Didin Chonytha
Abstract
Full name Rabi'a al-Adawiyah was Umm Al-Khair Binti Ismail Al-Rabi'a
Adawiyah Al-Qissiyah. He was born in Basrah in 96 H / 713 M died in 185
H (796 M). the creation of Rabi'a al-Adawiyah is Mahabbah or al-hubb
related challenge of love. Some of the creation created by Rabi'a al-
Adawiyah either rows or speech-related poems about his love for God is very
indicated and proved that love is only for Allah.
A. Pendahuluan
1
Dzauq adalah kesengsem yang amat sangat akibat dan untuk bertemu yang
tercinta, tingkat diatasnya adalah syarb, mabuk akan yang tercinta dan tingkat tertinggi
adalah irtawa’ “Gila” pada yang tercinta, lihat di al-Qusyairi, Al-Risalah, (Beirut, Dar al-
Khair, Tt), H,72, lihat di buku Khudori soleh, Skeptisme al-Ghazali, (Malang; UIN Press,
2009), hal, 86
2
Hal adalah tingkatan tertentu dalam spiritual. Ia hampir sama dengan maqam,
bedanya Maqam adalah sesuatu yang dapat diraih dengan usaha, sedangkan hal tidak, hal
adalah derajat spiritual tertentu yang diberikan tuhan kepada hambanya dan orang yang
dipilihnya, lihat di Al-Qusyairi, hal 56, lihat di buku Khudori soleh, Skeptisme al-Ghazali,
hal, 86
Rabi'ah Basri adalah seorang sufi wanita yang dikenal karena kesucian
dan kecintaannya terhadap Allah. Rabi'ah merupakan klien (Mawlat) dari
klan Al-Atik suku Qays bin 'Adi, dimana ia terkenal dengan sebutan al-
Qaysyah. Ia dikenal sebagai seorang sufi wanita yang zuhud, yaitu tidak
tertarik kepada kehidupan duniawi, sehingga ia mengabdikan hidupnya
hanya untuk beribadah kepada Allah. Rabiah diperkirakan lahir antara
tahun 713-717 Masehi, atau 95-99 Hijriah, di kota Basrah Irak dan
meninggal sekitar tahun 801 M /185 H.4 Nama lengkapnya adalah
Ummu al-Khair Rabî’ah binti Ismâ’îl al-Adawiyyah al-Qishiyyah.5
Rabiah merupakan sufi wanita beraliran Sunni pada masa dinasti
3
Cecep Alba, Tasawuf dan Tarekat (Dimensi Esoteris Ajaran Islam), (Tt, PT
Remaja Rosdakarya, Tth,) resensi buku lihat Qor’ah Seregar, dijurnal Jurnal Sosioteknologi
Edisi 27 Tahun 11, Desember 2012, hal, 245-6
4
Rosihon Anwar dan mukhtar solihin, Ilmu tasawuf, (Bandung; Pustaka Setia,
2007), hal, 119
5
Margaret Smith, Rabi’ah Al-Adawiya Al-kassiya, dalam The ensiklopedia of Islam
the new edition, (Leiden; ej Brill, 1995), Hal, 354-6
7
Syed ahmad Semait, 100 tokoh wanita terbilang, ,,Hal. 477
8
Margaret Smith, Mistisme Islam dan Kristen Sejarah Awal dan Pertumbuhanya,
Penerjemah Amroeni Drajat (Jakarta; Gaya Media Pratama, 2007), h, 277
9
Asmaran, “Pengantar Tasawuf edisi Revisi”, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2002), hal 275
“Aku mengabdi kepada Tuhan bukan karena aku takut masuk neraka,
bukan pula karena ingin masuk surga tetapi aku mengabdi karena
cintaku kepada-Nya. Tuhanku, jika ku puja Engkau, karena takut
neraka, bakarlah aku didalamnya; dan jika kupuja Engkau karena
mengharap surga, jauhkanlah aku dari padanya; tetapi jika Engkau
kupuja semata-mata karena Engkau, maka janganlah sembunyikan
kecantikan-Mu yang kekal itu dariku”10
Diantara ucapan-ucapannya yang menggambarkan tentang konsep
zuhud yang dimotivasi rasa cinta adalah:
Dalam lariknya yang lain, lebih tampak lagi cintanya Rabi’ah al-
Adawiyah terhadap Allah. Dalam mengungkapkan rasa cintanya ini, dia
bersenandung:
“Aku cinta Kau dengan dua model cinta Cinta rindu dan cinta karena
Kau layak dicinta Adapun inta rindu, karena hanya Kau kukenang
selau, Bukan selainMu Adapun karena Kau layak dicinta, karena kau
10
Asmaran, “Pengantar Tasawuf”, hal. 278.
11
http://hadibesc.blogspot.com/2013/06/rabiah-al-adawiyah-a.html diakses tanggal
20-04-2015
12
Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, ( jakarta: Hidakarya, 1990), hal. 96.
13
Jamil Shabila, al-mu’jam al-falsafy, jilid II, (Mesir: Dar al-Kitab, 1978), hal. 439
14
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta; Pt Grafindo persada, 2006), Hal,
15
Harun Nasution, falsafah dan mistisisme dalam Islam, (Jakarta Bulan Bintang,
1983), cet. III, hal. 70.
17
Sururin, Rabi’ah Adawiyah Hub Al-Illahi, Evolusi jiwa Manusia Menuju
Mahabbah dan Makrifat, (Jakarta; Pt Raja Grafindo Persada, 2002), hal, 47
18
Abu Thalib al-Makki, Qut al-Qulub, 1310 H, dalam Margaret Smith, Mistisme
Islam dan Kristen Sejarah Awal dan Pertumbuhanya, Penerjemah Amroeni Drajat, h, 277