung di dalamnya
2. Memiliki keterampilan untuk mendapatkan ilmu khususnya IPA berupa keterampilan
proses atau metode ilmiah sederhana
3. Memiliki sikap ilmiah di dalam mengenal alam sekitarnya dan memecahkan masalah yang
dihadapinya
4. Memiliki bekal pengetahuan dasar yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan tentang pentingnya pembelajaran
IPA di sekolah dasar yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengenali dan
memahami alam sekitar mereka melalui metode ilmiah yang sederhana. Pemahaman tentang
gejala-gejala alam melalui metode ilmiah dapat menumbuhkan sikap ilmiah pada diri siswa yang
bermanfaat untuk memecahkan masalah IPA yang mereka hadapi sehari-hari sehingga siswa
memiliki modal pengetahuan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan
selanjutnya.

2.5.2 Pengertian Hasil Belajar IPA


Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku dan hasil belajar juga
merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar. Kulmulasi akan
selalu diiringi dengan kegiatan tindak lanjut. Hasil belajar harus menunjukkan suatu perubahan

15
tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap. Susanto
(2014:5) menyatakan, “hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar”. Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Suprijono (dalam Thobroni
& Mustofa, 2011:22), menyatakan bahwa, “hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan”.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA adalah tingkat
penguasaan peserta didik terhadap pelajaran IPA setelah memperoleh pengalaman pada saat
proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu, yang akan diperlihatkan dengan perubahan
tingkah laku dalam menyelesaikan soal-soal sesuai dengan materi yang telah dipelajari.
Untuk memperoleh hasil belajar IPA, dilakukan evaluasi atau penilaian yang merupakan
tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar
siswa tidak hanya diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan saja tetapi sikap dan
keterampilan. Dengan demikian penilaian hasil belajar IPA siswa mencakup segala hal yang
dipelajari di sekolah baik yang menyangkut pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Jadi, jelas bahwa hasil belajar IPA merupakan hasil dari adanya suatu interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar dalam pembelajaran IPA, sehingga menyebabkan perubahan
tingkah laku peserta didik dalam aspek kongnitif (pemahaman), aspek psikomotorik
(keterampilan), dan aspek afektif (sikap). Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar IPA terhadap siswa yang dinyatakan dengan kecakapan atau keterampilan
khusus.

2.5.3 Tujuan Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar


Pembelajaran sains di sekolah dasar dikenal dengan pembelajaran ilmu pengetahuan
alam (IPA). Konsep IPA disekolah dasar merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum
dipisahkan secara tersendiri.
Susanto, 2014:171 mengatakan tujuan pembelajaran sains di sekolah dasar dalam Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP:2006) yang dimaksudkan untuk:
a. Memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan,
keindahan dan keteraturan alam ciptaannya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman-pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan
yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat
d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan

16
masalah dan membuat keputusan
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam
f. Meningkatkan kesadaran sebagai salah satu ciptaan Tuhan
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan Saintifik didasarkan pada keunggulan
pendekatan tersebut. Menurut Daryanto (2014:54) ada beberapa tujuan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik adalah sebagai berikut:
a. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi
b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara
sistematik
c. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan
suatu kebutuhan
d. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi
e. Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide khususnya dalam menulis artikel
ilmiah
f. Untuk mengembangkan karakter siswa

17
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

3.1 Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu


3.1.1 Subjek Penelitian
Subjek adalah suatu hal yang menjadi sumber data, dapat berupa person (sumber
data berupa orang), place (sumber data berupa tempat), dan paper yang merupakan sumber
data yang berupa hurup, angka, gambar atau simbol-simbol lainnya (Arikunto, 2002: 107).
Selanjutnya Subjek penelitian atau responden dapat pula diartikan sebagai pihak-pihak yang
dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian,(Wikipedia, 2016). Adapun subjek
penelitian dalam penelitian ini adalah adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Batuagung Tahun
Pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 25 orang.
Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (2009: 38). Selanjutnya dalam pengertian yang
sama Nyoman Kutha Ratna (2010: 12), mengemukakan obyek adalah keseluruhan gejala yang
ada di sekitar kehidupan manusia.
Dari dua pendapat tentang objek penelitian yang dikemukakan di atas, kategori objek
dalam penelitian ini mengacu pada masalah pembelajaran yang diharapkan mengalami
perbaikan, dan peningkatan yaitu hasil belajar IPA siswa kelas V dan perbaikan pembelajaran
pada siklus I, dan siklus II yang pada akhir penelitian diperbandingkan peningkatannya.

3.1.2 Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Batuagung yang beralamat di Jalan Raya
Denpasar-Gilimanuk tepatnya berada di Br. Batuagung, Desa Batuagung, Kecamatan
Jembrana, Kabupaten Jembrana.

3.1.3 Waktu Pelaksanaan Penelitian


Waktu pelaksanaan adalah dimulai dari tanggal 20 Mei 2021 dengan rincian sebagai
berikut:
a. Pada hari Kamis tanggal 20 Mei 2021 perbaikan pembelajaran IPA prasiklus dari
pukul 07. 00 sampai dengan 08.45.
b. Pada hari Selasa tanggal 25 Mei 2021 perbaikan pembelajaran IPA Siklus I dari
pukul 07. 00 sampai dengan 08.45

18
3.1.4 Pihak Yang Membantu dalam Penelitian
Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat pengembangan
mempersyaratkan guru untuk mampu melakukan penelitian tindakan di kelasnya. Untuk itulah
melalui program pendidikan sarjana sekolah dasar Universitas Terbuka yang program
akhirnya adalah menyusun laporan dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional
(PKP).
Pihak yang membantu dalam penelitian ini adalah guru sebagai peneliti, supervisor
1, supervisor 2 atau teman sejawat yang diambil dari guru senior dari suatu sekolah, kepala
sekolah, siswa dan jajaran struktural sebagai atasan lagsung peneliti yang memberi legitimasi
pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajarn yang peneliti lakukan.

3.2 Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


3.2.1 Desaian Perbaikan Pembelajaran

Prosedur tindakan perbaikan pembelajaran mengadopsi model penelitian tindakan.


Penelitian dilaksanakan berbentuk siklus. Jika standar keberhasilan belum terpenuhi minimal
penelitian akan dilaksanakan dalam dua siklus berikutnya. Setiap siklus minmal terdiri dari
dua kali pertemuan. Hasil refleksi pada siklus pertama merupakan bahan pertimbangan untuk
merencanakan tindakan pada siklus berikutnya.

Dengan menerapkan kaidah dan langkah-langkah penelitian tindakan, dalam


perbaikan pembelajaran melalui PKP dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Desain PKP, (Wardani, Juleha & Marsinah, 2005).

19
3.2.2 Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Kegiatan perbaikan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran course


review horay merupakan suatu model pembelajaran kooperatif dengan pengujian
pemahaman siswa menggunakan soal, jawaban soal dituliskan pada kolom yang sudah
dilengkapi dengan nomor soal. Apabila ada kelompok yang menjawab benar maka kelompok
langsung berteriak horay.
Kegiatan pembelajaran ini di laksanakan dalam 2 siklus meliputi kegiatan
perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada setiap siklus perbaikan peneliti
dibantu oleh teman sejawat dan supervisor.
Prosedur dalam perbaikan pembelajaran meliputi kajian yang bersifat sistematis
reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran guna meningkatkan
hasil belajar siswa, sedangkan tujuan penyertaannya adalah mendukung kinerja penelitian
serta menumbuhkan budaya meneliti sebagai cerminan salah satu sikap professional guru.
Adapun prosedur tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a) Perencanaan
Pada tahap perencanaa peneliti merumuskan rencana tindakan yang akan
dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran, perilaku,
sikap dan hasil belajar siswa.
b) Pelaksanaan tindakan
Pada tahap tindakan peneliti melaksanakan tindakan, berdasarkan rencana
tindakan yang telah direncanakan, sebagai upaya perbaikan dan peningkatan atau
perubahan proses pembelajaran perilaku, sikap dan hasil belajar siswa yang
diinginkan.
c) Observasi
Pada Tahap Observasi peneliti mengamati dampak atau hasil dari tindakan yang
dilaksanakan terhadap siswa. Apakah berdasarkan tindakan yang dilaksanakan
itu memberikan pengaruh yang meyakinkan terhadap perbaikan dan peningkatan
proses pembelajaran dan hasil belajar siswa atau tidak.
d) Refleksi
Pada tahap refleksi peneliti mengkaji dan mempertimbangkan secara mendalam
tentang hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan itu dengan
mendasarkan pada berbagai kriteria yang telah dibuat. Berdasarkan hasil refleksi
terebut, peneliti dapat melakukan perbaikan terhadap rencana awal yang telah

20
dibuatnya jika masih banyak kekurangan sehingga belum memberikan dampak
perbaikan dan peningkatan yang meyakinkan.

3.2.3 Deskripsi Kegiatan Persiklus

Kegiatan penenlitian diawali dengan identifikasi permasalah yang menjadi

temuan pada analisis awal prasiklus, yang mana kajian permasalahan terhadap

implementasi tindakan yang yang selama ini telah lama dilakukan dengan penerapan

metode pembelajaran konvensional.

Perbaikan pembelajaran di awali pada kegiatan siklus I melalui implementasi

tindakan berupa menerapkan model pembelajaran course review horay yang di

laksanakan dalam 2 siklus meliputi kegiatan perencanaan, tindakan, pengamatan dan

refleksi. Pada setiap siklus perbaikan penulis dibantu oleh teman sejawat dan

supervisor. Berikut ini deskripsi dari setiap prosedur kegiatannya:

3.2.3.1. Perencanaan

1. Siklus I

Pada rencana tindakan siklus I, peneliti merumuskan kegiatan berdasarkan

identifikasi permasalahan dari prasiklus sebagai berikut:

a) Merancang langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan menerapkan

model pembelajaran course review horay

b) Melengkapi media pembelajaran yang berhubungan dengan materi

pembelajaran pada Lembar Kerja Siswa (LKS).

c) Menetapkan indikator ketercapaian dan menyusun instrumen pengumpul

data

21
2. Siklus II

Pada rencana tindakan siklus II, peneliti merumuskan kegiatan berdasarkan

refleksi dari siklus I yaitu Mmereview dan mereplanning rancangan pembelajaran

siklus I dengan fokus kajian pada kegiatan dan hasil belajar.

3.2.3.2. Pelaksanaan Tindakan

1. Siklus I

Pada pelaksanaan tindakan siklus I, penelti melakukan kegiatan sebagai

berikut :

a. Sebelum melaksanakan perbaikan pembelajaran peneliti melakukan

simulasi tentang penerapan course review horay atas bimbingan supervisor

b. Teman sejawat melakukan observasi terhadap penyampaian materi

pembelajaran dalam perbaikan.

c. Penelti meberdayakan kesempatan untuk mengantisipasi kemungkinan

siswa menemui kendala dengan memberi solusi saat melakukan tahap

tindakan.

d. Melaksanakan perbaikan pembelajaran di kelas sesuai dengan langkah-

langkah yang tercantum pada perencanaan perbaikan pembelajaran siklus I

seperti disajikan pada RPP IPA Siklus I (terlampir)

2. Siklus II

Pada kegiatan tindakan siklus II prosedur pelaksanaan perbaikan

pembelajarannya dilaksanakan sebagaimana pada kegiatan siklus siklus I tetapi

ada penguatan pada bagian- bagian yang perlu di perbaiki.

1) Jika memungkinkan sebelum melaksanakan perbaikan pembelajaran pada

siklus II peneliti mengulas kembali simulasi tentang penerapan model

pembelajaran course review horay atas bimbingan supervisor

22
2) Teman sejawat melakukan observasi terhadap penyampaian materi

pembelajaran dalam perbaikan

3) Peneliti memberdayakan kesempatan untuk mengantisipasi kemungkinan

jika masih ada siswa menemui kendala dengan memberi solusi saat

melakukan tahap tindakan

e. Peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran di kelas sesuai dengan

langkah-langkah yang yang telah dipersiapkan pada perencanaan perbaikan

pembelajaran siklus II seperti disajikan pada RPP IPA Siklus II (terlampir)

3.2.3.3. Pengamatan/Observasi

Pada kegiatan ini mulai dari siklus I maupun siklus II, peneliti melakukan

pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan dengan tujuan untuk mengetahui kegiatan

yang mana menjadi temuan pada perbaikan pembelajaran untuk dianalisis, diperbaiki

dan dideskripsikan sebagai data hasil belajar siswa. Selanjutnya identifikasi temuan hasil

penelitian, dan kendala selama proses pembelajaran berlangsung, direfleksikan terhadap

kesesuaian penerapan model pembelajaran course review horay.

Pada kesempatan yang sama saat berlangsungnya pengamatan peneliti

memberdayakan teman sejawat untuk mengamati peneliti dalam melaksankan

perbaikan pembelajaran dan mengamati perilaku siswa pada proses pembelajaran

dengan menggunakan instrumen observasi seperti dibawah ini:

Tabel 2. Instrumen Observasi


Lembar Pengamatan Kegiatan Perbaikan Pembelajaran
Mata Pelajaran :………………………………………
Kelas :………………………………………
Hari / Tanggal :………………………………………
Tujuan Perbaikan :……………………………………….

23
Perilaku Guru Yang Di Kemunculan
No Komentar
Observasi Ada Tidak
1 Penjelasan konsep oleh guru
2 Pemberian contoh
3 Pemberian latihan
4 Kemajuan hasil belajar siswa
5 Perubahan aktivitas siswa
6 Penggunaan alat peraga
Penggunaan teknik dan model
7
pembelajaran
8 Sistematika penyajian

Pada tahap observasi untuk memudahkan pengisian lembar observasi, peneliti

merancang deskripsi indikator keberhasilan dimana pengamat ketika membubuhan tanda

chek list (√) pada kolom ada atau tidak memperhatikan indikator-indikator berikut ini:

Tabel 3. Deskripsi Indikator Keberhasilan

No Aspek Yang Diobservasi Indikator Keberhasilan

1 Penjelasan konsep oleh Relevan dengan konsep dan


guru semakin mudah dipahami oleh
siswa
2 Pemberian contoh Contoh relevan dengan konsep
dan mempermudah anak untuk
mengerjakan soal lainnya
3 Pemberian latihan Siswa semakin terampil
4 Kemajuan hasil belajar Nilai siswa meningkat pada
siswa setiap siklusnya
5 Perubahan aktivitas siswa Siswa semakin terlibat aktif
dalam pembelajaran
6 Penggunaan alat peraga Makin kongkritnya konsep yang
di ajarkan
7 Penggunaan teknik dan Makin variatifnya model dan
model pembelajaran relevan serta efektif terhadap
peningkatan hasil belajar
8 Sistematika penyajian Urutan memperhatikan prinsip
model spiral yaitu dari mudah ke
sukar, sederhana ke kompleks,
terdekat ke terjauh dsb.

24
Pada akhir kegiatan observasi instrumen observasi di atas, peneliti akan

menjadikan hasil penilaian siswa dalam pengerjaan LKS dan pengamatan kerja

kelompok sebagai bahan refleksi.

3.2.3.4. Refleksi

Pada tahap ini dilakukan analilsis temuan pada implementasi tindakan perbaikan

dari hasil obervasi untuk mendeskripsikan kelemahan dan kelebihan hasil penelitian.

Berdasarkan temuan tersebut, jika masih terdapat kendala dan kekurangan yang

mendasar pada saat perbaikan pembelajaran siklus I, seperti sistematika penyajian perlu

diperbaiki atau sebagian siswa masih belum memahami penjelasan guru pada setiap

tahapan perbaikan tersebut, maka peneliti perlu mengulas kembali semua kegiatan yang

telah dilaksanakan setiap pertemuan kemudian merekomendasikan hal-hal yang sesuai

maupun yang tidak sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran. Peneliti juga perlu

mendiskusikan dengan kolaborator (observer 2) proses belajar mengajar yang baru saja

dilaksanakan dengan teman sejawat yang mengobservasi selanjutnya menyusun catatan

untuk dipergunakan pada siklus berikutnya.

Terkait dengan permasalahan di atas, keterlibatan kolaborator sangat membantu

peneliti agar dapat lebih tajam dalam merefleksi dan mengevaluasi apa yang terjadi di dalam

kelas yang digunakan untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran.

Berpijak pada hasil refleksi, segala pengalaman, pengetahuan, dan teori

pembelajaran yang dikuasai dan relevan dengan penelitian tindakan kelas yang

dilaksanakan menjadi pertimbangan sekaligus pembanding sehingga dapat ditarik suatu

simpulan yang mantap dan sahih.

Implementasi tindakan melalui perbaikan pembelajaran dapat dilanjutkan pada

siklus berikutnya jika peningkatan hasil belajar siswa belum memenuhi indikator

keberhasilan. Selanjutnya penelitian dapat dihentikan jika implementasi tindakan yang

25
dirumuskan pada indikator keberhasilan, sekurang-kurangnya 10% dari siswa yang menjadi

subjek penelitian berada di bawah Ketuntasan Belajar.

3.3 Teknik Analisa Data


Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis dalam rangka penarikan kesimpulan
mencapai tujuan penelitian. Analisis data merupakan suatu cara untuk mengolah data hasil
penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Teknik analisis data diawali dengan
pengumpulan data secara konprehensip meliputi (a) Data proses pembelajaran, dan (b) produk
(yang merupakan hasil dari tindakan). Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Cara -
cara yang digunakan adalah pemunculan suatu fenomena atau respon dan pencatatan
perkembangan maupun dokumen. Sesuai dengan prosedur analisis data deskriptif kualitatif,
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut; (1) reduksi data melalui pengelompokan (kategori),
(2) interprestasi, (3) tabulasi data, dan pengambilan kesimpulan, (Dantes Nyoman 2012: 157).
Dalam menganalisa data digunakan metode analisis deskriptif kualitatif yang
dikuantitatifkan. Sebagaimana dikemukakan Agung (2010: 8) menyatakan bahwa metode
analisis deskriptif kuantitatif adalah "suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan
menyusun secara sistematis dalam bentuk angka-angka dan atau persentase, mengenai keadaan
suatu objek yang diteliti, sehingga diperoleh kesimpulan umum".

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara analisis yang paling
sederhana dengan menerapkan rumus-rumus statistik deskriptif seperti: distribusi tabel, grafik,
angka rerata (Mean), dan modus (Mo) untuk menggambarkan keadaan suatu objek tertentu
sehingga diperoleh kesimpulan umum. Penerapan metode analisis pengolahan data yang akan
dipergunakan dalam penelitian meliputi: menghitung angka rerata (mean), modus, dan
presentase ketuntasan sebagai berikut :

1. Rerata (Mean)

Untuk menentukan rerata hasil belajar siswa digunakan rumus sebagai berikut :

M X (Agung, 2005: 9)
N
Keterangan:
M = Mean (rata-rata)

X = Jumlah skor klasikal

26
N = Jumlah individu

2. Ketutasan Belajar (KB)

Untuk mencari ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut :

KB 
 N  KKM x100%
N

Keterangan :

KB = Ketuntasan Belajar

 N  KKM = Jumlah Siswa Tuntas ≥ KKM

N = Jumlah individu

27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


4.1.1. Deskripsi Awal Penelitian

Berdasarkan hasil identifikasi, kondisi awal hasil belajar siswa sebelum perbaikan
pembelajaran dengan model pembelajaran course review horay diperoleh data sebagai
berikut:

Diketahui jumlah skor siswa prasiklus 140, jumlah subjek adalah 25 maka mean :

M
X 
140
 5,6
N 25

Dari hasil analisa data terdapat 18 siswa yang di bawah KKM dan 7 anak di atas
KKM, maka ketuntasan belajarnya :

KB 
 N  KKM x100 % 
7
x100 %  28%
N 25

Dari rumusan analisa data tersebut dapat dideskripsikan dalam table sebagai
berikut:

Tabel 4. Data Prasiklus Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V

BUTIR SOAL
No Subjek SKOR NILAI KRETERIA
1 2 3 4 5
Ayu Pt Sri
1 5 50 TT
Wulandari 1 2 1 1 0
2 I Gd Parwata 2 2 2 0 0 6 60 TT
3 Kadek Adi Pradipta 2 2 1 1 2 8 80 T
I Kd Deny
4 6 60 TT
Darmayasa 2 1 1 1 1
5 I Kd Santha Pratama 1 1 1 1 1 5 50 TT
I Kt Kresna
6 6 60 TT
Pradnyana 2 2 1 0 1
7 I Km Abdi Putra S 2 2 1 1 1 7 70 T

28
8 I Km Ariana Mega P 1 0 1 2 0 4 40 TT
I Md Bhayangkara
9 7 70 T
D.P 2 2 1 1 1
I Pt Candra
10 6 60 TT
Purnawam 1 2 1 1 1
Putu Erik Agik
11 4 40 TT
Astika 0 1 1 2 1
12 I Pt Gianendra Y 2 2 1 0 1 6 60 TT
I Pt Ryan Cahya Adi
13 8 80 T
M 2 2 2 2 0
14 Kd Krysna Prasetya 1 0 1 1 2 5 50 TT
15 Linda Riskiyani 1 2 0 0 1 4 40 TT
16 Muhamad Hairul R 2 2 0 1 2 7 70 T
17 Ni Kd Yuli Pitasari 1 1 1 2 2 7 70 T
18 Ni Km Desi Wirani 0 2 0 0 2 4 40 TT
19 Luh Adi Pusparini 1 2 1 1 0 5 50 TT
Luh Gd Ari
20 4 40 TT
Puspayani 1 2 0 0 1
21 Putu Nova Ayu F 2 2 0 0 1 5 50 TT
Ni Pt Sekar Devitha
22 5 50 TT
Y 1 2 2 0 0
I Pt Gd Wisu
23 5 50 TT
Juliantara 1 2 0 2 0
24 Samsul Hadi 2 2 0 0 0 4 40 TT
Sang Pt Indra
25 7 70 T
Setiawan 1 2 2 1 1
Jumlah 140 1400
Rerata 5,6 56

Dari tabulasi data tersebut diperoleh gambaran kondisi awal siswa sebagai berikut :
rerata hasil belajarnya dalah 56.00 dengan ketuntasan belajar 28%, dari 25 orang siswa
terdapat 7 orang siswa di atas KKM, 18 orang masih di bawah KKM. Dari temuan di ata s
inilah yang akan diberi perlakuan tindakan untuk memperbaiki pembelajaran dan
diberdayakan guna meningkatkan hasil belajarnya melalui penerapan model pembelajaran
course review horay.

4.1.2. Hasil Penelitian Siklus I

Pada siklus I perbaikan pembelajaran mengimplementasikan tindakan dengan


penerapan model pembelajaran course review horay.

Berdasarkan hasil identifikasi, dan observasi bersama observer pada siklus I didapat
data hasil belajar siswa sebagai berikut:

29
Diketahui jumlah skor siswa prasiklus 144 jumlah subjek adalah 25 maka mean :

M
X 
144
 5,76
N 25

Dari hasil analisa data terdapat 15 orang siswa memperoleh skor di bawah KKM,
dan 10 orang siswa di atas KKM maka ketuntasan belajarnya :

KB 
 N  KKM x100 % 
10
x100 %  40%
N 25

Dari rumusan analisa data tersebut dapat dideskripsikan dalam table sebagai berikut:

Tabel 5. Data Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Siklus I

BUTIR SOAL
No Subjek SKOR NILAI KRETERIA
1 2 3 4 5
Ayu Pt Sri
1 7 70 T
Wulandari 1 2 1 1 2
2 I Gd Parwata 2 2 2 0 1 7 70 T
Kadek Adi
3 9 90 T
Pradipta 2 2 1 2 2
I Kd Deny
4 6 60 TT
Darmayasa 2 1 1 1 1
I Kd Santha
5 5 50 TT
Pratama 1 1 1 1 1
I Kt Kresna
6 6 60 TT
Pradnyana 2 2 1 0 1
7 I Km Abdi Putra S 2 2 1 1 1 7 70 T
I Km Ariana Mega
8 4 40 TT
P 1 0 1 2 0
I Md Bhayangkara
9 7 70 T
D.P 2 2 1 1 1
I Pt Candra
10 6 60 TT
Purnawam 1 2 1 1 1
Putu Erik Agik
11 4 40 TT
Astika 0 1 1 2 1
12 I Pt Gianendra Y 2 2 1 1 1 7 70 T
I Pt Ryan Cahya
13 7 70 T
Adi M 2 2 2 1 0
Kd Krysna
14 5 50 TT
Prasetya 1 0 1 1 2
15 Linda Riskiyani 1 2 0 0 1 4 40 TT
16 Muhamad Hairul R 2 2 0 1 2 7 70 T
17 Ni Kd Yuli Pitasari 1 1 1 2 2 7 70 T

30
18 Ni Km Desi Wirani 0 2 0 0 2 4 40 TT
19 Luh Adi Pusparini 1 2 1 1 0 5 50 TT
Luh Gd Ari
20 4 40 TT
Puspayani 1 2 0 0 1
21 Putu Nova Ayu F 2 2 0 0 1 5 50 TT
Ni Pt Sekar
22 5 50 TT
Devitha Y 1 2 2 0 0
I Pt Gd Wisu
23 5 50 TT
Juliantara 1 2 0 2 0
24 Samsul Hadi 2 2 0 0 0 4 40 TT
Sang Pt Indra
25 7 70 T
Setiawan 1 2 2 1 1
Jumlah 144 1440
Rerata 5,76 57,6

Dari tabulasi data siklus I diperoleh gambaran peningkatan hasil belajar dan
perbaikan pembelajaran sebagai berikut : rerata hasil belajar siklus I adalah 57,6 ketuntasan
belajar 40% dari 25 orang siswa terdapat 10 orang di atas KKM, dan 15 orang siswa masih
di bawah KKM.
Untuk memperjelas sebaran peningkatan hasil penelitian berikut dapat dijelaskan
pada grafik di bawah ini :
Grafik 1 Sebaran Peningkatan hasil Belajar siklus I

90
80 80
57,60
56 40
60 40

40 TERENDAH
TERTINGGI
20
RERATA
0
PRASIKLUS SIKLUS I

Berpijak pada hasil analisis jika dikaji dari perbandingan prasiklus dengan siklus
I terjadi peningkatan rerata hasil belajar sebesar 1,6 poin, yaitu 56.00 pada prasiklus
menjadi 57.60 pada siklus I, selanjutnya dari 25 orang siswa yang menjadi subjek penelitian
terdapat 7 orang siswa nilai hasil belajarnya di atas KKM pada prasiklus dan 10 orang siswa
di atas KKM pada siklus I.

31
a) Data Observasi Sikus I
Dari temuan data siklus I selanjutnya akan diberi perlakuan tindakan untuk
memperbaiki pembelajaran meningkatkan hasil belajarnya melalui penerapan model
pembelajaran course review horay hingga mencapai KKM yang ditetapkan.

b) Refleksi
Dari data yang diperoleh pada observasi adalah sebagian siswa belum
memahami penjelasan guru, dari hasil temuan observer masih terdapat kurangnya
perhatian guru terhadap penerapan metode. Disisi lain terjadi peningkatan belajar,
bahwa iklim pembelajaran menjadi lebih aktif dari pembelajaran sebelumnya,
implementasi metode sudah cukup variatif, perlunya konsep yang sudah dikuasai
anak ditampilkan pada kegiatan awal.
Dari paparan tersebut dapat digambarkan keberhasilan-keberhasilan antara lain,
(1) pendekatan belajar sudah tepat, (2) pemberdayaan penerapan model pembelajaran
course review horay membuat siswa menjadi lebih antusias dalam belajar, (3) siswa aktif
berpartisipasi dalam pembelajaran. Perolehan nialai tertinggi dan terendah sudah
mengalami peningkatan.
Sedangkan kelemahannya dapat digambarkan sebagai berikut, pertama belum
semua siswa memahami penjelasan yang disampaikan guru, masih ada nilai siswa yang
belum mencapai KKM dan secara umum rerata hasil belajar masih belum memenuhi
KKM yang ditetapkan, sehingga masih perlu perbaikan pembelajaran pada siklus II.

4.1.3. Hasil Penelitian Siklus II

Setelah melakukan perbaikan pembelajaran melalui penerapan model


pembelajaran course review horay pada siklus I peneliti merancang ulang rencana
tindakan perbaikan pada siklus II. Dari pelaksanaan tindakan yang dirancang dan
observasi pada siklus II diperoleh data sebagai berikut:

Diketahui jumlah skor siswa siklus II 179 jumlah subjek adalah 25 maka mean :

M
X 
179
 7,16
N 25

32
Dari hasil analisa data terdapat 2 siswa yang di bawah KKM, dan 23 orang siswa di
atas KKM, maka ketuntasan belajarnya :

KB 
 N  KKM x100 % 
23
x100 %  92%
N 25

Dari rumusan analisa data tersebut dapat dideskripsikan dalam table sebagai berikut:
Tabel 6. Data Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Siklus II
BUTIR SOAL
No Subjek SKOR NILAI KRETERIA
1 2 3 4 5
Ayu Pt Sri
1 7 70 T
Wulandari 1 2 1 1 2
2 I Gd Parwata 2 2 2 0 1 7 70 T
Kadek Adi
3 9 90 T
Pradipta 2 2 2 1 2
I Kd Deny
4 7 70 T
Darmayasa 2 1 1 1 2
I Kd Santha
5 7 70 T
Pratama 2 2 1 1 1
I Kt Kresna
6 7 70 T
Pradnyana 2 2 1 1 1
7 I Km Abdi Putra S 2 2 1 1 1 7 70 T
I Km Ariana Mega
8 7 70 T
P 1 2 0 2 2
I Md Bhayangkara
9 7 70 T
D.P 2 2 1 1 1
I Pt Candra
10 7 70 T
Purnawam 1 2 1 1 2
Putu Erik Agik
11 7 70 T
Astika 1 1 1 2 2
12 I Pt Gianendra Y 2 2 2 2 2 10 100 T
I Pt Ryan Cahya
13 9 90 T
Adi M 2 2 2 2 1
Kd Krysna
14 7 70 T
Prasetya 1 2 1 1 2
15 Linda Riskiyani 1 2 1 2 1 7 70 T
16 Muhamad Hairul R 2 2 0 1 2 7 70 T
17 Ni Kd Yuli Pitasari 1 1 1 2 2 7 70 T
18 Ni Km Desi Wirani 2 2 1 0 2 7 70 T
19 Luh Adi Pusparini 1 2 1 1 0 5 50 TT
Luh Gd Ari
20 7 70 T
Puspayani 1 2 1 2 1
21 Putu Nova Ayu F 2 2 0 2 1 7 70 T
Ni Pt Sekar
22 7 70 T
Devitha Y 1 2 2 2 0

33
I Pt Gd Wisu
23 7 70 T
Juliantara 1 2 0 2 2
24 Samsul Hadi 2 2 0 0 1 5 50 TT
Sang Pt Indra
25 8 80 T
Setiawan 1 2 2 2 1
Jumlah 179 1790
Rerata 7,16 71,6

Dari data siklus II diperoleh gambaran peningkatan hasil belajar dan perbaikan
pembelajaran sebagai berikut : rerata hasil belajar siklus II adalah 71.6, terdapat 23 orang
siswa nilai hasil belajar yang di atas KKM, 2 orang siswa masih di bawah KKM.
Untuk memperjelas sebaran peningkatan hasil belajar siswa dalam perbaikan
pembelajaran berikut grafik data analisa hasil belajar siswa persiklus:
Grafik 2 Sebaran Peningkatan Hasil Belajar Siklus II
100
90 90 71.60
80
70 57,60
40 50
60
50
40 TERENDAH
30
TERTINGGI
20
10
RERATA
0
SIKLUS 1 SIKLUS 2

Berpijak pada hasil analisis jika dikaji dari perbandingan siklus I dengan siklus II
terjadi peningkatan rerata hasil belajar dari 57.6 pada siklus I menjadi 71.6, dari 25 orang
siswa terdapat 3 orang hasil belajarnya di atas KKM, dan 2 orang siswa pada siklus II masih
berada di bawah KKM.
a) Data Observasi siklus II

Dari temuan data siklus II dari hasil perlakuan tindakan dalam memperbaiki
pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran
course review horay telah melampuai KKM yang ditetapkan.

b) Refleksi
Dari data yang diperoleh pada observasi pada siklus II adalah secara umum
siswa sudah memahami penjelasan guru, dari hasil temuan observer siklus II setelah
kelemahan diperbaiki siswa menjadi lebih bersemangat latihan.
Disisi lain meskipun telah tejadi peningkatan hasil belajar, dan semakin

34
kondusipnya iklim pembelajaran masih terdapat 2 orang siswa belum mencapai
KKM yang telah ditetapkan.

Dari paparan tersebut dapat digambarkan keberhasilan perbaikan pembelajaran


yang perlu menjadi catatan peneliti antara lain, (1) penerapan langkah-langkah metode
sudah syarat dengan kreteria, (2) pemberdayaan penerapan model pembelajaran course
review horay dengan segala permasalahannya setelah dilakukan perbaikan pada
kekurangannya membuat siswa lebih antusias dalam pembelajaran (3) siswa semakin
aktif berpartisipasi dalam pembelajaran, (4) siswa memahami penjelasan konsep, (5)
siswa menunjukkan kemajuan belajar, (6) langkah pembelajaran terurut secara logis
dengan baik sehingga setiap langkah bermakna dalam meningkatkan pemahaman siswa.

Berdasarkan kreteria pada indikator keberhasilan penelitian, mengingat telah


terpenuhinya krteria keberhasilan penelitian maka penelitian dapat dihentikan karena
implementasi tindakan terhadap penerapan model pembelajaran course review horay dalam
meningkatkan hasil belajar memenuhi kreteria keberhasilan.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Berdasarkan hasil analisis pada prasiklus, siklus I dan II dapat dipergunakan untuk

menentukan besarnya peningkatan hasil belajar siswa setiap siklus dari sebelum pelaksanaan

hingga pada akhir peneltian sebagai table berikut :

Tabel 7. Rekap Data Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Persiklus

DATA HASIL NILAI HASIL BELAJAR


PENELITIAN SIKLUS SIKLUS
PRASIKLUS I II
Rerata 56.00 57.6 71.6
Xt 80 90 100
Xr 40 40 50
Modus 50 70 70
< KKM 18 15 2
≥ KKM 7 10 23
Ketuntasan
Belajar 28% 40% 92%

Berdasarkan analisa data persiklus di atas, temuan dalam perbaikan pembelajaran

melalui penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut:

35
(a) Kategori nilai tertinggi pada prasiklus 80, siklus I, 90 dan siklus II 100,

(b) Kategori nilai terendah pada prasiklus 40, Siklus I, 40 dan pada siklus II 50,

(c) Rerata nilai pada prasiklus 56.00, Siklus I 57.60 dan siklus II 71.60

(d) Ketuntasan Belajar pada prasiklus 28%, siklus I, 40%, siklus II, 92%, besar rerata

peningkatan secara berurut 1,6 poin dari prasiklus ke siklus I, 15,6 poin dari prasiklus ke

siklus II, dan 14 dari siklus I ke siklis II.

Berpijak atas temuan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan model

course review horay dapat meningkatkan hasil belajar IPA bila dikaji dari rerata peningkatan

hasil belajar tiga studi yang diperbandingkan.

36
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

5.1 Simpulan
Berdasarkan analisa data persiklus, dalam penelitian perbaikan pembelajaran dapat

dideskripsikan bahwa rerata nilai hasil belajar IPA secara berurut pada prasiklus 56.00, siklus I

57.60 dan siklus II 71.6 dengan ketuntasan belajar pada prasiklus 28%, siklus I, 40%, siklus II,

92% dan besar rerata peningkatan secara berurut 1,6 poin dari prasiklus ke siklus I, 15,6 poin

dari prasiklus ke siklus II, dan 14 dari siklus I ke siklus II.

Berpijak atas temuan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan model

course review horay dapat meningkatkan hasil belajar IPA bila dikaji dari rerata peningkatan

hasil belajar tiga studi yang diperbandingkan.

5.2 Saran Tindak Lanjut


Berdasarkan laporan yang sudah penulis sajikan melalui laporan perbaikan pembelajaran
terdapat saran sebagai berikut :
a. Kepada siswa dengan diterapkannya model pembelajaran course review hoeat berbantuan
media question cards diharapkan mamu untuk berkreativitas dalam meningkatkan hasil
belajar IPA.
b. Disarankan kepada guru-guru di Sekolah Dasar agar dapat menciptakan pembelajaran yang
baru dengan menerapkan model pembelajaran yang lebih inovatif seperti model
pembelajaran course review horay berbantuan media question cards
c. Kepada sekolah agar menyarankan kepada guru untuk menggunakan suatu pendekatan yang
relevan dengan materi yang diajarkan dan sesuai dengan karakteristik siswa, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
d. Disarankan bagi peneliti lain yang berminat untuk mengadakan penelitian lebih lanjut
tentang model pembelajaran course review horay berbantuan media question cards agar
memperhatikan kendala-kendala yang dialami dalam penelitian ini sebagai bahan
pertimbangan untuk perbaikan dan penyempurnaan penelitian yang akan dilaksanakan.

37
DAFTAR PUSTAKA

Agung, AA. Gede. 2005. Metodologi penelitian pendidikan. Fakultas Ilmu Agung, AA. Gede.
2005. Metodologi penelitian pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan Institut Keguruan
dan Keilmuan Negeri Singaraja.
Agung, A.A Gede. 2010. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Singaraja: Undiksha
Arikunto, Suharsimi, 2002. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek ”. Jakarta: PT
Rinika Cipta.
Arief S. Sadiman, dkk. 2006. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekkom
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran.Bandung: Alfabeta
Dantes Nyoman, 2012, Metode Penelitian, Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava
Media
Hamalik, Oemar. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Jauhar, Mohamad. 2011. Implementasi PAIKEM dari Behavioristik Sampai Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka
Kunandar, S.Pd., M.Si.2014.Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:Rajawali Pers
Kuniasih, Imas dan Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran. Kata Pena
Moedjiono dan Dimyati, M. 1994. Strategi Belajar Mengajar . Jakarta: Depdikbud Dirjen
Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Musfiqon, HM. 2012. Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta:PT. Prestasi
Pusta Karya.
Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial
Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta:
Prestasi Pustaka
Saptono, Sigit. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.
Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung:
Penerbit Sinar Baru.
Sugandi, Eko dan Sri Rahayu. 2012. “Upaya meningkatkan prestasi belajar matematika pada
Pokok bahasan system persamaan dan pertidaksamaan kuadrat melaui model
pembelajaran kooperatif course review horay pada siswa kelas X Akutannsi 1 SMK
Negeri 1 Surabaya Tahun Ajaran 2011/2012”.
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Fajar
Interpratama Mandiri
Wikipedia,2016. https://id.wikipedia.org/wiki/Subjek_penelitian, Wikipedia.di-akses Senin,
31 Agustus 2016.
Wardani I.G.A.K. Siti Julaecha. Ngadi Marsinah. 2005. Pemantapan Kemampuan Profesional.
Jakarta : Universitas Terbuka.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran 1.

FORMAT REFLEKSI AWAL UNTUK MENEMUKAN MASALAH DALAM PKP

No. Hari/Tanggal Identifikasi Masalah Penyebab Rencana Solusi


1. Minggu, 2 Mei 2021 siswa kurang minat terhadap siswa tidak tertarik dan tidak memilih metode pembelajaran yang
pembelajaran IPA karena metode menghiraukan adanya guru yang akan menarik perhatian siswa dan siswa
pembelajaran yang digunakan memberikan pembelajaran. menjadi termotivasi serta antusias
kurang menarik. dalam mengikuti pembelajaran.
2. media pembelajaran yang guru kurang dapat guru mencari dan memilih berbagai
digunakan kurang menarik mengeksplorasi pembelajaran dan media yang tepat digunakan untuk
perhatian siswa dalam menggunakan media yang pembelajaran IPA yang akan diajarkan
pembelajaran. beragam. dan tetap dapat mencapai tujuan
pembelajaran.
3. kurangnya minat siswa untuk siswa tidak memperhatikan membuat pembelajaran yang menarik
belajar. penjelasan dari guru. dan membuat siswa termotivasi dalam
mengikuti pembelajaran.
4. hasil belajar siswa dalam siswa kurang memperhatikan mencari metode dan media
pembelajaran IPA sangat kurang penjelasan dari guru karena pembelajaran yang sesuai dengan
dan banyak yang mendapat hasil pembelajaran yang terasa karakteristik materi dan siswa.
belajar dibawah KKM. membosankan.
Masalah yang dipilih Penyebab Alasan pemilihan masalah Rencana solusi
Metode pembelajaran yang siswa menjadi bosan dalam dengan memberikan gambaran mencari metode pembelajaran yang
digunakan kurang menarik. mengikuti pembelajaran dan tentang metode pembelajaran efektif dan sesuai dengan karakteristik
kurang antusias dalam membuat guru nantinya dapat materi dan siswa serta sesuai dengan
pembelajaran sehingga hasil mengajarkan materi dengan kondisi sekolah.
belajar sangat kurang. memilih metode pembelajaran
yang efektif.

Rumusan Masalah Tujuan Perbaikan Pembelajaran


bagaimana metode yang efektif dalam proses pembelajaran yang untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang efektif dengan
dipilih untuk siswa? menggunakan metode pembelajaran yang mudah dan efektif serta
menyesuaikan dengan karakteristik materi, siswa dan kondisi sekolah
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada muatan
pembelajaran IPA.
Lampiran 2

Data Prasiklus Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V

BUTIR SOAL
No Subjek SKOR NILAI KRETERIA
1 2 3 4 5
Ayu Pt Sri
1 5 50 TT
Wulandari 1 2 1 1 0
2 I Gd Parwata 2 2 2 0 0 6 60 TT
3 Kadek Adi Pradipta 2 2 1 1 2 8 80 T
I Kd Deny
4 6 60 TT
Darmayasa 2 1 1 1 1
5 I Kd Santha Pratama 1 1 1 1 1 5 50 TT
I Kt Kresna
6 6 60 TT
Pradnyana 2 2 1 0 1
7 I Km Abdi Putra S 2 2 1 1 1 7 70 T
8 I Km Ariana Mega P 1 0 1 2 0 4 40 TT
I Md Bhayangkara
9 7 70 T
D.P 2 2 1 1 1
I Pt Candra
10 6 60 TT
Purnawam 1 2 1 1 1
Putu Erik Agik
11 4 40 TT
Astika 0 1 1 2 1
12 I Pt Gianendra Y 2 2 1 0 1 6 60 TT
I Pt Ryan Cahya Adi
13 8 80 T
M 2 2 2 2 0
14 Kd Krysna Prasetya 1 0 1 1 2 5 50 TT
15 Linda Riskiyani 1 2 0 0 1 4 40 TT
16 Muhamad Hairul R 2 2 0 1 2 7 70 T
17 Ni Kd Yuli Pitasari 1 1 1 2 2 7 70 T
18 Ni Km Desi Wirani 0 2 0 0 2 4 40 TT
19 Luh Adi Pusparini 1 2 1 1 0 5 50 TT
Luh Gd Ari
20 4 40 TT
Puspayani 1 2 0 0 1
21 Putu Nova Ayu F 2 2 0 0 1 5 50 TT
Ni Pt Sekar Devitha
22 5 50 TT
Y 1 2 2 0 0
I Pt Gd Wisu
23 5 50 TT
Juliantara 1 2 0 2 0
24 Samsul Hadi 2 2 0 0 0 4 40 TT
Sang Pt Indra
25 7 70 T
Setiawan 1 2 2 1 1
Jumlah 140 1400
Rerata 5,6 56
Lampiran 3.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


SIKLUS 1

Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Batuagung


Kelas/Semester : V / Semester II
Muatan Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Tema : Sehat Itu Penting (Tema 4)
Sub Tema : Peredaran Darahku Sehat (Sub Tema 1)
Materi Pokok : Organ Peredaran Darah Manusia
Alokasi waktu : 4 x 35 menit (2 kali pertemuan)
Hari/tanggal : Pertemuan 1 (Rabu, 19 Mei 2021)
Pertemuan 2 (Jumat, 21 Mei 2021)

A. Kompetensi Inti
KI. 3 Pengetahuan
Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
KI. 4 Keterampilan
Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menjelaskan organ peredaran 3.4.1 menjelaskan mengenai peredaran darah
darah dan fungsinya pada hewan manusia
dan manusia serta cara 3.4.2 menjelaskan fungsi organ peredaran
memelihara kesehatan organ manusia
peredaran darah manusia. 3.4.3 menganalisis gangguan kesehatan akibat
peredaran peredaran darah
4.4 Menyajikan karya tentang organ 4.3.1 menyajikan karya laporan konsep organ
peredaran darah pada manusia. dan fungsi peredaran darah pada manusia

C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan kegiatan mengamati gambar organ peredaran darah manusia, siswa dapat
menjelaskan organ peredaran darah dan fungsinya pada manusia secara rinci.
2. Dengan kegiatan diskusi siswa dapat menunjukkan cara memelihara kesehatan organ
manusia dengan benar.
3. Dengan kegiatan berkreasi menggambar, siswa dapat menggambar organ peredaran
darah manusia dan dapat mempresentasikan secara rinci.
4. Setelah selesai membuat laporan gangguan fungsi Organ Pencernaan Manusia,
siswa terampil menyajikan karya laporan konsep organ dan fungsi pencernaan pada
manusia.

D. Materi Pembelajaran
Organ peredaran darah manusia dan fungsinya

E. Model dan Metode Pembelajaran


Model pembelajaran : course review horay (CRH)
Metode Pembelajaran : diskusi, kerja kelompok

F. Media Pembelajaran
1. Gambar : organ peredaran darah manusia
2. Question cards

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 35menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, 10 menit
dilanjutkan dengan doa.
2. Menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.
3. Menyanyikan salah satu lagu nasional untuk
memupuk rasa nasionalisme.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Guru menyampaikan kegiatan yang akan
dilakukan pada pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru menyajikan dan mendemonstrasikan materi 55 menit
organ peredaran darah manusia dalam bentuk
gambar dan siswa mengamati gambar tersebut.
2. Guru menjelaskan kepada siswa tentang peredaran
darah pada manusia yang terdiri peredaran darah
kecil dan peredaran darah besar.
3. Melaksanakan kegiatan Tanya jawab tentang organ
peredaran darah manusia berdasarkan gambar organ
peredaran darah manusia dan guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
4. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
5. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan dengan metode course review horay
dengan menjelaskan metode pembelajaran tersebut
kepada siswa.
6. Guru membacakan beberapa soal dan siswa ditiap
kelompok berdiskusi dan menjawab pertanyaan
tersebut dan bagi kelompok siswa yang benar 4
secara vertical atau horizontal ataupun diagonal
pada kotak secara langsung berteriak horay atau
menyanyikan yel-yel kelompoknya.
7. Guru menghitung nilai siswa dihitung dari jawaban
benar dan jumlah “horay” yang diperoleh siswa.
Penutup 1. Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari ini. 5 menit
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan.
3. Guru memberikan reward kepada kelompok yang
memperoleh nilai tertinggi atau banyak memperoleh
horay
4. Siswa diberikan kesempatan berbicara/
bertanya dan menambahkan informasi dari siswa
lainnya.
5. Penugasan di rumah dengan mempelajari materi
fungsi organ peredaran darah manusia dan dibahas
pada pertemuan selanjutnya.
6. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk
menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan
toleransi.
7. Salam dan doa penutup di pimpin oleh salah satu
siswa.

Pertemuan 2 (2 x 35menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, 10 menit
dilanjutkan dengan doa.
2. Menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.
3. Menyanyikan salah satu lagu nasional untuk
memupuk rasa nasionalisme.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Guru menyampaikan kegiatan yang akan
dilakukan pada pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan materi mengenai fungsi organ 25 menit
peredaran darah manusia
2. Guru menjelaskan kepada siswa tentang fungsi
organ peredaran darah pada manusia
3. Melaksanakan kegiatan Tanya jawab tentang organ
peredaran darah manusia berdasarkan gambar organ
peredaran darah manusia dan guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
4. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
5. Tiap kelompok diberikan tugas tentang cara
memelihara kesehatan organ peredaran darah
manusia yang kaitannya dengan fungsi organ
peredaran darah manusia (termuat dalam LKPD)
6. Siswa diminta mempresentasikan hasil diskusi.
7. Guru memberikan penguatan terhadap hasil
presentasi siswa.
8. Siswa diminta untuk menggambar cara kerja organ
peredaran darah pada manusia dan menuliskan
keterangan gambar yang dibuat.
9. Siswa mengumpulkan hasil gambar.
Penutup 1. Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari ini. 40 menit
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan.
3. Guru melakukan evaluasi /penilaian
4. Siswa diberikan kesempatan berbicara/
bertanya dan menambahkan informasi dari siswa
lainnya.
5. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk
menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan
toleransi.
6. Salam dan doa penutup di pimpin oleh salah satu
siswa.

H. Sumber Belajar
1. Buku siswa
Azmiyawati, Choiril. Dkk. 2008. IPA V Salingtemas. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
2. Buku Guru
Azmiyawati, Choiril. Dkk. 2008. IPA V Salingtemas. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

I. Penilaian Pembelajaran
1. Sikap
 Keaktifan dan kesopanan dalam berkomunikasi.
 Disiplin dalam mengikuti pembelajaran.
 Rasa ingin tahu.
 Tanggungjawab dan percaya diri dalam menyelesaikan tugas.

2. Pengetahuan
 Dengan tes tertulis bentuk uraian (Soal terlampir)
3. Keterampilan
 Menggunakan rubrik hasil karya menggambar organ peredaran darah manusia

Jembrana, 21 Mei 2021


Mahasiswa Praktikan,

Ida Ayu Putu Wida Septiari


NIM. 859016094
Lampiran :

1. Sikap: Pengamatan sikap

Perubahan Tingkah Laku / Karakter Operasional

Nama Disiplin
BT MT Tanggung
MB SM BT MT MBJawab Santun
SM BT MT MB SM KET

Keterangan
BT = Belum Terlihat
MT = Mulai Terlihat
MB = Mulai berkembang
SM = Sudah Membudaya

2. Pengetahuan:
Dengan tes tertulis bentuk uraian (soal terlampir) :
Soal:
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Jelaskan apa yang dimaksud sistem peredaran darah!
2. Ada berapakah sistem perdaran darah pada tubuh manusia? Jelaskan!
3. Sebutkan bagian-bagian jantung beserta fungsinya!
Kunci Jawaban:
1. Aliran darah yang ada didalam tubuh
2. Ada dua yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah besar
Peredaran darah kecil yaitu darah mengalir dari bilik kanan menuju paru-paru melalui
arteri pulmonalis, kemudian darah yang mengandung O2 kembali kejantung melalui vena
pulmonalis
Peredaran darah besar yaitu darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh melalui
pembuluh nadi dan kembali ke jantung melalui pembuluh balik.
3. Bagian jantung :
Serambi kanan mengalirkan darah dari tubuh ke bilik kanan. Bilik kanan untuk
mengalirkan darah menuju paru paru. Serambi kiri menerima darah dari paru paru. Bilik kiri
menerima darah dari serambi kiri dan mengalirkan keseluruh tubuh.
Skor Penilaian:
Soal nomor 1 skor maksimal 2. Soal nomor 2 skor maksimal 4. Soal nomor 3 skor maksimal 4.

Skor Perolehan
Nilai Akhir = -------------------- X 100
10

3. Keterampilan
Bentuk unjuk kerja/ produk
 Menggunakan rubrik hasil karya menggambar organ peredaran darah manusia
Rubrik Berkreasi
Perlu
Aspek Baikl sekali Baik Cukup bimbingan
4 3 2 1
Hasil kreasi Memuat gambar, Hanya Hanya memuat Hanya memuat
keterangan gambar, memuat 3 2 dari 4 hasil 1 dari 4 hasil
tulisan tenatng cara dari 4 hasil yang yang
kerja peredaran darah yang diharapakan diharapkan
manusia dan sesuai diharapkan
dengan materi atau
teori

Keterampilan Keseluruhan hasil Keseluruhan Sebagian besar Hanya sebagian


penulisan: penulisan yang hasil hasil penulisan hasil penulisan
informasi sistematis dan benar penulisan yang sistematis yang sistematis
ditulis dengan menunjukkan yang dan benar dan benar
benar, keterampilan sistematis menunjukkan menunjukkan
sistematis dan penulisan yang sangat dan benar keterampilan keterampilan
jelas, yang baik, di atas rata rata menunjukkan penulisan yang penulisan yang
menunjukkan kelas keterampilan terus masih perlu
keterampilan penulisan berkembang terus
penulisan yang yang baik ditingkatkan
baik
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Tujuan : Mengetahui cara memelihara kesehatan organ peredaran darah manusia.
Kelompok :
Nama : 1. ………………………….
2. ………………………….
3. ………………………….
4. ………………………….
Diskusikan dengan teman kelompok!
Bagaimana cara menjaga kesehatan organ peredaran darah pada manusia? Tulis Jawaban pada
kolom berikut :

NAMA ORGAN
PEREDARAN DARAH MANUSIA CARA MENJAGA KESEHATAN
Materi pembelajaran

PEREDARAN DARAH BESAR DAN PEREDARAN DARAH KECIL PADA MANUSIA.

a. Peredaran darah besar


Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel)
kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida
di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi
kanan (atrium) jantung.

b. Peredaran darah kecil


Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke
jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen
yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung.

FUNGSI SISTEM SIRKULASI (PEREDARAN) DARAH.


Sistem peredaran darah memiliki fungsi :
 Mensuplai Oksigen dan sari makanan dari sistem pencernaan ke seluruh jaringan tubuh,
 Membawa gas Karbondioksida ke paru-paru,
 Mengembalikan sisa metabolism ke ginjal untuk disekresikan,
 Menjaga suhu tubuh,
 Mendistribusikan hormon-hormon untuk mengatur fungsi sel-sel tubuh.
ORGAN (ALAT) SIRKULASI PEREDARAN DARAH.
Untuk lebih memahami pembahasan ini, akan lebih baik jika dikaji terlebih dahulu
tentang darah dan organ-organ atau alat yang ikut bekerja sama membantu peredaran darah pada
tubuh manusia.
A. Darah : Darah merupakan alat transportasi utama dalam sistem sirkulasi.
Fungsi darah cukup banyak diantaranya :
 Mengangkut Oksigen dan Karbondioksida ke jaringan dan paru-paru,
 Mengangkut zat-zat lainnya ke seluruh tubuh seperti zat makanan, ion dan hormone ke
seluruh tubuh,
 Berperan aktif melawan bakal penyakit,
 Memelihara keseimbangan cairan tubuh,
 Mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme,
 Memelihara suhu tubuh pada kondisi normal sekitar 37 derajat celcius.

Dalam darah terdapat komponen-komponen penyusunnya yaitu :


a. Plasma darah.
Dari keseluruhan darah pada tubuh manusia, plasma darah merupakan bagian yang besar
yaitu sekitar 55 persen dari seratus persen darah dalam tubuh. Plasma darah berbentuk cair
berwarna kekuning-kuningan. Komponen yang dimilikinyayaitu air, glukosa, asam amino, ion,
protein, asam lemak, vitamin, hormone dan gas O 2 serta CO2. Plasma darah memiliki fungsi
sebagai berikut :
 Sebagai pelarut bahan-bahan kimia
 Membawa mineral-mineral telarut, glukosa, asam amino, vitamin, karbondiosida (sebagai
ion hydrogen karbonat), dan bahan-bahan buangan.
 Menyebarkan panas dari organ yang lebih hangat ke organ yang lebih dingin.
 Menjaga keseimbangan antara cairan di dalam sel dan cairan di luar sel
b. Sel darah.
Sel darah merupakan komponen lain dari darah. Dalam darah terdapat sekitar 45 persen sel
darah yang berupa padatan, lebih sedikit dari plasma darah.

B. Jantung.
Jantung merupakan salah satu organ yang penting dalam kelangsungan hidup kita. Sudah
jadi rahasia umum bahwa jantung memompa darah ke seluruh tubuh untuk menyediakan
oksigen beserta zat-zat lainnya untuk kepentingan seluruh sel dalam tubuh kita. Karena itulah
jantung terus menerus berkontraksi memompa darah tanpa henti sepanjang hidup.Jantung
terletak di rongga dada, diselaputi oleh suatu membran pelindung yang disebut pericardium.
Otot jantung bekerja secara otomatis diluar kehendak kita. Pada orang dewasa denyut jantung
sekitar 60-80 per menit.

C. Pembuluh Darah.
Pembuluh darah dapat kita ibaratkan sebagai selang yang bersifat elastic, sifat ini sangatlah
bermanfaat untuk mempertahankan tekanan darah yang stabil. Pada keadaan normal, apabila
tekanan darah meningkat, maka diameter pembuluh darah akan melebar sebagai bentuk adaptasi
untuk menurunkan tekanan yang berlebih agar menjadi normal. Elastisitas pembuluh darah tidak
tetap, pembuluh darah akan menjadi kaku seiring bertambahnya usia oleh karena itu tekanan
darah pada orang lanjut usia cenderung lebih tinggi. Penyebab lain dari kekauan pembuluh darah
adalah kolesterol yang menumpuk pada dinding dalam pembuluh darah, kolesterol juga
menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Untuk menjaga elastisitas pembuluh darah agar
tetap normal dan baik yaitu melakukan olahraga secara teratur.
Berdasarkan fungsinya, susunan pembuluh darah dapat digolongkan dalam 3 sistem yaitu
sistem distribusi yang terjadi pada arteri, sistem pengumpulan yang terjadi pada vena dan sistem
kapiler yang terjadi di pembuluh darah kapiler antara arteri dan vena.
a. Arteri.
Pembuluh nadi atau arteri berfungsi untuk mengalirkan darah keluar dari jantung dengan
ciri letaknya tersembunyi di dalam, dindingnya tebal dan elastis, denyutnya terasa dan memiliki
satu katup dekat dengan jantung. Jika pembuluh ini terpotong maka darah akan keluar
memancar. Pembuluh nadi ada 3 jenis yaitu :
 Aorta, Pembuluh darah arteri yang keluar dari ventrikel kiri
 Arteri, Percabangan dari aorta
 Arteriol, pembuluh nadi yang berhubungan dengan kapiler.
b. Vena.
Pembuluh balik atau vena berfungsi mengalirkan darah menuju jantung dengan cirri
letaknya di permukaan, dindingnya tipis dan tidak elastic, denyutnya tidak terasa dan memiliki
katup disepanjang tubuh. Jika terpotong darahnya akan menetes keluar. Pembuluh vena juga
memiliki 3 jenis yaitu :
 Vena kava, pembuluh vena yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung
melalui atrium kanan
 Venula, vena yang berhubungan dengan kapiler
 Vena pulmonalis, satu-satunya pembuluh vena yang mangalirkan darah yang kaya
oksigen dari paru-paru menuju atrium kiri.
c. Kapiler.
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus yang memiliki fungsi
sebagai alat penghubung antara pembuluh arteri dan vena, tempat terjadinya pertukaran zat
antara darah dan cairan jaringan, menyerap makanan yang terdapat di usus dan menyaring darah
yang terdapat di ginjal.

1. Darah
Berlangsungnya proses peredaran darah pada manusia yaitu di dalam pembuluh darah. Oleh
karenanya disebut juga sistem peredaran darah tertutup. Peredaran darah dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :
1) peredaran darah kecil adalah peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke
jantung.
2) peredaran darah besar merupakan peredaran darah dari jantung menuju ke seluruh tubuh
(kecuali paru-paru) dan kembali ke jantung.
Cara kerja jantung adalah sebagai yang berikut ini: a. bila kedua serambi mengembang,
darah akan masuk ke serambi; b. bila kedua serambi menguncup dan bilik mengembang, darah
dari serambi mengalir masuk ke bilik; c. bila kedua bilik menguncup, darah keluar dari bilik
menuju pembuluh aorta. Denyut nadi dan denyut jantung ditimbulkan karena jantung yang
berkontraksi dan berelaksasi dalam satu periode. Denyut nadi pada anak - anak adalah pada
kisaran antara 90 - 100 denyut/menit. Sedangkan pada orang dewasa berkisar antara 70 - 80
denyut/menit.

2. Gangguan Organ Peredaran Darah


Proses peredaran darah tidak selalu bekerja berjalan normal. Alat peredaran darah bisa
terganggu oleh adanya penyakit. Adapun contoh gangguan organ peredaran darah adalah
sebagai berikut.
a. Hipertensi
Pengertian hipertensi adalah tekanan darah tinggi. Tekanan darah diukur dengan
menggunakan alat yaitu alat tensimeter. Pada orang normal tekanan darahnya yaitu sekitar
120/80 mmHg. Jika melebihi angka tersebut maka di sebut sebagai hipertensi. Namun jika lebih
rendah dari angka tersebut disebut sebagai tekanan darah rendah. Hipertensi bisa menyebabkan
pecahnya pembuluh darah. Pecahnya pembuluh darah yang terjadi pada otak disebut sebagai
strok. Pada orang yang terkena strok bisa mengakibatkan gangguan bicara, bila strok parah bisa
mengakibatkan kematian. Penyebab dari tekanan darah tinggi belum diketahui secara pasti.
Namun, tekanan darah tinggi diduga karena stres, makan yang berlebihan, merokok, dan banyak
minum alkohol.

b. Penyakit jantung bawaan


Penyakit ini sudah diderita seseorang sejak bayi dalam kandungan. Umumnya berupa
kelainan pada katub jantung. Sebagai akibatnya, darah yang mengandung karbondioksida akan
bercampur dengan darah yang mengandung oksigen.

c. Aterosklerosis
Pengertian aterosklorosis adalah penyempitan pembuluh arteri karena adanya penimbunan
lemak (kolesterol). Kemudian timbunan lemak membentuk kerak di dinding arteri. Sebagai
akibatnya, lubang arteri menjadi lebih sempit. Penyempitan tersebut bisa mengakibatkan
tekanan darah tinggi. Penderita aterosklerosis biasanya disebabkan terlalu banyak makan
makanan yang berlemak.

3. Memelihara Organ Peredaran Darah


Berikut merupakan pola hidup yang sebaiknya diterapkan supaya terhindar dari gangguan
peredaran darah.
a. Mengurangi makanan yang banyak mengandung lemak.
b. Berolahraga secara teratur.
c. Pola makan sehat (4 sehat 5 sempurna).
d. Mengendalikan emosi supaya kerja jantung tidak terlalu berat.
Lampiran 4.
Data Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Siklus I
BUTIR SOAL
No Subjek SKOR NILAI KRETERIA
1 2 3 4 5
Ayu Pt Sri
1 7 70 T
Wulandari 1 2 1 1 2
2 I Gd Parwata 2 2 2 0 1 7 70 T
Kadek Adi
3 9 90 T
Pradipta 2 2 1 2 2
I Kd Deny
4 6 60 TT
Darmayasa 2 1 1 1 1
I Kd Santha
5 5 50 TT
Pratama 1 1 1 1 1
I Kt Kresna
6 6 60 TT
Pradnyana 2 2 1 0 1
7 I Km Abdi Putra S 2 2 1 1 1 7 70 T
I Km Ariana Mega
8 4 40 TT
P 1 0 1 2 0
I Md Bhayangkara
9 7 70 T
D.P 2 2 1 1 1
I Pt Candra
10 6 60 TT
Purnawam 1 2 1 1 1
Putu Erik Agik
11 4 40 TT
Astika 0 1 1 2 1
12 I Pt Gianendra Y 2 2 1 1 1 7 70 T
I Pt Ryan Cahya
13 7 70 T
Adi M 2 2 2 1 0
Kd Krysna
14 5 50 TT
Prasetya 1 0 1 1 2
15 Linda Riskiyani 1 2 0 0 1 4 40 TT
16 Muhamad Hairul R 2 2 0 1 2 7 70 T
17 Ni Kd Yuli Pitasari 1 1 1 2 2 7 70 T
18 Ni Km Desi Wirani 0 2 0 0 2 4 40 TT
19 Luh Adi Pusparini 1 2 1 1 0 5 50 TT
Luh Gd Ari
20 4 40 TT
Puspayani 1 2 0 0 1
21 Putu Nova Ayu F 2 2 0 0 1 5 50 TT
Ni Pt Sekar
22 5 50 TT
Devitha Y 1 2 2 0 0
I Pt Gd Wisu
23 5 50 TT
Juliantara 1 2 0 2 0
24 Samsul Hadi 2 2 0 0 0 4 40 TT
Sang Pt Indra
25 7 70 T
Setiawan 1 2 2 1 1
Jumlah 144 1440
Rerata 5,76 57,6
Lampiran 5.
Lampiran 6.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Batuagung


Kelas/Semester : V / Semester II
Muatan Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Tema : Sehat Itu Penting (Tema 4)
Sub Tema : Peredaran Darahku Sehat (Sub Tema 1)
Materi Pokok : Organ Peredaran Darah Manusia
Alokasi waktu : 4 x 35 menit (2 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI. 3 Pengetahuan
Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
KI. 4 Keterampilan
Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menjelaskan organ peredaran 3.4.1 menjelaskan fungsi organ peredaran darah
darah dan fungsinya pada hewan manusia.
dan manusia serta cara3.4.2 menganalisis masalah gangguan kesehatan
memelihara kesehatan organ organ peredaran darah manusia.
peredaran darah manusia. 3.4.3 menganalisis gangguan kesehatan akibat
peredaran peredaran darah.
3.4.4 menemukan solusi masalah gangguan
kesehatan.
4.4 Menyajikan karya tentang organ 4.3.1 menyajikan karya laporan konsep organ
peredaran darah pada manusia. dan fungsi peredaran darah pada manusia.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah selesai merumuskan gangguan fungsi organ peredaran darah, siswa mampu
menganalisis 4 masalah gangguan kesehatan organ peredaran darah manusia.
2. Setelah selesai menganalisis masalah gangguan fungsi organ peredaran darah manusia,
siswa mampu menjelaskan 4 dari 6 fungsi organ peredaran darah manusia.
3. Setelah mendengar penjelasan dan mengamati gambar organ peredaran darah manusia,
siswa mampu menganalisis dua gangguan kesehatan akibat peredaran darah.
4. Setelah melaksanakan diskusi, siswa mampu menemukan satu solusi masalah gangguan
kesehatan.
5. Setelah selesai membuat laporan gangguan fungsi organ peredaran darah manusia,
siswa terampil menyajikan karya laporan konsep organ dan fungsi peredaran darah pada
manusia.

D. Materi Pembelajaran
Organ dan fungsi peredaran darah manusia beserta gangguan kesehatan akibat peredaran
darah manusia.

E. Model dan Metode Pembelajaran


Model pembelajaran : course review horay (CRH)
Metode Pembelajaran : diskusi, kerja kelompok

F. Media Pembelajaran
3. Gambar : alat organ peredaran darah manusia
4. Question cards

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 35menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 6. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, 10 menit
dilanjutkan dengan doa.
7. Menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.
8. Memberikan apersepsi kepada siswa dengan
menanyakan mengenai pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya yaitu fungsi organ peredaran
darah manusia.
9. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
10. Guru menyampaikan kegiatan yang akan
dilakukan pada pembelajaran.
Kegiatan Inti 8. Guru menyajikan dan mendemonstrasikan materi 30 menit
fungsi organ peredaran darah manusia dan akibat
gangguan kesehatan peredaran darah manusia dalam
bentuk gambar dan siswa mengamati gambar
tersebut.
9. Guru menjelaskan kepada siswa tentang gangguan
kesehatan peredaran darah pada manusia.
10. Melaksanakan kegiatan Tanya jawab tentang fungsi
dan gangguan kesehatan organ peredaran darah
manusia berdasarkan gambar organ peredaran darah
manusia dan guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya.
11. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
12. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan dengan metode course review horay
dengan menjelaskan metode pembelajaran tersebut
kepada siswa.
13. Guru membacakan beberapa soal :
a. Sebutkan salah satu fungsi organ peredaran
darah!
b. Sebutkan gangguan kesehatan organ peredaran
darah!
c. Apa yang dimaksud dengan anemia?
d. Apa penyebab penyakit stroke?
e. Bagaimana cara menjaga kesehatan organ
peredaran darah?
dan siswa ditiap kelompok berdiskusi dan menjawab
pertanyaan tersebut dan bagi kelompok siswa yang
benar 4 secara vertikal atau horizontal ataupun diagonal
pada kotak secara langsung berteriak horay atau
menyanyikan yel-yel kelompoknya.
14. Guru menghitung nilai siswa dihitung dari jawaban
benar dan jumlah “horay” yang diperoleh siswa.
Penutup 8. Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari ini. 30 menit
9. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan.
10. Guru memberikan reward kepada kelompok yang
memperoleh nilai tertinggi atau banyak memperoleh
horay.
11. Selanjutnya siswa kembali ke tempat duduk masing-
masing dan dilakukan evaluasi dengan diberikan tes
formatif.
12. Siswa mengerjakan tes formatif.
13. Penugasan dirumah untuk pertemuan selanjutnya
mempelajari mengenai cara memelihara kesehatan
sistem peredaran darah manusia.
14. Salam dan doa penutup di pimpin oleh salah satu
siswa.

Pertemuan 2 (2 x 35menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 6. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, 15 menit
dilanjutkan dengan doa.
7. Menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.
8. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan
pembelajaran pada pertemuan sebelumnya.
9. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
10. Guru menyampaikan kegiatan yang akan
dilakukan pada pembelajaran.
Kegiatan Inti 10. Guru menyampaikan materi mengenai akibat 40 menit
gangguan fungsi organ peredaran darah manusia.
11. Guru menjelaskan kepada siswa tentang fungsi
organ peredaran darah pada manusia
12. Melaksanakan kegiatan Tanya jawab tentang organ
peredaran darah manusia berdasarkan gambar organ
peredaran darah manusia dan guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
13. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
14. Tiap kelompok diberikan tugas tentang cara
memelihara kesehatan organ peredaran darah
manusia yang kaitannya dengan fungsi organ
peredaran darah manusia (termuat dalam LKPD)
15. Siswa diminta mempresentasikan hasil diskusi.
16. Guru memberikan penguatan terhadap hasil
presentasi siswa.
17. Siswa diminta untuk menggambar cara kerja organ
peredaran darah pada manusia dan menuliskan
keterangan gambar yang dibuat.
18. Siswa mengumpulkan hasil gambar.
Penutup 7. Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari ini. 15 menit
8. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan.
9. Siswa diberikan kesempatan berbicara/
bertanya dan menambahkan informasi dari siswa
lainnya.
10. Guru memberikan penilaian untuk hasil gambar
yang sudah dikumpulkan dan memberikan reward
kepada siswa yang mendapat nilai tertinggi.
11. Salam dan doa penutup di pimpin oleh salah satu
siswa.
H. Sumber Belajar
3. Buku siswa
Azmiyawati, Choiril. Dkk. 2008. IPA V Salingtemas. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
4. Buku Guru
Azmiyawati, Choiril. Dkk. 2008. IPA V Salingtemas. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

I. Penilaian Pembelajaran
2. Sikap
 Keaktifan dan kesopanan dalam berkomunikasi.
 Disiplin dalam mengikuti pembelajaran.
 Rasa ingin tahu.
 Tanggungjawab dan percaya diri dalam menyelesaikan tugas.

2. Pengetahuan
 Dengan tes tertulis bentuk objektif (Soal terlampir)

3. Keterampilan
 Menggunakan rubrik hasil karya menggambar organ peredaran darah manusia

Jembrana, 28 Mei 2021


Mahasiswa Praktikan,

Ida Ayu Putu Wida Septiari


NIM. 859016094
Lampiran :
1. Sikap: Pengamatan sikap

Perubahan Tingkah Laku / Karakter Operasional

Nama Disiplin Tanggung Jawab Santun KET


BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM

Keterangan
BT = Belum Terlihat
MT = Mulai Terlihat
MB = Mulai berkembang
SM = Sudah Membudaya

2. Pengetahuan:
Tes Formatif Siklus 2
KD 3. 4 : Menjelaskan organ peredaran darah dan fungsinya pada hewan dan manusia serta
cara memelihara kesehatan organ peredaran darah manusia
Materi : Organ Peredaran darah Manusia
Kelas :5
Waktu : 20 menit
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang benar!
1. Jantung adalah sebuah rongga,rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh
darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Bagian jantung yang berguna untuk
menampung bagian darah dari paru-paru adalah ....
a. Bilik kiri
b. Bilik kanan
c. Serambi kiri
d. Serambi kanan
2. Ada beberapa gangguan pada organ peredaran darah seperti varises, ambien dan
sebagainya. Salah satu gangguan peredaran darah dengan ciri penumpukan kolesterol pada
dinding pembuluh arteri disebut ....
a. Anemia
b. Hemofilia
c. Hipertensi
d. Jantung koroner

3. Pembuluh nadi mengeras merupakan salah satu gangguan peredaran darah manusia, kita
dapat menghindari gangguan tersebut dengan menerapkan pola hidup ....
a. Banyak minum air putih
b. Menjaga kesehatan tubuh
c. Berolahraga dengan teratur
d. Membatasi konsumsi makanan yang mengandung lemak, gula, dan kolesterol

4. Dibawah ini yang merupakan ciri-ciri pembuluh arteri yang paling tepat adalah....
a. Denyut terasa, darah mengalir lambat, membawa darah bersih, bila terluka darah
memancar, terletak dibagian dalam tubuh
b. Denyut terasa, darah mengalir cepat, membawa darah bersih, bila terluka darah
menentes, terletak dibagian dalam tubuh
c. Denyut terasa, darah mengalir cepat, membawa darah bersih, bila terluka darah
memancar, terletak di bagian luar tubuh
d. Denyut terasa, darah mengalir cepat, membawa darah bersih, bila terluka darah
memancar, terletak di bagian dalam tubuh

5. Sel darah putih atau leukosit berperan membantu melawan infeksi dalam tubuh. Jumlah sel
darah putih yang turun dibawah kondisi normal, akan mengakibatkan ....
a. Preses penyembuhan luka menjadi lama
b. Terjadi pertumbuhan besar bakteri dikulit
c. Jumlah sel darah merah meningkat
d. Tubuh rentan terkena alergi
6. Kelainan sistem peredaran darah yang berupa pelebaran vena di kaki dan betis, salah
satunya disebabkan oleh aliran darah yang tidak lancar. Aliran darah yang tidak lancar
disebabkan oleh....
a. Mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol
b. Terlalu sering berolahraga berat
c. Sering beraktifitas berdiri
d. Kurang olahraga

7. Di bawah ini merupakan pernyataan yang benar mengenai gangguan peredaran darah dan
penyebabnya adalah ....
a. Anemia, disebabkan kelebihan darah putih
b. varises, ditunjukkan pelebaran pembuluh darah balik
c. Stroke, disebabkan pecahnya pembuluh darah diotak
d. Ambeien, disebabkan pelebaran pembuluh darah balik dikaki

8. Penyakit yang mempengaruhi alat peredaran darah manusia adalah....


a. osteoporosis
b. Hipertensi
c. Tipus
d. Diare

9. Salah satu fungsi darah adalah untuk mempertahankan keseimbangan suhu tubuh. Suhu
tubuh perlu dipertahankan agar....
a. Kerja enzim optimal
b. Tidak terjadi dehidrasi
c. Pengikatan O2 maksimal
d. Pengangkutan sari makanan tak terganggu

10. Obat penderita anemia banyak mengandung besi (Fe), karena. Fe dalam tubuh memiliki
fungsi sebagai....
a. Sebagai pengikat O2 dalam darah
b. Meningkatkan permeabilitas kapiler darah
c. Memperlancar pengangkutan O2 dalam darah
d. Menetralisir racun dalam yang terdapat di dalam darah
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF SIKLUS 2
1. B
2. D
3. D
4. C
5. A
6. C
7. C
8. B
9. D
10. A

Pedoman Penilaian : nilai = jumlah skor/skormaks. x 100


3. Keterampilan
Bentuk unjuk kerja/ produk
 Menggunakan rubrik hasil karya menggambar organ peredaran darah manusia
Rubrik Berkreasi

Perlu
Aspek Baikl sekali Baik Cukup bimbingan

4 3 2 1
Hasil kreasi Memuat gambar, Hanya Hanya memuat Hanya memuat
keterangan gambar, memuat 3 2 dari 4 hasil 1 dari 4 hasil
tulisan tenatng cara dari 4 hasil yang yang
kerja peredaran darah yang diharapakan diharapkan
manusia dan sesuai diharapkan
dengan materi atau
teori
Keterampilan Keseluruhan hasil Keseluruhan Sebagian besar Hanya sebagian
penulisan: penulisan yang hasil hasil penulisan hasil penulisan
informasi sistematis dan benar penulisan yang sistematis yang sistematis
ditulis dengan menunjukkan yang dan benar dan benar
benar, keterampilan sistematis menunjukkan menunjukkan
sistematis dan penulisan yang sangat dan benar keterampilan keterampilan
jelas, yang baik, di atas rata rata menunjukkan penulisan yang penulisan yang
menunjukkan kelas keterampilan terus masih perlu
keterampilan penulisan berkembang terus
penulisan yang yang baik ditingkatkan
baik
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Tujuan : Mengetahui cara memelihara kesehatan organ peredaran darah manusia.
Kelompok :
Nama : 1. ………………………….
2. ………………………….
3. ………………………….
4. ………………………….
Diskusikan dengan teman kelompok!
Bagaimana cara menjaga kesehatan organ peredaran darah pada manusia? Tulis Jawaban pada
kolom berikut :

NAMA ORGAN
PEREDARAN DARAH MANUSIA CARA MENJAGA KESEHATAN
Lampiran 7.
Data Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Siklus II
BUTIR SOAL
No Subjek SKOR NILAI KRETERIA
1 2 3 4 5
1 Ayu Pt Sri Wulandari 1 2 1 1 2 7 70 T
2 I Gd Parwata 2 2 2 0 1 7 70 T
3 Kadek Adi Pradipta 2 2 2 1 2 9 90 T
4 I Kd Deny Darmayasa 2 1 1 1 2 7 70 T
5 I Kd Santha Pratama 2 2 1 1 1 7 70 T
I Kt Kresna
6 7 70 T
Pradnyana 2 2 1 1 1
7 I Km Abdi Putra S 2 2 1 1 1 7 70 T
8 I Km Ariana Mega P 1 2 0 2 2 7 70 T
I Md Bhayangkara
9 7 70 T
D.P 2 2 1 1 1
I Pt Candra
10 7 70 T
Purnawam 1 2 1 1 2
11 Putu Erik Agik Astika 1 1 1 2 2 7 70 T
12 I Pt Gianendra Y 2 2 2 2 2 10 100 T
I Pt Ryan Cahya Adi
13 9 90 T
M 2 2 2 2 1
14 Kd Krysna Prasetya 1 2 1 1 2 7 70 T
15 Linda Riskiyani 1 2 1 2 1 7 70 T
16 Muhamad Hairul R 2 2 0 1 2 7 70 T
17 Ni Kd Yuli Pitasari 1 1 1 2 2 7 70 T
18 Ni Km Desi Wirani 2 2 1 0 2 7 70 T
19 Luh Adi Pusparini 1 2 1 1 0 5 50 TT
Luh Gd Ari
20 7 70 T
Puspayani 1 2 1 2 1
21 Putu Nova Ayu F 2 2 0 2 1 7 70 T
22 Ni Pt Sekar Devitha Y 1 2 2 2 0 7 70 T
I Pt Gd Wisu
23 7 70 T
Juliantara 1 2 0 2 2
24 Samsul Hadi 2 2 0 0 1 5 50 TT
Sang Pt Indra
25 8 80 T
Setiawan 1 2 2 2 1
Jumlah 179 1790
Rerata 7,16 71,6
Lampiran 8.
Lampiran 9.

JURNAL PEMBIMBINGAN PKP – SEMESTER 2020/21 (2020.2)

Nama Mahasiswa : Ida Ayu Putu Wida Septiari


NIM : 859016094
Judul Perbaikan Pembelajaran : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Muatan Pelajaran IPA Dengan Penerapan Model Pembelajaran Course
Review Horay Berbantuan Media Question Cards Tentang Organ Peredaran Darah Manusia Kelas V
Semester II di SD Negeri 1 Batuagung Tahun Pelajaran 2020/2021

Kegiatan
No. Hari/Tanggal Hasil/Komentar Tindak Lanjut Bukti Pembimbingan
Pembimbingan
1. Minggu, 11 Orientasi Kegiatan Dimilikinya kemampuan mulai merumuskan dan
April 2021 Pemantapan profesionalitas yang mengidentifikasi masalah
Kemampuan lebih baik dalam prinsip pembelajaran yang di temui
Profesional (PKP). penelitian tindakan kelas di kelas yang diajar.
(PTK).
2. Minggu, 2 Mahasiswa Perorangan dan bersifat melanjutkan dengan
Mei 2021 mengidentifikasi mandiri. membuat judul penelitian
masalah serta membuat latar belakang
pembelajaran yang masalah pada BAB I dan
terjadi setelah BAB II.
melakukannya di
kelas.
3. Minggu, 9 Refleksi dan Judul disusun dengan merevisi hasil bimbingan
Mei 2021 merancang siklus jelas, singkat dan padat baik memperbaiki dari judul,
berikutnya dan (12 s.d 22 kata), pada bab I dan bab II,
lanjutankan ilustrasikan upaya mengisikan penelitian yang
menyusun Judul perbaikan (masalah, relevan pada bab II dan
Laporan, BAB I tindakan, subjek dan merevisi pada identifikasi
Pendahuluan dan lokasi) dan relevansikan masalah pada bab I.
BAB II Kajian kajian pustaka dengan
Pustaka. latar belakang masalah
agar dirinci dan jelas.
4. Minggu, 23 Bimbingan mengenai  Perbaiki apersepsi Lanjut memperbaiki RPP
Mei 2021 RPP Siklus I dan sesuaikan antara RPP Siklus I dan melanjutkan
menilai hasil video dengan video simulasi. membuat RPP untuk siklus II
simulasi RPP Siklus  Tuliskan beberapa soal dan video simulasi untuk RPP
I. langsung pada siklus II.
langkah-langkah
pembelajaran yang
akan ditanyakan ke
siswa dalam penerapan
model pembelajaran.
 Memberikan
kesempatan ke siswa
untuk bertanya.
 Lagu nasional bisa
digantikan dengan
memberikan apersepsi
ke siswa.
5. Minggu, 30 Bimbingan mengenai RPP siklus II sudah lebih melanjutkan untuk membuat
Mei 2021 RPP Siklus II dan baik daripada siklus I, rancangan bab III
menilai hasil video apersepsi sudah jelas, (pelaksanaan penelitian
simulasi RPP Siklus dalam langkah perbaikan pembelajaran), bab
II. pembelajaran pada video IV (hasil dan pembahasan)
simulasi sudah sesuai serta bab V untuk saran dan
dengan apa yang ditulis tindak lanjut.
di RPP dan penyajiannya
sudah lebih baik dari
video simulasi
sebelumnya serta soal-
soal untuk pertanyaan
siswa sudah tercantum
dalam RPP.
6. Minggu, 6 Bimbingan  Prosedur dalam  merevisi isi dari bab III – V
Juni 2021 penyempurnaan pembelajaran supaya serta memperbaiki secara
laporan Bab III - V jelas, dan rinci dalam keseluruhan.
langkah-langkah  menyesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran. format penulisan PKP yang
 Deskripsikan persiklus, terbaru.
paparan data, dokumen  Menambahkan lembar
yang diperlukan supaya pengesahan, kata pengantar,
jelas. abstrak dan lampiran-
 Format penulisan lampiran yang diperlukan
sesuaikan dengan dalam data untuk
format PKP terbaru. mendukung isi laporan.
 Kesimpulan sesuaikan
dengan permasalahan
dan temuan yang jelas.
 Saran dan tindak lanjut
sesuaikan dengan
kesimpulan.
 Penulisan sesuaikan
dengan ejaan yang
disempurnakan (EYD).
 Daftar pustaka
menyesuaikan dengan
ketentuan.
 Data dan dokumen
supaya jadi lampiran
dalam laporan.
7. Minggu, 13 Bimbingan dalam  Format penulisan Melanjutkan dalam membuat
Juni 2021 pembuatan dan sesuaikan dengan dan menyusun artikel (karil).
penyusunan artikel format penulisan artikel
(karil). (karil).
 Dibuat abstrak dan
penulisan artikel
maksimal 30 halaman.

8. Minggu, 20 Bimbingan dalam laporan PKP dan karil melanjutkan mengecek


Juni 2021 mengupload laporan sudah lengkap, silahkan laporan PKP dan karil yang
PKP, Karil dan dicek kembali sebelum akan diupload dihalaman
mencetak laporan mengupload di halaman praktik.ut.ac.id
untuk dikumpulkan praktik.ut.ac.id
yang dilengkapi
dengan lampirannya.

Anda mungkin juga menyukai