Anda di halaman 1dari 10

MINI RISET

Pendidikan Agama Kristen Protestan

(Manusia Menurut Agama Kristen Dan Kejatuhan Manusia Kedalam Dosa)

Dosen Pengampu : Dr.Luhut Simarmata,M.Th

Disusun Oleh:

Enjelina Tiorida Simbolon (A-2019)

Eklesia Sormin (A-2019)

Llilis Irawati Silalahi (A-2016)

Jakob P.C Tobing (A-2019)

Pitriana Nainggolan (A-2019)

PRODI PENDIDIKAN MUSIK

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

            Dengan menyebut nama Tuhan Yesus Kristus yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Mini Riset ini dengan judul Manusia Menurut Agama Kristen
            Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Laporan Penelitian ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan Laporan ini.
 Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki Laporan yang selanjutnya akan kami susun.
            Akhir kata kami berharap semoga Laporan tentang Mini Riset mengenai Manusia
Menurut Agama Kristen ini dapat memberikan manfaat maupun menambah pengetahuan dan
wawasan pembaca mengenai Manusia menurut agama kristen.

Medan, Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................

1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................................

1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................................

2.1 Manusia...................................................................................................................

2.2 Dosa..........................................................................................................................

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................

BAB IV PENUTUP.................................................................................................................

4.1 Kesimpulan............................................................................................................

4.2 Saran......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


            Dalam penelitian sederhana ini mencakup permasalahan mengenai
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan
istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan
sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah
spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam
hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi yang,
dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk
hidup; dalam mitos, mereka juga sering kali dibandingkan dengan ras lain.
Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya,
organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan
terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk
dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara
alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak
muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda
perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-
anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik
(warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama
(penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan
kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga
asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.
  
1.2 Rumusan Masalah Mini Riset
manusi danjatuhnya manusia kedalam dosa

1.3 Tujuan Penelitian


            Mini riset ini bertujuan untuk mengetahui fenomena yang menjadi penyebab manusia
masuk atau terjerumus kedalam dosa

1.4 Manfaat Penelitian


            Penelitian ini memiliki manfaat sebagai bahan masukan bagi kalangan mahasiswa
Universitas Negeri Medan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Manusia

Manusia merupakan satu-satunya makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi. Alam
merupakan lingkungan kehidupan atau segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi seperti
tumbuh-tumbuhan dan binatang. Manusia dan alam mempunyai hubungan yang saling
tergantung dan saling membutuhkan.Pemazmur mengatakan bahwa Allahlah pemilik alam
semesta ini. “Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di
dalamnya” (Mazmur. 24:1). Tuhan telah menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan, creatio
ex nihilo. Jika manusia ingin mencipta sesuatu, harus menggunakan apa yang telah diciptakan
oleh Allah. Manusia mencipta dan membangun senantiasa menggunakan yang tersedia di
alam, yang merupakan ciptaan Allah.

Alkitab berbicara tentang ciptaan yang baru dan bumi yang baru (Wahyu. 21:1), di
mana bumi yang baru tersebut adalah bebas dari polusi (pencemaran), destruksi
(pengrusakan). Manusia ditugasi oleh Allah dalam rangka menggalang keharmonisan
manusia dan alam. Menurut ( Kejadian 1:28 ), ciptaan terakhir yakni manusia, mendapatkan
mandat untuk bertanggung jawab atas seluruh ciptaan. Tanggung jawab terhadap alam
sebagai ciptaan Allah, juga telah dipertegar lewat kehadiran Kristus Yesus.Tetapi seiring
berjalannya waktu, alam berubah wujud dari tampilan sebelumnya. Pengembangan aspek
kehidupan, tidak terlepas dari kemajuan pola pikir manusia yang dititikberatkan kepada
keadaan sekarang, usaha mempermudah kehidupan manusia karena kebutuhan hidup.
Penyebab dari lingkungan hidup yang kian menjadi rusak adalah mungkin dikarenakan cara
pandang dan sikap manusia yang telah salah terhadap alam. Karena memang benar
pemahaman dan cara pandang orang terkait lingkungan hidup akan mempengaruhi sikap
mereka, dan bagaimana mereka akan memperlakukan alam.

Pemikiran bahwa manusia yang paling memiliki kepentingan yang dianggap akan
paling menentukan tatanan ekosistem. Banyak yang berpandangan bahwa alam dapat dilihat
sebagai objek, alat, dan sarana untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia. Adanya
pemikiran seperti itu akan memicu munculnya sikap yang tidak bersahabat dengan alam, dan
tidak menghargai adanya lingkungan hidup untuk kepentingan banyak orang.Krisis
lingkungan hidup yang dialami manusia pada masa sekarang merupakan akibat langsung dari
kurang pedulinya manusia terhadap pengelolaan lingkungan hidup mereka sendiri. Artinya,
manusia umumnya melakukan pengelolaan sumber-sumber alam tidak peduli pada peran
etika. Dengan kata lain, krisis lingkungan hidup yang dialami manusia berakar pada krisis
etika (moral). Manusia kurang peduli pada norma-norma kehidupan atau lebih peduli pada
kepentingan diri sendiri. Kita melihat dan merasakan sendiri bagaimana perubahan
lingkungan telah terjadi dan berdampak langsung pada kehidupan kita.

Secara teologis dapat dikatakan bahwa manusia dan alam adalah ciptaan, properti dan
bait Allah, semuanya itu berada dalam suatu hubungan perjanjian dengan Allah. Barangsiapa
yang merusak alam, maka ia merusak hubungan perjanjian itu.
Sebagai Pencipta, Allah sesuai rencana-Nya yang agung telah menciptakan segala
sesuatu sesuai dengan maksud dan fungsinya masing-masing dalam hubungan harmonis yang
terintegrasi dan saling memengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya. Sebab semua
ciptaan berharga di mata Tuhan. Jadi, sikap eksploitatif terhadap alam merupakan bentuk
penodaan dan perusakan terhadap karya Allah yang agung itu.Berdasarkan pandangan umum
maupun pandangan agama Kristen tentang alam semesta lingkungan hidup, maka setiap
orang memiliki tanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan hidup berdasarkan
pemahamannya. Setiap pandangan memiliki dasar tanggung jawab etis terhadap kerusakan
lingkungan hidup.

Di akhir kata, menjadi Kristen, berarti menjadi bagian dari karya Allah untuk menata
kehidupan yang harmonis. Keikutsertaan dalam melestarikan alam, bukan lagi harus
dilakukan sebagai bentuk formalitas taat negara, atau ikut-ikutan masyarakat sekitar. Tetapi
dilaksanakan sebagai bentuk kesadaran dan tanggung jawab umat Kristen sebagai umat
ciptaan Allah. Yang bisa dimulai dari menyadarkan diri sendiri, berlanjut ke lingkungan
sekitar dan lalu masyarakat luas. Semua itu tentu saja, diperbuat  untuk memuliakan Allah
Sang Pencipta.

2.2 Dosa

Dosa adalah ketidaktaatan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan yang


diungkapkan melalui pemberontakan dan pelanggaran manusia.[1] Menurut Alkitab semua
manusia telah jatuh ke dalam dosa karena Adam dan Hawa telah jatuh ke dalam dosa.
Kepada Israel ditunjuk jalan keluar dari dosa, yakni mempersembahkan korban, a.l. korban
penghapus dosa dan korban penebus salah. Dalam Perjanjian Baru Yesus Kristus diberitakan
sebagai Penebus (Juruselamat) umat manusia dari segala dosa.[2]
Dosa menurut rasul Paulus adalah (dalam arti keinginan daging) keadaan perseteruan
terhadap Allah karena tidak takluk kepada hukum Allah (Roma 8:7). Dosa menurut rasul
Yohanes adalah pelanggaran terhadap hukum Allah (1 Yohanes 3:4).
Penggolongan dosa
Dalam KGK disebutkan bahwa ada beragam cara penggolongan dosa:

 menurut objeknya,
 menurut kebajikan yang bertentangan dengannya (Lihat: Tujuh dosa pokok)
 menurut perintah yang dilanggarnya (Lihat: Doktrin Katolik mengenai Sepuluh
Perintah Allah)
 dosa yang dilakukan langsung terhadap Allah, terhadap orang lain, atau terhadap diri
sendiri
 dosa rohani atau jasmani
 dosa dalam pikiran, perkataan, perbuatan, atau ka
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Saat berbicara tentang dosa, kita segera mengalami masalah. perasaan tidak suka
terhadap pembicaraan tentang dosa dan keinginan untuk melihat bahwa diri kita lebih baik
dari yang Alkitab tunjukkan kepada kita, menyebabkan kita segera mencari jalan untuk
memaafkan diri dan kelakuan kita. Pada level pribadi, ketika kita dikritik karena melakukan
sesuatu, kita secara naluriah memberikan pembelaan bahkan ketika jelas-jelas kita yang
salah. Kita berkilah, "Anda tidak berhak untuk berkata begitu." Atau "Itu bukan salah saya.
Mungkin banyak orang tidak pernah mengakui bahwa mereka bersalah tentang apa pun. Kita
harus mengatasinya jika kita ingin mengenal diri kita dan Allah. Tanpa suatu pengetahuan
tentang ketidakberimanan dan pemberontakan kita, kita tidak akan pernah bisa sampai
mengenal Allah sebagai Allah kebenaran dan anugerah.

Bagaimana buruknya dosa itu sesungguhnya? Dan, siapakah yang terpengaruh?


Pandangan Alkitabiah adalah bahwa manusia itu tidak sehat atau hanya sakit. Sesungguhnya
manusia sudah mati sejauh menyangkut hubungannya dengan Allah. Ia "mati karena
pelanggaran dan dosa-dosa" sebagaimana yang telah Allah peringatkan kepadanya ketika
Allahmenubuatkan akibat-akibat dosa sebelum kejatuhan.

Satu hal yang Alkitab maksudkan ketika mengatakan bahwa kita diciptakan menurut
gambar Allah adalah bahwa kita masing-masing diciptakan sebagai suatu trinitas, beranalogi
dengan bagaimana Allah adala Trinitas. Allah eksis dalam tiga Pribadi: Allah Bapa, Allah
Anak, dan Allah Roh Kudus. Namun Allah itu satu  dalam cara yang sama, setiap dari kita
adalah satu trinitas, yang diciptakan sebagai suatu tubuh, jiwa, dan roh.

Bukan hanya bahwa semua orang melakukan Dosa sehingga menjadi pendosa,
meskipun itu benar. Maksud-nya adalah bahwa semua orang   Pendosa sehingga mereka
melakukan dosa. Dosa asal adam dan kesalahan karena dosa dengan dengan cara tertentu
yang tidak dapat dielakkan diwariskan kepada seluruh umat manusia. Pandangan alkatabiah
adalah bahwa Allah memendang seluruh umat manusia bersalah karena pelanggaran Adam.

Penghukuman/Pembenaran Respentatif Adam dijadikan wakil dari umat manusia


adalah bukti anugerah Allah. natur respentatif dari dosa adam adalah contoh anugerah Allah
kepada kita, karena berdasarkan perwakilan itulah Allah mampu menyelamatkan kita. Paulus
berkata, " jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang
berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi benar" (Rm. 5:19), jika
anda dan saya serta semua manusia adalah malaikat-malaikat, yang tidak memiliki hubungan-
hubungan keluarga atau perwakilan, dan jika kita dihakimi seperti malaikat-malaikat
dihakimi ketika terjatuh -- secara langsung secara individual, dan untuk dosa mereka sendiri,
tetapi karena kita adalah keberadaan-keberadaan yang hidup dalam hubungan-hubungan dank
arena Allah telah memilih untuk berurusan dengan kita dengan cara itu, baik berkaitan
dengan Adam dan dosanya maupun dengan Yesus dan kebenaran-Nya, di sana baru bisa ada
keselamatan. Karena di dalam Yesus, kita yang adalah orang-orang berdosa dapat dijadikan
benar. Kita yang adalah "mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa" dapat
dihidupkan secara rohani.

Awal mula manusia jatuh kedalam dosa ialah karena keinginan daging, sayangnya


Adam dan Hawa memilih untuk menolak kasih Allah dan menolak taat kepada Allah, mereka
lebih percaya pada rayuan iblis, padahal Allah telah memperingatinya, seluruh umat manusia
bersalah karena pelanggaran Adam. Maka dari itu Allah mengutus Tuhan Yesus untuk
menghapus dan menebus seluruh dosa umat manusia.

Jika kita sekali telah melakukan dosa jangan lagi melakukan dosa,tetapi bertobatlah dan
mendekatkan diri kepada allah temukan dia dalam kehidupan kita dan berharap padanya.

Dosa menghancurkan relasi manusia dengan Tuhan sebagai efek vertikal, dan
hubungan manusia dengan sesama sebagai efek horisontal; dengan kata lain bahwa tidak ada
dosa yang bersifat pribadi. Semua dosa mempunyai dimensi sosial, contohnya dosa manusia
pertama menghasilkan dosa asal yang mengakibatkan semua manusia memiliki
kecenderungan untuk berbuat dosa (konkupisensi). Sakramen Pembaptisan menghapuskan
dosa asal, tetapi tidak menghapuskan kelemahan kodrat manusia dan kecenderungan kepada
dosa.

Setiap dosa menciptakan kecondongan kepada dosa; pengulangan perbuatan-


perbuatan jahat yang sama akan mengakibatkan kebiasaan buruk. Sehingga mengakibatkan
terbentuknya kecenderungan yang salah, menggelapkan hati nurani, dan menghambat
keputusan konkret mengenai apa yang baik dan yang buruk. Dosa cenderung terulang lagi
dan diperkuat, tetapi tidak menghancurkan seluruh perasaan moral.[3]:1865 Dua orang Bapa
Gereja ternama, St Yohanes Kasianus dan St Gregorius Agung, menggolongkan kebiasaan
buruk menurut kebajikan yang merupakan lawannya; dinamakan tujuh dosa pokok, karena
mengakibatkan dosa-dosa dan kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya.[3]:1866

Manusia tidak dapat melawan semua kecenderungan tersebut tanpa berkat dari Tuhan
yang memampukan manusia untuk "berkata tidak" terhadap dosa. Karena dosa pertama
dari Adam adalah dosa kesombongan—sehingga kadang disebut 'ibu dosa' dan adalah dosa
pokok yang pertama—maka kerendahan hati adalah penawar utama untuk menerima berkat
dari Tuhan secara berlimpah.[6] Akibat dari dosa adalah kematian kekal yaitu perpisahan
dengan Allah selama-lamanya. Seseorang yang meninggal dalam keadaan dosa berat karena
pilihan bebasnya sendiri, mengabaikan kesempatan semasa hidupnya di dunia untuk bertobat,
beresiko masuk dalam penderitaan neraka, yang berarti keterpisahan abadi dari Allah.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dosa adalah keadaan yang menyebabkan manusia terpisah dari Allah karena pikiran,
sikap, perkataan, atau perbuatan yang salah (Mzm. 32:1-2). Kesalahan-kesalahan itu sendiri
disebut dosa, tetapi keadaan sebagai orang yang berdosa lebih luas artinya daripada hanya
semata-mata melanggar hukum-hukum Allah. Hal ini berarti memalingkan arah kehidupan
dari segala rancangan yang dikehendaki Allah. Dosa telah membuat manusia kehilangan
kemuliaan Allah yang tadinya melekat pada manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang
tertinggi dan termulia (Roma 3:23).

Dosa bukanlah milik manusia (Kej. 1:26-27) tetapi dosa adalah milik si Iblis (Lucifer yang
adalah pimpinan para malaikat pemuji di arasnya Allah sebelum ia jatuh), yang ditawarkan
kepada manusia (Yehezkiel 28:14-16; Yes. 14:13-14; Kej. 3:1-7). Sebenarnya istilah pendosa
ditujukan pada Lucifer, pemimpin para malaikat pemberontak terhadap Allah, penciptanya.
Jadi secara historical, dosa berasal dari Lucifer yang jatuh atau si iblis. Karena ia (iblis)
dicampakkan Allah ke dalam dunia, maka ia menggoda/membujuk manusia untuk melakukan
hal yang sama agar ketika hari murka Allah (penghakiman & penghukuman) dinyatakan, si
iblis tidak sendirian.

4.2 Saran

Dalam segala aspek kegiatan kita sehari hari tentu saja kita sangat lah sulit untuk
menghindari atau tergindar dari yang namanya penggoda agar kita terjatuh kedalam
dosa,olehkarena itu saya menyarankan kepada kita selaku kaum muda kristen agar kita selalu
mengandalkan Tuhan disetiap langkah kita dan agar Roh kudus selalu mengiring iringi setiap
aktifitas yang kita jalani agar kita dapat terhindar dari godaan godaan si iblis yang ada
disekitar kita.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/vrhlrmpas/5dbc5d08d541df629e5e9544/kejatuhan-manusia-
kedalam-dosa?page=all

sarapanpagi.org/dosa-menurut-alkitab-vt7985.html

Anda mungkin juga menyukai