Anda di halaman 1dari 3

Nama: Irvi Putri Fardian

NIM: 2103010088

Prodi: Teknik Informatika

Kelas: B

A. Pengertian Kedwibahasaan

Kedwibahasaan atau Bilingualisme adalah kemampuan berbicara dua bahasa dengan baik.
Kedwibahasaan adalah perihal pemakaian dua bahasa seperti bahasa daerah dan bahasa nasional
dalam berkomunikasi untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang suatu informasi tertentu.

Menurut para pakar linguistik kedwibahasaan didefinisikan sebagai berikut:

1. Robert Lado (1964-214)

Kedwibahasaan merupakan kemampuan berbicara dua bahasa dengan sama atau hampir sama
baiknya. Secara teknis pendapat ini mengacu pada pengetahuan dua bahasa, bagaimana tingkatnya,
oleh seseorang.

2. MacKey (1956:155)

Kedwibahasaan adalah pemakaian yang bergantian dari dua bahasa.

3. Hartman dan Stork (1972:27)

Kedwibahasaan adalah pemakain dua bahasa oleh seorang penutur atau masyarakat ujaran.

4. Bloomfield (1958:56)

Kedwibahasaan merupakan kemamouan untuk menggunakan dua bahasa yang sama baiknya oleh
seorang penutur.

5. Haugen (1968:10)

Kedwibahasaan adalah tahu dua bahasa.

Jika diuraikan secara lebih umum maka maka pengertian kedwibahasaan adalah pemakaian dua
bahasa secara bergantian baik secara produktif maupun reseftif oleh seorang individu atau oleh
masyarakat.
B. Faktor Kedwibahasaan

⁃ Perpindahan penduduk

Perpindahan penduduk secara kelompok mempunyai berbagai alasan. Alasan itu bisakarena
keamanan, militer, ekonomi, pendidikan, politik, agama, dan bencana alam. Biasanya gerakan
tersebut mengakibatkan kedwibahasaan sebagai hasil kontak antara penduduk yang baru dengan
penduduk yang sudah lama berdiam di daerah tersebut.

⁃ Nasionalisme dan Sistem Politik

Semangat kebangsaan berpengaruh besar terhadap penentuan dan penyebaran bahasa nasional dan
telah menancapkan tingkat kedwibahasaan tertentu pada banyak negara. Sikap nasional terhadap
bahasa sering mengantar kepada penyebaran bahasa nasional daripada penyebaran bahasa daerah
dan ini menjurus kepada kedwibahasaan di kalangan penduduk.

⁃ Pendidikan dan Kebudayaan

Lahirlah ungkapan bahwa menjadi terdidik atau cendekiawan berarti menjadi dwibahasawan.
Sebagai contoh pada zaman sekarang apbila seorang sarjan untuk sekolah ke jenjang di atasnya
maka ia harus mampu berbahasa Inggris. Hal ini akan membuat orang tersebut akan menguasai dua
bahasa atau lebih.

C. Dampak Kedwibahasaan

⁃ Bidang Kognitif

Kedwibahasaan bermanfaat di dalam berpikir abstrak yaitu mengkonsepkan sesuatu hal dan
peristiwa di dalam hubungannya dengan sifat-sifat umumnya daripada hubungannya dengan
symbol-simbol bahasa. Juga kedwibahasaan mendorong kelentukan kognitif dan mental karena
struktur intelektual yang bervariasi memudahkan beralih dari bahasa yang satu ke bahasa lainnya.

⁃ Penampilan Kognitif

Anak yang mencapai tingkat kemampuan yang lebih tinggi pada kedua bahasa, akan menunjukkan
pengaruh kognitif yang positif di dalam belajar dan prestasi akademik. Dwibahasawan lebih unggul
di dalam mutu hipotesis dan skor kerumitan bahasa tertulis.

⁃ Penampilan Akademik

Dwibahasawan di sekolah mempunyai pertumbuhan akademik yang lebih besar di dalam kosa kata
bacaan dan membaca pemahaman suatu hal.
D. Pendapat Pribadi Tentang Teori-Teori Kedwibahasaan

Kedwibahasaan merupakan kemampuan seseorang dalam menyampaikan sesuatu menggunakan dua


bahasa sekaligus. Menurut saya, Kedwibahasaan merupakan kelebihan yang sangat unik, karena
tidak banyak orang yang bisa berkomunikasi dengan cara dwibahasa, dan seseorang yang memiliki
kemampuan dwibahasa memiliki keunggulan dalam bentuk sosial seperti mudah bergaul, mudah
berkomunikasi dimana saja, dan memiliki pertumbuhan akademik yang besar dalam kosa kata
bahasa. Biasanya, seseorang yang memiliki kemampuan kedwibahasaan banyak sekali dibutuhkan
dibidang pekerjaan maupun organisasi.

Daftar Pusaka

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kedwibahasaan

http://anaksastra.blogspot.com/2009/04/kedwibahasaan-dalam-pandangan.html?m=1

http://tewind16.blogspot.com/2013/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html?m=1

https://www.google.co.id/amp/s/pangeransastra.wordpress.com/2014/10/13/linguistik-dan-
kedwibahasaan/amp/

Anda mungkin juga menyukai