JURNAL BIOLEUSER
ISSN: 2597-6753
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/bioleuser/
Keywords: ABSTRACT
Allium ascalonicum L. Energy drinks have positive and negative effects for the body, especially at the cellular
mitotic level. One of the negative effects of energy drinks on cells is the disruption of the mitotic
energy drink cell division process.The aim of this research is to discover the effect of energy drinks
on mitotic phase in the root of onion (Allium ascalonicum L.). The method used in this
study is a Completely Randomized Design (RAL) with a concentration of energy drink
as a treatment. Each treatment was repeated five times. The immersion time used is 12
hours. While the concentration of energy drinks are 0% (aquadest as control), 15%,
30%, 45%, and 60%.The output of this study is expected to reveal the effect of energy
drinks on the mitotic phase of the Allium ascalonicum L. root, so the problem of lack
information for mitotic research data can be overcome. The results of this study is
expected to provide the information regarding mitotic cell division. Based on the
research, it can be concluded that the growth of onion root that immersed in energy
drink cause abnormalities in the mitotic process. The most abnormal mitotic phase can
be observed in a concentration of energy drinks with 30%. Abnormalities can be
observed in each phase of mitotic stage that are interphase, prophase, metaphase,
anaphase and telophase.
36
Jurnal Bioleuser Vol. 2, No. 2 (Agustus 2018): 36-40
1. Pendahuluan klorida, gliserin, safranin, tissue, cat kuku bening,
Minuman energi merupakan minuman yang alumunium foil, dan kertas label.
dikosumsi untuk memberikan energi tambahan bagi
konsumen. Komposisi minuman energi adalah kafein, Cara Kerja
pemanis, gingseng, taurin, guarana, dan vitamin B Pembuatan larutan
(Kapner, 2008). Efek dari minuman ini adalah Asam asetat glasial 45%. Sebanyak 45 mL asam asetat
meningkatkan kewaspadaan, stamina, konsentrasi dan glasial pekat dilarutkan dengan 55 mL air suling.
suasana hati (Ishak et al., 2012). Efek minuman energi Asam klorida 1 N. Sebanyak 10 mL HCl pekat dilarutkan
dapat dievaluasi dengan menggunakan tanaman, salah dengan 110 mL air suling.
satunya ialah bawang merah (Allium ascalonicum L.). Safranin 2%. safranin sebanyak 2 gram dicampurkan ke
Allium ascalonicum sangat cocok digunakan karena dalam 100 mL air suling.
memiliki ukuran kromosom yang cukup besar dan jumlah
yang sedikit (2n=16) (Chandraker et al., 2014). Mader Media penumbuhan akar bawang.
(2011) menjelaskan pembelahan mitosis pada sel Media yang digunakan adalah menggunakan akuades
tumbuhan umumnya banyak terjadi pada jaringan dan minuman berenergi dengan perbandingan sebagai
meristematik, jaringan meristematik ini terdapat pada berikut:
ujung akar dan ujung batang. a. konsentrasi 15% (15 ml minuman berenergi dalam 85
Allium cepa L. dapat digunakan sebagai bioindikator ml akuades)
pencemaran air oleh suatu zat yang berperan b. konsentrasi 30% (30 ml minuman berenergi dalam 70
menghambat pembelahan mitosis. Keberadaan zat toksik ml akuades)
dapat mengganggu siklus sel untuk menuju ke tahap c. konsentrasi45% (45 ml minuman berenergi dalam 55
mitosis (Annisa et al., 2016). Berdasarkan hasil penelitian ml akuades)
yang dilakukan oleh George dan George (2017) diketahui d. konsentrasi 60% (60 ml minuman berenergi dalam 40
bahwa perendaman akar bawang bombai (Allium cepa) ml akuades)
dalam soft drink dapat menghambat proses mitosis. Al-
Zarani et al. (2011) menambahkan bahwa akar Vicia faba Induksi akar
yang direndam dalam minuman energi "Bison" Induksi akar bawang A. ascalonicum L. dilakukan
menyebabkan terhambatnya aktivitas sintesis DNA dengan membersihkan bawang dari kulit dan kotoran
sehingga terjadinya penurunan proses mitosis. yang menempel pada bawang. Media yang digunakan
Reproduksi Sel merupakan salah satu materi yang di untuk menginduksi akar bawang adalah dengan
praktikumkan di laboratorium Biologi Dasar FMIPA menggunakan akuades. Induksi akar bawang dilakukan
Unsyiah, praktikum dilakukan dengan mengamati fase- selama dua hari, kemudian pada hari ketiga perlakuan
fase mitosis. Informasi mengenai mitosis hanya terbatas kontrol segera dibuat sebagai preparat. Perlakuan dengan
pada kegiatan praktikum tersebut. Sedangkan informasi minuman berenergi; induksi akar bawang menggunakan
lain tentang mitosis yang dapat dilakukan di laboratorium akuades dilakukan selama dua hari, kemudian media
sebagai media praktikum ataupun penelitian masih sangat diganti dengan minuman berenergi sesuai dengan
terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini dibutuhkan untuk perlakuan (15%, 30%, 45%, dan 60%). Akar direndam
dapat memberikan informasi mengenai efek minuman dalam minuman berenergi selama 12 jam kemudian
berenergi terhadap mitosis, dengan harapan dapat dibuat preparat.
menjadi perbandingan hasil penelitian dengan kegiatan
praktikum selama ini, selain itu juga dapat meningkatkan Pembuatan preparat dengan Metode Squash
keinginan mahasiswa melakukan penelitian di bidang Pengambilan ujung akar yang akan digunakan
tersebut. dilakukan pada pagi hari pukul 08.00 WIB. Kriteria akar
bawang yang digunakan untuk pembuatan sediaan adalah
2. Metodologi Penelitian akar yang paling baik dengan panjang antara 0.5-2 cm.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Dasar Bagian ujung akar bawang yang panjangnya sekitar
Jurusan Biologi Fakultas MIPA, Universitas Syiah Kuala. 0,5 cm dipotong sepanjang 1 mm. Potongan akar bawang
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah tersebut difiksasi selama 15 m di dalam kulkas dengan
mikroskop cahaya Yazumi, cawan petri, batang pengaduk, suhu 5°C menggunakan larutan asam asetat glasial 45%.
spatula, gelas kimia 50 mL, gelas Erlenmeyer 50 mL, gelas Potongan akar bawang selanjutnya dicuci dengan air
ukur 25 mL, gelas kimia 500 mL, pipet tetes, botol reagent suling. Akar bawang dimaserasi menggunakan larutan
gelap, thermometer, pinset, timbangan analitik, kaca asam klorida 1 N, disimpan selama 10 menit pada suhu
benda, kaca penutup, kulkas, kamera, tally counter, dan kamar, kemudian dicuci kembali dengan air suling.
microscope eye-piece camera Dino-Eye. Akar lalu di warnai dengan larutan safranin 2%.
Bahan-bahan yang digunakan adalah akar bawang Pewarnaan ini dimaksudkan untuk mewarnai kromosom.
merah (A. ascalonicum L.) yang berumur 2 hingga 4 hari, Akar yang sudah diwarnai dipindahkan ke kaca benda,
“minuman berenergi”, asam asetat glasial, air suling, asam selanjutnya ditetesi 1 tetes gliserin. Selanjutnya ditutup
37
Jurnal Bioleuser Vol. 2, No. 2 (Agustus 2018): 36-40
dengan kaca penutup dan dipencet hingga sel tersebar Tabel 1. Hasil pengamatan rata-rata jumlah sel akar
merata. Kemudian hasil preparat disegel dengan bawang yang sedang mengalami mitosis
menggunakan cat kuku pada seluruh sisi dari kaca dengan perlakuan perendaman di dalam
penutup. larutan minuman berenergi.
Parameter Penelitian
Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah
jumlah sel yang pada tahap interfase, profase, metafase,
anafase dan telofase yang dihitung secara terpisah. Selain
itu sel yang mengalami abnormalitas juga dihitung pada
setiap perlakuan.
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda
Rancangan Penelitian menunjukkan adanya perbedaan nyata pada uji lanjut
Tukey taraf 5%.
Rancangan penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap Sel akar bawang yang ditumbuhan pada akuades
(konsentrasi minuman sebagai perlakuan), setiap menunjukkan proses mitosis yang paling banyak dapat
perlakuan dilakukan lima kali ulangan. Data yang didapat diamati, yaitu sebanyak 2,25 sel, sedangkan pembelahan
selanjutnya dianalisis menggunakan Anava (Analisis mitosis yang paling sedikit dapat diamati terlihat pada
Varian) berdasarkan uji F 5%. Data yang berbeda nyata akar bawang yang ditumbuhkan pada larutan minuman
akan dilanjutkan dengan uji Tukey dengan taraf 5%. berenergi dengan konsentrasi 45% (1,46 sel). Namun
Analisis data menggunakan Statistical Package for the hasil ini tidak jauh berbeda pada akar bawang yang
Social Science (SPSS). ditumbuhkan pada minuman berenergi dengan
konsentrasi 15%, 30%, dan 60% (Tabel 1).
3. Hasil dan Pembahasan Terjadinya penurunan jumlah sel mitosis yang dapat
Penelitian pengaruh minuman berenergi pada proses diamati seiring bertambahnya konsentrasi minuman
mitosis akar bawang bertujuan untuk melihat bagaimana berenergi, diduga disebabkan karena adanya beberapa
efek yang ditimbulkan dari minuman berenergi pada komposisi yang terdapat dalam minuman berenergi yang
proses mitosis akar bawang. Penelitian ini menggunakan dapat mengganggu proses pembelahan mitosis pada sel.
minuman berenergi dengan berbagai konsentrasi, yaitu Komponen yang diduga menyebabkan terganggunya
15%, 30%, 45% dan 60%, sedangkan sebagai kontrol akar proses mitosis adalah kafein dan taurin. Al-Zarani et al.
bawang ditumbuhkan pada akuades. Induksi awal akar (2011) melaporkan bahwa komponen yang terdapat pada
bawang dilakukan pada akuades. Hal ini dilakukan minuman berenergi “Bison” seperti taurin, kafein, niasin,
bertujuan untuk menumbuhkan akar bawang dalam dan asam pantotonik dapaat menyebabkan terganggunya
keadaan normal dan menghindari stres, yang proses mitosis. Proses mitosis terganggu disebabkan
diperkirakan nantinya menghambat awal pertumbuhan karena beberapa komponen tersebut mengganggu
akar bawang. Setelah 48 jam diinduksi pada akuades, akar kinerja benang-benang spindel. Minuman berenergi
bawang akan dipindahkan pada larutan minuman merupakan salah satu minuman suplemen. Minuman ini
berenergi dan dibiarkan selama 12 jam. mengandung lebih dari 15 bahan. Akan tetapi, komponen
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan umum yang terdapat pada minuman berenergi dapat
membuktikan bahwa minuman berenergi mempengaruhi dikatagorikan menjadi 5, yaitu kafein, pemanis, asam
proses mitosis pada akar bawang. Akar bawang yang amino (taurin dan i-carnitin), vitamin B, dan ektrak herbal
tumbuh pada larutan minuman berenergi menunjukkan (guarana, gingseng) (Sara et al., 2011; Ishak et al., 2012;
proses mitosis yang tidak normal. Hal ini dapat dilihat Nowak dan Jasionowski, 2015).
dari bentuk kromosom pada saat sel melakukan Tahapan pembelahan mitosis abnormal yang paling
pembelahan mitosis. Jumlah sel yang dapat diamati pada banyak dapat diamati pada akar bawang yang
saat mitosis paling banyak terdapat pada akar yang ditumbuhkan pada minuman berenergi dengan
ditumbuhkan dalam akuades. Sedangkan sel akar bawang konsentrasi 30%. Sedangkan akar bawang yang
yang ditumbuhkan dalam larutan minuman berenergi ditumbuhkan pada akuades tidak menunjukkan
mengalami penurunan jumlah sel mitosis yang dapat ketidaknormalan kromosom pada saat melakukan
diamati. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji Tukey dengan pembelahan mitosis. Berdasarkan uji Tukey pada taraf
tahap kepercayaan 5%, yang menunjukkan bahwa adanya kepercayaan 5% menunjukkan tidak adanya perbedaan
perbedaan jumlah sel yang bermitosis pada setiap sel yang mengalami kerusakan saat mitosis antar akar
perlakuan. bawang yang tumbuh pada larutan minuman berenergi
dengan konsentrasi 15%, 30% 45%, dan 60%. Namun
terdapat perbedaan yang nyata antara keempat
perlakuan dengan akar bawang yang ditumbuhkan dalam
akuades.
38
Jurnal Bioleuser Vol. 2, No. 2 (Agustus 2018): 36-40
kerusakan pada kromosom dan benang spindel yang
terkondensasi. Benang spindel yang terkondensasi
menjadi abnormal, sehingga menyebabkan terganggunya
proses mitosis. Hal ini yang menyebabkan terjadinya
penurunan jumlah sel yang bermitosis.
40