Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pena Sains Vol. 1, No.

1, April 2014 ISSN: 2407-2311

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TEMATIK


BERBASIS TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)

Rahmad Fajar Sidik


Prodi Pendidikan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Trunojoyo Madura

Abstrak

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) identik dengan pelaksanaan pembelajaran berbasis


penemuan ilmiah (praktikum), dan hal ini dijadikan salah satu dasar pelaksanaan
kurikulum 2013 (K13). Proses pembelajaran IPA dengan K13 dapat menggunakan skenario
praktikum tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai sumber belajar dan obyek pembelajaran.
Mulai dari taksonomi tanaman, habitat, proses budidaya, pengambilan dan pemanfaatan
komposisi senyawa bioaktif, dapat dipelajari siswa sesuai dengan tingkatannya. Siswa
dapat mengalami proses pembelajaran dengan objek yang mudah dikenali oleh mereka,
mengambil kesimpulan dan mengkomunikasikannya dengan teman dan gurunya.
Sedangkan guru dapat melaksanakan proses penilaian sesuai kurikulum baru dan sesuai
rangkaian skenario yang telah dibuat untuk dijalankan oleh siswa.

Kata Kunci: ilmu pengetahuan alam, kurikulum 2013, praktikum, tanaman obat keluarga, skenario
pembelajaran

Abstract

Science is identical to the implementation of scientific discovery-based learning


(practicum), and it is used as one of the basic implementation of the 2013 curriculum
(K13). The process of learning science with K13 can use medicinal plants lab scenarios
(TOGA) as a source of learning and learning objects. Start of plant taxonomy, habitat,
cultivation process, retrieval and use of the composition of bioactive compounds, can be
studied according to its level students. Students can experience the learning process with
the object that is easily recognized by them, draw conclusions and communicate with
friends and teachers. While teachers can implement the new curriculum and assessment in
accordance corresponding series of scenarios that have been made to run by students.

Keywords: science, curriculum of 2013, practice, the family of medicinal plants, learning scenarios

67
Jurnal Pena Sains Vol. 1, No. 1, April 2014 ISSN: 2407-2311
praktikum mengambil (ekstraksi)
kandungan kimia penting dalam TOGA
Pendahuluan dan pemanfaatanya. Setiap skenario ini
Pembelajaran ilmu-ilmu pengetahuan dapat berkembang lagi sesuai jenis TOGA
alam (IPA) beserta segala aspeknya yang dipilih. Bahkan bisa saja tiap anak
kadang mengalami beberapa kendala akan memilih jenis TOGA yang berbeda
dalam proses pemahaman siswa terhadap satu dengan lainnya. Pada akhirnya siswa
topik-topik yang diajarkan. Sistem dapat mengumpulkan berbagai jenis
pembelajaran di masa lalu yang berpusat informasi tentang tumbuhan, khususnya
kepada guru sebagai sumber utama TOGA, dan dapat bertukar informasi
transfer ilmu kepada siswa dianggap dengan cara masing-masing siswa
menjadi salah satu faktor yang menampilkan hasil karyanya.
mempengaruhi kurangnya pemahaman Skenario pembelajaran berbasis
tersebut. Seringkali pembelajaran IPA TOGA untuk menerapkan K13 ini masih
tidak menggunakan media, sumber belajar belum banyak dilakukan bahkan mungkin
dan contoh-contoh yang dekat dan mudah belum pernah dilakukan. Sebagai contoh
dikenali oleh siswa. Hal seperti inilah TOGA yang akan dijadikan sebagai objek
yang berupaya diubah dengan dan sumber belajar digunakan jahe,
implementasi kurikulum baru 2013 (K13). dengan pertimbangan paling mudah
Dalam proses pembelajaran dengan dikenal dengan penggunaan yang luas,
menggunakan K13 ini, guru dapat dituntut aroma dan rasa pedas yang khas (Anonim
agar membuat siswa aktif melaksanakan 1999 dan Kurniasari, dkk 2008). Segala
aksi belajar. Guru mengatur skenario aspek pembelajaran IPA tematik berbasis
belajar tertentu agar siswa menjalani TOGA, berikut kemungkinan skenario
seperangkat tindakan belajar sehingga pembelajarannya akan dipaparkan secara
pada akhirnya dia akan mengalami proses singkat.
belajar dan dapat mengambil kesimpulan
dari apa yang telah dijalaninya. Guru Kaitan Pembelajaran IPA Tematik
dapat mengamati tindakan siswa dan dengan Kurikulum 2013
memberikan penilaian dan usulan Pembelajaran Tematik Terpadu
perbaikan agar pemahaman ilmu yang penting dilaksanakan karena
diperoleh siswa akan lebih baik. kemanfaatannnya yang banyak,
Berbagai aspek pembelajaran IPA pengembang Kurikulum 2013
tematik dapat dijalankan berbasis tanaman menyebutkan bahwa manfaat tersebut
obat kelurga (TOGA). Mulai dari antara lain terasa dalam hal:
taksonomi tanaman, habitat, proses 1. Suasana kelas yang nyaman dan
perkembangbiakan, pengambilan dan menyenangkan.
pemanfaatan komposisi senyawa bioaktif, 2. Menggunakan kelompok kerjasama,
dapat dipelajari siswa sesuai dengan kolaborasi, kelompok belajar, dan
tingkatannya. Hal-hal tersebut dapat strategi pemecahan konflik yang
dipelajari dari cabang ilmu pengetahuan mendorong peserta didik untuk
alam seperti biologi, kimia bahkan fisika. memecahkan masalah.
Skenario yang dapat dipilih dapat 3. Mengoptimasi lingkungan belajar
berupa tugas mencari informasi sebagai kunci kelas yang ramah otak
taksonomi TOGA di Internet, tugas (brain-friendly classroom).
belajar perkembangbiakan dan praktikum 4. Peserta didik secara cepat dan tepat
penanaman TOGA, praktikum mencatat waktu mampu memproses informasi.
perkembangan dan pertumbuhan TOGA, Proses itu tidak hanya menyentuh
68
Jurnal Pena Sains Vol. 1, No. 1, April 2014 ISSN: 2407-2311
dimensi kuantitas dan kualitas diberikan guru untuk siswa agar dapat
mengeksplorasi konsep-konsep baru mempelajari taksonomi tanaman obat
dan membantu peserta didik keluarga dapat berupa mencari dan
mengembangkan pengetahuan secara menyusun taksonomi (klasifikasi) dari
siap. tanaman obat keluarga tertentu pada
5. Proses pembelajaran di kelas kertas karton, tiap kelompok siswa
mendorong peserta didik berada diberikan jenis TOGA yang berbeda.
dalam format ramah otak. Sumber bacaan dapat berasal dari buku
6. Materi pembelajaran yang paket maupun media internet. Setelah
disampaikan oleh guru dapat selesai dibuat, maka siswa menyampaikan
diaplikasikan langsung oleh peserta hasil karyanya didepan kelas atau
didik dalam kehidupannya kelompok yag lain. Berdasarkan
sehari-hari. klasifikasi dari tiap jenis TOGA siswa
7. Peserta didik yang relatif mengalami dapat membandingkan kekerabatan dari
keterlambatan untuk menuntaskan beberapa tanaman obat berdasarkan hasil
program belajar dapat dibantu oleh klasifikasi yang telah disampaikan.
guru dengan cara memberikan Sebagai contoh berikut disusun
bimbingan khusus dan menerapkan klasifikasi dari salah satu tanaman obat
prinsip belajar tuntas. keluarga yang sudah banyak dikenal dan
8. Program pembelajaran yang bersifat digunakan sehari-hari, yaitu tanaman jahe
ramah otak memungkinkan guru (www.warintek.ristek.go.id/pertanian/jahe
untuk mewujudkan ketuntasan .pdf dan Kurniasari, dkk 2008).
belajar dengan menerapkan variasi Klasifikasi Tanaman Jahe
cara penilaian (Kementerian Divisi : Spermatophyta
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Dengan pembelajaran IPA tematik Ordo : Zingiberales
berbasis tanaman obat keluarga (TOGA) Famili : Zingiberaceae
pada tingkat sekolah dasar maupun Genus : Zingiber
menengah, diharapkan siswa sesuai Species : Zingiber officinal
tingkatannya mampu memperoleh
manfaat seperti tersebut diatas. Karena Habitat Jahe
konsep pembelajaran berbasis TOGA Beberapa skenario pembelajaran IPA
yang digunakan adalah sesuatu yang dari segi habitat TOGA yang dapat
mudah dikenal, sudah digunakan dalam dilakukan antara lain:
kehidupan sehari-hari, bahkan mungkin 1. Membuat pemetaan sederhana
banyak ditanam dilingkungan sekitar daerah-daerah penghasil TOGA
rumah siswa. tertentu dalam luas
kecamatan/kabupten dengan
Pembelajaran IPA Berbasis Tanaman memberi tanda/warna berbeda untuk
Obat Keluarga setiap jenis TOGA yang dihasilkan
Beberapa aspek yang mungkin daerah tersebut.
dijadikan sebagai sumber pembelajaran 2. Mendata koleksi TOGA pada daerah
berbasis TOGA dalam rangka tertentu disekitar sekolah, atau
melaksanakan K13 antara lain: koleksi TOGA tiap keluarga siswa.
Kemudian hasilnya dibandingkan
Taksonomi Tanaman Obat Keluarga dengan dengan siswa lainnya.
Skenario pembelajaran yang dapat 3. Berupa kegiatan praktikum
69
Jurnal Pena Sains Vol. 1, No. 1, April 2014 ISSN: 2407-2311
pengukuran ketinggian dengan tanah laterik.
menggunakan GPS, kelembaban 3. Tanaman jahe dapat tumbuh pada
dengan hygrometer, temperatur udara keasaman tanah (pH) sekitar 4,3-7,4,
dengan termometer dan sinar jika tidak memenuhi rentang tersebut
matahari dengan luxmeter. Khusus maka perlu adanya penambahan
jenis dan sifat tanah bisa dipelajari kapur atau oksida sulfur mengatur
dari keasamannya dengan keasaman tanah.
menggunakan pHmeter.
Ketinggian Tempat
Tanaman obat memerlukan habitat Letak geografis menentukan
tertentu agar mampu hidup secara optimal. kesuburan bagi tanaman, karena
Beberapa hal yang dapat dipelajari dari mempengaruhi iklim daerah setempat
habitat tanaman obat antara lain: dimana tanaman tersebut tumbuh. Untuk
ketinggian, curah hujan, kelembaban, tanamn jahe memerlukan daerah sebagai
temperatur, jenis dan sifat tanah, dan berikut:
iklim. Dari 1. Jahe dapat tumbuh dengan baik di
(www.warintek.ristek.go.id/pertanian/jahe daerah beriklim tropis dan subtropis
.pdf) diketahui bahwa habitat dari dengan ketinggian 0-2.000 m dpl.
tanaman obat jenis jahe membutuhkan 2. Di daerah tropis seperti Indonesia
hal-hal sebagai berikut: biasanya ditanam pada ketinggian
Iklim 200 - 600 m dpl.
Iklim yag baik bagi pertumbuhan
tanaman jahe adalah sebagai berikut: Morfologi
1. Tanaman jahe membutuhkan curah Beberapa skenario pembelajaran IPA
hujan relatif tinggi, yaitu antara dari segi morfologi TOGA jahe yang
2.500-4.000 mm/tahun. Untuk daerah dapat dilakukan antara lain:
kering perlu adanya pengairan yang 1. Mengklasifikasi tiap-tiap jenis
baik dan cukup. tanaman jahe (TOGA yang lain)
2. Pada umur 2,5 sampai 7 bulan atau berdasarkan ciri-cirinya, membuat
lebih tanaman jahe memerlukan sinar koleksi foto jenis-jenis jahe/TOGA
matahari yang cukup, sehingga harus tertentu yang menunjukkan ciri-ciri
berada di tempat yang terbuka khas masing-masing jenis
sehingga mendapat sinar matahari jahe/TOGA.
sepanjang hari. 2. Membandingkan dan menuliskan
3. Suhu udara optimum untuk budidaya ciri-ciri fisik dari daun, rimpang, dan
tanaman jahe antara 20-35 oC. akar dari TOGA, baik yang sejenis
maupun dari jenis yang berbeda agar
Media Tanam dapat mengetahui morfologi suatu
Agar tanaman jahe dapat tumbuh tanaman.
dengan subur maka memerlukan media 3. Mengamati bentuk sel daun dibawah
tanam yang baik, dengan ciri-ciri berikut mikroskop kemudian
ini: menggambarkan serta
1. Tanaman jahe membutuhkan media menuliskan/menandai bagian-bagian
tanah yang subur, sehingga perlu sel yang dapat diamati.
adanya tambahan hara bagi 4. Menghitung perbesaran gambar dari
tanah-tanah yang kurang subur. mikroskop pada No 3 berdasarkan
2. Tekstur tanah yang baik adalah prinsip fisika.
lempung berpasir, liat berpasir dan
70
Jurnal Pena Sains Vol. 1, No. 1, April 2014 ISSN: 2407-2311
Tanaman jahe memiliki ciri-ciri tinggi dan panjang rimpang 6,20 –
sebagai terna berbatang semu, tinggi 30 11,30 dan 15,83 – 32,75 cm, warna
cm sampai 1 m, rimpang bila dipotong daun hijau muda, batang hijau muda
berwarna kuning atau jingga. Daun sempit, dengan kadar minyak atsiri didalam
panjang 15 – 23 mm, lebar 8 – 15 mm ; rimpang 0,82 – 2,8%.
tangkai daun berbulu, panjang 2 – 4 mm ; 2. Jahe putih/kuning kecil atau disebut
bentuk lidah daun memanjang, panjang juga jahe sunti atau jahe emprit
7,5 – 10 mm, dan tidak berbulu; seludang Ruasnya kecil, agak rata sampai agak
agak berbulu. sedikit menggembung. Jahe ini selalu
Perbungaan berupa malai tersembul dipanen setelah berumur tua.
dipermukaan tanah, berbentuk tongkat Kandungan minyak atsirinya lebih
atau bundar telur yang sempit, 2,75 – 3 besar dari pada jahe gajah, sehingga
kali lebarnya, sangat tajam ; panjang rasanya lebih pedas, disamping
malai 3,5 – 5 cm, lebar 1,5 – 1,75 cm ; seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk
gagang bunga hampir tidak berbulu, ramuan obat-obatan, atau untuk
panjang 25 cm, rahis berbulu jarang ; sisik diekstrak oleoresin dan minyak
pada gagang terdapat 5 – 7 buah, atsirinya. Jahe putih kecil (Z.
berbentuk lanset, letaknya berdekatan officinale var. amarum) mempunyai
atau rapat, hampir tidak berbulu, panjang rimpang kecil berlapis-lapis, aroma
sisik 3 – 5 cm; daun pelindung berbentuk tajam, berwarna putih kekuningan
bundar telur terbalik, bundar pada dengan diameter 3,27 – 4,05 cm,
ujungnya, tidak berbulu, berwarna hijau tinggi dan panjang rimpang 6,38 –
cerah, panjang 2,5 cm, lebar 1 – 1,75 cm ; 11,10 dan 6,13 – 31,70 cm, warna
mahkota bunga berbentuk tabung 2 – 2,5 daun hijau muda, batang hijau muda
cm, helainya agak sempit, berbentuk dengan kadar minyak atsiri 1,50 –
tajam, berwarna kuning kehijauan, 3,50%.
panjang 1,5 – 2,5 mm, lebar 3 – 3,5 mm, 3. Jahe merah memiliki rimpangnya
bibir berwarna ungu, gelap, berwarna merah dan lebih kecil dari
berbintik-bintik berwarna putih pada jahe putih kecil. sama seperti
kekuningan, panjang 12 – 15 mm ; kepala jahe kecil, jahe merah selalu dipanen
sari berwarna ungu, panjang 9 mm ; setelah tua, dan juga memiliki
tangkai putik 2. kandungan minyak atsiri yang sama
Jenis Tanaman dengan jahe kecil, sehingga cocok
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis untuk ramuan obat-obatan. Jahe
berdasarkan ukuran, bentuk dan warna merah Rimpangnya berwarna merah
rimpangnya (Kurniasari, dkk 2008). dan lebih kecil dari pada jahe putih
Umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu : kecil. sama seperti jahe kecil, jahe
1. Jahe putih/kuning besar atau disebut merah selalu dipanen setelah tua, dan
juga jahe gajah atau jahe badak. juga memiliki kandungan minyak
Rimpangnya lebih besar dan gemuk, atsiri yang sama dengan jahe kecil,
ruas rimpangnya lebih sehingga cocok untuk ramuan obat
menggembung dari kedua varietas -obatan. Jahe merah (Z. officanale
lainnya. Jenis jahe ini bias var. rubrum) mempunyai rimpang
dikonsumsi baik saat berumur muda kecil berlapis, aroma sangat tajam,
maupun berumur tua, baik sebagai berwarna jingga muda sampai merah
jahe segar maupun jahe olahan. Jahe dengan diameter 4,20 – 4,26 cm,
gajah biasanya memiliki diameter tinggi dan panjang rimpang 5,26 –
8,47 – 8,50 cm, aroma kurang tajam, 10,40 dan 12,33 – 12,60 cm, warna
71
Jurnal Pena Sains Vol. 1, No. 1, April 2014 ISSN: 2407-2311
daun hijau muda, batang hijau 1. Penyiraman, dilakukan bila tidak ada
kemerahan dengan kadar minyak hujan satu kali sehari pada sore hari
atsiri 2,58 – 3,90%. 2. Penyiangan, dilakukan setiap satu
minggu sekali untuk membuat
Budidaya TOGA lingkungan yang bersih bagi
Beberapa skenario pembelajaran IPA pertumbuhan tanaman jahe sehingga
dari segi budidaya TOGA (jahe) yang dapat mengurangi kemungkinan
dapat dilakukan antara lain: munculnya serangan hama dan
1. Melakukan pemilihan, penyemaian, penyalit. Selain penyiangan pada
penanaman, dan pemeliharaan polibag juga pada daerah sekitar
sederhana dengan cara penyiraman polibag.
dan pemupukan tanaman jahe. 3. Pembumbunan, dilakukan bersamaan
2. Mengumpulkan data perkembangan dengan penyiangan dengan tujuan
dan pertumbuhan tanaman jahe menghindarkan rimpang jahe dari
(jumlah tunas tumbuh, tinggi, jumlah sinar matahari langsung yang dapat
daun, warna, berat rimpang yang membuat rimpang membusuk.
dihasilkan) 4. Pemeliharaan, dilakukan secara
Menurut Sumihar (2009) untuk manual. Hama yang menyerang di
melakukan budidaya tanaman jahe, perlu lapang hanya orong-orong dan
adanya tahapan-tahapan sebagai berikut: belalang kecil yang masih dapat
Persiapan Bahan Tanam diatasi secara manual.
Bahan tanam yaitu rimpang jahe
yang berasal dari tanaman jahe yang Pengukuran parameter
sehat. Rimpang jahe dibersihkan dari Parameter yang diamati pada
tanah dan ditunaskan selama 2 minggu. pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kemudian dipotong dengan bobot 60 g jahe, yaitu:
dengan masing-masing memiliki 5 mata 1. Umur bertunas : dilakukan dengan
tunas. menghitung jumlah hari bibit mulai
Persiapan Media Tanam bertunas, diamati setiap hari setelah
Media merupakan tanah topsoil yang tanam sampai semua bibit bertunas.
sudah dihaluskan dan diayak 2. Jumlah tunas : diukur dengan
masing-masing sebanyak 5 kg dan menghitung jumlah tunas di setiap
dicampur dengan. pupuk tandan kosong polibag, dilakukan mulai umur 4
sawit yang sudah ditimbang sesuai taraf minggu setelah tanam sampai umur
perlakuan. Media dimasukkan ke dalam 12 minggu setelah tanam dengan
polibag, kemudian diberi label perlakuan inyerval 2 minggu sekali
dan disusun pada tanah yang rata dan 3. Tinggi tanaman : diukur mulai
terbuka tanpa naungan dengan jarak antar pangkal batang sampai dengan ujung
kelompok 60 cm dan antar tanaman daun pucuk terpanjang. Dilakukan
(polibag) 40 cm. mulai umur 4 minggu setelah tanam
sampai umur 12 minggu setelah
tanam dengan interval 2 minggu
Penanaman sekali.
Penanaman dilakukan dengan 4. Bobot rimpang : diukur dengan
memasukkan bibit pada polibag sedalam menimbang rimpang yang terbentuk
10 cm lalu ditutup dengan tanah. pada setiap polibag setelah rimpang
Pemeliharaan dipanen dan dibersihkan dari tanah
Pemeliharaan yang dilakukan yaitu: yang melekat.
72
Jurnal Pena Sains Vol. 1, No. 1, April 2014 ISSN: 2407-2311
Komposisi Senyawa dan membangkitkan nafsu makan dan
Pemanfaatannya pencernaan. Jahe yang digunakan sebagai
Beberapa skenario pembelajaran IPA bumbu masak, terutama berkhasiat untuk
dari segi komposisi senyawa dan menambah nafsu makan, memperkuat
pemanfaatan tanaman jahe atau TOGA lambung, dan memperbaiki pencernaan.
lainnya yang dapat dilakukan antara lain: Hal ini dimungkinkan karena
1. Menyuling minyak atsiri jahe, terangsangnya selaput lendir perut besar
melakukan ekstraksi jahe sederhana dan usus oleh minyak asiri yang
dengan membuat wedang jahe, dikeluarkan rimpang jahe.
membuat campuran param sederhana Minyak jahe berisi gingerol yang
dengan campuran jahe segar yang berbau harum khas jahe, berkhasiat
ditumbuk halus. mencegah dan mengobati mual dan
2. Membuat manisan dari jahe, muntah, rasanya yang tajam merangsang
membuat serbuk jahe kemasan, nafsu makan, memperkuat otot usus,
membuat minuman serbuk jahe membantu mengeluarkan gas usus serta
instan, minuman berbahan jahe membantu fungsi jantung. Dalam
seperti bandrek. pengobatan tradisional Asia, jahe dipakai
Aroma khas harum jahe disebabkan untuk mengobati selesma, batuk, diare
oleh minyak atsiri, sedangkan dan penyakit radang sendi tulang seperti
oleoresinnya menyebabkan rasa pedas. artritis. Jahe juga dipakai untuk
Minyak atsiri dapat diperoleh atau meningkatkan pembersihan tubuh melalui
diisolasi dengan destilasi uap dari keringat.
rhizoma jahe kering. Fraksi utama dalam Minyak atsiri jahe berbentuk cairan
jahe dibedakan menjadi dua yakni fraksi kental berwarna kehijauan sampai kuning
volatil dan non volatil, dan berbau harum khas jahe. Komponen
komponen-komponen masing-masing utama minyak atsiri jahe yang
fraksi disajikan pada berikut (Kurniasari menyebabkan bau harum adalah
dkk 2008 dan Shukla dan Singh 2007). zingiberen dan zingiberol. Kandungan
minyak atsiri pada jahe berkisar antara 1
Tabel 1. Komponen masing-masing hingga 3 persen tergantung dari
Fraksi dalam Jahe karakteristik jahe yang diekstrak (de
Fraksi Komponen Guzman dan Siemonsma, 1999 dan
Non Gingerol, shogaol, Winarti dan Nurdjanah, 2000.).
volatil gingediols, gingediacetates, Minyak atsiri jahe mengandung
gingerdiones, gingerenones beberapa komponen yang berkhasiat bagi
Volatil (-) zingiberene, (+) kesehatan seperti: limonene yang
ar-curcumene, (-) berfungsi menghambat jamur Candida
β-sesquipelandrene, albicans, sebagai antikholinesterase dan
β-bisabolene, α-pinene, sebagai obat flu. Selain itu juga terdapat
bomyl acetate, borneol, 1.8-cineole yang berfungsi untuk
champhene, ρ-cymene, mengatasi ejakulasi prematur, anestetik
cineol, citral, cumene, antikholinesterase dan perangsang
β-elemene, farnesene aktifitas syaraf pusat. Minyak atsiri jahe
juga mengandung farnesol yang dapat
Sejak dulu jahe dipergunakan sebagai merangsang regenerasi sel (Herlina et al.
obat atau bumbu dapur dan aneka 2002).
keperluan lainnya. Jahe dapat merangsang
kelenjar pencernaan, baik untuk
73
Jurnal Pena Sains Vol. 1, No. 1, April 2014 ISSN: 2407-2311
Kesimpulan Buku Guru Kelas 1 dan Kelas 4.
Tersedia di bse.kemdiknas.go.id
Banyak hal yang dapat dipelajari Kurniasari, L., I. Hartati, R. D. Ratnani, I.
siswa dari pembelajaran IPA tematik Sumantri. Momentum, Vol. 4, No. 2,
berbasis TOGA. Pada pembelajaran IPA Oktober 2008 : 47 – 52
tematik dengan menggunakan objek jahe Shukla, Y., Singh, M. 2007. Cancer
sebagai salah satu tanaman obat keluarga Preventive Properties of Ginger : A
(atau tanaman TOGA lain) membahas Brief Review. J. Food Chem
tentang taksonomi, habitat, morfologi, Toxicol, 45 (5), 683-690
perkembangbiakan, pemanfaatan Sumihar, S. T. T., . 2009. Laporan
(metabolit sekunder) rimpang dari Penelitian: Aplikasi Pupuk Organik
tanaman jahe. Pembelajaran tersebut Cair dan Kompos Tandan Kosong
dapat didekati dari bidang ilmu biologi, Kelapa Sawit (Tks) Pada Budidaya
fisika dan kimia. Dalam prosesnya Tanaman Jahe (Zingiber Officinale
skenario pembelajaran yang bisa dijalanan Roscoe) secara Organik. Lembaga
dapat berupa penugasan (foto, mading, Penelitian Universitas HKBP
pemetaan, koleksi) maupun bentuk Nommensen. Medan
praktikum tertentu (pengukuran besaran Winarti, C., Nurdjanah, N. 2000.
fisika dan kimia dengan bantuan alat, “Peluang Tanaman Rempah dan
pembuatan simplisia, pembuatan obat sebgai Sumber pangan
minuman berkhasiat jamu dan fungsional”. Balai Besar Penelitian
penyulingan minyak atsiri) secara dan Pengembangan Pascapanen
sederhana. Pertanian Bogor. Bogor
www.warintek.ristek.go.id/pertanian/jahe.
Daftar Pustaka pdf (19 Oktober 2014)

Anonim. 1999. Mengenal Budidaya Jahe


dan Prospek Jahe. Koperasi Daar
El-Kutub. Jakarta.
de Guzman, C. C. & Siemonsma, J. S.
(eds). 1999. Spices. PROSEA.
Plant Resources of South-East Asia
13. 400 pp ISBN 90–5782–046–3.
Backhuis Publishers, Leiden.
Herlina, R., Murhananto, Endah, J.,
Listyarini T., Pribadi, ST.,. 2002.
Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si
Rimpang Ajaib. PT AgroMedia
Pustaka. Jakarta
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
(2013) Materi Sosialisasi
Kurikulum 2013 untuk Asesor
Sertifikasi Guru, di Rayon 111
Universitas Negeri Yogyakarta, Juli
2013
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(2013). Buku Tematik Terpaduk
Kurikulum 2013Buku Siswa dan
74

Anda mungkin juga menyukai