Abstrak
Dalam upaya pencapaian tujuan Pemerintah Kota Depok, Aparatur Sipil Negara mempunyai peranan yang
sangat strategis dalam mengemban tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan
tertentu.Oleh karena itu, Aparatur Sipil Negara harus memiliki profesi dan karier berdasarkan pada sistem merit.
Dalam Undang-Undang Aparatur Sipil Negaradiamanatkan bahwa pengembangan karier Aparatur Sipil Negara
adalah bagian integral dari Manajemen Aparatur Sipil Negara, namun di Pemerintah Kota Depok terdapat
indikasi belum optimalnya pelaksanaan pengembangan karier Aparatur Sipil Negara tersebut, terutama dilihat
dari aspek objektivitas, keadilan, dan transparansi. Penelitian ini mencoba menganalisis pengembangan karier
Aparatur Sipil Negara di Pemerintah Kota Depok tersebut. Penelitian menggunakan metode deskriptif dan desain
kualitatif. Hasil penelitian, pengembangan karier Aparatur Sipil Negaradi Pemerintah Kota Depok, tidak hanya
menguntungkan Aparatur Sipil Negara secara perseorangan, tetapi juga menguntungkan organisasi Pemerintah
Kota Depok. Dengan pengembangan Aparatur Sipil Negara secara merit system untuk jabatan-jabatan tersebut,
maka organisasi Pemerintah Kota Depok mendapat jaminan persediaan pegawai-pegawai yang kompeten, dapat
dipercaya dan handal.
Kata kunci: pengembangan karier, Aparatur Sipil Negara, sistem merit, pemerintah kota depok
Abstract
In an effort to achieve the goals of the Government Of Depok City, the State Civil Apparatus has a very strategic
role in carrying out the tasks of public services, government duties, and certain development tasks. Therefore, the
State Civil Apparatus must have a profession and career based on the merit system. In the State Civil Apparatus
Act mandated that the career development of the State Civil Apparatus is an integral part of the State Civil
Apparatus Management, but in the Government Of Depok Citythere are indications that the implementation of
career development of the State Civil Apparatus has not been optimal, especially in terms of objectivity, fairness and
transparency . This study tried to analyze the career development of the State Civil Apparatus in the GovernmentOf
Depok City. The study uses descriptive methods and qualitative designs. The results of the research, the career
development of the State Civil Apparatus in the Government Of Depok City, not only benefited the State Civil
Apparatus individually, but also benefited the Government Of Depok Cityorganization. With the development of
a merit system for the Civil Civil Apparatus for these positions, the Government Of Depok Cityorganization is
guaranteed the supply of competent, trustworthy and reliable employees.
Keywords: career development, State Civil Apparatus, merit system, goverment of depok city
115
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 115 - 138
berdasarkan pada merit system. Dalam di sini, meliputi setiap aktivitas untuk
sistem tersebut sebagaimana diatur dalam mempersiapkan pegawai menempuh jalur
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 karier tertentu. Suatu rencana karier yang
tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN), telah dibuat oleh seorang ASN, harus
terdapat perbandingan antara kualifikasi, disertai dengan tujuan karier yang realistis.
kompetensi, dan kinerja yang dibutuhkan Pengembangan karier ASN di Pemkot
oleh jabatan dengan kualifikasi, kompetensi Depok merupakan keberkelanjutan, upaya
dan kinerja yang dimiliki oleh calon dalam yang diformalkan oleh Pemkot Depok
rekrutmen, pengangkatan, penempatan, dan yang berfokus pada pengembangan dan
promosi pada jabatan yang dilaksanakan memperkaya SDM organisasi publik dalam
secara transparan, akuntabel, dan kompetitif, kecerahan, dan dari keduanya antara ASN
sejalan dengan tata kelola pemerintahan dan kebutuhan organisasitersebut telah
yang baik (good governance). diatur dalam Peraturan Daerah Kota Depok
Dalam konteks seperti ini, menurut Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi
Murtiadi (2012) manajemen SDM memegang Perangkat Daerah (Perda OPD).
peranan yang sangat penting. Amanat UU Tujuan dari pengembangan karier
ASN menunjukkan bahwa pengembangan ASN tersebut adalah untuk menyesuaikan
karier (career development) ASN merupakan kebutuhan dan tujuan pegawai yang ada,
bagian integral dari Manajemen ASN. dengan kesempatan karier yang tersedia di
Dalam ilmu Manajemen SDM, diketahui organisasi yang bersangkutan. Oleh karena
bahwa karier adalah seluruh pekerjaan atau itu, untuk mengetahui prospek kerier ASN
jabatan yang ditangani atau dipegang selama sesuai UU ASN, maka harus diketahui jenis-
kehidupan kerja seseorang. Jadi, karier ASN jenis dan tingkatan posisi jabatan ASNyang
tersebut merupakan tahapan perkembangan ada sesuai ketentuan yang diatur di dalam
pencapaian posisi jabatan yang terendah UU ASN tersebut. Berikut persyaratan apa
hingga yang tertinggi selama seseorang yang harus dipenuhi, dan tahapan apa saja
tersebut menjadi ASN. Pengembangan karier yang harus dilalui agar ASN bisa mencapai
ASN di Pemerintah Kota (Pemkot) Depok posisi-posisi jabatan yang ada tersebut. ASN
adalah proses peningkatan kemampuan di Pemkot Depok, menurut Kadarisman
kerja individu pegawai, yang dicapai dalam (2013) adalah sumber daya aparatur
rangka perencanaan karier yang diinginkan. yang bertugas menyelenggarakan tugas-
Karier ASN di sini merupakan suatu urutan tugas pemerintahan di Kota Depok, dan
promosi atau pemindahan ke jabatan- memberikan pelayanan untuk memenuhi
jabatan yang lebih menuntut tanggung kebutuhan publik atau masyarakat secara
jawab, sehingga karier mencerminkan profesional dan berkualitas.
perkembangan ASN secara individu dalam Sebagaimana diamanatkan dalam
jenjang jabatan atau kepangkatan yang dapat UU ASN, bahwa ASN adalah profesi bagi
dicapai selama masa kerja dalam organisasi PNS bertugas melaksanakan kebijakan
publik yang bersangkutan. Sasaran karier publik; memberikan pelayanan publik
ASN adalah posisi atau jabatan di waktu yang profesional dan berkualitas; dan
yang akan datang, yaitu pegawai berjuang mempererat persatuan dan kesatuan Negara
untuk mencapainya sebagai bagian dari Republik Indonesia. Ada pun implementasi
kariernya. atas kebijakan tersebut, diharapakan dapat
Bagi Pemkot Depok, pengembangan mewujudkan dan menciptakan ASN di
karier ASN merupakan kegiatan yang sangat Pemkot Depok sebagai Aparatur Birokrasi
penting, karena karier ASN merupakan yang berkualitas, yang memiliki kompetensi
kebutuhan yang harus terus dikembangkan dan profesionalisme dalam menjalankan
dalam diri ASN, sehingga mampu memo- tugas dan jabatannya. Penyelenggaraan
tivasi pegawai untuk meningkatkan pelayanan publik di Kota Depok tersebut
kinerjanya. Pengembangan karier ASN akan terwujud, hal ini sangat ditentukan oleh
116
Analisis Pengembangan Karier Aparatur Sipil Negara
Di Pemerintah Kota Depok
(Muh. Kadarisman)
berbagai faktor, antara lain adalah faktor jabatan. Sedangkan dimensi kompetensi,
profesionalisme aparaturnya. Sedangkan terkait dengan kemampuan (capability),
untuk mendapatkan aparatur yang seseorang pegawai yang kompeten adalah
professional menurut Kadarisman (2014), yang memiliki kemampuan, pengetahuan
diperlukan kualitas sumber daya aparatur dan keahlian untuk melakukan sesuatu
yang sesuai dengan tuntutan organisasi dan pekerjaan atau jabatannya secara efektif dan
tuntutan masyarakat yang bergerak dinamis. efisien.
Hal ini penting dan esensial, karena Kompetensi adalah kemampuan dan
pelayanan publik oleh ASN merupakan karakteristik yang dimiliki oleh seorang
pelayanan yang berhubungan langsung pegawai, berupa pengetahuan, keterampilan,
dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat dan sikap perilaku yang diperlukan dalam
luas dan sangat berpengaruh pada pencapaian pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga
tujuan organisasi secara menyeluruh. pegawai tersebut dapat melaksanakan
Pengaturan ASN di Pemkot Depok sebagai tugasnya secara profesional, efesien dan
sumber daya aparatur melalui Manajemen efektif. Pengembangan ASN berbasis kom-
PNS sebagai bagian dari Manajemen ASN, petensi, dapat memberikan hasil yang
yaitu pengelolaan ASN untuk menghasilkan sesuai dengan tujuan dan sasaran organisasi
ASN yang profesional, memiliki nilai Pemkot Depok dengan standar kinerja yang
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi telah ditetapkan. Setiap ASN memiliki hak
politik, bersih dari praktik kolusi, korupsi, dan kesempatan untuk mengembangkan
dan nepotisme (KKN) (Pasal 1 ayat 5 kompetensinya, misal dengan pendidikan
UU ASN). Dengan demikian, diperlukan dan pelatihan, seminar, kursus, dll. Pengem-
adanya Manajemen PNS yang menjalankan bangan kompetensi juga bisa dilakukan
fungsi dalam organisasi, dirancang untuk dengan praktik kerja di instansi lain, baik di
memaksimalkan kinerja ASN di Pemkot pusat maupun daerah dalam waktu tertentu.
Depok dan dalam upaya memaksimalkan Dimensi penilaian kinerja, terkait dengan
kinerja organisasi. Ada pun salah satu penilaian secara periodik pelaksanaan
aktivitas Pemkot Depok untuk memajukan pekerjaan seorang Pegawai.
kemampuan pegawainya, adalah dengan Penilaian kinerja di sini adalah usaha
pengembangan karier ASN-nya. mengevaluasi kinerja pegawai pada saat
Idealnya pengembangan karier ASN ini dan masa lalu dikaitkan dengan standar
di Pemkot Depok dilakukan berdasarkan kerjanya.Terkait hal ini, upaya keseriusan
dimensi kualifikasi, dimensi kompetensi, Pemkot Depok dalam menindaklanjuti UU
dimensi penilaian kinerja, dan dimensi ASN, bahwa penilaian kinerja pegawai
kebutuhan unit kerja di Pemkot Depok dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja
untuk masa kini dan masa yang akan datan pada tingkat individu dan tingkat unit atau
Amanat UU ASN tersebut menunjukkan organisasi, dengan memerhatikan target,
bahwa pengembangan karier (career capaian, hasil, dan manfaat yang dicapai,
development) ASN merupakan bagian serta perilaku pegawai, yang dilakukan
integral dari Manajemen ASN, dilaksanakan secara objektif, terukur, akuntabel, partisi-
secara berencana dan berkelanjutan, adil patif, dan transparan. Untuk itu, dalam
dan transparan serta terintegrasi dengan mengembangkan karier pegawainya,
kegiatan SDM Aparatur lainnya. Dimensi Pemkot Depok antara lain membutuhkan
kualifikasi di sini, terkait dengan persyaratan tersedianya database kepegawaian (Sistem
yang dituntut untuk dipenuhi bagi yang Informasi Manajemen Kepegawaian)
akan memangku jabatan, agar mendukung yang up-to-date, mudah diakses, dan
pelaksanaan tugas dalam jabatannya secara menyediakan data seorang pegawai, baik
profesional, khususnya dalam upaya identitas diri maupun kualifikasi dan
penerapan kerangka teori, analisis maupun kompetensi, dan lain-lain. Dibutuhkan
metodologi pelaksanaan tugas dalam adanya pola karier pegawai, yaitu pola
117
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 115 - 138
pembinaan ASN yang menggambarkan alur tertentu, ditempatkan pada posisi yang lebih
pengembangan karier yang menunjukkan baik atau lebih besar tanggung jawabnya,
keterkaitan dan keserasian antara jabatan, dan kesempatan promosi. Di lain pihak,
pangkat, pendidikan dan pelatihan jabatan, ada pegawai yang lebih baik atau lebih
kompetensi serta masa jabatan seorang memenuhi persyaratan namun kurang di-
pegawai sejak pengangkatan pertama dalam perhatikan dan kurang diberi kesempatan
jabatan sampai dengan pensiun. untuk pengembangan karier. Akibatnya,
Dalam hal ini perlu tersedia perum- ada pegawai yang perkembangan kariernya
punan jabatan terkait dengan pola karier lebih baik dan berjalan cepat, dan ada pula
terbuka, yaitu dalam menempatkan pegawai pegawai yang perkembangan kariernya
yang pindah dalam suatu jabatan yang berjalan lambat dan bahkan ada yang mentok
sesuai. Berikutnya, adanya pelaksanaan sementara atau tidak jalan.
assessment center untuk mendiskripsikan Dengan demikian, pengembangan
jabatan, the right man in the right place, karier yang efektif akan memerbaiki dan
yang diperlukan oleh organisasi dan meningkatkan efektifitas pelaksanaan
mengidentifikasikan kompetensi potensial pekerjaan oleh pegawai, agar semakin
dan aktual dari setiap pegawai yang ada, mampu memberikan kontribusi terbaik
diperlukan suatu metode yang efektif, efisien dalam mewujudkan tujuan organisasi
dan dapat diandalkan. Assessment center dengan lingkungan yang selalu berubah.
menurut Kadarisman (2017) suatu metode Pelaksanaan pekerjaan yang semakin baik
penilaian yang digunakan untuk menilai dan dan meningkat, berpengaruh langsung
mengevaluasi kapasitas seseorang secara pada peluang bagi seorang pegawai untuk
komprehensif berdasarkan kriteria-kriteria memperoleh posisi atau jabatan yang
tertentu yang ditetapkan secara sistematis diharapkan atau dicita-citakannya.Tujuan
dari hasil analisis pekerjaan, sehingga dari tulisan ini adalah memahami dan
diharapkan hasil yang diperoleh mampu menganalisis pengembangan karier ASN di
menggambarkan kriteria spesifik sesuai Pemkot Depok.
yang ditentukan oleh persyaratan jabatan
yang ada. Assessment center pada sektor
pemerintahan akan sangat berguna dalam TINJAUAN PUSTAKA
meningkatkan obyektivitas dan transparansi
baik dalam proses rekrutmen, penempatan Dalam bahasan tentang pengembangan
pegawai, pengangkatan dalam jabatan baik karier ASN ini, berikut dikemukakan bahwa
struktural maupun fungsional, perencanaan pengembangan karier ASN adalah sebagai
dan pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan peningkatan potensi diri yang dilakukan
diklat, pengembangan karier, maupun dalam seorang pegawai untuk mencapai rencana
mengkaji sistem remunerasi yang layak dan karier. Perencanaan karier setiap ASN
berkeadilan. dikembangkan sesuai dengan pengembangan
Dari prasurvei yang menunjukkan karier organisasi dalam jalur karier yang
realitas di lapang penelitian, bahwa terdapat telah ditetapkan untuk mencapai sasaran-
indikasi belum optimalnya pelaksanaan sasaran kariernya. Pengembangan karier
pengembangan karier pegawai terutama ASN dilakukan berdasarkan kualifikasi,
dilihat dari aspek objektivitas, keadilan, dan kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan
transparansi. Di satu pihak, ada pegawai Instansi Pemerintah yang dilakukan dengan
yang dilihat dari segi kualifikasi, kompetensi memertimbangkan integritas dan moralitas.
dan kinerja kurang memenuhi syarat, namun Integritas diukur dari kejujuran, kepatuhan
mendapat kesempatan lebih banyak dalam terhadap ketentuan peraturan perundang-
pengembangan karier seperti kesempatan undangan, kemampuan bekerja sama, dan
mengikuti pendidikan dan pelatihan jabatan, pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan
mengikuti seminar dan pelatihan teknis negara. Moralitas diukur dari penerapan dan
118
Analisis Pengembangan Karier Aparatur Sipil Negara
Di Pemerintah Kota Depok
(Muh. Kadarisman)
pengamalan nilai etika agama, budaya, dan penambahan atau peningkatan masa kerja
sosial kemasyarakatan. diharapkan akan menjadi semakin matang.
Dengan demikian, pengertian karier Pengembangan karier pegawai tersebut
ASN lebih menekankan pada perjalanan sebagai usaha yang dilakukan secara formal
pekerjaan ASN dalam organisasi peme- dan berkelanjutan, dengan difokuskan pada
rintahan, yaitu dimulai sejak ia diterima peningkatan dan penambahan kompetensi,
sebagai pegawai baru dan berakhir pada saat kemampuan, pengetahuan, keterampilan
yang bersangkutan tidak bekerja lagi dalam dan perilaku positip seorang ASN. Dari
organisasi tersebut. Dengan demikian, dalam definisi tersebut, maka dapat disimpulkan
organisasi pemerintahan tersebut terdapat bahwa pengembangan karier pegawai meru-
pola karier ASN, yaitu pola pembinaan pakan suatu proses dalam peningkatan
pegawai yang menggambarkan jalur dan penambahan kemampuan seseorang
pengembangan karier dan menunjukkan pegawai yang dilakukan secara formal dan
keterkaitan serta keserasian antar jabatan, berkelanjutan untuk mencapai sasaran dan
pangkat, pendidikan dan pelatihan, kom- tujuan kariernya.
petensi, serta masa jabatan seorang Pengembangan karier ASN tersebut,
pegawai sejak pengangkatan pertama dalam merupakan tanggung jawab organisasi yang
jabatan tertentu sampai dengan pensiun. menyiapkan pegawainya dengan kualifikasi
Untuk memperluas wawasan, berikut di- dan pengalaman tertentu, agar pada waktu
kemukakan terkait pengembangan karier yang dibutuhkan organisasi sudah memiliki
pegawai atau karyawan di instansi lain pegawai dengan kualifikasi tertentu secara
sebagai berikut, Rivai (2015) menegaskan memadai. Ada pun yang perlu dilakukan
bahwa pengembangan karier adalah proses pegawai adalah bekerja sebaik mungkin,
peningkatan kemampuan kerja individu senantiasa meningkatkan pengetahuan
yang dicapai dalam rangka mencapai karier (knowledge) dan kemampuan (ability),
yang diinginkan. keterampilan (skill), serta peningkatan budi
Hal senada juga dikemukakan pekerti (attitude) dengan mengikuti berbagai
oleh Kadarisman (2017) dengan istilah pendidikan dan pelatihan, seminar nasional
pengembangan karier karyawan, yaitu maupun internasional, pendidikan formal,
proses dan kegiatan memersiapkan seorang dll yang diperlukan sesuai kebutuhannya
karyawan untuk menduduki suatu jabatan dalam peningkatan kompetensi dan
dalam organisasi/perusahaan, yang akan profesionalismenya. Menunggu dan siap
dilakukan di masa mendatang. Lebih lanjut bersaing secara objektif dan transparan
dijelaskan bahwa pengembangan karier dalam berbagai kesempatan berkarier dengan
pegawai atau karyawan perlu dilakukan kenaikan pangkat, jabatan, maupun bentuk
karena seorang pegawai bekerja dalam suatu mutasi lainnya yang ditawarkan organisasi
organisasi tidak hanya ingin memperoleh secara merit system. Pengembangan karier
apa yang dipunyai hari ini, tetapi juga ASN pada umumnya berupa kenaikan karier
mengharapkan adanya perubahan, ada secara vertikal dari satu jenjang jabatan
kemajuan, ada kesempatan yang diberikan tertentu ke jenjang berikutnya yang lebih
kepadanya untuk maju ke tingkat yang tinggi.
lebih tinggi dan lebih baik. Ahli lain, Seseorang pegawai diharapkan men-
Handoko (2003) bahwa pengembangan dalami suatu bidang pekerjaan tertentu,
karier merupakan peningkatan pribadi yang kemudian mampu menduduki jabatan
dilakukan seseorang untuk mencapai suatu manajerial yang tersedia.Dengan demikian,
rencana karier. dalam lingkup ASN perlu adanya pola
Dengan demikian, pengembangan karier. Pegawai merupakan sumber daya
karier ASN adalah perubahan nilai-nilai, yang dimiliki organisasi yang paling tinggi
sikap, perilaku dan motivasi serta kompetensi nilainya disbanding sumber daya lainnya,
yang terjadi pada pegawai, karena dengan sehingga pegawai tersebut harus dipekerjakan
119
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 115 - 138
secara tepat, efektif, efisien, dan manusiawi. atau kemajuan kariernya. Setelah komitmen
Dalam perkembangannya, organisasi akan dimiliki, beberapa kegiatan pengembangan
menghadapi permasalahan kepegawaian menguntungkan pegawai dan organisasi,
yang semakin kompleks. Oleh karenanya, unit Kepegawaian melakukan pelatihan dan
pengelolaan pegawai sebagai sumber daya pengembangan bagi pegawai. Dalam UU
organisasi publik harus dilakukan secara ASN disebutkan, setiap ASN dapat dimutasi
profesional dan berkelanjutan oleh unit kerja tugas dan/atau lokasi dalam 1 instansi
tersendiri dalam suatu organisasi, yaitu Biro pusat, antar instansi pusat, instansi daerah,
Kepegawaian atau Human Resource antarinstansi daerah, antar instansi pusat dan
Departement (HRD) sehingga penangannya instansi daerah, dan ke perwakilan Negara
akan lebih optimal. Organisasi yang ingin Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di
tetap eksis dan memiliki citra positif di mata luar negeri.
masyarakat, tidak akan mengabaikan aspek Mutasi pegawai dalam satu instansi pusat
pengembangan kualitas pegawainya. atau instansi daerah dilakukan oleh pejabat
Oleh karena itu, peranan manajemen pembina kepegawaian; antar kabupaten/
ASN dalam organisasi publik sangatlah kota dalam satu propinsi ditetapkan oleh
besar. Manajemen ASN adalah pengelolaan Gubernur setelah memperoleh pertimbangan
ASN untuk menghasilkan ASN yang Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN);
profesional, memiliki nilai dasar, etika antarkabupaten/kota antarpropinsi, dan
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih antar propinsi ditetapkan oleh Menteri
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Sedangkan Manajemen SDM dapat diartikan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) setelah
sebagai kegiatan perencanaan, pengadaan, memperoleh pertimbangan Kepala BKN;
pengembangan, pemeliharaan dan peng- mutasi pegawai propinsi/kabupaten/kota ke
gunaan SDM dalam upaya mencapai tujuan instansi Pusat atau sebaliknya ditetapkan
individual maupun organisasi. Salah satu oleh Kepala BKN; dan mutasi pegawai
bagian Manajemen SDM adalah Unit antar Instansi pusat ditetapkan oleh Kepala
Pengembangan Karier dari SDM sebagai BKN. Mutasi pegawai dilakukan dengan
pegawai itu sendiri. Pengembangan karier memerhatikan prinsip larangan konflik
(career development) meliputi aktivitas- kepentingan. Dengan pengembangan karier,
aktivitas untuk mempersiapkan seorang organisasi bisa meningkatkan sikap Pegawai
individu pegawai pada kemajuan jalur ASN terhadap pekerjaan, tingkat kepuasan
karier yang direncanakan. Beberapa prinsip kerja, alokasi pegawai yang efisien dan
pengembangan karier adalah sebagai berikut loyalitas di antara ASN.
1) Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh Ada pun sebagai dasar karier ASN
yang sangat besar terhadap pengembangan tersebut adalah: 1) kemampuan manajerial;
karier; 2) Bentuk pengembangan skill yang 2) kemampuan teknis fungsional;
dibutuhkan ditentukan oleh permintaan 3) kesehatan; 4) kreativitas; dan
pekerjaan yang spesifik; 3) Pengembangan 5) independensi. Dengan demikian, dalam
akan terjadi hanya jika seorang individu merencanakan pengembangan karier ASN,
pegawai belum memperoleh skill yang para pemimpin unit organisasi terutama
sesuai dengan tuntutan pekerjaan; 4) Waktu unit kepegawaian memerlukan pengetahuan
yang digunakan untuk pengembangan tentang dorongan-dorongan dan kebutuhan-
dapat direduksi atau dikurangi dengan kebutuhan dasar para pegawai tersebut.
mengidentifikasi rangkaian penempatan Ini dapat dipahami sebagai pendekatan
pekerjaan individu pegawai yang rasional; formal dalam upaya peningkatan atau
5) Implementasi perencanaan karier. perbaikan, pertumbuhan, kepuasan kerja,
Titik awal pengembangan karier dimulai pengetahuan dan kemampuan pegawai
dari diri pegawai sendiri, setiap orang agar dapat memastikan bahwa orang-orang
bertanggung jawab atas pengembangan yang berkualifikasi dan pengalaman yang
120
Analisis Pengembangan Karier Aparatur Sipil Negara
Di Pemerintah Kota Depok
(Muh. Kadarisman)
121
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 115 - 138
122
Analisis Pengembangan Karier Aparatur Sipil Negara
Di Pemerintah Kota Depok
(Muh. Kadarisman)
ketegasan, kesucian, keimanan, kesetiaan, situasi yang menekan dan setiap tekanan
kerapian, kematangan, kedewasaan, kecer- dirasakan sebagai ancaman terhadap dirinya.
dikan, keramahtamahan, dll. Sedangkan Sebenarnya hal ini menunjukkan bagaimana
potensi negatif, adalah kebalikan dari pegawai tersebut bereaksi terhadap situasi
potensi positif.Salah satu cara mengenal yang mengancam itu.
diri adalah dengan mengukur potensi diri. Lebih lanjut dijelaskan bahwa terdapat
Teknik pengukuran diri dapat dilakukan beberapa hal yang dapat menghambat
dengan memedomani buku Pengenalan dan pengembangan diriASN, yaitu: 1) merasa
Pengukuran Potensi Diri yang diterbitkan tujuan hidupnya tidak jelas; 2) kurang
LAN (2001), yang telah menyediakan pula motivasi; 3) enggan mengenal diri sendiri;
instrumen untuk mengukur tes kepribadian 4)tidak mau menerima feedback; 5) Kurang
seseorang, meliputi:1) kepercayaan pada percaya diri; 6) cuek; dan 7) negative
diri sendiri; 2) tingkat kehati-hatian; 3) daya thinking. Pengembangan diri ASN tersebut
tahan terhadap cobaan; 4) tingkat toleransi; harus dimulai dengan rencana pengembangan
dan 5) pengukuran ambisi. diri. Rencana tersebut meliputi: 1) tentukan
Sedangkan dari ke lima tes tersebut, sasaran dengan jelas (SMART); 2) tentukan
menurut para Informan Pendukung bahwa cara menilai keberhasilan; 3) berani ambil
yang sangat penting dibahas di sini adalah resiko; 4) manfaatkan setiap kesempatan;
kepercayaan diri sendiri ASN. Tanpa percaya 5) belajar dengan orang sukses; dan 6) jangan
diri yang tinggi tidak mungkin ASN akan bicara saja, tapi kerjakan. Sebenarnya semua
mengaktualisasikan dirinya. Kebutuhan ASN tanpa terkecuali, mempunyai banyak
hidup ASN yang paling penting adalah sekali yang bisa dikembangkan. Namun
kebutuhan akan kepercayaan diri. ASN yang tidak banyak dari pegawai tersebut yang
kurang percaya diri, akan merasa rendah tau bagaimana cara untuk mengenal dan
diri. Rasa rendah diri akan terlihat seperti mengembangkan potensi yang dimilikinya.
malu, kebingungan, rendah hati berlebihan, Berikut dikemukakan hasil FGD yang
suka pamer, keinginan besar untuk dipuji. mengemukakan beberapa cara untuk
Sebaliknya, ASN yang terlalu percaya diri mengenali potensi diri ASN, antara lain:
tidak hati-hati terkesan seenaknya. Tingkah 1) mengenali dirinya sendiri.
lakunya sering menyebabkan konflik dengan Lebih lanjut dijelaskan bahwa
pegawai atau orang lain.Kepercayaan kepada agar dibuat daftar pertanyaan dan jawab
diri sendiri pegawai akan timbul kalau dengan jujur, misalnya: apa yang membuat
setiap halangan dapat diatasi dengan sukses. diri pegawai bahagia, apa yang pegawai
Sukses akan membawa kegembiraan, dan inginkan dalam hidup ini, apa kelebihan
akan menimbulkan percaya diri dan rasa dan kekuatan diri pegawai, apa kelemahan
optimisme dalam hidupnya. dan kekurangan diri pegawai; 2) tentukan
Problema yang datang akan dihadapi tujuan hidup. Tentukan tujuan hidup diri
oleh ASN dengan tenang, sehingga peng- pegawai untuk jangka pendek maupun
analisaan terhadap situasi dapat dilakukan jangka panjang sesuai kemampuan dan
dengan baik. ASN yang gagal dalam hidupnya kompetensi yang dimilikinya; 3) kenali
akan kecil hati, kecewa, frustrasi, lama motivasi hidup diri pegawai. Setiap ASN
kelamaan akan mengurangi kepercayaan diri mempunyai motivasi tersendiri untuk
sendiri. Pegawai yang bersangkutan merasa mencapai tujuan hidupnya. Apa yang bisa
pesimis, takut menghadapi kesukaran, membangkitkan semangat diri pegawai
karena setiap ada persoalan sudah terbayang untuk membangun kekuatan, dan dukungan
kegagalannya.Frustrasi timbul karena tidak moril sehingga menghasilkan karya terbaik;
mampunya pegawai menanggapi situasi, dan 4) hilangkan negative thingking. Jangan
hal ini disebabkan kurangnya kepercayaan menyalahkan orang lain dalam menghadapi
kepada diri ASN sendiri. Pegawai yang hambatan yang pegawai alami. Evaluasi
kurang percaya diri, sangat peka akan langkah diri pegawai, kemudian melangkah
123
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 115 - 138
lagi; 5) jangan mengadili diri sendiri.Jika pegawai untuk tetap konsisten, yakin dan
menghadapi hambatan dan kegagalan untuk percaya bahwa apa yang pegawai cita-
mencapai tujuan karier, jangan menyesal citakan akan segera terwujud.Hal senada
dan mengadili diri sendiri berlarut-larut. juga dikemukakan hasil proses triangulasi
Jadikan kegagalan sebagai pengalaman, dan bahwa ASNjuga memiliki beragam potensi
bahan pelajaran yang berharga untuk lebih diantaranya adalah sebagai berikut.
maju lagi; 6) bertanya kepada orang yang 1) Potensi Berfikir. ASN memiliki potensi
terdekat.Misalnya orang tua, kakak-adik, berfikir, artinya Tuhan YME telah menyuruh
saudara, keluarga, atau teman. manusia untuk berfikir.karena memiliki
Terkadang pegawai yang bersangkutan potensi berfikir.
tidak menyadari potensi yang dimiliki, karena Setiap ASN memiliki potensi untuk
itu diperlukan orang lain untuk menyadarkan belajar atas informasi-informasi baru,
diri pegawai; 7) banyak membaca, melihat, menghubungkan berbagai informasi, dan
dan merasakan. Dengan begitu akan banyak menghasilkan pemikiran baru. 2) Potensi
informasi dan pengetahuan yang bertambah. Emosi. Potensi yang lain ASN adalah potensi
Bacaan atau tontonan yang pegawai sukai dalam bidang afeksi atau emosi. Setiap ASN
itu bisa jadi adalah sebuah potensi. Setelah memilki potensi cita rasa, yang dengannya
benar-benar memahami apa sebenarnya pegawai dapat memahami orang lain,
potensi diri yang pegawai miliki, maka memahami suara alam, ingin mencintai dan
langkah selanjutnya yang harus diketahui dicintai, memerhatikan dan diperhatikan,
adalah bagaimana cara mengembangkan menghargai dan dihargai, cenderung kepada
potensi diri pegawai yang bersangkutan. keindahan. 3) Potensi Fisik. Adakalanya
Dalam hal cara mengembangkan potensi ASN memilki potensi yang luar biasa untuk
diri ASN disini yang perlu ditekankan terdiri membuat gerakan fisik yang efektif dan
dari beberapa langkah penting. Diantaranya efisien serta memiliki kekuatan fisik yang
adalah: 1) harus diawali dengan niat; 2) harus tangguh. ASN yang berbakat dalam bidang
berpikir positif dalam setiap hal; 3) harus fisik mampu mempelajari olah raga dengan
memiliki komitmen; 4) jangan menganggap cepat dan selalu menunjukkan permainan
remeh orang lain; 5) menerima saran, kritik yang baik. 4) Potensi Sosial. Pemilik potensi
dan masukan yang bersifat membangun dari sosial dari ASN yang besar, adalah yang
orang lain; 6) konsisten terhadap apa yag memiliki kapasitas menyesuaikan diri dan
dilakukan; dan 7) yakinlah diri anda sebagai memengaruhi orang lain. Kemampuan
ASNpasti bisa berbuat. Dari beberapa poin menyesuaikan diri ASN, dan memengaruhi
cara mengembangkan diri ASN tersebut, orang lain didasari kemampuan baik dalam
yang paling utama sekali harus dilakukan tataran pengetahuan maupun keterampilan.
adalah poin pertama, yaitu mengawali Ciri ASN yang memahami potensi
pengembangan potensi diri ASN tersebut dirinya bisa diukur atau dilihat dalam sikap
dengan niat yang tulus. dan perilakunya sehari-hari dalam kehidupan
Dengan adanya niatan tulus, maka di tempat bekerja, yaitu: 1) suka belajar dan
akan tercipta pikiran positif yang akan mau melihat kekurangan dirinya; 2) memiliki
membuat diri pegawai memiliki komitmen sikap yang luwes; 3) berani melakukan
yang kuat untuk mencapai tujuan dari potensi perubahan secara total untuk perbaikan;
anda.Sesuatu hal yang dilakukan pegawai 4) tidak mau menyalahkan orang lain maupun
tentu tidak akan berbuah hasil positip jika keadaan; 5) memiliki sikap yang tulus bukan
dilakukan tanpa adanya konsistensi, maka kelicikan; 6) memiliki rasa tanggung jawab;
dalam hal ini yang paling utama adalah 7) menerima kritik saran dari luar; 7) berjiwa
konsisten. Bila ASN mengerjakan sesuatu optimis dan tidak mudah putus asa. Sebelum
hanya dalam beberapa hari atau bulan saja, ASN melakukan pengembangan diri dalam
maka tentu hasil dari potensi diri yang rangka menggunakan dan mengoptimalisasi
pegawai kerjakan belum terlihat, maka seluruh kemampuannya untuk mencapai
124
Analisis Pengembangan Karier Aparatur Sipil Negara
Di Pemerintah Kota Depok
(Muh. Kadarisman)
kinerja yang unggul, ada beberapa cara kebutuhan sarana dan prasarana ASN dalam
untuk mengetahui, menilai atau mengukur penyelenggaraan pemerintahan.Visi adalah
dengan akurat berbagi kelebihan dan suatu gambaran tentang keadaan masa
kelemahannya sebagai berikut. 1) Introspeksi depan yang berisikan cita-cita dan citra yang
diri (pengukuran individual). Dalam cara ingin diwujudkan oleh organisasi instansi
ini, individu ASN meluangkan waktu untuk pemerintah ini. Visi mencerminkan apa
mengevaluasi apa yang telah dilakukannya, yang ingin dicapai suatu organisasi Pemkot
apa yang telah ia capai dan apa yang ia Depok, memberikan arah dan fokus strategi
miliki sebagai suatu kelebihan yang dapat yang jelas, mampu menjadi perekat dan
mendukung dan apa yang ia miliki sebagai menyatukan berbagai gagasan stratejik yang
suatu kekurangan yang menghambat ter- terdapat dalam organisasi ini, dan memiliki
capainya prestasi tinggi. orientasi masa depan.
Cara ini efektif bila individu ASN Oleh karena itu, suatu visi diharapkan
bersikap jujur, terbuka pada dirinya mampu menumbuhkan komitmen seluruh
sendiri, mau dengan sungguh-sungguh jajaran dalam organisasi Pemkot Depok,
memperhatikan kata hati. 2) Feedback dari dan mampu menjamin kesinambungan
orang lain. Dalam cara ini seseorang ASN kepemimpinan organisasi. Sehingga segenap
meminta masukan berupa informasi atau jajaran pegawai harus berperan aktif dalam
data penilaian tentang dirinya dari orang lain. mendefinisikan masa depan organisasi Pemkot
Masukan berupa umpan balik (feedback) Depok dan berusaha sungguh-sungguh untuk
ini meliputi segala sesuatu tentang sikap mewujudkannya. Misi adalah sesuatu yang
dan perilaku ASN yang tampak, dipersepsi harus dilaksanakan oleh organisasi Pemkot
oleh orang lain yang bertemu, berinteraksi Depok, sebagai penjabaran dari visi yang
dengannya. Cara ini bertujuan untuk telah ditetapkan, yaitu:1)peta jabatan yang
membantu ASN menelaah dan memperbaiki. jelas, merupakan refleksi komposisi jabatan
3) Tes Psikologi. Tes Psikologi yang menggambarkan secara jelas, secara vertikal
mengukur potensi psikologis individu ASN menggambarkan struktur kewenangan
dapat memberi gambaran kekuatan dan tugas dan tanggungjawab jabatan dari para
kelemahan individu pada berbagai aspek ASN, secara horizontal menggambarkan
psikologis seperti kecerdasan/kemampuan pengelompokan jenis dan spesifikasi tugas
intelektual (kemampuan analisis, logika dalam organisasi Pemkot Depok.Peta jabatan
berpikir, berpikir kreatif, berpikir numerikal), harus diwujudkan melalui pembentukan
potensi kerja (vitalitas, sumber energi kerja, struktur organisasi Pemkot Depok;
motivasi, ketahanan terhadap stress kerja), 2)standar kompetensi jabatan, yaitu lingkup
kemampuan sosiabilitas (stabilitas emosi, tugas dan syarat jabatan yang harus dipenuhi
kepekaan perasaan, kemampuan membina untuk menduduki suatu jabatan agar tercapai
relasi sosial), potensi kepemimpinan, dan sasaran organisasi yang menjadi tugas, hak,
tingkah laku pegawai. kewajiban dan tanggungjawab pegawai
Sedangkan dari hasil observasi me- sebagai pemangku jabatan.
nunjukkan bahwa sistem pembinaan karier Dijelaskan bahwa dalam ilmu kepe-
ASN tersebut dilakukan melalui penyusunan gawaian dikenal adanya pengetahuan
visi, misi dan strategi organisasi Pemkot tentang analisis jabatan. Analisis jabatan
Depok, penyusunan peta jabatan, penyusunan adalah proses, metode, dan teknik untuk
standar kompetensi jabatan, alur karier, mendapatkan data jabatan, mengolahnya
pola karier, standar prosedur operasional menjadi informasi jabatan, dan memberikan
atau standart operating procedure (SOP), layanan pemanfaatannya bagi pihak-pihak
instrumen penilaian kinerja, pendidikan yang menggunakannya. Dalam analisis
dan pelatihan serta rencana mutasi jabatan. jabatan tersebut terdiri atas tiga kegiatan
Visi, misi dan strategi organisasi Pemkot pokok, yaitu pengumpulan data jabatan,
Depok, merupakan indikator umum kinerja, pengolahan data jabatan, dan penyajian
125
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 115 - 138
126
Analisis Pengembangan Karier Aparatur Sipil Negara
Di Pemerintah Kota Depok
(Muh. Kadarisman)
akhirnya tidak betah dan keluar atau manajerial sesungguhnya dapat disusun
mengajukan berhenti/pindah instansi. sebuah indikator yang terukur dan disepakati
11) Menurut survei bahwa ASN cepat bersama, misal tentang pendidikan teknis ini
keluar dari pekerjaaanya, bilamana fihak tentunya dapat dilihat dari latar belakang
pemerintah mempunyai kebijakan yang pendidikan, diklat teknis dan kursus-kursus
tidak populer dan tidak sesuai program yang pernah diikuti.
jangka pendek, menengah dan panjang. Begitu pula dengan kemampuan
Hal yang perlu dianalisis lebih dalam, manajerial, hal ini dapat diukur dengan
bahwa pengembangan karier ASNtersebut melihat pengalaman bekerja atau pengalaman
adalah sebuah pergerakan vertikal dari jabatan menduduki jabatan tertentu, diklat struktural
ASN, yakni naik atau turunnya seorang yang telah diikuti dan lain sebagainya.Akan
pegawai dalam pangkat maupun jabatannya. tetapi yang perlu diperhatikan di sini adalah
Berkenaan dengan pengembangan karier tataran pelaksanaan. Jika saat ini masih
ini, UU ASN memberikan isyarat untuk banyak terjadi pegawai yang melaksanakan
diperhatikannya enam hal sebagaimana pendidikan setelah ia duduk dalam jabatan,
tercantum dalam Pasal 69 Ayat 1 dan 2 maka sebaiknya hal tersebut tidak boleh
yakni kualifikasi; kompetensi; kinerja; terjadi lagi. Disinilah pentingnya ketentuan
kebutuhan organisasi; memertimbangkan pelaksanaan yang secara tepat menjabarkan
integritas; dan memertimbangkan moralitas. substansi pasal ini dengan tegas. Jangan ada
Kualifikasi yang dimaksud meskipun tidak peluang untuk kemungkinan hal itu terjadi.
dijelaskan dalam ketentuan UU ini, Misalnya kenaikan pangkat pilihan dan
hal ini sangat berkaitan erat dengan istimewa, ini adalah beberapa peluang yang
pengklasifikasian yang diamanatkan dalam membuat ketentuan terdahulu tidak tegas.
Pasal 68. Setelah dilakukan pengklasifikasi Jikapun harus ada kenaikan pangkat seperti
jabatan, maka tentunya akan mengerucut itu, maka indikatornya harus jelas dan
pada ketentuan jabatan tertentu yang hanya terukur. Berkenaan dengan kinerja, hal ini
dapat diisi oleh pegawai dengan kualifikasi adalah sesuatu hal yang sangat konsern untuk
tertentu. Pegawai yang tidak sesuai dengan diperhatikan. Organisasi Pemkot Depok,
kualifikasi jabatan tersebut otomatis gugur tentunya bukanlah organisasi privat yang
dan tak dapat menempati jabatan tersebut. dapat relatif lebih mudah mengukur kinerja
Kualifikasi ini dapat dilihat dari pegawainya. Jika dalam organisasi privat
senioritas dan daftar urut kepangkatan. dapat diukur kinerja dengan membandingkan
Kompetensi yang dimaksud dapat dijelaskan input dengan output, melihat keuntungan
dalam ayat selanjutnya yakni ayat 3 Pasal perusahaan yang meningkat, maka dalam
69 berupa kompetensi teknis (pendidikan, organisasi pemerintah (Pemkot Depok) yang
diklat teknis dan pengalaman), kompetensi nirlaba, maka kinerja tidak dapat diukur dari
manajerial (tingkat pendidikan, diklat jumlah uang atau materi yang dihasilkan.
struktural dan pengalaman) dan kompetensi Oleh Karena itu, perlu disusun sebuah
sosiokultural tentunya kompetensi terakhir indikator jelas dan terukur berkaitan dengan
ini sangat berkaitan dengan kemampuan kinerja pegawai. Kehadiran Tim Penilai
pegawai dalam memahami kondisi masya- Kinerja sebagaimana amanat Pasal 72
rakat yang dilayani. Berkenaan dengan Undang-Undang ini, adalah merupakan
kompetensi memang ada beberapa yang langkah positif, namun tentunya dalam
absurd seperti kompetensi sosiokultural pelaksanaannyatim ini harus objektif. Tim
yang memang sulit untuk diukur serta harus mampu melaksanakan tugasnya secara
indikatornyapun akan dapat diartikan profesional, jujur, dan transparan melalui
secara berbeda antara satu pegawai dengan indikator pengukuran yang kongkrit. Jangan
pegawai lainnya. Perbedaan pandangan sampai keberadaan Tim Penilai ini serupa
terhadap komptensi ini akan sangat mungkin dengan keberadaan Baperjakat, yang sarat
terjadi, tetapi untuk kompetensi teknis dan dengan kepentingan politik. Penempatan
127
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 115 - 138
128
Analisis Pengembangan Karier Aparatur Sipil Negara
Di Pemerintah Kota Depok
(Muh. Kadarisman)
129
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 115 - 138
tingkat pengunduran diri ASN. Keempat, man in the right place). Pola karier di sini
menyaring potensi ASN (taps employee adalah urutan karier berdasarkan bidang
potential) di Pemkot Depok.Perencanaan serumpun yang harus dilalui oleh seseorang
karier yang ada sangat mendorong ASN pegawai. Penjelasan tersebut didukung
untuk lebih selektif di dalam menggunakan hasil wawancara mendalam dengan para
kemampuannya, sebab para pegawai Informan Pendukung bahwa penyusunan
mempunyai tujuan karier yang lebih khusus. pola karier di Kota Depok mengikuti tahapan
Kelima, meneruskan pertumbuhan pribadi prosedur sebagai berikut. Pertama, petugas
(furthers personal growth) bagi ASN menyusun fungsi organisasi Pemkot Depok
yang ada. Perencanaan karier mendorong berdasarkan kelompok bidang. Manajemen
ASN di Kota Depok untuk tumbuh dan menyusun fungsi atas kelompok teknik,
berkembang. Keenam, membantu di dalam kelompok umum dan keuangan, kelompok
keanekaragaman Pegawai ASN (assists with pengawasan kualitas, dan sebagainya sesuai
workforce diversity). dengan kebutuhan organisasi. Kedua, setelah
Perencanaan karier membantu ASN seluruh fungsi yang ada di Pemkot Depok
yang beraneka ragam latar belakang di dalam dikelompokkan, langkah berikutnya adalah
mempelajari harapan-harapan yang tersedia membuat urutan karier bidang yang dapat
di organisasi Pemkot Depok. Ketujuh, dilalui oleh seorang pegawai.
mengurangi penimbunan (reduce hoarding) Dijelaskan bahwa apabila dalam
ASN di Pemkot Depok. Perencanaan karier sebuah kelompok bidang terdapat tiga fungsi,
menjadikan Pegawai ASN sadar akan skenario urutan karier disusun men-jadi tiga
pentingnya kualifikasi pegawai, mencegah kolom. Apabila dalam sebuah kelompok
manajer yang mementingkan dirinya bidang terdapat empat fungsi, skenario
sendiri serta menyadarkan bahwa Unit urutanya disusun empat kolom, dst. Ada pun
Kepegawaian (BKD Kota Depok) bukan keberhasilan karier ASN di Pemkot Depok
unit yang menentukan segala-galanya. dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut.
Kedelapan, perencanaan karier ASN di Kota 1) Pendidikan formalnya; 2) Pengalaman
Depok adalah dalam rangka memuaskan kerjanya; 3) Sikap atasannya; 4) Prestasi
kebutuhan ASN (satisfies employee needs). kerjanya; 5) Bobot pekerjaanya; 6) Adanya
Terdapat kesempatan pada ASN untuk lowongan jabatan; 7) Produktifitas kerjanya;
tumbuh dan berkembang serta terpenuhinya dan 8) Ruang lingkup perencanaan karier
kebutuhan individu pegawai akan harga yang ada. Ada pun ruang lingkup perencanaan
dirinya menjadikan para ASNdi Pemkot karier ASN di Pemkot Depok mencakup hal-
Depok mudah merasa puas.Terakhir yaitu hal sebagai berikut. a) Perencanaan jenjang
kesepuluh, bahwa perencanaan karier ter- jabatan atau pangkat pegawai. Terdapat
sebut membantu perencanaan tindakan piramida kepangkatan yang serasi sesuai
secara afirmatif (assists affirmative action dengan prinsip rentang kendali (span of
plans) di Pemkot Depok. Perencanaan karier control) dalam organisasi Pemkot Depok,
membantu menyiapkan pekerjaan yang lebih karena semakin tinggi pangkat, semakin
penting serta pelaksanaan rencana kegiatan terbatas pula jumlah personil yang menduduki
di Pemkot Depok yang telah ditentukan. kepangkatan tersebut. Perencanaan jenjang
Lebih lanjut dijelaskan bahwa pola jabatan atau pangkat pegawai perlu memer-
dan jalur karier yang harus dirancang oleh hatikan faktor-faktor di antaranya sifat tugas,
Pemkot Depok terdiri atas dua jenis, yakni beban tugas dan tanggung jawab yang dipikul
pola dan jalur karier jabatan serta pola pejabat yang bersangkutan serta perencanaan
dan jalur karier ASN. Pola dan jalur karier tujuan-tujuan organisasi Pemkot Depok yang
jabatan di sini lebih bersifat perencanaan, telah ditetapkan.
sedangkan pola dan jalur karier ASN sudah Untuk melengkapi penjelasan ter-
merupakan tindakan menempatkan pegawai sebut, bahwa tujuan-tujuan organisasi
yang tepat pada posisi yang tepat (the right Pemkot Depok adalah mulai dari jabatan
130
Analisis Pengembangan Karier Aparatur Sipil Negara
Di Pemerintah Kota Depok
(Muh. Kadarisman)
131
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 115 - 138
karier. Pembimbing karier perlu menyadari karier ASN bukanlah suatu proses yang
bahwa karier merupakan bagian dari sulit ataupun menjadi beban. Bahkan
rencana hidup seseorang sehingga rencana sebaliknya, hal ini dilihat sebagai proses
karier yang ditetapkan seharusnya adalah yang memberikan makna kepada perjalanan
bagian integral dari rencana hidupnya. karier seseorang. Proses ini akan membantu
Sehingga perlu adanya bimbingan karier pegawai mencapai tujuan karier. Salah
untuk penilaian pribadi dalam organisasi. satu dorongan orang bekerja pada suatu
Penilaian pribadi tersebut meliputi minat, organisasi, termasuk Pemkot Depok adalah
bakat, kemampuan, motivasi, semangat, karena disana kesempatan untuk maju.
keterampilan, dan moral seseorang. Sudah menjadi sifat dasar dari manusia
Sedangkan dari hasil proses triangulasi pada umumnyauntuk menjadi lebih baik,
menjelaskan bahwa manfaat perencanaan lebih maju dari posisi yang dipunyai saat
karier dapat dikemukakan sebagai berikut. ini, karena itulah mereka menginginkan
a) Mengembangkan ASN yang dapat di- suatu kemajuan dalam hidupnya. Dengan
promosikan. Perencanaan karier dapat demikian diperlukan perencanaan dan
membantu suplai ASN terutama pegawai pengembangan karier, informasi karier,
yang potensial. b) Menurunkan perputaran konseling yang berhubungan dengan karier.
ASN (turnover). Perhatian terhadap karier Namun, tanggung jawab utama untuk
individual dapat meningkatkan loyalitas perencanaan dan pengembangan karier
pada organisasi Pemkot Depok tempat terletak pada pribadi ASN itu sendiri. Proses
mereka bekerja. c) Mengungkap potensi perencanaan memungkinkan ASN untuk
ASN. Adanya perencanaan karier yang jelas mengetahui tujuan-tujuan karier dan jenjang
mendorong individu untuk menggali potensi yang mengarah pada tujuan tersebut. Karena
masing-masing untuk mencapai sasaran itu, melalui aktivitas pengembangan pegawai
karier yang diinginkan. d) Mendorong dapat memilihcara untuk meningkatkan
perubahan. Perencanaan karier yang baik dirinya sendiri dan menentukan tujuan
mendorong semangat kerja ASN dan motivasi kariernya.
kerja dapat dipelihara. e) Mengurangi Meskipun saat ini kebanyakan kegiatan
penimbunan. Perencanaan karier dapat pengembangan ASN bersifat individual
membantu ASN yang tidak berkualifikasi yang dilaksakan secara sukarela, dengan
untuk maju. f) Memuaskan kebutuhan ASN. upaya-upaya individual termasuk prestasi
Perencanaan karier berarti adanya pengakuan kerja yang baik dan exposure yang sesuai.
dan penghargaan terhadap individu Dengan adanya dukungan dari manajemen,
Pegawai ASN. g) Membantu pelaksanaan maka unit BKD yang mengalola pegawai
kegiatan-kegiatan ASN yang telah disetujui. menjadi terikat, dan disini Unit BKD
Perencanaan karier yang efektif dan realistis membantu menyusun perencanaan karier
mendorong para ASN dapat lebih proaktif untuk keberhasilan ASN maupun organisasi
dan dapat mengantisipasi setiap masalah Pemkot Depok. Perencanaan karier sebagai
dan tantangan secara lebih baik. Salah suatu sistem, tidak akan menjamin karier
satu kunci sukses dalam berkarier adalah ASN akan berkembang tanpa ada respon
perencanaan yang matang. Perencanaan tidak dari pegawai. Namun dengan perencanaan
hanya dibuat sekali, tetapi harus dilakukan karier,setidaknya lebih baik, sehingga ketika
berulang kali. Seperti halnya pemeriksaan peluang muncul, dapat dimanfaatkan oleh
kesehatan, karier pun butuh dicek secara ASN yang berminat. Bila mana ASN tidak
berkala. Apalagi jika pekerjaan yang ASN merespon, perkembangan karier pegawai
jalani tidak sesuai ekspektasi dan tidak sesuai tersebut akan menjadi lamban, dan akibatnya
dengan bakat dan minat. Segera berpikir Unit BKD Pemkot Depok mungkin terlambat
untuk menata ulang karier, dan tidak ada kata untuk mengisi tempat-tempat luang dalam
terlambat untuk melakukannya. pekerjaan dengan pegawai yang ada dalam
Ditegaskan bahwa perencanaan organisasi. Lingkungan pekerjaan yang
132
Analisis Pengembangan Karier Aparatur Sipil Negara
Di Pemerintah Kota Depok
(Muh. Kadarisman)
sangat kompleks dan dapat berubah secara melalui berbagai mutasi personal. Bagi
tiba-tiba, menghasilkan tanda-tanda karier pegawai, perencanaan karier ditingkat
yang ambigu dan kontradiktif. organisasi tidak akan dianggap penting
Seperti yang sudah disinggung, peren- bila ada sangkut pautnya dengan karier
canaan karier dilakukan baik oleh ASN yang ASN tersebut. Karena itu, perencanaan
ada maupun oleh organisasi Pemkot Depok. karier di tingkat organisasi harus bisa
Karena itu, dikenal dua macam perencanaan diterjemahkan menjadi perencanaan
karier, yaitu: Perencanaan karier (di karier di tingkat individu pegawai.Secara
tingkat) organisasi (organization career umum perencanaan karier terdapat lima
planning), dan perencanaan karier individual tahapan yaitu pertumbuhan, penjajakan,
pegawai (individual career planning). pemantapan, pemeliharaan dan kemunduran.
Seseorang ASN dalam rangka pertahanan Pengelompokan itu didasarkan pada usia.
diri merasa bingung menanggapi lingkungan Dalam tahap pertumbuhan dialami oleh
yang sedemikian terhadap keinginan dan mereka yang berusia dibawah 15 tahun.
rencana pengembangan kariernya. Menurut Tahap ini diakhiri dengan adanya konsep
Kadarisman (2016), secara pendekatan tentang minat dan kemampuan serta mulai
tradisional, seseorang bergabung ke sebuah berfikir tentang alternatif keahlian.Dalam
organisasi, bekerja keras, ber-prestasi usia 15 sampai 24 tahun, seseorang berada
baik, loyal dan berkomitmen sehingga dalam tahap penjajakan.
mendapatkan kompensasi yang memuaskan Dalam usia ini, mereka mulai meng-
dan rasa aman, telah digantikan oleh gali beberapa keahlian secara serius dan
pembelajaran berkelanjutan (continuous mulai mencoba untuk bekerja. Pada usia 24
learning) dan perubahan identitas (identity sampai 44 tahun, seseorang berada dalam
change). Karier organisasional tidak tahap pemantapan. Mereka secara terus
terpakai, karena karier yang senantiasa menerus melakukan pengujian terhadap ke-
berubah (protean career) dan karier yang tak mampuan yang dimilikinya, dan mencoba
berbatas (boundaryless career) hidup dan untuk melakukan pekerjaan yang sesuai
berkembang. Biasanya, usaha pengembangan dengan minat dan bakatnya. Dari usia 45
karier ditargetkan oleh manajemen untuk hingga 65, seseorang sudah berada dalam
melihat diluar pekerjaannya saat ini dan tahap pemeliharaan yang artinya ia tidak lagi
untuk mempersiapkan diri mereka dalam berusaha untuk mencari pekerjaan yang baru,
menghadapi pekerjaan di masa yang melainkan akan mempertahankan pekerjaan
akan datang dalam organisasi tersebut. yang sekarang. Proses yang ditempuh untuk
Tetapi pengembangan untuk semua menyusun perencanaan karier terdiri atas hal-
ASN sangat penting bagi organisasi untuk hal berikut ini. 1) Menilai Diri Sendiri. Hal
memiliki kapabilitas SDM. Merjer, akuisisi, utama dalam memulai perencanaan karier
restrukturisasi dan pemberhentian sementara adalah bertanya atau memahami diri sendiri.
telah memengaruhi cara orang dan organisasi Misalnya, orang seperti apakah dirinya.
Pemkot Depok memandang karier dan Keterampilan apa yang dimilikinya. Apakah
pengembangan. dirinya menyukainya. Apa yang menjadi
Dalam karier yang baru ASN, bukan kekuatan atau kelebihan dan kelemahan atau
organisasinya mengatur pengembangannya kekurangan dirinya.
sendiri. Karier merupakan kebutuhan yang Mengenali kesempatan-kesempatan,
harus terus ditumbuhkan dalam diri seseorang keterampilan, bakat, dan nilai berhubungan
pegawai, sehingga mampu mendorong ke- pada kesempatan karier. Kesempatan
mauan kerjanya. Pengembangan karier dalam suatu organisasi dipengaruhi oleh
harus dilakukan melalui penumbuhan ke- pertumbuhan atau kepadatan dari kegiatan,
butuhan karier ASN, menciptakan kondisi kebijakan organisasi Pemkot Depok tentang
dan kesempatan pengembangan karier serta pengembangan dan promosi ASN dari
melakukan penyesuaian antara keduanya dalam dan kebijakan dari internal kantor.
133
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 115 - 138
134
Analisis Pengembangan Karier Aparatur Sipil Negara
Di Pemerintah Kota Depok
(Muh. Kadarisman)
135
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 115 - 138
136
Analisis Pengembangan Karier Aparatur Sipil Negara
Di Pemerintah Kota Depok
(Muh. Kadarisman)
karier ASN ini meskipun belum dijelaskan pegawai secara perseorangan, tetapi
dalam Undang-Undang ini, di dalamnya harus juga menguntungkan organisasi. Dengan
mencakup pembagian jabatan berdasarkan mengembangkan para ASN untuk jabatan-
kompetensi, karakteristik, mekanisme dan jabatan yang akan datang, maka organisasi
pola kerja sebagaimana ketentuan Pasal Pemkot Depok mendapat jaminan persediaan
68, persyaratan untuk mendudukinya ber- pegawai-pegawai yang cakap, yang dapat
dasarkan kualifikasi, kompetensi, moralitas dipercaya untuk mengganti pegawai-
dan integritas ASN serta kebutuhan instansi pegawai yang jabatannya lebih tinggi,
sebagaimana ketentuan Pasal 69, Alur baik yang mendapat promosi jabatan lebih
promosi, mutasi dan demosi pegawai yang tinggi maupun pejabat yang pensiun, dll.
pasti serta rewards dan punishment yang Tentu saja hal ini memudahkan penyusunan
konsisten bagi pegawai.Selain berkenaan ASN di intern organisasi dan mengurangi
dengan jabatan, pola karier juga harus biaya pengadaan calon pejabat-pejabat
mencakup tentang kemungkinan peningkatan dari luar dan seleksi. Lagi pula suatu
dan penurunan pangkat baik reguler, pilihan strategi perencaan karier memungkinkan
maupun istimewa yang dilaksanakan secara organisasi Pemkot Depok mengembangkan
terukur dan dengan indikator yang jelas dan dan menempatkan pegawai dalam jabatan-
disepakati bersama oleh pegawai. jabatan yang sesuai dengan melihat
Pola karier ini harus disusun secara kebutuhan, dan tujuan kariernya.
transparan dan diketahui oleh khalayak Melalui proses perencanaan karier
umum terutama para ASN. Sehingga setiap yang baik, para ASN dibantu untuk
pegawai memahami konsekuensi dari setiap menentukan tujuan-tujuan realistik dan
pelaksanaan pekerjaan terhadap karier untuk mengembangkan kecakapan serta
organisasinya di masa yang akan datang. kemampuan yang diperlukan untuk jabatan-
Lebih lanjut dari itu semua, pedoman jabatan sasaran atau yang diinginkan.
pola karier yang telah disusun tersebut Dipandang dari sudut harapan ASN,
harus dilaksanakan secara konsisten dan pengembangan karier tersebut dibuat setelah
ditegakkan setegak-tegaknya. Berkenaan pegawai yang bersangkutan bekerja beberapa
dengan Badan Pertimbangan Jabatan dan waktu lamanya dan setelah organisasi Pemkot
Pangkat (Baperjakat) yang ada berdasarkan Depok mempunyai kesempatan untuk
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999, menilai pelaksanaan pekerjaan pegawai
tidak sedikitpun pasal yang membahasnya. tersebut. Sedangkan dipandang dari sudut
Tidak adanya ketentuan yang secara jelas harapan organisasi, pengembangan karier
membubarkan atau menetapkan keberadaan ASN inimerupakan suatu fungsi manajemen
organisasi ini. Hal tersebut kemungkinan yang terus berlangsung dan mempunyai
akan lebih jelas dijabarkan dalam peraturan hubungan erat dengan perencanaan SDM
pelaksana karena dalam undang-undang secara makro di Pemkot Depok, serta
sebelumnya tersebut Baperjakat dibentuk fungsi pengembangan pegawai yang ada.
berdasarkan PP Nomor 100 Tahun 2002. Tapi Oleh karena itu, sangat penting adanya
jika kita mengambil kesimpulan sementara penilaian pelaksanaan pekerjaan secara
maka Fungsi Baperjakat ini telah diambil objektif, transparan, dan terukur. Penilaian
alih oleh tim penilai kinerja pegawai yang pelaksanaan pekerjaan dipergunakan
dibentuk oleh pejabat berwenang. untuk memberitahukan kepada para ASN
di Pemkot Depok tentang kekuatan dan
kelemahannya, tentang kedudukannya dalam
PENUTUP organisasi, dan tentang kesempatannya
untuk promosi atau kemajuan. Informasi
Berdasarkan pembahasan tersebut, ini sangat penting untuk menentukan tujuan
maka pengembangan karier ASN di karier perseorangan yang realistik ke depan.
Pemkot Depok tidak hanya menguntungkan Tujuan demikian, sering ditentukan dalam
137
Civil Service VOL. 12, No.2, November 2018 : 115 - 138
138