Oleh :
drg. Swarantika Aulia Rarasati
160121210008
Pembimbing :
dr. Andriana Purnama, Sp.B-KBD, FINACS
Referat
Divisi : Bedah Digestive
A. Definisi
B. Etiologi
peningkatan risiko GERD.4 Hernia hiatal terjadi ketika bagian atas lambung
rongga perut dengan rongga dada. Banyak orang dengan hernia hiatal
tidak memiliki masalah GERD. Namun, adanya hernia hiatal akan berisiko
esofagus.
mengevaluasi faktor prediktif untuk penyakit refluks erosif pada lebih dari
6000 pasien GERD dan mencatat bahwa rasio ganjil untuk penyakit erosif
3
meningkat dengan indeks massa tubuh (BMI).6 Beberapa faktor risiko lain
yang meliputi usia ≥50 tahun, status sosial ekonomi rendah, penggunaan
dan glukagon.
C. Epidemiologi
pada wanita dibandingkan dengan pria 16,7% -18,6% vs. 15,4% - 17,4%.8
4
D. Patofisiologi
Gambar 1. Patofisiologi GERD karena Gangguan Fungsi Lower Esophageal Sphincter (LES) dan Transient
Lower Esophageal Sphincter Relaxations (TLSRs)
Hiatus hernia
Hernia hiatal sering dikaitkan dengan GERD dan dapat muncul secara
bahwa pasien dengan GERD yang terbukti dengan atau tanpa hernia
hiatus kecil memiliki kelainan fungsi LES dan pembersihan asam yang
esofagitis lebih buruk pada pasien dengan hernia hiatus besar.13 Sebuah
esofagitis oleh Ott et al. menunjukkan adanya hernia hiatal pada 94%
E. Histopatologi
F. Manifestasi Klinis
Namun, GERD juga dapat muncul dengan berbagai gejala lain yang
umumnya akibat ulserasi berat atau pada kasus infeksi. Nyeri dada
G. Diagnosis
Diagnosis GERD tidak tepat karena tidak ada tes gold standard yang
muncul atau dalam kombinasi dengan faktor lain seperti respons terhadap
rawat jalan.
khas mulas dan regurgitasi.20 Kecuali jika tidak ada gejala alarm terkait
et al. membantah keakuratan strategi diagnostik uji coba PPI empiris ini.21
Esofagogastroduodenoskopi (EGD)
Pasien dengan gejala GERD tipikal yang terkait dengan salah satu gejala
GERD.20
Studi radiografi
sedang hingga berat, striktur esofagus, hernia hiatus, dan tumor. Namun,
peran mereka dalam evaluasi GERD terbatas dan tidak boleh dilakukan
GERD yang refrakter secara medis semakin umum, dan pasien sering
dengan paparan asam abnormal. Hal ini ditunjukkan pada GERD yang
11
refrakter secara medis dan pada pasien dengan gejala ekstraesofagus yang
atau kateter transnasal. Tes ini adalah satu-satunya tes yang tersedia yang
H. Diagnosis Banding
I. Penatalaksanaan
a. Tahap I
terlambat
b. Tahap II
makan dan sebelum tidur dan Betanekol : 0,1 mg/kgBB 2x sehari sebelum
4. Antasida
13
Dosis 0,5-1 mg/kgBB 1-2 jam setelah makan atau sebelum tidur, untuk
a. Tahap III
antara lain mal-nutrisi berat, PRGE persisten, dll. Operasi yang tersering
Gastroesophageal Reflux Disease tahun 1995 dan revisi tahun 2013, terapi
dilakukan dengan18,20:
obatan. PPI merupakan salah satu obat untuk terapi GERD yang memiliki
diberikan pada pagi hari sebelum makan pagi. Sedangkan dosis ganda
diberikan pagi hari sebelum makan pagi dan malam hari sebelum makan
pasien terduga GERD yang mendapat skor GERD-Q > 8 dan tanpa tanda
alarm.20
Apabila gejala tidak membaik setelah terapi inisial selama 8 minggu atau
maintenance.20
hari untuk penderita yang memiliki gejala sisa GERD. Selain PPI, obat lain
J. Komplikasi
EE ditandai dengan erosi atau ulkus pada mukosa esofagus. 19 xs. Derajat
Striktur esofagus
peptikum. Pasien dapat datang dengan gejala disfagia esofagus atau impaksi
Esofagus Barrett
pada laki-laki Kaukasia di atas 50 tahun, obesitas, dan riwayat merokok dan
DAFTAR PUSTAKA
Gastroenterol. 2017 Feb;10(2):243-251.
Jun;63(6):871-80.
16;6(8):176-182.
5. Hampel H, Abraham NS, El-Serag HB. Meta-analysis: obesity and the risk for
Aug 02;143(3):199-211.
7. El-Serag, H. B., Sweet, S., Winchester, C. C., & Dent, J. (2014). Update on the
63(6), 871–880.
AC. Global prevalence of, and risk factors for, gastro-oesophageal reflux
9. Kim SY, Jung HK, Lim J, Kim TO, Choe AR, Tae CH, Shim KN, Moon CM,
Kim SE, Jung SA. Gender Specific Differences in Prevalence and Risk Factors
02;34(21):e158.
10. Savarino E, Bredenoord AJ, Fox M, Pandolfino JE, Roman S, Gyawali CP.,
Nov;14(11):665-676.
Oct;26(5):241-6.
12. Kahrilas PJ, Lin S, Chen J, Manka M. The effect of hiatus hernia on gastro-
13. Patti MG, Goldberg HI, Arcerito M, Bortolasi L, Tong J, Way LW. Hiatal
14. Ott DJ, Gelfand DW, Chen YM, Wu WC, Munitz HA. Predictive relationship
15. Diener U, Patti MG, Molena D, Fisichella PM, Way LW. Esophageal
Jun;5(3):260-5.
Jun;13(6):1075-81.
18. Schneider NI, Langner C (2015) The Status of Histopathology in the Diagnosis
Syst 5:355.
Dec;44(4):561-573.
21. Numans ME, Lau J, de Wit NJ, Bonis PA. Short-term treatment with proton-
22. Hirano I, Richter JE., Practice Parameters Committee of the American College
Gastroenterol. 2007 Mar;102(3):668-85.
23. Zhang JX, Ji MY, Song J, Lei HB, Qiu S, Wang J, Ai MH, Wang J, Lv XG,
Yang ZR, Dong WG. Proton pump inhibitor for non-erosive reflux disease: a
25. Lundell LR, Dent J, Bennett JR, Blum AL, Armstrong D, Galmiche JP, Johnson
20
26. Wang KK, Sampliner RE., Practice Parameters Committee of the American
Mar;103(3):788-97.