Contoh PKP
Contoh PKP
(PDGK 4501)
OLEH
LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PDGK 4501)
Supervisor I Mahasiswa
i
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan 15418
Telepon : 012-7490941 (Hunting)
Faximile : 021-7490147 (bagian Umum), 012-7434290 (Sekretaris Rektor)
Laman : www.ut.ac.id
LEMBAR PERNYATAAN
ii
KATA PENGANTAR
Melalui kesempatan yang berbahagia ini, peneliti panjatkan puja dan puji syukur
kehadapan Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, peneliti dapat menyelesaikan
laporan pemantapan kemampuan profesional (PKP) yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Muatan Pelajaran Ipa Dengan Penerapan Model Pembelajaran Course Review Horay
Berbantuan Media Question Cards Tentang Organ Peredaran Darah Manusia Kelas V Semester
II Di SD Negeri 1 Batuagung Tahun Pelajaran 2020/2021” dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Peneliti sadari bahwa laporan PKP ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti tidak lupa mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Tutor Susilo Fitri Yatmoko, M.Pd yang telah memberikan bimbingan dalam
penyusunan laporan PKP ini.
2. Kepala SD Negeri 1 Batuagung yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan
penelitian.
3. Rekan Guru-guru dan pegawai SD Negeri 1 Batuagung yang telah memberikan bantuan
kepada peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.
4. Siswa-siswi Kelas V SD Negeri 1 Batuagung yang telah dengan senang hati mengikuti proses
pembelajaran selama peneliti mengadakan penelitian.
5. Semua pihak yang turut membantu terselesaikannya laporan ini, yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu.
Peneliti menyadari bahwa laporan PKP ini masih jauh dari sempurna, baik bentuk
maupun isinya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang
peneliti miliki, sehubungan dengan hal tersebut dengan segala kerendahan hati peneliti
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, peneliti berharap semoga laporan Pemantapan Kemampuan Profesional ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak dan terutama bagi perkembangan dunia pendidikan .
iii
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MUATAN PELAJARAN IPA DENGAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY
BERBANTUAN MEDIA QUESTION CARDS TENTANG ORGAN PEREDARAN
DARAH MANUSIA KELAS V SEMESTER II DI SD NEGERI 1 BATUAGUNG
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Oleh :
Ida Ayu Putu Wida Septiari
NIM. 859016094
email : wida.septiari11@gmail.com
Abstrak
Kata kunci: model pembelajaran kooperatif tipe course review horay, dan hasil belajar IPA
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………… i
LEMBAR PERNYATAAN…………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………… iii
ABSTRAK……………………………………………………………………………... iv
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………………………. 1
1.1.1 Identifikasi Masalah…………………………………………………………. 4
1.1.2 Analisis Masalah…………………………………………………………….. 5
1.1.3 Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah………………………………… 5
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….. 6
1.3 Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran……………………………………….... 6
1.4 Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran………………………………………. 6
1.4.1 Manfaat teoritis……………………………………………………………… 6
1.4.2 Manfaat Praktis……………………………………………………………… 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Model Pembelajaran……………………………………………………………….. 8
2.2 Model Pembelajaran Course Review Horay……………………………………….. 8
2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Course Review Horay…………………….. 8
2.2.2 Langkah – langkah Pembelajaran Course Review Horay…………………… 9
2.2.3 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Course Review Horay…… 10
2.3 Model Pembelajaran Course Review Horay Berbantuan Media Question Cards…. 11
2.4 Hasil Belajar……………………………………………………………………….. 12
2.4.1 Pengertian Hasil belajar…………………………………………………….. 12
2.4.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar………………………….. 13
2.4.3 ciri – ciri hasil belajar……………………………………………………….. 14
2.5 Hasil Belajar IPA…………………………………………………………………… 14
2.5.1 Hakekat IPA……………………………………………………………….... 14
2.5.2 Pengertian Hasil Belajar IPA……………………………………………….. 15
2.5.3 Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar………………………………… 16
v
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
3.1 Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu……………………. 18
3.2 Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran………………………………………….. 19
3.3 Teknik Analisa Data………………………………………………………………… 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran……………………………….. 28
4.1.1 Deskripsi Awal Penelitian…………………………………………………… 28
4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I…………………………………………………….. 29
4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II……………………………………………………. 32
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran……………………………. 35
BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
5.1 Simpulan………………………………………………………………………….. 37
5.2 Saran dan Tindak Lanjut………………………………………………………….. 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1. Format refleksi awal untuk menemukan masalah dalam PKP
Lampiran 2. Nilai Pra Siklus
Lampiran 3. RPP Siklus I
Lampiran 4. Nilai Siklus I
Lampiran 5. Lembar Observasi Siklus I (dari teman sejawat)
Lampiran 6. RPP Siklus II
Lampiran 7. Nilai Siklus II
Lampiran 8. Lembar Observasi Siklus II (dari teman sejawat)
Lampiran 9. Jurnal Pembimbingan PKP – Semester 2020/21 (2020.2)
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
disurvei. Keempat laporan Third Matemathics and Sciencberade Study (TIMSS), lembaga yang
mengukur hasil pendidikan di dunia, bahwa kemampuan IPAsiswa SMP Indonesia berada
diurutan ke 34 dari 38 negara, sedangkan kemampuan IPA berada diurutan ke-32 dari 38 negara
(Kunandar, 2011:47).
Keadaan ini sungguh memprihatinkan sehingga harus dilakukan upaya peningkatan mutu
pendidikan. Faktor yang paling berperan dalam hal ini adalah guru. Untuk mencapai hasil
pembelajaran yang optimal dibutuhkan guru yang kreatif dan inovatif yang selalu mempunyai
keinginan terus menerus untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses belajar mengajar
di kelas, karena dengan peningkatan mutu proses belajar mengajar dikelas mutu pendidikan
dapat ditingkatkan.
2
suatu pengetahuan tentang cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau insturktur kepada
siswa di dalam kelas agar pelajaran itu dapat ditangkap, dipahami dan digunakan siswa dengan
baik.
Mengajar bukan tugas yang ringan bagi seorang guru. Dalam mengajar guru berhadapan
dengan sekelompok siswa, mereka bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya,
tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan. Masalah
mengajar telah menjadi persoalan pada ahli pendidikan sejak dahulu sampai sekarang. Masalah
itu meliputi pengelolaan kelas. Akibat kegagalan guru mengelola kelas, tujuan pengajaranpun
sukar untuk dicapai. Pengelolaan kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar mengajar
yang baik pula. Tujuan pembelajaran pun dapat dicapai tanpa menemukan kendala yang berarti.
Proses pembelajaran membutuhkan metode yang tepat. Kesalahan mengunakan metode,
dapat menghambat tujuan pendidikan yang diinginkan. Dampak yang lain adalah rendahnya
kemampuan bernalar peserta didik dalam pembelajaran IPA. Hal ini disebabkan karena dalam
proses pembelajaran peserta didik kurang dilibatkan dalam situasi optimal untuk belajar,
pembelajaran cendrung berpusat pada pendidik, dan klasikal. Selain itu peserta didik kurang
dilatih untuk menganalisis permasalahan IPA, jarang sekali peserta didik menyampaikan ide
untuk menjawab pertanyaan.
Berpijak pada problematika pembelajaran di atas kesenjangan yang terjadi merupakan
suatu delema yang selama ini menjadi trend cara pandang terhadap ketidakberhasilan proses
pembelajaran adalah bahwa pembelajaran lebih menekankan pada penguasaan sejumlah fakta
dan konsep, pada kenyataan yang ada, penyampaian materi cenderung bersifat konvensional
yang berpusat pada guru (teacher oriented), kurang memotivasi siswa untuk belajar. Hal ini
sesuai dengan yang diungkapkan Saptono (2003) bahwa pembelajaran yang berpusat pada guru
(teacher centered learning) akan membawa dampak dominasi proses pembelajaran ada pada
diri guru, hal ini akan mengakibatkan proses pembelajaran berjalan statis sehingga kondisi ini
akan membuat siswa cepat jenuh, merasa cepat bosan terhadap pelajaran dan tidak fokus pada
pelajaran melainkan bermain dengan teman sebangku.
Merujuk pada latar belakang permasalahan di atas, terjadi terjadi kesenjangan pada
sekolah di mana tempat peneliti, diantaranya dengan masih terdapat temuan beberapa mata
pelajaran yang diajarkan yang hasil belajarannya masih rendah dan belum memenuhi KKM
(65).
Dari data hasil observasi awal yang peneliti lakukan, terdapat siswa yang mengalamai
kesulitan dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, hal ini terjadi
3
berkenaan dengan tes hasil belajarnya, masih banyak siswa yang tidak dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan, sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar yang diperoleh.
Terkait dengan rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas V di atas, berikut peneliti
sajikan data awal siswa kelas V Tahun Pelajaran 2020/2021 sebagai berikut :
Tabel 1 Data Prasiklus Hasil Belajar IPA Kelas V
Nilai Jumlah Siswa
91-100 1
81-90 2
71-80 3
61-70 4
≤ 61 15
Jumlah 25
4
1.1.2 Analisis Masalah
Dari hasil identifikasi masalah peneliti berfokus untuk meningkatkan hasil belajar siswa
IPA yang masih rendah dan menyelesaikan masalah terkait dalam penelitian perbaikan
pembelajaran, sehingga dapat dianalisis tentang masalah rendahnya hasil belajar IPA sebagai
berikut :
1. Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas V semester II di SD Negeri 1 Batuagung, Tahun
Pelajaran 2020/2021 yaitu dengan nilai KKM 65, dari jumlah siswa 25 orang hanya 6 orang
yang mendapatkan nilai diatas KKM, sisanya 19 orang mendapat nilai dibawah KKM.
2. Dikarenakan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak menarik.
3. Ada banyak siswa yang tidak fokus menerima dan mengikuti pembelajaran.
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah apakah melalui penerapan model pembelajaran course review horay berbantuan media
question cards dapat meningkatkan hasil belajar siswa muatan pelajaran IPA tentang Organ
Peredaran Darah Manusia Kelas V semester II di SD Negeri 1 Batuagung Tahun Pelajaran
2020/2021?
1. Bagi Guru :
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru bagi guru dalam
menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan inovatif dengan cara membimbing
siswa untuk selalu berpikir kreatif demi meningkatnya kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah IPA.
2. Bagi Siswa :
a) Siswa menjadi lebih termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran
b) Siswa akan lebih aktif lagi dalam menyelesaikan tugas dari guru.
6
c) Dengan situasi belajar yang menyenangkan diharapkan hasil belajar belajar siswa
dapat meningkat.
3. Bagi Sekolah :
a) Meningkatkan sumbangan yang berarti bagi sekolah untuk dapat meningkatkan daya
serap, sehingga tidak ketinggalan dengan sekolah lain.
b) Kualitas pendidikan di sekolah akan meningkat, karena adanya peningkatan cara
mengajar guru dan hasil belajar siswa.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
8
dan menyenangkan, karena setiap siswa yang dapat menjawab benar maka siswa tersebut
diwajibkan berteriak “horay” atau yel-yel lainnya yang disepakati”. Sementara itu, Sugandi dan
Sri Rahayu (2012) menyatakan bahwa course review horay merupakan salah satu pembelajaran
kooperatif yang dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan cara mengelompokkan
siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Kelompok paling dulu mendapatkan tanda benar
langsung berteriak “horay”. Model ini dapat mendorong siswa lebih berperan aktif dalam belajar
serta tetap dalam bimbingan guru, agar pembelajaran berjalan dengan efektif.
Jadi dapat disimpulkan model pembelajaran course review horay merupakan suatu
model pembelajaran kooperatif dengan pengujian pemahaman siswa menggunakan soal,
jawaban soal dituliskan pada kolom yang sudah dilengkapi dengan nomor soal. Apabila ada
kelompok yang menjawab benar maka kelompok langsung berteriak horay.
9
Guru menyampaikan kompetensi inti
b. Kegiatan inti
Fase 2: Menyajikan informasi
1. Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi
2. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jawab
Fase 3: Mengorganisasikan peserta didik dalam tim-tim belajar
1. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok belajar
2. Guru menginstruksikan siswa membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan
tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa.
3. Guru membacakan soal dan siswa menuliskan jawaban dalam kotak yang nomornya
disesuaikan dengan nomor soal.
Fase 4: Membantu kerja tim dan belajar
1. Guru dan siswa mendiskusikan dan membahas soal yang telah diberikan
2. Jika benar maka ditulis tanda (√) dan jika salah maka ditulis tanda (X)
3. Bagi kelompok yang mendapat tanda benar (√) secara vertical atau horizontal
ataupun diagonal secara langsung berteriak “horay” ataumemenyanyikan yel-yel
kelompoknya.
Fase 5: Mengevaluasi
Guru menghitung nilai siswa dihitung dari jawaban benar dan jumlah “horay” yang
diperoleh siswa
c. Penutup
Fase 6: Memberikan pengakuan dan penghargaan
Guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau banyak
memperoleh “horay”.
2.2.3 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Course Review Horay
Setiap model pembelajaran dan metode pembelajaran yang manapun pasti memiliki
kelebihan dan kelemahan. Kuniasih & Berlin (2015:81) menyatakan kelebihan model
pembelajaran course review horay adalah sebagai berikut:
a. pembelajaran menarik dan mendorong siswa untuk dapat terjun kedalamnya.
b. Belajarnya tidak monoton karena diselingi sedikit hiburan sehingga suasana tidak
menegangkan
c. Siswa lebih semangat belajar karena suasana pembelajaran berlangsung menyenangkan
d. Melatih kerjasama antar siswa di dalam kelas
10
Sedangkan kelemahan dari model pembelajaran course review horay adalah sebagi
berikut:
a. Siswa aktif dan pasif nilainya disamakan
b. Adanya peluang untuk curang
2.3 Model Pembelajatran Course Review Horay Berbantuan Media Question Cards
IPA merupakan mata pelajaran yang berorientasi pada pembelajaran aktif dan kreatif.
Aktivitas pembelajaran IPAdiupayakan untuk meningkatkan kemampuan siswa, baik
pemahaman materi maupun keterampilan. Pembelajaran IPA di sekolah dipengaruhi oleh
bagimana cara seorang pendidik mengajarkannya. IPA dikenal anak-anak sebagai mata
pelajaran yang menakutkan. Sering terjadi siswa yang tidak masuk sekolah karena takut dengan
mata pelajaran IPA. Selain itu juga tidak jarang banyak siswa yang berpikir bahwa guru IPA itu
seram. Maka dari itu kita sebagai calon pendidik harus bisa mengkombinasikan model-model
pembelajaran yang sudah ada dengan suatu permainan. Untuk menumbuhkan semangat dan
minat siswa untuk belajar IPA, maka tugas guru adalah merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran yang menyenangkan salah satunya dengan cara pemanfaatan media pembelajaran.
Kata media berasal dari bahasa latin dn merupakan bentuk jamak dari kata medium yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Sadiman (dalam Musfiqon, 2012: 26)
menyatakan bahwa, “Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima
pesan”. Jauhar (2011:95) menyatakan bahwa, “Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan bahan pembelajaran sehingga dapat merangsang perhatian,
minat, pikiran dan perasaan pebelajar (siswa) dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu”. Selain itu Musfiqon (2012: 28) menyatakan bahwa, “Media
pembelajaran merupakan alat bantu yang berfungsi untuk menjelaskan sebagian dari
keseluruhan program pembelajaran yang sulit dijelaskan secara verbal”. Dari beberapa pendapat
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
digunakan sebagai perantara untuk menyalurkan materi pembelajaran yang sulit dijelaskan
secara verbal.
Terkait dengan media pembelajaran, model pembelajaran course review horay
dikombinasikan dengan berbantuan media question cards. Question cards adalah suatu media
berupa kartu yang digunakan untuk mengajukan pertanyaan yang dibagikan atau dibacakan oleh
guru kepada kelompok, dan tugas siswa adalah menjawab pertanyaan pada lembar jawaban yang
sudah disediakan. Secara operasional model course review horay berbantuan media question
cards dapat diartikan sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan di jenjang
11
Sekolah Dasar khususnya pada pembelajaran IPA Kelas V. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran course review horay berbantuan media question cards adalah model
pembelajaran kooperatif dengan menggunakan media permainan berupa kartu. Kartu tersebut
digunakan guru untuk mengajukan pertanyaan kepada kelompok. Apabila ada kelompok yang
menjawab benar maka kelompok tersebut harus berteriak horay atau menyanyikan yel-yel yang
disukai.
Pada penerapannya model course review horay berbantuan media question cards cocok
diterapkan di SD khususnya pada pembelajaran IPA karena course review horay berbantuan
media question cards memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat menarik perhatian siswa,
membangkitkan motivasi siswa untuk belajar, tanggung jawab, kerja sama dan mengoptimalkan
interaksi antara semua elemen pembelajaran yaitu guru, siswa dan media.
Selain itu ¢ourse review horay berbantuan media question cards juga merupakan jalan yang
efektif untuk meningkatkan daya piker siswa, karena pada model pembelajaran ini melibatkan
lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek
pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut untuk didiskusikan bersama kelompok.
Model pembelajaran course review horay berbantuan media question cards juga dapat melatih
siswa untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi melalui diskusi kelompok, memberikan
waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain, serta
meningkatkan hasil belajar siswa.
12
fisik maupun psikofisik dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menyebabkan perubahan
pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam suatu proses belajar, diharapkan akan
diperoleh hasil belajar. Pendapat tersebut menyatakan bahwa hasil belajar diperoleh dari adanya
interaksi yang dapat merubah tingkah laku yang meliputi aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek
psikomotorik.
Sardiman (1996:129) menyatakan bahwa “Hasil belajar diartikan sebagai tingkat
keberhasilan murid dan mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk skor/nilai
yang diperoleh dari hasil tes formatif mengenai sejumlah pokok bahasan atau materi tertentu”.
Dimyati dan Moedjiono (2002:4) menyatakan bahwa “Hasil belajar merupakan hasil
dari suatu interaksi tindak mengajar atau tindak belajar”. Sedangkan menurut Hamalik
(2002:35) bahwa “Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek
pengetahuan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti (etika),
sikap, dan lain-lain”.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan
berulang-ulang serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang
selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu
ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir kerja yang lebih
baik.
13
c) Masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk
kehidupan masyarakat).
14
IPA sebagai produk dan IPA sebagai proses”. IPA sebagai produk meliputi kumpulan hasil
kegiatan empirik dan kegiatan analitik yang dilakukan para ilmuan selama berabad-abad.
Sedangkan IPA sebagai proses meliputi keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuan.
Selanjutnya, Suastra (2002:3) mengemukakan bahwa ”Dimensi IPA dibagi menjadi 2, yaitu IPA
sebagai proses dan produk”. IPA sebagai produk merupakan kumpulan pengetahuan, baik
berupa konsep-konsep, prinsip-prinsip (generalisasi), fakta, teori dan hukum-hukum. IPA
sebagai proses berisi sekumpulan keterampilan-keterampilan IPA, meliputi mengamati,
mengklarifikasi, mengukur, mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis, merencanakan
percobaaan, menginterpretasikan hasil pengamatan dan berkomunikasi. Berdasarkan pendapat-
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dimensi IPA terbagi menjadi IPA sebagai produk dan
IPA sebagai proses.
Pembelajaran IPA dapat memberikan beberapa manfaat bagi siswa pada jenjang
pendidikan sekolah dasar. Menurut Darmojo dan Kaligis (1993:6) melalui pembelajaran IPA di
sekolah dasar diharapkan siswa akan dapat:
1. Memahami alam sekitar yang meliputi benda-benda alam dan buatan manusia serta konsep-
konsep IPA yang terkandung di dalamnya
2. Memiliki keterampilan untuk mendapatkan ilmu khususnya IPA berupa keterampilan
proses atau metode ilmiah sederhana
3. Memiliki sikap ilmiah di dalam mengenal alam sekitarnya dan memecahkan masalah yang
dihadapinya
4. Memiliki bekal pengetahuan dasar yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan tentang pentingnya pembelajaran
IPA di sekolah dasar yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengenali dan
memahami alam sekitar mereka melalui metode ilmiah yang sederhana. Pemahaman tentang
gejala-gejala alam melalui metode ilmiah dapat menumbuhkan sikap ilmiah pada diri siswa yang
bermanfaat untuk memecahkan masalah IPA yang mereka hadapi sehari-hari sehingga siswa
memiliki modal pengetahuan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan
selanjutnya.
15
tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap. Susanto
(2014:5) menyatakan, “hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar”. Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Suprijono (dalam Thobroni
& Mustofa, 2011:22), menyatakan bahwa, “hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan”.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA adalah tingkat
penguasaan peserta didik terhadap pelajaran IPA setelah memperoleh pengalaman pada saat
proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu, yang akan diperlihatkan dengan perubahan
tingkah laku dalam menyelesaikan soal-soal sesuai dengan materi yang telah dipelajari.
Untuk memperoleh hasil belajar IPA, dilakukan evaluasi atau penilaian yang merupakan
tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar
siswa tidak hanya diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan saja tetapi sikap dan
keterampilan. Dengan demikian penilaian hasil belajar IPA siswa mencakup segala hal yang
dipelajari di sekolah baik yang menyangkut pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Jadi, jelas bahwa hasil belajar IPA merupakan hasil dari adanya suatu interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar dalam pembelajaran IPA, sehingga menyebabkan perubahan
tingkah laku peserta didik dalam aspek kongnitif (pemahaman), aspek psikomotorik
(keterampilan), dan aspek afektif (sikap). Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar IPA terhadap siswa yang dinyatakan dengan kecakapan atau keterampilan
khusus.
16
masalah dan membuat keputusan
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam
f. Meningkatkan kesadaran sebagai salah satu ciptaan Tuhan
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan Saintifik didasarkan pada keunggulan
pendekatan tersebut. Menurut Daryanto (2014:54) ada beberapa tujuan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik adalah sebagai berikut:
a. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi
b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara
sistematik
c. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan
suatu kebutuhan
d. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi
e. Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide khususnya dalam menulis artikel
ilmiah
f. Untuk mengembangkan karakter siswa
17
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
18
3.1.4 Pihak Yang Membantu dalam Penelitian
Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat pengembangan
mempersyaratkan guru untuk mampu melakukan penelitian tindakan di kelasnya. Untuk itulah
melalui program pendidikan sarjana sekolah dasar Universitas Terbuka yang program
akhirnya adalah menyusun laporan dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional
(PKP).
Pihak yang membantu dalam penelitian ini adalah guru sebagai peneliti, supervisor
1, supervisor 2 atau teman sejawat yang diambil dari guru senior dari suatu sekolah, kepala
sekolah, siswa dan jajaran struktural sebagai atasan lagsung peneliti yang memberi legitimasi
pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajarn yang peneliti lakukan.
19
3.2.2 Prosedur Perbaikan Pembelajaran
20
dibuatnya jika masih banyak kekurangan sehingga belum memberikan dampak
perbaikan dan peningkatan yang meyakinkan.
temuan pada analisis awal prasiklus, yang mana kajian permasalahan terhadap
implementasi tindakan yang yang selama ini telah lama dilakukan dengan penerapan
refleksi. Pada setiap siklus perbaikan penulis dibantu oleh teman sejawat dan
3.2.3.1. Perencanaan
1. Siklus I
data
21
2. Siklus II
1. Siklus I
berikut :
tindakan.
2. Siklus II
22
2) Teman sejawat melakukan observasi terhadap penyampaian materi
jika masih ada siswa menemui kendala dengan memberi solusi saat
3.2.3.3. Pengamatan/Observasi
Pada kegiatan ini mulai dari siklus I maupun siklus II, peneliti melakukan
yang mana menjadi temuan pada perbaikan pembelajaran untuk dianalisis, diperbaiki
dan dideskripsikan sebagai data hasil belajar siswa. Selanjutnya identifikasi temuan hasil
23
Perilaku Guru Yang Di Kemunculan
No Komentar
Observasi Ada Tidak
1 Penjelasan konsep oleh guru
2 Pemberian contoh
3 Pemberian latihan
4 Kemajuan hasil belajar siswa
5 Perubahan aktivitas siswa
6 Penggunaan alat peraga
Penggunaan teknik dan model
7
pembelajaran
8 Sistematika penyajian
chek list (√) pada kolom ada atau tidak memperhatikan indikator-indikator berikut ini:
24
Pada akhir kegiatan observasi instrumen observasi di atas, peneliti akan
menjadikan hasil penilaian siswa dalam pengerjaan LKS dan pengamatan kerja
3.2.3.4. Refleksi
Pada tahap ini dilakukan analilsis temuan pada implementasi tindakan perbaikan
dari hasil obervasi untuk mendeskripsikan kelemahan dan kelebihan hasil penelitian.
Berdasarkan temuan tersebut, jika masih terdapat kendala dan kekurangan yang
mendasar pada saat perbaikan pembelajaran siklus I, seperti sistematika penyajian perlu
diperbaiki atau sebagian siswa masih belum memahami penjelasan guru pada setiap
tahapan perbaikan tersebut, maka peneliti perlu mengulas kembali semua kegiatan yang
maupun yang tidak sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran. Peneliti juga perlu
mendiskusikan dengan kolaborator (observer 2) proses belajar mengajar yang baru saja
peneliti agar dapat lebih tajam dalam merefleksi dan mengevaluasi apa yang terjadi di dalam
pembelajaran yang dikuasai dan relevan dengan penelitian tindakan kelas yang
siklus berikutnya jika peningkatan hasil belajar siswa belum memenuhi indikator
25
dirumuskan pada indikator keberhasilan, sekurang-kurangnya 10% dari siswa yang menjadi
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara analisis yang paling
sederhana dengan menerapkan rumus-rumus statistik deskriptif seperti: distribusi tabel, grafik,
angka rerata (Mean), dan modus (Mo) untuk menggambarkan keadaan suatu objek tertentu
sehingga diperoleh kesimpulan umum. Penerapan metode analisis pengolahan data yang akan
dipergunakan dalam penelitian meliputi: menghitung angka rerata (mean), modus, dan
presentase ketuntasan sebagai berikut :
1. Rerata (Mean)
Untuk menentukan rerata hasil belajar siswa digunakan rumus sebagai berikut :
M X (Agung, 2005: 9)
N
Keterangan:
M = Mean (rata-rata)
26
N = Jumlah individu
KB
N KKM x100%
N
Keterangan :
KB = Ketuntasan Belajar
N = Jumlah individu
27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil identifikasi, kondisi awal hasil belajar siswa sebelum perbaikan
pembelajaran dengan model pembelajaran course review horay diperoleh data sebagai
berikut:
Diketahui jumlah skor siswa prasiklus 140, jumlah subjek adalah 25 maka mean :
M
X
140
5,6
N 25
Dari hasil analisa data terdapat 18 siswa yang di bawah KKM dan 7 anak di atas
KKM, maka ketuntasan belajarnya :
KB
N KKM x100 %
7
x100 % 28%
N 25
Dari rumusan analisa data tersebut dapat dideskripsikan dalam table sebagai
berikut:
BUTIR SOAL
No Subjek SKOR NILAI KRETERIA
1 2 3 4 5
Ayu Pt Sri
1 5 50 TT
Wulandari 1 2 1 1 0
2 I Gd Parwata 2 2 2 0 0 6 60 TT
3 Kadek Adi Pradipta 2 2 1 1 2 8 80 T
I Kd Deny
4 6 60 TT
Darmayasa 2 1 1 1 1
5 I Kd Santha Pratama 1 1 1 1 1 5 50 TT
I Kt Kresna
6 6 60 TT
Pradnyana 2 2 1 0 1
7 I Km Abdi Putra S 2 2 1 1 1 7 70 T
28
8 I Km Ariana Mega P 1 0 1 2 0 4 40 TT
I Md Bhayangkara
9 7 70 T
D.P 2 2 1 1 1
I Pt Candra
10 6 60 TT
Purnawam 1 2 1 1 1
Putu Erik Agik
11 4 40 TT
Astika 0 1 1 2 1
12 I Pt Gianendra Y 2 2 1 0 1 6 60 TT
I Pt Ryan Cahya Adi
13 8 80 T
M 2 2 2 2 0
14 Kd Krysna Prasetya 1 0 1 1 2 5 50 TT
15 Linda Riskiyani 1 2 0 0 1 4 40 TT
16 Muhamad Hairul R 2 2 0 1 2 7 70 T
17 Ni Kd Yuli Pitasari 1 1 1 2 2 7 70 T
18 Ni Km Desi Wirani 0 2 0 0 2 4 40 TT
19 Luh Adi Pusparini 1 2 1 1 0 5 50 TT
Luh Gd Ari
20 4 40 TT
Puspayani 1 2 0 0 1
21 Putu Nova Ayu F 2 2 0 0 1 5 50 TT
Ni Pt Sekar Devitha
22 5 50 TT
Y 1 2 2 0 0
I Pt Gd Wisu
23 5 50 TT
Juliantara 1 2 0 2 0
24 Samsul Hadi 2 2 0 0 0 4 40 TT
Sang Pt Indra
25 7 70 T
Setiawan 1 2 2 1 1
Jumlah 140 1400
Rerata 5,6 56
Dari tabulasi data tersebut diperoleh gambaran kondisi awal siswa sebagai berikut :
rerata hasil belajarnya dalah 56.00 dengan ketuntasan belajar 28%, dari 25 orang siswa
terdapat 7 orang siswa di atas KKM, 18 orang masih di bawah KKM. Dari temuan di ata s
inilah yang akan diberi perlakuan tindakan untuk memperbaiki pembelajaran dan
diberdayakan guna meningkatkan hasil belajarnya melalui penerapan model pembelajaran
course review horay.
Berdasarkan hasil identifikasi, dan observasi bersama observer pada siklus I didapat
data hasil belajar siswa sebagai berikut:
29
Diketahui jumlah skor siswa prasiklus 144 jumlah subjek adalah 25 maka mean :
M
X
144
5,76
N 25
Dari hasil analisa data terdapat 15 orang siswa memperoleh skor di bawah KKM,
dan 10 orang siswa di atas KKM maka ketuntasan belajarnya :
KB
N KKM x100 %
10
x100 % 40%
N 25
Dari rumusan analisa data tersebut dapat dideskripsikan dalam table sebagai berikut:
BUTIR SOAL
No Subjek SKOR NILAI KRETERIA
1 2 3 4 5
Ayu Pt Sri
1 7 70 T
Wulandari 1 2 1 1 2
2 I Gd Parwata 2 2 2 0 1 7 70 T
Kadek Adi
3 9 90 T
Pradipta 2 2 1 2 2
I Kd Deny
4 6 60 TT
Darmayasa 2 1 1 1 1
I Kd Santha
5 5 50 TT
Pratama 1 1 1 1 1
I Kt Kresna
6 6 60 TT
Pradnyana 2 2 1 0 1
7 I Km Abdi Putra S 2 2 1 1 1 7 70 T
I Km Ariana Mega
8 4 40 TT
P 1 0 1 2 0
I Md Bhayangkara
9 7 70 T
D.P 2 2 1 1 1
I Pt Candra
10 6 60 TT
Purnawam 1 2 1 1 1
Putu Erik Agik
11 4 40 TT
Astika 0 1 1 2 1
12 I Pt Gianendra Y 2 2 1 1 1 7 70 T
I Pt Ryan Cahya
13 7 70 T
Adi M 2 2 2 1 0
Kd Krysna
14 5 50 TT
Prasetya 1 0 1 1 2
15 Linda Riskiyani 1 2 0 0 1 4 40 TT
16 Muhamad Hairul R 2 2 0 1 2 7 70 T
17 Ni Kd Yuli Pitasari 1 1 1 2 2 7 70 T
30
18 Ni Km Desi Wirani 0 2 0 0 2 4 40 TT
19 Luh Adi Pusparini 1 2 1 1 0 5 50 TT
Luh Gd Ari
20 4 40 TT
Puspayani 1 2 0 0 1
21 Putu Nova Ayu F 2 2 0 0 1 5 50 TT
Ni Pt Sekar
22 5 50 TT
Devitha Y 1 2 2 0 0
I Pt Gd Wisu
23 5 50 TT
Juliantara 1 2 0 2 0
24 Samsul Hadi 2 2 0 0 0 4 40 TT
Sang Pt Indra
25 7 70 T
Setiawan 1 2 2 1 1
Jumlah 144 1440
Rerata 5,76 57,6
Dari tabulasi data siklus I diperoleh gambaran peningkatan hasil belajar dan
perbaikan pembelajaran sebagai berikut : rerata hasil belajar siklus I adalah 57,6 ketuntasan
belajar 40% dari 25 orang siswa terdapat 10 orang di atas KKM, dan 15 orang siswa masih
di bawah KKM.
Untuk memperjelas sebaran peningkatan hasil penelitian berikut dapat dijelaskan
pada grafik di bawah ini :
Grafik 1 Sebaran Peningkatan hasil Belajar siklus I
90
80 80
57,60
56 40
60 40
40 TERENDAH
TERTINGGI
20
RERATA
0
PRASIKLUS SIKLUS I
Berpijak pada hasil analisis jika dikaji dari perbandingan prasiklus dengan siklus
I terjadi peningkatan rerata hasil belajar sebesar 1,6 poin, yaitu 56.00 pada prasiklus
menjadi 57.60 pada siklus I, selanjutnya dari 25 orang siswa yang menjadi subjek penelitian
terdapat 7 orang siswa nilai hasil belajarnya di atas KKM pada prasiklus dan 10 orang siswa
di atas KKM pada siklus I.
31
a) Data Observasi Sikus I
Dari temuan data siklus I selanjutnya akan diberi perlakuan tindakan untuk
memperbaiki pembelajaran meningkatkan hasil belajarnya melalui penerapan model
pembelajaran course review horay hingga mencapai KKM yang ditetapkan.
b) Refleksi
Dari data yang diperoleh pada observasi adalah sebagian siswa belum
memahami penjelasan guru, dari hasil temuan observer masih terdapat kurangnya
perhatian guru terhadap penerapan metode. Disisi lain terjadi peningkatan belajar,
bahwa iklim pembelajaran menjadi lebih aktif dari pembelajaran sebelumnya,
implementasi metode sudah cukup variatif, perlunya konsep yang sudah dikuasai
anak ditampilkan pada kegiatan awal.
Dari paparan tersebut dapat digambarkan keberhasilan-keberhasilan antara lain,
(1) pendekatan belajar sudah tepat, (2) pemberdayaan penerapan model pembelajaran
course review horay membuat siswa menjadi lebih antusias dalam belajar, (3) siswa aktif
berpartisipasi dalam pembelajaran. Perolehan nialai tertinggi dan terendah sudah
mengalami peningkatan.
Sedangkan kelemahannya dapat digambarkan sebagai berikut, pertama belum
semua siswa memahami penjelasan yang disampaikan guru, masih ada nilai siswa yang
belum mencapai KKM dan secara umum rerata hasil belajar masih belum memenuhi
KKM yang ditetapkan, sehingga masih perlu perbaikan pembelajaran pada siklus II.
Diketahui jumlah skor siswa siklus II 179 jumlah subjek adalah 25 maka mean :
M
X
179
7,16
N 25
32
Dari hasil analisa data terdapat 2 siswa yang di bawah KKM, dan 23 orang siswa di
atas KKM, maka ketuntasan belajarnya :
KB
N KKM x100 %
23
x100 % 92%
N 25
Dari rumusan analisa data tersebut dapat dideskripsikan dalam table sebagai berikut:
Tabel 6. Data Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Siklus II
BUTIR SOAL
No Subjek SKOR NILAI KRETERIA
1 2 3 4 5
Ayu Pt Sri
1 7 70 T
Wulandari 1 2 1 1 2
2 I Gd Parwata 2 2 2 0 1 7 70 T
Kadek Adi
3 9 90 T
Pradipta 2 2 2 1 2
I Kd Deny
4 7 70 T
Darmayasa 2 1 1 1 2
I Kd Santha
5 7 70 T
Pratama 2 2 1 1 1
I Kt Kresna
6 7 70 T
Pradnyana 2 2 1 1 1
7 I Km Abdi Putra S 2 2 1 1 1 7 70 T
I Km Ariana Mega
8 7 70 T
P 1 2 0 2 2
I Md Bhayangkara
9 7 70 T
D.P 2 2 1 1 1
I Pt Candra
10 7 70 T
Purnawam 1 2 1 1 2
Putu Erik Agik
11 7 70 T
Astika 1 1 1 2 2
12 I Pt Gianendra Y 2 2 2 2 2 10 100 T
I Pt Ryan Cahya
13 9 90 T
Adi M 2 2 2 2 1
Kd Krysna
14 7 70 T
Prasetya 1 2 1 1 2
15 Linda Riskiyani 1 2 1 2 1 7 70 T
16 Muhamad Hairul R 2 2 0 1 2 7 70 T
17 Ni Kd Yuli Pitasari 1 1 1 2 2 7 70 T
18 Ni Km Desi Wirani 2 2 1 0 2 7 70 T
19 Luh Adi Pusparini 1 2 1 1 0 5 50 TT
Luh Gd Ari
20 7 70 T
Puspayani 1 2 1 2 1
21 Putu Nova Ayu F 2 2 0 2 1 7 70 T
Ni Pt Sekar
22 7 70 T
Devitha Y 1 2 2 2 0
33
I Pt Gd Wisu
23 7 70 T
Juliantara 1 2 0 2 2
24 Samsul Hadi 2 2 0 0 1 5 50 TT
Sang Pt Indra
25 8 80 T
Setiawan 1 2 2 2 1
Jumlah 179 1790
Rerata 7,16 71,6
Dari data siklus II diperoleh gambaran peningkatan hasil belajar dan perbaikan
pembelajaran sebagai berikut : rerata hasil belajar siklus II adalah 71.6, terdapat 23 orang
siswa nilai hasil belajar yang di atas KKM, 2 orang siswa masih di bawah KKM.
Untuk memperjelas sebaran peningkatan hasil belajar siswa dalam perbaikan
pembelajaran berikut grafik data analisa hasil belajar siswa persiklus:
Grafik 2 Sebaran Peningkatan Hasil Belajar Siklus II
100
90 90 71.60
80
70 57,60
40 50
60
50
40 TERENDAH
30
TERTINGGI
20
10
RERATA
0
SIKLUS 1 SIKLUS 2
Berpijak pada hasil analisis jika dikaji dari perbandingan siklus I dengan siklus II
terjadi peningkatan rerata hasil belajar dari 57.6 pada siklus I menjadi 71.6, dari 25 orang
siswa terdapat 3 orang hasil belajarnya di atas KKM, dan 2 orang siswa pada siklus II masih
berada di bawah KKM.
a) Data Observasi siklus II
Dari temuan data siklus II dari hasil perlakuan tindakan dalam memperbaiki
pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran
course review horay telah melampuai KKM yang ditetapkan.
b) Refleksi
Dari data yang diperoleh pada observasi pada siklus II adalah secara umum
siswa sudah memahami penjelasan guru, dari hasil temuan observer siklus II setelah
kelemahan diperbaiki siswa menjadi lebih bersemangat latihan.
Disisi lain meskipun telah tejadi peningkatan hasil belajar, dan semakin
34
kondusipnya iklim pembelajaran masih terdapat 2 orang siswa belum mencapai
KKM yang telah ditetapkan.
menentukan besarnya peningkatan hasil belajar siswa setiap siklus dari sebelum pelaksanaan
35
(a) Kategori nilai tertinggi pada prasiklus 80, siklus I, 90 dan siklus II 100,
(b) Kategori nilai terendah pada prasiklus 40, Siklus I, 40 dan pada siklus II 50,
(c) Rerata nilai pada prasiklus 56.00, Siklus I 57.60 dan siklus II 71.60
(d) Ketuntasan Belajar pada prasiklus 28%, siklus I, 40%, siklus II, 92%, besar rerata
peningkatan secara berurut 1,6 poin dari prasiklus ke siklus I, 15,6 poin dari prasiklus ke
Berpijak atas temuan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan model
course review horay dapat meningkatkan hasil belajar IPA bila dikaji dari rerata peningkatan
36
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
5.1 Simpulan
Berdasarkan analisa data persiklus, dalam penelitian perbaikan pembelajaran dapat
dideskripsikan bahwa rerata nilai hasil belajar IPA secara berurut pada prasiklus 56.00, siklus I
57.60 dan siklus II 71.6 dengan ketuntasan belajar pada prasiklus 28%, siklus I, 40%, siklus II,
92% dan besar rerata peningkatan secara berurut 1,6 poin dari prasiklus ke siklus I, 15,6 poin
Berpijak atas temuan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan model
course review horay dapat meningkatkan hasil belajar IPA bila dikaji dari rerata peningkatan
37
DAFTAR PUSTAKA
Agung, AA. Gede. 2005. Metodologi penelitian pendidikan. Fakultas Ilmu Agung, AA. Gede.
2005. Metodologi penelitian pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan Institut Keguruan
dan Keilmuan Negeri Singaraja.
Agung, A.A Gede. 2010. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Singaraja: Undiksha
Arikunto, Suharsimi, 2002. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek ”. Jakarta: PT
Rinika Cipta.
Arief S. Sadiman, dkk. 2006. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekkom
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran.Bandung: Alfabeta
Dantes Nyoman, 2012, Metode Penelitian, Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava
Media
Hamalik, Oemar. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Jauhar, Mohamad. 2011. Implementasi PAIKEM dari Behavioristik Sampai Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka
Kunandar, S.Pd., M.Si.2014.Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:Rajawali Pers
Kuniasih, Imas dan Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran. Kata Pena
Moedjiono dan Dimyati, M. 1994. Strategi Belajar Mengajar . Jakarta: Depdikbud Dirjen
Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Musfiqon, HM. 2012. Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta:PT. Prestasi
Pusta Karya.
Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial
Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta:
Prestasi Pustaka
Saptono, Sigit. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.
Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung:
Penerbit Sinar Baru.
Sugandi, Eko dan Sri Rahayu. 2012. “Upaya meningkatkan prestasi belajar matematika pada
Pokok bahasan system persamaan dan pertidaksamaan kuadrat melaui model
pembelajaran kooperatif course review horay pada siswa kelas X Akutannsi 1 SMK
Negeri 1 Surabaya Tahun Ajaran 2011/2012”.
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Fajar
Interpratama Mandiri
Wikipedia,2016. https://id.wikipedia.org/wiki/Subjek_penelitian, Wikipedia.di-akses Senin,
31 Agustus 2016.
Wardani I.G.A.K. Siti Julaecha. Ngadi Marsinah. 2005. Pemantapan Kemampuan Profesional.
Jakarta : Universitas Terbuka.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran 1.
BUTIR SOAL
No Subjek SKOR NILAI KRETERIA
1 2 3 4 5
Ayu Pt Sri
1 5 50 TT
Wulandari 1 2 1 1 0
2 I Gd Parwata 2 2 2 0 0 6 60 TT
3 Kadek Adi Pradipta 2 2 1 1 2 8 80 T
I Kd Deny
4 6 60 TT
Darmayasa 2 1 1 1 1
5 I Kd Santha Pratama 1 1 1 1 1 5 50 TT
I Kt Kresna
6 6 60 TT
Pradnyana 2 2 1 0 1
7 I Km Abdi Putra S 2 2 1 1 1 7 70 T
8 I Km Ariana Mega P 1 0 1 2 0 4 40 TT
I Md Bhayangkara
9 7 70 T
D.P 2 2 1 1 1
I Pt Candra
10 6 60 TT
Purnawam 1 2 1 1 1
Putu Erik Agik
11 4 40 TT
Astika 0 1 1 2 1
12 I Pt Gianendra Y 2 2 1 0 1 6 60 TT
I Pt Ryan Cahya Adi
13 8 80 T
M 2 2 2 2 0
14 Kd Krysna Prasetya 1 0 1 1 2 5 50 TT
15 Linda Riskiyani 1 2 0 0 1 4 40 TT
16 Muhamad Hairul R 2 2 0 1 2 7 70 T
17 Ni Kd Yuli Pitasari 1 1 1 2 2 7 70 T
18 Ni Km Desi Wirani 0 2 0 0 2 4 40 TT
19 Luh Adi Pusparini 1 2 1 1 0 5 50 TT
Luh Gd Ari
20 4 40 TT
Puspayani 1 2 0 0 1
21 Putu Nova Ayu F 2 2 0 0 1 5 50 TT
Ni Pt Sekar Devitha
22 5 50 TT
Y 1 2 2 0 0
I Pt Gd Wisu
23 5 50 TT
Juliantara 1 2 0 2 0
24 Samsul Hadi 2 2 0 0 0 4 40 TT
Sang Pt Indra
25 7 70 T
Setiawan 1 2 2 1 1
Jumlah 140 1400
Rerata 5,6 56
Lampiran 3.
A. Kompetensi Inti
KI. 3 Pengetahuan
Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
KI. 4 Keterampilan
Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan kegiatan mengamati gambar organ peredaran darah manusia, siswa dapat
menjelaskan organ peredaran darah dan fungsinya pada manusia secara rinci.
2. Dengan kegiatan diskusi siswa dapat menunjukkan cara memelihara kesehatan organ
manusia dengan benar.
3. Dengan kegiatan berkreasi menggambar, siswa dapat menggambar organ peredaran
darah manusia dan dapat mempresentasikan secara rinci.
4. Setelah selesai membuat laporan gangguan fungsi Organ Pencernaan Manusia,
siswa terampil menyajikan karya laporan konsep organ dan fungsi pencernaan pada
manusia.
D. Materi Pembelajaran
Organ peredaran darah manusia dan fungsinya
F. Media Pembelajaran
1. Gambar : organ peredaran darah manusia
2. Question cards
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 35menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, 10 menit
dilanjutkan dengan doa.
2. Menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.
3. Menyanyikan salah satu lagu nasional untuk
memupuk rasa nasionalisme.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Guru menyampaikan kegiatan yang akan
dilakukan pada pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru menyajikan dan mendemonstrasikan materi 55 menit
organ peredaran darah manusia dalam bentuk
gambar dan siswa mengamati gambar tersebut.
2. Guru menjelaskan kepada siswa tentang peredaran
darah pada manusia yang terdiri peredaran darah
kecil dan peredaran darah besar.
3. Melaksanakan kegiatan Tanya jawab tentang organ
peredaran darah manusia berdasarkan gambar organ
peredaran darah manusia dan guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
4. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
5. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan dengan metode course review horay
dengan menjelaskan metode pembelajaran tersebut
kepada siswa.
6. Guru membacakan beberapa soal dan siswa ditiap
kelompok berdiskusi dan menjawab pertanyaan
tersebut dan bagi kelompok siswa yang benar 4
secara vertical atau horizontal ataupun diagonal
pada kotak secara langsung berteriak horay atau
menyanyikan yel-yel kelompoknya.
7. Guru menghitung nilai siswa dihitung dari jawaban
benar dan jumlah “horay” yang diperoleh siswa.
Penutup 1. Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari ini. 5 menit
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan.
3. Guru memberikan reward kepada kelompok yang
memperoleh nilai tertinggi atau banyak memperoleh
horay
4. Siswa diberikan kesempatan berbicara/
bertanya dan menambahkan informasi dari siswa
lainnya.
5. Penugasan di rumah dengan mempelajari materi
fungsi organ peredaran darah manusia dan dibahas
pada pertemuan selanjutnya.
6. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk
menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan
toleransi.
7. Salam dan doa penutup di pimpin oleh salah satu
siswa.
Pertemuan 2 (2 x 35menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, 10 menit
dilanjutkan dengan doa.
2. Menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.
3. Menyanyikan salah satu lagu nasional untuk
memupuk rasa nasionalisme.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Guru menyampaikan kegiatan yang akan
dilakukan pada pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan materi mengenai fungsi organ 25 menit
peredaran darah manusia
2. Guru menjelaskan kepada siswa tentang fungsi
organ peredaran darah pada manusia
3. Melaksanakan kegiatan Tanya jawab tentang organ
peredaran darah manusia berdasarkan gambar organ
peredaran darah manusia dan guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
4. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
5. Tiap kelompok diberikan tugas tentang cara
memelihara kesehatan organ peredaran darah
manusia yang kaitannya dengan fungsi organ
peredaran darah manusia (termuat dalam LKPD)
6. Siswa diminta mempresentasikan hasil diskusi.
7. Guru memberikan penguatan terhadap hasil
presentasi siswa.
8. Siswa diminta untuk menggambar cara kerja organ
peredaran darah pada manusia dan menuliskan
keterangan gambar yang dibuat.
9. Siswa mengumpulkan hasil gambar.
Penutup 1. Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari ini. 40 menit
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan.
3. Guru melakukan evaluasi /penilaian
4. Siswa diberikan kesempatan berbicara/
bertanya dan menambahkan informasi dari siswa
lainnya.
5. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk
menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan
toleransi.
6. Salam dan doa penutup di pimpin oleh salah satu
siswa.
H. Sumber Belajar
1. Buku siswa
Azmiyawati, Choiril. Dkk. 2008. IPA V Salingtemas. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
2. Buku Guru
Azmiyawati, Choiril. Dkk. 2008. IPA V Salingtemas. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
I. Penilaian Pembelajaran
1. Sikap
Keaktifan dan kesopanan dalam berkomunikasi.
Disiplin dalam mengikuti pembelajaran.
Rasa ingin tahu.
Tanggungjawab dan percaya diri dalam menyelesaikan tugas.
2. Pengetahuan
Dengan tes tertulis bentuk uraian (Soal terlampir)
3. Keterampilan
Menggunakan rubrik hasil karya menggambar organ peredaran darah manusia
Nama Disiplin
BT MT Tanggung
MB SM BT MT MBJawab Santun
SM BT MT MB SM KET
Keterangan
BT = Belum Terlihat
MT = Mulai Terlihat
MB = Mulai berkembang
SM = Sudah Membudaya
2. Pengetahuan:
Dengan tes tertulis bentuk uraian (soal terlampir) :
Soal:
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Jelaskan apa yang dimaksud sistem peredaran darah!
2. Ada berapakah sistem perdaran darah pada tubuh manusia? Jelaskan!
3. Sebutkan bagian-bagian jantung beserta fungsinya!
Kunci Jawaban:
1. Aliran darah yang ada didalam tubuh
2. Ada dua yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah besar
Peredaran darah kecil yaitu darah mengalir dari bilik kanan menuju paru-paru melalui
arteri pulmonalis, kemudian darah yang mengandung O2 kembali kejantung melalui vena
pulmonalis
Peredaran darah besar yaitu darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh melalui
pembuluh nadi dan kembali ke jantung melalui pembuluh balik.
3. Bagian jantung :
Serambi kanan mengalirkan darah dari tubuh ke bilik kanan. Bilik kanan untuk
mengalirkan darah menuju paru paru. Serambi kiri menerima darah dari paru paru. Bilik kiri
menerima darah dari serambi kiri dan mengalirkan keseluruh tubuh.
Skor Penilaian:
Soal nomor 1 skor maksimal 2. Soal nomor 2 skor maksimal 4. Soal nomor 3 skor maksimal 4.
Skor Perolehan
Nilai Akhir = -------------------- X 100
10
3. Keterampilan
Bentuk unjuk kerja/ produk
Menggunakan rubrik hasil karya menggambar organ peredaran darah manusia
Rubrik Berkreasi
Perlu
Aspek Baikl sekali Baik Cukup bimbingan
4 3 2 1
Hasil kreasi Memuat gambar, Hanya Hanya memuat Hanya memuat
keterangan gambar, memuat 3 2 dari 4 hasil 1 dari 4 hasil
tulisan tenatng cara dari 4 hasil yang yang
kerja peredaran darah yang diharapakan diharapkan
manusia dan sesuai diharapkan
dengan materi atau
teori
NAMA ORGAN
PEREDARAN DARAH MANUSIA CARA MENJAGA KESEHATAN
Materi pembelajaran
B. Jantung.
Jantung merupakan salah satu organ yang penting dalam kelangsungan hidup kita. Sudah
jadi rahasia umum bahwa jantung memompa darah ke seluruh tubuh untuk menyediakan
oksigen beserta zat-zat lainnya untuk kepentingan seluruh sel dalam tubuh kita. Karena itulah
jantung terus menerus berkontraksi memompa darah tanpa henti sepanjang hidup.Jantung
terletak di rongga dada, diselaputi oleh suatu membran pelindung yang disebut pericardium.
Otot jantung bekerja secara otomatis diluar kehendak kita. Pada orang dewasa denyut jantung
sekitar 60-80 per menit.
C. Pembuluh Darah.
Pembuluh darah dapat kita ibaratkan sebagai selang yang bersifat elastic, sifat ini sangatlah
bermanfaat untuk mempertahankan tekanan darah yang stabil. Pada keadaan normal, apabila
tekanan darah meningkat, maka diameter pembuluh darah akan melebar sebagai bentuk adaptasi
untuk menurunkan tekanan yang berlebih agar menjadi normal. Elastisitas pembuluh darah tidak
tetap, pembuluh darah akan menjadi kaku seiring bertambahnya usia oleh karena itu tekanan
darah pada orang lanjut usia cenderung lebih tinggi. Penyebab lain dari kekauan pembuluh darah
adalah kolesterol yang menumpuk pada dinding dalam pembuluh darah, kolesterol juga
menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Untuk menjaga elastisitas pembuluh darah agar
tetap normal dan baik yaitu melakukan olahraga secara teratur.
Berdasarkan fungsinya, susunan pembuluh darah dapat digolongkan dalam 3 sistem yaitu
sistem distribusi yang terjadi pada arteri, sistem pengumpulan yang terjadi pada vena dan sistem
kapiler yang terjadi di pembuluh darah kapiler antara arteri dan vena.
a. Arteri.
Pembuluh nadi atau arteri berfungsi untuk mengalirkan darah keluar dari jantung dengan
ciri letaknya tersembunyi di dalam, dindingnya tebal dan elastis, denyutnya terasa dan memiliki
satu katup dekat dengan jantung. Jika pembuluh ini terpotong maka darah akan keluar
memancar. Pembuluh nadi ada 3 jenis yaitu :
Aorta, Pembuluh darah arteri yang keluar dari ventrikel kiri
Arteri, Percabangan dari aorta
Arteriol, pembuluh nadi yang berhubungan dengan kapiler.
b. Vena.
Pembuluh balik atau vena berfungsi mengalirkan darah menuju jantung dengan cirri
letaknya di permukaan, dindingnya tipis dan tidak elastic, denyutnya tidak terasa dan memiliki
katup disepanjang tubuh. Jika terpotong darahnya akan menetes keluar. Pembuluh vena juga
memiliki 3 jenis yaitu :
Vena kava, pembuluh vena yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung
melalui atrium kanan
Venula, vena yang berhubungan dengan kapiler
Vena pulmonalis, satu-satunya pembuluh vena yang mangalirkan darah yang kaya
oksigen dari paru-paru menuju atrium kiri.
c. Kapiler.
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus yang memiliki fungsi
sebagai alat penghubung antara pembuluh arteri dan vena, tempat terjadinya pertukaran zat
antara darah dan cairan jaringan, menyerap makanan yang terdapat di usus dan menyaring darah
yang terdapat di ginjal.
1. Darah
Berlangsungnya proses peredaran darah pada manusia yaitu di dalam pembuluh darah. Oleh
karenanya disebut juga sistem peredaran darah tertutup. Peredaran darah dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :
1) peredaran darah kecil adalah peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke
jantung.
2) peredaran darah besar merupakan peredaran darah dari jantung menuju ke seluruh tubuh
(kecuali paru-paru) dan kembali ke jantung.
Cara kerja jantung adalah sebagai yang berikut ini: a. bila kedua serambi mengembang,
darah akan masuk ke serambi; b. bila kedua serambi menguncup dan bilik mengembang, darah
dari serambi mengalir masuk ke bilik; c. bila kedua bilik menguncup, darah keluar dari bilik
menuju pembuluh aorta. Denyut nadi dan denyut jantung ditimbulkan karena jantung yang
berkontraksi dan berelaksasi dalam satu periode. Denyut nadi pada anak - anak adalah pada
kisaran antara 90 - 100 denyut/menit. Sedangkan pada orang dewasa berkisar antara 70 - 80
denyut/menit.
c. Aterosklerosis
Pengertian aterosklorosis adalah penyempitan pembuluh arteri karena adanya penimbunan
lemak (kolesterol). Kemudian timbunan lemak membentuk kerak di dinding arteri. Sebagai
akibatnya, lubang arteri menjadi lebih sempit. Penyempitan tersebut bisa mengakibatkan
tekanan darah tinggi. Penderita aterosklerosis biasanya disebabkan terlalu banyak makan
makanan yang berlemak.
A. Kompetensi Inti
KI. 3 Pengetahuan
Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
KI. 4 Keterampilan
Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
D. Materi Pembelajaran
Organ dan fungsi peredaran darah manusia beserta gangguan kesehatan akibat peredaran
darah manusia.
F. Media Pembelajaran
3. Gambar : alat organ peredaran darah manusia
4. Question cards
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 35menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 6. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, 10 menit
dilanjutkan dengan doa.
7. Menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.
8. Memberikan apersepsi kepada siswa dengan
menanyakan mengenai pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya yaitu fungsi organ peredaran
darah manusia.
9. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
10. Guru menyampaikan kegiatan yang akan
dilakukan pada pembelajaran.
Kegiatan Inti 8. Guru menyajikan dan mendemonstrasikan materi 30 menit
fungsi organ peredaran darah manusia dan akibat
gangguan kesehatan peredaran darah manusia dalam
bentuk gambar dan siswa mengamati gambar
tersebut.
9. Guru menjelaskan kepada siswa tentang gangguan
kesehatan peredaran darah pada manusia.
10. Melaksanakan kegiatan Tanya jawab tentang fungsi
dan gangguan kesehatan organ peredaran darah
manusia berdasarkan gambar organ peredaran darah
manusia dan guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya.
11. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
12. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan dengan metode course review horay
dengan menjelaskan metode pembelajaran tersebut
kepada siswa.
13. Guru membacakan beberapa soal :
a. Sebutkan salah satu fungsi organ peredaran
darah!
b. Sebutkan gangguan kesehatan organ peredaran
darah!
c. Apa yang dimaksud dengan anemia?
d. Apa penyebab penyakit stroke?
e. Bagaimana cara menjaga kesehatan organ
peredaran darah?
dan siswa ditiap kelompok berdiskusi dan menjawab
pertanyaan tersebut dan bagi kelompok siswa yang
benar 4 secara vertikal atau horizontal ataupun diagonal
pada kotak secara langsung berteriak horay atau
menyanyikan yel-yel kelompoknya.
14. Guru menghitung nilai siswa dihitung dari jawaban
benar dan jumlah “horay” yang diperoleh siswa.
Penutup 8. Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari ini. 30 menit
9. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan.
10. Guru memberikan reward kepada kelompok yang
memperoleh nilai tertinggi atau banyak memperoleh
horay.
11. Selanjutnya siswa kembali ke tempat duduk masing-
masing dan dilakukan evaluasi dengan diberikan tes
formatif.
12. Siswa mengerjakan tes formatif.
13. Penugasan dirumah untuk pertemuan selanjutnya
mempelajari mengenai cara memelihara kesehatan
sistem peredaran darah manusia.
14. Salam dan doa penutup di pimpin oleh salah satu
siswa.
Pertemuan 2 (2 x 35menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 6. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, 15 menit
dilanjutkan dengan doa.
7. Menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.
8. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan
pembelajaran pada pertemuan sebelumnya.
9. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
10. Guru menyampaikan kegiatan yang akan
dilakukan pada pembelajaran.
Kegiatan Inti 10. Guru menyampaikan materi mengenai akibat 40 menit
gangguan fungsi organ peredaran darah manusia.
11. Guru menjelaskan kepada siswa tentang fungsi
organ peredaran darah pada manusia
12. Melaksanakan kegiatan Tanya jawab tentang organ
peredaran darah manusia berdasarkan gambar organ
peredaran darah manusia dan guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
13. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
14. Tiap kelompok diberikan tugas tentang cara
memelihara kesehatan organ peredaran darah
manusia yang kaitannya dengan fungsi organ
peredaran darah manusia (termuat dalam LKPD)
15. Siswa diminta mempresentasikan hasil diskusi.
16. Guru memberikan penguatan terhadap hasil
presentasi siswa.
17. Siswa diminta untuk menggambar cara kerja organ
peredaran darah pada manusia dan menuliskan
keterangan gambar yang dibuat.
18. Siswa mengumpulkan hasil gambar.
Penutup 7. Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari ini. 15 menit
8. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan.
9. Siswa diberikan kesempatan berbicara/
bertanya dan menambahkan informasi dari siswa
lainnya.
10. Guru memberikan penilaian untuk hasil gambar
yang sudah dikumpulkan dan memberikan reward
kepada siswa yang mendapat nilai tertinggi.
11. Salam dan doa penutup di pimpin oleh salah satu
siswa.
H. Sumber Belajar
3. Buku siswa
Azmiyawati, Choiril. Dkk. 2008. IPA V Salingtemas. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
4. Buku Guru
Azmiyawati, Choiril. Dkk. 2008. IPA V Salingtemas. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
I. Penilaian Pembelajaran
2. Sikap
Keaktifan dan kesopanan dalam berkomunikasi.
Disiplin dalam mengikuti pembelajaran.
Rasa ingin tahu.
Tanggungjawab dan percaya diri dalam menyelesaikan tugas.
2. Pengetahuan
Dengan tes tertulis bentuk objektif (Soal terlampir)
3. Keterampilan
Menggunakan rubrik hasil karya menggambar organ peredaran darah manusia
Keterangan
BT = Belum Terlihat
MT = Mulai Terlihat
MB = Mulai berkembang
SM = Sudah Membudaya
2. Pengetahuan:
Tes Formatif Siklus 2
KD 3. 4 : Menjelaskan organ peredaran darah dan fungsinya pada hewan dan manusia serta
cara memelihara kesehatan organ peredaran darah manusia
Materi : Organ Peredaran darah Manusia
Kelas :5
Waktu : 20 menit
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang benar!
1. Jantung adalah sebuah rongga,rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh
darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Bagian jantung yang berguna untuk
menampung bagian darah dari paru-paru adalah ....
a. Bilik kiri
b. Bilik kanan
c. Serambi kiri
d. Serambi kanan
2. Ada beberapa gangguan pada organ peredaran darah seperti varises, ambien dan
sebagainya. Salah satu gangguan peredaran darah dengan ciri penumpukan kolesterol pada
dinding pembuluh arteri disebut ....
a. Anemia
b. Hemofilia
c. Hipertensi
d. Jantung koroner
3. Pembuluh nadi mengeras merupakan salah satu gangguan peredaran darah manusia, kita
dapat menghindari gangguan tersebut dengan menerapkan pola hidup ....
a. Banyak minum air putih
b. Menjaga kesehatan tubuh
c. Berolahraga dengan teratur
d. Membatasi konsumsi makanan yang mengandung lemak, gula, dan kolesterol
4. Dibawah ini yang merupakan ciri-ciri pembuluh arteri yang paling tepat adalah....
a. Denyut terasa, darah mengalir lambat, membawa darah bersih, bila terluka darah
memancar, terletak dibagian dalam tubuh
b. Denyut terasa, darah mengalir cepat, membawa darah bersih, bila terluka darah
menentes, terletak dibagian dalam tubuh
c. Denyut terasa, darah mengalir cepat, membawa darah bersih, bila terluka darah
memancar, terletak di bagian luar tubuh
d. Denyut terasa, darah mengalir cepat, membawa darah bersih, bila terluka darah
memancar, terletak di bagian dalam tubuh
5. Sel darah putih atau leukosit berperan membantu melawan infeksi dalam tubuh. Jumlah sel
darah putih yang turun dibawah kondisi normal, akan mengakibatkan ....
a. Preses penyembuhan luka menjadi lama
b. Terjadi pertumbuhan besar bakteri dikulit
c. Jumlah sel darah merah meningkat
d. Tubuh rentan terkena alergi
6. Kelainan sistem peredaran darah yang berupa pelebaran vena di kaki dan betis, salah
satunya disebabkan oleh aliran darah yang tidak lancar. Aliran darah yang tidak lancar
disebabkan oleh....
a. Mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol
b. Terlalu sering berolahraga berat
c. Sering beraktifitas berdiri
d. Kurang olahraga
7. Di bawah ini merupakan pernyataan yang benar mengenai gangguan peredaran darah dan
penyebabnya adalah ....
a. Anemia, disebabkan kelebihan darah putih
b. varises, ditunjukkan pelebaran pembuluh darah balik
c. Stroke, disebabkan pecahnya pembuluh darah diotak
d. Ambeien, disebabkan pelebaran pembuluh darah balik dikaki
9. Salah satu fungsi darah adalah untuk mempertahankan keseimbangan suhu tubuh. Suhu
tubuh perlu dipertahankan agar....
a. Kerja enzim optimal
b. Tidak terjadi dehidrasi
c. Pengikatan O2 maksimal
d. Pengangkutan sari makanan tak terganggu
10. Obat penderita anemia banyak mengandung besi (Fe), karena. Fe dalam tubuh memiliki
fungsi sebagai....
a. Sebagai pengikat O2 dalam darah
b. Meningkatkan permeabilitas kapiler darah
c. Memperlancar pengangkutan O2 dalam darah
d. Menetralisir racun dalam yang terdapat di dalam darah
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF SIKLUS 2
1. B
2. D
3. D
4. C
5. A
6. C
7. C
8. B
9. D
10. A
Perlu
Aspek Baikl sekali Baik Cukup bimbingan
4 3 2 1
Hasil kreasi Memuat gambar, Hanya Hanya memuat Hanya memuat
keterangan gambar, memuat 3 2 dari 4 hasil 1 dari 4 hasil
tulisan tenatng cara dari 4 hasil yang yang
kerja peredaran darah yang diharapakan diharapkan
manusia dan sesuai diharapkan
dengan materi atau
teori
Keterampilan Keseluruhan hasil Keseluruhan Sebagian besar Hanya sebagian
penulisan: penulisan yang hasil hasil penulisan hasil penulisan
informasi sistematis dan benar penulisan yang sistematis yang sistematis
ditulis dengan menunjukkan yang dan benar dan benar
benar, keterampilan sistematis menunjukkan menunjukkan
sistematis dan penulisan yang sangat dan benar keterampilan keterampilan
jelas, yang baik, di atas rata rata menunjukkan penulisan yang penulisan yang
menunjukkan kelas keterampilan terus masih perlu
keterampilan penulisan berkembang terus
penulisan yang yang baik ditingkatkan
baik
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Tujuan : Mengetahui cara memelihara kesehatan organ peredaran darah manusia.
Kelompok :
Nama : 1. ………………………….
2. ………………………….
3. ………………………….
4. ………………………….
Diskusikan dengan teman kelompok!
Bagaimana cara menjaga kesehatan organ peredaran darah pada manusia? Tulis Jawaban pada
kolom berikut :
NAMA ORGAN
PEREDARAN DARAH MANUSIA CARA MENJAGA KESEHATAN
Lampiran 7.
Data Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Siklus II
BUTIR SOAL
No Subjek SKOR NILAI KRETERIA
1 2 3 4 5
1 Ayu Pt Sri Wulandari 1 2 1 1 2 7 70 T
2 I Gd Parwata 2 2 2 0 1 7 70 T
3 Kadek Adi Pradipta 2 2 2 1 2 9 90 T
4 I Kd Deny Darmayasa 2 1 1 1 2 7 70 T
5 I Kd Santha Pratama 2 2 1 1 1 7 70 T
I Kt Kresna
6 7 70 T
Pradnyana 2 2 1 1 1
7 I Km Abdi Putra S 2 2 1 1 1 7 70 T
8 I Km Ariana Mega P 1 2 0 2 2 7 70 T
I Md Bhayangkara
9 7 70 T
D.P 2 2 1 1 1
I Pt Candra
10 7 70 T
Purnawam 1 2 1 1 2
11 Putu Erik Agik Astika 1 1 1 2 2 7 70 T
12 I Pt Gianendra Y 2 2 2 2 2 10 100 T
I Pt Ryan Cahya Adi
13 9 90 T
M 2 2 2 2 1
14 Kd Krysna Prasetya 1 2 1 1 2 7 70 T
15 Linda Riskiyani 1 2 1 2 1 7 70 T
16 Muhamad Hairul R 2 2 0 1 2 7 70 T
17 Ni Kd Yuli Pitasari 1 1 1 2 2 7 70 T
18 Ni Km Desi Wirani 2 2 1 0 2 7 70 T
19 Luh Adi Pusparini 1 2 1 1 0 5 50 TT
Luh Gd Ari
20 7 70 T
Puspayani 1 2 1 2 1
21 Putu Nova Ayu F 2 2 0 2 1 7 70 T
22 Ni Pt Sekar Devitha Y 1 2 2 2 0 7 70 T
I Pt Gd Wisu
23 7 70 T
Juliantara 1 2 0 2 2
24 Samsul Hadi 2 2 0 0 1 5 50 TT
Sang Pt Indra
25 8 80 T
Setiawan 1 2 2 2 1
Jumlah 179 1790
Rerata 7,16 71,6
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Kegiatan
No. Hari/Tanggal Hasil/Komentar Tindak Lanjut Bukti Pembimbingan
Pembimbingan
1. Minggu, 11 Orientasi Kegiatan Dimilikinya kemampuan mulai merumuskan dan
April 2021 Pemantapan profesionalitas yang mengidentifikasi masalah
Kemampuan lebih baik dalam prinsip pembelajaran yang di temui
Profesional (PKP). penelitian tindakan kelas di kelas yang diajar.
(PTK).
2. Minggu, 2 Mahasiswa Perorangan dan bersifat melanjutkan dengan
Mei 2021 mengidentifikasi mandiri. membuat judul penelitian
masalah serta membuat latar belakang
pembelajaran yang masalah pada BAB I dan
terjadi setelah BAB II.
melakukannya di
kelas.
3. Minggu, 9 Refleksi dan Judul disusun dengan merevisi hasil bimbingan
Mei 2021 merancang siklus jelas, singkat dan padat baik memperbaiki dari judul,
berikutnya dan (12 s.d 22 kata), pada bab I dan bab II,
lanjutankan ilustrasikan upaya mengisikan penelitian yang
menyusun Judul perbaikan (masalah, relevan pada bab II dan
Laporan, BAB I tindakan, subjek dan merevisi pada identifikasi
Pendahuluan dan lokasi) dan relevansikan masalah pada bab I.
BAB II Kajian kajian pustaka dengan
Pustaka. latar belakang masalah
agar dirinci dan jelas.
4. Minggu, 23 Bimbingan mengenai Perbaiki apersepsi Lanjut memperbaiki RPP
Mei 2021 RPP Siklus I dan sesuaikan antara RPP Siklus I dan melanjutkan
menilai hasil video dengan video simulasi. membuat RPP untuk siklus II
simulasi RPP Siklus Tuliskan beberapa soal dan video simulasi untuk RPP
I. langsung pada siklus II.
langkah-langkah
pembelajaran yang
akan ditanyakan ke
siswa dalam penerapan
model pembelajaran.
Memberikan
kesempatan ke siswa
untuk bertanya.
Lagu nasional bisa
digantikan dengan
memberikan apersepsi
ke siswa.
5. Minggu, 30 Bimbingan mengenai RPP siklus II sudah lebih melanjutkan untuk membuat
Mei 2021 RPP Siklus II dan baik daripada siklus I, rancangan bab III
menilai hasil video apersepsi sudah jelas, (pelaksanaan penelitian
simulasi RPP Siklus dalam langkah perbaikan pembelajaran), bab
II. pembelajaran pada video IV (hasil dan pembahasan)
simulasi sudah sesuai serta bab V untuk saran dan
dengan apa yang ditulis tindak lanjut.
di RPP dan penyajiannya
sudah lebih baik dari
video simulasi
sebelumnya serta soal-
soal untuk pertanyaan
siswa sudah tercantum
dalam RPP.
6. Minggu, 6 Bimbingan Prosedur dalam merevisi isi dari bab III – V
Juni 2021 penyempurnaan pembelajaran supaya serta memperbaiki secara
laporan Bab III - V jelas, dan rinci dalam keseluruhan.
langkah-langkah menyesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran. format penulisan PKP yang
Deskripsikan persiklus, terbaru.
paparan data, dokumen Menambahkan lembar
yang diperlukan supaya pengesahan, kata pengantar,
jelas. abstrak dan lampiran-
Format penulisan lampiran yang diperlukan
sesuaikan dengan dalam data untuk
format PKP terbaru. mendukung isi laporan.
Kesimpulan sesuaikan
dengan permasalahan
dan temuan yang jelas.
Saran dan tindak lanjut
sesuaikan dengan
kesimpulan.
Penulisan sesuaikan
dengan ejaan yang
disempurnakan (EYD).
Daftar pustaka
menyesuaikan dengan
ketentuan.
Data dan dokumen
supaya jadi lampiran
dalam laporan.
7. Minggu, 13 Bimbingan dalam Format penulisan Melanjutkan dalam membuat
Juni 2021 pembuatan dan sesuaikan dengan dan menyusun artikel (karil).
penyusunan artikel format penulisan artikel
(karil). (karil).
Dibuat abstrak dan
penulisan artikel
maksimal 30 halaman.