3
ISSN: 2302-
BioEdu September
9528
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi 2017
Abstrak
Pembelajaran biologi masih terdapat kesalahan konsep, salah satunya pada materi katabolisme
karbohidrat sehingga diperlukan identifikasi miskonsepsi dengan three-tier test. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mendiskripsikan miskonsepsi yang dialami siswa, persentase miskonsepsi
siswa dan penyebab miskonsepsi. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsif, dengan tahapan
mengembangkan soal three-tier test, melakukan uji coba pada siswa serta guru, melakukan
wawancara dan menganalisis hasil uji coba serta evaluasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Agustus 2016 - Mei 2017. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 1 Widang
sebanyak 37 siswa, guru dan bahan ajar sebagai data pendukung untuk mengetahui penyebab
miskonsepsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami miskonsepsi sebesar 43,92%
dengan miskonsepsi tertinggi pada tahapan respirasi seluler (91,89%). Penyebab miskonsepsi yaitu
siswa, guru, buku, konteks dan cara mengajar.
Kata Kunci: miskonsepsi, three-tier test, materi katabolisme karbohidrat.
Abstract
There are mistakes in conceptof biology learning, one of them is carbohydrate catabolism, so is
needed identifying misconception with three-tier test. The purpose of this research was to describe
the misconception of student, percentage of misconception and causing students misconception. The
research procedure was descriptive research, with stages of developing a three-tier test, conducting
trials on students, teachers, interviews and analyzing test results and evaluations. The research was
conducted in August 2016 - March 2017. The research subject was the student senior high school
grade XII as 37 student, teacher and learning book as the supporting data. The result of the research
showed that student experience misconception of 43,92% with the highest misconception of the
stages cellular respiration of 91.89%. The causes misconception were student, teacher, textbooks,
context, and learning metode.
Keywords: misconception, three-tier test, carbohydrate catabolism topic.
metode pengajaran yang dilakukan oleh guru (Suparno, 2010). Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap
2005). awal dengan membuat instrument berupa butir soal three-
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tier test, tahap pelaksanaan berupa uji joba soal yang
Rahmatan dan Lilianasari (2012) dengan menggunakan telah telaah oleh dosen ahli serta melakukan wawancara
instrumen tes tertulis dan tingkat keyakinan, menunjukan dan tahap penyelesaian dengan melakukan analisis data
bahwa masih terjadi miskonsepsi calon guru biologi pada yang telah diolah.
topik Glikolisis dengan rata-rata persentase sebesar Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus
37.08%, Siklus Krebs rata-rata persentase sebesar 27.9%, 2016 - Maret 2017. Sasaran penelitian ini adalah siswa
Fosforilasi Oksidatif rata-rata persentase sebesar 50.9%. kelas XII IPA 1 dan XII IPA 2 SMA Negeri 1 Widang.
Penelitian tersebut sejalan dengan Cakir et al. (2002) Selain siswa guru mata pelajaran biologi serta bahan ajar
yang menggunakan tes pilihan ganda menyatakan bahwa juga menjadi sasaran penelitian sebagai data pendukung
masih terjadi miskonsepsi pada topik respirasi seluler untuk mengetahui penyebab miskonsepsi. Three-tier test
antara lain pada penggunaan O2 pada respirasi anaerob, digunakan untuk menganalisis miskonsepsi siswa pada
pengertian dari respirasi, fermentasi asam laktat dan submateri katabolisme karbohidrat.
fermentasi alkohol. Perbedaan dengan kedua penelitian Teknik analisis data menggunakan three-tier test
tersebut yaitu pada penelitian ini menggunakan three-tier untuk menganalisis hasil miskonsepsi yang digolongkan
test untuk menganalisis miskonsepsi pada materi pada tabel sebagai berikut:
katabolisme karbohidrat. Tabel 1. Kriteria Pengelompokan Berdasarkan Three-tier
Alat penilaian yang digunakan untuk melakukan Test
identifikasi miskonsepsi yang terjadi pada siswa menurut First Second
Third tier Kategori
Kirbulut dan Omer (2014) antara lain wawancara, peta tier tier
konsep, dan tes pilihan ganda. Namun ketiga penilaian Benar Benar Yakin Tahu konsep
tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan masing-
Miskonsepsi
masing. Alat diagnostik harus mampu mendeteksi Benar Salah Yakin
(positif)
kurangnya pengetahuan, sedangkan pada penggunaan Miskonsepsi
two-tier test tidak mampu untuk mendeteksi siswa yang Salah Benar Yakin
(negatif)
mengalami kurangnnya pengetahuan, sehingga Salah Salah Yakin Miskonsepsi
penggunaan three-tier test lebih efektif digunakan untuk
mendeteksi siswa yang mengalami miskonsepsi dan Benar Benar Tidak yakin Tidak tahu konsep
kurangnya pengetahuan. Three tier test merupakan alat
Benar Salah Tidak yakin Tidak tahu konsep
penilaian yang dapat digunakan oleh seorang guru untuk
mengetahui pemahaman siswa dengan melihat jawaban Salah Benar Tidak yakin Tidak tahu konsep
siswa yang dikaitkan dengan respon serta tingkat
keyakinan siswa. Three tier test ini terdiri dari tiga Salah Salah Tidak yakin Tidak tahu konsep
tingkatan yaitu pilihan ganda, alasan siswa dan tingkat Sumber : Arslan et al., (2012)
keyakinan siswa.
Berdasarkan uraian tersebut perlu diketahui HASIL DAN PEMBAHASAN
bagaimana miskonsepsi yang dialami siswa, miskonsepsi Hasil dari penelitian ini berupa miskonsepsi
apa saja yang terjadi pada siswa dan apa penyebab yang dialami siswa, persentase miskonsepsi siswa dan
miskonsepsi yang dialami oleh siswa. Tujuan penelitian penyebab terjadinya miskonsepsi (Tabel 1). Hasil tes
ini yaitu untuk mendiskripsikan miskonsepsi yang diperoleh dari 29 soal yang dibagi menjadi 5 kategori
dialami siswa, prsentase miskonsepsi yang dialami siswa yaitu tahu konsep, miskonsepsi, miskonsepsi (positif),
dan penyebab terjadinya miskonsepsi. miskonsepsi (negatif), dan tidak tahu konsep (Gambar 1).
Tabel 2. Hasil Tes Siswa pada Materi Katabolisme
METODE Karbohidrat
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian No. Indikator Miskonsepsi
deskriptif yang merupakan kegiatan pengumpulan data Menentukan setiap tahapan yang
1. 91.89%
untuk mengetahui seberapa baik siswa menguasai materi terjadi pada respirasi seluler
yang sudah diberikan guru, serta mengetahui penyebab Menganalisis peran enzim pada
2. 27.03%
tahap glikolisis
yang berpengaruh terhadap hasil belajar (Arikunto,
3. Menentukan perbandingan 48.65%
298
Tridiyanti, Elsa P dkk: Profil Miskonsepsi Dengan Menggunakan Three-Tier Test PSubmateri Katabolisme Karbohidrat
Vol. 6 No.3
ISSN: 2302-
BioEdu September
9528
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi 2017
persentase
anaerob 40.00%
Menjelaskan pengertian dari 30.00% 19.59% 19.31%
8. 35.14% 20.00%
proses respirasi 11.68%
10.00% 4.83%
9. Menentukan hasil akhir dari 21.62%
0.00%
Lanjutan tabel 2.
No. Indikator Miskonsepsi
proses siklus asam sitrat
Menentukan perubahan molekul
10. 43.24%
pada fermentasi alkohol
kategori
Menjelaskan pengertian dari
11. 37.84%
katabolisme
Menganalisis perubahan molekul
12. 45.95% Gambar 1. Persentase Miskonsepsi Siswa
pada tahap glikolisis
Menentukan hasil akhir dari
13. 10.81% Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui bahwa
proses glikolisis
Menetukan perbandingan siswa mengalami miskonsepsi sebesar 43,92%, tahu
14. respirasi aerob dan respirasi 64.86% konsep sebesar 19,59%, miskonsepsi negatif sebesar
anaerob 4,83%, miskonsepsi (negatif) 4,83% dan tidak tahu
Menganalisis perubahan pada konsep sebesar 19,31%. Penyebab miskonsepsi dapat
15. 78.38%
siklus asam sitrat
diketahui dengan melakukan wawancara yang dilakukan
Menentukan penerima elektron
16. terakhir dalam rantai transport 59.46% pada 6 siswa, yang dapat dilihat pada Tabel 3.
elektron
Menentukan hasil ATP dari Tabel 3. Hasil wawancara pada siswa SMA Negeri 1
17. keseluruhan tahapan respirasi 62.16% Widang
aerob Faktor
Menganalisis contoh dari 51.35% Penyebab
18. fermentasi alkohol dan asam 27.03% Pernyataan Respon
Terjadinya
laktat 27.03% Miskonsepsi
Menentukan pemerolehan ATP Konsep apa Konsep yang dapat
19. 35.14%
permolekul glukosa yang dapat anda dijelaskan oleh
Menilai pernyataan tentang jelaskan dari siswa yaitu respirasi
20. produksi ATP pada sel otot 13.51% soal ini?
anaerob bukan
manusia
Menilai pernyataan tentang termasuk dalam
21. 24.32% katabolisme
fungsi siklus asam sitrat
Menilai pernyataan tentang karbohidrat tetapi
22. 27.03% Siswa
pemerolehan jumlah ATP termasuk dalam
Menyebutkan tiga enzim anabolisme. Selain
23. 64.86%
pengantar pada respirasi aerob itu siswa masih
Menganalisis hasil dari belum bias
24. 51.35%
percobaan amilum
menentukan jumlah
Menganalisis hasil percobaan
25. 67.57% ATP.
respirasi anaerob
Apakah jawaban Respirasi anaerob
299
Tridiyanti, Elsa P dkk: Profil Miskonsepsi Dengan Menggunakan Three-Tier Test PSubmateri Katabolisme Karbohidrat
Vol. 6 No.3
ISSN: 2302-
BioEdu September
9528
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi 2017
salah dan menjawab yakin (Pesman & Eryilmaz, 2010). dengan konsep sebenarnya, tetapi siswa tidak menyadari
Tingginya siswa yang mengalami miskonsepsi bahwa mereka mengalami miskonsepsi. Ketika konsep
disebabkan oleh siswa yang tidak memahami secara yang sebenarnya telah dibenarkan siswa cenderung akan
menyeluruh konsep dasar dari materi katabolisme mempertahankan konsep tersebut, teruma jika
karbohidrat salah satunya pada tahapan yang terjadi pada miskonsepsi sudah terjadi dalam kurun waktu yang lama
respirasi aerob yang mengalami miskonsepsi sebesar (Tekkaya, 2002).
92,89%. Tahap yang terjadi pada respirasi seluler yaitu Guru kerapkali mengalami kesalahan konsep,
glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus asam sitrat dan bahkan tidak menguasai konsep, atau mengajar tidak
fosforilasi oksidatif karena respirasi seluler dimulai dari sesuai dengan keahliannya akan menyebabkan siswa
tahapan glikolisis menghasilkan asam piruvat, mengalami miskonsepsi (Ibrahim, 2012).
dekarboksilasi oksidatif yang membentuk asetil CoA dan Buku ajar juga menjadi penyebab terjadinya
CO2, kemudian dilanjutkan pada siklus asam sitrat dan miskonsepsi, buku yang digunakan siswa terdapat materi
fosforilasi oksidatif. Siswa menjawab salah pada soal yang kurang lengkap atau salah, sehingga siswa juga
tingkat pertama dan kedua serta yakin terhadap jawaban mendapat pengetahuan yang kurang lengkap pula.
yang diberikan, sehingga siswa dapat dikatakan Miskonsepsi pada buku teks dapat disebabkan karena
miskonsepsi. Sedangkan konsep yang benar yaitu tahap suatu analogi pada suatu materi yang tidak tepat,
yang terjadi pada respirasi seluler yaitu glikolisis, siklus menggunakan istilah yang rancu, pemilihan bahasa yang
krebs dan fosforilasi oksidatif dengan alasan bahwa tidak sesuai (Nusantari, 2014). Dengan demikian siswa
respirasi seluler terkadang hanya didefinisikan sebagai menjadi sulit memahami buku yang digunakan dan
tahap yang mencakup siklus asam sitrat dan fosforilasi mengalami miskonsepsi. Berdasarkan hasil analisis
oksidatif. Akan tetapi, glikolisis juga termasuk dalam terhadap bahan ajar yang digunakan tidak terdapat
tahap respirasi seluler karena sebagian besar sel yang miskonsepsi pada materi katabolisme karbohidrat, tetapi
berespirasi dan memperoleh energi dari glukosa sebagai bahan ajar yang digunakan masih terdapat pengetahuan
bahan awal siklus asam sitrat (Campbell, 2008). yang kurang lengkap yaitu enzim yang terlibat dalam
Dekarboksilasi oksidatif sendiri termasuk dalam langkah proses katabolisme karbohidrat tidak disebutkan, enzim
awal siklus asam sitrat yang mana Sumber energi utama yang terlibat pada glikolisis dan penjelasan yang terdapat
yakni glukosa yang diubah oleh glikolisis menjadi ada LKS yang kurang rinci.
piruvat. Piruvat dehidrogenase lalu mengoksidasi piruvat Cara mengajar yang dilakukan guru bisa menjadi
(menggunakan NAD+ yang direduksi menjadi NADH) penyebab miskonsepsi dengan guru yang menggunakan
untuk membentuk asetil CoA dan CO2. Karena reaksi ini cara mengajar yang tidak tepat. Cara mengajar yang
melibatkan oksidasi sekaligus kehilangan CO2 proses ini digunakan oleh guru yaitu dengan metode ceramah dan
disebut dekarboksilasi oksidatif (Lehninger, 1990). diskusi. Diskusi yang dilakukan siswa akan
Siswa yang mengalami miskonsepsi sulit diubah mengakibatkan terjadinya miskonsepsi jika teman yang
sesuai dengan konsep yang sebenarnya, mereka diajak berdiskusi tidak paham terhadap konsep dan tidak
cenderung akan kembali pada prakonsepsinya sendiri, dibenarkan oleh guru. Hal tersebut dapat dikatakan
sehingga penguasaan konsep yang baik luas dan bahwa penyebab miskonsepsi siswa juga disebabkankan
mendalam dapat memungkinkan seseorang untuk oleh konteks. Pembelajaran yang dilakukan pada materi
menerapkannya dalam berbagai kemampuan (Ibrahim, katabolisme karbohidarat tidak dilakukan praktikum,
2012). sehingga siswa sendiri kurang memahami konsep yang
Miskonsepsi yang dialami siswa disebabkan berkaitan dengan hasil percobaan. Miskonsepsi banyak
oleh siswa, guru, buku ajar, konteks serta cara mengajar. muncul dalam rencana pembelajaran dan pengajaran
Siswa dapat menjadi penyebab miskonsepsi untuk dirinya seorang guru, mengakibatkan miskonsepsi yang terjadi
sendiri. Konsep baru yang diperkenalkan pada siswa, pada siswa semakin kuat (Arslan, et al., 2012).
akan dikembangkan oleh siswa dengan versinya sendiri,
namun pada beberapa konsep yang diterima akan berbeda PENUTUP
dengan orang lain, bahkan berbeda dengan konsep yang Simpulan
sebenarnya (Milencovic, et al., 2016). Pendapat lain Miskonsepsi yang dialami siswa pada materi
menyatakan bahwa seorang siswa daapat menjadi Katabolisme Karbohidrat yaitu pada pengertian
penyebab terjadinya miskonsepsi karena siswa yang katabolisme karbohidrat, glikolisis, siklus asam sitrat,
datang ke sekolah sudah memiliki konsep yang berbeda fosforilasi oksidatif dan fermentasi. Siswa mengalami
302
Tridiyanti, Elsa P dkk: Profil Miskonsepsi Dengan Menggunakan Three-Tier Test PSubmateri Katabolisme Karbohidrat
Vol. 6 No.3
ISSN: 2302-
BioEdu September
9528
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi 2017
miskonsepsi sebesar 43,92%. Faktor penyebab Ibrahim, Muslimin. 2012. Konsep, Miskonsepsi dan Cara
miskonsepsi yaitu pada siswa, guru, buku, konteks dan Pembelajarannya. Surabaya: Unesa University
cara mengajar. Press.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmatan,H dan Liliasari. 2012. Pengetahuan Awal
Calon Guru Biologi Tentang Konsep
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Katabolisme Karbohidrat (Respirasi Seluler).
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Vol.1: 91-97.
Arslan, Harika Ozge, Ceyhan Cigdemoglu dan Christine Suparno, Paul.2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep
Moseley. 2012. A Three-Tier Diagnostic Test to dalam Fisika. Jakarta: Grasindo.
Assess Pre-Service Teachers’ Misconceptions
about Global Warming, Greenhouse Effect,
Tekkaya, C., dan BalcÕ, S. 2003. Determined Students’
Ozone Layer Depletion, and Acid Rain.
Misconceptions Photosynthesis and Respiration.
International Journal of Science Education. Vol
Journal of Hacettepe University Education
34 (No.11):1667-1686.
Faculty. 24. 101–107.
303
Tridiyanti, Elsa P dkk: Profil Miskonsepsi Dengan Menggunakan Three-Tier Test PSubmateri Katabolisme Karbohidrat