Anda di halaman 1dari 11

UNIT KEGIATAN BELAJAR

(UKBM-3.2/4.2/1/2)

1. Identitas
a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
b. Semester : Ganjil
c. Kompetensi Dasar :

3.2. Mengevaluasi peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional dan daerah
dalam mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa
1945–1965
4.2. Menuliskan peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional dan daerah yang
berjuang mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa
1945–1965

d. Materi Pokok : Tokoh nasional dan daerah yang berjuang mempertahankan


keutuhan Negara dan bangsa Indonesia pada masa 1948-1965
e. Alokasi Waktu : 6 X 45 Menit
f. Tujuan Pembelajaran :

Melalui pembelajaran Discovery learning peserta didik dapat Mengevaluasi peran


dan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan
keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1945–1965 , serta mampu
Menuliskan peran dan nilai – nilai perjuangan tokoh nasional dan daerah yang
berjuang mempertahankan keutuhan Negara dan bangsa Indonesia pada masa 1945 -
1965 dalam bentuk cerita sejarah dan dibuat dalam bentuk tulisan sehingga peserta
didik dapat mengembangkan sikap jujur, peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat
mengembangankan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi,
berkreasi(4C).serta memiliki sikap jujur, disiplin dan kerjasama.

g. Materi Pembelajaran
o Lihat dan baca pada Buku Teks Pelajaran (BTP): Untuk memperkaya
pemahaman materi ini peserta didik diminta untuk membaca buku teks pelajaran
Sejarah Indonesia halaman 33 - 44 serta diizinkan untuk mengakses sumber yang
berasal dari internet yang relevan dengan materi hari ini.

©2019 Sejarah Indonesia XII


2. Peta Konsep

3. Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian membaca dan memahami wacana di
bawah ini!

Tahukah kalian bahwa jumlah tokoh yang telah diangkat oleh pemerintah sebagai
pahlawan nasional hingga tahun 2018 ini adalah 165 orang laki – laki dan 14 orang
perempuan? Tidak sembarangan orang memang dapat menyandang secara resmi gelar
pahlawan nasional. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Salah satu diantaranya
adalah tokoh tersebut telah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau
perjuangan politik atau perjuangan dalam bidang lainnya untuk
mencapai/merebut/mempertahankan/ mengisi kemerdekaan serta mewujudkan
persatuan dan kesatuan bangsa.
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pahlawan_nasional_Indonesia

©2019 Sejarah Indonesia XII


Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut, silahkan kalian lanjutkan ke kegiatan belajar
berikut dan ikuti petunjuk yang ada dalam UKBM ini.

b. Kegiatan Inti
1) Petunjuk Umum UKBM
a) Baca dan pahami materi pada Buku Teks Pelajaran Sejarah atau buka
Internet :
https://www.slideshare.net/WaOdeAisyahAisyah/sejarah-kelas-xii-sma-
kurikulum-2013tokoh-nasional-dan-daerah-yang-berjuang-mempertahankan-
bangsa-indonesia,
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pahlawan_nasional_Indonesia
b) Setelah memahami isi materi dalam bacaan berlatihlah untuk berfikir tinggi
melalui tugas-tugas yang terdapat pada UKBM ini baik bekerja sendiri
maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya.
c) Kerjakan UKBM ini dibuku kerja atau langsung mengisikan pada bagian
yang telah disediakan.
d) Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan berlatih,
apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan
permasalahan-permasalahan dalam kegiatan belajar 1 kalian boleh sendiri
atau mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar
kalian dapat belajar ke UKBM berikutnya.

2) Kegiatan Belajar
Ayo……ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan
konsentrasi !!!

Kegiatan Belajar 1

Perhatikan gambar berikut!

Apa yang anda pikirkan pada gambar diatas?


Jawaban: seorang Ir. Soekarno yang sedang berpidato dengan penuh semangat di tengah-
tengah masyarakat Indonesia yang sangat antusias untuk mendengarkan pidato dari Ir.
Soekarno.
Apa yang sudah dilakukan oleh tokoh ini dalam memperjuangkan Indonesia?

©2019 Sejarah Indonesia XII


Jawaban: Soekarno banyak terlibat dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia,
seperti merumuskan Pancasila, UUD 1945, dan dasar-dasar pemerintahan Indonesia
termasuk merumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan. Selain itu, Soekarno adalah
pendiri Algemeene Studie Club yang menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia yang
banyak mengajarkan pemikiran mengenai kemerdekaan.

Peran tokoh – tokoh dalam mempertahankan keutuhan Negara dan


bangsa
A. Frans Kaisiepo
Frans Kaisiefo merupakan tokoh yang menentang pembentukan Negara Indonesia
Timut ( NIT ) karena NIT tidak memasukkan Papua sebagai bagiannya. Ia kemudian
mengusulkan agar Papua menjadi bagian Keresidenan Sulawesi Utara. Pada 1948
Frans Kaisiefo berperan dalam pemberontakan rakyat Biak melawan Belanda. Ia juga
sempat menolak menjadi ketua delegasi Nederlands Nieuw Guinea di Konferensi Meja
Bundar / KMB. Oleh karena penolakannya tersebut, ia diasingkan dan dipekerjakan
oleh Belanda di distrik – distrik terpencil di Papua. Pada 1961 Frans Kaisiefo
membentuk Partai Irian Sebahagian Indonesia / ISI yang menuntut integrasi
Nederlands Nieuw Guinea dalam wilayah Republik Indonesia. Ia juga memiliki
peranan penting dalam proses integrasi Papua menjadi bagian wilayah Indonesia.

B. Silas Papare
Silas Papare (1918-1978) membentuk Komite Indonesia Merdeka (KIM) hanya
sekitar sebulan setelah Indonesia merdeka. Tujuan KIM yang dibentuk pada bulan
September 1945 ini adalah untuk menghimpun kekuatan dan mengatur gerak langkah
perjuangan dalam membela dan mempertahankan proklamasi 17 Agustus 1945. Bulan
Desember tahun yang sama, Silas Papare bersama Marthen Indey dianggap
mempengaruhi Batalyon Papua bentukan Sekutu untuk memberontak terhadap
Belanda. Akibatnya mereka berdua ditangkap Belanda dan dipenjara di Holandia
(Jayapura). Setelah keluar dari penjara, Silas Papare mendirikan Partai Kemerdekaaan
Irian. Karena Belanda tidak senang, ia kemudian ditangkap dan kembali dipenjara,
kali ini di Biak. Partai ini kemudian diundang pemerintah RI ke Yogyakarta. Silas
Papare yang sudah bebas pergi ke sana dan bersama dengan teman-temannya
membentuk Badan Perjuangan Irian di Yogyakarta. Sepanjang tahun 1950-an ia
berusaha keras agar Papua menjadi bagian dari Republik Indonesia. Tahun 1962 ia
mewakili Irian Barat duduk sebagai anggota delegasi RI dalam Perundingan New
York antara Indonesia-Belanda dalam upaya penyelesaian masalah Papua.
Berdasarkan “New York Agreement” ini, Belanda akhirnya setuju untuk
mengembalikan Papua ke Indonesia.

C. Sri Sultan Hamengku Buwono IX


Pada awal kemerdekaan Sri Sultan Hamengku Buwono IX menyatakan dukungan
terhadap pemerintah Republik Indonesia. Bentuk dukungan tersebut ditandai dengan
keluarnya Maklumat 5 September 1945 yang menandai bergabungnya Yogyakarta
sebagai daerah istimewa dalam wilayah RI. Bentuk dukungan terhadap pemerintah
kembali ditunjukkan ketika ia menawarkan Yogyakarta menjadi ibu kota RI untuk
sementara waktu karena pada saat itu Jakarta tidak kondusif. Sultan Hamengku
Buwono IX bersedia memberikan jaminan keamanan atas penyelenggaraan
pemerintahan Indonesia di Yogyakarta

©2019 Sejarah Indonesia XII


Sultan Hamengku Buwono IX juga pernah menolak tawaran Belanda untuk
menjadi raja seluruh Jawa pasca-Agresi Militer II. Sultan Hamengku Buwono IX
tetap mendukung eksistensi RI dan menolak disintegrasi Yogyakarta dari Indonesia

D. Sultan Syarif Kasim II


Sultan Syarif Kasim II dinobatkan menjadi raja Siak Indrapura pada tahun 1915
ketika berusia 21 tahun. Ia memiliki sikap bahwa kerajaan Siak berkedudukan sejajar
dengan Belanda. Berbagai kebijakan yang ia lakukan pun kerap bertentangan dengan
keinginan Belanda. Ketika berita proklamasi kemerdekaan Indonesia sampai ke Siak,
Sultan Syarif Kasim II segera mengirim surat kepada Soekarno-Hatta, menyatakan
kesetiaan dan dukungan terhadap pemerintah RI serta menyerahkan harta senilai 13
juta gulden untuk membantu perjuangan RI. Ini adalah nilai uang yang sangat
besar.Tahun 2014 kini saja angka tersebut setara dengan Rp. 1,47 trilyun. Kesultanan
Siak pada masa itu memang dikenal sebagai kesultanan yang kaya. Tindak lanjut
berikutnya, Sultan Syarif Kasim II membentuk Komite Nasional Indonesia di Siak,
Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan Barisan Pemuda Republik. Ia juga segera
mengadakan rapat umum di istana serta mengibarkan bendera Merah-Putih, dan
mengajak raja-raja di Sumatera Timur lainnya agar turut memihak republik.
Saat revolusi kemerdekaan pecah, Sultan aktif mensuplai bahan makanan untuk
para laskar. Ia juga kembali menyerahkan kembali 30 % harta kekayaannya berupa
emas kepada Presiden Soekarno di Yogyakarta bagi kepentingan perjuangan. Ketika
Van Mook, Gubernur Jenderal de facto Hindia Belanda, mengangkatnya sebagai
“Sultan Boneka” Belanda, Sultan Syarif Kasim II tentu saja menolak. Ia tetap memilih
bergabung dengan pemerintah Republik Indonesia. Atas jasanya tersebut, Sultan
Syarif Kasim II dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah Indonesia.

E. Ismail Marzuki
Ismail Marzuki(1914 – 1958). Dilahirkan di Jakarta, Ismail Marzuki memang
berasal dari keluarga seniman. Di usia 17 tahun ia berhasil mengarang lagu
pertamanya, berjudul “O Sarinah”. Tahun 1936, Ismail Marzuki masuk perkumpulan
musik Lief Java dan berkesempatan mengisi siaran musik di radio. Pada saat inilah ia
mulai menjauhkan diri dari lagu-lagu barat untuk kemudian menciptakan lagu-lagu
sendiri. Lagu-lagu yang diciptakan Ismail Marzuki itu sangat diwarnai oleh semangat
kecintaannya terhadap tanah air. Latar belakang keluarga, pendidikan dan
pergaulannyalah yang menanamkan perasaan senasib dan sepenanggungan terhadap
penderitaan bangsanya. ketika RRI dikuasai Belanda pada tahun 1947 misalnya, Ismail
Marzuki yang sebelumnya aktif dalam orkes radio memutuskan keluar karena tidak
mau bekerjasama dengan Belanda.
Ketika RRI kembali diambil alih republik, ia baru mau kembali bekerja di sana.
Lagu-lagu Ismail Marzuki yang sarat dengan nilai-nilai perjuangan yang menggugah
rasa kecintaan terhadap tanah air dan bangsa, antara lain Rayuan Pulau Kelapa (1944),
Halo-Halo Bandung (1946) yang diciptakan ketika terjadi peristiwa Bandung Lautan
Api, Selendang Sutera (1946) yang diciptakan pada saat revolusi kemerdekaan untuk
membangkitkan semangat juang pada waktu itu dan Sepasang Mata Bola (1946) yang
menggambarkan harapan rakyat untuk merdeka. Meskipun memiliki fisik yang tidak
terlalu sehat karena memiliki penyakit TBC, Ismail Marzuki tetap bersemangat untuk
terus berjuang melalui seni. Hal ini menunjukkan betapa rasa cinta pada tanah air
begitu tertanam kuat dalam dirinya.

©2019 Sejarah Indonesia XII


Dari wacana di atas, apakah ada hal yang belum kalian pahami? Jika kalian sudah
paham kerjakanlah soal pada bagian Ayoo berlatih berikut!

Ayoo berlatih!!
1. Silas Papare merupakan salah satu tokoh pejuang integrasi Papua. Bagaimana
perjuangan Silas Papare untuk mewujudkan integrasi Papua-Indonesia?
Jawaban: Beberapa perjuangan Silas Papare untuk mewujudkan integrasi Papua-
Indonesia yaitu sebagai berikut:
 Mendirikan Komite Indonesia Merdeka (KIM)
Komite Indonesia Merdeka (KIM) dibentuk pada bulan September 1945
dengan tujuan untuk menghimpun kekuatan dan mengatur gerak langkah
perjuangan dalam membela dan mempertahankan proklamasi 17 Agustus
1945.
 Mempengaruhi Batalyon Papua bentukan Sekutu untuk memberontak
terhadap Belanda
Bulan Desember 1945, Silas Papare bersama Marthen Indey dianggap
mempengaruhi Batalyon Papua bentukan Sekutu untuk memberontak terhadap
Belanda. Akibatnya mereka berdua ditangkap Belanda dan dipenjara di
Holandia (Jayapura).
 Mendirikan Partai Kemerdekaaan Irian Indonesia (PKII)
Setelah keluar dari penjara di Holandia, Silas Papare mendirikan Partai
Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) agar Irian Barat dapat bebas dan
bergabung dengan Republik Indonesia. Karena Belanda tidak senang, ia
kemudian ditangkap dan kembali dipenjara, kali ini di Biak.
 Mendirikan Badan Perjuangan Irian
PKII diundang pemerintah RI ke Yogyakarta, Silas Papare yang sudah bebas
dari penjara pergi ke sana dan bersama dengan teman-temannya membentuk
Badan Perjuangan Irian di Yogyakarta dengan tujuan membantu pemerintah
RI untuk memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah RI.
 Menjadi Perwakilan Irian Barat dalam Perundingan New York
Tahun 1962, Silas Papare mewakili Irian Barat duduk sebagai anggota
delegasi RI dalam Perundingan New York antara Indonesia-Belanda dalam
upaya penyelesaian masalah Papua. Berdasarkan “New York Agreement” ini,
Belanda akhirnya setuju untuk mengembalikan Papua ke Indonesia.

2. Tuliskan persamaan dan perbedaan perjuangan yang dilakukan oleh Sri Sultan
Hamengkubowono IX dengan Sultan Syarif Kasim II!
Jawaban: Berikut ini adalah beberapa persamaan dan perbedaan perjuangan yang
dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubowono IX dan Sultan Syarif Kasim II.
Persamaan:
 Keduanya berasal dari kesultanan yang sama-sama menyatakan wilayah
mereka merupakan bagian dari Indonesia setelah Indonesia menyatakan
kemerdekaan dan keduanya juga ikut membantu serta membela Indonesia.
Selain itu, mereka juga tegas menolak penawaran yang ditawarkan oleh
Belanda.
Perbedaan:

©2019 Sejarah Indonesia XII


 Sri Sultan Hamengkubowono IX mengeluarkan Maklumat 5 September 1945
dan menawarkan Yogyakarta sebagai ibu kota RI untuk sementara waktu
karena pada saat itu Jakarta tidak kondusif. Sedangkan Sultan Syarif Kasim II
membentuk Komite Nasional Indonesia di Siak, Tentara Keamanan Rakyat
(TKR), dan Barisan Pemuda Republik.

3. Bagaimana perjuangan Ismail Marzuki dalam mewujudkan integrasi?


Jawaban:
Jasa Ismail Marzuki dalam mewujudkan integrasi melalui seni dan sastra ialah
sebagai “Pemusik Pejuang”. Ismail marzuki menggambarkan program-program
politik penjajahan dan penindasan melalui lagu-lagunya. Ismail Marzuki turut
aktif berjuang bagi kemerdekaan bangsa dan negerinya. Jasanya berperan aktif
dalam setiap keadaan. Bersama beberapa kawannya, Ismail Marzuki konsisten
memegang nilai-nilai merdeka yang diperjuangkan selama itu. PPRK dan VORO
adalah hasil dari kesinambungan sikap perjuangan semacam itu.
Mereka memposisikan diri secara tepat dan mengambil setiap kesempatan, baik
sebagai pengubah (lagu kepahlawanan dan Cinta Tanah Air) maupun penyiar
(melalui PPRK dan VORO) pesan-pesan keindonesiaan.

4. Mengapa bangsa Indonesia perlu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya


integrasi?
Jawaban:
Kesadaran integrasi sangat berguna untuk menciptakan kerukunan dalam
kemajemukan bangsa Indonesia serta mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional
Indonesia. Kesadaran integrasi sangat diperlukan demi terciptanya sebuah negara
yang maju dan mampu bersaing pada era globalisasi. Selain itu, integrasi
merupakan prioritas utama untuk mencapai kesatuan dan kedaulatan bangsa.
Suatu bangsa akan runtuh apabila integrasi bangsanya mengalami gangguan.

Tugas Keterampilan TIDAK DIKERJAKAN


Jika anda cermati, Perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan keutuhan NKRI
dan pentingnya kesadaran terhadap Integrasi bangsa.

Tujuan Kegiatan
Menuliskan karya tulis tentang perjuangan dan peranan Tokoh Nasional dan Daerah
dalam mempertahankan keutuhan Negara dan bangsa Indonesia ( 1945 – 1965 )

Langkah-langkah kegiatan
1. Secara individu, carilah informasi mengenai perjuangan dan peranan tokoh Nasional dan
daerah dalam mempertahankan keutuhan Negara dan bangsa Indonesia ( 1945 – 1965 )
2. Anda dapat melakukan studi literature. Informasi mengenai perjuangan dan peranan salah
satu tokoh dalam mempertahankan keutuhan Negara dan bangsa Indonesia dapat anda
temukan dengan bertanya kepada narasumber di lingkungan anda , Koran, atau sumber
Internet.
3. Deskripsikan tugas anda dalam bentuk POSTER

©2019 Sejarah Indonesia XII


Sudah pahamkan sekarang tentang tokoh nasional dan daerah yang berjuang
mempertahankan keutuhan Negara dan bangsa Indonesia pada tahun 1945 - 1965 .
Seandainya masih belum paham, baca kembali buku sumber mu, Tanya pada teman (tutor
sebaya), atau minta penjelasan pada guru.

c. Penutup

Bagaimana kalian sekarang?


Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar1, berikut
diberikan Tabel untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian
pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKB ini di
Tabel berikut.

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi


No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah kalian telah mengidentifikasi tokoh – tokoh
yang berjuang dalam mempertahankan keutuhan
wilayah NKRI ( nasional dan daerah )?
2. Apakah kalian bisa menjelaskan profil tokoh – tokoh
dalam mempertahankan keutuhan negara dan bangsa
Indonesia pada masa 1945 – 1965 ( Ismail Marzuki,
Frans Kaisiefo dan Sultan Syarif Kasim II )?
3. Apakah kalian telah dapat menganalisis peranan dan
nilai – nilai perjuangan Ismail Marzuki, Frans
Kaisiefo dan Sultan Syarif Kasim II?
4. Apakah kalian telah dapat mengevaluasi pengaruh
peranan Ismail Marzuki, Frans Kaisiefo dan Sultan
Syarif Kasim II pada saat ini dan masa yang akan
datang?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah
kembali materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang
kegiatan belajar 1 yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau
teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan apabila kalian
menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjutkan berikut.
Dimana posisimu?
Ukurlah diri kalian dalam menguasai tokoh nasional dan daerah yang berjuang
mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1945 - 1965 , dalam
rentang 0 – 100, tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.

©2019 Sejarah Indonesia XII


Setelah kalian menuliskan penguasaanmu terhadap materi tokoh nasional dan daerah
yang berjuang mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1945 -
1965, lanjutkan kegiatan berikut untuk mengevaluasi penguasaan kalian!.

Yuk Cek Penguasaanmu terhadap materi Tokoh nasional dan daerah yang berjuang
mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1945 – 1965!

Agar dapat dipastikan bahwa kalian telah menguasi materi Tokoh nasional dan daerah
yang berjuang mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1945 -
1965 , maka kerjakan soal berikut secara mandiri di buku kerja kalian masing-masing.

Berilah tanda silang pada jawaban yang tepat

1. Nilai positif yang dapat diteladani dari Slamet Riyadi dalam operasi penumpasan
pemberontakan RMS adalah….
A. Memilih jalur damai untuk menyelesaikan permasalahan
B. Memberikan bantuan kepada golongan tidak mampu
C. Mengutamakan kerjasama dalam perjuangan
D. Memiliki sikap rela berkorban dalam berjuang
E. Mengembangkan sikap jujur dalam menjalankan tugas
2. Perhatikan keterangan – keterangan berikut!
1) Lahir pada tanggal 26 Juli 1927 di Solo, Jawa Tengah
2) Ayahnya seorang legion Surakarta
3) Atas jasanya pemerintah menaikkan pangkatnya menjadi Brigadir Jendral TNI
Anumerta dan dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden
No.066/TK/2007
4) Ibunya bernama Dina Pohan
5) Membentuk pasukan khusus yang bernama Benteng Raiders dalam upaya
memadamkan DI/TII di Jawa Tengah
Keterangan yang berhubungan dengan Slamet Riyadi ditunjukkan pada nomor….
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 3 dan 5
C. 2, 3 dan 4
D. 2, 4 dan 5
E. 3, 4 dan 5
3. Bukti keberhasilan Kolonel Ahmad Yani ketika menjadi pemimpin pasukan dalam
operasi penumpasan pemberontakan PRRI di Sumatera Barat adalah….
A. Merebut kembali kota Padang dan Bukit Tinggi
B. Menduduki kota Palembang dan Pekan Baru
C. Menangkap Syafruddin Prawiranegara
D. Mengamankan para pemimpin PRRI

©2019 Sejarah Indonesia XII


E. Mengamankan kota Bukit Tinggi
4. Perhatikan keterangan-keterangan berikut!
1) Lahir pada tanggal 3 Desember 1918 di Huta Pungut, kota Nopan, Tapanuli
Selatan
2) Pada masa memasuki usia pension tahun 1972 pangkatnya naik menjadi Jendral
Besar TNI
3) Dianugerahi pahlawan nasional berdasarkan SK Presiden No. 073/TK/2002
4) Salah satu puterinya meninggal dalam peristiwa G30S / PKI
Berdasarkan keterangan tersebut, tokoh yang dimaksud adalah….
A. Ahmad Yani
B. A.H. Nasution
C. D.I. Panjaitan
D. Katamso
E. Siswondo Parman
5. Perhatikan keterangan – keterangan berikut!
1) Lahir pada tanggal 24 November 1925 di Salatiga, Jawa Tengah
2) Pada tanggal 15 Januari 1962 mengadakan patrol didaerah perbatasan yakni
dilaut Aru dengan membawa tiga kapal jenis MTB
3) Berdasarka SK Presiden No.088/TK/1973 tanggal 6 November 1973 pemerintah
menganugerahi gelar Pahlawan Nasional
Berdasarkan keterangan tersebut, tokoh yang dimaksud adalah….
A. Suprapto
B. Katamso
C. Yos Sudarso
D. Sutoyo Siswomiharjo
E. Pierre Andreas Tendean
6. Perhatikan keterangan berikut!
1) Merupakan tokoh pejuang integrasi dari Papua
2) Ia sempat menolak tawaran menjadi ketua delegasi Nederlands Nieuw Guinea di
KMB
3) Ia turut berperan dalam pembentukan Partai Indonesia Merdeka
Tokoh yang dimaksud pada keterangan diatas adalah….
A. Silas Papare
B. Marthen Indey
C. Frans Kaisiepo
D. Raja Rumagesan
E. J. Abraham Dimara
7. Ismail Marzuki turut memperjuangkan integrasi Indonesia. Perjuangan Ismail Marzuki
dilakukan dengan cara….
A. Menulis catatan sejarah
B. Membentuk kelompok seniman
C. Menulis lagu bertema perjuangan
D. Mengembangkan seni pertunjukan
E. Menggambarkan perjuangan melalui lukisan

©2019 Sejarah Indonesia XII


8. Pada awal kemerdekaan, Sri Sultan Hamengku Buwono IX mengusulkan agar ibukota
RI dipindahkan sementara ke Yogyakarta dengan tujuan….
A. Mengasingkan para pemimpin RI
B. Mengakui keberadaan Daerah Istimewa Yogyakarta
C. Menjamin keamanan penyelenggaraan pemerintah
D. Membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia
E. Memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia
9. Peryataan berikut merupakan peran Sultan Syarif Kasim II dalam membantu
perjuangan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,
kecuali….
A. Membentuk barisan Pemuda Republik di Siak
B. Membentuk Komite Nasional indonesia di Siak
C. Menjadi sesepuh Partai Serikat Islam Indonesia
D. Memberi sebahagian harta kerajaan kepada pemerintah Indonesia
E. Mengajak raja – raja di Sumatera Timur untuk memihak RI
10. Semasa bertugas di militer, Ahmad Yani berperan dalam menumpas berbagai
pemberontakan di Indonesia. Adapun pemberontakan yang ditumpas oleh Ahmad
Yani adalah….
A. G30 S/PKI dan Andi Azis
B. Permesta dan RMS
C. Andi Azis dan DI/TII
D. APRA dan RMS
E. PRRI dan DI/TII

Setelah menyelesaikan soal di atas dan mengikuti kegiatan belajar1, bagaimana


penyelesaian permasalahan sebagai yang terdapat dalam pendahuluan. Silahkan kalian
berdiskusi dengan teman sebangku atau teman lain. Kemudian tuliskan hasil diskusi
tersebut di buku kerja masing-masing!.
Ini adalah bagian akhir dari UKB materi tokoh nasional dan daerah yang berjuang
mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1945 - 1965
Mintalah tes formatif kepada guru sejarah sebelum belajar ke UKB berikutnya.
Semoga sukses!!!

©2019 Sejarah Indonesia XII

Anda mungkin juga menyukai