Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Assesmen Teknik Non Tes

Teknik Angket

A. Pengertian
Angket adalah teknik pengumpulan data dalam asesmen non tes yang digunakan
untuk mengungkap data diri seseorang melalui pertanyaan-pertanyaan tertulis yang
harus diisi oleh responden.

B. Tujuan
Angket disusun dengan tujuan untuk memperoleh data informasi tentang diri
pribadi seseorang guna keperluan layanan bimbingan dan konseling dalam rangka
penyusunan program, menjamin validitas informasi yang diperoleh dari metode lain,
dan evaluasi program BK.

C. Langkah-langkah menyusun sekala


A. Menentukan tujuan
B. Menentukan subjek yang akan dipahami
C. Menentukan aspek yang akan dipahami dari subjek telah ditentukan
D. Menentukan definisi operasional dari kajian teori yang relevan
E. Merumuskan indikator-indikator dari definisi operasional
F. Menjabarkan indikator diwujudkan dalam kisi-kisi instrumen
G. Menyusun pertanyaan atau pernyataan
H. Mengevaluasi hasil uji validitas dan reliabilitas item pertanyaan atau pernyataan
I. Memperbaiki item-item pertanyaan yang perlu diperbaiki
J. Menggunakan pedoman sekala untuk pengumpulan data
K. Membuat tabulasi dari hasil pengumpulan data
I. Definisi Operasional
Kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran secara luring atau tatap muka adalah
kondisi di mana siswa siap untuk menerima dan memberikan respon yang ada pada
dalam diri siswa secara langsung dengan tujuan untuk pengajaran tertentu.

II. Aspek yang Dinilai


1. Kondisi Kesehatan
2. Aksesibilitas
3. Kesiapan Belajar Siswa

III. Kisi-kisi Pedoman Instrumen Tentang Kesiapan Siswa Dalam Mengikuti


Pembelajaran Secara Daring

No Aspek Indikator Jumlah ∑ ∑ Sebaran item


Item + -
+ -

1 Kondisi Riwayat Covid-19 3 3 1, 2, 4


kesehatan
Vaksinasi Covid-19 3 3 4, 5, 6

Protokol kesehatan 2 2 7, 8

2 Aksesibilita Jarak ke sekolah 2 2 9, 10


s
Transportasi yang 3 3 11,
digunakan 12, 13

3 Kesiapan Siap belajar luring 2 2 14, 15


belajar
IV. Item Pernyataan

No Pernyataan STS TS S SS
1 Saya pernah mengalami gejala Covid-19

2 Saya pernah terpapar virus Covid-19

3 Anggota keluarga saya pernah terpapar virus


Covid-19

4 Saya telah menerima vaksinasi Covid-19


dosis pertama
5 Saya telah menerima vaksinasi Covid-19
dosis kedua
6 Saya belum menerima vaksinasi Covid-19

7 Saya telah memahami protokol kesehatan


Covid-19 (5 M)
8 Saya selalu menerapkan protokol kesehatan
Covid-19 (5 M) di mana pun saya berada

9 Jarak dari rumah ke sekolah masih dalam


radius 5 KM
10 Jarak dari rumah ke sekolah masih dalam
lebih dari radius 5 KM
11 Saya menggunakan kendaraan pribadi untuk
pergi ke sekolah

12 Saya menggunakan transportasi umum untuk


pergi ke sekolah

13 Saya diantarkan oleh orang tua atau


kerabat untuk pergi ke sekolah
14 Saya merasa lebih nyaman ketika
pembelajaran dilakukan secara luring atau
tatap muka
15 Saya siap untuk melakukan pembelajaran
luring atau tatap muka
V. Tabulasi Skor Angket
VI. Teknik Analisis Data
1. Penskoran (skala Psikologis)
Instrumen stres akademik menggunakan skala Sangat Tidak sesuai (STS),
Tidak Sesuai (TS), Sesuai (S), Sangat sesuai (SS). Pada instrumen, setiap item
diasumsikan memiliki nilai 1-4 dengan bobot tertentu. Bobotnya sebagai berikut:
a. Untuk pilihan jawaban sangat tidak sesuai (STS) memiliki skor 1 pada
pernyataan positif dan skor 4 pada pernyataan negatif.
b. Untuk pilihan jawaban tidak sesuai (TS) memiliki skor 2 pada pernyataan
positif dan skor 3 pada pernyataan negatif.
c. Untuk pilihan jawaban sesuai (S) memiliki skor 3 pada pernyataan positif atau
skor 2 pada pernyataan negatif.
d. Untuk pilihan jawaban sangat sesuai (SS) memiliki skor 4 pada pernyataan
positif atau skor 1 pada pernyataan negatif.
Skor
Pernyataan
STS TS S SS
Positif (+) 1 2 3 4
Negatif (-) 4 3 2 1

2. Perhitungan Skala Interval


Berdasarkan data di atas, maka disusunlah interval pengukuran tingkat kesiapan siswa
untuk mengikuti pembelajaran luring sesuai dengan perhitungan skala interval yang
dijelaskan oleh Azwar (2012:147) sebagai berikut :

Rendah = X < M – SD
= X < 38,33– 3,515

= X< 34,815 dibulatkan menjadi X < 35

Sedang = M – SD < X < M + SD

= 38,33–3,515 ≤ X < 38,33 + 3,515

= 34,815 ≤ X < 41,845 dibulatkan menjadi 35 ≤ X < 42

Tinggi = M + SD < X
= 38,33 + 3,515 ≤ X

= 41,845 ≤ X dibulatkan menjadi 42 ≤ X

keterangan:
X : Skor Subjek
M : Mean
SD : Standar deviasi

Dari berdasarkan penghitungan skala interval di atas, maka kategori interval skor
kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran luring adalah sebagai berikut:

Kategori Interval Skor kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran luring

Skor Kategori

42 ≤ X Sangat Siap

35 ≤ X < 42 Siap

X < 35 Tidak Siap

VII. Analisis Individu


1. Subjek Pertama (AI Lenny Triana)
Berdasarkan data di atas, maka dapat dianalisis bahwa subjek pertama termasuk
dalam kategori sangat siap untuk mengikuti pembelajaran luring sedang dengan
skor total 38. Pada indikator 1 subjek pertama memiliki skor rata-rata 2,62 yang
artinya berada di bawah rata-rata kelompok yaitu 2,68. Kemudian pada indikator 2
subjek pertama memiliki skor rata-rata 2,2 yang artinya berada di bawah rata-rata
kelompok yaitu 2,35 dan pada indikator 3 subjek pertama memiliki skor rata-rata 3
yang artinya berada di atas rata-rata kelompok yaitu 2,5.
2. Subjek kedua (Arie Azhar)
Berdasarkan data di atas, maka dapat dianalisis bahwa subjek kedua termasuk dalam
kategori tidak siap untuk mengikuti pembelajaran luring sedang dengan skor total
34. Pada indikator 1 subjek pertama memiliki skor rata-rata 2,12 yang artinya
berada di bawah rata-rata kelompok yaitu 2,68. Kemudian pada indikator 2 subjek
pertama memiliki skor rata-rata 2,4 yang artinya berada di atas rata-rata kelompok
yaitu 2,35 dan pada indikator 3 subjek pertama memiliki skor rata-rata 2 yang
artinya berada di bawah rata-rata kelompok yaitu 2,5.

VIII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa kedua subjek memiliki
kesiapan untuk mengikuti pembelajaran luring yang berbeda. Subjek pertama tergolong
dalam kategori siap untuk mengikuti pembelajaran luring dengan skor total 38.
Sedangkan pada subjek kedua tergolong dalam kategori tidak siap mengikuti
pembelajaran luring dengan skor total 34.

Berdasarkan hasil analisis individu, rekomendasi yang dapat diberikan guru BK dalam
membantu siswa untuk meningkatkan kesiapan siswa mengikuti pembelajaran luring
adalah dengan membantu meningkatkan motivasi belajar siswa yang menurun pada
saat pembelajaran daring. Guru BK juga dapat menghimbau siswa agar segera
melakukan vaksinasi dengan tujuan untuk menjaga kesehatan bersama.

Anda mungkin juga menyukai