I. PENDAHULUAN
Refluks esofagitis adalah cedera mukosa esofagus yang terjadi akibat
atau regurgitasi sekali dalam seminggu, serta lebih dari 40% mengalami
Jepang dan Taiwan yang berkisar antara 13-15%.4 Suatu studi prevalensi
1
juga dari RSCM/FKUI-Jakarta, menunjukkan bahwa dari 1718 pasien
prevalensi esofagitis, dari 5,7% pada tahun 1997 menjadi 25,18% pada
II. DEFINISI
2
Refluks esofagitis merupakan komplikasi dari GERD didefiniskan
sebagai cedera mukosa esofagus yang terjadi akibat aliran retrograde isi
III.ETIOPATOGENESIS
apabila:12
3
Terjadi kontak dalam waktu yang cukup lama antara bahan
4
dan pengosongan lambung yang terlambat, tekanan intragastrik dan
Gambar 1 : Karakteristik struktural SEB. (A) Pada orang sehat, kontraksi SEB dapat
menyebabkan peningkatan tekanan SEB yang dapat mencegah asam lambung dari refluks.
Namun, disfungsi SEB pada pasien dengan GERD dapat menyebabkan regurgitasi asam
lambung. (B) Refluks terjadi ketika tekanan istirahat SEB secara abnormal rendah, menghasilkan
tekanan lambung yang lebih tinggi daripada tekanan esofagus
naik ke dada hingga ke arah leher dan regurgitasi adalah rasa asam dan
5
odinofagia. Pada esofagitis berat dapat terjadi hematemesis dan
melena.18
perforasi, suara serak, batuk serta pneumonia akibat aspirasi isi lambung
V. DIAGNOSIS
rawat jalan, dan respons terhadap terapi. Sebagian besar pasien datang
6
menyingkirkan keadaan patologis lain yang dapat menimbulkan gejala
gastro-esofageal refluks.22
kronis selama lebih dari lima tahun. Juga, diindikasikan pada pasien
7
Target penatalaksanaan adalah: a) Menyembuhkan lesi esofagus, b).
tubuh (BMI).25
Penatalaksanaan medikamentosa
8
terbukti memberikan tingkat penyembuhan yang lebih baik dengan
4 sampai 8 minggu.27
derajat ringan (Los Angeles grade A dan B). Suatu studi menunjukkan
untuk Los Angeles grade A, 28,7 dan 10,6% untuk grade B, 29,6 dan
12,8% untuk grade C , dan 36,2 dan 20% untuk grade D.28
9
Gambar 2. Tingkat kesembuhan pasien dengan refluks esofagitis berdasarkan klasifikasi LA
pada minggu ke 4 dan ke 8 yang mendapatkan terapi esomeprazole 40 mg dan omeprazole 20
mg sekali sehari28
Dosis inisial PPI adalah dosis tunggal per pagi hari sebelum makan
Penatalaksanaan Endoskopi
yaitu dengan menjahit sfingter esofagus bagian bawah. Tak satu pun dari
10
pH esofagus atau kemampuan pasien untuk menghentikan terapi
terapi ini terbatas. Sebuah studi mengatakan bahwa pada 36 bulan masa
Penatalaksanaan operasi
11
pemeliharaan, atau dengan gejala mengganggu yang menetap (GERD
VII. RINGKASAN
hidup merpukaan salah satu pilihan terapi yang sangat penting dalam
12
memcegah terjadinya erosif esofagitis serta komplikasinya. Beberapa
DAFTAR PUSTAKA
13
1. Vakil N, van Zanten SV, Kahrilas P. The Montreal definition and
1990;19:683-712.
14
7. Syam AF, Abdullah M, Rani AA. Prevalence of reflux esophagitis,
15
with physiological esophageal acid exposure. Am J Gastroenterol
2005;100:543–8.
11-29.
| Nomor 6, 2015
Physician. 2007:34-42
16
18. Shao-hua CHEN, Jie-wei WANG, You-ming LI. Is alcohol
11(6):423-428
20. Azer, Samy A., and Anil Kumar Reddy Reddivari. "Reflux
esophagitis." (2020).
21. Setiati, siti , dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi
Nomor 6, 2015
17
24. Singh M, Lee J, Gupta N, et al. Weight loss can lead to resolution of
doi:10.1002/oby.20279
25. Park SK, Lee T, Yang HJ, et al. Weight loss and waist reduction is
doi:10.1111/nmo.13009
doi:10.1046/j.1365-2036.1997.00167.
27. Gralnek IM, Dulai GS, Fennerty MB, Spiegel BM. Esomeprazole
18
esophagitis: a randomized controlled trial." The American journal of
2008;135:1383-91, 91 e1-5.
19