Anda di halaman 1dari 20

Praktikum Kimia Organik Dasar

Aldehid dan Keton


Raihanny Nurul Putri Kamila*, Alya Mustika, Azzahra Nanda Aprilita, Carolin
Oktaviani Randang, Dewi Fajarina Nurul Hidayah, Reza Yunanda, Shella Vinasya
Rahmadani, dan Elvitria Khairunnisa.
Program Studi Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Kota Pontianak, Kalimantan Barat
Email: H1031221043@student.untan.ac.id

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan senyawa aldehid dan keton yang bertujuan


membedakan senyawa aldehid dan keton menggunakan test ujii tollen, uji shiff, uji
fehling, uji benedict, uji NaOH dan uji polimerisasi. Prinsip percobaan yang
digunakan pada praktikum ini untuk membedakan senyawa aldehid dan keton
dengan cara mereaksikan beberapa senyawa yang diidentifikasi terdapat aldehid
dan keton dengan beberapa uji yang dapat membedakannya. Percobaan kali ini
menggunakan metode kualitatif. Senyawa aldehid, keton, dan asam karboksilat
merupakan senyawa yang mengandung gugus karbonil. Perbedaannya yang jelas
dari ketiga senyawa yang telah disebutkan hanya pada gugus yang lain selain
gugus karbonil yaitu gugus H pada aldehid, gugus OH pada asam karboksilat dan
gugus alkil pada senyawa keton. Semakin besar muatan yang berada pada atom
karbon, maka senyawa nya semakin reaktif.
Kata Kunci: Aldehid, Aseton, Benzaldehid, Keton dan Uji Kualitatif

PENDAHULUAN -al, oleh karena itu Aldehid juga


Latar Belakang disebut Alkanal. Nama lazim Aldehid
Aldehid merupakan salah satu diturunkan dari Nama lazim Asam
kelompok senyawa karbon yang Karboksilat dengan menggantikan
memiliki gugus karbonil (C=O), akhiran -at menjadi aldehid dan
gugus karbonil tersebut terletak membuang kata asam (Sunarya,
diujung rantai karbon induk yang 2007). Aldehid rantai pendek
diakhiri dengan atom hidrogen. mencakup Formaldehida,
Aldehid diturunkan dari Nama Asetaldehida, Gloksal, dan Metil
Alkana dengan mengganti -a menjadi Alkohol. Aldehid merupakan

Raihanny Nurul Putri Kamila Aldehid dan Keton


H1031221043
Praktikum Kimia Organik Dasar

senyawa Organik teroksigenisasi pada percobaan ini yaitu senyawa


dengan berat molekul yang lebih Benzaldehida. Benzaldehida
rendah (Ali dkk, 2015). merupakan senyawa yang memiliki
Aldehid mengandung gugus rumus kimia (C7H6O) yang terdiri
karbonil C=O. Senyawa itu akan dari cincin benzena dengan subtituen
termasuk kedalam golongan Aldehida aldehida. Senyawa ini merupakan
apabila salah satu dari kedua gugus aldehida aromatik yang paling
tersebut adalah atom Hidrogen. sederhana, senyawa ini merupakan
Aldehida dapat dihasilkan dari senyawa organik yang berbentuk
Oksidasi Parsial Alkohol yang mana cairan menyerupai minyak bewarna
turunan berikutnya akan kuning dan mudah menguap, selain
menghasilkan Asam Karboksilat itu benzeldehid juga dimanfaatkan
(Fessenden, 1987). Gugus fungsi dari sebagai pelarut. Benzaldehid
aldehida memiliki satu atom hidrogen termasuk dalam senyawa non polar
yang terikat pada atom karbon dan tidak dapat larut didalam pelarut
karbonil dengann gugus sisanya akan polar. (Martin, 2012).
berikatan dengan rantai alifatik atau
rantai aromatik (Ikhsan dan
Damayanti, 2016). Aldehid memiliki
reaksi adisi nukleofilik. Sifat dari
Aldehid tidak akan mengandung gambar 1.1 struktur aldehid
Hidrogen yang terikat Alkohol.
Keton mempunyai suatu
Aldehid merupakan senyawa yang
gugus dengan gugus asli alkil atau
polar dan dapat membentuk gaya tarik
gugus aril yang terikat dengan karbon
menarik elektrostatik yang relatif kuat
karbonikl. Beberapa hormon steroid
antar molekulnya (Diah, 2010).
mengandung gugus fungsional keton,
Formaldehid merupakan senyawa
seperti testoteron dan progesteron.
paling sederhana dari Aldehida
Keton yang paling sederhana adalah
dengan kecenderungannya untuk
Aseton (CH3COCH3), yang mana
berpolimerisasi (Chang, 2003).
atom karbonil mengikuti 2 gugus
Senyawa aldehid yang digunakan
metil (Sarker dan Lutfun, 2009).

Raihanny Nurul Putri Kamila Aldehid dan Keton


H1031221043
Praktikum Kimia Organik Dasar

Keton memiliki struktur dan tata juga mengalami reaksi yang disebut
nama yang mengandung gugus adisi nukleofilik (Chang, 2003).
karbonil, tata nama keton adalah alkil
keton atau propanon. Keton larut
dalam air dan titik didihnya sebanding
dengan kenaikan berat molekul
(Basri, 2003). gambar 1.2 struktur keton
Senyawa keton yang
Prinsip percobaan yang
digunakan pada percobaan ini adalah
digunakan pada praktikum ini untuk
Aseton. Aseton merupakan senyawa
membedakan senyawa aldehid dan
kimia yang memiliki rumus kimia
keton dengan cara mereaksikan
(CH3COCH3) dengan Aroma mint.
beberapa senyawa yang diidentifikasi
Aseton merupakan zat cair yang tidak
terdapat aldehid dan keton dengan
memiliki warna, mudah menguap,
beberapa uji yang dapat
mudah terbakar, dan memiliki sifat
membedakannya. Percobaan kali ini
yang polar. Aseton memiliki rasa
menggunakan metode kualitatif.
yang manis, memiliki titik didih 56°C
Percobaan ini dilakukan uji dengan
dan titik lebur -84°C. Aseton biasanya
pereaksi untuk mengetahui perubahan
digunakan sebagai pelarut organik
yang terjadi pada senyawa aldehid
dan bahan mentah pembuatan
dan keton, lalu diamati perubahannya.
senyawa organik. Aseton memiliki
Macam-macam uji yang digunakan
massa molar 58,089 g/mol dan
pada percobaan ini adalah Uji Tollen,
densitas 784 kg/m3 (Mulyono,2015).
Uji Shiff, Uji Fehling, Uji Benedict,
Keton juga dapat dibuat melalui
Uji NaOH, dan Uji Polimerisasi.
oksidasi alkohol sekunder, hidrasi
Senyawa aldehid dan keton
alkuna, asilasi Friedel-Crafts,
merupakan senyawa yang
ozonilisis alkena, dan pembuatan
mengandung gugus karbonil selain
keton nitril (Ikhsan dan Damayanti,
itu, terdapat gugus H pada aldehid
2009). Keton biasanya kurang reaktif
dari gugus alkil pada keton.
dibandingkan dengan aldehid. Keton
Formaldehida dan aseton direaksikan
pada masing-masing uji tersebut.

Raihanny Nurul Putri Kamila Aldehid dan Keton


H1031221043
Praktikum Kimia Organik Dasar

Perkiraan hasil pada percobaan ini Reagen Fehling A dan B, dan Reagen
adalah Uji Tollens akan membentuk Shiff.
cermin merah pada hasilnya, Uji Shiff
akan menghasilkan perubahan warna, PROSEDUR KERJA
Uji Fehling akan menghasilkan Uji Tollen
endapan berupa gel, Uji Benedict Benzaldehid dan Aseton
akan menghasilkan perubahan warna, sebanyak 2 mL dimasukkan kedalam
dan Uji Polimerisasi menyebabkan tabung reaksi yang berbeda.
perubahan suhu. Semakin besar Kemudian 1 mL pereaksi Tollen
muatan pada atom karbon, maka ditambahkan kedalam tabung reaksi,
senyawanya semakin reaktif. lalu perubahan yang terjadi diamati
dan dicatat.
METODOLOGI Uji Shiff
Alat dan Bahan Benzaldehid dan Aseton
Alat-alat yang digunakan pada sebanyak 2 mL dimasukkan kedalam
percobaan praktikum ini adalah tabung reaksi yang berbeda. Pereaksi
Batang pengaduk, Beaker Glass 50 Shiff ditambahkan sebanyak 1 mL ke
mL, Beaker Glass 100 mL, Beaker tabung reaksi. Setelah itu, perubahan
Glass 200 mL, Bulb, Kawat kasa, yang terjadi diamati dan dicatat.
Kaki tiga, Labu ukur, Pipet tetes, Rak Uji Fehling
tabung reaksi, Spirtus, dan Tabung Benzaldehid dan Aseton
Reaksi. sebanyak 2 mL dimasukkan kedalam
Bahan-bahan yang digunakan tabung reaksi yang berbeda. Reagen
dalam percobaan praktikum ini Fehling A dan B sebanyak 1 mL
adalah 2,4-dinitrofenilhidrazin, dimasukkan ke dalam setiap tabung
Akuades (H2O), Amonium reaksi lalu diaduk dengan sempurna.
Hidroksida (NH4OH), Asam Sulfat Setelah itu, larutan dipanaskan dalam
(H2SO4), Aseton (CH3COCH3), Waterbath hingga mendidih agar
Benzaldehid, Natrium Hidroksida reaksi sempurna. Perubahan yang
(NaOH), Perak Nitrat (AgNO3), terjadi diamati dan dicatat.
Pereaksi Tollen, Reagen Benedict, Uji Benedict

Raihanny Nurul Putri Kamila Aldehid dan Keton


H1031221043
Praktikum Kimia Organik Dasar

Benzaldehid dan Aseton


dimasukkan sebanyak 2 mL kedalam
tabung reaksi yang berbeda.
Kemudian 1 mL reagen benedict
ditambahkan kedalam tabung reaksi,
larutan dipanaskan hingga mendidih.
Perubahan yang terjadi diamati dan
dicatat.
Uji NaOH
Benzaldehid dan Aseton
sebanyak 2 mL dimasukkan kedalam gambar 2.1. Rangkaian Alat

tabung reaksi. Masing masing tabung HASIL DAN PEMBAHASAN


ditambahkan Larutan NaOH 1 M Data Pengamatan
sebanyak mL. Setelah itu, larutan Uji Tollen
dicampurkan dengan sempurna lalu No Perlakuan Hasil
didihkan beberapa menit hingga Pengamatan
terbentuk endapan. Larutan 1. benzaldehid Benzaldehid
didinginkan, perubahan yang terjadi dan aseton 10 tetes dan
diamati dan dicatat. dimasukkan Aseton 10
Uji Polimerisasi kedalam tetes
Benzaldehid dan Aseton tabung reaksi Bawal : bening,
sebanyak 2 mL dimasukkan kedalam Aawal : bening.
tabung reaksi. 1 tetes Asam Sulfat 2. ditambahkan benzaldehid :
pekat ditambahkan lalu dikocok, catat 1 mL pereaksi 10 tetes suhu
perubahan suhu. 2 mL air dingin Tollen. naik, 15 tetes
ditambahkan dan dikocok. Setelah terbentuk 2
itu, perhatikan endapan yang tidak fasa.
larut dan amati perubahan yang aseton : 5
terjadi. tetes
Rangkaian Alat membentuk 2
fasa.

Raihanny Nurul Putri Kamila Aldehid dan Keton


H1031221043
Praktikum Kimia Organik Dasar

Fehling A reagen→2 fasa


Uji Shiff dan B lalu bening dan
No Perlakuan Hasil dipanaskan birumuda)
Pengamatan menggunaka benzaldehid
1. Benzaldehid benzaldehid 15 n waterbath akhir (2
dan Aseton tetes (bening). fasa→dipanaska
dimasukkan aseton 15 tetes n
sebanyak 2 (bening) →tidak ada
mL kedalam perubahan)
tabung reaksi aseton awal (15
2. ditambahkan benzaldehid tetes
1 mL +reagen 3 tetes reagen→biru)
pereaksi (bening 2 fasa). aseton akhir
Shiff aseton+reagen (biru→
10 tetes dipanaskan
(bening 2 fasa). →tidak ada
perubahan)
Uji Fehling
No Perlakuan Hasil FB
Pengamatan benzaldehid
1. benzaldehid FA awal (10 tetes
dan aseton benzaldehid 10 reagen→2 fasa
dimasukkan tetes menjadi bening)
sebanyak 2 aseton 10 tetes benzaldehid
mL kedalam FB akhir
tabung benzaldehid 10 (bening→dipana
reaksi tetes skan→putih
aseton 10 tetes keruh)
2. ditambahkan FA aseton awal (10
1 mL benzaldehid tetes→2
Reagen awal (15 tetes fasa→bening)

Raihanny Nurul Putri Kamila Aldehid dan Keton


H1031221043
Praktikum Kimia Organik Dasar

aseton akhir Uji NaOH


(bening→dipana No Perlakuan Hasil
skan→menguap) Pengamatan
1. benzaldehid benzaldehid
dan aseton awal
Uji Benedict
dimasukkan (bening→5
No Perlakuan Hasil
sebanyak 2 tetes
Pengamatan
mL kedalam NaOH→
1. benzaldehid benzaldehid
tabung reaksi keruh)
dan aseton awal
aseton awal
dimasukkan (bening→10
(bening→
sebanyak 2 tetes
NaOH 2
mL kedalam pereaksi→2
tetes→2 fasa)
tabung fasa warna biru
2. ditambahkan benzaldehid
reaksi dan terdapat
1 mL NaOH akhir (putih
ditambahkan minyak)
1 M, keruh→
pereaksi aseton awal
didihkan dipanaskan→
benedict (bening→10
didinginkan kuning→
tetes
didalam air direndam→
peraksi→2 fasa
larutan tetap)
biru-bening)
aseton akhir
2. dipanaskan benzaldehid
(2 fasa→
larutan akhir
dipanaskan→
hingga (dipanaskan→2
tetap 2 fasa→
mendidih fasa→biru
direndam→
keruh)
larutan tetap)
aseton akhir
(dipanaskan→2
Uji Polimerisasi
fasa→hijau-
No Perlakuan Hasil
kebiruan)
Pengamatan

Raihanny Nurul Putri Kamila Aldehid dan Keton


H1031221043
Praktikum Kimia Organik Dasar

1. benzaldehid benzaldehid gugus karbonil tersebut terletak


dan aseton awal diujung rantai karbon induk yang
dimasukkan (bening→1 diakhiri dengan atom hidrogen.
sebanyak 2 tetes asam Aldehid diturunkan dari Nama
mL kedalam sulfat→ Alkana dengan mengganti -a menjadi
tabung reaksi kuning, suhu -al, oleh karena itu Aldehid juga
dan tetap) disebut Alkanal. Nama lazim Aldehid
ditambahkan aseton awal diturunkan dari Nama lazim Asam
H2SO4 pekat, (bening→1 Karboksilat dengan menggantikan
dikocok tetes asam akhiran -at menjadi aldehid dan
sulfat→ membuang kata asam (Sunarya,
bening→suhu 2007). Aldehid rantai pendek
naik jadi mencakup Formaldehida,
hangat) Asetaldehida, Gloksal, dan Metil
2. dimasukkan 2 benzaldehid Alkohol. Aldehid merupakan
mL air akhir senyawa Organik teroksigenisasi
dingin, (kuning→30 dengan berat molekul yang lebih
dikocok tetes rendah (Ali dkk, 2015). Aldehid
akuades→2 memiliki reaksi adisi nukleofilik.
fasa→pink) Sifat dari Aldehid tidak akan
aseton akhir mengandung Hidrogen yang terikat
(orange→ Alkohol. Aldehid merupakan
kuning→10 senyawa yang polar dan dapat
tetes membentuk gaya tarik menarik
akuades→2 elektrostatik yang relatif kuat antar
fasa) molekulnya (Diah, 2010).
Senyawa keton yang
digunakan pada percobaan ini adalah
Pembahasan
Aseton. Aseton merupakan senyawa
Aldehid merupakan salah satu
kimia yang memiliki rumus kimia
kelompok senyawa karbon yang
(CH3COCH3) dengan Aroma mint.
memiliki gugus karbonil (C=O),

Raihanny Nurul Putri Kamila Aldehid dan Keton


H1031221043
Praktikum Kimia Organik Dasar

Aseton merupakan zat cair yang tidak dibandingkan dengan keton terhadap
memiliki warna, mudah menguap, adisi nukleofilik (Raymond, 2009).
mudah terbakar, dan memiliki sifat
Uji Tollen
yang polar. Aseton memiliki rasa
Uji Tollen merupakan salah
yang manis, memiliki titik didih 56°C
satu uji yang digunakan untuk
dan titik lebur -84°C. Aseton biasanya
membedakan senyawa aldehid dan
digunakan sebagai pelarut organik
keton dalam suatu sampel yaitu
dan bahan mentah pembuatan
dengan menggunakan pereaksi tollen
senyawa organik. Aseton memiliki
yang akan menimbulkan reaksi
massa molar 58,089 g/mol dan
reduksi-oksidasi. Biasanya Uji Tollen
densitas 784 kg/m3 (Mulyono,2015).
digunakan untuk mendeteksi adanya
Keton juga dapat dibuat melalui
senyawa aldehid pada sampel yang
oksidasi alkohol sekunder, hidrasi
digunakan (Acton, 2017). Pereaksi
alkuna, asilasi Friedel-Crafts,
tollen pada percobaan ini digunakan
ozonilisis alkena, dan pembuatan
sebagai oksidator ringan (Martin,
keton nitril (Ikhsan dan Damayanti,
2012).
2009). Keton biasanya kurang reaktif
Prinsip uji tollens adalah
dibandingkan dengan aldehid. Keton
digunakan untuk membedakan
juga mengalami reaksi yang disebut
senyawa aldehid dan keton dalam
adisi nukleofilik (Chang, 2003).
suatu sampel dengan menambahkan
Perbedaan dari aldehid dan
reagen tollens yaitu AgNO3 dimana
keton antara lain senyawa Aldehid
akan terjadi reaksi reduksi-oksidasi.
mengandung sebuah gugus karbonil
Aldehid dioksidasi menjadi anion
yang terikat pada sebuah atau dua
karboksilat, ion Ag+ dalam reagensia
buah atom hidrogen sedangkan keton
tollens akan direduksi menjadi Ag.
yaitu senyawa organik yang
Uji positif ditandai dengan
mempunyai sebuah gugus karbonil
terbentuknya cermin perak pada
terikat pada dua buah gugus alkil.
dinding tabung reaksi (Acton, 2013).
Aldehida mudah teroksidasi,
Benzaldehida merupakan
sedangkan keton tidak mudah
senyawa yang memiliki rumus kimia
teroksidasi. Aldehida lebih reaktif
(C7H6O) yang terdiri dari cincin

Raihanny Nurul Putri Kamila Aldehid dan Keton


H1031221043
Praktikum Kimia Organik Dasar

benzena dengan subtituen aldehida. Amonium Hidroksida dengan


Senyawa ini merupakan aldehida rumus kimia NH4OH merupakan
aromatik yang paling sederhana, senyawa basa lemah. Amonium
senyawa ini merupakan senyawa Hidroksida dikenal dengan sebutan
organik yang berbentuk cairan amonia/amoniak. Amoniak adalah
menyerupai minyak bewarna kuning larutan yang larut didalam air antara
dan mudah menguap, selain itu amonium dan air. Amonium
benzeldehid juga dimanfaatkan Hidroksida biasa digunakan sebagai
sebagai pelarut. Benzaldehid pupuk, bahan pembersih, dan pemutih
termasuk dalam senyawa non polar keperluan rumah tangga (Mulyono,
dan tidak dapat larut didalam pelarut 2006).
polar. (Martin, 2012).

gambar 3.2. Struktur Aseton


gambar 3.1. Struktur Benzaldehid
Perak Nitrat dengan rumus
Aseton merupakan senyawa kimia AgNO3 merupakan hasil reaksi
kimia yang memiliki rumus kimia dari logam perak dengan larutan asam
(CH3COCH3) dengan Aroma mint. nitrat pekat (HNO3). Senyawa perak
Aseton merupakan zat cair yang tidak nitrat (AgNO3) bersifat mudah larut
memiliki warna, mudah menguap, didalam air, Non Higroskopis,
mudah terbakar, dan memiliki sifat beracun, dan korosif. Secara fisik
yang polar. Aseton memiliki rasa berbentuk padatan putih, tidak
yang manis, memiliki titik didih 56°C berbau, dan berbentuk kristal. Perak
dan titik lebur -84°C. Aseton biasanya Nitrat (AgNO3) merupakan senyawa
digunakan sebagai pelarut organik serbaguna diantara senyawa perak
dan bahan mentah pembuatan lainnya (Amri dkk, 2020).
senyawa organik. Aseton memiliki
massa molar 58,089 g/mol dan
densitas 784 kg/m3 (Mulyono,2005).

Raihanny Nurul Putri Kamila Aldehid dan Keton


H1031221043
Praktikum Kimia Organik Dasar

benzaldehid merupakan bentuk dasar


dari aldehid sehingga ketika pereaksi
tollen bereaksi dengan benzaldehid
akan menunjukkan reaksi positif

gambar 3.3. Struktur Perak Nitrat (Sudarmo, 2006). Sesuai hasil yang
dihasilkan, harusnya aseton akan
Langkah kerja yang dilakukan
bereaksi dengan pereaksi tollen, tetapi
yaitu 10 tetes benzaldehid
pada hasil percobaan aseton tidak
dimasukkan kedalam tabung reaksi,
menunjukkan hasil yang positif (Sari,
kamudian ditambahkan 10 tetes
2010).
pereaksi tollen. Perubahan yang
terjadi yaitu suhu pada benzaldehid
naik menjadi hangat, kemudian pada
penambahan ke-15 tetes benzaldehid
membentuk 2 fasa. Aseton
dimasukkan kedalam tabung reaksi
sebanyak 10 tetes. Kemudian
ditambahkan pereaksi tollens gambar 3.4. Uji Tollen
sebanyak 5 tetes, aseton membentuk 2
Uji Shiff
fasa. Fungsi dari penambahan
Uji shiff merupakan salah satu
pereaksi tollens untuk
uji yang dilakukan untuk mendeteksi
mengidentifikasi aldehid, asam
adanya senyawa dengan gugus
karboksilat dan keton berdasarkan
aldehida dan keton. Biasanya,
perubahan yang terjadi sebagai
pereaksi shiff merupakan larutan
pengoksidator ringan (Martin, 2012).
funchsin asam didalam air yang telah
Hasil yang diperoleh pada
didekolorisasi dengan gas SO2.
percobaan ini yaitu dan aseton
Komposisi dari pereaksi shiff
menunjukkan reaksi negatif. Menurut
biasanya adalah funchsin, sodium
literatur pada umumnya uji tollen
metabisulfite dan Asam Klorida
terhadap benzaldehid akan
(HCl) (Martin, 2012). Prinsip
menghasilkan cermin merah (positif).
pereaksi Shiff digunakan untuk
Literatur menyebutkan bahwa

Raihanny Nurul Putri Kamila Aldehid dan Keton


H1031221043
Praktikum Kimia Organik Dasar

identifikasi aldehid dan keton dalam Hasil yang didapatkan dari


suatu senyawa sehingga dapat percobaan ini menunjukkan reaksi
digunakan untuk mengidentifikasi negatif yang mana tidak adanya
formaldehid. Pereaksi ini terdiri dari perubahan warna pada larutan
zat warna fuchsin yang telah benzaldehid dan aseton. Menurut
dihilangkan warnanya menggunakan literatur reaksi positif akan
sulfur dioksida (Daintith, 2008). menunjukkan perubahan warna ungu
pada senyawa benzaldehid yang akan
Benzaldehid dan Aseton
menandakan adanya gugus aldehid
sebanyak 15 tetes masing-masing
pada larutan tersebut (Keenan dan
dimasukkan kedalam tabung reaksi
Kleinfelter, 1986). Sedangkan
yang berbeda. Kemudian, Pereaksi
Aseton, menurut literatur jika
Shiff ditambahkan sebanyak 3 tetes
senyawa tersebut mengandung gugus
kedalam larutan Benzaldehid.
aldehid maka akan terjadi perubahan
Perubahan yang terjadi adalah
warna menjadi pink atau pink pekat
benzaldehid awalnya berwarna
yang menandakan adanya gugus yang
bening setelah ditambahkan pereaksi
terkandung didalamnya (Mulyono,
shiff warnanya tidak berubah dan
1996).
membentuk 2 fasa. Pereaksi shiff
ditambahkan sebanyak 15 tetes
kedalam larutan Aseton. Perubahan
gambar 3.5 Reaksi benzaldehid dan Shiff
yang terjadi adalah aseton awalnya
berwarna bening. Namun setelah
ditambahkan pereaksi shiff warnanya
tidak berubah dan membentuk 2 fasa.
Pereaksi shiff ditambahkan bertujuan
untuk mengetahui perubahan warna
pada masing-masing reaksi zat yang
gambar 3.6. uji shiff
membedakan aldehid, asam
Uji Fehling
karboksilat, dan keton (Martin, 2012).
Prinsip uji fehling yaitu untuk
membedakan gugus aldehid dan

Raihanny Nurul Putri Kamila Aldehid dan Keton


H1031221043
Praktikum Kimia Organik Dasar

keton dalam suatu sampel dengan lemah (Fitri, 2020). Setelah itu,
menambahkan reagen fehling A dan larutan dipanaskan di dalam Gelas
reagen fehling B. Dimana fehling A Beaker hingga mendidih sehingga
adalah larutan CuSO4, sedangkan reaksi terjadi dengan sempurna.
Fehling B merupakan campuran Fungsi dilakukannya Pemanasan
larutan NaOH dan kalium natrium karena pereaksi fehling kurang stabil
tartrat. Pereaksi fehling dibuat dengan pada larutan yang dingin (suhu
mencampurkan kedua larutan tersebut rendah) sehingga dibutuhkan
sehingga, diperoleh larutan berwarna pemanasan agar mempercepat reaksi
biru tua. Dalam pereaksi fehling, ion dan fehling stabil (Fessenden dan
Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks. Fessenden, 1986).
Aldehid dioksidasi membentuk asam Hasil yang diperoleh dari
2+
karboksilat, sementara ion Cu akan percobaan benzaldehid dan aseton ini
+
tereduksi menjadi Cu . Hasil uji yaitu negatif. Menurut literatur, ion
menunjukkan reaksi positif apabila Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks.
dalam suatu sampel ketika mendidih Aldehid dioksidasi membentuk asam
terbentuk endapan berwarna merah karboksilat, sementara ion Cu2+ akan
bata (CuO) (Raymond, 2009). tereduksi menjadi Cu+. Hasil uji
Benzaldehid dan Aseton menunjukkan reaksi positif apabila
sebanyak 10 tetes dimasukkan dalam suatu sampel ketika mendidih
kedalam tabung reaksi yang berbeda. terbentuk endapan berwarna merah
Kemudian, Reagen Fehling A bata (CuO) (Raymond, 2009).
dimasukkan sebanyak masing-masing Sedangkan pada Aseton literatur
15 tetes dan Reagen Fehling B menyebutkan bahwa aseton tidak
sebanyak 10 tetes masing-masing akan bereaksi dengan pereaksi fehling
dimasukkan ke dalam setiap tabung dikarenakan aseton merupakan gugus
reaksi. Tujuan ditambahkannya keton dan tidak memiliki gugus OH
reagen Fehling A dan B yaitu untuk atau H yang tidak berikatan
membedakan senyawa aldehid, keton, (Sudarmo, 2006).
dan asam karboksilat karena fehling
A dan B merupakan pengoksidator

Raihanny Nurul Putri Kamila Aldehid dan Keton


H1031221043
Praktikum Kimia Organik Dasar

gambar 3.7. Reaksi Benzaldehid dan komponen penyusun namun


Fehling
lebih akurat (Koch dan Bend, 2004).
Benzaldehid dan Aseton
dimasukkan sebanyak 15 tetets
kedalam tabung reaksi yang berbeda.
Kemudian, 10 tetes reagen benedict
ditambahkan kedalam tabung reaksi.
gambar 3.8 Fehling A Fungsi penambahan pereaksi
Benedict adalah sebagai pereaksi dan
oksidator (Mulyono, 2005). Larutan
dipanaskan hingga mendidih. Fungsi
dari pemanasan yaitu untuk
mempercepat reaksi yang terjadi
(Fessenden dan Fessenden, 1986).
gambar 3.9. Fehling B Hasil yang diperoleh dari
Uji Benedict percobaan ini benzaldehid
Prinsip pengujian ini adalah menunjukkan hasil yang positif.
gugus aldehida atau keton bebas dari Dimana setelah direaksikan dengan
gula reduksi yang terkandung dalam pereaksi benedict, benzaldehid
sampel mereduksi ion Cu2+ dari membentuk gelembung, dan setelah
CuSO4.5H2O dalam suasana alkali dipanaskan benzaldehid menjadi 2
menjadi Cu+ yang mengendap fasa diatas bening keruh dan dibawah
menjadi Cu2O. Suasana alkalis bewarna biru. Sedangkan Aseton,
diperoleh dari Na2CO3 dan Na sitrat menunjukkan hasil yang negatif
yang terdapat pada reagen benedict karena setelah dipanaskan larutan
(Martin, 2012). Uji benedict membentuk 2 fasa berwarna biru-
merupakan pereaksi yang termasuk hijau. Menurut literatur, benzaldehid
oksidator lemah. Secara umum, teroksidasi setelah dipanaskan
reagen benedict digunakan untuk sedangkan aseton tidak teroksidasi
analisa kuantitatif glukosa. Reagen (Hart, 2003).
benedict mengandung lebih sedikit

Raihanny Nurul Putri Kamila Aldehid dan Keton


H1031221043
Praktikum Kimia Organik Dasar

Benzaldehid dan Aseton


sebanyak 15 tetes masing-masing
dimasukkan kedalam tabung reaksi.
Kemudian pada benzaldehid
ditambahkan 5 tetes larutan NaOH
dan pada Aseton ditambahkan 2 tetes
gambar 3.10. Uji Benedict
larutan NaOH. Tujuan dari
Uji NaOH penambahan NaOH yaitu sebagai
Uji Natrium Hidroksida penambah basa pada sampel yang
dilakukan untuk menentukan digunakan (Ahmadi dan Seyedin,
keasaman dari masing-masing 2017). Setelah itu, larutan diaduk
aldehid, asam karboksilat, dan keton. dengan sempurna lalu didihkan
Natrium Hidroksida (NaOH) beberapa menit hingga terbentuk
merupakan produk sampingan dari endapan. Pengadukan dan pemanasan
proses klorin-alkali. Sifat kimia dari dilakukan sebagai faktor pembantu
Natrium Hidroksida yaitu sangatlah yang mempercepat suatu reaksi
mudah menyerap gas CO2. Senyawa (Mulyono, 2005). Kemudian, Larutan
ini mudah larut didalam air. NaOH didinginkan didalam gelas beaker
juga mengandung tidak kurang dari yang telah berisi air dingin. Fungsi
95% dan tidak lebih dari 100% alkali dari pendinginan yaitu untuk
jumlah, dihitung sebagai NaOH. membantu dalam menyeimbangkan
Mengandung Na2CO3 tidak lebih dari suhu pada kedua larutan (Keenan,
3%. NaOH merupakan senyawa basa 1992).
kuat, bersifat sangat korosif hingga Hasil yang diperoleh pada
mudah merusak jaringan organik, dan sampel benzaldehid yaitu warna
tidak berbau (Ahmadi dan menjadi keruh setelah diteteskan
Seyedin,2017). pelarut NaOH . Kemudian ketika
dipanaskan larutan menjadi berwarna
kuning, lalu didinginkan larutan tetap
2 fasa berwarna kuning. Hasil ini
gambar 3.11. Struktur NaOH
menunjukkan reaksi yang positif.

Raihanny Nurul Putri Kamila Aldehid dan Keton


H1031221043
Praktikum Kimia Organik Dasar

Menurut literatur, benzaldehid akan dan tiga dimensi (Martin, 2012).


teroksidasi apabila bereaksi dengan Polimerisasi terbagi atas polimerisasi
NaOH yang bersifat sebagai reagen adisi dan polimerisasi kondensasi.
pada sampel dikarenakan sifat aldehid Polimerisasi adisi merupakan
yang mudah teroksidator (Chang, polimerisasi yang melibatkan
2009). Sedangkan Aseton, tidak monomer ikatan rangkap dua.
menunjukkan perubahan setelah Monomer tersebut akan saling
ditambahkan pelarut NaOH, ketika berikatan dan membentuk unit
dipanaskan kemudian didinginkan berulang dengan memecah ikatan
Aseton tetap berwarna bening. Hal ini rangkapnya. Contoh dari polimer
menunjukkan bahwa senyawa keton yang terbentuk dari polimerisasi adisi
tidak dapat teroksidasi oleh adalah polietilena (CH2=CH2 –>
pengoksidator (Raymond, 2009). [CH2-CH2]n) dan teflon (CF2=CF2 –>
[CF2-CF2]n) (Steven dan Malcolm,
2001). Sedangkan, polimerisasi
kondensasi adalah pembentukan
polimer dari monomer-monomer
gambar 3.12. Reaksi benzaldehid dan NaOH
yang berikatan dengan melepaskan
suatu bentuk molekul lain seperti
H2O, NH3, atau HCl. Contoh dari
polimer yang terbentuk dari
polimerisasi kondensasi adalah
polietilena-glikol (HOCH2CH2OH –

gambar 3.13. Uji NaOH > [OCH2CH2]n + nH2O) (Pradipta,


2012).
Uji Polimerisasi
Asam Sulfat (H2SO4)
Uji Polimerisasi merupakan
merupakan asam mineral anorganik
salah satu uji yang digunakan untuk
yang kuat. Zat ini dapat larut dalam
membedakan senyawa aldehid dan
air didalam semua perbandingan.
keton melalui reaksi penggabungan
Asam Sulfat mempunyai banyak
antara monomer dengan membentuk
kegunaan dan merupakan salah satu
rantai polimer yang berulang-ulang

Raihanny Nurul Putri Kamila Aldehid dan Keton


H1031221043
Praktikum Kimia Organik Dasar

senyawa yang sering digunakan 2012). Kemudian, 30 tetes aquades


dalam proses kimia. Asam Sulfat ditambahkan dan dikocok. Fungsi
memiliki sifat higroskopis (Liony penambahan air dingin yaitu untuk
dkk, 2015). Asam Sulfat memiliki ciri membantu keseimbangan suhu
larut dalam air, berbentuk cair, mudah (Mulyono, 2005). Setelah itu,
larut dalam air, namun tidak berbau. perhatikan dan amati perubahan yang
Mempunyai densitas 1,84, titik leleh terjadi.
10,36°C, titik didih 315- 318°C. Hasil yang didapatkan pada
Digunakan sebagai cat, rayon, bahan percobaan ini yaitu Benzaldehid
peledak, pupuk, dan air aki (Retno setelah ditambahkan larutan asam
dkk, 2018). sulfat terjadi perubahan warna
menjadi kuning dengan suhu yang
tetap. Setelah ditambahkan akuades,
benzaldehid tidak menunjukkan
perubahan yang mana benzaldehid
gambar 3.14. Struktur Asam Sulfat menunjukkan hasil reaksi yang

Benzaldehid dan Aseton positif. Menurut literatur senyawa

masing-masing sebanyak 15 tetes yang mengandung gugus aldehid

dimasukkan kedalam tabung reaksi. 1 akan mengalami perubahan warna

tetes Asam Sulfat pekat ditambahkan jika teroksidasi (Raymond, 2009).

lalu dikocok. Fungsi Penambahan Sedangkan Aseton, setelah

asam sulfat pada sampel berfungsi ditambahkan asam sulfat

sebagai katalisator dan fungsi menunjukkan perubahan warna

pengocokan dilakukan agar menjadi orange-bening dan suhu

mempercepat reaksi (Mulyono, menjadi hangat. Namun setelah

2005). Setelah ditambahkan pereaksi ditambahkan akuades aseton tidak

perubahan suhu yang terjadi dicatat. menunjukkan perubahan. Hal ini

Perubahan suhu yang terjadi disebabkan bahwa gugus keton tidak

disebabkan oleh asam sulfat yang mudah teroksidasi dengan oksidator

bersifat eksotermik apabila bereaksi (Mulyono, 2005).

dengan senyawa yang lain (Martin,

Raihanny Nurul Putri Kamila Aldehid dan Keton


H1031221043
Praktikum Kimia Organik Dasar

Daftar Pustaka
Acton, Q. A., 2013, Aldehid-Keton
Transformaces
Advancesm Research
and Application,
Sholaredition, Alanta.
gambar 3.15. Uji Polimerisasi
Ahmadi, M., dan Seyedin, S.H., 2019,
Kesimpulan Investigation of NaOH
Berdasarkan percobaan yang Properties, Production and
telah dilakukan, dapat disimpulkan Sale Mark In The World,
bahwa aldehid dan keton merupakan Journal of Multidiplanary
senyawa yang memiliki gugus Engineering Science And
karbonil pada gugus alkil. Perbedaan Technology, 6 (10) ; 10809.
dari aldehid dan keton adalah Ali, P., Samadi, M. T., Azarian, G.,
kemampuannya untuk mengoksidasi Seifipour, F., Huang,
pada suatu sampel yang mengandung C. P., & Yang, X.,
gugus tersebut. Aldehid dan Keton 2015, The Formation
dapat dibedakan dengan melakukan of Aldehydes and
uji tollen, uji shiff, uji fehling, uji Ketone Ozonation by
benedict, uji NaOH, dan uji Products and Their
polimerisasi. Berdasarkan percobaan Variation Through
yang telah dilakukan bahwa senyawa General Water
yang mengandung gugus aldehid Treatment Plant in
masih dapat teroksidasi oleh Hamadan, Iran,
pengoksidator lemah. Sedangkan Global NEST Journal,
senyawa yang mengandung gugus 17(4):682- 691.
keton tidak dapat bereaksi pada Amri L.A., Hendrasmana M.F.,
oksidator lemah. Qosimah D., 2020, Toksitasi
Larutan Perak Nitrat (AgSO3)
pada Mencit Balb-C
Berdasarkan Kadar SGPT dan

Raihanny Nurul Putri Kamila Aldehid dan Keton


H1031221043
Praktikum Kimia Organik Dasar

SGOT, Jurnal Medik Kimia, Bandung, PT.


Veteriner, Vol.3, NO.2. Genesindo.
Basri, S., 2003, Kamus Kimia, Mulyono, 2005, Kamus Kimia, Bumi
Jakarta, Rineka Cipta. Aksara; Jakarta.
Chang., R, 2009, Kimia Dasar, Mulyono, 2006, Kamus Kimia Edisi
Jakarta, Erlangga. Pertama, Bumi Aksara;
Fessenden, R. J., & Fessenden, J. S., Jakarta.
1994, Kimia Organik Edisi Pradipta, I Made D. dan Mawarani,
Ketiga Jilid Dua, Jakarta, Lizda J. 2012. “Pembuatan
Erlangga dan Karakterisasi Polimer
Hart, H., 2003, Kimia Organik, Ramah Lingkungan Berbahan
Jakarta, Erlangga. Dasar Glukomanan Umbi
Ikhsan, J., Damayanti, A. L., 2016, Porang”. Tugas Akhir Jurusan
Augmented Chemistry Teknik Fisika, FTI, ITS.
Aldehida & Keton, Raymond, 2009, Kimia Dasar,
Yogyakarta. Jakarta, Erlangga
Keenan,C.W., dan Kleinfleiter,W., Sarker, S. D., & Lutfun, N., 2009,
1986, Kimia untuk Kimia untuk Mahasiswa
Universitas, Jakarta, Erlangga Farmasi, Yogyakarta, Pustaka
Keenan, Charles. W. 1992. Ilmu Pelajar.
kimia untuk Universitas. Sari , D. R., 2010, Senyawa Aldehid
Cetakan II. Jakarta: Erlangga. dan Keton, Bandung ; ITB
Koch dan Bend, 2004, the role of Sunarya, Y., & Agus, S. S., 2007,
unine glucose testin in Mudah dan Aktif Belajar
management of diabetes Kimia, Bandung, Setya Purna
mellitus, CjoD, vol 28 (1): Inves.
238-245.
Martin, E. A., 2012, Kamus Sains,
Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Mulyono, 1996, Kamus

Raihanny Nurul Putri Kamila Aldehid dan Keton


H1031221043
Praktikum Kimia Organik Dasar

Jurnal

Raihanny Nurul Putri Kamila Aldehid dan Keton


H1031221043

Anda mungkin juga menyukai