Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL

METODE PEMBELAJARAN TARI LENGGANG PATAH


SEMBILAN SEBAGAI TEKNIK DASAR TARI MELAYU
DI SANGGAR SEMENDA PRODUCTION MEDAN

Diajukan Oleh :
Suci Aprilia
NIM 1810174017

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SENI PERTUNJUKAN


FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
ISTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tari Lenggang Patah Sembilan merupakan tarian adat yang berasal


Sumatera Utara yaitu Kesultanan Serdang. Dari Kesultan Serdang ini lahir
seorang seniman bernama Sauti yang sangat perduli dengan kesenian
Melayu, sehingga beliau menciptakan 8 tari kreasi dan dilengkapi dengan
satu tarian yang diciptakan bersama OK Adram sehingga tari tersebut
menjadi 9 dan dikenal dengan sebutan 9 Tari Wajib.

9 Tari Wajib tersebut terdiri dari : Tari Lenggang Patah Sembilan,


Tari Lenggok Mak Inang, Tari Serampang 12, Tari Lagu Dua atau Tari
Biasa, Tari Melenggok, Tari Mak Inang Pak Malau, Tari Campak Bunga,
Tari Pelipur Lara, dan Tari Sapu Tangan. Penyebutan nama-nama dari tari
tersebut kurang dikenal masyarakat Melayu, Maka sampai saat ini tarian
tersebut lebih dikenal dengan penyebutan musik pengiring tarinya, seperti
tari Lenggang Patah Sembilan ditarikan dengan musik iringan Kuala Deli,
sehingga sampai saat ini tarian Lenggang Patah Sembilan lebih dikenal
dengan tari Kuala Deli, begitu juga dengan tari yang lainnya.

Tari Lenggang Patah Sembilan merupakan tarian yang menjadi


teknik dasar dalam tari melayu sehingga tarian ini selalu menjadi materi
utama yang diajarkan kepada anggota baru di setiap sanggar yang ada di
Kota Medan khususnya pada Sanggar Semenda Production Medan. Disini
setiap anggota sanggar wajib menguasai materi tari Lenggang Patah
Sembilan lalu dapat melanjutkan materi selanjutnya. Oleh sebab itu tarian
ini menjadi pokok materi utama yang harus diajarkan pada setiap anggota
baru yang mendaftar di Sanggar Semenda Production Medan.
Tarian ini biasanya ditarikan oleh sepasang laki-laki dan
perempuan atau bisa juga ditarikan oleh mudi - mudi ( dua wanita ).
Tarian ini memiliki gerakan yang sama antara laki - laki dan perempuan
hanya saja dengan arah yang berbeda. Keduanya menari dengan serempak
dan dinamis, sambil diiringi musik Kuala Deli. Oleh karena itu dalam
pembelajarannya setiap anggota baru wajib menguasai arah gerak tarian
laki - laki dan arah gerak tarian perempuan atau sering disebut dengan arah
gerak kanan ( laki - laki ) dan arah gerak kiri ( perempuan ).

Tarian ini memiliki pepatah Melayu " Lenggang Patah Sembilan,


semut dipijak tidak mati, antan terlanda patah tiga " yang artinya corak
tarian ini yang sangat lembut namun pasti. Semut dipijak tidak mati
mengumpamakan penari yang lemah gemulai ketika berjalan dan
melenggang. Antan terlanda patah tiga mengumpamakan apabila ada
benda-benda seperti antan (alat penumbuk padi) di sekitar penari dan
tersentuh oleh penarinya akan patah. Sehingga memiliki makna bahwa
seseorang itu harus memiliki budi pekerti yang halus dan luhur, tetapi
mempunyai ketegasan dalam berpikir dan bertindak.

B. Rumusan Masalah

1. Apa peran penting pembelajaran Tari Lenggang Patah Sembilan


sebagai teknik dasar tari Melayu di sanggar Semenda Production
Medan ?

2. Bagaimana metode pembelajaran Tari Lenggang Patah Sembilan di


sanggar Semenda Production Medan ?

C. Tujuan Penelitan

Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah:

Penetilian ini bertujuan untuk mengetahui apa peran penting


pembelajaran Tari Lenggang Patah Sembilan sebagai teknik dasar tari
Melayu di sanggar Semenda Production. Serta mendeskripsikan metode
pembelajaran Tari Lenggang Patah Sembilan di sanggar Semenda
Production Medan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti dapat menambah wawasan, pengetahuan dan


pengalaman yang berkaitan dengan penulisan ilmiah tentang metode
pembelajaran tari Lenggang Patah Sembilan.

2. Bagi pengajar dapat menjadi masukan dan menambah pengetahuan


dalam penggunaan metode untuk meningkatkan hasil belajar peserta
sanggar.

3. Bagi peserta dapat meningkatkan minat, motivasi dan hasil belajar


serta mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki oleh peserta.

4. Bagi sanggar diharapkan dapat menjadi umpan balik dari hasil


penelitian ini dan bermanfaat dalam bimbingan dan pendidikan seni
tari.

Anda mungkin juga menyukai