Anda di halaman 1dari 28

PERENCANAAN DAN

PENGENDALIAN PROYEK
KONSTRUKSI
Dr. Eng. Irfan Prasetia
Perencanaan Proyek
1. Dimulai dengan memecah/menguraikan proyek menjadi kegiatan-
kegiatan (Activities)

2. Perkiraan waktu, untuk masing-masing kegiatan tersebut


kemudian digambarkan dengan menggunakan diagram jaringan
kerja.

3. Jadikan diagram jaringan kerja sebagai pedoman keterkaitan antar


kegiatan dalam suatu proyek
Faktor yang Mempengaruhi
Variabel-variabel yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja
lapangan dapat dikelompokkan menjadi:
1. Kondisi fisik lapangan dan sarana bantu;
2. Supervisi, perencanaan, dan koordinasi;
3. Komposisi kelompok kerja;
4. Kerja lembur;
5. Ukuran besar proyek;
6. Kurva pengalaman (learning curve);
7. Pekerja langsung versus subkontraktor: dan
8. Kepadatan tenaga kerja
Pengelolaan Aktivitas dan SD
• Identifikasi Tugas

• Perkiraan Durasi

• Ketergantungan aktivitas

• Penugasan
Mengidentifikasi Tugas
Untuk mengidentifikasikan tugas dilakukan dengan metode Work
breakdown structure (WBS).

Work breakdown structure (WBS) adalah peralatan grafis yang


digunakan untuk mengilustrasikan penguraian hirarkis sebuah
proyek menjadi fase-fase, aktifitas-aktifitas dan tugas-tugas
Mengidentifikasi Tugas (2)
0
1 Phase 1 of the project … PROJECT
GOAL
2 Phase 2 of the project …
2.1 Activity 1 of Phase 2

1 2 3

=
2.2 Activity 2 of Phase 2
2.2.1 Task 1 of Activity PHASE PHASE PHASE
2.2 in Phase 2
2.2.2 Task 2 of Activity
2.2 in Phase 2
2.2.3 Task 3 of Activity 2.1 2.2 2.3
2.2 in Phase 2
ACTIVITY ACTIVITY ACTIVITY
2.3 Activity 3 of Phase 2

3 Phase 3 of the project …
2.2.1 2.2.2 2.2.3
TASK TASK TASK
Perkirakan Durasi Tugas
1. Perkirakan lama minimum waktu yang diperlukan untuk
melakukan tugas. Dinamakan dengan Optimistic Duration
(OD)/Durasi Optimistis.
2. Perkirakan lama maksimum yang diperlukan untuk melakukan
tugas. Sering disebut dengan Pessimistic Duration (PD)/Durasi
Pesimistis.
3. Perkirakan Expected Duration (ED)/Durasi Diharapkan yang
diperlukan untuk melakukan tugas.
4. Kalkulasikan Most Likely Duration (D)/Durasi Paling Mungkin
seperti dibawah ini:

D = (1 x OD) + (4 x ED) + (1 x PD)


6
Ketergantungan Aktivitas
Finish-to-start (FS) : Penyelesaian sebuah tugas memicu awal tugas
yang lain
Start-to-start (SS) : Awal sebuah tugas memicu awal tugas lain
Finish-to-finish (FF) : Dua tugas selesai pada waktu bersamaan
Start-to-finish (SF) : Awal sebuah tugas menandakan selesainya
tugas lain
Strategi Penjadwalan
Forward scheduling menentukan tanggal mulai proyek dan
menjadwalkan ke depan dari tanggal tersebut.
Reverse scheduling menentukan tenggat waktu proyek dan
menjadwalkan mundur dari tanggal tenggat waktu tersebut.
Penugasan
Orang : meliputi semua termasuk pemilik, pengguna,
analis, desainer, kontraktor, subkontraktor,
supervisor dan pihak lainyang terlibat dalam
proyek.
Layanan : layanan-layanan yang diberikan baik pihak
owner, kontraktor maupun konsultan
Fasilitas : Meliputi semua perlengkapan dan teknologi
yang akan diperlukan untuk menyelesaikan
proyek.
Persediaan bahan : termasuk semua benda mulai dari pensil,
kertas, buku catatan sampai cartridgetoner,dll.
Uang : termasuk penerjemahkan semua hal diatas ke
dalam anggaran
Penugasan (2)
Resource leveling adalah sebuah strategi yang digunakan untuk
mengkoreksi sumber daya yang dialokasikan berlebihan dengan
kombinasi penundaan atau pemecahan tugas-tugas.

Dua pendekatan dalam resource leveling:

task delaying/penundaan tugas-tugas


task splitting/pemecahan tugas-tugas
Diagram Jaringan Kerja
Dalam perangkat manajemen proyek, kita mengenal sebuah diagram
yang disebut activity network diagram (diagram jaringan kerja).
Activity network diagram merupakan salah satu dari tujuh alat
perencanaan manajemen (7 management and planning tools) atau
7 New Quality Tools sehingga dalam businessdictionary.com
disebutkan bahwa activity network diagram adalah salah satu alat
manajemen kualitas.
Dengan activity network diagram dapat dilakukan analisis terhadap
jadwal waktu penyelesaian proyek, masalah yang mungkin timbul
jika terjadi kelambatan, probability selesainya proyek, biaya yang
diperlukan dalam rangka mempercepat penyelesaian proyek, dan
sebagainya.
Metode Jaringan Kerja
Terdapat beberapa versi activity network diagram, namun yang luas
pemakaiannya adalah:
1. CPM (critical path method), merupakan teknik pertama activity
network diagram yang diperkenalkan pertama kali tahun 1957
oleh M. R. Walker dari DuPont Company and J. E. Kelley, Jr.
dari Remington Rand Univac.
2. PERT (program evaluation and review technique), yang
diperkenalkan tahun 1958 oleh U.S. Navy Special Projects Office.
3. PDM (precedence diagram method), yang dikembangkan oleh
J. W. Fondahl dari Stanford University pada awal dekade 1960-an.
Metode Jaringan Kerja (2)
Perbedaan mendasar antara CPM dan PERT adalah terletak pada
perkiraan waktu, CPM menaksir waktu dengan cara pasti
(deterministic) sedangkan PERT dengan cara kemungkinan
(probabilistic) seperti yang telah dijabarkan pada slide 7.
Metode ketiga, PDM, memiliki jaringan kerja yang lebih sederhana
karena kegiatan atau tugas-tugas digambarkan pada node (simpul
atau sambungan jalur), bukan pada garis panah seperti pada CPM
dan PERT.
Penggambaran Jaringan Kerja
Ada dua metode untuk menggambarkan activity network
diagram yaitu:
1. Activity on arrow (AOA), yang mana kegiatan digambarkan pada
garis panah (arrow) dalam hal ini node (lingkaran) merupakan
suatu peristiwa (event).
n = Event Number
A = Activity Name
ES A EF ES = Earliest Start
n n
LS X LF EF = Earliest Finish
LS = Latest Start
LF = Latest Finish
X = Duration time
Penggambaran Jaringan Kerja (2)
Ada dua metode untuk menggambarkan activity network
diagram yaitu:
2. Activity on node (AON), yang mana kegiatan digambarkan
pada node (pada umumnya berbentuk kotak) dalam hal ini garis
panah (arrow) merupakan hubungan logis antar kegiatan.

A,B = Activity Name


ES = Earliest Start
ES A LS ES B LS
EF = Earliest Finish
LS = Latest Start
EF X LF EF X LF
LF = Latest Finish
X = Duration time
Penggambaran Jaringan Kerja (3)
Untuk menggambarkan hubungan antar kegiatan dalam diagram
AOA didasarkan pada hubungan kegiatan yang mendahului
(predecessor) atau hubungan kegiatan yang mengikuti (successor)
atau keduanya sekaligus sebagai kontrol.
Sehingga dapat disebutkan bahwa diagram AOA berfokus pada
peristiwa (event). Adapun jaringan diagram AON memfokuskan pada
kegiatan atau tugas-tugas (tasks).
Karena AOA berfokus pada peristiwa maka AOA lebih bersifat global
dibandingkan dengan AON. Misalnya pada proyek konstruksi
pekerjaan beton dapat diartikan sebagai suatu peristiwa (AOA),
kemudian item pekerjaan dalam pekerjaan beton seperti pembesian,
pemasangan bekisiting dan pengecoran adalah suatu
kegiatan/aktifitas (AON).
Ketergantungan antar kegiatan
Ketergantungan antar kegiatan (2)

Garis putus-putus menyatakan


adanya kegiatan dummy
Kegiatan Dummy
Ketika suatu diagram AOA dibuat, mungkin akan ditemukan masalah
penting yang terkait dengan fungsi garis panah. Garis panah dalam
diagram AOA selain berfungsi untuk menunjukkan urutan juga
berfungsi sebagai simbol kegiatan dan durasinya. Dalam beberapa
kasus jaringan, garis panah ini sering menimbulkan ketidakjelasan
urutan dan kerancuan penyebutan suatu kegiatan.
Untuk menghindari masalah tersebut, para pengembang diagram
AOA membuat konsep kegiatan ‘dummy’ yang disimbolkan dengan
garis panah putus-putus (- – – >). Kegiatan dummy merupakan
kegiatan semu yang durasinya nol (tidak membutuhkan sumber
daya), yang diselipkan ke dalam jaringan untuk menjaga logika pada
jaringan.
Pada diagram AON tidak akan pernah dijumpai kegiatan dummy.
AON VS AOA
Diagram AOA jarang digunakan di luar bidang akademik karena
tingkat kesulitan AOA lebih tinggi di banding AON, seperti yang
dikatakan Shogan (1988) bahwa pembangunan jaringan AOA
memerlukan lebih banyak waktu dan usaha karena memerlukan
wawasan dan kreativitas agar kegiatan dummy secara tepat
digunakan dalam jaringan (Sniedovich, 2005, p.52).
Adapun diagram AOA saat ini lebih banyak digunakan hanya pada
tahap brainstorming atau perencanaan team di awal suatu proyek
karena dapat menghemat waktu berharga
pada meeting perencanaan awal yang biasa dihadiri oleh karyawan-
karyawan yang sibuk.
AON VS AOA (2)
Selain bermanfaat dalam sesi brainstorming, diagram AOA masih
sangat umum digunakan dalam manajemen proyek. Khususnya pada
proyek dengan aktivitas kegiatan yang tidak terlalu kompleks seperti
proyek manufacturing, pekerjaan pemasangan elektrikal, dll.
Dari perspektif akademik diagram AOA masih berguna, terutama
untuk tujuan optimasi, karena sebagian besar formula-formula linear
programming untuk mencari jalur kritis (critical path) didasarkan
pada diagram AOA.
Pembuatan Jaringan Kerja
Nomor Simpul Kegiatan
Earliest Starting Time
ESTi Tij = Lama Kegiatan ESTj
i LSTi Cij = Biaya Kegiatan B
j
LSTj

Lastest Starting Time


Simpul Sarana Kegiatan
Kegiatan Semu

ESTk
k
LSTk
Pembuatan Jaringan Kerja (2)
Forward Pass
1. Selalu dimulai dari Simpul Awal (1)
2. Hitung ESTj = Maks ( ESTi + Tij ) untuk semua kegiatan yang
masuk ke Simpul j
3. Lakukan langkah di atas untuk semua Simpul
4. Hasilnya :
a. Lama Proyek ( EST dari Simpul Akhir )
b. Total Biaya Proyek ( total biaya dari semua kegiatan )
Pembuatan Jaringan Kerja (3)
Backward Pass
1. Selalu dimulai dari Simpul Akhir
2. Tetapkan LSTj = ESTj
3. Hitung LSTi = Min ( LSTj – Tij ), untuk semua kegiatan yang
keluar dari Simpul i
4. Lakukan langkah diatas untuk semua Simpul
5. Slack Simpul ke i ( Si ) = LSTi – ESTi
6. Hasilnya :
a. Lintasan Kritis ( lintasan paling lama / panjang dari
Simpul Awal ke Simpul Akhir )
b. Slack dari setiap Simpul
Contoh 1
Suatu proyek pemasangan generator listrik terdiri dari komponen kegiatan sbb:
KEGIATAN KETERANGAN KEGIATAN YG
MENDAHULUI
i j
1 2 Membuat spesifikasi dan desain _
2 3 Pabrikasi generator 1 - 2
2 4 Membeli material pondasi 1 - 2
2 5 Merekrut operator 1 - 2
3 6 Uji coba 2 - 3
4 7 Membuat Pondasi 2 - 4
5 7 Melatih operator & mekanik 2-5 2-3
6 7 Transportasi generator ke lokasi 3 - 6
7 8 Memasang dan star-up generator 4-7 5-7 6 -7
Contoh 1 (2)
Membuat pondasi
Material 4
pondasi

Memasang
spesifikasi Melatih operator dan star-up.
Merekrut
1 2 5 7 8
desain operator

Uji coba Transportasi


Pabrikasi gen-set 3 6

JARINGAN KERJA PROYEK PEMASANGAN GENERATOR


Contoh 2
Proyek Pembangunan Gudang dirinci menjadi 6 komponen sbb:

KEGIATAN KEGIATAN YG
KETERANGAN MENDAHULUI
i j
1 2 Membuat gambar desain _
2 3 Membeli matrerial 1 - 2
2 4 Menyiapkan lahan 1 - 2
3 5 Pembuatan tiang, rangka, atap 2 - 3
4 5 Membuat pondasi 2 - 4
5 6 Mendirikan bangunan 3-5 4-5
Contoh 2 (2)
3
Beli material Pembuatan tiang
rangka atap

Gambar
desain Mendirikan
1 2 5 6
bangunan

Penyiapan
Membuat
lahan
pondasi

PROYEK PEMBANGUNAN GUDANG

Anda mungkin juga menyukai