PENDAHULUAN
berfungsi untuk memperjelas setiap fungsi dan hubungan yang ada di dalam
instansi tersebut, maka dapat diketahui pekerjaan dari setiap orangnya berikut
Dua hal utama dalam strukturisasi yaitu aturan dan sumber daya.2 Hal esensial
1
Faried Ali, Teori dan Konsep Administrasi Dari Pemikiran Paradigmatik Menuju
Redefinisi, Rajawali Pers, Jakarta, 2015, hlm. 188.
2
Jan Hoesada, Teori Keagenan, KSAP, Jakarta, 2020, hlm. 3.
3
Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen
Pegawai Negeri Sipil, PT Refika Aditama, Bandung, 2016, hlm. 11.
1
2
membagi Pegawai Aparatur Sipil Negara menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS),
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), yang mana diangkat
oleh pejabat pembina kepegawaian lalu diberikan tugas dalam suatu jabatan
sebagaimana ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu, tugas atau pekerjaan
yang diberikan kepada pegawai ASN yakni sesuai dengan jabatannya masing-
masing.
SDM besar tetapi kapabilitas pegawai tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan
instansi atau jumlah pegawai sedikit sehingga pembagian tugas menjadi sulit,
Jumlah PNS dan PPPK dalam suatu organisasi pemerintah atau dinas
harus disesuaikan dengan beban kerja dinas tersebut. Beban kerja pegawai
4
Analisis Beban Kerja PNS, Pusat Kajian Kinerja Sumber Daya Aparatur Lembaga
Administrasi Negara, Jakarta, 2007, hlm. 1.
3
memiliki hubungan yang erat dengan beban kerja organisasi (dinas), jika beban
kerja yang ditanggung suatu organisasi besar, maka beban kerja pegawai besar
kebutuhan PNS dan PPPK di suatu instansi pemerintah serta kompetensi dan
Selain itu Anjab memiliki fungsi sebagai tumpuan awal dari keseluruhan
dan Analisis Beban Kerja. Anjab dan ABK wajib disusun oleh semua instansi
5
Admin BKPSDM, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pemerintah Kabupaten Buleleng, Tantangan Analisis Jabatan Pada Organisasi
Pemerintah,https://bkpsdm.bulelengkab.go.id/artikel/tantangan-analisis-jabatan-pada-organisasi-
pemerintah-93, diunduh pada Selasa, 26 Januari 2021, pukul 10.07 WIB.
6
HUMAS MENPANRB, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi, Langkah Penyusunan ANJAB dan ABK dalam Penentuan Jabatan,
https://menpan.go.id/site/berita-terkini/langkah-penyusunan-anjab-dan-abk-dalam-penentuan-
jabatan, diunduh pada Selasa 26 Januari 2021, pukul 10.11 WIB.
4
desain organisasi, struktur organisasi, serta proses bisnis. Lalu dibuat tim yang
kerjanya. Anjab dan ABK yang disusun dengan tepat maka akan mempengaruhi
(tunjangan kinerja) yang layak serta adil sehingga performa pegawai akan
optimal.
Praktiknya masih terdapat lembaga pemerintah dalam hal ini dinas yang
belum mengikuti aturan terkait penyusunan Anjab dan ABK. Dampak dari hal
tugas dan kewajiban yang harus dilakukan oleh orang perorangnya sehingga
misalnya Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat yang ditempatkan di satu seksi
itu tidak terlalu banyak bahkan kekurangan. SDM yang kurang mengakibatkan
tujuan suatu dinas tidak berjalan dengan efektif dan efisien. Di sini telah terjadi
ketimpangan antara das sein (praktiknya) dan das sollen (yang seharusnya)
5
Birokrasi Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Analisis Jabatan dan Analisis
Beban Kerja. Permasalahannya yaitu pada sumber daya manusia yang kurang
sedangkan kebutuhan akan kerjanya banyak bisa menyebabkan beban kerja tiap
orangnya meningkat dan tujuan kerjanya tidak tercapai atau kurang maksimal.
Negeri Sipil yang mempunyai performa yang bagus sehingga dipercaya oleh
atasan atau kepala seksinya. Salah satu pekerjaan yang diberikan kepadanya
merupakan tugas orang lain yang berada di seksi yang sama dengannya.
Dikarenakan pengerjaan tugasnya cepat dan baik, salah satu pegawai tersebut
pun diberi tugas tambahan di luar tupoksi dan bidangnya oleh kepala seksinya,
kepala seksi yang lain, serta kepala pejabat pembuat komiten (PPK) yang mana
kewalahan. Bahkan pegawai tersebut tidak diberi gaji tambahan atas pekerjaan
tersebut terdapat kerancuan tugas yang seharusnya dikerjakan oleh satu orang
dan yang lainnya, sehingga beban kerja yang harus dipikul orang tersebut
tersebut berdampak tidak baik kepada kinerja pegawai dan dinas tersebut. Hal-
hal tersebut merupakan akibat dari proses penyusunan Anjab dan ABK yang
instansi pemerintah harus jelas juga sehingga beban kerja yang ditanggung oleh
berjalan dengan baik, efektif, dan efisien, serta demi terciptanya pemerintahan
yang baik.
B. Identifikasi Masalah
Kerja?
7
3. Bagaimana solusi yang dihadapi Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
kerja.
2. Kegunaan Praktis
E. Kerangka Pemikiran
undangan atau hukum yang berlaku harus bersumber pada pancasila dan tidak
perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh seluruh masyarakat yang ada harus
tiga aspek atau tujuan yakni keadilan, kepastian, dan kemanfaatan hukum. 8
Aturan yang telah dibentuk serta diundangkan yang mana mengatur suatu hal
7
Danu Umbara, Kanwil DKJN, Pancaila Sebagai Philosopische Grondslag Dan
Kedudukan Pancasila Dikaitkan Dengan Theorie Von Stafenufbau Der Rechtsordnung,
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13144/Pancasila-Sebagai-Philosopische-Grondslag-
Dan-Kedudukan-Pancasila-Dikaitkan-Dengan-Theorie-Von-Stafenufbau-Der-Rechtsordnung.html,
diunduh pada Selasa 26 Januari 2021, pukul 10.15 WIB.
8
Riduan Syahrani, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum, PT Citra Adiyati Bakti, Bandung,
2011, hlm. 181-182.
10
pada tiap orang yang memiliki posisi atau kedudukan yang sama disebut dengan
bahwa hukum memiliki tujuan untuk memberi manfaat dan kebahagian kepada
sebanyak-banyaknya masyarakat.10
kedua yakni kemanusiaan yang adil dan beradab dan sila kelima yakni keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila kedua memiliki makna mengakui dan
terhadap orang lain, dan lain-lain. Lalu sila kelima memiliki makna seperti
pusat maupun daerah, dan strukturisasi jabatan, beban kerja pegawai, serta
9
Kejaribone, Analisa Konsep Keadilan, Kepastian, dan Kemanfaatan dalam Penegakan
Hukum Tindak Pidana Pertambangan, https://www.kejari-bone.go.id/artikel/detail/1/analisa-
konsep-keadilan-kepastian-dan-kemanfaatan-dalam-penegakan-hukum-tindak-pidana-
pertambangan.html, diunduh pada Kamis 28 Januari 2021, pukul 12.00 WIB.
10
https://business-law.binus.ac.id/2016/06/30/utilitarianisme-dan-tujuanperkembangan-
hukum-multimedia-di-indonesia/, diunduh pada Kamis 28 Januari 2021, pukul 12.05 WIB.
11
Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 menyebutkan, bahwa setiap orang berhak
untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam
hubungan kerja. Oleh karena itu, untuk melaksanakan aturan tersebut pegawai
yang bekerja di dalam instansi pemerintah perlu diberikan imbalan yang sesuai
dengan pekerjaan yang dilakukan serta diperlakukan secara adil dan layak.
Salah satu perangkat daerah di tingkat provinsi yaitu dinas. Sebagaimana Pasal
dinas yang memiliki beban kerja besar, sedang, maupun kecil. Dinas dipimpin
prinsip yakni negara hukum serta kedaulatan rakyat. Sehingga setiap keputusan
strukturisasi”.11
Sedangkan menurut KBBI cara sesuatu disusun atau dibangun, susunan, serta
yang disusun dengan pola tertentu, dll. Menurut Jan Hoesada, “strukturisasi
Negara Nomor 75 Tahun 2004 adalah sejumlah target pekerjaan atau target hasil
yang harus dicapai dalam satu satuan waktu tertentu. Beban kerja juga
11
Jan Hoesada, loc.cit.
12
Ibid, hlm. 3.
13
Ibid, hlm. 3.
13
profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
Negeri Sipil atau PNS adalah WNI yang memiliki kualifikasi tertentu lalu
bahwa:
PNS dan PPPK merupakan sumber daya manusia yang ada di dalam
suatu dinas termasuk dalam Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat. Pengertian
SDM secara sederhana adalah manusia atau orang yang bekerja atau menjadi
14
Hadari Nawawi, Perencanaan Sumber Daya Manusia, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta, 2003, hlm. 37.
14
baik pada performa kerja. SDM akan bekerja secara maksimal jika organisasi
masalah yang serupa yaitu terkait analisis kebutuhan pegawainya. Oleh karena
itu agar tidak terjadi permasalahan jumlah SDM atau pegawai yang
wajib melakukan analisis jabatan dan analisis beban kerja yang mana kedua hal
tersebut dijadikan syarat untuk melakukan penyusunan peta dan uraian jabatan,
informasi jabatan, berawal dari menguumpulkan data jabatan, lalu data dicatat,
diolah, dan disusun. Lalu dalam Pasal 1 angka 17, disebutkan mengenai
pengertian analisis beban kerja, yakni proses yang dilakukan agar menghasilkan
15
Sayuti Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia: Pendekatan Non sekuler,
Muhammadiyah University Press, Surakarta, 2000, hlm. 3.
15
dibutuhkan pada suatu jabatan atau pekerjaan tertentu. Proses Anjab dan ABK
meliputi identifikasi mandat, desain organisasi, dan proses bisnis. Lalu akan
dibentuk tim yang menyusun analisis jabatan dan beban kerja setelah itu
Manfaat analisis jabatan dan analisis beban kerja terdiri dari dapat
pemerintahan yang baik semestinya dinas menjalankan asas efektif dan efisien,
Pengaturan terkait analisis jabatan dan analisis beban kerja, dan hal
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, dan
Pegawai Negeri Sipil, Peraturan Gubernur Nomor 51 Tahun 2016 tentang Tugas
Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit, dan Tata Kerja Dinas Bina Marga dan
Penataan Ruang.
F. Metode Penelitian
16
Ronny Hanitjo Sumitro, Metode Penelitian Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1982,
hlm. 24.
17
1. Spesifikasi Penelitian
dengan berpatokan pada teori dan konsep yang akan digunakan.17 Peneliti
1 Tahun 2020 tentang Pedoman Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja.
2. Metode Pendekatan
17
Martin Steinman dan Gerald Willen, Metode Penulisan Skripsi dan Tesis, Angkasa,
Bandung, 1974, hlm. 97.
18
Ronny Hanitjo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia Indonesia,
Jakarta, 1990, hlm. 97.
18
3. Tahap Penelitian
data sekunder. Peneliti melakukan analisis data primer dan data sekunder
Amandemen ke-IV.
Sipil Negara.
Daerah.
19
Jhony Ibrahim, Theori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Banyu Media,
Malang, 2006, hlm. 57.
19
Kerja.
20
Soerjono Sekanto, Penelitian Hukum Normatif “Suatu Tinjauan Singkat”,Rajawali Pers,
Jakarta, 1985, hlm. 14.
21
Ronny Hanitijo Soemitro, op.cit, hlm. 116.
20
a. Penelitian Kepustakaan
b. Penelitian Lapangan
22
Fakultas Hukum Universitas Pasundan, Panduan Penyusunan Penulisan Hukum (Tugas
Akhir), Bandung, 2015, hlm. 16.
23
Ibid, hlm. 57.
21
buku, jurnal, alat tulis, laptop untuk mengetik dan menyusun data
yang diperoleh.
6. Analisis Data
secara ilmiah dan diuraikan atau dideskripsikan sesuai dengan dasar kajian
berlaku. Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah yuridis
24
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 1983, hlm. 32.
22
7. Lokasi Penelitian
penelitian ini.
a. Kepustakaan
b. Instansi
79, Bandung.