Anda di halaman 1dari 12

Assalamu'alaikum Wr.

Wb
Dosen Pengampu : Kinanti Dartanyan, S.Psi, M.Psi.
Mata Kuliah : Teori Kepribadian

Kelompok 7
Dewi Oktavia 200103040108
Nabila Putri Rayyan 200103040103
Nuriana Sari 200103040138
Biografi Albert Bandura

Albert Bandura lahir di suatu kota kecil bernama Mundare di


daratan utara Alberta Kanada, pada 4 Desember 1925. Masa kecil
dan remajanya dihabiskan di desa kecil dan juga mendapat
pendidikan disana. Pada tahun 1949 Bandura mendapat
pendidikan di University of British Columbia, dalam jurusan
psikologi. Beliau memperoleh gelar master di dalam bidang
psikologi pada tahun 1951 dan setahun kemudian mencapai gelar
doktor (Ph.D). Bandura menyelesaikan program doktornya dalam
bidang psikologi klinik, kemudian setelah lulus bekerja di Standford
University. Beliau melakukan pendekatan dengan teori
pembelajaran untuk meneliti tingkah laku manusia dan tertarik
pada nilai eksperimen.

Albert bandura sangat terkenal dengan teori belajar sosial, salah satu
konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen
kognitif dari pemikiran, pemahaman, dan evaluasi.
Teori Belajar Sosial Albert Bandura
Teori belajar sosial adalah teori belajar yang berfokus pada
proses belajar yang berasal dari observasi dan modeling. Teori
ini berawal dari Albert Bandura yang mencetuskan versi baru
dalam behaviorisme yang disebut dengan sociobehavioristic
approach yang kemudian dikenal dengan a social cognitive
theory.

Dengan teorinya Bandura menganggap bahwa perilaku


manusia tidak ditentukan oleh faktor personal atau stimulus
yang ada di lingkungan. Bandura justru beranggapan bahwa
perilaku manusia lebih banyak diperoleh melalui pengamatan
langsung terhadap perilaku orang lain, dan bagaimana
akibatnya terhadap dirinya.
Lanjutan..
Eksperimen Bobo Doll

Kelompok A: Disuruh memperhatikan sekumpulan orang dewasa memukul,


menumbuk, menendang, dan menjerit kearah patung besar Bobo.
Hasil: Meniru apa yang dilakukan orang dewasa malahan lebih agresif
Kelompok B: Disuruh memperhatikan sekumpulan orang dewasa bermesraan
dengan patung besar Bobo
Hasil: Tidak menunjukkan tingkah laku yang agresif seperti kelompok A
Rumusan: Tingkah laku anak – anak dipelajari melalui peniruan / permodelan
adalah hasil dari penguatan.
Hubungan Timbal Balik

Hubungan antara tingkah laku (behavioristic),


pelaku/kognitif (person), dan Lingkungan belajar
(environment)

Dalam teorinya, Bandura menekankan bahwa :


1. Environment dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap behavior. Contohnya,
seorang siswa akan berusaha lebih keras untuk mencapai prestasi akademik ketika ia
percaya bahwa gurunya akan memberi dukungan yang mereka butuhkan untuk menjadi
sukses.
2. Behavior berpengaruh terhadap environment dan person. Respons yang diberikan oleh
pelaku menentukan kesempatan belajar yang mereka miliki dan konsekuensi yang mereka
hadapi. Selanjutnya, kualitas respon yang diberikan oleh seseorang juga akan memengaruhi
kepercayaan diri mereka. Contohnya, seorang anak laki-laki yang sering terjatuh akan
menganggap dirinya orang yang ceroboh.
3. Person dan environment saling memengaruhi satu sama lain. Contoh, seseorang yang
memiliki penampilan fisik atraktif memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapat reaksi
positif dari lingkungan, begitu pun sebaliknya.
Regulasi Diri
Regulasi diri atau kemampuan mengontrol perilaku sendiri adalah
salah satu dari sekian penggerak utama kepribadian manusia.
Bandura menjelaskan tiga tahap yang terjadi dalam proses
regulasi diri:

1. Pengamatan diri, hal ini terjadi apabila seseorang melihat diri


dan perilakunya sendiri lalu mengawasinya.
2. Penilaian, Apabila seseorang membandingkan apa yang
dilihatnya pada dirinya sendiri serta perilakunya dengan suatu
standar ukuran tertentu.
3. Respon diri, Apabila seseorang membandingkan diri serta
perilakunya dengan standar ukuran tertentu lalu memberikan
imbalan respon diri pada diri Sendiri. Sebaliknya, apabila
perilaku dianggap tidak sesuai dengan standar ukuran, maka
seseorang dapat mengganjar dirinya sendiri dengan respon
diri Seperti contohnya bekerja dengan lebih keras atau
belajar sampai sangat larut malam.
Efikasi Diri (Self-Efficacy)
Efikasi diri (harapan-harapan terhadap efikasi) mengacu pada keyakinan-
keyakinan seseorang tentang kemampuan-kemampuan dirinya untuk belajar atau
melakukan tindakan-tindakan pada level-level yang ditentukan.

Efikasi diri merupakan keyakinan tentang apa yang mampu dilakukan oleh
seseorang. Efikasi diri tidak sama dengan apa yang harus dikerjakan.

Dalam mengukur efikasi diri, seseorang menilai keterampilan-keterampilan dan


kapabilitas-kapabilitas mereka untuk menerjemahkan ketrampilan-ketrampilan
tersebut ke dalam tindakan-tindakan. Efikasi diri adalah kunci untuk meningkatkan
perasaan sebagai seorang pelaku dalam diri seseorang; perasaan bahwa ia
dapat memengaruhi hidup mereka sendiri.

Dalam teori sosial kognitif, rendahnya efikasi diri akan menyebabkan


meningkatnya kecemasan dan perilaku menghindar. Individu akan
menghindari aktivitas-aktivitas yang dapat memperburuk keadaan, hal
ini bukan disebabkan oleh ancaman tapi karena merasa tidak
mempunyai kemampuan untuk mengelola aspek-aspek yang berisiko
Kelebihan dan Kekurangan Teori Sosial Belajar
Albert Bandura
• Teori Albert Bandura lebih • Teknik pemodelan Albert
lengkap dibandingkan teori Bandura adalah mengenai
K belajar sebelumnya. Karena, K peniruan tingkah laku dan
E teori ini menekankan bahwa E adakalanya cara peniruan
lingkungan dan perilaku tersebut memerlukan
L K
seseorang dihubungkan pengulangan dalam mendalami
E U
melalui sistem kognitif orang sesuatu yang ditiru.
B tersebut. R • Melalui peniruan (modeling),
I • Teori ini sangat jelas memberi A sudah pasti terdapat sebagian
H wawasan baru tentang suatu N individu yang menggunakan
A aspek mental yang menjadi G teknik peniruan ini juga akan
N penghubung antara potensi A meniru tingkah laku yang
yang dimiliki seseorang N negative, termasuk perlakuan
dengan hasil akhir. yang tidak diterima dalam
masyarakat.
Aplikasi Teori Belajar Albert Bandura dalam
Pembelajaran
Manusia dapat belajar melakukan sesuatu hanya dengan mengamati dan kemudian
mengulang apa yang dilihatnya. Belajar melalui observasi tanpa ada reinforcement yang
terlibat, berarti tingkah laku ditentukan oleh antisipasi konsekuensi.

Menurut Bandura, ada empat proses yang penting agar belajar melalui observasi dapat
terjadi, yaitu:

Perhatian Representasi
(attention process) (representation
process) Peniruan
Motivasi dan
Tingkah laku yang akan tingkah laku
Perhatian ini penguatan
ditiru disimbolisasikan model
dipengaruhi oleh (motivation and
dalam ingatan. Baik (behavior
asosiasi pengamat dalam bentuk verbal reinforcement
production
dengan modelnya. maupun dalam bentuk process)
process)
gambaran/imajinasi.
Beberapa cara yang digunakan Albert Bandura dalam menerapkan teori
belajar sosial, yaitu:

1. Mengaitkan pelajaran dengan pengalaman atau kehidupan siswa.


2. Menggunakan alat pemusat perhatian seperti peta konsep, gambar, bagan,
dan media-media pembelajaran visual lainnya.
3. Menghubungkan pesan pembelajaran yang sedang dipelajari dengan topik-
topik yang sudah dipelajari.
4. Menggunakan musik.
5. Menciptakan suasana riang.
6. Teknik penyajian materi bervariasi.
7. Mengurangi bahan/materi yang tidak relevan.
Terima kasih

Wassalamu’alaikum
Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai