Anda di halaman 1dari 30

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN

ALDEHID DAN KETON

OLEH :

NAMA : ATHIRA JIHADI


STAMBUK : 15020200160

KELAS : C7
KELOMPOK :2
ASISTEN : ANDI NUR ALAM AMALIAH Z

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2021
ALDEHID DAN KETON

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aldehid dan keton merupakan kelompok senyawa organik yang
mengandung gugus karbonil yang memiliki persamaan dan perbedaan
baik dari segi sifat-sifat kimia, fisika dan kegunaan. Suatu aldehid
memiliki satu gugus alkil atau aril dan satu hidrogen yang terikat pada
karbon karbonil dengan rumus RCHO, sedangkan suatu keton
mempunyai dua gugus alkil atau aril yang terikat pada karbon karbonil
dengan rumus umum RCOR.
Aldehid adalah senyawa yang mengandung sebuah gugus karbonil
yang terikat pada sebuah atau dua buah atom hydrogen. Keton adalah
senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil terikat pada
dua gugus alkil, dua gugus alkil, atau sebuah alkil. Keton juga dapat
dikatakan senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan
dengan dua karbon lainnya. Keton tidak mengandung atom hidrogen
yang terikat pada gugus karbonil.

1.2 Maksud percobaan


1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang sifat-sifat senyawa
golongan aldehid dan keton.
2. Mahasiswa mampu membedakan senyawa golongan aldehid dan
keton.

1.3 Tujuan percobaan


1. Untuk mengetahui dan memahami sifat-sifat senyawa golongan
aldehid dan keton.
2. Untuk mengetahui dan memahami perbedaan senyawa golongan
aldehid dan keton berdasarkan reaktivitasnya menggunakan
pereaksi fehling, pereaksi benedict dan pereaksi Schiif.

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori umum

Aldehid dan keton merupakan senyawa yang mempunyai sifat


umum yang identic hal ini di karenakannya senyawa ini mempunyai
bentuk gugus yang sama, yaitu gugus karbonil C=O. Meskipun sifat
umum dari ke-dua senyawa ini sama terhadap sifat karbonilnya, mereka
juga mempunyai beberapa sifat yang berbeda. Seperti halnya aldehid
dapat bereaksi lebih cepat dari pada keton terhadap suatu pereaksi
yang sama. Hal ini disebabkan oleh karenanya atom karbon karbonil
dari senyawa aldehid lebih terbuka atau lebih mudah di jangkau
dibandingkan dengan yang ada pada keton. Aldehid juga sangat mudah
untuk mengalami reaksi pembakaran (oksidasi) yang hasilnya yaitu
asam karboksilat yang mengandung jumlah atom karbon yang sama
banyak, sedangakan pada senyawa keton tidak menjalani reaksi
oksidasi yang serupa, karena pada peroses oksidasi mengalami
oksidasi terjadi pemutusan ikatan-ikatan karbon. Menghasilkan dua
asam karboksilat yang mempunyai jumlah atom karbon masing- masing
lebih sedikit dari pada keton semula, pada keton siklik akan
menghasilkan suatu asam dikarbokslat ( Tim Kimia Organik, 2019).

Adapun prinsip mendasar untuk memahami berbagai jenis reaksi


pada senyawa karbonil gugus aldehid dan keton adalah berdasarkan
kemolaran suatu molekul karena memiliki suatu ikatan karbonil yang
memungkinkan adanya momen dipol diantara ikatan rangkap karbon
dan oksigen. Alhasilnya pemikiran yang logis dari adanya momen dipol
disekitar ikatan karbonil membuat senyawa-senyawa karbonil memeiliki
titik didih yang lebih tinggi dari pada suatu alkena dengan berat molekul

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON
yang sama. Tetapi momen dipolnya rendah tetapi titik didihnya jauh lebih tinggi
dari aseton hal ini jika dilihat dari iso propanol. Senyawa aldehid dan keton pada
dasarnya tidak memiliki ikatan hidrogen donor dimana tidak dapat
mendonasikan proton, oleh karena itumemiliki titik didihnya lebih rendah
dibandingkan dengan alcohol walaupun mempunyai berat molekulnya hampir
sama dengan senyawa keton atau aldehid. Oleh karena itu senyawa- senyawa
yang termasuk aldehid dan keton tidak berperan sebagai penerima ikatan
hydrogen sehingga senyawa ini tidak dapat larut dalam air (non polar).

Aldehid dapat diperoleh dari reaksi oksidasi alkohol primer


sedangkan keton berasal dari alkohol sekunder yang teroksidasi.
Aldehid dan keton merupakan salah satu contoh senyawa-senyawa
karbonil yang banyak ditemukan di alam bebas. Meski aldehid dan
keton mempunyai rumus umum yang sama tetapi mereka mempunyai
perbedaan. Aldehid adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya
selalu berikatan dengan paling sedikit satu atom hidrogen. Sedangkan
keton adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan
dengan 2 karbon lain. Banyak sekali aldehid dan keton dimanfaatkan
sebagai bahan pengawet dan sebagai pembersih cat kuku. Aldehida
adalah persenyawaan dimana gugus karbonil diikat oleh satu gugus
alkil/aril. Sedangkan keton adalah persenyawaan dimana gugus
karbonil diikat oleh dua gugus alkil/aril (Fessenden, 1997).

Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah


gugus karbonil terikat pada dua gugus alkil, dua gugus alkil, atau
sebuah alkil. Keton juga dapat dikatakan senyawa organik yang karbon
karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon lainnya. Keton tidak
mengandung atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil
(Wilbraham, 1992)

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON

Pembuatan keton yaang paling umum adalah oksidasi dari alkohol


sekunder. Hampir semua oksidator dapat dipakai. Pereaksi yang khas
antara lain khromium oksida (CrO3), phiridinium khlor kromat, natrium
bikhromat (Na2Cr2O7) dan kalium permanganat (KmnO4) (Respati,
1986).

Reaksi-reaksi pada aldehida dan keton adalah reaksi oksidasi dan


reaksi reduksi. Reaksi oksidasi untuk membedakan aldehida dan keton.
Aldehid mudah sekali dioksidasi, sedangkan keton tahan terhadap
oksidator. Aldehida dapat dioksidasi dengan oksidator yang sangat
lemah. Sedangkan reaksi reduksi terbagi menjadi 3 babgian yaitu
reduksi menjadi alkohol, reduksi menjadi hidrokarbon dan reduksi
pinakol (Wilbraham, 1992).

Sifat-sifat fisik aldehid dan keton, karena aldehid dan keton tidak
mengandung hidrogen yang terikat pada oksigen, maka tidak dapat
terjadi ikatan hidrogen seperti pada alkohol. Sebaliknya aldehid dan
keton adalah polar dan dapat membentuk gaya tarik menarik
elektrostatik yang relatif kuat antara molekulnya, bagian positif dari
sebuah molekul akan tertarik pada bagian negatif dari yang lain
(Fessenden, 1)

2.2 Uraian b ahan

• 2,4 Dinitrofenilhidrazin (Ditjen POM, 2014 : 1704 )


• Nama Resmi : 2,4 DINITROFENILHIDRAZIN

• Nama Lain : 2,4 DNPH

• Rumus Struktur :

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON

• Bobot Molekul : 198,14 gr/mol

• Pemerian : Hablur merah jingga, jika dilihat di

bawah mikroskop terlihat seperti jarum

• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat


• Kelarutan : Sangkat sukar larut dalam air,
dalam etanol, dan asam organik
encer
• Kegunaan : zat tambahan, pereaksi

• Aquadest (Ditjen POM, 1979 : 96)


• Nama Resmi : Aqua Destilata

• Nama Lain : Air Suling

• Rumus Molekul : H2O

• Rumus Struktur :H–O-H

• Bobot Molekul : 18,02 gr/mol

• Pemerian : cairan jernih tidak berbau,tidak

berasa,dan tidak berwarna

• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

• Kelarutan : tidak larut dalam minyak

• Aseton (Ditjen POM, 1995 : 27)


• Nama Resmi : ACETONIUM
• Nama Lain : Aseton
• Rumus Molekul : C3H6O
• Rumus Struktur :

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON

• Bobot Molekul : 0,789 gr/mol


• Pemerian :Cairan transparan, tidak berwarna,

mudah menguap, bau khas

• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat


• Kelarutan : Dapat bercampur dengan air,
etanol, eter, dan kloroform

• Alkohol ( Ditjen POM,1979 : 65 )


• Nama Resmi : AETHANOLUM
• Nama Lain : Alkohol
• Rumus Molekul : C2H6O
• Rumus Struktur :

• Bobot Molekul : 46,0 gr/mol


• Pemerian : cairan tidak berwarna, jernih, mudah

menguap, mudah bergerak, bau khas


dan rasa panas.

• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat


• Kelarutan : Hampir larut dalam larutan

• Amonia (Ditjen POM, 1979 : 762)


• Nama Resmi : AMMONIA
• Nama Lain : Amonia
• Rumus Molekul : NH4OH
• Bobot Molekul : 35,05 gr/mol
• Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna
bau khas menusuk kuat
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

• Kelarutan : Mudah larut dalam air


• Kegunaan : Zat tambahan

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON

• Asam Kromat (Ditjen POM, 2014)


• Nama Resmi : ASAM KROMAT

• Nama Lain : Asam Kromat

• Rumus Molekul : H2CrO44

• Rumus Struktur :

• Bobot Molekul : 118,01 gr/mol

• Pemerian : Serbuk berwarna merah

kecoklatan, jingga atau kuning


tergantung konsentrasi
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

• Kelarutan : Larut dalam etanol (95%)

• Benedecit
1) Natrium Sitrat (Ditjen POM.2014 : 926 )
• Nama Resmi : NATRII CITRAS
• Nama Lain : Natrium Sitrat
• Rumus Molekul : C6H5Na3O7
• Rumus Struktur :

• Bobot Molekul : 258,07 gr/mol

• Pemerian :Hablur tidak berwarna

• Kelarutan : Dalam bentuk hidrat mudah larut dalam


air, sangat mudah larut dalam air
mendidih, tidak larut dalam etanol.

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON

2) Natrium Karbonat ( Ditjen POM.1979 : 400)


• Nama Resmi : NATRII CARBONAS
• Nama Lain : Natrium Karbonat
• Rumus Molekul : Na2CO3
• Rumus Struktur :

• Bobot Molekul : 124,00 gr/mol


• Pemerian : Hablur tidak berwarna atau
hablur serbuk putih
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
• Kelarutan : Mudah larut dalam air, lebih
mudah larut dalam air mendidih

3) Tembaga ( II ) Sulfat ( Ditjen POM.1979 )


• Nama Resmi : CUPRII SULFAS
• Nama Lain : Tembaga ( II ) Sulfat
• Rumus Molekul : CuSO4.5H2O
• Rumus Struktur :

• Bobot Molekul : 249,69 gr/mol

• Pemerian : Serbuk hablur atau keabuan

bebas dan sedikit warna biru

• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

• Kelarutan : Larut dalam air dan etanol (95% )


• Kegunaan : Sebagai pereaksi

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON

• Fehling A (Dirjen POM, 1979 : 692)


• Nama Resmi : FEHLING A
• Kandungan : CuSO4, H2O, H2SO4 pekat 6,5
ml, dan aquadest
• Pemerian : Cairan berwarna biru,tidak
berbau
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
• Kelarutan : Mudah larut dalam air
• Kegunaan : Sebagai oksidator

• Fehling B (Dirjen POM, 1979 : 692)


• Nama Resmi : FEHLING B
• Kandungan : Kalium Natrium tartrat 176 g,

NaOH 77 g,aquadest
• Pemerian : Cairan tidak berwarna,tidak
berbau
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
• Kelarutan : Mudah larut dalam air
• Kegunaan : Sebagai oksidator

• Formaldehid (Dirjen POM, 1979 : )

• Nama resmi : FORMALDEHID

• Nama lain : Formalin

• BM /RM : 30,03 / CH2O


• Rumus Struktur :

• Pemerian : Cairan tidak berwarna, uap


dapat mengeluarkan air mata,
baunya sangat merangsang
selaput lendir hidung dan
tenggorokan
• Kelarutan : Dapat dicampur dengan etanol
ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z
15020200160
ALDEHID DAN KETON

• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik,


terlindung dari cahaya
sebaiknya pada suhu di atas
200.
• Kegunaan : Sebagai sampel

• Pereaksi Schiff

1) Fuchsin.HCl ( Ditjen POM.1979)


•Nama resmi : Fuchsin 4 – [ 4 – aminofenil]-
[4imonosikloheksa-2 5
dienildena] metilanilina
hidroklorida
• Nama lain : Fuchsin.HCl
• BM /RM : 337,86 / C2OH2ON3.HCl
• Pemerian : Kristal hijau gelap, serbuk
berupa padatan
• Kelarutan : Larut dalam alkohol
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
• Kegunaan : Disinfektan

2) Natrium Bisulfit ( Ditjen POM.1979 : 709 )


• Nama Resmi : NATRII BISULFIT
• Nama Lain : Natrium Bisulfit
• Rumus Molekul : NaHSO3
• Rumus Struktur :

• Bobot Molekul : 104,99 gr/mol


• Pemerian : Hablur putih kekuningan, bau
belerang dioksida
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
• Kelarutan : Sangat mudah larut dalam
air, tidak larut dalam etanol

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON

• Perak Beramoniak ( Dirjen POM,1979 : 97 )


• Nama Resmi : ARGENTI NITRAS
• Nama Lain : Perak Nitrat
• Rumus Molekul : AgNO3
• Rumus Struktur :

• Bobot Molekul : 169,87 gr/mol


• Pemerian : Hablur transparan atau serbuk
hablur berwarna putih, tidak berbau,
menjadi gelap jika terkena cahaya.
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup

• Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air

• Kegunaan : Antiseptikum euten, kaostikum

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON

2.3 Prosedur Kerja ( Anonim.2021)

A Uji 2,4 - dinitrofenilhidrazin (uji Brady)


1. Siapkan 2 tabung reaksi.

2. Tabung reaksi pertama isi dengan 2 mL formalin. Tabung


reaksi kedua iisi dengan 2 mL aseton.
3. Masing-masing tabung reaksi tambahkan 2 mL etanol 96 %
dan 2 mL larutan 2,4- dinitrofenilhidrazin.
4. Kocok kuat-kuat. Jika tidak terbentuk endapan, panaskan
campuran dengan pembakar spiritus.
5. Amati perubahan yang terjadi. Hasil positif jika terbentuk
endapan kuning, jingga atau merah.

B Uji Fehling

1. Siapkan 2 tabung reaksi. Tabung reaksi pertama isi 2 mL


formalin. Tabung reaksi kedua isi 2 mL aseton.
2. Masing-masing tabung tambahkan 1 mL Fehling A dan 1
mL Fehling B.
3. Panaskan tabung reaksi di dalam penangas air selama
sekitar 5 menit.
4. Amati perubahan yang terjadi. Hasil positif jika terbentuk
endapan merah bata.

C Uji Benedict

1. Siapkan 2 buah tabung reaksi.

2. Masing-masing diisi dengan 2 mL pereaksi Benedict.


Tabung pertama, tambahkan 2 mL formalin. Tabung kedua
tambahkan 2 mL aseton. Kedua tabung reaksi dipanaskan.
3. Amati perubahan yang terjadi. Hasil positif jika terbentuk
endapan merah bat

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON

D Uji tollens

1. Siapkan 2 buah tabung reaksi.

2. Masing-masing isi dengan 1 mL pereaksi AgNO3,


tambahkan beberapa tetes NH4OH hingga terbentuk
endapan, tambahkan lagi NH4OH berlebih hingga endapan
larut.
3. Tabung reaksi pertama tambahkan 2 tetes formalin, kocok
dan amati endapan yang terbentuk. Tabung reaksi kedua
tambahkan 2 tetes aseton, kocok dan amati endapan yang
terbentuk.
4. Panaskan kedua tabung reaksi dalam air mendidih, amati
perubahan yang terjadi. Hasil positif jika terbentuk endapan
cermin perak.

E Uji schiff

1. Siapkan 2 buah tabung reaksi.

2. Masing-masing diisi dengan 3 tetes pereaksi Schiff. Tabung


reaksi pertama tambahkan dengan 3 tetes formalin.Tabung
reaksi kedua tambahkan dengan 3 tetes aseton.
3. Amati perubahan yang terjadi. Hasil positif jika terbentuk
warna merah hingga merah ungu.

F Uji asam kromat

1. Siapkan 2 buah tabung reaksi.


2. Masing-masing diisi dengan 1 mL pereaksi asam kromat.
Tabung reaksi pertama isi dengan 1 tetes formalin. Tabung
reaksi kedua isi dengan 1 tetes aseton. Amati perubahan
yang terjadi. Hasil positif jika terbentuk warna hijau.

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON

BAB III

METODE KERJA
3.1 ALAT PRAKTIKUM
 Tabung reaksi
 Rak tabung
 Pipet tetes
 Lampu spiritus
 Gegep
 Penangas air

3.2 BAHAN PRAKTIKUM


Formaldehid, Aseton, Pereaksi Etanol 96%, 2,4-dinitrofenilhidrazin
(Uji Brady), Perekasi Fehling, Peraksi benedict, Pereaksi Schiff,
Pereaksi tollens (AgNO3 dan NH4OH), Perekais asam kromat,
kalium dikromat, dan H2SO4.

3.3 CARA KERJA


1. Uji Peraksi 2,4-dinitrofenilhidrazin (Uji Brady)
 Siapan 2 tabung reaksi yaitu tabung 1 dan 2
 Tabung 1 di masukkan 2ml sampel formaldehid.
 Tabung 2 dimasukkan 2ml aseton
 Tambahkan masing-masing etanol 96% dan 2ml pereaksi
2,4-dinitrofenilhidrazin kemudian homogenkan.
 Amati perubahan yang terjadi apakah terbentuk endapan
atau tidak.
 Hasil positif jika terbentuk endapan kuning, jingga dan
merah. Jika tidak terjadi endapan maka harus di lakukan
pemanasan.
 Tabung 1 dan 2 dipanaskan diatas lampu spiritus hingga
terjadi perubahan warna.
 Hasil dari Uji Brady pada tabung 1 terbentuk endapan
jingga, begitupun tabung 2.

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON
2. Uji Fehling
 Siapakan 2 tabung reaksi
 Tabung 1 di tambahkan 2 ml formaldehid
 Tabung 2 ditambahkan 2 ml aseton
 Masing-masing tabung ditambahkan fehling A dan fehling
B sebanyak 1 ml. Homogenkan
 Dipanaskan di penagas air sekitar 5-10 menit hingga
terjadi perubahan warna
 Hasil positif jika terbentuk endapan merah bata
 Tabung 1 terlihat endapan merah bata, Tabung 2 tidak
terjadi perubahan warna.

3. Uji Benedict
 Siapkan 2 tabung reaksi
 Tabung 1 ditambahkan 2 ml formaldehid
 Tabung 2 ditambahkan 2 ml aseton
 Masing-masing tambahkan 2 ml pereaksi Benedict
 Homogenkan. Dipanaskan dipenangas air selama 5-10
menit
 Hasil positif ditunjukkan dengan perubahan warna larutan
menjadi merah bata dan muncul endapan merah bata
 Hasil yang di peroleh Tabung 1 terjadi perubahan warna
merah bata. Tabung 2 tidak terjadi perubahan warna

4. Uji Tollens
 Siapkan 2 tabung reaksi
 Tabung 1 dan 2 diisi 1 ml AgNO3
 Masing-masing tambahkan 2 tetes NH4OH
 Kemudian tambahkan masing-masing tabung lagi NH4OH
hingga endapan terbentuk larut kembali, begitupun
dengan tabung 2
 Tambahkan formaldehid pada tabung 1, sedangkan
Tabung 2 aseton 2 ml
 Homogenkan. Lalu dipanaskan di penangas air selama 5-

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON
10 menit hingga terjadi perubahan
 Hasil positif jika terbentuk endapan cermin perak yang
akan melegket pada tabung
 Hasil yang diperoleh pada Tabung 1 terbentuk endapan
perak pada dinding tabung.Tabung 2 tidak terjadi
perubahan warna.

5. Uji Schiff
 Siapakan 2 tabung reaksi
 Tabung 1 dan 2 ditambahkan pereaksi schiff 3 tetes
 Tabung 1 ditambahkan formaldehid 3 tetes, dan Tabung 2
ditambahkan 3 tetes aseton
 Homogenkan. Amati perubahan yang terjadi
 Hasil positif uji schiff jika terbentuk warna merah hingga
merah ungu
 Tabung1 terjadi perubahan warna menjadi merah ungu
 Tabung 2 tidak terjadi perubahan warna

6. Uji Asam Kromat


 Siapakan 2 tabung reaksi
 Tabung 1 dan 2 ditambhakan asam kromat 1 ml
 Tabung 1 ditambahkan 1 tetes formaldehid, dan tabung 2
ditambahkan 1 tetes aseton
 Homogenkan. Amati perubahan
 Hasil positif uji asam kromat jika terbentuk warna hijau
 Hasil perubahan tabung 1 terjadi perubahan warna hijau,
sedangkan tabung 2 tidak terjadi perubahan warna.

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 HASIL

NO UJI REAKSI SENYAWA WARNA HASIL REAKSI


SEBELUM

1 2,4-dinitrofenilhidrazin Formalin Warna Jingga Membentuk endapan


Jingga

Aseton Warna Jingga Membentuk endapan


Jingga

2 Fehling Formalin Biru tua Membentuk endapan


merah bata

Aseton Biru tua Tidak terjadi


perubahan warna

3 Benedict Formalin Biru Merah bata dan


membentuk endapan
merah bata

Aseton Biru Tidak terjadi


perubahan warna

4 Tollens Formalin Bening (Tidak Endapan cermin


berwarna) perak

Aseton Bening (Tidak Tidak terjadi


berwarna) perubahan warna

5 Schiff Formalin Bening (Tidak Berwarna Merah ungu


berwarna)

Aseton Bening (Tidak Tidak terjadi


berwarna) perubahan warna

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON

6 Asam kromat Formalin Warna Jingga Terbentuk warna hijau

Aseton Warna Jingga Tidak terjadi


perubahan warna

Kesimpulan berdasarkan reaktivitas aldehid dan keton adalah:

1. Uji reaksi 2,4-dinitrofenilhidrazin

Pada uji 2,4-dinitrofenilhidrazin (uji Brady) pada tabung A yang diisi


formaldehid dan Tabung B diisi 2ml aseton warna sebelumnya warna
jingga setelah dipanaskan diatas lampu spiritus hingga terjadi perubahan
warna dimana hasil positif jika terbentuk endapan kuning, jingga atau
merah. Pada tabung Aterbentuk endapan jingga begitupun dengan tabung
B tetapi tabung A lebih cepat berekasi dibandibgkan tabung B.

2. Uji reaksi fehling

Pada uji fehling tabung A di tambahkan formaldehid dan tabung B


ditambahkan aseton dan setelah itu masing masing ditambahkan fehling A
dan fehling B. Dan setelah dipanaskan dipenangas air terbentuk endapan
merah bata. Pada tabung Aterlihat endapan merah bata sedangkan tabung
B tidak terhadi perubahan warna.

3. Uji reaksi benedict

pada uji beneditc pada tabung A ditambahkan formaldehid dan tabung B


ditambahkan aseton dan masing masing ditambahkan pereaksi benedict,
homogekan, setelah itu dipanaskan dipenangas air selama 5-10menit.
Dimana hasil positif ditunjukkan dengan perubahan warna larutan menjadi
merah bata dan muncul endapan merah bata.Pada tabung A terlihat
perubahan warna larut merah bata sedangkan pada tabung B tidak terjadi
perubahan warna

4. Uji reaksi tollens

Pada uji tollens tabung A ditambahkan AgNo3 begitupun dengan Tabung


B, Setelah itu ditambahkan masing masing Nh4OH. Kemudian
ditambahkan lagi Nh4OH hingga endapan yang terbentuk larut
kembali,lalu tambahkan formaldehid oada tabung A dan tambahkan aseton
pada Tabung B setelah itu di homogenkan lalu dipanaskan di penangas air
hinga terjadi perubahan. Pada tabung Aterlihat terbentuk endapan perak

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON
pada dinding tabung sedangkan pada tabung B tidak terjadi perubahan
warna.

5. Uji reaksi schiff

Pertama tabung A di tambahkan 3 tetes formaldehid, tabung B di


tambahkan 3 tetes aseton kemudian masing-masing tabung di tambahkan
3 tetes pereaksi Schiff lalu di homogenkan kemudian amati hasil yang di
peroleh,hasilnya yaitu pada sampel formaldehid terbentuk warna merah
hingga merah keunguan sedangkan pada sampel aseton tidak terjadi
perubahan warna

6. Uji reaksi asam kromat

Pertama tabung A di tambahkan 1 tetes formaldehid, tabung B di


tambahkan 1 tetes aseton kemudian masing-masing tabung di tambahkan
1 ml H2Cr04 laku di homogenkan kemudian amati hasil yang diperoleh,
hasilnya yaitu pada sampel formaldehid terbentuk warna hijau sedangkan
pada sampel aseton tidak terjadi perubahan warna

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON

4.2 PEMBAHASAN

Senyawa adalah zat yang terbentuk ketika taom-atom dari dua unsur atau
lebih saling berikatan. Semua senyawa organic mengandung atom karbon.
Karbon dapat membentuk jutaan macam senyawa dengan ato lain, misalnya
oksigen, nitrogen, dan hydrogen. Tubuh manusia dan berbagai makhluk lain
tersusun dari beberapa molekul besar berbasis senyawa karbon dengan struktur
yang sangat kompleks, diantaranya protein dan asam amino, lemak dan minyak,
karbohidrat serta vitamin. Selain pada makhluk hidup, senyawa karbon lain juga
banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari kain, plastic, obat-
obatan, kosmetik, pembersih, maupun pengawet. Senyawa yang dimanfaatkan
sebagai pengawet yaitu formaldehida sedangkan yang digunakan sebagai
pembersih adalah aseton. Aldehid dan keton adalah derivate hidrokarbon yang
mengandung gugus karbonil (C=O) dengan struktur umum aldehid (RCHO), dan
struktur umum keton (RCOR).
Formaldehida adalah gas yang mudah terbakar, tak berwarna, gas
beracun dengan bau menusuk dan menyesakkan. Pembuatan dalam industry
dengan cara oksidasi dari methanol. Larutan 37% formaldehida dalam air
(dengan methanol sebagai zat penstabil) disebut formalin. Formalin dipakai
sebagai desinfektan. Insektisida, fumigant, larutan pengawet mayat, dalam
industry bahan peledak, resin, plastic, tekstil, zat warna dan senyawa lainnya.
Aseton merupakan suatu zat cair yang mudah terbakar dengan bau yang
manis, tak berwarna dan mudah menguap. Dibuat dalam industry dengan cara
oksidasi isopropyl alcohol (2-propanol) dan juga sebagai hasil samping pada
pembuatan fenol. Aseton relative tak beracun, bercampur dalam air dan hampir
semua pelarut organic lain, dapat larut dalam hampir semua senyawa organic.
Oleh sebab itu, aseton banyak dipakai sebagai pelarut.

1. Pada percobaan pertama Uji 2,4-Dinitrofenilhidrazin (Uji Brady)


Dimana sampel yang digunakan adalah Formaldehid,Aseton dan
Etanol 96%. Hasil dari percobaan ini ialah pada tabung 1 dan 2
terbentuk endapan jingga, Namun tabung 1 lebih cepat bereaksi
dibandingkan tabung 2
2. Pada percobaan kedua Uji Fehling pada tabung 1 disini formaldehid
ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z
15020200160
ALDEHID DAN KETON
dan tabung ke 2 diisi aseton kemudian ditambahkan Fehling A dan
Fehling B pada masing masing tabung. Hasil positif jika terbentuk
endapan merah bata. Pada tabung 1 terlihat endapan merah bata.
Berdasarkan data hasil percobaan yang telah diperoleh dapat
diketahui bahwa reagen fehling yang ditambahkan sampel
formaldehid sebelum dipanaskan warnanya biru dan setelah
dipanaskan kurang lebih 2 menit terbentuk cicin merah bata. Hal ini
menunjukkan bahwa uji fehling dengan sampel formaldehid adalah
positif dan formaldehid merupakan aldehid. memiliki gugus OH bebas
sehingga ketika diuji dengan fehling membentuk endapan merah
bata. Selanjutnya Pada sampel aseton yang sudah ditambahkan
reagen fehling berwarna biru tua dan setelah dipanaskan kurang
lebih 2 menit terbentuk endapan biru tua. Hal ini menujukkan bahwa
uji fehling dan aseton adalah negatif dan aseton bukan aldehid tetapi
keton. aseton merupakan gugus keton dan tidak memiliki gugus OH
atau H bebas sehingga tidak bereaksi dalam uji fehling.
3. Pada percobaan Uji Benedict,Pada pencampuran pereaksi benedict
dengan formaldehid terjadi perubahan warna menjadi merah bata..
Sedangkan pada pencampuran dengan aseton, larutan tidak terjadi
reaksi karena aseton tidak bisa teroksidasi dengan pereaksi
benedict.
4. Pada percobaan UJI Tollens dimana tabung 1 terbentuk endapan
perak pada dinding tabung sedangkan tabung ke 2 tidak terjadi
perubahan warna. Dapat diketahui bahwa pada sampel formaldehid
dibutuhkan beberapa tetes NH4OH agar AgNO3 kembali berwarna
bening, setelah ditambahkan 2 ml formaldehid dipanaskan dipenagas
air 5-10 menit, Hal ini menunjukkan bahwa hasil uji tollens dengan
formaldehid adalah positif dan formaldehid termasuk aldehid.
formaldehid merupakan gugus aldehid dan memiliki gugus OH bebas
sehingga bereaksi dalan uji tollens ini dan membentuk cermin perak
Selanjutnya Pada sampel aseton dibutuhkan beberapa tetes NH4OH
supaya AgNO3 kembali bening, selanjutnya setelah dilakukan
pemanasan selama 5-10 menit warnanya tetap bening. Hal ini
menunjukkan bahwa aseton tidak bereaksi dengan reagen AgNO3
sehingga hasil ujinya adalah negatif, jadi aseton bukan termasuk
ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z
15020200160
ALDEHID DAN KETON
aldehid tetapi keton. Hal aseton merupakan gugus keton dan aseton
tidak bisa bereaksi dalam uji tollens karena aseton tidak memiliki
gugus OH atau H bebas.
5. Pada percobaan Uji schiif tabung 1 terjadi perubahan warna merah
ungu sedangkan tabung ke 2 tidak terjadi perubahan warna. Pada
percobaan ini digunakan bahan formaldehid dan aseton sebagai
bahan pembanding. Formaldehid dan aseton dimasukkan pada
masing masing tabung yang berbeda kemudian masing masing
ditambahkan pereaksi Schif sebanyak 3. Perubahan yang terjadi
adalah pada tabung yang berisi Formaldehid terlihat perubahan
warna menjadi merah ungu. Sedangkan aseton tidak terjadi
perubahan warna..
6. Pada percobaan Uji asam kromat,aldehid akan dioksidasi oleh asam
kromat, sedangkan keton tidak.Asam kromat akan tereduksi menjadi
Cr+3 yang berwarna hijau. hasil positif jika terbentuk warna hijau.
Pada tabung 1 terjadi perubahan warna hijau sedangkan tabung ke 2
tidak terjadi perubahan warna

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini
1. Aldehid dan keton merupakan kelompok senyawa organik yang
mengandung gugus karbonil yang memiliki persamaan dan perbedaan
baik dari segi sifat-sifat kimia, fisika dan kegunaan. Suatu aldehid
memiliki satu gugus alkil atau aril dan satu hidrogen yang terikat pada
karbon karbonil dengan rumus RCHO, sedangkan suatu keton
mempunyai dua gugus alkil atau aril yang terikat pada karbon karbonil
dengan rumus umum RCOR.
2. Formaldehida adalah gas yang mudah terbakar, tak berwarna, gas
beracun dengan bau menusuk dan menyesakkan. Pembuatan dalam
industry dengan cara oksidasi dari methanol. Larutan 37% formaldehida
dalam air (dengan methanol sebagai zat penstabil) disebut formalin.
Formalin dipakai sebagai desinfektan. Insektisida, fumigant, larutan
pengawet mayat, dalam industry bahan peledak, resin, plastic, tekstil, zat
warna dan senyawa lainnya.
3. Aseton merupakan suatu zat cair yang mudah terbakar dengan bau yang
manis, tak berwarna dan mudah menguap. Dibuat dalam industry dengan
cara oksidasi isopropyl alcohol (2-propanol) dan juga sebagai hasil
samping pada pembuatan fenol. Aseton relative tak beracun, bercampur
dalam air dan hampir semua pelarut organic lain, dapat larut dalam hampir
semua senyawa organic. Oleh sebab itu, aseton banyak dipakai sebagai
pelarut.
4. Aldehid dan keton adalah derivat hidrokarbon yang mengandung gugus
karbonil (C=O) dengan struktur umum aldehid (RCHO), dan struktur
umum keton (RCOR)

5.2 SARAN
Adapun saran yang dapat diambil dari percobaan ini adalah praktikan
haris memahami materi aldehid dan keton serta cara kerja dalam
melakukan suatu percobaan. Praktikan harus selalu berhati hati dalam

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON
melakukan percobaan dan harus teliti dalam melihat reaksi atau
perubahan yang akan terjadi pada sampel agar terhindar dari kesalahan
yang tidak di inginkan dan mendapatkan hasil yang sesuai dalam
melakukan percobaan.

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, Ralph J. and Fessenden, Joan. S.,1992, Kimia Organik,


Erlangga. Jakarta.
Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi. (2007). Mudah dan Aktif Belajar Kimia.
Bandung: Setia Purna Inves.
Satyajit, Sarker, D., Lutfun Nahar. 2009. Kimia untuk Mahasiswa Farmasi
Bahan Kimia Organik, Alam dan Umum. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. 7-17.
Wardiyah. 2016. Kimia Organik. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan:
KEMENKES REPUBLIK INDONESIA.
Fessenden, R.J, J.S, Fessenden. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik.
Diterjemahkan oleh Maun, S., Ansa, A& Sally, S. Jakarta:Binarupa
Aksara.
Sastrohamidjojo. Hardjono. 2013. Kimia Organik Dasar. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada Press.
HAM, Mulyono. (2005). Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta:
Bumia Aksara.
Albrow, Martin. 2012. Globalization Knowledge and Society London, Oxford
University.
Sahidin, Ardiansyah, Taher. M, Marianti M. 2011. Terpenoids From the
Stem Bark of Jatropha Curcas Plants and Their Biological Activities,
Makara Sains, 15 (2), 106-110.
Anonim.2021.Penuntun Praktikum Kimia Organik.Universitas Muslim
Indonesia.Makassar

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON

LAMPIRAN

NO UJI REAKSI SENYAWA WARNA HASIL REAKSI


SEBELUM

1 2,4-dinitrofenilhidrazin Formalin Warna Jingga Membentuk endapan


Jingga

Aseton Warna Jingga Membentuk endapan


Jingga

2 Fehling Formalin Biru tua Membentuk endapan


merah bata

Aseton Biru tua Tidak terjadi


perubahan warna

3 Benedict Formalin Biru Merah bata dan


membentuk endapan
merah bata

Aseton Biru Tidak terjadi


perubahan warna

4 Tollens Formalin Bening (Tidak Endapan cermin


berwarna) perak

Aseton Bening (Tidak Tidak terjadi


berwarna) perubahan warna

5 Schiff Formalin Bening (Tidak Berwarna Merah ungu


berwarna)

Aseton Bening (Tidak Tidak terjadi


berwarna) perubahan warna

6 Asam kromat Formalin Warna Jingga Terbentuk warna ungu

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON

Aseton Warna Jingga Tidak terjadi


perubahan warna

Kesimpulan berdasarkan reaktivitas aldehid dan keton adalah:

1. Uji reaksi 2,4-dinitrofenilhidrazin

Pada uji 2,4-dinitrofenilhidrazin (uji Brady) pada tabung A yang diisi


formaldehid dan Tabung B diisi 2ml aseton warna sebelumnya warna jingga
setelah dipanaskan diatas lampu spiritus hingga terjadi perubahan warna
dimana hasil positif jika terbentuk endapan kuning, jingga atau merah. Pada
tabung Aterbentuk endapan jingga begitupun dengan tabung B tetapi tabung
A lebih cepat berekasi dibandibgkan tabung B.

2. Uji reaksi fehling

Pada uji fehling tabung A di tambahkan formaldehid dan tabung B


ditambahkan aseton dan setelah itu masing masing ditambahkan fehling A
dan fehling B. Dan setelah dipanaskan dipenangas air terbentuk endapan
merah bata. Pada tabung Aterlihat endapan merah bata sedangkan tabung B
tidak terhadi perubahan warna.

3. Uji reaksi benedict

pada uji beneditc pada tabung A ditambahkan formaldehid dan tabung B


ditambahkan aseton dan masing masing ditambahkan pereaksi benedict,
homogekan, setelah itu dipanaskan dipenangas air selama 5-10menit.
Dimana hasil positif ditunjukkan dengan perubahan warna larutan menjadi
merah bata dan muncul endapan merah bata.Pada tabung A terlihat
perubahan warna larut merah bata sedangkan pada tabung B tidak terjadi
perubahan warna

4. Uji reaksi tollens

Pada uji tollens tabung A ditambahkan AgNo3 begitupun dengan Tabung B,


Setelah itu ditambahkan masing masing Nh4OH. Kemudian ditambahkan lagi
Nh4OH hingga endapan yang terbentuk larut kembali,lalu tambahkan
formaldehid oada tabung A dan tambahkan aseton pada Tabung B setelah itu
di homogenkan lalu dipanaskan di penangas air hinga terjadi perubahan.
Pada tabung Aterlihat terbentuk endapan perak pada dinding tabung
sedangkan pada tabung B tidak terjadi perubahan warna.

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON

5. Uji reaksi schiff

Pertama tabung A di tambahkan 3 tetes formaldehid, tabung B di tambahkan


3 tetes aseton kemudian masing-masing tabung di tambahkan 3 tetes
pereaksi Schiff lalu di homogenkan kemudian amati hasil yang di
peroleh,hasilnya yaitu pada sampel formaldehid terbentuk warna merah
hingga merah keunguan sedangkan pada sampel aseton tidak terjadi
perubahan warna

6. Uji reaksi asam kromat

Pertama tabung A di tambahkan 1 tetes formaldehid, tabung B di tambahkan


1 tetes aseton kemudian masing-masing tabung di tambahkan 1 ml H2Cr04
laku di homogenkan kemudian amati hasil yang diperoleh, hasilnya yaitu pada
sampel formaldehid terbentuk warna hijau sedangkan pada sampel aseton
tidak terjadi perubahan warna

HASIL PERCOBAAN

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160
ALDEHID DAN KETON

ATHIRA JIHADI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200160

Anda mungkin juga menyukai