Anda di halaman 1dari 5

PELUANG KEJADIAN MAJEMUK

RG Squad, jika kamu diminta Ibu untuk merapikan bola warna-warni yang kalian miliki ke dalam
kotak mainan. Namun tiba-tiba, adikmu yang masih kecil minta diambilkan bola. Secara acak,
kamu akan mengambil kembali bola tersebut. Nah, peluang terambilnya bola warna biru dan
merah kira-kira ada berapa ya RG Squad? Kejadian-kejadian seperti ini dapat dijawab dengan
mempelajari materi kejadian majemuk di dalam teori peluang matematika. Simak caranya di
bawah ini!

Apabila ada kejadian atau percobaan yang terjadi lebih dari satu kali sehingga
menghasilkan kejadian baru, maka kejadian baru itu disebut kejadian
majemuk. Terdapat beberapa kejadian yang disebut sebagai kejadian majemuk. Yuk
kita pelajari lebih lanjut!

1. Dua Kejadian Sembarang


Untuk dua kejadian sembarang A dan B pada ruang sampel S, berlaku rumus:

P (A ∪ B) = P (A) + P (B) – P (A ∩ B)

Contoh :

Dari 45 siswa pada suatu kelas, diketahui 28 siswa suka Matematika, 22 siswa suka
bahasa Inggris, dan 10 siswa suka kedua-duanya. Jika seorang siswa dipilih secara
acak, tentukan peluang siswa yang terpilih adalah yang menyukai Matematika atau
bahasa Inggris!

n(S) = 45

Suka Matematika, n(M) = 28

Suka Bahasa Inggris, n(B) = 22

Suka keduanya, n(M ∩ B ) = 10

Jawab :
n(S) = 45

Suka Matematika, n(M) = 28

Suka Bahasa Inggris, n(B) = 22

Suka keduanya, n(M ∩ B ) = 10

Peluang terpilih yang suka Matematika atau Bahasa Inggris ialah:

P (M ∪ B) = P (M) + P (B) – P (M ∩ B)

2. Komplemen Suatu Kejadian


Rumus: P (Ac) = 1 – P (A)

Contoh:

Sebuah dadu dilempar sekali, tentukan peluang munculnya mata dadu lebih dari dua.

Jawab:

Sebuah dadu dilempar sekali, maka n (S) = 6

Jika A = {mata dadu lebih dari sama dengan 2}


Sehingga Ac = { mata dadu kurang dari atau sama dengan 2 } = {1, 2}, n(A c) = 2

Jadi, peluang munculnya mata dadu lebih dari 2 adalah 2/3

3. Dua Kejadian Saling Lepas


Rumus: P (A ∪ B) = P(A) + P (B)

Contoh:

Pada pelemparan sebuah dadu bermata 6, berapakah peluang mendapatkan dadu


mata 1 atau 3 ?

Jawab:

A = {1}, B = {3}

n(A) = 1, n(B) = 1

Peluang mendapatkan dadu mata 1 atau 3:


RG Squad, pembahasan tentang teori peluang ini masih ada di peluang kejadian
majemuk bagian ke dua lho. Kalau kalian masih bingung dengan penjelasan di atas,
kalian bisa tonton video belajarnya hanya di ruangbelajar!

RG Squad, sebelumnya kalian telah belajar teori peluang kejadian majemuk bagian


1  mengenai dua kejadian sembarang, komplemen suatu kejadian, dan dua kejadian
saling lepas. Nah, di artikel kali ini akan melanjutkan pembahasan tersebut dengan
penambahan penjelasan tentang dua kejadian saling bebas dan dua kejadian
bersyarat.

4. Dua Kejadian Saling Bebas

Kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika kejadian A tidak mempengaruhi kejadian
B dan kejadian B tidak mempengaruhi kejadian A. Dirumuskan:

P (A ∩ B) = P (A) X P (B)

Contoh:

Jika peluang Andi dapat menyelesaikan suatu soal adalah 0,4 dan peluang Budi dapat
menyelesaikan soal yang sama adalah 0,3 maka peluang mereka berdua dapat
menyelesaikan soal tersebut adalah …

Jawab :

P(A) = 0,4

P(B) = 0,3

Peluang Andi dan Budi dapat menyelesaikan soal:

6. Dua Kejadian Bersyarat

Jika kejadian A dan B tidak saling bebas, kejadian B dipengaruhi oleh kejadian A atau
kejadian B dengan syarat A, dirumuskan:

Contoh:

Sebuah dadu dilempar sekali. Tentukan peluang munculnya mata dadu ganjil dengan
syarat munculnya kejadian mata dadu prima lebih dahulu.

Jawab:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, n(S) = 6

A = Kejadian munculnya angka prima

A = {2, 3, 5}, n(A) = 3

B = Kejadian muncul mata dadu ganjil

B = {1, 3, 5}

Peluang munculnya mata dadu ganjil dengan syarat munculnya kejadian mata dadu
prima lebih dahulu:

Setelah mempelajari seluruh peluang kejadian majemuk, maka dapat disimpulkan:

Kali ini RG Squad telah selesai belajar tentang teori peluang, yaitu mengenai aturan
perkalian dan faktorial, permutasi, kombinasi dan Binomial Newton, percobaan
ruang sampel dan peluang suatu kejadian, dan peluang kejadian majemuk.

Anda mungkin juga menyukai