Anda di halaman 1dari 4

Pert pt.

jiwasraya
1. Jelaskan pelanggaran etika bsinis dan profesi yang dilakukan oleh pt.jiwasraya
 Jawab: ini bagian dari etika bisnis
a. Investasi saham dalam jumlah besar yang bersumber dari premi para
pemegang polis pada saham-saham berkualitas rendah
Yang dimana Seharusnya dalam mengelola dana nasabah dituntut kejujuran,
kehati-hatian, transparansi dan tanggung jawab moral, disini pt.jiwasrya telah
melakukan investasi saham yang berasala dari nasabah kepada saham yg memilki
kualitas rendah yang menimbulkan kerugian Jiwasraya sekitar Rp10,4 trilun dari
transaksi saham dan reksadana
1.   pembelian saham oleh Jiwasraya tak disertai analisis pembelian dan
penjualan dengan cara pro forma, serta berdasarkan data valid dan
objektif.
2. ada aktivitas jual beli dalam waktu yang berdekatan dengan tujuan
untuk menghindari pencatatan unrealized gross.
3. da praktik jual beli dengan negosiasi agar Jiwasraya dapat memperoleh
harga tertentu
disni dapat kita ketahui bawa phak pt jiwasrya hanya menginginkan
keuntungan dengan kepuasaan pribadi dan melanggar etika bisnis
dalam hal integritas dll.
b. Pemberian harapan semu kepada pada pemegang polis melalui janji yang
diberikan.
memberikan tingkat imbal hasil yang tinggi dengan nilai di atas nilai imbal hasil
investasi lain seperti deposito yang melampaui tingkat suku bunga deposito saat
itu.
c. Tidak adanya transparasi informasi dan data kepada pemegang polis
Adanya informasi yang tidak diungkapkan kepada para pemegang polis terkait
mengapa klaim pemegang polis atas produk asuransi AJS tidak dapat dicairkan
Dan jiwasrata juga berinvestasi di saham dengan harga tidak wajar dan tidak
likuid, dengan menyembunyikan saham-saham tak wajar itu di beberapa
reksadana dengan underlying saham
Menurut ketua bpk Agung Firman Sampurna "Indikasi kerugian sementara akibat
transaksi (saham) diperkirakan sekitar Rp 4 triliun. Lalu, indikasi kerugian
sementara akibat penurunan nilai saham pada reksadana ini diperkirakan sekitar
Rp 6,4 triliun,"
d. Implementasi tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance /GCG) dan
pengawasan dari OJK yang rendah.
Dalam GCG yang bertanggung jawab dalam mengelola perusahaan ialah
manajemen AJS
Hal ini dapat terjadi disebabkan oleh perilaku manajemen dalam penetapan
kebijakan, pengambilan keputusan dan operasional perusahaan yang diduga
dipengaruhi oleh beberapa faktor
a. Adanya tekanan dari kondisi keuangan yang memburuk
b. self interest. Disini berarti seorang manajer ingin terlihat berprestasi melaui
jalan yang pintas dengan iming” masa jabatan dapat diperpanjang dan
mendapatkan bonus yang lebih besar. Faktor trsebut menyebabkan
manajemen yang seharusnya berpikir secara rasional dan bertanggung jawab,
menjadi tidak rasional.

Mengutip teori behavioral economic, dalam kasus JWS terbatasnya


rasionalitas manajemen yang mendorong terjadinya systemic thinking error
yang ditunjukkan antara lain melalui perilaku cognitive bias.
Profesi :
Pelanggaran kode etik dari profesi sebagai akuntan
1. Kecurangan terhadap pelaporan keuangan
Bagaimana hal itu bisa terjadi siklus dalam
1. praktik manajemen laba
hal ini dapat kita lihat dari teori keagenan yang berarti menggambarkan suatu
hubungan antara si pemegang saham atau pemilik yang sebagai prinsipal dan
manajemen sebagai agen. Dalam kasus pt jiwasraya tentang korupsi tidak
luput dari kesalahan seorang akuntan yang melakukan kecurangan terhadap
laporan keuangan dengan tujuan bersifat pribadi.
2. Timbulnya pemicu fraud/tipuan
3. Terjadinya asimetri informasi
4. creative accounting.
2. Bagaimana kasus Korupsi PT Asuransi Jiwasraya dari Perspektif Paham
Utilatarianisme?
Jawab : Menurut paham Utilitarianisme, bahwa bisnis adalah etis apabila
kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat bagi konsumen dan masyarakat
secara luas.
Poin”

a. Awalnya PT Asuransi Jiwasraya mengeluarkan JS saving Plan dalam sisi


rasionalitas kepada masyarakat.
b. Tingginya manfaat JS saving Plan pastinya diikuti dengan besarnya biaya
yang harus dibayar kepada nasabah peserta program tersebut.
c. Manajemen AJS menempatkan dananya pada saham lapis tiga atau sering
disebut sebagai juga sebagai junk stocks atau small-cap stocks “saham
gorengan”
d. Akhirnya ,harapan manajemen AJS tdiak terbukti ,
e. nilai saham di mana dana JS saving Plan ditanamkan, terus merosot
sehingga menyebabkan kerugian hingga triliunan rupiah.

Dapat disimpulkan dari paham utilitarianisme, maka manajemen PT


Asuransi Jiwasraya dianggap tidak melaksanakan etika bisnis dengan baik
dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap produk asuransi secara
keseluruhan.

3. Menurut anda bagaimanan solusi-solusi yang harus dilakukan oleh


pt.jiwasraya untuk kedepannya.?
Jawab :
1. . Membangun budaya perusahaan (corporate culture)
2. Menerapkan Material Risk Taker Policy dalam pemberian bonus.
3. Pelaksanaan Good Corporate Governance yang mengacu kepada POJK
Nomor 73/POJK.05/2016 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi
Perusahaan Perasuransian.
4. Adanya kerjasama dari seorang auditor terlatih dan penyelidik kriminal.
5. Memeriksa jajaran manajerial
6. Adanya hubungan dengan pihak eksternal

JAWABAN KASUS PEMERINTAH


NOMOR A. Menurut Anda, apakah ada hubungan antara etika dengan lingkungan hidup?
Jawab :
1. perilaku manusia memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kelangsungan hidup
bumi beserta isinya.
2. Manusia harus mengimbangi hak dan kewajiban terhadap lingkungan dengan
membatasi perilaku, tingkah laku, dan sikap.
G. Warga setempat menginformasikan keluhannya ini melalui media massa (jumpa pers) karena
merasa perusahaan dan pemerintah tidak lagi perduli terhadap keluhan masyarakat. Apa nama
istilah yang tepat terhadap tindakan warga semacam ini? Jelaskan!
JAWAB : Tindakan external whistleblowing
Motivasi utama dari whistle blowing ini adalah mencegah kerugian bagi masyarakat.
Kasus 2 yang A.
 Coba Anda kaji tindakan Sukarman dan kawan-kawan dilihat dari teori-teori dan konsep-konsep
etika yang Anda kenal! 
JAWAB : teori Utilitarianisme

Anda mungkin juga menyukai