Anda di halaman 1dari 2

BIOGRAFI RABIAH AL ADAWIYAH

Rabiah al Adawiyah Adalah tokoh sufi yang kental akan kehidupan zuhudnya, Beliau
dilahirkan pada tahun 95 Hijriyah di Kota Bashrah, Irak.
Rabiah al Adawiyah memiliki nama lengkap Ummu al- Khair Rabi'ah binti Isma'il al-Adawiyah
al-Qisiyah. Ia lahir dari keluarga Ismail yang hidup penuh dengan takwa dan iman kepada Allah.
Mereka tak henti-hentinya melakukan zikir dan patuh dengan ajaran-ajaran Islam.
Kezuhudannya dalam memandang dunia membuat mereka tidak risau sedikit pun saat
menghadapi cobaan.
Dalam kesehariannya, Rabiah selalu memerhatikan bagaimana ayahnya melakukan
ibadah kepada Allah, dengan membaca Alquran dan berzikir. la pun melakukan ibadah yang
sama sebagaimana dicontohkan oleh ayahnya.
Mengutip buku 25 Kisah Pilihan Tokoh Sufi Dunia karya Siti Nur Aidah, suatu ketika
Rabiah mendengar ayahnya berdoa memohon kepada Allah. Semenjak itu, lafal-lafal doa itu
tidak pernah hilang dari ingatannya, bahkan selalu diulang-ulang oleh Rabiah dalam doanya.
Selain karena kepribadiannya yang cerdas, didikan ayahnya juga memiliki andil yang sangat
besar dalam hidup Rabiah. Ayahnya selalu mengajarkan pendidikan agama dan juga langsung
mengaplikasikannya di dalam kehidupan keluarganya. Inilah yang akhirnya membuat pribadi
Rabiah semakin agamis.
Mengutip buku Rabiah Al-Adawiyah: Cinta Allah dan Kerinduan Spiritual Manusia oleh
Dr. Makmun Gharib, Rabiah dikenal sebagai pribadi yang sangat cerdas. Ia telah hafal Al-Quran
sejak usia belia.
Ayahnya meninggal dunia ketika Rabiah beranjak remaja, saat Bashrah dilanda paceklik
luar biasa. Keadaan itulah yang akhirnya memaksa Rabiah dan ketiga saudarinya berpisah demi
menjalani kehidSemasa hidupnya, Rabiah memiliki banyak pemikiran sufi. Bahkan praktik
ibadah spiritualnya masih banyak dikaji hingga saat ini. Salah satu pemikiran Rabiah yang
terkenal adalah mengenal konsep cinta kepada Allah atau mahabbatullah.upannya masing-
masing.
Suatu ketika Rabiah berkata, "Ya Allah, kalau aku menyembah-Mu karena menghindar
dari neraka-Mu, campakkan saja aku ke neraka. Kalau aku menyembah-Mu karena berharap
surga, tutup pintu-Mu rapat-rapat, tapi kalau aku menyembah karena mengharap rahmat-Mu,
jangan pisahkan aku dari rahmat-Mu,".
Rabiah dikenal dengan keikhlasannya dalam beribadah, hingga tidak ada lagi di relung
hatinya untuk takut terhadap neraka ataupun mengharap surga. Keikhlasannya dalam beribadah
juga banyak dinukilkan di berbagai kitab tasawuf.
Dari beberapa kisah dalam hidupnya, ulama sufi ini pernah diceritakan bahwa suatu
ketika ia tengah berjalan di Kota Baghdad sambil membawa air dan memegang obor di tangan
kirinya. Salah seorang kemudian bertanya, “hendak di kemanakan air dan obor tersebut?
Rabiah Al Adawiyah pun menjawab, "Aku hendak membakar surga dengan obor dan
memadamkan neraka dengan air ini. Supaya orang-orang tidak lagi mengharapkan surga
ataupun menakutkan neraka dalam ibadahnya."
Kisah ini membuktikan kalau Rabiah memiliki jiwa yang tenang dan nyaman. Tidak ada
yang perlu ditakutkan dan dirisaukan atas imbalan ibadah yang telah dilakukannya.
Menurut Rabiah, mencintai Allah baginya adalah mencintai Sang Mahasegalanya. Menjalankan
semua perintah-Nya dan terus mendekatkan diri kepada-Nya.

Anda mungkin juga menyukai