Anda di halaman 1dari 16

Pengembangan Karier Aparatur Sipil Negara dalam Perspektif

Perencanaan Suksesi Berbasis Merit System


(Ajib Rakhmawanto)

PENGEMBANGAN KARIER APARATUR SIPIL NEGARA DALAM


PERSPEKTIF PERENCANAAN SUKSESI BERBASIS MERIT SYSTEM

CAREER DEVELOPMENT OF STATE CIVIL APPARATUS IN


SUCCESSION PLANNING PERSPECTIVE BASED MERIT SYSTEM

Ajib Rakhmawanto
Pusat Pengkajian Manajemen ASN
Badan Kepegawaian Negara
Jl. Letjen Soetoyo 12 Cililitan Jakarta Timur
email: ajib.bkn@gmail.com

Abstrak
Untuk menyelenggarakan pemerintahan yang baik diperlukan pemimpin Aparatur Sipil Negara (ASN) profesional.
Pengembangan karier berbasis merit sistem melalui perencanaan suksesi merupakan metode yang tepat untuk
menyiapkan kepemimpinan ASN. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis penerapan merit system
pengembangan karier Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam perencanaan suksesi. Pokok permasa­lahan yang diteliti
adalah bagaimana penerapan pengembangan karier ASN dalam perencanaan suksesi?. Teori yang digunakan
untuk menjelaskan penelitian ada­lah sistem merit, pengembangan karier, dan perencanaan suksesi. Metode
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskrip­sikan dan menganalisis hasil penelitian. Data
penelitian adalah hasil studi literatur dari buku, jurnal, dokumen, dan per­aturan perundang undangan. Hasil
penelitian menunjukan bahwa penerap­an pengembangan karier ASN dalam perencanaan suksesi secara efektif
dapat dilakukan melalui tahapan penetapan jabatan kunci, penyusunan standar kompetensi jabatan, pengumpulan
data pegawai ASN, pelaksanaan asesmen pemegang jabatan, penyusunan matriks human asset value (nine box
grid), dan penyusunan replacement table chart.

Kata kunci: sistem merit, pengembangan karier, aparatur sipil negara, perencanaan suksesi

Abstract
To carry out good governance, a professional leader of the State Civil Apparatus (ASN) is needed. Merit-based
career development through succession planning is the right method for preparing ASN leadership. The purpose
of this study is to identification and analyze the implementation of the merit selection system state civil apparatus
(ASN) career development in the succession planning. The main problem that examined in this study is how to
apply the ASN career development in succession planning?. The theory used to explain this research is the theory
of merit system, career development, and succession planning. This research method uses a qualitative approach
to describe and to analyze research results. Research data is the result of literature studies from books, journals,
documents, and legislation. The results showed that the implementation of the ASN career development in effective
succession planning can be done through stages determination of key positions, preparation of job competency
standards, ASN employee data collection, implementation of position holder assessments, preparation of a human
asset value matrix (nine box grid), and preparation of replacement table charts.

Keywords: merit system, career development, state civil apparatus, succession planning

PENDAHULUAN yang perlu diperbaiki khususnya bagi


yang menduduki jabatan Jabatan ASN,
Reformasi birokrasi pemerintah di- mempunyai peran strategis sebagai penentu
perlukan untuk melakukan perbaikan pada jalannya pemerintahan. Disamping itu
aspek perampingan organisasi, penyeder- pejabat ASN juga mempunyai bertang­
hanaan tata laksana, dan peningkatan gungjawab memimpin serta memotivasi
kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN). setiap pegawai ASN melalui kepelo­ poran
Kompetensi pegawai ASN dalam biro- dan keteladanannya serta sebagai pemersatu
krasi pemerintahan menjadi prioritas bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia

1
Civil Service VOL. 14, No.1, Juni 2020 : 1 - 15

(NKRI). Mengingat peran strategis Pejabat prestasi kerja, dan transparansi cenderung
ASN, maka sistem pengembangan karier diabaikan dalam pengembangan karier
ASN dalam promosi, mutasi, dan penem­ ASN. Manajemen talenta yang dapat
patan perlu dikelola dengan baik untuk mengarahkan minat, bakat, dan potensi
mendapatkan pejabat yang tepat dan kom- para pegawai ASN tidak lazim diterapkan
peten. Promosi, mutasi, dan penempatan di instansi pemerintah. Perencanaan suksesi
pejabat ASN berbasis merit melalui sistem (succession planning) guna mendapatkan
seleksi yang adil dan terbuka diper­ lukan kandidat-kandidat potensial ASN yang ada
untuk menda­ pat­
kan pejabat ASN yang pada talent pool melalui proses pembekalan
profesional. Promosi berbasis sistem merit kandidat yang disiapkan untuk mengisi
mempertimbang­ kan kesinambungan karier posisi jabatan ASN tidak ada. Perencanaan
pegawai yang akan mendu­ duki jabatan suksesi hakikatnya merupakan sebuah
ASN, yang diselenggarakan secara obyektif, proses yang secara terus-menerus dijalankan
kompetitif, transparan, dan akuntabel. untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan
Permasalahan yang terjadi justru mengembangkan talenta-talenta terbaik
sebaliknya promosi, mutasi, dan penempatan ASN di setiap instansi pemerintah yang akan
pegawai ASN dalam jabatan cenderung disiapkan untuk menggantikan posisi jabatan
politis yang menyebabkan kegagalan strategis di pemerintahan. Permasalahan
pelembagaan sistem meritokrasi dalam yang terjadi justru perencanaan suksesi di
pengembangan karier ASN, sehingga instansi pemerintah jarang sekali diterapkan
mem­ buat promosi dan penem­ patan ASN atau bahkan tidak sama sekali, apalagi
dalam jabatan lebih banyak didasarkan di Pemerintahan Daerah. Pola karier
atas pertimbangan subyektif, seperti sebagaimana diamanatkan dalam Undang-
afiliasi politik, kedekatan hubungan, dan Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN
pembayaran suap (Dwiyanto, 2015). Kuali­ (UU ASN, 2014) dan Peraturan Pemerintah
fikasi, kompetensi, dan pestasi kerja ASN Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen
yang semestinya menjadi pertimbangan PNS (PP Manajemen Pegawai Negeri
utama dalam promosi dan penempatan Sipil, 2017) sebagai dasar perencanaan
jabatan cenderung menjadi semakin tergusur suksesi dalam pengembangan karier ASN
oleh evoria politisasi birokrasi yang sangat belum dapat diimplemen­ t asikan. Tidak
dominan di beberapa instansi pemerintah, adanya perencanaan suksesi kepemimpinan
khusus­nya di daerah. Gejala pengangkatan ASN telah menyebabkan institusi public
atau pemilihan pejabat baik politik maupun krisis terhadap pemimpin yang handal,
birokrasi pemerintahan tampaknya sudah minim kompetensi, dan kurang mampu
menghi­ langkan prinsip merit, berbagai bersaing bila dibandingkan dengan institusi
kasus pencopotan jabatan banyak terjadi di private.
lembaga pemerintah yang semakin nekat Fakta tidak adanya suksesi kepemim-
tidak meng­ indahkan lagi sistem merit, pinan di instansi pemerintah di­ tunjukan
banyak lagi jabatan karier seperti Sek­jen, dengan kebiasaan pergantian jabatan ASN
Dirjen, Kelapa LPND sejenisnya diangkat yang dilakukan secara sesaat, artinya
karena kedekatan aspirasi politik dan bila ada jabatan yang lowong baru di-
mengangkatnya bukan karena profesiona- lakukan rekrutmen. Idealnya apabila ada
lisme atau kompetensinya yang menjadi jabatan ASN yang lowong sudah ada/
dasar pengangkatan jabatan (Thoha, 2016). disiapkan peng­gantinya secara dinamis ber-
Kondisi ini membuktikan bahwa kelanjutan. Disamping itu hal yang sangat
pengembangan karier ASN seperti pola memprihatinkan ada jabatan ASN yang di-
karier, mutasi, dan promosi tidak dikelola biarkan kosong terlalu lama yang terkadang
dengan baik, yang mengesampingkan jumlahnya cukup banyak. Di Pemerintah
sistem merit. Pemenuhan indikator merit Kabupaten Sumedang terjadi kekosongan 70
sistem pada aspek kualifikasi, kompetensi, jabatan ASN eselon II, III dan IV, termasuk

2
Pengembangan Karier Aparatur Sipil Negara dalam Perspektif
Perencanaan Suksesi Berbasis Merit System
(Ajib Rakhmawanto)

Jabatan Tinggi ASN yakni Sekretaris Daerah promosi dan pengangkatan jabatan ASN.
(Sekda) Kabupaten Sumedang (kosong 6 Banyak stakeholders tersangkut masalah
bulan), ke-70 jabatan yang kosong tersebut hukum terkait kasus suap dan jual beli,
antara lain Jabatan Tinggi ASN eselon II mutasi, promosi, menjadi bukti rendahnya
Sekda dan jabatan setingkat Kepala Dinas etika dan moral pejabat publik. Dalam
dan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) hal korupsi, Indonesia Corruption Watch
sebanyak 7 orang, Administrator eselon III (ICW) menyatakan bahwa (Santosa, 2019);
setingkat Sekretaris Dinas,  Kepala Bagian Pertama, terdapat 393 PNS diberhentikan
dan Kepala Bidang   16 orang dan sisanya tidak hormat, mereka merupakan bagian
Pengawas eselon IV setingkat Kepala Sub dari 2.357 PNS yang melakukan tindak
Bagian dan Kepala Seksi sebanyak 47 orang pidana korupsi dan telah dijatuhi hukuman
(Jukardi, 2018). berdasarkan putusan pengadilan yang
Rekrutmen dan seleksi pejabat ASN berkekuatan hukum tetap (incracht). Kedua,
dalam jabatan terkadang dilakukan tidak pegawai kantor pajak Semarang ditahan,
dilakukan secara obyektif dan transparan terima hadiah Rp 4 miliar. Ketiga, peringkat
yang cenderung meng­abaikan track record pertama pelaku korupsi di Indonesia berasal
seseorang (spoil sistem). Bahkan yang dari kalangan birokrasi, yang umumnya
lebih memprihatinkan lagi promosi dan berupa pemerasan, memanipulasi tender,
pengangkatan jabatan ASN dilakukan menganggarkan kegiatan fiktif, hingga
melalui pendekatan politis dan praktek korupsi kecil-kecilan seperti memanipulasi
KKN yang tidak mengedepankan aspek uang transportasi, hotel dan uang saku.
profesionalitas dan etika birokrasi. Sebagai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
salah satu bukti terjadinya Operasi Tangkap menetapkan Bupati Kudus Muhammad
Tangan (OTT) Bupati Kudus Muhammad Tamzil menjadi tersangka suap jual-beli
Tamzil yang melakukan jual beli jabatan jabatan, sebesar Rp 250 juta dari pelaksana
untuk posisi pengisian jabatan eselon II, tugas Sekretaris Daerah Dinas Pendapatan,
II, dan IV, serta ditetapkanya Plt Sekretaris Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Dinas Pengelolaan Pendapatan, Keuangan, Kabupaten Kudus (Roseno, 2019).
dan Aset Daerah (DPPKAD) Kudus Akhmad Sedangkan dalam disiplin, berdasarkan data
Sofyan yang menjadi tersangka karena Sistem Peringatan Dini (Early Warning
menyerahkan uang senilai Rp 250 juta System) Kedeputian Bidang Pengawasan dan
untuk dimuluskan karirnya (Gozali, 2018). Pengendalian Badan Kepegawaian Negara
Pola pengangkatan jabatan ASN seperti ini (BKN), sepanjang tahun 2017 sebanyak
menghasilkan minimnya kompetensi dan 1.759 ASN Pegawai Negeri Sipil (PNS)
integritas pejabat ASN. Hasil penilaian talent telah dijatuhi hukuman disiplin. Berkaitan
pool yang dilakukan Badan Kepegawaian dengan pelayanan publik dan netralitas ASN,
Negara (BKN) pada tahun 2018 terhadap terdapat sebanyak 991 ASN dari berbagai
2.194 pegawai ASN yang terdiri 374 JPT daerah terlibat dalam kasus pelanggaran
Pratama dan 1.820 Jabatan Administrator netralitas, 300 ASN telah dinyatakan ter­bukti
menunjukan capaian kompetensi pada melanggar netralitas, dari jumlah 991 ASN
aspek softskill belum menyentuh angka 299 sudah diproses sampai tahap pemberian
yang maksi­mal, terhi­tung hanya 3,74% dari sanksi yang terdiri atas 179 dikenai sanksi
total 2.194 yang telah mengikuti penilaian disiplin dan 120 dikenai sanksi kode etik
memiliki kompetensi dan potensi yang tinggi (Muhamad Ridwan, 2020).
(Angga, 2018). Hal ini menunjukan bahwa Berbagai permasalahan diatas menun-
kompetensi pejabat ASN umumnya masih jukan bahwa pengembangan karier ASN di
dibawah rata-rata dari standar minimal instansi pemerintah masih dikelola secara
sebagaimana dipersyaratkan. spoil sytem dan bukan berbasis merit system
Berkaitan dengan integritas, etika, dan yang menghargai keahlian seseorang.
moral menjadi problem tersendiri dalam Pengembangan karier ASN berbasis merit

3
Civil Service VOL. 14, No.1, Juni 2020 : 1 - 15

merupakan unsur penting baik bagi instasi kompetensi; (c) Memiliki penilaian kinerja
pemerintah sebagai penyelenggaraan paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua)
pelayanan publik maupun bagi pegawai tahun terakhir. Ayat (3) Kelompok rencana
ASN dalam berkarier. Sistem merit dalam suksesi sebagaimana dimaksud pada ayat
pengembangan karier ASN merupakan (1) dikelola oleh unit kerja yang menangani
penarikan atau promosi pegawai ASN yang bidang kepegawaian (PP Manajemen
tidak didasarkan pada hubungan kekerabatan, Pegawai Negeri Sipil, 2017).
tetapi lebih didasarkan pada kualifikasi, Ketentuan ini menunjukan bahwa
kompetensi, prestasi kerja serta terbuka setiap instansi pemerintah wajib mempunyai
dan adil. Dengan sistem merit diharapkan perencana suksesi kepemimpinan yang
setiap ASN dapat mengembangkan potensi dikelola oleh unit manajemen SDM (Biro
dirinya serta memiliki karir yang lebih jelas di kementerian/lembaga atau Badan di
dan terukur. Transformasi pengembangan Pemerintah Daerah). Manajemen suksesi
karier ASN dilakukan untuk perbaikan akan memberikan banyak manfaat baik
dalam manajemen maupun hasil pejabat bagi keberlangsungan setiap organisasi
ASN secara berkualitas. Pengembangan pemerintah maupun bagi pegawai ASN
karier ASN berbasis merit didasar­kan pada dalam berkarier. Implementasi suksesi
kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, kepemimpinan ASN dapat dijadikan dasar
dan kebutuhan instansi pemerintah untuk sebagai fokus dari pelaksanaan rencana
masa kini dan masa yang akan datang, suksesi, dimana pengisian jabatan ASN
dengan dilaksanakan secara terencana dan didasarkan pada kualifikasi, kompetensi
berkelanjutan, adil dan transparan serta kinerja dan kebutuhan instansi pemerintah.
terintegrasi dengan kegiatan SDM Aparatur Proses identifikasi kandidat pejabat
lainnya (Rostanti, Linda Felecia; Yuningsinh, ASN dalam perencanaan suksesi selain
Tri; Djumiarti, 2016). akan menghasilkan informasi mengenai
Sebagaimana tertuang dalam Undang kompetensi dan rencana pengembangan
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang para calon pejabat ASN, akan diperoleh
Aparatur Sipil Negara (UU ASN) Pasal keselarasan potensi arah peta kompetensi
69 ayat 1 bahwa pengembangan karier seluruh pegawai ASN. Keselarasan potensi
PNS dilakukan ber­dasarkan kualifikasi, dan peta kompetensi ini dapat dijadikan
kompetensi, penilaian kinerja, dan dasar untuk menyusun pola karier ASN
kebutuhan instansi pemerintah. Pasal pada masing-masing instansi maupun secara
(2) menyebutkan bahwa pengembangan nasional. Pokok permasalahan penelitian ini
karier PNS sebagaimana dimaksud pada ayat adalah bagaimana penerapan sistem merit
(1) dilakukan dengan mempertimbangkan pengembangan karier ASN dalam perspektif
integritas dan moralitas (UU ASN, 2014). perencanaan suksesi? Tujuan penelitian
Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah mengidentifikasi dan meng­analisis pene-
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen rapan sistem merit pengembangan karier
Pegawai Negeri Sipil (PP Manajemen PNS) ASN dalam perspektif perencanaan suksesi.
mewajibkan adanya perencanan suksesi
disetiap instansi pemerintah. Dalam Pasal
199 menyebutkan bahwa ayat (1) Pejabat METODE PENELITIAN
Pembina Kepegawaian (PPK) menetapkan
kelompok rencana suksesi setiap tahun dan Metode penelitian ini menggunakan
mengumumkan melalui sistem informasi pendekatan kualitatif untuk mendeskrip­
ASN. Ayat (2) Kelompok rencana suksesi sikan dan menganalisis hasil penelitian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sistem Merit Pengembangan Karier ASN
berisi kelom­ pok PNS yang memiliki; Dalam Perspektif Perencanaan Suksesi.
(a) Kompetensi sesuai klasifikasi jabatan; Data penelitian diperoleh melalui studi
(b) Memenuhi kewajiban pengembangan literatur dari jurnal, buku, laporan eksekutif,

4
Pengembangan Karier Aparatur Sipil Negara dalam Perspektif
Perencanaan Suksesi Berbasis Merit System
(Ajib Rakhmawanto)

dokumen, peraturan perundang-undangan terbuka (open selection procedure) dengan


dan lain sebagainnya. Fokus penelitian pada parmeter kualifikasi, kompetensi, prestasi
analisis model sistem merit pengembangan kerja, dan fairness untuk menjamin para
karier ASN melalui perencanaan suksesi. calon mempunyai persyaratan knowledge
Penelitian dilaksanakan selama 6 (enam) dan skills yang diperlukan. Preview
bulan, yaitu mulai bulan Mei - Oktober pekerjaan yang realistis dan penilaian peran
2018. Obyek yang dianalisis seluruh pada rekrutmen dan seleksi adalah teknik
tahapan perencanaan suksesi kepemimpinan yang dapat digunakan untuk meningkatkan
ASN di instansi pemerintah. Teknik analisis keterlibatan dengan menyelaraskan harapan
data penelitian menggunakan pola yang calon dengan harapan organisasi (Aziz,
dikembangkan Milles dan Huberman yaitu Tengku Ariefan. Ma’arif, 2017).
melalui tiga jalur kegiatan: pertama, reduksi Dalam manajemen publik, merit
data dilakukan dengan proses pemilihan, berperan sebagai value atau prinsip
penyeder­hanaan, pengabstrakan, dan trans- yang berkonotasi fairness, equity dan
formasi data dari catatan-catatan tertulis penghargaan dalam jabatan publik (public
dilapangan; kedua, penyajian data dengan employment) berazaskan prestasi, bukan
melakukan penyu­su­nan atau penggabungan atas dasar prinsip politik dan diskriminasi
dari kumpulan informasi yang memberikan atau tindakan favoritisme lainnya (Woodard,
kemung­kinan ada­nya penarikan kesimpulan 2000). Merit digunakan dalam tradisi
serta pengambilan tindakan; ketiga, penari­ public service maupun sebagai suatu tema
kan kesimpulan/verifikasi dilakukan dengan dalam manajemen kepegawaian publik dan
menghu­bung­kan antara pokok permasalah­ diimplementasikan menjadi sistem yang
an, tinjuauan teoritis, dan analisis data untuk dijalankan pada praktik penyelenggaraan
menguji kebenaran data penelitian (Rijali, manajemen pegawai di sektor publik.
2018). Dengan sistem merit pegawai atau orang-
orang yang terlibat dalam organisasi
pemerintah menjadi cakap dan profesional
ANALISIS DAN PEMBAHASAN menjalankan tugas dan tanggungjawab yang
diberikan kepadanya. Merit dalam praktek
Pengembangan karier ASN hakikatnya manajemen publik pengembangan karier
dilaksanakan berdasarkan sistem merit yang ASN didasarkan pada UU ASN dimana
mempertimbangkan kualifikasi, kompetensi, kualifikasi, kompetensi, prestasi kerja, dan
prestasi kerja, adil, dan transparan. Menurut prinsip fairness digunakan dalam promosi
Woodard sistem merit sebagai serangkaian jabatan. Pasal 1 UU ASN menyebutkan
kebijakan dan praktik kepegawaian yang bahwa sistem merit adalah kebijakan dan
menitik­ beratkan pada kompetensi dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kemampuan dalam berbagai keputusan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara
kepegawai­ an dengan mengabaikan faktor- adil dan wajar dengan tanpa membedakan
faktor yang tidak ada kaitannya dengan latar belakang politik, ras, warna kulit,
pekerjaan, seperti patronage, atau bentuk- agama, asal usul, jenis kelamin, status
bentuk tindakan favoritisme lain atau pernikahan, umur, ataupun kondisi kecacatan
tindakan yang diskriminasi (merit as a set (UU ASN, 2014).
personnel policies and practices that focus Dimensi kualifikasi, kompetensi, pres-
on competence and ability in employment tasi kerja, dan prinsip fairness ini merujuk
decisions to the exclusion of such non- pada teori Woodard yang mengungkapkan
job-related factors as patronage or other bahwa ber­ bagai keputusan kepegawaian
forms of favoritism or discrimination) mencakup seleksi, promosi, dan kompensasi
(Woodard, 2000). Esensinya inti dari hendak­nya ber­dasarkan sistem merit, serta
sistem merit bertujuan untuk menegakkan berdasarkan faktor-faktor lain khususnya
atau melaksanakan prosedur seleksi secara kompetensi dan nilai-nilai individual yang

5
Civil Service VOL. 14, No.1, Juni 2020 : 1 - 15

berguna bagi organisasi, hakikatnya bahwa dan penempatan jabatan. Teori Woodard
merit system included both institutional sejalan dengan semangat reformasi birokrasi
protections for civil servants to keep out untuk meningkatkan kualitas pejabat ASN,
corruption and abuse of “spoils” and focus dimana nilai-nilai kualifikasi, kompetensi,
on ability rather than politics as the basis prestasi kerja dan fairnes tertuang dalam
for appointment (Woodard, 2000). Lebih UU ASN. Lahirnya UU ASN merupakan
lanjut Woordard menyatakan dalam arena modal dasar untuk mewujudkan cita-cita
governance dan hukum, fairness dan equity reformasi birokrasi dibidang pengembangan
dijadikan nilai utama yang secara aktual karier ASN. Landasan filosofis UU ASN
memberikan arah pada berbagai kebijakan menekankan perbaikan manajemen ASN
dan praktik manajemen SDM sebagai acuan dari yang sifatnya administratif kepada
dalam menyusun model sistem manajemen peningkatan kualitas ASN. Salah satu poin
SDM berbasis merit. Sistem merit merujuk penting dalam UU ASN bahwa dalam
pada prinsip bahwa seseorang yang bekerja manajemen ASN dimana pengembangan
dalam dinas, penempatannya, promosinya, karier ASN harus dilaksanakan melalui
dan bahkan pemberhentiannya dilakukan perencanaa suksesi dalam kerangka
atas dasar standar serta ujian objektif manajemen talenta. Sebagaimana tertuang
terhadap prestasi maupun kemampuannya dalam Pasal 199 PP Manajemen PNS ayat (1)
(Prasojo, Eko. Rudita, 2014). Pejabat Pembina Kepegawaian menetapkan
Memperhatikan konsep Woodard, kelompok rencana suksesi setiap tahun dan
menunjukan sistem merit dalam seleksi dan mengumumkan melalui sistem informasi
penempatan jabatan di instansi pemerintah ASN. Konsekwensi dari PP Manajemen
selama ini sepenuhnya belum berjalan PNS ini bahwa setiap instansi pemerintah
secara obyektif. Pengembangan karier ASN diwajibkan mempunyai perencanaan suksesi
dalam pro­mosi jabatan masih menggunakan kepemimpinan ASN.
pen­­dekatan tradisional closed career system
bukan pada pendekatan baru modern
open career system, dimana kualifikasi,
kompetensi, prestasi kerja, dan prinsip
fairness belum secara nyata diterapkan.
Subyektivitas pengangkatan jabatan ASN
banyak ditentukan oleh PPK, dominasi
stake­holders, tidak selektif dalam melihat
kompetensi pegawai, serta mengabaikan
prinsip fairness dan keterbukaan.
Kepentingan dijadikan dasar utama sebagai
penentu dalam promosi jabatan yang
cenderung mengabaikan integritas seperti
KKN. Jual beli jabatan, gratifikasi, mark up
anggaran, dan persekong­kolan menjadi bukti
bahwa merit sistem dalam pengembangan
karier ASN belum dijalankan dengan
baik dan sempurna. Tidak kompetitif dan
minimnya kompetensi pejabat ASN juga
menjadi bukti bahwa prinsip merit diabaikan
dalam pengembangan karier ASN.
Paradigma baru pengembangan karier
ASN sebagaimana penjelasan Woodard
diatas perlu direspon dan diterapkan untuk
memberikan perubahan dalam sistem promosi

6
Pengembangan Karier Aparatur Sipil Negara dalam Perspektif
Perencanaan Suksesi Berbasis Merit System
(Ajib Rakhmawanto)

Sistem Merit Pengembangan Karier ASN

Perencanaan suksesi (succession Dalam prosesnya, perencanaan suksesi


planning) menurut W.J. Rothwell merupakan berfokus pada talent management, terutama
suatu proses yang membantu menjamin pengembangan talent (kandidat potensial)
stabilitas dan masa jabatan pegawai sebagai yang bersedia dan layak untuk mengisi posisi
upaya yang didesain untuk menjamin penting yang dibutuhkan. Perencanaan
kontinyuitas dan efektivitas performance suksesi pada penerapannya dapat digunakan
organisasi, serta dalam rangka penempatan untuk; (1) mengisi kekosongan pada posisi
dan penggantian orang-orang sudah berhenti manajerial tertentu; (2) mengidentifikasi,
atau pensiun dari organisasi (Rothwell. menilai dan mengembangkan pengetahuan,
W.J, 2001). Lebih jauh dikatakan Rothwell keahlian serta kemampuan pegawai untuk
bahwa succession planning and manage­ m e m e n u h i k e b u t u h a n o rg a n i s a s i ;
ment should support strategic planning (3) memastikan keberlangsungan keter-
and strategic thinking and should provide sediaan talent dengan membantu pegawai
an essestial starting point for management mengembangkan potensinya sebagai
and employee development pro­ g rams. penerus posisi penting di unit kerja tertentu
Proses perencanaan suksesi secara umum (Direktur SDM UI, 2018).
m e n c a k u p tahap-tahap antara la in: Perencanaan suksesi penting dilakukan
a) Identifikasi kebu­tuhan organisasional karena dapat membantu suatu organisasi
secara sistematis; b) Mendeteksi sekumpulan dalam hal:
kandidat yang berpotensi tinggi; c) Program 1. Memastikan keberlanjutan penyiapan
pembelajaran untuk menambah pengalaman, pemimpin di masa depan untuk posisi
pengetahuan, kemampuan, dan keahlian manajerial.
dari para kandidat tersebut; d) Pemilihan 2. Melibatkan senior manajemen dalam
pemimpin dari kandidat yang teridentifikasi. proses review talent organisasi.
Proses ini melibatkan sekumpulan aktivitas 3. Menempatkan konteks keberagaman
yang didesain untuk menumbuh­kan modal dalam agenda organisasi.
intelektual dan mengembangkan seluruh 4. Sebagai panduan aktivitas pengembangan
kemampuan organisasi melalui umpan untuk posisi manajerial.
balik yang beorientasi pada hasil dan 5. Menyelaraskan dengan SDM yang
pengembangan strategi-strategi alternative mendukung proses keberlanjutan kepe-
(Rothwell. W.J, 2001). mimpinan (sistem seleksi dan imbalan).
Perencanaan suksesi hakikatnya Secara umum perencanaan suksesi yaitu
merupakan proses mengisi posisi manajerial keputusan yang dilakukan oleh organisasi
pada organisasi dari kandidat-kandidat untuk meningkatkan dan memicu proses
potensial yang ada di talent pool dan pengembangan berkelanjutan dari pegawai,
diikuti dengan proses pembekalan kandidat serta memastikan posisi-posisi penting
untuk mengisi posisi yang dibutuhkan. mampu menjaga stabilitas dan kemampuan

7
Civil Service VOL. 14, No.1, Juni 2020 : 1 - 15

organisasi untuk mencapai tujuan kesesuaian antara kompetensi mereka


organisasi. Terdapat beberapa prinsip dalam dengan kebutuhan organisasi saat ini
pelaksanaan perencanaan suksesi, yaitu dan masa mendatang. Kesesuaian yang
diantaranya transparansi (transparency): optimal diperoleh dari strategi-strategi
informasi dan prosesnya terbuka bagi manajemen suksesi.
semua pihak, akuntabilitas (accountability): 3. Mengidentifikasi hasil.
proses pelaksanaannya dapat dipertang- Organisasi harus mampu mengkomu-
gungjawabkan, keadilan (fairness): adil nikasikan kriteria-kriteria yang di-
dalam perlakuan antar individu dan jauh butuhkan oleh para kandidat mengenai
dari diskriminasi, kemandirian (independent kebutuhan (kompetensi, pengetahuan,
of personal bias): meminimalisir kesalahan keahlian, perilaku) apa saja yang
dan bertindak objektif dalam prosesnya. memungkinkan mereka memenuhi
Menurut Lynn (Lynn, 2001) terdapat kualifikasi, dan dapat bekerja dengan
tiga dimensi penting dalam manajemen baik setelah berhasil menduduki posisi
suksesi sebagai suatu proses pengembangan yang strategis.
kepemimpinan, yaitu: Menurut Rothwell (Rothwell. W.J,
1. Memperkirakan kebutuhan di masa 2001), strategi perencanaan suksesi antara
datang. lain: (a) Simple replacement mengandalkan
Untuk menentukan kebutuhan men- terutama pada data atau daftar yang dimiliki
datang, proses pengambilan keputusan organisasi dalam mengidentifikasi talent,
strategis harus digunakan untuk mem- yang kemudian dicocokkan dengan jabatan-
fokuskan usaha dan perhatian pada jabatan strategis yang akan diisi; (b) Full
kebutuhan organisasi dan nilai dari posisi replacement menekankan pada identifikasi
atau jabatan yang penting, yang mana pengganti yang mungkin, meluaskan pen-
jabatan-jabatan tersebut dibutuhkan carian kandidat hingga ke tingkat manajerial
untuk memenuhi kebutuhan mendatang. yang lebih rendah. Baik simple maupun
Aktivitas ini juga akan mengidentifikasi full mengasumsikan berada pada kondisi
resiko atau dampak yang ada jika jabatan lingkungan yang stabil dan jalur karir yang
ini tidak ada atau tidak terisi. Setelah itu linier dan jelas; (c) Talent pool development
akan diiden­tifikasi pengetahuan, keahlian tidak menekankan investasi hanya pada satu
dan kemampuan yang dibutuhkan untuk atau dua suksesor, talent pool menyediakan
masing-masing jabatan. Selain itu perlu banyak kandidat cadangan untuk semua
juga dilihat apakah pada jabatan-jabatan lowongan (baik itu yang belum terlihat,
yang penting itu akan membutuhkan belum direncanakan, maupun yang baru
tambahan atau pengembangan kompe- dimasukkan). Strategi talent pool juga
tensi dibandingkan dengan yang ada menyediakan gambaran bagi para pegaawai
saat ini. Berdasarkan identifikasi diatas, yang memiliki potensi tinggi mengenai
maka nantinya akan ditemukan metode kemungkinan kesempatan yang bisa mereka
yang tepat dalam pengembangan kan- dapatkan dari organisasi di masa mendatang.
didat-kandidat yang potensial agar dapat Rothwell mendeskripsikan terdapat 7
memenuhi kualifikasi jabatan yang di- (tujuh) langkah sistematis dalam perencanaan
syaratkan. Keseluruhan proses diatas suksesi, yaitu melakukan: (1) Komitmen
haruslah strategis, artinya berangkat organisasi; (2) Evaluasi terhadap kebutuhan
dari strategis organisasi dalam mengi- atas pekerjaan atau SDM pada saat ini;
dentifkasi kebutuhan di masa datang. (3) Penilaian kinerja individu; (4) Evaluasi
2. Mengidentifikasi pemimpin-pemimpin terhadap kebutuhan atas pekerjaan atau
potensial. SDM dimasa mendatang; (5) Identivikasi
Pada proses ini, hal yang dilakukan atas potensi individu untuk masa mendatang;
bukan hanya menekankan pada indi- (6) Pengembangan untuk menghilangkan
vidu yang akan terpilih, namun juga gap; (7) Evaluasi pengembangan suksesi

8
Pengembangan Karier Aparatur Sipil Negara dalam Perspektif
Perencanaan Suksesi Berbasis Merit System
(Ajib Rakhmawanto)

(Matheus, 2012). Sedangkan Head Light selanjutnya menjadi dasar seleksi talenta
Ltd menggambarkan tahapan dalam mem- (talent selection) untuk membangun
bangun perencanaan suksesi sebagai talent pool. Pada tahap ini, setiap
berikut: (1) Menetapkan posisi kitikal dan instansi melakukan analisa terhadap
peran utama; (2) Identifikasi kreteria jabatan yang perlu disuksesi. Dengan
kadindat potensial dan proses penilaian; melakukan analisa akan didapatkan
(3) Alokasi kadindat pada talent pool untuk informasi mengenai jabatan tersebut
pengembangan melalui pelatihan dan yang selanjutnya bermanfaat untuk me-
penugasan; (4) Pengawasan dan evaluasi lakukan penyusunan standar komptensi
atas perkembangan individu; (5) Promosi jabatan kunci.
sesuai dengan posisi yang tersedia atas hasil 2. Penyusunan standar kompetensi jabatan
seleksi sesuai dengan posisi yang tersedia kunci dalam struktur organisasi.
atas hasil seleksi sesuai dengan kebutuhan Standar kompetensi jabatan merupakan
kompetensi pada posisi tersebut (Matheus, persyaratan kompetensi minimal yang
2012). harus dimiliki oleh seorang pegawai
Memperhatikan beberapa konsepsi ASN dalam melaksanakan tugas
tahapan tersebut, perencanaan suksesi ASN jabatan. Kompetensi tersebut terdiri dari
di instansi pemerintah secara strategis dapat kompetensi keterampilan, pengetahuan,
dilakukan dan dikelola masing-masing Biro dan perilaku. Standar kompetensi
atau Devisi SDM/Kepegawaian melalui jabatan ASN adalah deskripsi penge-
tahapan: tahuan, keterampilan dan perilaku
1. Penetapan jabatan kunci dalam struktur yang diperlukan seorang pegawai ASN
organisasi. dalam melaksanakan tugas jabatan dan
Jabatan kunci adalah posisi-posisi merupakan persyaratan kompetensi
paling penting, posisi-posisi yang minimal yang harus dimiliki oleh
memiliki risiko tertinggi, atau posisi- seorang ASN dalam melaksanakan
posisi yang terkait dengan kegiatan tugas jabatan. Kompetensi jabatan ASN
utama organisasi. Kejelasan posisi- dapat bermanfaat sebagai acuan paling
posisi kunci merupakan pedoman untuk sedikit untuk: (a) Perencanaan ASN;
ditindaklanjuti dengan memperjelas (b) Pengadaan ASN; (c) Pengembangan
berbagai macam kriteria untuk menjadi karier ASN; (d) pengembangan kom-
dasar seleksi talent pool. Kreteria jabatan petensi ASN; (e) Sistem informasi
kunci adalah: (a) Merupakan jabatan manajemen ASN; (f) Kelompok rencana
kepemimpinan yang telah diidentifikasi suksesi (talent pool) ASN. Tujuan
sebelumnya; (b) Memiliki fungsi krusial dari penyusunan standar kompetensi
bagi jalannya roda pemerintahan; adalah untuk menjaga terlaksananya
(c) Tugas-tugasnya telah terdefinisi pengembangan karier ASN berbasis
dengan jelas; (d) Upahnya telah di- sistem merit dan menentukan kelayakan
sesuaikan; (e) Pengganti jabatan kunci kompetensi ASN dalam menempati
harus ditetapkan melalui proses seleksi suatu jabatan. Pada tahap ini, organisasi
dan persiapan yang matang; (f) Pengisi menyusun standar kompetensi berdasar-
jabatan harus memiliki keterampilan dan kan kriteria jabatan kunci yang tersedia.
pengalaman yang memadai. Penetapan Standar kompetensi tersebut kemudian
jabatan kunci memiliki manfaat yaitu digunakan sebagai acuan atau pedoman
sebagai dasar pengembangan talent pool. dalam membuat asesmen guna menguji
Kejelasan posisi-posisi kunci merupakan kelayakan pegawai yang akan menempati
pedoman untuk ditindaklanjuti dengan jabatan kunci yang tersedia.
memperjelas berbagai macam kriteria 3. Pengumpulan data ASN.
untuk menjadi dasar seleksi talent Pengumpulan data ASN adalah proses
pool. Persyaratan setiap posisi kunci yang dilakukan guna mendapatkan data-

9
Civil Service VOL. 14, No.1, Juni 2020 : 1 - 15

data seluruh pegawai ASN yang akan talent). Pendekatan asesmen talenta
dilakukan penilaian kelayakan menjadi melalui behavioral approach, projective/
suksesor dalam perencanaan suksesi. fundamental approach, administrative
Pengumpulan data ASN adalah proses approach. Talent pool bertujuan untuk
yang dilakukan guna mendapatkan mendapatkan kelompok kandidat
data-data seluruh ASN yang akan di- yang memenuhi persyaratan jabatan
lakukan penilaian kelayakan menjadi dan memiliki minat mengisi posisi
suksesor dalam perencanaan suksesi. jabatan ASN dalam rangka menjamin
Perkembangan ilmu pengetahuan dan ketersediaan dan keberlangsungan
teknologi saat ini sudah cukup maju, penyelenggaraan fungsi pemerintahan.
sehingga dalam proses ini digunakan Prinsip talent pool dilaksanakan ter-
sistem teknologi informasi dalam me- buka, kompetitif, merit sistem, serta
laksanakan pengumpulan dan pengo- memperhatikan syarat administrasi dan
lahan data pegawai. Data ASN adalah syarat kompetensi. Pelaksanaan asesmen
informasi PNS yang merupakan infor- pemegang jabatan minimal menggunakan
masi perorangan dan data riwayat sejak 2 (dua) alat ukur simulasi, disamping
pengangkatan sampai dengan berhenti alat ukur psikotes dan wawancara
dan atau pensiun. Sedangkan, data kompetensi berdasarkan persyaratan
Kepegawaian secara nasional adalah kompetensi jabatan, yang dilakukan
kumpulan dari data pegawai ASN yang oleh beberapa Asesor. Pada tahap ini,
memiliki karakteristik tertentu sesuai Asesor melakukan penilaian terhadap
dengan peraturan kepegawaian. Data para kandidat calon pengisi jabatan
ASN yang perlu diolah dan dianalisa kunci. Penilaian tersebut didapatkan
untuk keperluan perencanaan suksesi dengan menggunakan beberapa metode
diantaranya adalah data pegawai terkait diantaranya adalah metode wawancara
pemenuhan persyaratan pendidikan, berbasis kompetensi, simulasi, in-basket
kompetensi manajerial, kompetensi exercise, Leaderless Group Discussion
teknis, kinerja, pendidikan dan latihan, (LGD), Rapid Assesment, dan lainnya
pengalaman jabatan, pengalaman penu- secara tepat.
gasan, dan kepribadian. Pada tahap ini, 5. Penyusunan matriks Human Asset Value
organisasi akan mengolah dan menga- (HAV) atau nine box grid.
nalisa data ASN yang terkumpul, untuk HAV matrix atau disebut juga the
kemudian dicocokan dengan kriteria nine-box gride merupakan alat yang
jabatan yang tersedia. Jika data pegawai digunakan untuk mengukur tingkat
memenuhi kriteria yang diinginkan, kinerja dan potensi para pegawai.
maka pegawai yang bersangkutan lolos Matriks antara kinerja dengan potensi
menjadi kandidat dan berkesem­ patan akan menghasilkan enam tipe pegawai
untuk mengikuti tahap selanjutnya yaitu dengan perencanaan pengembangan
mengikuti asesmen pemegang jabatan. individu (individual development plan)
4. Pelaksanaan asesmen pemegang jabatan. yang spesifik untuk setiap individu.
Pelaksanaan asesmen pemegang jabatan Pada tahap ini, pihak manajemen talenta
merupakan metode terstandar yang dapat mengetahui nilai potensi dan
dilakukan untuk menilai/mengukur nilai kinerja pegawai untuk selanjutnya
kompetensi dan prediksi keberhasilan diberikan tindakan sesuai dengan
pegawai ASN dalam suatu jabatan. Tujuan nilai yang didapat. Pegawai dengan
dari pelaksanaan asesmen pemegang nilai potensi dan nilai kinerja yang
jabatan adalah untuk melakukan proses tinggi berkesempatan untuk mengikuti
seleksi guna mendapatkan kandidat- suksesi, sedang pekerja dengan nilai
kandidat terbaik untuk menjadi bagian potensi dan nilai kinerja dibawahnya
pusat pengembangan talenta (pool of perlu mendapatkan tindakan seperti

10
Pengembangan Karier Aparatur Sipil Negara dalam Perspektif
Perencanaan Suksesi Berbasis Merit System
(Ajib Rakhmawanto)

perencanaan pengembangan, pelatihan, pengembangan kepemimpinan sebagai


atau bahkan pemutusan hubungan kerja. aspek formal pengembangan kompetensi
6. Penyusunan replacement table chart. pegawai; (c) Memastikan adanya pen-
Replacement table chart adalah teknik dekatan sistematis untuk menjaga
prediktif yang digunakan dalam peren- kontinuitas kepemimpinan dalam suatu
canaan suksesi. Replacement table chart organisasi; (c) Memetakan informasi-
membantu organisasi memvisualkan informasi yang berkaitan dengan keter-
peran jabatan kunci, pegawai yang sediaan jabatan kunci, perkiraan waktu
masih berkerja saat ini, dan lowongan yang diperlukan untuk mengisi jabatan
yang ada di masa mendatang. Pada tahap kunci, pegawai yang tersedia, dan
ini, informasi-informasi yang berkaitan prioritas suksesi, sehingga memudahkan
dengan ketersediaan jabatan kunci, manajemen puncak dalam melakukan
perkiraan waktu yang diperlukan untuk identifikasi jabatan dan pegawai yang
mengisi jabatan kunci, pegawai yang dibutuhkan.
tersedia, dan prioritas suksesi, ditulis Disamping itu dalam perencanaan
secara informatif sehingga memudahkan suksesi ASN perlu mempertimbangkan dan
manajemen puncak dalam melakukan mem­per­hitungkan perubahan lingkungan,
identifikasi jabatan dan pegawai yang menghubungkan suksesi dengan strategi,
dibutuhkan guna terlaksananya suksesi memandang suksesi sebagai proses yang
yang efektif. Manfaat dari penyusunan berkelanjutan, melihat peran kepemimpinan
re p l a c em ent table chart, ya itu: sebagai bagian dari tim bukan individu,
(a) Memperbesar peluang promosi serta penekanan pada kompetensi dan
pegawai ASN secara internal, dengan jaringan, bukan hanya pada kemampuan dan
adanya replacement table chart pegawai pengalaman. Secara implementatif peren-
tidak harus bersusah payah mencari canaan suksesi ASN melibatkan metode-
peluang karir baru karena kemampuan, metode evaluasi kinerja yang luas, terstandar,
potensi, dan kompetensi para pegawai dan pengumpulan informasi mengenai
sudah dapat dilihat dari replacement table kinerja pegawai ASN dari berbagai perspektif
chart yang tersedia; (b) Memudahkan yang digunakan untuk melengkapi penilaian
melihat pegawai ASN yang bertalenta atasan cenderungan subjektif dengan data
seluruh organisasi dan mengidentifikasi penilaian independen yang objektif terkait
siapa saja pegawai ASN yang memiliki dengan kriteria dalam suksesi. Hakikatnya
peran penting dalam meningkatkan dalam implementasi perencanaan suksesi
produktifitas organisasi; (c) Mempercepat pada instansi pemerintah harus berubah dari
proses seleksi pemilihan kandidat tujuan yang sempit, yaitu pengembangan
pegawai yang tepat untuk mengisi individu pemimpin, menjadi pengembangan
jabatan kunci yang sedang kosong dalam fungsi kepemimpinan dan kelompok
struktur organisasi; (d) Organisasi lebih pemimpin yang akan memimpin organisasi
siap jika sewaktu-waktu diperlukan menghadapi perubahan.
pengisi jabatan kunci; (e) Organisasi Hakikatnya secara teknis dalam
lebih responsif dan memiliki lebih dari perencanaan suksesi ASN menjalankan
satu opsi untuk mengisi jabatan yang aktivitas-aktivitas berupa kegiatan-kegiatan
kosong. Selain membantu organisasi diantaranya:
dalam mengidentifikasi jabatan kunci 1. Pengembangan hubungan metoring,
dan kandidat yang akan mengisi jabatan yaitu: (a) Memberikan kontribusi pada
tersebut, pembuatan replacement table jaringan mentor dengan melihat pada
chart juga memiliki tujuan sebagai laporan-laporan langsung dari mentor
berikut: (a) Membantu mengidentifikasi maupun orang-orang berpotensi dari
suksesor pada tiap-tiap posisi jabatan satuan kerja lainnya mengenai siapa saja
kunci; (b) Memastikan terlaksananya yang dapat di mentor; (b) Perencanaan

11
Civil Service VOL. 14, No.1, Juni 2020 : 1 - 15

karir masing-masing individu pegawai untuk melakukan penilaian tehadap talent


ASN; (c) Melihat kekuatan dan kele- di organisasinya; 2) Membedakan antara
mahan masing-masing individu pegawai individu yang berkinerja tinggi dan yang
ASN yang dapat dijadikan sasaran rendah; 3) Memberikan penugasan yang
perbaikan; (d) Pengembangan kompetensi menantang pada para manajer yang meskipun
kepentinga individu pegawai ASN. belum berpengalaman namun memiliki
2. Identifikasi dan kodifikasi bakat kepe- potensi tinggi. Pertimbangan terhadap
mimpinan, yaitu: (a) Menjalankan se- talent dapat menjadi sarana yang membantu
jumlah metode untuk mengidentifikasi identifikasi pegawai ASN berpotensi tinggi
manajer berpotensi tinggi; (b) Menilai dan pemimpin masa datang. Pertimbangan
kekuatan kursi manajerial. terhadap talent yang dimaksud adalah lebih
3. Melakukan kegiatan pengembangan, kepada pengelolaan talent yang dimiliki
seperti: (a) Kursus dan workshop oleh instansi pemerintah, sehingga nantinya
internal; (b) Proyek-proyek belajar; akan diperoleh data yang akurat mengenai
(c) Memberikan penugasan-penugasan kompetensi, keahlian, kemampuan dan
yang lebih luas; (d) Penilaian kinerja 360 kinerja para pegawai ASN, yang akan
derajat; (e) Pelatihan. dicocokkan dengan posisi-posisi strategis
4. Penguatan visibilitas calon berpotensi dalam jabatan ASN.
tinggi dalam kegiatan seleksi yang men- Kemampuan mengelola suksesi kepe-
cakup: (a) Bakat-bakat kepemimpinan mimpinan ASN disetiap instansi pemerintah
lewat forum organisasi menyeluruh; sangat dibutuhkan untuk menginformasikan
(b) Menjalankan akademi kepemimpinan. talent ASN dalam rangka membangun pola
5. Keputusan suksesi, yautu memilih dari karier ASN secara nasional. Perencanaan
calaon-calon berpotensi tinggi yang ada suksesi merupakan bagian dari konsep mana-
untuk diputuskan siapa yang menjadi jemen talenta yang diimplementasikan diber­
pemimpin. bagai instansi pemerintah untuk menempat­
6. Penguatan budaya organisasi, yaitu kan pegawai pada jabatan-jabatan strategis.
kegiatan penguatan budaya organisasi Informasi ASN yang evaluatif dan integratif
mencakup: (a) Komitmen PPK yang kuat dapat menjadi umpan balik, baik bagi individu
dalam program pengembangan kepe- ASN maupun setiap instansi pemerintah,
mimpinan melalui perencanaan suksesi sebagi per­ baikan penilaian kepemimpinan
kepemimpinan ASN; (b) Penilaian yang sudah berjalan sebelumnya. Suksesi
kinerja pemimpin secara intensif untuk kepemimpinan ASN disamping untuk
menjadikan kemajuan perencanaan memastikan adanya kepemim­pinan terjaga
suksesi sebagai criteria kinerja, serta secara keberlanjut­annya disetiap instansi
mengidentifikasi serta mengembangka pemerintah, juga dapat untuk meningkatkan
calon berpotensi tinggi secara terus kepemim­pinan dimasa datang berdasarkan.
menerus. Suksesi kepemimpinan ASN ditujukan
Implemenetasi perencanaan suksesi agar peran-peran strategis dalam setiap
ASN diikuti oleh komitmen dan harus instansi pemerintah dapat selalu terisi dan
dilaksana­kan secara obyektif, transparan, diduduki oleh para pegawai ASN yang
dan terukur agar proses dan hasil yang memiliki keahlian dan kemampuan secara
diperoleh mendapat­ k an kepercayaan tepat yang mendukung strategi organisasi.
publik. Manajemen talent disetiap instansi Strategi organisasi pemerintah diciptakan
pemerintah diperlukan sebagai proses yang untuk mencapai tujuan sebagaimana telah
merupakan bagian dari sistem manajemen ditetapkan pada perencanaan jangka pendek,
suksesi kepemimpinan ASN. Perencanaan jangka menengah, dan jangja panjang.
suksesi ASN yang efektif diperoleh ketika Untuk mencapai tujuan instansi pemerintah
instansi pemerintah menerapkan pola pikir sebagaimana telah ditetapkan, diperlukan
talent, dengan: 1) Menyediakan waktu pegawai ASN pada jabatan-jabatan stra-

12
Pengembangan Karier Aparatur Sipil Negara dalam Perspektif
Perencanaan Suksesi Berbasis Merit System
(Ajib Rakhmawanto)

tegis dengan perencanaan susksesi yang isi. Caranya adalah melalui suksesi atau
memperhatikan manajemen talent. penggantian kepemimpinan. Perencanaan
Suksesi kepemimpinan ASN bagian suksesi untuk menghindari terjadinya ke-
dari proses sistematis dalam menen­ kosongan jabatan di instansi pemerintah,
tukan peran-peran penting ASN di instansi apabila ada jabatan yang kosong langsung
pemerintah, mengidentifikasi dan menilai dapat tergantikan sehingga fungsi peme-
kandidat-kandidat ASN sebagai penerus rintahan tetap berjalan dengan baik.
kepemimpinan, menempatkan ASN pada Adapun manfaat dari adanya peren-
posisi jabatan-jabatan peme­ rintahan yang canaan suksesi ASN diantaranya adalah
sesuai dengan kompetensi pegawai ASN. sebagai berikut:.
Perencanaan suksesi ASN sebagai sebuah 1. Menghindari kekosongan jabatan se-
proses yang secara terus-menerus dijalankan hingga fungsi-fungsi pemerintahan tetap
guna meng­identifikasi, mengeval­uasi dan berjalan dan tergulasi dengan baik.
mengembangkan talenta-talenta terbaik 2. Untuk mencocokan kompetensi yang
(high potential talent) ASN untuk mengganti­ dimiliki ASN dengan kriteria dari jabatan
kan posisi-posisi atau jabatan sebagai siklus yang ditentukan, sehingga jabatan yang
dalam pergantian kepemimpinan secara tersedia bisa diisi ASN dengan keahlian
dinamis. Membangun perencanaan suksesi yang dibutuh­ kan. Dengan begitu, di-
di­
mulai dari perubahan mindset bahwa harapkan PNS bisa bekerja secara
perencanaan suksesi bukanlah sebuah profesional, efektif, dan efisien.
proses untuk mencari pengganti talenta 3. Dengan mengidentifikasi kekuatan dan
yang hilang, namun juga untuk memper­ pengalaman para ASN, asesor dapat
siapkan setiap instansi pemerintah dapat menilai kemampuan ASN dan mem-
terus berkompetisi, lebih baik, dan berkesi­ pertimbangakan layak tidaknya untuk
nambungan. Perencanaan suksesi lebih dipromosikan ke jabatan yang disediakan.
berorientasi ke depan untuk menghadapi 4. Memberikan kesempatan yang sama
tantangan lingkungan strategis yang terus kepada setiap PNS untuk meniti karir
berkembang pesat mengikuti dinamika secara optimal sesuai dengan kom-
perubahan global. Agar perencanaan suk- petensinya bermanfaat untuk mening-
sesi dapat menghasilkan kepemimpinan katakan kemungkinan munculnya ASN
ASN sesuai dengan kebutuhan instansi dengan talenta-talenta baru yang bisa
pemerintah baik dimasa sekarang maupun mengisi jabatan kunci.
dimasa mendatang secara berkelanjutan, Kebijakan suksesi kepemimpinan ASN
diperlukan komitmen bersama antar semua ini akan sejalan dengan prinsip-prinsip
unit pengelola SDM ASN dan semua Pejabat kepemerintahan yang baik (good governance)
Pengelola Kepegawaian (PPK) seluruh antara lain: profesionalitas, akuntabilitas,
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah transparansi, pelayanan prima, demokrasi dan
Daerah. partisipasi, efisiensi dan efektifitas, supremasi
Setiap jabatan dalam struktur organi- hukum, dan dapat diterima masyarakat.
sasi pemerintahan memiliki fungsi tertentu,
agar fungsi-fungsi tersebut bisa berjalan
dengan baik perlu ada pengendali atau
pelaksana fungsi ASN. Seorang pejabat
ASN tidak akan menjabat pada satu tingkat
jabatan untuk selamanya, mereka suatu atau
setiap saat dapat dipindaklan/dimutasikan
ke jabatan lain sesuai kebutuhan organisasi
pemerintah. Ketika mereka pensiun, di-
berhentikan, atau dimutasi, maka jabatan
yang mereka tinggalkan perlu segera di-

13
Civil Service VOL. 14, No.1, Juni 2020 : 1 - 15

Skema
Perencanaan Suksesi ASN

PENUTUP berbeda, tergantung pada Kementrian/


Lembaga yang ada. Secara teknis peren-
Perenencana suksesi diperlukan canaan suksesi kepemimpinan ASN
untuk mempersiapkan pengganti bagi kepe- dapat dilakukan melalui tahapan sebagai
mimpinan ASN secara berkesinambungan berikut; (1) Penetapan jabatan kunci dalam
yang dikarenakan adanya promosi, mutasi, struktur organisasi; (2) Penyusunan standar
pensiun, atau diberhentikan dari jabatan kompetensi jabatan kunci dalam struktur
sebelumnya. Perencanaan suksesi ASN organisasi; (3) Pengumpulan data ASN;
melibatkan beberapa unit kerja terkait, yang (4) Pelaksanaan asesmen pemegang jabatan;
dikoordinasi oleh Biro SDM/Kepegawaian (5) Penyusunan matriks human asset value
masing-masing instansi pemerintah, unit (nine box grid); (6) Penyusunan replacement
kerja, Pusat Asesmen Kompetensi, serta table chart.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan. Masing-
masing unit kerja memiliki tugas yang

14
Pengembangan Karier Aparatur Sipil Negara dalam Perspektif
Perencanaan Suksesi Berbasis Merit System
(Ajib Rakhmawanto)

DAFTAR PUSTAKA Kebijakan Dan Manajemen PNS, 8 No


1, 14–14. http://www.bkn.go.id/wp-
Angga, D. (2018). Kompetensi Softskill ASN content/uploads/ 2014/06/Artikel-1.
Belum Maksimal. Nasional.Sindonew. indd-New-18-8-14.pdf
Com. UU ASN, (2014).
Aziz, Tengku Ariefan. Ma’arif, S. M. S. PP Manajemen Pegawai Negeri Sipil, (2017).
A. (2017). Pengaruh Rekrutmen dan Rijali, A. (2018). Analisis Data Kualitatif.
Seleksi Terhadap Kinerja. Jurnal Jurnal Alhadharah,Vol. 17 No. 33
Aplikasi Bisnis Manajemen. http:// Januari – Juni 2018. file:///C:/Users/
doi.org/10.17358/JABM.3.2.246. zalfa/Downloads/2374-6594-1-SM.pdf
Direktur SDM UI. (2018). Panduan Roseno, aji. (2019). KPK Tetapkan Bupati
Perencanaan Suksesi Melalui Talent Kudus Tersangka Suap Jual-Beli
Management. UI. https://dsdm.ui.ac. Jabatan. Nasional.Tempo.Co. https://
id/uploads/files/Rencana-Suksesi- nasional.tempo.co/read/1229178/
2018 kpk-tetapkan-bupati-kudus-tersangka-
Dwiyanto, A. (2015). Administrasi Publik: suap-jual-beli-jabatan/full&view=ok
Desentralisasi, Kelembagaan, dan Rostanti, Linda Felecia; Yuningsinh,
Aparatur Sipil Negara. Gadjah Mada Tri; Djumiarti, T. (2016). Analisis
University Press. Pengembangan Karier Pegawai
Gozali, R. (2018). KPK Tangkap Tangan Negeri Sipil Berdasarkan Undang-
Bupati Kudus. Nasional.Kompas. Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Com. https://nasional.kompas.com/ ASN di BKD Provinsi Jawa Tengah.
read/2019/07/27/12013091/ditangkap- Media.Neliti.Com. https://media.
kpk-bupati-kudus-dua-kali-jatuh-ke- neliti.com/media/ publications/94635-
lubang-yang-sama?page=all ID-analisis-pengembangan-karier-
Jukardi, A. (2018). 70 Jabatan di pegawai-neg.pdf.
Pemda Sumedang Kosong. Www. Rothwell. W.J. (2001). Effective Succession
Pikiran-Rakyat.Com. https://www. Planing e nsuring Le ade rsh ip
pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr- Continuity & Building talent from
01301065/70-jabatan-di-pemda- wihtin (2nd ed.). AMACOM.
sumedang-kosong-429935. Santosa, H. (2019). Mencegah Korupsi Di
Lynn, D. B. (2001). Succession management Lingkungan Birokrasi. Www.Suara
strategies in public sector organiza- Merdeka.Com.
tions: Building leadership capital. Thoha, M. (2016). Birokrasi Dan Politik Di
Review of Public Personnel Indonesia. PT Raja Grafindo Persada.
Administration. Woodard, C. A. (2000). Merit in Principle,
Matheus, T. A. (2012). Rancangan Merit in Practice: An Investigation
Inventarisasi Bagi Program Peren- into Merit-Based Human Resources
canaan Suksesi Pemimpin Cabang PT Management through the Lens
XYZ. UI. of Title 5-exempt Organizations.
Muhamad Ridwan. (2020). Sebanyak 991 https://vtechworks.lib.vt.edu/
ASN Pelanggar Netralitas Terancam handle/10919/26893
Sanksi Disiplin dan Kode Etik.
www.Bkn.Go.Id. 991 ASN dari
berbagai daerah terlibat dalam kasus
pelanggaran netralitas
Prasojo, Eko. Rudita, L. (2014). Undang-
Undang Aparatur Sipil Negara:
Membangun Profesionalisme Aparatur
Sipil Negara. Civil Service Jurnal

15
Civil Service VOL. 14, No.1, Juni 2020 : 1 - 15

16

Anda mungkin juga menyukai