Alkali Tanah
Alkali Tanah
(ACHE 243 )
Dosen :
Dra. Hj. St. H. Nurdiniah, M.Pd
Disusun oleh :
Kelompok 11
Fadlyansyah (A1C308026)
M. Irfan (A1C308062)
Rezky Maulana (A1C308032)
Sogandi (A1C308045)
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang
termasuk ke dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca),
Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat
sifat seperti logam. Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika
direaksikan dengan air. Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan
banyak ditemukan dalam bebatuan di kerk bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali tanah”
biasa digunakan untuk menggambarkan kelompok unsur golongan II A.
Tiap logam memiliki kofigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan
VIII A, setelah di tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya
konfigurasi elektron pada Magnesium (Mg) yaitu : 1s22s22p63s2 atau (Ne) 3s2. Ikatan
yang dimiliki kebanyakan senyawa logam alkali tanah adalah ikatan ionik. Karena,
elektron paling luarnya telah siap untuk di lepaskan, agar mencapai kestabilan.
Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam
bentuk monoatomik , unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang
ada di udara, membentuk lapisan luar pada oksigen.
Semua logam alkali tanah merupakan logam yang tergolong reaktif meskipun
kurang reaktif dibandingkan unsur alkali, mempunyai kilap logam, relatif lunak dan
dapat menghantar panas dan listrik dengan baik, kecuali berilium. Logam alkali tanah
memberikan warna yang khas. Pada pembakaran senyawa logam alkali akan
memberikan warna yang khas yang dapat digunakan sebagai identifikasi awal adanya
logam alkali dalam suatu bahan. Be dan Mg memberikan warna spektrun pada daerah
gelombang elektromagnet, sehingga pada pembakaran magnesium hanya akan
menimbulkan warna nyala yang sangat terang. Ca memberikan warna merah jingga, Sr
merah ungu dan Ba kuning kehijauan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. ALKALI TANAH
Logam alkali tanah ,yaitu unsur-unsur golongan II A, terdiri atas Berilium (Be),
Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Unsur-
unsur II A umumnya ditemukan di dalam tanah berupa senyawa tak larut, sehingga
disebut logam alkali tanah (alkaline earth metal).
Seperti logam alkali, maka logam alkali tanah pun tidak terdapat bebas di alam.
Logam alkali tanah dalam sistem periodik terletak pada golongan IIA. Atom logam-
logam ini memiliki dua elektron valensi. Pada pembentukan ion positif kedua elektron
valensinya dilepaskan, sehingga terbentuk ion logam bermuatan +2.
Berilium. Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan hampir
bisa dikatakan tidak ada. Sedangkan di alam berilium dapat bersenyawa menjadi Mineral
beril [Be3 Al2(SiO 6 )3], dan Krisoberil [Al2BeO4].
Magnesium. Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak yang terdapat di kerak
bumi, dengan 1,9% keberadaannya. Di alam magnesium bisa bersenyawa menjadi
Magnesium Klorida [MgCl2], Senyawa Karbonat [MgCO3 ], Dolomit [MgCa(CO3)2], dan
Senyawa Epsomit [MgSO4 .7H2O].
Kalsium. Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak
bumi. Bahkan kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan
3,4% keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO 3],
Senyawa Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF].
Stronsium. Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam
strontium dapat membuntuk senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit.
Barium. Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat
membentuk senyawa : Mineral Baritin [BaSO 4], dan Mineral Witerit [BaCO 3].
B. Sifat – Sifat Logam Alkali Tanah
Beberapa sifat umum dari logam alkali tanah dapat dilihat pada tabel berikut:
M2+ + 2e à M
Massa Jenis (g mL-1) 1.86 1.75 1.55 2.6 3.6
Sifat kimia logam alkali tanah bermiripan dengan logam alkali, tetapi
logam alkali tanah kurang reaktif dari logam alkali seperiode. Jadi, berilium
kurang reaktif dibandingkan litium, magnesium kurang reaktif dibandingkan
terhadap natrium, dan seterusnya. Hal itu disebabkan jari-jari atom logam alkali
tanah lebih kecil sehingga energi pengionan lebih besar. Lagi pula logam alkali
tanah hanya satu.Kereaktifan kalsium, stronsium,dan barium dan tidak terlalu
berbeda dari logam alkali, tetapi berilium dan magnesium jauh kurang aktif.
Unsur golongan ini bersifat basa, sama seperti unsur golongan alkali,
namun tingkat kebasaannya lebih lemah. Senyawa Be(OH) 2 bersifat amfoter.
Artinya bisa bersifat asam atau pun basa. Sedangkan unsur Ra bersifat
Radioaktif. Semua logam alkali tanah merupakan logam yang tergolong reaktif,
meskipun kurang reaktif dibandingkan dengan unsur alkali. Alkali tanah juga
memiliki sifat relatif lunak dan dapat menghantarkan panas dan listrik dengan
baik, kecuali Berilium. Logam ini juga memiliki kilapan logam.
Logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar dan harga ionisasi
yang kecil. Dari Berilium ke Barium, nomor atom dan jari-jari atom semakin
besar. Selain itu semua logam alkali tanah juga mempunyai kecenderungan
teratur mengenai keelektronegatifan yang semakin kecil dan daya reduksi yang
semakin kuat dari Berilium ke Barium.
Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan
dapat menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2)
Semua logam dan alkali tanah bereaksi dengan asam kuat ( seperti HCL)
membentuk garam dan gas hidrogen.Reaksi makin hebat dari Be ke Ba.
Salah satu unsur logam alkali tanah yaitu Be, memiliki sifat amfoter. Berilium
selain dapat bereaksi dengan asam kuat juga dapat bereaksi dengan basa kuat.
Seperti ion logam alkali, maka ion logam alkali tanah dapat diidentifikaikan
dengan metode reaksi nyala. Selain itu, logam alkali tanah dapat diidentifikasikan
dengan reaksi pengendapan, menggunakan dasar perbedaan hail kali kelarutan,
identifikasi ini dilakakukan dengan pereaksi ion kromat, ion sulfat dan ion oksalat.
Berilium, digunakan sebagai bahan logam campur untuk pegas, klip, sambungan
listrik, dan pembuatan tabung sinar X untuk reaktor atom.
Magnesium, digunakan sebagai bahan logam campuran dalam cluralumin ( Mg 0,5
%, Cu 4 %, Mn 0,5 %, Al 95 % ) dan magnalinum (campuran Mg dan Al yang
ringan dan tahan korosi).
Kalsium, digunakan sebagai elektrode, sebagai reduktor pada pengolahan logam, dan
membentuk proses pembekuan darah.
Barium, digunakan sebagai logam campuran ( Ba + Ni ) untuk membuat tabung
volume.
Stronsium, digunakan sebagai bahan pembuatan kembang api.
Nama berilium berasal dari bahasa Yunani beryllos, beril. Berilium pernah
dinamakan glucinium (dari Yunani glykys, manis), karena rasa manis garamnya. Unsur
ini ditemukan oleh Louis Vauquelin dalam tahun 1798 dalam bentuk oksida dalam beril
dan dalam zamrud. Friedrich Wöhler dan A. A. Bussy masing-masing berhasil
mengasingkan logam pada tahun 1828 dengan mereaksikan kalium dengan berilium
klorida.
2. Sifat-sifat Berilium
Berilium digunakan sebagai agen aloy di dalam pembuatan tembaga berilium (Be
dapat menyerap panas yang banyak). Aloy tembaga-berilium digunakan dalam
berbagai kegunaan karena konduktivitas listrik dan konduktivitas panas, kekuatan
tinggi dan kekerasan, sifat yang nonmagnetik, dan juga tahan karat serta tahan fatig
(logam). Kegunaan-kegunaan ini termasuk pembuatan: elektroda pengelasan bintik,
pegas, peralatan elektronik tanpa bunga api dan penyambung listrik.
Karena ketegaran, ringan, dan kestabilan dimensi pada jangkauan suhu yang lebar,
alloy tembaga-berilium digunakan dalam industri angkasa-antariksa dan pertahanan
sebagai bahan penstrukturan ringan dalam pesawat berkecepatan tinggi, peluru
berpandu, kapal terbang, dan satelit komunikasi.
Kepingan tipis berilium digunakan bersama pemindaian sinar-X untuk menepis
cahaya tampak dan memperbolehkan hanya sinaran X yang terdeteksi.
Dalam bidang litografi sinar-X, berilium digunakan untuk pembuatan litar bersepadu
mikroskopik.
Karena penyerapan panas neutron yang rendah, industri tenaga nuklir menggunakan
logam ini dalam reaktor nuklir sebagai pemantul neutron dan moderator.
Berilium digunakan dalam pembuatan giroskop, berbagai alat komputer, pegas jam
tangan dan peralatan yang memerlukan keringanan, ketegaran dan kestabilan
dimensi.
Berilium oksida sangat berguna dalam berbagai aplikasi yang memerlukan
konduktor panas yang baik, dan kekuatan serta kekerasan yang tinggi, dan juga titik
lebur yang tinggi, seterusnya bertindak sebagai perintang listrik.
Campuran berilium pernah pada satu ketika dahulu digunakan dalam lampu floresen,
tetapi penggunaan tersebut tak dilanjutkan lagi karena pekerja yang terpapar
terancam bahaya beriliosis.
4. Pengaruh kesehatan
Magnesium
Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Mg dan
nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan
yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak
pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran (alloy)
untuk membuat campuran alumunium-magnesium yang sering disebut "magnalium" atau
"magnelium".
1. Ciri Utama Magnesium
Nama: Magnesium
Simbol: Mg
Nomer atom: 12
Massa atom: 24.305 amu
Titik leleh: 650.0 °C (923.15 K, 1202.0 °F)
Titik didih: 1107.0 °C (1380.15 K, 2024.6 °F)
Jumlah proton/elektron: 12
Jumlah neutron:12
Golongan: alkali tanah
Struktur kristal: heksagonal
Massa jenis (pada suhu 293 K): 1.738g/cm3
Warna: Grayish
Jumlah tingkat energi: 3
Konfigurasi elektron: 2 8 2
Ditemukan tahun: 1808
Penemu: Sir Humphrey Davy
Nama asli: dari nama kota Magnesia
Didapat dari: air laut
Sejarah
3. Pembuatan Magnesium
Cara yang paling murah untuk membuat magnesium adalah dengan proses
elektrolitik. Pada masa Perang Dunia II, magnesium dibuat juga dengan dua proses lain,
yaitu proses silikotermik atau proses ferosilikon dan proses reduksi karbon. Proses
reduksi karbon ternyata tidak pernah dapat beroperasi secara memuaskan, sehingga sejak
lama tidak lagi dipakai. Proses silikotermik masih banyak digunakan saat ini.
a. Elektrolisis Magnesium Klorida
Magnesium klorida yang diperlukan diperoleh dari air garam dan reaksi
magnesium hidroksida (dari air laut atau dolomit) dengan asam klorida. Produsen
perintis magnesium, yaitu Dow Chemical Co. di Freeport dan Velasco, Texas, membuat
magnesium dengan mengelektrolisis magnesium klorida dari air laut, dimana gamping
yang diperlukan diperoleh dari kulit kerang. Kulit kerang yang seluruhnya terdiri dari
kalsium karbonat yang hampir murni, dibakar sehingga menjadi gamping, dijadikan
slake, dan dicampur dengan air laut sehingga magnesium hidroksida mengendap.
Magnesium hidroksida ini dipisahkan dengan menyaringnya dan direaksikan dengan
asam klorida yang dibuat dengan klor yang keluar dari sel. Dari sini terbentuk larutan
magnesium klorida yang lalu diuapkan menjadi magnesium klorida padat di dalam
evaporator dengan pemanasan langsung dan diikuti dengan pengeringan di atas rak.
Klorida ini cenderung terdekomposisi pada waktu pengeringan. Setelah dehidrasi (proses
penghilangan air), magnesium klorida tersebut diumpankan ke sel elektrolisis, dimana
bahan ini terdekomposisi menjadi logam dan gas klor.
b. Proses Silikotermik atau Proses Ferosilikon
Pada akhir proses, tanur didinginkan sedikit dan magnesium dikeluarkan dari
kondensor dengan suatu prosedur yang berdasarkan atas perbedaan kontraksi antara
magnesium dan baja.
1. Sejarah
2. Sumber-sumber
Kalsium adalah logam metalik, unsur kelima terbanyak di kerak bumi. Unsur ini
merupakan bahan baku utama dedaunan, tulang belulang, gigi dan kerang dan kulit telur.
Kalsium tidak pernah ditemukan di alam tanpa terkombinasi dengan unsur lainnya. Ia
banyak terdapat sebagai batu kapur, gipsum, dan fluorite. Apatite merupakan flurofosfat
atau klorofosfat kalsium.
3. Senyawa
Senyawa alami dan senyawa buatan kalsium banyak sekali kegunaannya. Kapur
mentah (CaO) merupakan basis untuk tempat penyaringan kimia dengan banyak
kegunaan. Jika dicampur dengan pasir, ia akan mengeras menjadi campuran plester
dengan mengambil karbon dioksida dari udara. Kalsium dari batu kapur juga merupakan
unsur penting semen. Senyawa-senyawa penting lainnya adalah: karbid, klorida,
sianamida, hipoklorida, dan sulfida.
4. Kegunaan
Kalsium adalah mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain bagi
metabolisme tubuh, penghubung antar saraf, kerja jantung, dan pergerakan otot.
Berikut adalah beberapa kegunaan kalsium:
Mengaktifkan saraf
Melancarkan peredaran darah
Melenturkan otot
Menormalkan tekanan darah
Menyeimbangkan tingkat keasaman darah
Menjaga keseimbangan cairan tubuh
Mencegah osteoporosis (keropos tulang)
Mencegah penyakit jantung
Menurunkan resiko kanker usus
Mengatasi kram, sakit pinggang, wasir, dan reumatik
Mengatasi keluhan saat haid dan menopause
Meminimalkan penyusutan tulang selama hamil dan menyusui
Membantu mineralisasi gigi dan mencegah pendarahan akar gigi
Mengatasi kering dan pecah-pecah pada kulit kaki dan tangan
Memulihkan gairah seks yang menurun/melemah
Mengatasi kencing manis (mengaktifkan pankreas)
STRONTIUM
Karena reaktifitasnya yang sangat tinggi terhadap air dan oksigen, unsur ini
hanya dapat ditemukan di alam dalam bentuk senyawa dengan unsur lain, misalnya di
dalam mineral strontianit dan celestit.
2. Sejarah
3. Senyawa
Berikut adalah senyawa- senyawa strontium yang diketahui:
Strontium titanat
Strontium karbonat
Strontium nitrat
Strontium sulfat
Strontium aluminat
Strontium klorida
Strontium oksida
Strontium ranelat
4. Kegunaan
Strontium titanat memiliki indeks bias dan penyebaran optikal yang jauh lebih
baik dari pada berlian, membuatnya memiliki banyak kegunaan dalam berbagai
jenis alat-alat optik.
Strontium karbonat, strontium nitrat, dan strontium sulfat biasanya digunakan
dalam pembuatan kembang api untuk menghasilkan warna merah.
Strontium klorida biasanya digunakan dalam pasta gigi untuk gigi sensitive.
Strontium oksida terkadang digunakan untuk menambah kualitas lapisan
keramik.
Strontium ranelat digunakan dalam penyembuhan osteoporosis
BARIUM
1. Karakteristik
Logam barium mirip dengan kalsium dan strontium secara kimiawi, tapi lebih
reaktif. Logam ini sangat mudah teroksidasi jika terpapar udara dan sangat reaktif
dengan air atau alkohol, menghasilkan gas hidrogen. Pembakaran barium di udara tidak
hanya menghasilkan barium oksida (BaO), tapi juga peroksida. Senyawa yang paling
sederhana dari unsur ini bahkan memiliki berat jenis yang tinggi. Hal ini dapat dilihat
dari barium sulfat yang memiliki tingkat densitas yang tinggi (4.5 g/cm3).
2. Sejarah
4. Kegunaan
Barium memiliki beberapa fungsi dalam bidang industri:
Senyawa barium, khususnya barit (BaSO 4), memiliki peran yang sangat penting
dalam industri minyak bumi. Barit digunakan dalam pengeboran sumur minyak.
Barium karbonat dapat digunakan untuk racun tikus dan juga dapat digunakan dalam
pembuatan batu bata. Berbeda dengan sulfat, karbonat akan melarut di dalam perut,
sehingga menjadi racun bagi tubuh. .
Barium oksida digunakan untuk melapisi elektroda pada lampu fluoresensi, yang
dapat melepaskan elektron.
Barium karbonat digunakan dalam pembuatan kaca. Karena beratnya, barium dapat
meningkatkan indeks bias dan kilau kaca.
Barit digunakan secara ekstensif dalam pembuatan karet.
RADIUM
Radium adalah sebuah unsur kimia yang mempunyai simbol Ra dan nomor
atom 88. Radium berwarna hampir putih bersih, namun akan teroksidasi jika terekspos
kepada udara dan berubah menjadi hitam. Radium mempunyai tingkat radioaktivitas
yang tinggi.
Radium termasuk jenis radioaktif alam yang
mempunyai isotop Ra-226, Ra-224 dan Ra-228.
Radium adalah radionuklida yang terbentuk dari
peluruhan uranium dan thorium. Sebagian besar Ra-
226 berasal dari peluruhan uranium alam (U-238),
sedangkan Ra-228 dan Ra-224 berasal dari
peluruhan Th-232. Radium-226 merupakan isotop
yang biasa dimanfaatkan, memancarkan radiasi alfa
dan gama dengan waktu paro 1600 tahun,
sedangkan Ra-228 merupakan pemancar beta
dengan waktu paro 5,75 tahun dan Ra-224 mempunyai waktu paro 3,66 hari. Isotop-
isotop radium meluruh menjadi isotop-isotop radon yang berlainan, misalnya Ra-226
meluruh menjadi Ra-222 dan Ra-228 meluruh menjadi Ra-224 sebelum akhirnya
membentuk gas radon (Ra-220).
Ra-226 merupakan radionuklida berumur panjang dan dalam masa peluruhannya
mengeluarkan gas radon yang berbahaya bagi kesehatan. Kondisioning sumber bekas
Ra-226 diawali dengan reduksi volume, dilanjutkan dengan immobilisasi dalam
kontainer khusus untuk mengatasi masalah emanasi gas radon yang timbul dari
peluruhan Ra-226. Dipilih kontainer Stainless Steel berbentuk kapsul yang ditutup
dengan cara dilas. Kapsul ini kemudian dimasukkan ke dalam Long Term Storage Shield
(LTSS) yang terbuat dari Pb untuk meminimalkan paparan radiasi yang cukup tinggi.
1. Sejarah
Radium ditemukan oleh Marie Sklodowska-Curie dan suaminya, Pierre, pada
tahun 1898 dari bijih uranium di Bohemia Utara, Republik Czech. Ketika sedang
mempelajari bijih uranium, Marie berhasil memisahkan uranium dari bijihnya, dan
menemukan bahwa ternyata bijih tersebut masih bersifat radioaktif. Mereka kemudian
memisahkan sebuah campuran radioaktif, yang kebanyakan terdiri atas barium, yang
dapat menghasilkan nyala api berwarna hijau yang sangat terang dan garis spektral
berwarna merah, yang belum pernah didokumentasikan sebelumnya. Penemuan ini
diumumkan Curie dan suaminya ke Akademi Sains di Prancis pada 26 Desember 1898.
Pada tahun 1902, Curie dan Andre-Louis Debierne berhasil memisahkan radium
sebagai logam murni, dengan cara mengelektrolisis radium klorida murni menggunakan
katoda merkuri, kemudian didistilasi pada atmosphere gas hidrogen.
2. Karakteristik
3. Senyawa
Karena waktu paruhnya yang pendek dan intensitas radioaktifitasnya yang besar,
senyawa radium cukup jarang ditemukan, kebanyakan terdapat di dalam bijih uranium.
Adapun senyawa-senyawa radium antara lain:
a. Radium fluorida (RaF2 )
b. Radium klorida (RaCl2)
c. Radium bromide (RaBr2)
d. Radium iodide (RaI2)
e. Radium oksida (RaO)
f. Radium nitride (Ra3N2)
4. Kegunaan
Dimasa yang lampau Indonesia banyak menggunakan Radium-226 sebagai
sumber radiasi yang dipakai dalam brachyteraphy. Brachyteraphy adalah suatu
radioterapi dengan zat radioaktif sebagai sumber radiasinya. Brachyteraphy dilakukan
dengan cara penyinaran pada jarak sangat dekat bahkan pada kondisi tertentu sumber
radiasi dimasukkan kedalam tubuh pasien. Biasanya digunakan untuk terapi kanker leher
rahim.
Untuk keperluan medis, radium yang digunakan mempunyai aktivitas maksimum
4 GBq (100 mg) dengan aktivitas rata-rata sumber sekitar 200 MBq (5,6 mg) untuk yang
berbentuk jarum dan sekitar 260 MBq (7mg) untuk yang berbentuk kapsul. Sedangkan
untuk pemakaian non medis, radium digunakan dalam aktivitas yang lebih tinggi,
misalnya sumber nuetron Ra-Be mempunyai aktivitas sekitar 20 GBq (5000 mg) dan
pemakaian lainnya sekitar 40 GBq (1000 mg).
Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa. Logam alkali tanah
dapat di ekstraksi dari senyawanya. Untuk mengekstraksinya kita dapat menggunakan
dua cara, yaitu metode reduksi dan metode elektrolisis.
Seperti halnya logam alkali, logam alkali tanah juga tidak bisa dibuat dengan
elektrolisis larutan garamnya melainkan dengan elektrolisis lelehan garamnya. Hal ini
karena potensial elektroda yang besar dan negatif.Namun, untuk unsur berilum karena
potensial elektrodanya agak kecil (-1,70 V ), dapat dibuat dari elektrolisis garam
floridanya dengan pereduksi magnesium kalsium, strontium, dan barium dibuat dengan
elektrolisis lelehan garam kloridanya.
BeF2 + Mg MgF2 + Be
Metode Elektrolisis
Metode Elektrolisis
Metode Elektrolisis
Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca).
Untuk mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO 3 dengan HCl agar
terbentuk senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi :
Metode Reduksi
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau
dengan mereduksi CaCl2 oleh Na.
CaCl2 + 2 Na Ca + 2NaCl
Metode Elektrolisis
Metode Elektrolisis
Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba). Setelah
diproses menjadi BaCl 2 barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan BaCl2.
Reaksi yang terjadi :
Metode Reduksi
Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO oleh
Al. Reaksi yang terjadi :
Senyawa logam golongan II A dengan oksigen disebut oksida alkali tanah (LO),
yang dapat dibuat dari logamnya dan oksigen.
Oksida ini cukup stabil, karena kalor pembentukan energi bebes pembentukannya
bertanda negatif.
Hidroksida ini sukar larut dalam air, dan kelarutannya bertambah dari atas ke
bawah dalam sistem periodik.
c. Alkali tanah halida.
Semua logam alkali tanah dapat membentuk halida (LX2) langsung dari
unsurnya.
L + X2 LX2
Sifat fisika berilium klorida berbeda jauh dari halida yang klain. Hal ini
menunjukkan bahwa berilium kurang bersifat logam dibandingkan dengan unsur
alkali tanah yang lain. Tidak ada bukti kuat bahwa ada ion bebas Be2+ dalam
BeCl2, tetapi menunjukkan sifat kovalenhal ini disokong oleh bukti bahwa
larutan senyawa ini tidak menghantar listrik dan tidak dapat di elektrolisis.
Alkali tanah sulfat merupakan garam yang sukar larut, dengan kelarutan makin
kecil dari kalsium ke berium. Berium sulfat dipakai sebagai pemutih kertas
fotografi dan pembuat polimer. Dalam diagnosis dengan sinar X, dipakai BaSO 4
untuk mencari ketidakteraturan usus halus. Usus yang telah diisi BaSO 4 akan
dapat dipotret, karena senyawa ini tidak tembus sinar X.
Senyawa kalsium karbonat (CaCO3 ) terdapat dalam batu kapur dan marmer ,
sedangkan dolomit mengandung MgCO3 dan CaCO3 . Kalsium karbonat adalah
bahan pembuatan kapur tulis dan dipakai dalam pasta gigi. Batu kapur sangat
penting dalam industri, seperti bahan pembuatan semen. Rumah binatang laut ,
seperti siput, lokan, dan penyu terbuat dari kalsium karbonat.
Daftar Pustaka
Cotton, Albert. Wilkinson, Geofrey. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : Universitas
Indonesia.
Prabawa, Hadi. Jayaprana, Sandya. 1997. ILMU KIMIA untuk SMU. Jakarta : Erlangga.