PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
inflamasi (Grace, 2015).Penyakit refluks adalah salah satu masalah klinis yang
Data ini menunjukkan bahwa kejadianGERD di Asia adalah yang terendah dari
yang paling umum dari GERD. Pada beberapa pasien, nyeri ulu hati bisadisertai
danotolaring juga dapat muncul. Selain laringitis, faringitis, batuk kronis, asma,
1
dapat termasuk mual danmuntah serta perubahan erosif pada enamel gigi. Refluks
sensorik esofagus terkait dengan risiko GERD. Terdapat banyak halyang menjadi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
cerna bagian atas yang disebabkan oleh refluks gastroesofagus patologik yang
frekuensinya cukup tinggi di negara maju. Di Indonesia penyakit ini sering tidak
terdiagnosis oleh dokter bila belum menimbulkan keluhan yang berat, seperti
refluks esofagitis.
esofagus yang terjadi secara intermiten pada setiap orang, terutama setelah makan.
Refluks yang terjadi tanpa menimbulkan gejala dan perubahan histologik mukosa
patologik atau penyakit refluks gastroesofagus, suatu istilah yang meliputi refluks
sangat bervariasi dan gejala yang timbul kadang-kadang sukar dibedakan dengan
refluks gastroesofagus tergantung dari berat ringannya penyakit dan terdiri dari
3
B. Etiologi
hernia hiatal akan melemahkan katup bawah esofagus dan meningkatkan risiko
refluks gastroesofagus.
Hernia hiatal terjadi ketika bagian atas lambung bergerak ke dalam rongga
dada melalui lubang kecil yang ada di diafragma (hiatus diafragma). Diafragma
adalah otot yang memisahkan rongga perut dengan rongga dada. Banyak orang
dengan hernia hiatal tidak memiliki masalah GERD. Namun, adanya hernia hiatal
akan berisiko lebih besar untuk mengalami pengembalian isi lambung lebih
mudah ke esofagus.
Obesitas dan kehamilan juga berkontribusi terhadap kondisi ini. Banyak orang
sehat usia 50 tahunan lebih memiliki hernia hiatus kecil. Meskipun dianggap
4
paraesophageal) atau dipersulit oleh GERD parah atau esofagitis (radang
C. Patofisiologi
ofensif dan defensif dari sistem pertahanan esofagus dan bahan refluksat lambung.
keadaan normal, tekanan LES akan menurun saat menelan sehingga terjadi aliran
antegrade dari esofagus ke lambung. Pada GERD, fungsi LES terganggu dan
5
Terganggunya fungsi LES pada GERD disebabkan oleh turunnya tekanan
gaya peristaltik esofagus, bersihan saliva, dan bikarbonat dalam saliva. Pada
lambung akan kontak ke dalam esofagus; makin lama kontak antara bahan
refluksat lambung dan esofagus, maka risiko esofagitis akan makin tinggi. Selain
itu, refluks malam hari pun akan meningkatkan risiko esofagitis lebih besar.
Hal ini karena tidak adanya gaya gravitasi saat berbaring. Mekanisme
ketahanan epitel esofagus terdiri dari membran sel, intercellular junction yang
membatasi difusi ion H+ ke dalam jaringan esofagus, aliran darah esofagus yang
D. Gejala
Tanda dan gejala khas GERD adalah regurgitasi dan hearburn. Regurgitasi
merupakan suatu keadaan refluks yang terjadi sesaat setelah makan, ditandai rasa
asam dan pahit di lidah. Heartburn adalah suatu rasa terbakar di daerah
epigastrium yang dapat disertai nyeri dan pedih. Dalam bahasa awam, heartburn
sering dikenal dengan istilah rasa panas di ulu hati yang terasa hingga ke daerah
dada. Kedua gejala ini umumnya dirasakan saat setelah makan atau saat
6
berbaringGejala yang timbul kadang-kadang sukar dibedakan dengan kelainan
menelan umumnya akibat ulserasi berat atau pada kasus infeksi. Nyeri dada non-
penderita GERD.
E. Diagnosis
khusus, seperti:
1. Pemeriksaan Radiologi
penyakit penyakit seperti striktur esofagus, akalasia, dll. Bila tidak ada
2. Pemeriksaan Manometri
3. Pemeriksaan Endoskopi
7
Pemeriksaan endoskopi dapat menilai kelainan mukosa esofagus dan
suatu keganasan.
4. Tes Provokatif
Tes perfusi asam dari Bernstein merupakan tes sederhana dan akurat
esofagus post prandial selama 24 jam dan tekanan manometrik esofagus. Bila
berdasarkan gejala klasik dari hasil anamnesis dan pengisian kuesioner, serta
berdasarkan hasil uji terapi PPI (Proton Pump Inhibitor). Selain itu, gejala
8
kualitas hidup penderita serta efek penggunaan obat-obatan terhadap gejala
dalam 7 hari terakhir. Berdasarkan penilaian GERD-Q, jika skor >8 maka
F. Komplikasi
metaplastik.
2. Esofagitis ulseratif
3. Perdarahan
4. Striktur esofagus
5. Aspirasi
9
G. Penatalaksanaan
a. Tahap I
5. Jangan segera tidur setelah makan dan menghindari makan malam terlambat
b. Tahap II
makan dan sebelum tidur dan Betanekol : 0,1 mg/kgBB 2x sehari sebelum
10
2. Obat anti-sekretorik untuk mengurangi keasaman lambung dan menurunkan
untuk anak.
4. Antasida
Dosis 0,5-1 mg/kgBB 1-2 jam setelah makan atau sebelum tidur,
c. Tahap III
antara lain mal-nutrisi berat, PRGE persisten, dll. Operasi yang tersering
Gastroesophageal Reflux Disease tahun 1995 dan revisi tahun 2013, terapi
11
2. Treatment Guideline II: Patient Directed Therapy
2. Meninggikan kepala ± 15-20 cm/ menjaga kepala agar tetap elevasi saat
posisi berbaring
pedas
merupakan salah satu obat untuk terapi GERD yang memiliki keefektifan serupa
dengan terapi pembedahan. Jika dibandingkan dengan obat lain, PPI terbukti
12
paling efektif mengatasi gejala serta menyembuhkan lesi esofagitis Yang
tunggal umumnya diberikan pada pagi hari sebelum makan pagi. Sedangkan dosis
ganda diberikan pagi hari sebelum makan pagi dan malam hari sebelum makan
terduga GERD yang mendapat skor GERD-Q > 8 dan tanpa tanda alarm.
Penggunaan PPI sebagai terapi inisial GERD menurut Guidelines for the
dosis tunggal selama 8 minggu. Apabila gejala tidak membaik setelah terapi
inisial selama 8 minggu atau gejala terasa mengganggu di malam hari, terapi dapat
kekambuhan, terapi inisial dapat dimulai kembali dan dilanjutkan dengan terapi
maintenance.
untuk penderita yang memiliki gejala sisa GERD. Selain PPI, obat lain dalam
antasida digunakan untuk mengatasi gejala refluks yang ringan dan untuk terapi
13
mg), farmotidin (2 x 20 mg), dan nizatidin (2 x 150 mg). Prokinetik merupakan
BAB III
PENUTUP
14
Kesimpulan
inflamasi (Grace, 2015).Penyakit refluks adalah salah satu masalah klinis yang
DAFTAR PUSTAKA
15
https://www.google.co.id/search?
q=komplikasi+gastroesophageal+reflux+disease&source
https://www.google.co.id/search?
q=GAMBAR+ESOFAGUS&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=P9Lr
Http://www.library.usu.ac.id/download/fk/tht-hary.pdf
http://www.kalbemed.com/Portals/6/09_252CME-Diagnosis%20dan
%20Tatalaksana%20GERD%20di%20Pusat%20Pelayanan%20Kesehatan
%20Primer.pdf
16
17