3 C. Kriteria 1) visi UPPS sebagai perguruan tinggi terdepan pada pembentukanSDM perhibungan dan riset Kesesuaian Visi, Misi, Tujuan dan Strategi (VMTS) Unit Pengelola Program Studi (UPPS) terhadap VMTS Perguruan Tinggi (PT) dan visi keilmuan Program Studi (PS) yang dikelolanya. Dari
C.1. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi di bidang pelayaran menunjukkan kesesuaian dengan identitas UPPS yaitu Politeknik Ilmu penjelasan UPPS memiliki:
C.1.4. Indikator Kinerja Utama Pelayaran Makasar. Prodi merumuskan visi keilmuan yaitu menjadi prodi kenautikaan yang 1) Visi yang mencerminkan visi perguruan tinggi dan memayungi visi keilmuan terkait keunikan program studi serta didukung data konsistensi implementasinya,
Kesesuaian Visi, Misi, Tujuan dan Strategi (VMTS) Unit terdepan dalam pengembangan SDM Perhubungan dan riset di bidan gpelayaran. visi keilmuat Visi UPPS sebagai perguruan tinggi terdepan pada pembentukan SDM perhubungan dan riset di bidang pelayaran menunjukkan kesesuaian dengan identitas UPPS yaitu Politeknik Ilmu
Pengelola Program Studi (UPPS) terhadap VMTS Perguruan tersebut dipayungi oleh visi UPPS, yaitu: •Menjadi perguruan tinggi pelayaran terdepan dalam
Pelayaran Makasar . Visi keilmuan prodi adalah menjadi prodi kenautikaan yang terdepan dalam pengembangan SDM Perhubungan dan riset di bidang pelayaran. Dari penjelasan
Tinggi (PT) dan visi keilmuan Program Studi (PS) yang pengembangan sumber daya manusia perhubungan dan riset di bidang pelayaran. 2) Prodi
terebut terlihat keunikan prodi dan visi UPPS memayungi visi keilmuan prodi .
dikelolanya. juga merumuskan misi dan tujuan yang bersesuaian dengan misi dan tujuan UPPS. PS
2) Misi, tujuan, dan strategi yang searah dan bersinerji dengan misi, tujuan, dan strategi perguruan tinggi serta mendukung pengembangan program studi dengan data konsistensi
merumuskan 4 tujuan yang berkaitan dengan lulusan, penelitian, inovasi, dan kerjasama.
Tujuan prodi tersebut searah dengan tujuan UPPS yang mencakup 3 tujuan yang masing- implementasinya. Prodi telah merumuskan misi dan tujuan yang bersinerji dengan misi dan tujuan UPPS. Menurut data borang, prodi membuat rumusan sejumlah 4 tujuan terkair
masing adalah berkaitan dengan: kualitas lulusan, penelitian dan penerapan teknologi lulusan, penelitian, inovasi, dan kerjasama. Adapun tujuan prodi yang disusun terkait dengan kualitas lulusan, penelitian dan penerapan teknologi informasi. Dari penjelasan tersebut
informasi. terlihat bahwa tujuan telah searah dengan dengan tujuan UPPS serta mendukung pengemabngan prodi dengan data yang konsisten.
6 C.2. Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama A) Struktur organisasi dimuat padadokumen formal struktur organisasi dan tata kerja A. Dokumen formal struktur organisasi dan tata kerja : Struktur organisasi dan tata kerja Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik
C.2.4. Indikator Kinerja Utama Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar Indonesia No. PM 42 tahun 2014 tentang Organisasi Tata Kerja Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar. Organisasi dan tata kerja ini telah berjalan secara konsisten dan menjamin tata
C.2.4.a) Sistem Tata Pamong berupa Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. PM 42 tahun 2014 tentang pamong yang baik serta berjalan efektif dan efisien. Keefektitasan dan efisiensi struktur organisasi ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah taruna pada 3 tahun terakhir yang
A. Kelengkapan struktur organisasi dan keefektifan Organisasi Tata Kerja Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar. Keefektitasan dan efisiensi struktur meningkat dari 500 pada TS-2 menjadi 818 pada TS. B. Praktek baik (best practices) dalam menerapkan tata pamong :
penyelenggaraan organisasi. organisasi dapat dinilai dari peningkatan jumlah taruna pada 3 tahun terakhir yang meningkat
UPPS memiliki praktek baik (best practices) dalam menerapkan 5 kaidah tata pamong yang meliputi
B. Perwujudan good governance dan pemenuhan lima pilar dari 500 pada TS-2 menjadi 818 pada TS. B) 1. kredibel: ditunjukkan dengan adanya kurikulum
1. Kredibel: melalui keberadaan kurikulum yang berbasis kompetensi dan kepercayaan masyarakat dimana adanyabukti dengan waktu tunggu mendapatkan pekerjaan yang relatif yang
sistem tata pamong, yang mencakup: 1) Kredibel, 2) yang berbasiss kompetensi dan kepercayaan masyarakat yang dibuktikan dengan waktu
pendek. 2. Transparan: yang dibuktikan dengan dibangunnya komunikasi antara prodi , bagian keuangan dan sumber daya lain
Transparan, 3) Akuntabel, 4) Bertanggung jawab, 5) Adil. tunggu yang pendek. (cek saat AL) 2. tranparan: ditunjukkan dengan adanya komunikasi
antara prodi dan bidang keuangan serta sumber daya pada penyusunan rencana kerja, serta dalam penyusunan rencana kerja, serta dibangunnya komunikasi yang baik dengan dosen dalam pengaturan beban mengajar sesuai kompetensi keilmuannya. 3.Akuntabel: yang
komunikasi yang baik dengan dosen pada pembagian beban mengajar yang disesuaikandengan buktikan dengan disusunnya laporan pertanggungjawaban atas program pengadaan, seminar, laporan kegiatan taruna, penelitian, PkM serta melalui laporan audit internal , 4.
kompetensi keilmuannya. 3.akuntabel: ditunjukkan dengan laporan pertanggungjawaban atas Bertanggungjawab: dibuktikan melalui adanya tuntutan bagi semua pejabat struktural maupuan fungsional untuk membuat laporan pertanggungjawaban setiap tahun serta
program pengadaan, seminar, laporan kegiatan sit ini taruna, penelitian, PkMdan laporan audit dilakukannya evaluasi perbaikannya. 5. Adil: Ditunjukkan melalui penerapan hak dankewajiban yang tertuang pada OTK serta menerapkan keterlibatan dosen, tendik dan taruna
internal, 4. bertanggungjawab: semua pejabat struktural membuat laporan berdasarkan aspek pemerataan dan kinerja secara proporsional dan profesional serta menerapkan sistem reward dan punishment .
pertanggungjawaban serta evaluasi perbaiannya. 5. adil:adanya penerapan hak dankewajiban
yang tertuang pada OTK serta menerapkan keterlibatan dosen, tendik dan taruna berdasarkan
aspek pemerataan dan kinerja secara proporsional dan profesional serta menerapkan sistem
reward dan punishment .
7 C.2.4.b) Kepemimpinan dan Kemampuan Manajerial A.) 1. kepemimpinan operasional: kaprodi telah menyusun visi, misi, tujuan dan sasaran prodi A. Komitmen pimpinan UPPS. 1. Kepemimpinan operasional: Data pada borang , Kaprodi menyusun VMTS yang selaras dengan VMTS UPPS . Disamping itu, Prodi membuat propgram
A. Komitmen pimpinan UPPS. nautika yagn selaras dengan visi institusi serta menyusun rencana penyeleggaraan kegiatan perkuliahan. Terdapat semangat kebersamaan yang disusun sesuai perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan prodi.
B. Kapabilitas pimpinan UPPS, mencakup aspek: 1) perkuliahan. Semangat kebersamaan dibangun dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi 2. Kepemimpinan organisasi: Kepemimpinan organisasi ditunjukkan dengan kegiatan ketua prodi yang berada dibawah kepala bagian Akademik, Administrasi Ketarunaan dan Alumni .
perencanaan, 2) pengorganisasian, 3) penempatan personel, kegiatan prodi. 2. kepemimpinan organisasi: ketua program studi berada dibawah kepala Disamping itu, dalam kegiatan operasional fungsi prodi terkoordinasi di bawah Unit SPMI. kaprodi menjalankan peran dalam organisasi sebagai kendali mutu pelaksanaan prodi.
4) pelaksanaan, 5) pengendalian dan pengawasan, dan 6) bagian Akademik, Administrasi Ketaruanaan dan Alumni dan secara operasional fungsi prodi
3. Kepemimpinan publik: Kepemimpinan publik ditunjukkan dengan mengirimkan para dosen sebagai saksi ahli di kemenkumham pada pengadilan kecelakaan pelayaran dan serta
pelaporan yang menjadi dasar tindak lanjut. terkoordinasi di bawah Unit SPMI. kaprodi menjalankanperan dalam organisasi sebagai kendali
adanya beberapa dosen sebagai anggota asosiasi profesi dan pengurus forum studi transportasi, serta sebagai pembicara pada konferensi internasional.
mutu pelaksanaan prodi. 3. kepemimpinan publik: dosen sebagai saksi ahli di kemenkumham
B. Kapabilitas pimpinan UPPS, mencakup aspek: 1) Perencanaan : Pimpinan UPPS melakukan perencanaan akademik dan kemahasiswaan mencakup pendidikan, penelitian PkM, dan
pada pengadilan kecelakaan pelayaran dan beberapa dosen sebagai anggota asosiasi profesi
dan pengurus forum studi transportasi, serta sebagai pembicara pada konferensi internasional. kerjasama, perencanaan keuangan dan umum mencakup: SDM, sarada prasarana, keuangan dan ketarunaan. Hal ini dibuktikan dengan disusunnya renstra dan renop.
B) 1. a. perencanaan pimpinan melakukan perencanaan akademik dan kemahasiswaan 2) Pengorganisasian : Pengorganisasian pada bidang akademik, keuangan dan umum yang ditunjukkan dengan SK penetapan Direktur politeknik dan berbagai SOP sesuai kegiatan
mencakup pendidikan, penelitian PkM, dan kerjasama, perencanaan keuangan dan umum 3) Penempatan personel, Pengaturan penempatan personil seluruh bagian yakni pendidikan , bagian keuangan kepegawaian dan umum serta personil penanganan taruna, dan staf
mencakup: SDM, sarada prasarana, keuangan dan ketarunaan. Perencanaan tersebut pendukung lain seperti perpustakaan, unit penelitian dan PkM ditetapkan melalui atas nama menteri keputusan Direktur. Penetapan pejabat eselon III dan IV dilakukan oleh Kepala
dibuktikan dengan adanya renstra dan renop b. pengorganisasian pada bidang akademik, BPSDM Perhubungan atas nama Menteri Perhubungan. 4) Pelaksanaan : Kepemimpinan pada PIP Makassar dilaksanakan dalam bentu pengarahan tugas dan fungsi yang
keuangan dan umum yang ditunjukkan dengan SK penetapan dan SOP. c. penempatan diberikandalam rangka menggerakan semua sumber daya untuk melaksanakan program yang telah direncanakan. Pelaksanaan kepemimpinan pada setiap kegiatan akademik, keuangan
personal: mencakup staffing pada bidang akademik dan kerumahtanggan yang didukung dan umum dan ketarunaan dibuktikan dengan tersedianya pengaturan organisasi dan tata kerja .
dengan SK penetapan tim peneliti dan PkM. d pelaksanaan: dijelaskan dengan danya 5) Pengendalian dan pengawasan, Pengedalian dan Pengawasan dilakukan melalui monitoring dan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. Hasil monitoring dan evaluasi selanjutnya
kepemimpinan pada setiap pelaksanaan kegiatan akademik, keuangan dan umum yang ditinjaklanjuti melalui laporan hasil monev. Hasil monev digunakan untuk mengetahui program kerja yang dianggap dapat dipertahankan di masa mendatang serta mempertimbangkan
dibuktikan dengan adanya dokumen OTK. e. pengawasan dan pengendalian pada kegiatan
perbaikan pada program kerja yang dinilai kurang tepat sasaran.
akademik, umum dan keuangan yang dibuktikan dengan adanya kuisioner kepada taruna,
6) Pelaporan : Kegiatan pelaporan meliputi aspek pembelajaran, penelitian, PkM dan kelulusan taruna.
dosen dan tendik serta dokumen formal berupa laporan audit internal. f. pelaporan: terdapat
pelaporan kegiatan pembelajaran, penelitian, PkM dan kelulusan taruna. .2)belum ada
penjelasan mengenai kepemimpinan pada situasi tidak terduga. 3) belum ada penjelasan
mengenai kepemimpinan yang menghasilkan inovasi.
9 A. Kerjasama pendidikan, penelitian, dan PkM yang relevan Jumlah kerjasama pendidikan =1, penelitian =1, PkM =1. (tidak sesuai dengan LED dan LKPS, Data penilaian menunjukkan Jumlah kerjasama pendidikan =1, penelitian =1, PkM =1. (tidak sesuai dengan LED dan LKPS, cek saat AL) jumlah kerjasama tingkat internasional =0,
dengan program studi dan dikelola oleh UPPS dalam 3 tahun cek saat AL) jumlah kerjasama tingkat internasional =0, nasional = 2, lokal = 1 (tidak sesuai nasional = 2, lokal = 1 (tidak sesuai dengan LED dan LKPS, cek saat AL)
terakhir. dengan LED dan LKPS, cek saat AL)
B. Kerjasama tingkat internasional, nasional, wilayah/lokal
yang relevan dengan program studi dan dikelola oleh UPPS
dalam 3 tahun terakhir.
Tabel 1 LKPS
10 C.2.5 Indikator Kinerja Tambahan Indikator kinerja tambahan terdapat pada: kriteria 1, antara lain: Nilai AKIP di lingkungan Pelampauan SN-DIKTI (indikator kinerja tambahan) : a. Kriteria 1: antara lain: Meningkatnya Kerjasama dengan Lembaga Pemerintah/Swasta Nasional atau Asing dalam rangka
Pelampauan SN-DIKTI (indikator kinerja tambahan) yang BPSDM Perhubungan, kriteria 2: antara lain: UPPS tersertifikasi ISO 9001:2015, kriteria 3, mewujudkan kemandirian dan profesionalisme lembaga, international Recognition serta Public Private Partnership
ditetapkan oleh UPPS pada tiap kriteria. antara lain: pertukaran taruna ke luar negeri, kriteria 4, antar lain: partisipasi pada seminar b.kriteria 2: antara lain: Meningkatnya penyerapan alumni Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar pada beberapa perusahan pelayaran nasional maupun internasional merupakan salah
IMO, kriteria 5, antara lain: peningkatan sumber dana dari investor, kriteria 6, anara lain: satu dampak dari kerjasama yang telah dilakukan. c, kriteria 3 :, antara lain: Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar telah mendapatkan izin dari Marlins United Kingdom untuk dapat
modul hasil kerjasama dengan mitra. kriteria 7, anara lain: jumlah DTPS menjadi narasumber,
melayani Marlins Approval Test yang telah diakui oleh internasional. Sertifikat Marlins ini penting pagi taruna maupun alumni di dunia kerja. Sertifikat tersebut diperlukan untuk
kriteria 8, antara lain: publikasi kegiatan PkM, dan kriteria 9, antara lain: kegiatan akademik
melamar pekerjaan di bidang pelayarang bertaraf internasional. d. kriteria 4: , antar lain: Peningkatan kompetensi dosen dari berbagai seminar nasional maupun internasional,
taruna di luar kampus. Jadi indikator kinerja tersebut sudah mencakup semua kriteria, tetapi
workshop, dan pelatihan agar berkompetensi menjadi narasumber di berbagai kegiatan di bidang ilmu Permesinan Kapal. e. kriteria 5, antara lain: PIP Makassar telah mengembangkan
sebagian indikator tersebut belum di ukur dan dievaluasi seperti jumlah kegiatan akademik
diluar kampus. e-library untuk memudahkan taruna mengakses perpustakaan dan telah mengembangkan e-learning Untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh.
f. kriteria 6, antara lain: Kurikulum program studi Nautika dikembangkan berdasarkan Internasional Maritime Organization (IMO) dan Standar Of Training Certification & Watchkeeping
(STCW) dengan tujuan pelaksanaan pendidikan sesuai dengan standar pendidikan pelayaran yang ditetapkan.
g,kriteria 7, antara lain: Meningkatkan kerjasama dengan stakeholder yang memiliki keterkaitan dengan pemilik sumber daya dan lembaga penyandang dana.
h. kriteria 8, antara lain: Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar menerapkan hasil kegiatan PkM seperti halnya Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) yang dilaksanakan dibeberapa
wilayah di Sulawesi Selatan. Kegiatan DPM ini bertujuan untuk membantu masyarakat untuk mendapatkan sertifikat BST, AFF dan lain-lain.
i kriteria 9, antara lain: Peningkatan jumlah DTPS sebagai narasumber seminar dalam kegiatan seminar nasional dan seminar internasional. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar
hasil penelitian yang telah dilaksanakan tidak hanya diketahui oleh lingkungan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar, namun juga dapat diketahui oleh masyarakat luas baik nasional
maupun internasional.
11 C.2.6 Evaluasi Capaian Kinerja 1) UPPS melalkukan pengukuran apda 10 indikator kinerja. Salah satu target indikator kinerja Analisis keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan pencapaian kinerja : 1) Capaian kinerja harus diukur dengan metoda yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi,
Analisis keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan pencapaian yang belum tercapai apda tahun 2019 adalah publikasi ilmiah dengan target 10, tetapi capaian Data menunjukkan bahwa UPPS telah melalkukan pengukuran pada 10 indikator kinerja. Salah satu target indikator kinerja yang belum tercapai apda tahun 2019 adalah publikasi ilmiah
kinerja UPPS yang telah ditetapkan di tiap kriteria memenuhi adalah 9. Penjelasan ini tidak sesuai dengan data LKPS yang menyatakan jumlah publikasi pada dengan target 10, tetapi capaian adalah 9.
2 aspek sebagai berikut: 1) capaian kinerja diukur dengan TS adalah 40 (cek saat AL). 2) Dalam hal analisis capaian yang menyangkut faktor pendorong, 2) Analisis terhadap capaian kinerja mencakup identifikasi akar masalah, faktor pendukung keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian standar, dan deskripsi singkat tindak lanjut
metoda yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi, faktor penghambat dan akar masalah, UPPS belum menetapkan akar masalah atas
yang akan dilakukan. UPPS belum menyusun akar masalah pada ketidak tercapaian itu, namun demikian sudah ada penjelasan tentang rumusan peningkatan mutu kegiatan kademik.
dan 2) analisis terhadap capaian kinerja mencakup identifikasi ketidaktercapaian itu, tetapi sudah ada rumusan tentang peningkatan mutu kegiatan
akar masalah, faktor pendukung keberhasilan dan faktor akademik.
penghambat ketercapaian standard, dan deskripsi singkat
tindak lanjut yang akan dilakukan.
12 C.2.7. Penjaminan Mutu 1) dokumen legal pembentukan Pusat Penjaminan Mutu dan pengangkatan Kepala Penjaminan Keterlaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (akademik dan nonakademik) :
Keterlaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (akademik Mutu tertuang pada SK Direktur No. 801/1/3/PIP.Mks-2019. 2) Kebijakan standar penjaminan 1) Dokumen legal pembentukan unsur pelaksana penjaminan mutu. Pembentukan Pusat Penjaminan Mutu dan pengangkatan Kepala Penjaminan Mutu ditetapkan dalam SK Direktur
dan nonakademik) yang dibuktikan dengan keberadaan 5 mutu Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar terdapat pada Standar Mutu, Manual Mutu, dan No. 801/1/3/PIP.Mks-2019
aspek: 1) dokumen legal pembentukan unsur pelaksana Pedoman Mutu. Standar mutu disusun berdasarkan pada SNPT, Kerangka Kualifikasi Nasional 2) Ketersediaan dokumen mutu: kebijakan SPMI, manual SPMI, standar SPMI, dan formulir SPMI. Satuan Penjaminan Mutu Internal PIP Makassar telah menyusun Kebijakan , Standar
penjaminan mutu, 2) ketersediaan dokumen mutu: kebijakan Indonesia (KKNI) yang ditetapkan secara internal. 3) Setelah ditetapkan, dilaksanakan
Mutu, Manual Mutu, dan Pedoman Mutu. Standar mutu disusun berdasarkan pada SNPT, Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang ditetapkan secara internal
SPMI, manual SPMI, standar SPMI, dan formulir SPMI, 3) monitoring dan evaluasi mutu secara periodik oleh unit penjamin mutu. Kendali mutu Program
3) Terlaksananya siklus penjaminan mutu (siklus PPEPP). Kegiatan siklus penjaminan mutu telah dtetapkan dan dilaksanakan dengan sangat baik , kegiatan monitoring dan evaluasi mutu
terlaksananya siklus penjaminan mutu (siklus PPEPP), 4) bukti Studi Nautika berada di tangan Satuan Penjamin Mutu Politeknik lmu Pelayaran Makassar,
secara periodik oleh unit penjamin mutu. Kendali mutu Program Studi Nautika berada di tangan Satuan Penjamin Mutu Politeknik lmu Pelayaran Makassar, serta dilakukan
sahih efektivitas pelaksanaan penjaminan mutu, dan 5) serta dilakukan pengendalian dan peningkatan secara berencana dan berkesinambungan. 4)
memiliki external benchmarking dalam peningkatan mutu. efektifitas pelaksanaan penjaminan mutu dapat dilihat pada aspek publikasi yang meningkat pengendalian dan peningkatan dilakukan secara berencana dan berkesinambungan
drastis dari 11pada TS-2, 18 pada TS-1 dan 40 pada TS, padahal biaya penelitian turun dari 4) Bukti sahih efektivitas pelaksanaan penjaminan mutu. Kegiatan penjaminan mutu berjalan secara efektif terbukti dengan meningkatnya aspek publikasi secara drastis dari 11pada
1285,45 juta pada TS-1 menjadi 58,84 juta pada TS (cek saat AL) 5) tidak ada penjelasan TS-2, 18 pada TS-1 dan 40 pada TS, .
mengenai adanya benchmark. 5) Memiliki external benchmarking dalam peningkatan mutu. Hasil visitasi menunjukkan bahwa external audit dilakukan oleh Trans Pacifik Certificate Limited (TCL) , DiITJENLA untuk
melakukan audit Ketrampilan Pelaut dan Keahlian Pelaut.
13 C.2.8. Kepuasan Pemangku Kepentingan UPPS melakukan survei pengukuran kepuasan kepada taruna, pengguna lulusan dan mitra. 1) Pengukuran kepuasan dilakukan kepada taruna, pengguna dan mitra. 1) insrumen yang digunakan adalah kuisioner survey. 2) tidak ada informasi mengenai keberkalaan survei, 3)
Pengukuran kepuasan para pemangku kepentingan insrumen yang digunakan adalah kuisioner. 2) tidak ada penjelsan mengenai keberkalaan analisis dilakukan dengan menghitung persentase penilaian sangat baik 4) tindak lanjut atas umpan balik adalah:
(mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, lulusan, pengguna, pelaksanaan survei, 3) analisis hasil survei dilakukan dengan menghitung persentase penilaian - Melaksanakan pelatihan Training of Trainer (ToT) IMO Model Course 6.09
mitra industri, dan mitra lainnya) terhadap layanan sangat baik 4) tindak lanjut atas umpan balik yang didapat melalui survei adalah: - Melaksanakan Pusat pelayanan akademik terpadu.
manajemen, yang memenuhi aspek-aspek berikut: 1) - Melaksanakan pelatihan Training of Trainer (ToT) IMO Model Course 6.09
- Menetapkan standar pelayanan dan standar kualitas mutu
menggunakan instrumen kepuasan yang sahih, andal, mudah - Melaksanakan Pusat pelayanan akademik terpadu.
- Meningkatkan kepedulian dosen dan tenaga kependidikan serta pengelola untuk memberikan perhatian kepada taruna.
digunakan, 2) dilaksanakan secara berkala, serta datanya - Menetapkan standar pelayanan dan standar kualitas mutu
- Menetapkan standar perawatan dan standar kebutuhan sarana dan prasarana. Tidak ada penjelasan mengenai review pelaksanaan pengukuran dan publikasi hasil pengukuran
terekam secara komprehensif, 3) dianalisis dengan metode - Meningkatkan kepedulian dosen dan tenaga kependidikan serta pengelola untuk memberikan
yang tepat serta bermanfaat untuk pengambilan keputusan, perhatian kepada taruna. kepuasan.
4) tingkat kepuasan dan umpan balik ditindaklanjuti untuk - Menetapkan standar perawatan dan standar kebutuhan sarana dan prasarana. Pada LED
perbaikan dan peningkatan mutu luaran secara berkala dan tidak ada penjelasan mengenai review pelaksanaan pengukuran dan publikasi hasil pengukuran
tersistem, 5) review terhadap pelaksanaan pengukuran kepuasan.
kepuasan dosen dan mahasiswa, dan 6) hasilnya
dipublikasikan dan mudah diakses oleh dosen dan mahasiswa.
15 C.3.4.b) Daya Tarik Program Studi Peningkatan animo dalam tiga tahun terakhir adalah dari 1568 pendaftar apda TS-2 mendadi Data borang mengalami peningkatan animo dalam tiga tahun terakhir , diaman pandaftar pada TS-2 = 1568 dan pendaftar pada TS = 2405 pendaftar. Dari data itu terlihat bahwa
A. Peningkatan animo calon mahasiswa. 2405 pendaftar pada TS. Jadi ada peningkatan lebih dari 10%. terjadi peningkatan dalam 3 tahun terakhir = 53.38 % (lebih dari 10 %).
Tabel 2.a LKPS
B. Mahasiswa asing
Tabel 2.b LKPS
16 C.3.4.b) Daya Tarik Program Studi A) 1) layanan penalaran minat dan bakat: pelaksanaan penelitian dai PkM bersama dosen, dan A. Ketersediaan layanan kemahasiswaan di bidang:
A. Peningkatan animo calon mahasiswa. berbagai kegiatan extrakurikuler seperti: bela diri (Karate Inkai dan Tarung Drajad), band, 1) Penalaran, minat dan bakat : Kegiatan penalaran meliputi antara
Tabel 2.a LKPS marching band, pedang pura, futsal, sepak bola, voli, tennis lapangan, bulutangkis, basket, lain pelaksanaan penelitian dai PkM bersama dosen , Kegiatan minat dan bakat meliputi : bela diri (Karate Inkai dan Tarung Drajad), band, marching band, pedang pura, futsal, sepak
B. Mahasiswa asing english speech, dan dance.2) layanan kesejahteraan: bimbingan dan konseling yang dilakukan bola, voli, tennis lapangan, bulutangkis, basket, english speech, dan dance
Tabel 2.b LKPS oleh pembimbing akademik dan unit psikologi, layanan beasiswa dalam bentuk: ikatan dinas
2) Kesejahteraan (bimbingan dan konseling, layanan beasiswa, dan layanan kesehatan): Layanan kesejahteraan meliputi bimbingan
taruna berprestasi, bantuan biaya masuk an uang semster dan bantuan uang bulanan bagi
dan konseling yang dilakukan oleh pembimbing akademik dan unit psikologi, layanan beasiswa dalam bentuk: ikatan dinas taruna berprestasi, bantuan biaya masuk an uang semster dan
daerah terdampak bencana, layanan kesehatan: berupa klinik pratama, layanan rawat inap
bantuan uang bulanan bagi daerah terdampak bencana, disamping itu terdapat juga layanan kesehatan: berupa klinik pratama, layanan rawat inap dan asuransi
dan asuransi
3) Bimbingan karir dan kejob placement center, wirausahaan dalam bentuk: informasi 3) Bimbingan karir dan kewirausahaan. Bimbingan karir dan kejob
lowingan kerja, dan kegiatan mengundan dan menawarkan lulusan dalam program kerjasama. placement center dalam bentuk informasi lowingan kerja, sedangkan kegiatan wirausahaan dilakukan dalam bentukkegiatan mengundang dan menawarkan lulusan dalam program
B) Akses dan mutu layanan kemahasiswaan menunjukkan adanya kemudahan akses dan mutu kerjasama B. Akses dan mutu layanan kemahasiswaan.
layananpenalaran, minat dan bakat sudah memadai terbukti dengan adanya banyak pilihan PIP Makassar memberikan kemudahan layanan penalaran, minat dan bakat yang berbagai layanan yang disediakan. Seluruh layanan memiliki mutu layanan yang baik untuk bidang
yang disediakan, dalam bidang kesejaheraan juga dapat dibuktikan dengan adanya Klinik penalaran, minat bakat mahasiswa dan semua jenis layanan kesehatan.
Pratama, unit psikolog dan ikatan dinas. Selain itu, dalam bidang bimbingan karir UPPS sudah
memiliki job placement center.
17 C.4. Sumber Daya Manusia Jumlah DTPS= 48 (cek saat AL) Jumlah dosen tetap yang ditugaskan sebagai pengampu mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti program studi yang diakreditasi ( DTPS) = 27.
C.4.4. Indikator Kinerja Utama
C.4.4.a) Profil Dosen
Kecukupan jumlah DTPS.
Tabel 3.a.1) LKPS
18 Kualifikasi akademik DTPS. Jumlah DTPS doktor Jumlah DTPS yang berpendidikan tertinggi Doktor/Doktor Terapan/Subspesialis = 1
Tabel 3.a.1) LKPS
20 Jabatan akademik DTPS. Jumlah DTPS Guru Besar = 0, lektor kepala = 15, lektor = 8 Jumlah DTPS Guru Besar = 0, lektor kepala = 15, lektor = 8
Tabel 3.a.1) LKPS
21 Rasio jumlah mahasiswa program studi terhadap jumlah DTPS. PS termasuk kelompok prodi Saintek. Jumlah mahasiswa saat PS = 818 PS termasuk kelompok prodi Saintek. Jumlah mahasiswa saat PS = 818
Tabel 2.a LKPS
Tabel 3.a.1) LKPS
22 Penugasan DTPS sebagai pembimbing utama tugas akhir Rata-rata jumlah mahasiswa aygn dibimbing pada PS = 4,58. Rata-rata jumlah mahasiswa aygn Rata-rata jumlah mahasiswa aygn dibimbing pada PS = 4,58. Rata-rata jumlah mahasiswa aygn dibimbing di luar PS = 0 (cek saat AL)
mahasiswa. dibimbing di luar PS = 0 (cek saat AL)
Tabel 3.a.2) LKPS
23 Ekuivalensi Waktu Mengajar Penuh DTPS. Rata-rata EWMP DT = 15,17. Rata-rata EWMP DTPS = 16,73. Rata-rata EWMP DT = 15,17. Rata-rata EWMP DTPS = 16,73.
Tabel 3.a.3) LKPS
24 Dosen tidak tetap. Jumlah dosen tidak tetap = 8 Jumlah dosen tidak tetap = 8
Tabel 3.a.4) LKPS
25 Keterlibatan dosen industri/praktisi. Jumlah mata kuliah yang diampu oleh dosen praktisi = 4. Jumlah mata kuliah kompetensi = 0 Jumlah mata kuliah yang diampu oleh dosen praktisi = 10. Jumlah mata kuliah kompetensi = 10
Tabel 3.a.5) LKPS (cek saat AL)
26 C.4.4.b) Kinerja Dosen Jumlah pengakuan DTPS yang relevan dengan bidang keahlian dalam 3 tahun terakhir = 5 Jumlah pengakuan DTPS yang relevan dengan bidang keahlian dalam 3 tahun terakhir = 5
Pengakuan/rekognisi atas kepakaran/prestasi/kinerja DTPS.
Tabel 3.b.1) LKPS
27 Kegiatan penelitian DTPS yang relevan dengan bidang program Jumlah penelitian dalam 3 tahun terakhir dengan dana: luar negeri = 0, dalam negeri = 0, Jumlah penelitian dalam 3 tahun terakhir dengan dana: luar negeri = 0, dalam negeri = 0, mandiri = 29.
studi dalam 3 tahun terakhir. mandiri = 29.
Tabel 3.b.2) LKPS
28 Kegiatan PkM DTPS yang relevan dengan bidang program studi Jumlah PkM dalam 3 tahun terakhir dengan dana: luar negeri = 0, dalam negeri = 0, mandiri = Jumlah PkM dalam 3 tahun terakhir dengan dana: luar negeri = 0, dalam negeri = 0, mandiri = 11.
dalam 3 tahun terakhir. 11.
Tabel 3.b.3) LKPS
29 Publikasi ilmiah dengan tema yang relevan dengan bidang Publikasi: jurnal nasional tidak terakreditasi = 0, jurnal nasional terakreditasi = 0, jurnal internasional = 0, jurnal
Publikasi: internasional
jurnal bereputasi
nasional tidak = 0, seminar
terakreditasi = 0,lokal = 0,nasional
jurnal seminar nasional = 0, seminar
terakreditasi internasional
= 0, jurnal = 0, pagelaran/pameran/presentasi
internasional dalam forum
= 0, jurnal internasional bereputasi di tingkat
= 0, seminar wilayah
lokal = 0,
0,pagelaran/pameran/presentasi
seminar nasional = 0, dalam forum di tingkat nasional = 0, pagelaran/pa
program studi yang dihasilkan DTPS dalam 3 tahun terakhir.
Tabel 3.b.4) LKPS seminar internasional = 0, pagelaran/pameran/presentasi dalam forum di tingkat wilayah = 0, pagelaran/pameran/presentasi dalam forum di tingkat nasional = 0,
31 Produk/jasa karya DTPS yang diadopsi oleh Jumlah produk/jasa ayng diadopsi = 2 Jumlah produk/jasa ayng diadopsi = 2
industri/masyarakat dalam 3 tahun terakhir.
Tabel 3.b.6) LKPS
35 C.5. Keuangan, Sarana dan Prasarana Biaya operasional pendidikan dalam 3 tahun etrakhir adalah 12 juta (cek saat AL) Jumlah mhs Biaya operasional pendidikan dalam 3 tahun terakhir adalah 24.8 juta / mahasiswa , Jumlah mhs TS = 537
C.5.4. Indikator Kinerja Utama TS = 818
C.5.4.a) Keuangan
Biaya operasional pendidikan.
Tabel 4 LKPS
36 Dana penelitian DTPS. Jumlah dana penelitian 3 tahun gerakhir adalah 18 juta (cek saat AL) Jumlah DTPS = 48 (cek Jumlah dana penelitian 3 tahun gerakhir adalah 12, 8 juta/ dosen / tahun (cek saat AL) Jumlah DTPS = 27
Tabel 4 LKPS saat AL)
37 Dana pengabdian kepada masyarakat DTPS. Jumlah dana PkM 3 tahun gerakhir adalah 28 juta (cek saat AL) Jumlah DTPS = 48 (cek saat AL) Jumlah dana PkM 3 tahun tererakhir adalah 12.214 juta/ dosen / tahu (cek saat AL) Jumlah DTPS = 27
Tabel 4 LKPS
38 Realisasi investasi (SDM, sarana dan prasarana) yang Rata-rata realisasi investasi SDM per tahun = 2073 juta. Rata rata realisasa investasi sarana Rata-rata realisasi investasi SDM per tahun = 2073 juta. Rata rata realisasa investasi sarana per tahun = 41109 juta, Rata rata realisasa investasi prasarana per tahun = 2766 juta.
mendukung penyelenggaraan tridharma. per tahun = 41109 juta, Rata rata realisasa investasi prasarana per tahun = 2766 juta.
39 Kecukupan dana untuk menjamin pencapaian capaian Rata-rata dana operasional pendidikan dan kemahasiswaan per tahun dalam 3 tahun terakhir Rata-rata dana operasionalpendidikan dan kemahasiswaan per tahun dalam 3 tahun terakhir = 40.040.510.000 ,-. Rata-rata dana penelitian dan Pkm per tahun dalam 3 tahun terakhir =
pembelajaran. = 31.014 juta. Rata-rata dana penelitian dan PkM per tahun dalam 3 tahun terakhir = 1.417 1.037.288.851,-. Dana investasi pengembangan per tahun dalam 3 tahun terakhir adalah 11.005.788.844 . Dana untuk rencana pengembangan 3 tahun ke depan= Rp. 64.000.000.000,-
juta. Dana investasi pengembangan per tahun dalam 3 tahun terakhir adalah 45.948 juta. DDanai penjelasan saat AL, dapat menjamin keberlangsungan operasional tridharma, pengembangan 3 tahun terakhir serta memiliki kecukupan dana untuk rencana pengembangan 3
Dana tersebut menjamin pelaksanaan Tridharma dan pengembangan 3 tahun terakhir. tahun ke depan yang didukung oleh sumber pendanaan yang realistis.
40 C.5.4.b) Sarana dan Prasarana UPPS memiliki 2 kampus dengan total 72 ruangan kelas, 24 ruangan laboratorium dan 30 PIP Mkassar mengelola 2 kampus yang memiliki 72 ruang kelas, 24 ruang lab dan 30 ruang simulator. Sarana yang terkait dengan prodi Nautika antara lain: Lab GMDSS, Lab menjangka
Kecukupan, aksesibilitas dan mutu sarana dan prasarana ruang simulator. Sarana yang terkait dengan prodi Nautika antara lain: Lab GMDSS, Lab peta, simulator dan kapal latih.
untuk menjamin pencapaian capaian pembelajaran dan menjangka peta, simulator dan kapal latih. Sarana tersebut sangat mendukung pencapaian
meningkatkan suasana akademik. tujuan pembelajaran dan peningkatan suasana akademik.
41 C.6. Pendidikan A) Kurikulum dikembangkan setiap 5 tahun sekali dengan melibatkan pemangku kepentingan A. Keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses evaluasi dan pemutakhiran kurikulum. Kurikulum yang digunakan pada
C.6.4. Indikator Kinerja Utama dengan tugas secara proporsional dalam merancang kurikulum duntuk kebutuhan taruna dan program studi nautika ini merupakan turunan dari Konvensi Standard Training Certification of Watchkeeping for Seafarers (STCW) International Maritime Organization (IMO). kurikulum
C.6.4.a) Kurikulum dosen. B) Capaian pembelajaran disusun mengacu kepada KKNI/SKKNI. Kurikulum sesuai ini oleh PIP Makassar diikembangkan setiap 5 tahun sekali dengan melibatkan pemangku kepentingan dengan tugas secara proporsional dalam merancang kurikulum untuk kebutuhan
A. Keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses evaluasi dengan dan memenuhi level KKNI seperti ditunjukkan pada tabel 5.a dimana kompetensi yang taruna dan dosen. B) Capaian pembelajaran
dan pemutakhiran kurikulum. ditunjang oleh masing-amsing mata kuliah dibedakan menjadi capaian pembelajaran sikap,
Capaian pembelajaran disusun mengacu kepada KKNI/SKKNI. Kurikulum sesuai dengan dan memenuhi level KKNI dimana kompetensi yang dirancang telah didukung tiap-tiap mata kuliah
B. Kesesuaian capaian pembelajaran dengan profil lulusan dan pengetahuan, keterampilan umum dan keterampilan khusus.C) struktur kurikulum
sesuai capaian pembelajaran sikap, pengetahuan, keterampilan umum dan keterampilan khusus.
jenjang KKNI/SKKNI. menunjukkan keterkaitan antar mata kuliah dengan capaian pembelajaran. Mata kuliah
C) Struktur kurikulum Struktur kurikulum prodi nautika
C. Ketepatan struktur kurikulum dalam pembentukan capaian kompetensi program studi diantarnaya adalah: olah geak dan pengendalian kapal, isyarat
pembelajaran. visual, imlu pelayaran astronomi, dll. disusun berdasarkan fungsi seorang navigator kapal pada level operasional dan manajerial yang meliputi fungsi navigasi, pengoperasian kapal dan fungsi pengaturan muatan. Kurikulum
ysng disusun menunjukkan keterkaitan antar mata kuliah dengan capaian pembelajaran. Mata kuliah kompetensi program studi diantarnaya adalah: olah gerak dan pengendalian kapal,
isyarat visual, imlu pelayaran astronomi, pengaturan muatan, .
42 C.6.4.b) Karakteristik Proses Pembelajaran Pada LED disebutkan bahwa struktur kurikulum terdiri atas 45,57% adalah Kuliah/ Responsi/ Pemenuhan karakteristik proses pembelajaran : 1) Interaktif,
Pemenuhan karakteristik proses pembelajaran, yang terdiri Tutorial, seminar adalah 1,27% dan 53,16% adalah Praktikum/ Praktik/ Praktik Lapangan. Proses pembelajaran pada prodi ini berlangsung secara interaktif dimana terjadi interaksi pembelajaran antara dosen dan taruna dengan sangat baik, yang ditandai dengan pengajuan
atas sifat: 1) interaktif, 2) holistik, 3) integratif, 4) saintifik, 5) Tetapi, berdasarkan tabel 5.a, tidak ada mata kuliah praktek (cek saat AL) sehingga proses adanya diskusi dan tanya jawab antara dosen dan taruna . 2) Holistik,
kontekstual, 6) tematik, 7) efektif, 8) kolaboratif, dan 9) pembelajaran tutorial yang menjadi ciri perkuliahan praktek menjadi tidak ada. 1) inetraksi Proses pembelajaran bersifat holistik yakni menekankan pada pengembangan kepribadian dengan wawasan kebangsaaan dan berkebudayaan masyarakat Indonesia.
berpusat pada mahasiswa. pembelajaran antara dosen dan aruna, taruna dangan taruna yang ditandai dengan pengajuan
3) Integratif, Proses pembelajaran bersifat
pertanyaan dan memberikan tanggapan. 2) menekankan pada mngembangkan kepribadian
ingratif, dimana proses pembelajaran membahas tentang topik lintas disiplin, pengalaman belajar, keterampilan untuk memahami sesuatu dari berbagai sudut pandang khusunya
dengan wawasan kebangsaaan dan berkebudayaan masyarakat Indonesia. 3) dengan
dibidang kenautikaan 4) Saintifik,
memberikan topik lintas disiplin, pengalaman belajar, keterampilan untuk memahami sesuatu
dari berbagai sudut pandang. 4) saitifik: pembelajaran didasarkan pada kaedah keilmuan Proses pembelajaran bersifat saintifik, dimana pembelajaran didasarkan pada kaedah keilmuan terutama dibidang kenautikaan berdasarkan fakta ilmiah
berdasarkan fakta ilmiah. 5) kontekstual: dengan memberikan permasalahan yang ada di 5) Kontekstual, Proses pembelajaran bersifat
Indonesia, khususnya di sekitar PIP Makasar. 6) tematik: materi kuliah diberikan pada satu kontekstual dimana pembelajaran diberikan berdasarkan permasalahan kenautikaan mutakhir yang terjadi di Indonesia maupun dunia kenautikaan Internasional, khususnya di sekitar
tema dari beberapa maa kuliah yang berkaitan degnn kenautikaan. 7)efektif: menjadikan RPS PIP Makasar 6) Tematik,
sbagai acuan supaya embelajaran berlangsung dengan efektif. 8) kolaboratif: dengan Pada sifat pembelajaran tematik ini materi kuliah terutama praktikum diberikan pada satu tema dari beberapa maa kuliah yang berkaitan degan kenautikaan yang dapat diselesaikan
memfasilitasi adanya kegiatan yang dilakukan secara berkelompok. 9) berpusat pada taruna: dengan menggunakan simulator yang dimiliki.
mendorong taruna untuk mengembangkan pengetahuan secara mandiri dan memiliki inisiatif 7) Efektif, Proses pemeblajaran bersifat
dalam melakukan sesuatu yang positif. efektif ini menjadikan RPS sebagai acuan supaya pembelajaran dengan menggunakan skenario - skenario yang sudah ditetapkan dalam RPS dan diselesaikan dengan simulator - simulator
yang ada sehingga pembelajaran berlangsung dengan efektif
8) Kolaboratif, Pembelajaran bersifat kolaboratif
dilakukan dengan memfasilitasi kegiatan yang dilakukan secara berkelompok
9) Berpusat pada mahasiswa. Pembelajaran berpusat pada
44 C.6.4.d) Pelaksanaan Proses Pembelajaran A) Interaksi antara dosen dan mahsasiswa dilakukan pada setiap perkuliahan, taruna diberikan A. Bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa dan sumber belajar Interaksi antara dosen dengan taruna
A. Bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa dan sumber kesempatan untuk aktif terjadi sangat baik pada setiap kegiatan pembelajaran , taruna selalu diberikan waktu untuk aktif dan berpartisipasipada materi yang diberikan dosen. Materiperkuliahan yang
belajar. dan berpartisipasi terhadap materi yang disampaikan. Materi yang dibawakan oleh dosen disampaiakan dosen dikembangkan dari beragam sumber belajar seperti buku, jurnal ilmiah, dan video serta kasus - kasus terutama kasus kecelakaan yang disebabkan human error.
B. Pemantauan kesesuaian proses terhadap rencana dikembangkan dari beragam sumber belajar seperti buku, jurnal ilmiah, dan video. B) Satuan Kegiatan pembelajaran berlangsung dalam bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu secara on-line dan off-line dalam bentuk
pembelajaran. Penjaminan Mutu melakukan monitoring setiap semester untuk mengetahui kesesuaian
audio-visual terdokumentasi. B. Pemantauan kesesuaian proses terhadap rencana pembelajaran
C. Proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian harus proses terhadap rencana pembelajaran, metode pembelajaran yang secara efektif diterapkan
Unit Satuan Penjaminan Mutu bertanggung jawab untuk melakukan monitoring setiap semester untuk mengetahui kesesuaian proses terhadap rencana pembelajaran. Pemantauan
mengacu SN Dikti Penelitian: 1) hasil penelitian: harus untuk mendukung capaian pembelajaran dengan menggunakan angket atau kuisioner yang
harian dilakukan oleh petugas program studi nautika , proses pembelajaran menggunakan metode yang secara efektif dapat mendukung capaian pembelajaran. Monitoring dan
memenuhi pengembangan IPTEKS, meningkatkan diisi oleh taruna. C dan D) pembelajaran diintegrasikanke dalam pelaksanaan penelitian
kesejahteraan masyarakat, dan daya saing bangsa. 2) isi dengan melibatkan mahasiswa pada penelitian dan PKM yang dilakukan oleh dosen. Jumlah evaluasi dilakukan dengan menggunakan angket atau kuisioner yang diisi oleh taruna.
penelitian: memenuhi kedalaman dan keluasan materi penelitan ada 26 dan PkM ada 8 dengan total 60 publikasi. E) metode pembelajaran dimuat C dan D. Proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat :
penelitian sesuai capaian pembelajaran. 3) proses penelitian: pada RPS. metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, simulasi serta praktikum yang Kegiatan pembelajaran diupayakan untuk diintegrasikan ke dalam pelaksanaan penelitian dengan melibatkan mahasiswa pada penelitian dan PKM yang dilakukan oleh dosen.
mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. 4) disesuaikan dengan jenis masing-masing mata kuliah. emua mata kuliah memiliki RSP dan RPP. Tekegiatanrdapat penelitan sejumlah 26kegiatan dan PkM sejumlah 8 dengan total 60 publikasi.
penilaian penelitian memenuhi unsur edukatif, obyektif, E. Kesesuaian metode pembelajaran dengan capaian pembelajaran Kontrol terhadap kesesuaian metode
akuntabel, dan transparan. pembelajaran yang telah ditetapkan pada RPS dengan capaian pembelajaran dilakukan dengan kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode ceramah, diskusi, simulasi serta
D. Proses pembelajaran yang terkait dengan PkM harus praktikum yang disesuaikan dengan jenis masing-masing mata kuliah sesuai RPS.
mengacu SN Dikti PkM: 1) hasil PkM: harus memenuhi
pengembangan IPTEKS, meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, dan daya saing bangsa. 2) isi PkM: memenuhi
kedalaman dan keluasan materi PkM sesuai capaian
pembelajaran. 3) proses PkM: mencakup perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan. 4) penilaian PkM memenuhi
unsur edukatif, obyektif, akuntabel, dan transparan.
E. Kesesuaian metode pembelajaran dengan capaian
pembelajaran. Contoh: RBE (research based education), IBE
(industry based education), teaching factory/teaching
industry, dll.
45 Pembelajaran yang dilaksanakan dalam bentuk praktikum, Jam pembelajaran prektikum/ praktek bengkel atau praktek lapangan = 0 (cek saat AL) Jam pembelajaran prektikum/ praktek bengkel atau praktek lapangan = 294 jam 9 (65 %)
praktik studio, praktik bengkel, atau praktik lapangan.
Tabel 5.a LKPS
46 C.6.4.e) Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran Monitoring dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan dengan mengunakan kuisioner umpan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran a.Karakteristik,
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran balik yang diisi oleh setiap taruna pada akhir semester. Monev tersebut mencakup: a) Monitoring dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan melalui kuesioner untuk mengukur ketercapaian CPL yang dilakukan dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan mutu
mencakup karakteristik, perencanaan, pelaksanaan, proses karakteristik: untuk meningkatkan dan mengembangkan mutu proses pembelajaran,b) proses pembelajaran b.Perencanaan,
pembelajaran dan beban belajar mahasiswa untuk perencanaan: direncanakan untuk dilaksanakan pada setiap akhir semester, c) pelaksanaan: Kegiatan monev direncanakan 2(dua) kali setiap tahunnya dengan menggunakan kuesioner terhadap taruna.
memperoleh capaian pembelajaran lulusan. dilaksanakan dengan menggunakan kuesioner, d) proses pembelajaran: proses pembelajaran
c. Pelaksanaan, Kegiatan ini dilakukan dengan mengunakan
adalah tatap muka, online, praktikum, dan penggunaan simulator, dan e) beban belajar: total
kuisioner umpan balik yang diisi oleh setiap taruna pada setap akhir semester
beban belajar taruna untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan adalah 103 SKS yang
d. Proses pembelajaran Proses pembelajaran berlangsung secara
dikonversi menjadi 139 jam.
bervariasi antara tatap muka dan online , pembelajaran praktikum dilakukan secara off line dengan menggunakan simulator - simulator.
e. Beban belajar mahasiswa Beban belajar mahasiswa terdiri atas
159 sks , . . Monev tersebut mencakup karakteristik, perencanaan, pelaksanaan, proses
pembelajaran dan beban belajar taruna untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan. Penelitian analisis kompetensi sumber daya manusia kepelabuhanan merupakan
48 C.6.4.g) Integrasi kegiatan penelitian dan PkM dalam Jumlah mata kuliah yang dikembangkan berdasarkan hasil penelitian / PkM dalam 3 tahun Jumlah mata kuliah yang dikembangkan berdasarkan hasil penelitian / PkM dalam 3 tahun terakhir = 6 mata kuliah
pembelajaran etrakhir = 0 (cek saat AL)
Integrasi kegiatan penelitian dan PkM dalam pembelajaran
oleh DTPS dalam 3 tahun terakhir.
Tabel 5.b LKPS
49 C.6.4.h) Suasana Akademik Kegiatan akademik untuk menunjang suasana akademik di luar kegiatan pembelajaran adalah: Terdapat sejumlah kegiatan ilmiah yang terjadwal dilaksanakan setiap sat ubulan sekali.Kegiatan akademik untuk menunjang suasana akademik di luar kegiatan pembelajaran dalam
Keterlaksanaan dan keberkalaan program dan kegiatan diluar seminar, lokakarya, diskusi, pelatihan, konferensi, dan kuliah umum. Kegiatan tersebut bentuk seminar, lokakarya, diskusi, pelatihan, konferensi, dan kuliah umum.
kegiatan pembelajaran terstruktur untuk meningkatkan dilakukan secara terjadwal antara 2 sampai dengan 3 bulan sekali.
suasana akademik.
Contoh: kegiatan himpunan mahasiswa, kuliah
umum/studium generale, seminar ilmiah, bedah buku.
50 C.6.4.i) Kepuasan Mahasiswa A). Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses pendidikan di prodi Teknologi Nautika yang A). Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses pendidikan. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses pendidikan di prodi Teknologi Nautika yang meliputi indikator: Keandalan
A. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses pendidikan. meliputi indikator: Keandalan (reliability) memberikan tingkat kepuasan sangat baik = 92%, (reliability) memberikan tingkat kepuasan sangat baik = 92%, baik = 8% ,cukup =0%. Daya tanggap (responsiveness) memberikan tingkat kepuasan sangat baik = 90%, baik = 10% ,
Tabel 5.c LKPS baik = 8% ,cukup =0%. Daya tanggap (responsiveness) memberikan tingkat kepuasan sangat Kepastian (assurance) memberikan tingkat kepuasan sangat baik = 98%, baik =2%, cukup =0%. Empati (empathy) memberikan tingkat kepuasan sangat baik = 94%, baik = 6%, Tangible
B. Analisis dan tindak lanjut dari hasil pengukuran kepuasan baik = 90%, baik = 10% , Kepastian (assurance) memberikan tingkat kepuasan sangat baik = memberikan tingkat kepuasan sangat baik = 92%, baik = 8%, cukup =0%.
mahasiswa. 98%, baik =2%, cukup =0%. Empati (empathy) memberikan tingkat kepuasan sangat baik =
B) Pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran. Pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran dilakukan setiap akhir semester. Hasil pengukuran
94%, baik = 6%, Tangible memberikan tingkat kepuasan sangat baik = 92%, baik = 8%, cukup
dianalisis dan ditindaklanjuti serta digunakan untuk perbaikan proses pembelajaran dan menunjukkan peningkatan hasil pembelajaran
=0%. B) Pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran dilakukan setiap
semester.
51 C.7. Penelitian 1) peta jalan penelitian adalah dalam bentuk Rencana Induk Penelitian 2020-2024. RIP tsb Peta jalan penelitian adalah dalam bentuk Rencana Induk Penelitian 2020-2025 sesuai SK Direktur PIP Makassar LT.106/2/7/PIP. MKS- 2019 tanggal31 Desember 2019 Untuk prodi
C.7.4. Indikator Kinerja Utama mencakup: a) Penelitian dalam bidang Angkutan di Perairan Nautika, RIP tsb mencakup: a) Penelitian dalam bidang fungsi navigasi
C.7.4.a) Relevansi Penelitian b) Penelitian dalam bidang Kepelabuhan b) Penelitian dalam bidangfungsi penanganan pengaturan muatan
Relevansi penelitian pada UPPS mencakup unsur-unsur c) Penelitian dalam bidang Keselamatan dan Keamanan Pelayaran c) Penelitian dalam bidang pengendalian pengoperasian kapal dan perlindungan terhadap orang diatas kapal
sebagai berikut: 1) memiliki peta jalan yang memayungi tema d) Penelitian dalam bidang Perlindungan Lingkungan Maritim
2) dosen dan mahasiswa melaksanakan penelitian sesuai dengan agenda penelitian dosen yang merujuk kepada peta jalan penelitian.
penelitian dosen dan mahasiswa, 2) dosen dan mahasiswa e) Penelitian dalam bidang Pendidikan Pelayaran. 2) UPPS
3) UPPS melakukan evaluasi kesesuaian penelitian dosen dan mahasiswa dengan peta jalan, dan
melaksanakan penelitian sesuai dengan agenda penelitian melakukan strategi untuk mendorong pelaksanaan payung penelitian
4) UPPS menggunakan hasil evaluasi untuk perbaikan relevansi penelitian dan pengembangan keilmuan program studi.
dosen yang merujuk kepada peta jalan penelitian, 3) 3) evaluasi kesesuaian penelitian dengan peta jalan tidak ditemukan pada LED.
melakukan evaluasi kesesuaian penelitian dosen dan
mahasiswa dengan peta jalan, dan 4) menggunakan hasil
evaluasi untuk perbaikan relevansi penelitian dan
pengembangan keilmuan program studi.
52 C.7.4.b) Penelitian Dosen dan Mahasiswa Jumlah judul penelitian yang melibatkan mahasiswa dalam 3 tahun terakhuir adalah 29. Jumlah judul penelitian yang melibatkan mahasiswa dalam 3 tahun terakhuir adalah 10. Jumlah judul penelitian dalam 3 tahun terakhir adalah 76
Penelitian DTPS yang dalam pelaksanaannya melibatkan Jumlah judul penelitian dalam 3 tahun terakhir adalah 29.
mahasiswa program studi dalam 3 tahun terakhir.
Tabel 6.a LKPS
53 C.8. Pengabdian kepada Masyarakat 1) peta jalan PkM adalah dalam bentuk Keputusan Direktur Politeknik Ilmu Pelayaran Peta jalan PkM adalah dalam bentuk Keputusan Direktur Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar Nomor KP.107/SK.A.038/PIP.MKS-2015. Kebijakan pengabdian kepada masyarakat di
C.8.4. Indikator Kinerja Utama Makassar Nomor KP.107/SK.A.038/PIP.MKS-2015. Kebijakan pengabdian kepada masyarakat lingkungan PPPM
C.8.4.a) Relevansi PkM di lingkungan PPPM Politeknik Ilmu Pelayaran diarahkan kepada pengabdian yang dapat mengangkat derajat hidup dan kesejahteraan masyarakat, bersifat humanistik dan mencerminkan nilai-nilai
Relevansi PkM pada UPPS mencakup unsur-unsur sebagai Politeknik Ilmu Pelayaran diarahkan kepada pengabdian yang dapat mengangkat derajat hidup kemanusiaan. Adapun bidang tersebut meliputi:
berikut: 1) memiliki peta jalan yang memayungi tema PkM dan kesejahteraan masyarakat, bersifat humanistik dan mencerminkan nilai-nilai
a. Pengabdian kepada Masyarakat bidang Sosial dan bidang Ekonomi;
dosen dan mahasiswa serta hilirisasi/penerapan keilmuan kemanusiaan. Adapun bidang tersebut meliputi:
b. Pengabdian kepada Masyarakat bidang Teknologi Maritim;
program studi, 2) dosen dan mahasiswa melaksanakan PkM a. Pengabdian kepada Masyarakat bidang Sosial dan bidang Ekonomi;
c. Pengabdian kepada Masyarakat bidang Karya dan Usaha. 2) UPPS melakukan strategi untuk mendorong pelaksanaan kebijakan tersebut yang dinyatakan pada tujuannya yaitu
sesuai dengan peta jalan PkM, 3) melakukan evaluasi b. Pengabdian kepada Masyarakat bidang Teknologi Maritim;
kesesuaian PkM dosen dan mahasiswa dengan peta jalan, dan c. Pengabdian kepada Masyarakat bidang Karya dan Usaha. 2) UPPS melakukan strategi untuk meningkatkan kapasitas PkM. 3) evaluasi kesesuaian PkM dengan peta jalan tidak ditemukan pada LED.
4) menggunakan hasil evaluasi untuk perbaikan relevansi PkM mendorong pelaksanaan kebijakan tersebut yang dinyatakan pada tujuannya yaitu
dan pengembangan keilmuan program studi. meningkatkan kapasitas PkM. 3) evaluasi
kesesuaian PkM dengan peta jalan tidak ditemukan pada LED.
54 C.8.4.b) PkM Dosen dan Mahasiswa Jumlah judul PkM yang melibatkan mahasiswa dalam 3 tahun terakhuir adalah 9. Jumlah judul Jumlah judul PkM yang melibatkan mahasiswa dalam 3 tahun terakhuir adalah 97. Jumlah judul penelitian dalam 3 tahun terakhir adalah 7.
PkM DTPS yang dalam pelaksanaannya melibatkan mahasiswa penelitian dalam 3 tahun terakhir adalah 11.
program studi dalam 3 tahun terakhir.
Tabel 7 LKPS
57 Prestasi mahasiswa di bidang akademik dalam 3 tahun Prestasi akademik internasional = 0, nasional = 2, lokal =9 Prestasi akademik internasional =1, nasional = 11, lokal =6
terakhir.
Tabel 8.b.1) LKPS
58 Prestasi mahasiswa di bidang nonakademik dalam 3 tahun Perstasi nonakademik internasional = 0, nasional = 2 dan lokal = 5 Perstasi nonakademik internasional = 4, nasional =19 dan lokal = 22
terakhir.
Tabel 8.b.2) LKPS
59 Masa studi. Rata-rata masa studi = 125,14 tahun (cek saat AL) Rata-rata masa studi = 4 tahun
Tabel 8.c LKPS
60 Kelulusan tepat waktu. Persentase kelulusan tepat waktu = 121,4% (cek saat AL) Persentase kelulusan tepat waktu = 100%
Tabel 8.c LKPS
61 Keberhasilan studi. Persentase keberhasilan studi = 130,6% (cek saat AL) Persentase keberhasilan studi = 100%
Tabel 8.c LKPS
62 Pelaksanaan tracer study yang mencakup 5 aspek sebagai 1) tracer study dilakukan secara terkoordinasi di tingkat UPPS yang dilakukan oleh Satuan Pelaksanaan tracer study yang mencakup 5 aspek sebagai berikut:
berikut: 1) pelaksanaan tracer study terkoordinasi di tingkat Penjaminan Mutu dengan komunikasi melalui telepon, surat, dan email pada alamat 1) Pelaksanaan tracer study terkoordinasi di tingkat PT, Kegiatan tracer study dikoordinasikan oleh UPPS , dimana pelaksanaannya oleh Satuan Penjaminan Mutu. Komunikasi
PT, 2) kegiatan tracer study dilakukan secara reguler setiap stakeholder. Penelusuran alamat stakeholder dilakukan melalui informasi yang telah didapat dilakukan dengan berbagai cara antar lain melalui telepon, surat, dan email pada alamat stakeholder. Pencarian alamat tempat bekerja alumni berdasarkan informasi dari alumni
tahun dan terdokumentasi, 3) isi kuesioner mencakup seluruh dari responden alumni pada studi tahun sebelumnya. Selain itu, juga didasarkan pada sebagai responden.
pertanyaan inti tracer study DIKTI, 4) ditargetkan pada seluruh informasi informal dari alumni. 2) tracer study dilakukan secar rutin setiap 2 tahun sekali yang
2) Kegiatan tracer study dilakukan secara reguler setiap tahun dan terdokumentasi, Kegiatan tracer study dilakukan secara rutin setiap 2 tahun sekali dalam rangka mengumpulkan
populasi (lulusan TS-4 s.d. TS-2), dan 5) hasilnya bertujuan untuk mendapatkan data lulusan, kesesuaian pengetahuan dan keterampilan yang
data lulusan, kesesuaian antara program studi dengan tempat kerja, sertaperpindahan tempat bekerja.
disosialisasikan dan digunakan untuk pengembangan diperoleh, serta transisi bekerja. Kegiatan ini dilakukan sebagai bukti tanggung jawab
3) Isi kuesioner mencakup seluruh pertanyaan inti tracer study DIKTI. Tracer studi juga dilakukan terhadap industri pelayaran dimana ada alumni bekerja. Kuesioner yang disebarkan
kurikulum dan pembelajaran. Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar terhadap lulusan. 3) Selain kepada lulusan tracer study
juga dilakukan kepada pengguna lulusan. Isi kuesioner pada tracer study mengenai tingkat ditujukan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna lulusan yang mencakup aspek etika, keahlian pada bidang ilmu, kemampuan bahasa asing, enggunaan teknologi informasi,
kepuasan pengguna lulusan adalah mencakup aspek etika, keahlian pada bidang ilmu, kejasama tim dan pengembangan diri. Responden kuesioner juga menggali tentang lokasi tempat kerja lulusan (lokal, nasional dan internasiona), waktu tunggu lulusan dan kesesuaian
kemampuan bahasa ansing, enggunaan teknologi informasi, kejasama tim dan pengambangan bidang kerjanya.
diri. Sedangkan isi kuesioner terhadap lulusan tersebut adalah mengenai tempat kerja lulusan 4) Ditargetkan pada seluruh populasi (lulusan TS-4 s.d. TS-2), Kuesioner dilakukan pada lulusan TS-4 s.d TS-2 dengan jumlah lulusan yang terlacak adalah 100%
(lokal, nasional dan internasiona), waktu tunggu lulusan dan kesesuaian bidang kerjanya. 4) 5) Hasilnya disosialisasikan dan digunakan untuk pengembangan kurikulum dan pembelajaran. Data menunjukkan UPPS melakukan publikasi terhadap hasil tracer study.
kuesioner dilakukan pada lulusan TS-4 s.d TS-2 dengan jumlah lulusan yang terlacak adalah Dengan demikian UPPS dapat melakukan tracer study apada 4 aspek.
100%. 5) tidak ada penjelasan mengenai publikasi terhadap hasil tracer study. Jadi tracer study
yang dilakukan oleh UPPS mencakup 4 aspek.
63 Waktu tunggu. Persentase responden lulusan = 0% (cek saat AL). Ratarata waktu tunggu lulusan = 0 bulan (cek Persentase responden lulusan = 89.4%. Ratarata waktu tunggu lulusan = 2.3 bulan
Tabel 8.d.1) LKPS saat AL)
64 Kesesuaian bidang kerja. Persentase responden lulusan = 100%. Kesesuaian biang kerja lulusan = 100%. Persentase responden lulusan = 89.4%. Kesesuaian bidang kerja lulusan = 100%.
Tabel 8.d.2) LKPS
65 Tingkat dan ukuran tempat kerja lulusan. Jumlah lulusan TS-4 yang bekerja di badan usaha tingkat multi nasional/internasional = 24. Jumlah lulusan TS-4 yang bekerja di badan usaha tingkat multi nasional/internasional = 24. Jumlah lulusan TS-4 yang bekerja di badan usaha tingkat nasional atau berwirausaha yang
Tabel 8.e.1) LKPS Jumlah lulusan TS-4 yang bekerja di badan usaha tingkat nasional atau berwirausaha yang berizin 67. Jumlah lulusan TS-4 yang bekerja di badan usaha tingkat wilayah/lokal atau berwirausaha tidak berizin =18. Jumlah lulusan TS-3 yang bekerja di badan usaha tingkat multi
berizin 67. Jumlah lulusan TS-4 yang bekerja di badan usaha tingkat wilayah/lokal atau nasional/internasional = 19. Jumlah lulusan TS-3 yang bekerja di badan usaha tingkat nasional atau berwirausaha yang berizin 90. Jumlah lulusan TS-3 yang bekerja di badan usaha
berwirausaha tidak berizin =18. Jumlah lulusan TS-3 yang bekerja di badan usaha tingkat multi tingkat wilayah/lokal atau berwirausaha tidak berizin =3. Jumlah lulusan TS-2 yang bekerja di badan usaha tingkat multi nasional/internasional = 19. Jumlah lulusan TS-2 yang bekerja di
nasional/internasional = 19. Jumlah lulusan TS-3 yang bekerja di badan usaha tingkat nasional
badan usaha tingkat nasional atau berwirausaha yang berizin 108. Jumlah lulusan TS-2 yang bekerja di badan usaha tingkat wilayah/lokal atau berwirausaha tidak berizin =8.
atau berwirausaha yang berizin 111. Jumlah lulusan TS-3 yang bekerja di badan usaha tingkat
wilayah/lokal atau berwirausaha tidak berizin =4. Jumlah lulusan TS-2 yang bekerja di badan
usaha tingkat multi nasional/internasional = 19. Jumlah lulusan TS-2 yang bekerja di badan
usaha tingkat nasional atau berwirausaha yang berizin 164. Jumlah lulusan TS-2 yang bekerja
di badan usaha tingkat wilayah/lokal atau berwirausaha tidak berizin =8.
66 Tingkat kepuasan pengguna lulusan. Persentase responden pengguna lulusan = 49.4% Persentase responden pengguna lulusan = 49.4%
Tabel 8.e.2) LKPS
67 C.9.4.b) Luaran Dharma Penelitian dan PkM Jumlah jurnal nasional tidak terakteditasi = 53. Jumlah pagelaran/pameran/presentasi Jumlah jurnal nasional tidak terakteditasi = 73. Jumlah pagelaran di tingkat wilayah = 27. Jumlah mahasiswa aktif = 537.
Publikasi ilmiah mahasiswa, yang dihasilkan secara mandiri mahasiswa dalam forum di tingkat wilayah=2
atau bersama DTPS, dengan judul yang relevan dengan bidang
program studi dalam 3 tahun terakhir.
Tabel 8.f.1) LKPS
68 Produk/jasa karya mahasiswa, yang dihasilkan secara mandiri Jumlah produk karya mahasiswa ayng diadopsi oleh industri/masyarakat = 5 Jumlah produk karya mahasiswa ayng diadopsi oleh industri/masyarakat = 6
atau bersama DTPS, yang diadopsi oleh industri/masyarakat
dalam 3 tahun terakhir.
Tabel 8.f.3) LKPS
69 Luaran penelitian dan PkM yang dihasilkan mahasiswa, baik Jumlah luaran PkM dalam bentuk buku ber-ISBN, book chapter = 4 Jumlah luaran PkM dalam bentuk buku ber-ISBN, book chapter = 4
secara mandiri atau bersama DTPS dalam 3 tahun terakhir.
Tabel 8.f.4) LKPS
71 D.2 1) Analisa SWOT dilakukan terhadap amsing-masing kriteria sesuai dengan informasi ayng ada Ketepatan analisis SWOT atau analisis yang relevan di dalam mengembangkan strategi. 1) UPPS menyusun analisa SWOT pada masing-masing kriteria berdasarkan informasi pada tiap-
Analisis SWOT atau Analisis Lain yang Relevan pada kriteria tersebut. 2) Beberapa analsia SWOT tidak memiliki keterkaitan dengan indikator tiap kriteria . 2) Namun demikian terdapat beberapa elemen analsia SWOT belum jelas dan tidak terkait indikator kinerja, sebagai contoh jumlah dosen S3 yang dinilai sebagai
Ketepatan analisis SWOT atau analisis yang relevan di dalam kinerja, seperti jumlah dosen S3 yang dinilai sebagai kelemahan, tetapi pada analisis capaian kelemahan, namun pada analisis capaian kinerja tidak terdapat indikitor kinerja berupa jumlah dosen S3. 3) Pada strategi pengembangan UPPS telah disusun berdasarkan tiap - tiap
mengembangkan strategi. kinerja tidak ada indikitor kinerja berupa jumlah dosen S3. 3) Strategi pengembangan UPPS kriteria, termasuk peningkatan kualitas tenaga pendidik dan publikasi. 4) Beberapa program pengembangan sudah disusun dengan tepat antara lain pengembangan kemampuan dosen
bersesuaian dengan masing-masing kriteria, seperti meningkatkan kualitas tenaga pendidik
dalam publikasi ilmiah , dismaping itu, pada renstra juga telah dirumuskan program kebijakan pemberian biaya keberlanjutan pendidikan Dosen ke jenjang S2 dan S3.
dan publikasi. 4) Program penambangan yang tepat diantaranay adalah: mengembangkan
kemampuan dosen dalam publikasi ilmiah , pada renstra juga sudah dirumuskan program
memfasilitasi keberlanjutan pendidikan Dosen ke jenjang S3 sehingga jumlah doktor.
72 D.3 1) berdasarkan jumlah dana operasional dan jumlah dosen serta tendik maka program UPPS menetapkan prioritas program pengembangan berdasarkan hasil analisis SWOT atau analisis lainnya yang mempertimbangkan secara komprehensif:
Program Pengembangan pengembangan tersebut sudah mempertimbangkan kapasitas UPPS, 2) kebutuhan UPPS 1) Kapasitas UPPS, Dari data yang ada, kapasitas ditetapkan sesuai ketersediaan anggaran operasional dan ketersediaan dosen serta tendik , Dengan demikian maka, program
Ketepatan di dalam menetapkan prioritas program dimasa depan dapat dilihat pada program updating website serta penyusunan dan penerapan pengembangan UPPS sudah didasarkan pertimbanagan kapasitas UPPS,
pengembangan. standar pembelajaran berbasis IT. 3) Program pengembangan sudah tertuang pada renstra. 4) 2) Kebutuhan UPPS dan PS di masa depan, Data menunjukkan bahwa kebutuhan UPPS dimasa depan dapat dilihat pada program updating website dan disusun serta diterapkan
belum ada penjelasan mengenai aspirasi pemangku kepentingan internal dan eksternal.
berbasis IT.
3) Rencana strategis UPPS yang berlaku, Seluruh program pengembangan yang disusun , telah disusun pada renstra.
4) aspirasi dari pemangku kepentingan internal.Ketepatan di dalam menetapkan prioritas program pengembangan.
Data belum menjelaskan adanya aspirasi pemangku kepentingan internal dan eksternalm dalam pengembangan UPPS.
73 D.4 Program keberlanjutan yang ditetapkan adalah: peningkatananimo calon taruna, peningkatan Program keberlanjutan yang ditetapkan adalah: peningkatan animo calon taruna, peningkatan mutu manajemen, peningkatan mutu lulusan, melaksanakan kerjasama kemitraan, dan
Program Keberlanjutan mutu manajemen, peningkatan mutu lulusan, melaksanakan kerjasama kemitraan, dan memperoleh dana hibah. UPPS memiliki kebijakan dan upaya untuk menjamin keberlanjutan program yang mencakup:
UPPS memiliki kebijakan, ketersediaan sumberdaya, memperoleh dana hibah. 1) alokasi sumber daya dinilai tercukupi berdasarkan besarnya dana 1) Alokasi sumber daya: Alokasi sumber daya keuangan sebagai BLU mencukupi ditinjau dari penyediaan dana operasional dan investasi serta program sudah ditatapkan pada renstra.
kemampuan melaksanakan, dan kerealistikan program. operasional dan investasi serta program sudah tertuang pada renstra. 2) kemampuan Perlu diinformasikan, bahwa UPPS dilengkapi dengan kapal Latih sehingga sarana kegiatan praktikum dalam menunjang Kegiatan Belajar Mengajar . Dengan tersedianya Kapal Latih ini,
melaksanakan dapat dinilai dari jumlah dosen dan tendik ayng memadai. 3) rencana
seluruh kegiatan praktikum dapat dilaksanakan dengan sangat baik.
penjaminan mutu berkelanjutan dapat dilihat dari adanya satuan penjaminan mutu yang telah
2) Kemampuan melaksanakan : Kemampuan melaksanakan pengembangan dapat terpenuhi jika ditinjau dari ketersediaan jumlah dosen dan tendik yang sangat memadai. Disamping
menerapkan PPEPP.
itu, keberadaan Kapal Latih dapat menunjang kemampuan melaksanakan penyelenggaraan pendidikan pada Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
3) Rencana penjaminan yang berkelanjutan: Keberlanjutan kegiatan penjaminan mutu dapat dijamin dengan dibentuknya satuan penjaminan mutu yang telah menerapkan PPEPP.
Disamping itu, tersedianya Renstra UPPS dapat dijadikan rencana penjaminan yang berkelanjutan.
Berita acara visitasi ini ditandatangani oleh Asesor, Ketua Program Studi dan Pimpinan Unit Pengelola, setelah isi tabel tersebut di atas diperiksa dan disetujui oleh kedua pihak.