Anda di halaman 1dari 3

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS


Angkatan : 47
Mata Pelatihan : Whole of Government (WoG)
Widyaiswara : Drs Dedi Karyana M.Ed
Nama Peserta : Muhammad Syahid Pebriadi
Nomor Presensi : 28
Lembaga Penyelenggara Pelatihan : Pusdiklat Pegawai Kemendikbud

A. Pokok Pikiran
1. Whole of Government (WoG)
WoG merupakan sebuah pendekatan dalam menyelenggarakan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif dari semua sektor yang terkait dalam ruang lingkup yang lebih
luas. WoG juga dipandang sebagai bentuk Kerjasama antar seluruh aktor, pemerintah, dan sebaliknya.
WoG diharapkan mampu menghilangkan sekat-sekat sektor yang selama ini terbangun.

Beberapa alasan mengapa Whole of Government (WoG) sangat penting dan harus mendapat perhatian
dari pemerintah, diantaranya:
a. Faktor Eksternal
Adanya dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan sehingga penyelenggara pemerintah yang lebih baik akan tercipta. Selain itu,
perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks
b. Faktor Internal
Fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai alibat dari adanya nuansa kompetisi antar
sektor dalam pembangunan satu sektor bisa menjadi superior terhadap sektor lain atau masing-
masing sektor dapat tumbuh namun tidak dapat berjalan beriringan, melainkan justru
kontradiktif. Masing-masing sektor menganggap bahwa sektornya lebih penting dari sektor
lainnya.
c. Keberagaman
Keberagaman latar belakang nilai, budaya dan adat serta bentuk latar belakang lainnya
mendorong potensi disintegrasi.

Keuntungan WoG antara lain:


• Outcome-focused
Berfokus pada outcome yang tidak dapat dicapai oleh K/L sectoral secara masing-masing.
• Boundary spanning
Implementasi kebijakan tidak hanya melibatkan satu instansi, tetapi lintas instansi.
• Enabling
Membuat pemerintah lebih mampu menangani tantangan kebijakan yang kompleks.
• Strengthening Prevention
Mendorong pencegahan terhadap masalah yang mungkin berkembang lebih jauh.

2. Profil Tokoh
Tri Rismaharini mulai menata Kota Surabaya dari yang buruk penataannya sejak dirinya
menjadi Kepala DKP. Ia melanjutkan tugas tersebut sejak dilantik menjadi wali kota pada 2010. Pada
masa kepemimpinannya di DKP, hingga menjadi wali kota, Surabaya menjadi lebih asri dan tertata
dengan baik dibandingkan sebelumnya, lebih hijau dan lebih segar.
Surabaya menerapkan sistem respon cepat (central clearing house) dengan mengambil inspirasi
dari sistem respon pelanggan dari restoran cepat saji McDonald’s. Warga dapat mengirim keluhan dan
saran dengan telepon, sms, surat elektronik, fax, situs internet dan sosial media. Surabaya membangun
Broadband Learning Centre untuk memberi pelatihan bagi petani agar terkoneksi dengan jaringan
sistem pelayanan daring. Sistem ini memudahkan petani dan pekerja sektor lain untuk membangun
akses pemasaran produk.
Pada Maret 2015, nama Tri Rismaharini masuk dalam jajaran 50 tokoh berpengaruh di dunia
versi majalah Fortune bersama dengan tokoh-tokoh lain seperti CEO Facebook Mark Zuckerberg,
Perdana Menteri India Narendra Modi, dan tokoh lainnya. Risma dinilai berhasil melakukan banyak
terobosan luar biasa di Surabaya tentang lingkungan, dan ia juga dinilai telah berhasil mengubah kota
besar dengan jutaan penduduk yang sarat polusi, kemacetan, dan kekumuhan menjadi kota
metropolitan yang tertata, kaya akan taman lanskap dan ruang hijau lainnya. Risma juga dinilai
berhasil mengubah banyak lahan pemakaman gersang menjadi ruang penyerapan air sehingga dapat
menangkal banjir.

B. Penerapan
Materi berkaitan dengan Whole of Government (WoG) ini akan dituangkan dalam menganalisis kegiatan
Revisi Kurikulum Prodi Komputerisasi Akuntansi Poliban.

1. Koordinasi dengan Pimpinan Poliban


a. Menghubungi Bapak Wakil Direktur I Bidang Akademik untuk menanyakan tanggal dan waktu
yang luang bagi Bapak Direktur dan para Wakil Direktur.
1) Mengawali pertmuan dengan salam dan sikap hormat
2) Menanyakan dengan sopan waktu yang luang bagi pimpinan.
3) Menjalankan perintah pimpinan dan tidak memaksakan agenda.
b. Memaparkan rencana kegiatan
1) Disiplin dengan dating lebih awal
2) Kegiatan diawali dan diakhiri dengan doa.
3) Melakukan presentasi dengan sopan dan santun.
4) Semua anggota memaparkan kegiatan sesuai bidangnya dengan hormat, sopan, dan teliti.
c. Meminta saran
1) Memberikan kesempatan kepada peserta pertemuan untuk menyatakan pendapat.
2) Menerima masukan dan saran yang diberikan dan menyanggah dengan sopan agar tidak
menimbulkan konflik.
2. Koordinasi dengan Pusat Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Pendidikan (PP3MP)
a. Menjadwalkan pertemuan dengan kepala unit PP3MP
1) Menanyakan waktu luang untuk menghadiri rapat diawali dengan hormat dan sopan.
2) Memberikan undangan kepada anggota dengan santun.
b. Diskusi terkait template dokumen kurikulum
1) Kegiatan diawalai dan diakhiri dengan doa.
2) Menjelaskan dengan cermat dan teliti agar tidak menimbulkan pertanyaan.
3) Memberi kesempatan anggota untuk menyampaikan pendapat dengan tanpa tekanan.

3. Penyusunan Dokumen Kurikulum


a. Menyusun dokumen kurikulum sesuai pembagian tugas yang diberikan dengan cermat dan teliti.
b. Menyusun dokuemn kurikulum sesuai template.
c. Memberikan tenggat waktu penyelesaian dokumen kurikulum.

4. Sosilisasi hasil Dokumen Kurikulum


a. Menghubungi Bapak Wakil Direktur I Bidang Akademik untuk menanyakan tanggal dan waktu
yang luang bagi Bapak Direktur dan para Wakil Direktur.
1) Mengawali kegiatan dengan salam dan sikap hormat.
2) Menanyakan dengan sopan waktu yang luang bagi para pimpinan.
3) Menjalankan perintah pimpinan tidak memaksakan agenda.
b. Memaparkan hasil dokumen kurikulum
1) Disiplin dengan dating lebih awal
2) Kegiatan diawali dan diakhiri dengan doa.
3) Melakukan presentasi dengan sopan dan santun.
4) Semua anggota memaparkan kegiatan sesuai bidangnya dengan hormat, sopan, dan teliti.
5) Memberikan informasi yang benar tanpa ada rekayasa.
6) Dapat bertanggungjawab atas hasil pekerjaan.
c. Mendengarkan saran, kritik dan masukan dari para pimpinan
1) Memberikan kesempatan secara sopan kepada semua audiens untuk menyatakan pendapat.
2) Menerima masukan dan saran yang diberikan dan menyanggah dengan sopan agar tidak
menimbulkan konflik.

Anda mungkin juga menyukai